eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 3 (4): 938-950 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2015 PENGARUH VARIABEL INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY PADA MAHASISWA PRODI ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS MULAWARMAN Muhammad Said 1 Abstrak Hasil analisis dengan menggunakan SPSS Versi 13 menunjukan bahwa variabel motivasi, persepsi, keyakinan dan sikap, kelas sosial, keluarga, peran dan status beberapa diantaranya berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry. Dari hasil koefisien regresi Y = 0,484 + 0,23X1 + 0,36X2 + 0,536X3 + 0,95X4 + 0,030X5 + 0,189X6 menunjukkan bahwa apabila terjadi kenaikan pada variabel independent (X) maka akan menyebabkan kenaikkan pada variabel dependent (Y). Pengujian hipotesis secara keseluruhan (Uji F) keputusan pembelian dengan tingkat kepercayaan 95% dari tabel anovab dengan Fhitung sebesar 31,772 > Ftabel 2,25 nilai signifikan < 0,05 sehingga membuktikan hipotesis berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian secara bersama-sama diterima (Ho ditolak dan Ha diterima).Hasil pengujian dengan Uji t (parsial) diketahui bahwa variabel keyakinan dan sikap, peran dan status merupakan variabel yang paling signifikan dan memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian Handphone Blackberry. Kata Kunci:Variabel Internal dan Eksternal dan Keputusan Pembelian. Pendahuluan Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi semakin mengalami kemajuan yang pesat.Seiring dengan kemajuan teknologi dan tingginya tingkat persaingan diantara perusahaan-perusahaan telekomunikasi dalam menciptakan produk-produk yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.Perilaku masyarakat yang membutuhkan dan menginginkan handphone dengan merek, kualitas, harga serta dengan desain baru yang ditawarkan pada tingkat harga yang kompetitif merupakan potensi yang harus diperhatikan produsen untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Untuk maju dan berkembang dalam konsep pemasaran perusahaan harus mampu memahami kebutuhan dan keiginan konsumen, dimana kepada merekalah nantinya produk tersebut akan dipasarkan. Seiring dengan pertumbuhan teknologi, dunia usahapun mengalami pertumbuhan yang pesat dengan munculnya berbagai usaha yang pesat dengan 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected] Pengaruh Variabel internal dan Eksternal Terhadap Keputusan Pembelian(M.Said) munculnya berbagai perusahaan yang berusaha menciptakan produk dan jasa guna memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan demikian persaingan yang ketat akan mendominasi dunia usaha. Dewasa ini, dimana perusahaan selalu berlomba untuk menguasai pangsa pasar.Dilihat dari kenyataan ini maka perusahaan dituntut untuk lebih mengadaptasikan diri dengan bekerja lebih efisien dan efektif, mempunyai kemampuan mengkombinasikan fungsi-fungsi organisasi lainnya agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Kebutuhan dan keinginan konsumen yang semakin kompleks menuntut sebuah ponsel untuk menyediakan produk dengan fitur dan fungsi serba canggih yang dapat terintegrasi dalam satu gadget.Ponsel merupakan pasar gadget yang mengalami perubahan teknologi yang sangat cepat, tidak ada satu produk yang dapat bertahan tanpa inovasi dan adaptasi teknologi.Maka muncullah produk smartphone untuk menjawab kebutuhan tersebut karena ponsel saja dinilai kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam.Smartphone sebenarnya sudah ada sejak tahun 1993 yang bernama SIMON dirancang oleh IBM. Namun, produk smartphone yang booming di Indonesia adalah produk keluaran Nokia yaitu Nokia Commnicator seri N9000 yang dirilis pada tahun 1996 dan semakin mengokohkan Nokia sebagai vendor ponsel disemua lini. Nokia Communicator mampu memberikan citra premium bagi konsumen penggunanya. Kemudian