PDF (Naskah publikasi) - Universitas Muhammadiyah Surakarta

advertisement
KARAKTER ARTIS PORNO LUAR NEGERI DALAM FILM HOROR
DI INDONESIA
(Analisis Naratif Karakter Artis Porno Asia, Eropa dan Amerika dalam Film Horor
Suster Keramas 2, Pacar Hantu Perawan dan Pocong Mandi Goyang Pinggul )
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagai persyaratan
Guna mencapai gelar Sarjana S-1
Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh :
RISKI HARMOKO
L 100 080 121
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH SURAKARTA
2013
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax : 715448 Surakarta 57102
Website : http://www.ums.ac.id
Email : [email protected]
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir :
Pembimbing I
Nama
: Fajar Junaedi, M.Si
NIP/NIK
:Pembimbing II
Nama
: Rinasari Kusuma, M.I.Kom
NIK
: 100.1103
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa :
Nama
: RISKI HARMOKO
NIM
: L 100 080 121
Fakultas/Jurusan
: FAKULTAS KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA/ILMU KOMUNIKASI
Judul Skripsi
: KARAKTER ARTIS PORNO LUAR NEGERI
DALAM FILM HOROR DI INDONESIA
(Analisis Naratif Karakter Artis Porno Asia, Eropa
dan Amerika dalam Film Horor Suster Keramas 2,
Pacar Hantu Perawan dan Pocong Mandi Goyang
Pinggul )
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujui dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 30 Oktober 2013
Pembimbing I
Pembimbing II
Fajar Junaedi, M. Si
Rinasari Kusuma, M.I.Kom
NIK 100. 1103
NASKAH PUBLIKASI
KARAKTER ARTIS PORNO LUAR NEGERI DALAM FILM HOROR DI
INDONESIA
(Analisis Naratif Karakter Artis Porno Asia, Eropa dan Amerika dalam Film Horor
Suster Keramas 2, Pacar Hantu Perawan dan Pocong Mandi Goyang Pinggul )
Riski Harmoko
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Informatika,
Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected]
Abstrak
Film horor di Indonesia identik dengan pornografi sudah menjadi komoditas pasar.
Unsur pornografi dalam film horor semakin lengkap dengan diundangnya artis porno dari luar
negeri dalam film Suster Keramas 2, Pacar Hantu Perawan dan Pocong Goyang Pinggul.
Karakter yang dimiliki oleh artis porno dalam film horor di Indonesia sangatlah kuat dan
mampu menarik perhatian yang sangat kuat, untuk mengetahui karakter dari artis porno
tersebut akan digunakan analisis naratif Aristoteles yang mengedepankan struktur cerita dari
bagian awal, tengah dan akhir, dari ketiga struktur tersebut akan tampak bagaimana artis
porno digambarkan dengan identitas mereka dalam film tersebut, dan dengan melihat setiap
shot dalam adegan yang mereka jalani dalam film akan meperlihatkan bagaimana karakter
dari setiap artis porno tersebut, dari analisis tersebut diperoleh kesimpulan bahwa karakter
artis porno luar negeri memiliki kesamaan pada setiap artisnya yaitu memiliki karakter
sebagai sosok wanita yang suka berpakaian seksi dan memiliki sifat yang negatif yaitu,
penghianat, seperti wanita gampangan, wanita dengan gairah seksual yang tinggi, lemahnya
intelektualitas dan ceroboh. Selain memiliki karakter tersendiri, artis porno tersebut memiliki
posisi yang tidak penting dalam alur cerita film tersebut dan artis porno tersebut hanyalah
sebagai pemanis dalam film horor tersebut.
Kata Kunci : Film Horor, Karakter Artis Porno, Analisis Naratif Aristoteles.
ii
yang dijadikan daya tarik yakni unsur
PENDAHULUAN
pornografi, unsur tersebut dimasukan dalam
Film merupakan salah satu satu
bagian
dari
komunikasi
massa,
setiap adegan yang dilakoni oleh artis yang
dalam
bermain dalam film horor, unsur pornografi
komunikasi massa ataupun dalam kehidupan
tersebut dapat meliputi adegan sensual dari
sehari-hari film selalu memiliki tujuan dan
bercumbu,
pesan yang akan disampaiakan terhadap
penontonya.
