ANALISIS DINAMIK MODEL RANTAI MAKANAN LIMA UNSUR EKOSISTEM LAUT Muhammad Rif’an Hidayatulloh, Wuryansari Muharini Kusumawinahyu. Jurusan Matematika, F.MIPA, Universitas Brawijaya Email: [email protected] Abstrak. Artikel ini membahas model rantai makanan suatu ekosistem mikrobiologi di lautan, di mana terjadi proses makan-memakan antara spesies-spesies di dalamnya. Terdapat empat laju pertumbuhan populasi yang dikaji, yakni populasi bakteri, fitoplankton, zooplankton, dan protozoa, serta dipandang pula perubahan kepadatan unsur nutrisi. Kondisi tersebut menghasilkan suatu sistem persamaan diferensial lima dimensi. Untuk memudahkan analisis, dilakukan penskalaan terhadap model awal. Selanjutnya ditentukan titik kesetimbangan, syarat eksistensi titik kesetimbangan, dan kestabilan lokal titik kesetimbangan. Diperoleh delapan titik kesetimbangan, dua di antaranya memerlukan syarat eksistensi. Di antara delapan titik kesetimbangan tersebut, lima titik kesetimbangan stabil dengan syarat tertentu. Pada bagian akhir dilakukan simulasi numerik untuk mengilustrasikan dan menguji hasil analisis yang telah diperoleh. Kata Kunci: rantai makanan ekosistem laut, titik kesetimbangan, kestabilan lokal, simulasi numerik . 1. PENDAHULUAN Model predator-prey merupakan model matematika yang menggambarkan interaksi antara spesies predator dan prey. Stone (1990) telah mengkaji model matematika rantai makanan mikroorganisme lautan yang berjudul “Phytoplankton–Bacteria-Protozoa Interaction : a Qualitative Model Portraying Indirect Effect”. Dalam kajiannya, Stone (1990) membahas interaksi beberapa komponen laut. Komponen laut yang dibahas berupa mikroba, contohnya bakteri, fitoplankton, zooplankton, protozoa dan nutrien. Hadley dan Forbest (2009) tertarik untuk menguji model yang telah dikaji Stone (1990) dalam dua hal. Pertama, Hadley dan Forbest (2009) menguji model tersebut menggunakan sistem dinamik. Selanjutnya, Hadley dan Forbest (2009) menambahkan fungsi respon Holling tipe II pada laju pertumbuhan nutrien. Namun, pada pembahasan Hadley dan Forbes (2009) terjadi kesalahan perhitungan salah satu kestabilan titik kesetimbangannya, sehingga pada artikel ini digunakan fungsi respon Holling tipe I agar analisa tidak terlalu rumit. 2. MODEL MATEMATIKA P Z 𝑒𝑧 𝑒𝑝 𝑑𝑝 𝑒𝑖 B F 𝑑𝑧 𝑟𝑓 𝑟𝑏 N Gambar 1 Interaksi antar plankton. Pada Gambar 1 diperlihatkan model interaksi 5 populasi, dengan dan berturut-turut merupakan populasi bakteri, fitoplankton, zooplankton, protozoa, dan nutrien. Digunakan fungsi respon Holling tipe I untuk menyatakan laju pertumbuhan populasi bakteri ( ) dan fitoplankton ( ). Hadley dan Forbest mengasumsikan bahwa pada awalnya konsentrasi nutrien konstan yaitu sehingga ( ) ( ) dan Sistem persamaan laju pertumbuhan populasi bakteri, fitoplankton, zooplankton, protozoa, dan nutrien dapat ditulis sebagai berikut. ( ) ( ) (1) ( { ( ) ( ) ) dengan laju mula-mula pertumbuhan bakteri, laju mula-mula pertumbuhan fitoplankton, koefisien pemangsaan zooplankton terhadap fitoplankton, koefisien pemangsaan protozoa terhadap fitoplankton, koefisien pemangsaan bakteri terhadap fitoplankton, laju kematian zooplankton, laju kematian protozoa, massa nutrien, dan konsentrasi awal nutrien. Dilakukan penskalaan parameter sistem (1) menggunakan persamaan dan Dengan menggunakan aturan rantai diperoleh (2) { ( dengan ) dan 3. ANALISIS DINAMIK MODEL Titik kesetimbangan sistem (2) diperoleh ketika (3) Nilai eigen persamaan (3) diperoleh dengan menyelesaikan persamaan | [ (⃑ ) (⃑ ) (⃑ ) (⃑ ) | dengan Titik kesetimbangan dikatakan stabil jika semua bagian riil nilai eigen bernilai ] negatif. Berdasarkan persamaan (3) diperoleh delapan titik kesetimbangan dengan sifat kestabilan ( ) yang menunjukkan bahwa keempat populasi masing-masing. Titik