masuklah produk Blackberry keluaran RIM pada pertengahan Desember tahun 2004 dan tak lama mampu menggebrak pasar Indonesia dan mampu menggeser tahta Nokia Communicator. Fenomena Blackberry menjadi topik pembicaraan hangat yang tak habis untuk dianalisis karena penjualannya laku keras hingga 448% ditahun 2008 dan tahun 2014 mengalami penurunan drastis dengan hanya mendapatkan pangsa pasar sebesar13,2%. Salah satu faktor yang menjaga loyalitas konsumen Backberry di Indonesia adalah fitur BBM (Blackberry Messenger) dengan terjangkaunya harga paket berlangganan BBM. Konsumen yang sudah terbiasa dengan BBM dan grup BBM akan sulit untuk meninggalkan kebiasaan ini. BBM juga membuat komunikasi dalam komunitas semakin erat, mereka merasa menjadi kelompok grup atau komunitas yang semakin terikat satu sama lain. Berdasarkan uraian dari latar belakang maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan mengambil judul: ” Pengaruh Variabel Internal dan Eksternal Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry Pada Mahasiswa Prodi Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman” Kerangka Dasar Teori Konsep Perilaku Konsumen Secara umum konsep perilaku konsumen yaitu tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka (Engel, 1988:8). 939 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2016: 938-950 Secara sederhana konsep perilaku konsumen seperti diungkapkan oleh Mowen (2002:6) mengatakan: “studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan, barang, jasa, pengalaman serta ide-ide”. Sedangkan menurut Swastha dan Handoko (2000:10) mengatakan perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan menentukan kegiatan-kegiatan tertentu. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa konsep perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan dan hubungan sosial yang dilakukan oleh konsumen perorangan, kelompok maupun organisasi untuk menilai, memperoleh dan menggunakan barang-barang serta jasa melalui proses pertukaran atau pembelian yang diawali dengan proses pengambilan keputusan yang menentukan tindakan-tindakan. Pengertian Perilaku Konsumen The American Marketing Association dalam Nugroho J. Setiadi (2003:3) mendefinisikan perilaku konsumen merupakan “interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka”. Teori perilaku konsumen menurut Swastha dan Handoko (2000:27).Perilaku konsumen ditimbulkan oleh adanya interaksi antara variabel-variabel lingkungan dan, individu.Dalam interaksi tersebut, sosialisasi antara individu mengakibatkan terjadinya transfer dan interaksi perilaku. Sedangkan menurut Amirullah (2002:3) perilaku konsumen adalah sejumlah tindakan-tindakan nyata individu (konsumen) yang dipengaruhi variabel-variabel kejiwaan (psikologis) dan variabel-variabel luar lainnya (eksternal) yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang-barang yang diinginkannya. John C. mowen (2002:6) juga mendefinisikan perilaku konsumen (consumer behavior) sebagai setudi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan konsumsi, dan pembuangan barang dan jasa, pengalaman serta ide-ide. Dengan Demikian dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan nyata individu (konsumen) yang dipengaruhi variabel-variabel kejiwaan (psikologis) dan variabel-variabel luar lainnya (eksternal) dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusulnya suatu tindakan. Jenis-jenis Perilaku Konsumen Menurut (Kotler, 2000:160) Semakin kompleks keputusan yang harus diambil biasanya semakin banyak pertimbangannya untuk membeli. Adapun jenis-jenis tingkah laku membeli konsumen berdasarkan pada derajat keterlibatan dan tingkat perbedaan antara merek, yaitu: 940 Pengaruh Variabel internal dan Eksternal Terhadap Keputusan Pembelian(M.Said) a. Perilaku membeli yang kompleks Tingkah laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan keterlibatan tinggi konsumen dalam pembelian dan perbedaan besar yang dirasakan diantara merek. Pembeli ini akan melewati proses pembelajaran, pertama mengembangkan keyakinan mengenai produk, kemudian sikap, dan selanjutnya membuat pilihan membeli yang dipikirkan masak-masak. b. Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan Tingkah laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan keterlibatan konsumen yang tinggi tetapi sedikit perbedaan yang dirasakan diantara merek.Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan terjadi ketika konsumen amat terlibat dalam pembelian barang yang mahal, jarang dibeli dan beresiko tetapi melihat sedikit perbedaan diantara merek. c. Perilaku membeli yang merupakan kebiasaan Tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan terjadi di bawah kondisi keterlibatan konsumen yang rendah dan perbedaan merek yang dirasakan besar.Konsumen tampaknya mempunyai keterlibatan yang rendah dengan kebanyakan produk yang mempunyai harga murah dan sering dibeli. Dalam hal ini, tingkah laku konsumen tidak diteruskan lewat urutan keyakinan sikap tingkah laku yang biasa. Konsumen tidak mencari informasi secara ekstensif mengenai merek mana yang akan dibeli. Sebaliknya, mereka secara pasif menerima informasi ketika menonton televisi atau membaca majalah. d. Perilaku membeli yang mencari variasi Konsumen menjalani tingkah laku membeli yang mencari variasi dalam situasi yang ditandai oleh keterlibatan konsumen rendah, tetapi perbedaan merek dianggap berarti. Dalam kategori produk seperti ini, strategi pemasaran mungkin berbeda untuk merek yang menjadi pemimpin pasar dan untuk merek yang kurang ternama. Perusahaan akan mendorong pencarian variasi dengan menawarkan harga rendah, penawaran khusus, kupon, sampel gratis, dan iklan yang menunjukkan alasan untuk mencoba sesuatu yang baru. Keputusan Konsumen Dalam Membeli Pemasar perlu mengetahui siapa yang terlibat dalam keputusan membeli dan peran apa yang dimainkan oleh setiap orang dalam mengambil keputusan. Menurut Engel et. al (2000:33) beberapa peran dalam keputusan membeli: a. Pencetus: orang yang pertama menyarankan atau mencetuskan gagasan membeli produk atau jasa tertentu. b. Pemberi pengaruh: orang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi keputusan membeli. c. Pengambil keputusan: orang yang akhirnya membuat keputusan membeli atau sebagian dari itu, apakah akan membeli, apa yang dibeli, bagaimana membelinya atau di mana membeli. d. Pembeli: orang yang benar-benar melakukan pembelian. e. Pengguna: orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa. 941 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2016: 938-950 Tahap-tahap Dalam Proses Keputusan Membeli Menurut (Kotler, 2000:204) tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu: 1. Pengenalan Masalah Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan. 2. Pencarian Informasi Seorang konsumen yang tergugah untuk memenuhi kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi. Sumber informasi akan sangat bervariasi sesuai kategori produk dan karakteristik pembeli. 3. Evaluasi Alternatif Evaluasi alternatif dalam proses pengambilan keputusan pembelian merupakan tahap dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi produk-produk dan merek-merek. Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli spesifik. Dalam beberapa keadaan, konsumen menggunakan perhitungan dengan cermat dan pemikiran logis. 4. Keputusan membeli Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli.Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua variabel dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. 