Film
memiliki
berciuman
jenis-jenis
adegan
dan
telanjang,
darisegi
adegan
pakaian
yang
dikenakan oleh artis yang bersangkutan.
tersendiri dalam peredaranya, diantaranya
yakni film dengan jenis laga atau action,
Film horor mencapai puncaknya
jenis komedi, jenis drama atau roman dan
dalam memasukan unsur pornografi pada
misteri atau horor. Dari jenis-jenis tersebut
tahun 2009 dengan munculnya artis porno
akan ada peminat tersendiri oleh penonton
dari luar negeri Rin Sakuragi yang berasal
dalam memilih jenis film yang digemarinya.
dari Jepang dalam film Suster Keramas.
Dalam
perkembangan
film
Fenomena tersebut langsung ditanggapi
di
dengan munculnya beberapa artis porno dari
Indonesia film horor menjadi salah satu jenis
luar
film yang sangat digemari oleh penonton di
lainya
dalam
film
horor
berikutnya yakni pada tahun 2010 ada Tera
Indonesia, dapat dilihat dari banyaknya
Patrick yang berasal dari Amerika Serikat
jumlah penonton yang menontonton film
dalam film Rintihan Kuntilanak Perawan
tersebut salah satunya pada film jelangkung
dan Maria Ozawa dari Jepang dalam film
pada tahun 2003 dengan jumlah penonton
Hantu Tanah Kusir, sedangkan pada tahun
748.003 (Haryadi, 2008:80). Film horor
2011 ada Sora Aoi yang berasal dari Jepang
memiliki banyak peminat karena dalam film
dalam film Suster Keramas 2, Sasha Grey
tersebut terdapat unsur-unsur pendukung
1 negeri
berasal dari Amerika Serikat dalam film
yakni komunikan, komunikasi yang berjalan
Pocong Mandi Goyang Pinggul dan Vicky
efektif apabila pesan yang disampaikan oleh
Vetted berasal dari Norwegia dan Missa
komunikator
campo berasal dariAmerika Serikat dalam
komunikan. Supaya pesan tersebut dapat
film
Melihat
tersalurkan dengan tepat dan dimengerti
semakin maraknya digunakanya artis porno
akan diperluakan media dalam penyampaian
dari luar negeri dalam film horor di
pesan tersebut.
Pacar
Indonesia
Hantu
perlu
Perawan.
diketahui
bagaimana
Penggunaan
karakter dari artis poro tersebut digambarkan
Pocong
Mandi
media
oleh
dalam
komunikasi massa, dalam komunikasi massa
film Suster Keramas 2, Pacar Hantu
dan
dimengerti
penyampaian pesan merupakan bagian dari
dalam film horor tersebut, dalam hal ini pada
Perawan
dapat
penyampaian pesan akan memerlukan sarana
Goyang
karena
Pinggul.
komunikasi
massa
menyalurkan
pesan tersebut lebih luas dibandingkan
dengan komunikasi. Penyaluran pesan lebih
LANDASAN TEORI
luas dikarenakan pada komunikasi massa
Komunikasi
menggunakan media yang dijadikan alat
Komunikasi merupakan salah satu
utnuk penyaluran sebuah pesan, dalam
hal penting dalam kehidupan sehari-hari,
komunikasi
komunikasi dapat dilakukan dengan orang
lain ataupun dengan diri kita sendiri.
Komunikasi
memiliki
tugas
yakni
sumber
bukan
dari
suatu
seseorang
saja
melainkan
dari
organisasi
atau
kelompok,
komunikator
(sender) dalam komunikasi massa haruslah
meyampaikan pesan dari dari satu pihak
yang bagus dalam bidangnya, karena suatu
yang disebut komunikator kepada pihak lain
pesan
2 massa
(message)
dikirim
ke
khalayak
(receiver) yang akan diproses terlebih
penonton tidak bisa langsung memberikan
dahulu
media
timbal balik terhadap pesan yang terkandung
(channel), namun pesan hanya bersifat satu
dalam film tersebut. Film memiliki jenis
arah dan kemungkinan mendapatkan timbal
masing-masing, jenis film dapat dilihat dari
balik (feedback) semakin kecil.
alur cerita dan dari setiap adegan yang
sebe;lum
diproses
oleh
terdapat dalam film tersebut, jenis film
Film sebagai Media Komunikasi Massa
meliputi laga, humor, komedi dan horor
Film
merupakan
hasil
dari
(Bayu&Gora, 2004:26).