kesetimbangan punah, bersifat tidak stabil sebab dua nilai eigen ( ) bernilai positif. Titik kesetimbangan ( ) yang menunjukkan bahwa populasi fitoplankton dan zooplankton punah, bersifat stabil jika Titik kesetimbangan ( ) yang menunjukkan bahwa populasi bakteri dan protozoa punah, bersifat tidak stabil sebab salah satu nilai eigen ( ) bernilai positif Titik kesetimbangan ( ) menunjukkan kondisi dimana semua populasi tidak habis. Titik eksis jika dan hanya jika dan tidak stabil. Persamaan karakteristik matriks ( ) berbentuk dengan Hurwitz, titik kesetimbangan dan stabil jika Dengan menggunakan kriteria Routhdan 357 ( ) yang menunjukkan bahwa semua populasi punah kecuali Titik kesetimbangan ) yang menunjukkan populasi bakteri, bersifat stabil jika Titik kesetimbangan ( bahwa semua populasi punah kecuali populasi fitoplankton, bersifat tidak stabil karena salah satu nilai eigen titik kesetimbangan bernilai positif. ) menunjukkan bahwa hanya populasi zooplankton Titik kesetimbangan ( yang punah dan bernilai sembarang. Persamaan karakteristik matriks Jacobi di titik adalah dengan dan Routh-Hurwitz, titik kesetimbangan Dengan menggunakan kriteria stabil jika Seperti titik kesetimbangan dan ( pada titik kesetimbangan lasi zooplankton yang punah, namun di sini ( ) berbentuk ) hanya popu- bernilai sembarang. Persamaan karakteristik matriks dengan dan kan kriteria Routh-Hurwitz, titik kesetimbangan Dengan mengguna dan stabil jika 4. SIMULASI NUMERIK Untuk mengilustrasikan hasil analisis pada bab sebelumnya, maka dilakukan simulasi numerik dengan menggunakan nilai awal dan nilai parameter yang diberikan pada Tabel 1. Hasil simulasi ditunjukkan pada Gambar 2 dan Gambar 3. Tabel 1. Nilai awal dan nilai parameter yang digunakan untuk simulasi persamaan (2). Nilai Awal P a r a m e t e r Simulasi Gambar Titik Titik 2 3 0.2 0.1 0.122 0.08 0.3 1 1 2 5.57 0.895 5 0.34 0.34 0.4 0.4 1.3 1.3 1.5 1.5 1 1 6 E4 E4 4 5 Populasi 3 2 4 Populasi b f z p n E2 1 b f z p n 2 E2 1 0 -1 0 3 20 40 60 80 100 0 0 20 40 60 80 100 t-waktu t-waktu Gambar 2. Potret fase model (2) untuk nilai Gambar 3. Potret fase model (2) untuk nilai Gambar 2 menunjukkan bahwa jika maka titik kesetimbangan Gambar 3 menunjukkan bahwa titik kesetimbangan stabil, jika stabil, sedangkan pada 358 5. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan dalam artikel ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Model rantai makanan lima unsur ekosisten laut berupa sistem otonomus nonlinier dengan lima persamaan dan sembilan parameter. Setelah dilakukan penskalaan diperoleh lima persamaan dengan enam parameter dimana semua parameter bernilai positif. 2. Di antara delapan titik kesetimbanganyang dibahas hanya tiga yang tidak stabil yakni , , dan . Titik kesetimbangan stabil jika dan hanya jika syarat eksistensi titik kesetimbangan tidak terpenuhi. Titik kesetimbangan , , dan stabil apabila berturut-turut memenuhi kondisi tertentu. 3. Beberapa simulasi numerik yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang sesuai dengan hasil analisis. 6. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis berterima kasih kepada Wuryansari Muharini K., Trisilowati, dan Ratno Bagus Edy W. atas segala bimbingan, saran, dan kesabaran yang telah diberikan selama penulisan artikel ini. Penulis juga berterima kasih kepada Abdul Latief dan Chusnul Chotimah atas doa dan motivasi yang telah diberikan. DAFTAR PUSTAKA Hadley, S. dan Forbes, L. K., (2009), Dynamical System Analysis of a Five Dimensional Trophic Food Web in the Southern Oceans, Journal of Applied Mathematics, 2009, hal. 37-54. Stone, L., (1990), Phytoplankton-Bacteria-Protozoa Interactions: a Qualitative Model Portraying Indirect Effect, Marine Ecology Progress Series, 64 (90), hal. 137-145. 359