5. Tingkah laku pasca pembelian Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas, yang menentukan pembeli merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang diterima dari produk. Metode Penelitian Jenis Penelitian Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Variabel Internal dan Eksternal Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry Pada Mahasiswa Adm. Bisnis Universitas Mulawarman, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survey. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan dianalisa yaitu: a. Variabel bebas atau independent variable (X) adalah variabel internal dan variabel eksternal yang meliputi: X1 = Motivasi X2 = Persepi X3 = Keyakinan dan sikap 942 Pengaruh Variabel internal dan Eksternal Terhadap Keputusan Pembelian(M.Said) X4 = Kelas sosial X5 = Keluarga X6 = Peran dan status b. Variabel terikat atau dependent variable (Y) Keputusan pembelian Variabel yang menjelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independent (Indriantoro,2002:63) dan yang menjadi terikat (Y) keputusan pembelian. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman, yang jumlahnya tidak diketahui secara pasti. Dari sejumlah populasi ini diambil sampel yang jumlahnya mencukupi, sehingga dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Teknik Pengumpulan Data a. Kuisioner Sebuah kuisioner, yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner, mengajukan sejumlah pertanyaan kepada responden yang akan dijawab dalam bentuk tulisan sesuai dengan pertanyaan untuk mendapatkan informasi selengkap mungkin dari responden (Maholtra, 2005:325). b. Wawancara Interview dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Hadi, 1991:193). Teknik Analisis Data a. Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidak nya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji Validitas diperoleh dengan cara mengkorelasikan setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05. b. Uji Reliabilitas Realibilitas menunjukan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2002:154). Untuk mengetahui suatu alat itu reliable dapat diuji dengan menggunakan rumus Alpha sebagai berikut: r11 = [ ][ ] Dengan keterangan: r11 = Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal b2 = Jumlah varians butir 12 = Varians total 943 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2016: 938-950 Apabila variabel yang diteliti mempunyai cronbach’s alpha (α) > 60 % (0,60) maka variabel tersebut dikatakan reliable sebaliknya cronbach’s alpha (α) < 60 % (0,60) maka variabel tersebut dikatakan tidak reliable. c. Analisis Regresi Linear Berganda Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan melakukan perhitungan yang relevan terhadap masalah yang diteliti dengan menggunakan alat analisis Regresi linear berganda. Salah satu cara menentukan besarnya sampel yang memenuhi hitungan itu adalah seperti yang telah dirumuskan oleh Slovin dalam Husein Umar (2003:146) sebagai berikut: N n= 1 + N(moe)2 dimana: n = jumlah sampel N = jumlah populasi Moe = Margin of error maximum = kesalahan maximum yang masih dapat ditolelir, diambil 10 %. Mengacu berdasarkan pada rumus tersebut, maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah: 237 n= = 70,32 = 70 responden 2 1 + 237(0,10) Hasil Penelitian dan Pembahasan Uji Validitas Variabel Motivasi (X1) Persepsi (X2) Keyakinan dan sikap (X3) Kelas sosial (X4) Keluarga (X5) Peran dan status (X6) Keputusan Pembelian (Y) Sumber: Hasil SPSS 944 R hitung 0,932 0,923 0,899 0,907 0,907 0,916 0,861 0,887 0,885 0,865 0,901 0,915 0,845 0,833 0,817 0,788 R tabel 0.235 0.235 0.235 0.235 0.235 0.235 0.235 0.235 0.235 0.235 0.235 0.235 0.235 0,235 0,235 0,235 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Pengaruh Variabel internal dan Eksternal Terhadap Keputusan Pembelian(M.Said) Dari tabel diatas menunjukan bahwa nilai rhitung > nilai r tabel (0,235) untuk α = 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap butir pertanyaan dari setiap indikator adalah valid. Uji Reliabilitas Butir