sekumpulan sinematografi yang terbentuk
Sinematografi Film
dari beberapa peristiwa yang disengaja atau
Sinematografis
sudah diatur, film melakukan sesuatu yang
secara
etimologis
berbeda dengan media lainya, film menurut
berasal dari bahasa Latin yaitu; Kinema
Van
Sobur
(gerak), photos (cahaya), graphos (lukisan).
memperlihatkan ceritanya dengan caranya
Jadi sinematografis dapat diartikan sebagai
sendiri,
aktivitas melukis gerak dengan bantuan sorot
Zoest
dalam
Alex
film memiliki kekhususan dalam
mediumnya dan cara pembuatanya (Sobur &
cahaya.
Zoest, 2003:130). Film merupakan media
sebagai ilmu dan teknik pembuatan film atau
komunikasi massa modern, film memiliki
ilmu, Film merupakan buah karya dari
peran sebagai sarana baru dalam hal
sinematografi.
mengirimkan pesan yang dijadikan satu
sinematografi merupakan hasil perpaduan
sebagai hiburan.
antara kemampuan dari seseorang atau
Sifat film dalam mengirimkan pesan
termasuk dalam golongan satu arah, karena
Sinematografi
diartikan
sebagai
sekelompok
orang
dalam
teknologi,
seni,
komunikasi,
berorganisasi.
3 Film
dapat
karya
penguasaan
dan
Komposisi
framing
nafsu
sangatlah
birahi
(Djubaedah,
2003:138).
dipengaruhi oleh pengambilan gambar pada
Pornografi menjadikan tubuh wanita sebagai
objek, untuk mendapatkan suatu karakter
bahan untuk dieksploitasi, salah satunya
yang
dengan
melaluyi media massa meliputi adegan-
frekuensi dan efek yang tinggi, framing
adegan dalam film dan sinetron. Kekuatan
dalam
media massa yang kuat menjadi momok
dibutuhkan
dan
sinematografi
cocok
memiliki
ukuran
tersendiri, besarnya ukuran didasarkan oleh
dalam
perkembangan
pornografi
yang
jauh dekatnya suatu objek yang diambil.
merajalela. Pornografi dalam media massa
diciptakan dalam bentuk gambar dan teks
Pornografi dalam Media
porno, dalam film diciptakan dalam bentuk
Pornografi merupakan salah satu
permalasahan
kehidupan,
yang
hinggap
pornografi
dan
adegan-adegan porno. Pornografi digunakan
dalam
dalam media karena pornografi menjadi
pornoaksi
tema
memiliki dampak yang sangat luas dan
yang
sangat
favorit
dikalangan
masyarakat kita.
menyebar dikalangan masyarakat umum.
Karakter dan Karakterisasi dalam Film
Faktor yang menjadikan pornografi semakin
meluas salah satunya adalah dengan adanya
Karakter bisa disebut juga sebagai
perkembangan teknologi yang semakin pesat
identitas baru dalam kehidupan seseorang
dan bebas.
yang masuk dalam media, dalam hal ini
Pornografi
dalam
Kamus
media film. Karakter dijadikan identitas
Besar
karena karakter mampu mengelompokan
Bahasa Indonesia merupakan gambaran
suatu
perilaku secara erotis atau tulisan yang
permasalahan
atau
suatau
cirri
tersendiri yang dilakukan oleh pemeran
mampu membangkitkan atau meningkatkan
dalam film. Karakter memiliki fungsi untuk
4 memperkuat
suatu
permasalahan
mengambil pada aspek yang lebih umum
yang
dan nilai sosial yang tertanam dalam tatanan
komplek di dalam alur cerita.
sosial. Peristiwa yang berlangsung dalam
Karakter dalam film mengambil
naratif terjadi terhadap para karakter dari
aspek yang umum, karena diposisikan
semua pernyataan pengertian karakter akan
menjadi mata pelajaran sosial, karakter
mendapat sedikit kesimpulan dari karakter,
merupakan efek dari suatu tanda yang
bahwa sebuah karakter harus diwujudkan
memiliki sifat personalitas yang memiliki
melalui nilai-nilai moral yang dipastikan
tanda melalui aksi dan peristiwa, ucapan dan
penampilan
dari
tokoh
untuk menjadi nilai intrinsik dalam diri kita
(Thwaites,
dan mewujudkan dalam suatu sistem daya
2011:189). Karakter juga berperan di dalam
juang yang akan menandai pemikiran sikap
naratif, akan tetapi karakter tidak akan bisa
dan perilaku kita.