Pertanyaan Cronbach’s Alpha Nilai Batas Keterangan Motivasi (X1) 0,907 0,60 Reliabel Persepsi (X2) 0,895 0,60 Reliabel Keyakinan dan sikap (X3) 0,899 0,60 Reliabel Kelas sosial (X4) 0,879 0,60 Reliabel Keluarga (X5) 0,880 0,60 Reliabel Peran dan status (X6) 0,898 0,60 Reliabel Keputusan Pembelian (Y) 0,821 0,60 Reliabel Sumber: Hasil perhitungan SPSS Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Cronbach Alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukuran variabel dari kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner handal. Hasil Penelitian Analisis Regresi Linier Berganda Pengujian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Dengan menggunakan bantuan Program SPSS 13 for windows dapat dilihat hasil uji regresi linear berganda sebagai berikut: Tabel Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model 1 (Constant) Unstandardized Coefficients Std. B Error Standardized Coefficients Beta Collinearity Statistics t Sig. 1.939 .057 Tolerance VIF .484 .249 Motivasi X1 .023 .060 .031 .385 .701 .603 1.658 Persepsi X2 .036 .062 .044 .576 .566 .683 1.464 Keyakinan dan Sikap X3 .536 .077 .602 6.975 .000 .530 1.888 .095 .063 .107 1.510 .136 .780 1.283 .030 .052 .041 .572 .569 .777 1.287 .189 .076 .221 2.495 .015 .501 1.996 Kelas Sosial X4 Keluarga X5 Peran dan Status X6 945 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2016: 938-950 Dari hasil regresi linier berganda dari tabel di atas dapat di formulasikan sebagai berikut: Y= 0,484 + 0,23X1 + 0,36X2 + 0,536X3 + 0,95X4 + 0,030X5 + 0,189X6 a. Nilai konstanta sebesar 0,484, dapat diintepretasikan bahwa, jika variabel bebas (X) yaitu motivasi X1, persepsi X2, keyakinan dan sikap X3, kelas sosial X4, keluarga X5, peran dan status X6 bernilai 0 (nol), maka keputusan pembelian (Y) akan berada pada angka sebesar 0,484. b. Apabila nilai variabel motivasi (X1) naik 1 poin, maka akan berpengaruh terhadap penambahan nilai pada variabel keputusan pembelian (Y) sebesar 0,023, dengan asumsi bahwa variabel persepsi (X2), keyakinan dan sikap (X3), kelas sosial (X4), keluarga (X5), peran dan status (X6) konstan. c. Apabila nilai variabel persepsi (X2) naik 1 poin, maka akan berpengaruh terhadap penambahan nilai pada variabel keputusan pembelian (Y) sebesar 0, 036, dengan asumsi bahwa variabel motivasi (X1), keyakinan dan sikap (X3), kelas sosial (X4), keluarga (X5), peran dan status (X6) konstan. d. Apabila nilai variabel keyakinan dan sikap (X3) naik 1 poin, maka akan berpengaruh terhadap penambahan nilai pada variabel keputusan pembelian (Y) sebesar 0,036, dengan asumsi bahwa variabel motivasi (X1), persepsi (X2), kelas sosial (X4), keluarga (X5), peran dan status (X6) konstan. e. Apabila nilai variabel kelas sosial (X4) naik 1 poin, maka akan berpengaruh terhadap penambahan nilai pada variabel keputusan pembelian (Y) sebesar 0,095, dengan asumsi bahwa variabel motivasi (X1), persepsi (X2), keyakinan dan siakap (X3), keluarga (X5), peran dan status (X6) konstan. f. Apabila nilai variabel keluarga (X5) naik 1 poin, maka akan berpengaruh terhadap penambahan nilai pada variabel keputusan pembelian (Y) sebesar 0,030, dengan asumsi bahwa variabel motivasi (X1), persepsi (X2), keyakinan dan siakap (X3) kelas sosial (X4), peran dan status (X6) konstan. g. Apabila nilai variabel peran dan status (X6) naik 1 poin, maka akan berpengaruh terhadap penambahan nilai pada variabel keputusan pembelian (Y) sebesar 0,0189, dengan asumsi bahwa variabel motivasi (X1), persepsi (X2) keyakinan dan siakap (X3), kelas sosial (X4) keluarga (X5) konstan. Pembahasan Dari analisis secara parsial masing-masing variabel memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry pada kalangan Mahasiswa Administrasi Bisnis, hal ini dibuktikan dengan nilai thitung dari masing-masing variabel mempunyai hasil yang berbeda-beda. Dari hasil tersebut diperoleh dua variabel bebas yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Handphone Blackberry, yaitu variabel internal (keyakinan dan sikap sebesar 6.975 > ttabel 1,998) dan variabel eksternal (peran dan status 2.495 > ttabel 1,998). 