berubah dan berkembang, karakter dalam
naratif akan bersifat datar dan seringkali
Naratif
mengulang dari yang sudah-sudah, didalam
Naratologi berasal dari bahasa Latin
cerita atau narasi akan terdapat suatu
yaitu
karakler yaitu tokoh yang mempunyai sifat
narratio
memiliki
arti
cerita,
perkataan, kisah dan hikayat dan logos
atau perilaku tertentu.
(ilmu). Naratologi juga disebut teori wacana
massa
(teks) naratif diartikan sebagai seperangkat
karakter digunakan oleh suara narasi, apakah
konsep mengenai cerita dan pen(cerita)an.
oleh narator atau oleh salah satu dari
Naratologi berkembang atas dasar analogi
karakter itu sendiri dan di bawah kontrol
linguistik,
mereka sendiri, itu menunjukan karakter
bagaimana hubungan antara subjek, predikat
yang berteori karena karakter dalam film itu
dan objek penderita (Ratna, 2009:128).
Dalam
berbagai
media
5 seperti
model
sintaksis,
Dalam media narasi memiliki cara
naratif. Penelitian kualitatif adalah penelitian
penataan seperti kita dalam menggambarkan
yang tidak mengadakan perhitungan atau
pengalaman hidup, perkembangan narasi
juga dengan penemuan penemuan yang tidak
meliputi beberapa era yakni prastrukturalis,
dapat
strukturalis dan pascastrukturalis, ketiga era
menggunakan prosedur-prosedur atau cara-
tersebut selalu memiliki perbedaan dalam
cara lain kuantifikasi (Rahmat, 2004:21).
pembahasan naratif, awal perkembanganya
naratif
dapat
dijumpati
dari
dicapai
atau
diperoleh
dengan
Pada penelitian ini mengambil objek
poetica
film horor yang menggunakan artis porno
Aristoteles yakni tentang cerita dan teks.
dari luar negeri yakni Suster Keramas 2,
Narasi dapat dipahami dan dijadikan urutan
Pacar Hantu Perawan dan Pocong Mandi
mengenai kejadian menjadi keseluruhan,
Goyang Pinggul. Teknik penelitian pada
sehingga akan diketahui makna dari setiap
penelitian ini adalah dokumentasi dan
peristiwa yang saling berkaitan.
kepustakaan. Dokumentasi adalah instrumen
Fokus dari narasi bukan hanya pada
untuk pengumpulan data yang digunakan
teks atau cerita namun juga pada setiap
dalam berbagai metode pengumpulan data
media massa, seperti film yang dapat dilihat
untuk menggali data masa lampau secara
dari alur cerita, karakter, suara dan sudut
sistematis dan objektif, sedangkan teknis
pandang yang dapat dilihat oleh orang lain.
analisis
data
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah analisis naratif yang
METODE PENELITIAN
dikemukakan oleh Aristoteles dalam poetica,
Dalam
penelitian
ini
peneliti
menurut Aristoteles yang masuk dalam era
menggunakan pendekatan kualitatif dan
metode
analisis
menggunakan
pre strukturalis naratif adalah cerita dengan
analisis
awal, tengah dan akhir, naratif muncul
6 karena aksi dari pelaku cerita (Ratna, 2009:
bagian awal terdapat sub bab perkenalan
131).
tokoh, bagian tengah terdapat sub bab
munculnya masalah dan klimaks masalah
PEMBAHASAN
sedangkan bagian akhir terdapat sub bab
Dalam naratif Aristoteles, pusat dari
solusi atau penyelesaian masalah. Dari
perhatianya terletak pada tiga struktur cerita,
ketiga struktur cerita tersebut data yang
yakni bagian awal, tengah dan akhir. Dalam
didapat dari setiap adegan dans etiap shot
menentukan karakter dari awal, tengah dan
akan dikelompokan dan dirumuskan menjadi
akhir, peneliti akan melihat dari segi audio
suatu karakter dari setiap artis porno
dan visual, dari audio meliputi dialog dan
tersebut.
musik, sedangkan dari visual akan meliputi
Dari film Suster Keramas 2, karakter
kostum, make up, angle camera. Dari sudut
yang muncul dalam Sora Aoi adalah centil,
pandang yang berbeda peneliti akan melihat
mudah dikelabuhi, kurang pengetahuan dam
apakah terdapat suatu informasi yang baru
pada
setiap
adegan,
sehingga
seperti
peneliti
wanita
gampangan,
sedangkan
karakter Vicky Vette dalam film Pacar
mampu melihat karakter dari artis tersebut,
Hantu Perawan cenderung seksi, penyabar
dalam ketiga film tersebut akan dilihat
dan sosok kakak yang dihormati, selain itu
masing-masing karakter dari artis porno
ada karakter dari Missa Campo dalam film
tersebut.
yang sama yakni memiliki karakter tenang,
Dalam pembahasan setiap artis akan
seksi dan penghianat. Karakter yang terakhir
dibahas melalui penyajian data masing-
dalam Sasha Grey yakni sosok wanita yang
masing dari artis dan masing-masing dari
memiliki
struktur cerita Aristotes, yakni melalui
7 gairah
yang
tinggi,
suka
Dalam film berikutnya karakter dari
mengumbar keseksian dan memiliki peka
Sasha Grey dalam film horor Pocong Mandi
terhadap cinta yang tinggi.
Goyang Pinggul cenderung sebagai wanita
KESIMPULAN
yang mengumbar keseksianya, memiliki rasa
Berdasarkan
dari
hasil
cinta yang sangat mendalam dan memiliki
analisis dan pembahasan tentang karakter
gairah yang besar, serta karakter yang lain
artis porno dalam film horor Pacar Hantu
sebagai pemeran yang lain adalah karakter
Perawan, Pocong Mandi Goyang Pinggul
dan
Suster
Keramas
2
dapat
tenang dalam menghadapi permasalahan
ditarik
ataupun kehidupan. Dari keempat artis porno
kesimpulan sebagai berikut, karakter dari
tersebut juga dapat ditarik kesimpulan
Sora Aoi dalam film horor Suster Keramas 2
tentang posisi mereka di dalam, posisi para
cenderung centil, kurangnya pengetahuan,
mudah
dikelabui
gampangan,
dan
seperti
kecenderungan
artis porno tersebut memang tidak sentral
wanita
dan tidak penting dalam cerita tersebut,
mengumbar
fungsi dari artis tersebut hanyalah untuk
keseksian sangatlah melekat dengan karakter
menarik perhatian penonton supaya film
dari Vicky Vette dalam film Pacar Hantu
tersebut banyak diminati oleh penonton,
Perawan, Vicky di dalam film tersebut
kesamaan karakter artis yakni sama-sama
digambarkan sebagai seorang yang seksi,
mengumbar keseksian dan kemolekan tubuh
penyabar dan sosok kakak yang dihormati
mereka.
oleh adik-adiknya, sedangkan karakter Missa
Campo dalam film Pacar Hantu Perawan
memiliki karakter yang cenderung tenang,
seksi dan memiliki sifat sebagai penghianat.
8 And
PERSANTUNAN
Media
Jalasutra.
terimakasih kepada para dosen pembimbing
Bapak Fajar Juanedi dan Ibu Rinasari
Kusuma, yang selalu memberikan arahan
dan bimbingannya.
DAFTAR PUSTAKA
Bayu, M.Widagdo. & Gora, Winastyawan
S,2004. Bikin Sendiri Film Kamu,
Panduan Produksi Film Indonesia.
Yogyakarta: PD. Anindya.
Neng.
2003.
Pornografi
Pornoaksi: Ditinjau dari Hukum
Islam.
Jakarta
Timur:
Prenada
Media.
Haryadi, Rahmat. 2008. Saat Bioskop Jadi
Majelis Taklim:Sihir ayat-ayat cinta.
Jakarta:Hikmah.
Ratna, Nyoman kutha. 2009. Teori, Metode
dan
teknik
penelitian
Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sobur, Alex.2004. Semiotika Komunikasi.
Bandung: Remaja rosdakarya.
Thwaites, Tony, Davis, Liloyd dan Mules,
Warwick. 2011. Introducing Cultural
9 sebuah
pendekatan semiotic. Yogyakarta:
Dalam penelitian ini peneliti mengucapkan
Djubaedah,
Studies:
Download