946 Pengaruh Variabel internal dan Eksternal Terhadap Keputusan Pembelian(M.Said) a. Variabel internal motivasi (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry. Dengan demikian Ha ditolak dan Ho diterima yang artinya tidak ada hubungan antara variabel internal (motivasi X1) terhadap variabel (Y) keputusan pembelian.Motivasi konsumen tidak hanya berasal dari dalam diri individu, melainkan berasal dari luar (motivasi eksternal). Hal ini sesuai dengan hasil wawancara pada konsumen dimana pengaruh motivasi konsumen terhadap handphone Blackberry bisa muncul ketika konsumen memiliki keyakinan dan kepercayaan terhadap suatu merek smartphone yang sedang popular saat ini dalam kalangan mahasiwa dan lingkungan pergaulannya, tidak menutup kemungkinan produk tersebut adalah produk yang ditawarkan oleh kompetitor, dimana persaingan dan perkembangan produk smartphone tersebut pada saat ini sangat pesat, persaingan antara merek, fitur, kelengkapan produk, dan harga yang bersaing. Selain itu keyakinan dan sikap konsumen menjadi pengaruh yang sangat besar dalam keputusan pembelian suatu produk, serta dapat menunjukkan peran dan status sosialnya dalam masyarakat dan lingkungan pergaulannya yang ingin dihargai. Dalam hal ini perlu bagi produsen Blackberry untuk mempengaruhi motivasi calon konsumen dengan cara memberikan promo bulanan, discount khusus, maupun melalui pemberian hadiah langsung, sehingga calon konsumen tertarik untuk melakukan pembelian Handphone Blackberry. b. Variabel internal persepsi (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry. Dengan demikian Ha ditolak dan Ho diterima yang artinya tidak ada hubungan antara variabel internal (persepsi X2) terhadap keputusan pembelian (Y). Pengaruh persepsi seorang konsumen dapat dipengaruhi dengan memberikan informasi yang meyakinkan tentang produk yang akan ditawarkan, dimana informasi tersebut akan mempengaruhi persepsi konsumen dalam keputusan pembelian. Dalam hal ini perlu bagi produsen Blackberry untuk lebih memperhatikan persepsi konsumen terhadap produk Handphone Blackberry, yakni dengan cara memperbaiki dan meningkatkan sumber informasi yang akan disampaikan kepada calon pembeli seperti melalui media cetak, media elektronik dan sebagainya, sehingga konsumen merasa cukup dan yakin terhadap informasi yang diterimanya tentang produk Blackberry. c. Variabel internal keyakinan dan sikap (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry pada kalangan Mahasiswa Administrasi Bisnis, Hal ini dikarenakan kelengkapan fitur dan aksesoris produk Blackberry yang tersedia membuat konsumen merasa puas saat menggunakannya, kelengkapan fitur dan aksesoris produk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi, dengan kelengkapankelengkapan yang tersedia konsumen akan merasa berhasil dalam keputusan pembelian yang dilakukannya, dimana tujuan pembelian untuk memenuhi kebutuhannya yang dirasa belum terpenuhi. Keyakinan dan sikap konsumen 947 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2016: 938-950 menuntut citra produk dimana tingkah laku konsumen dalam membeli suatu produk mempertimbangkan merek, harga, kualitas, tempat pembelian, dan pelayaanan yang memuaskan. d. Variabel eksternal kelas sosial (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry. Dengan demikian Ha ditolak dan Ho diterima yang artinya tidak ada hubungan antara variabel kelas sosial X4 terhadap keputusan pembelian (Y).Dalam hal ini, kelas sosial seseorang tidak hanya dapat diukur berdasarkan penghasilan saja, tetapi juga indikatorindikator lain, seperti jenis pekerjaan, pendidikan, kehormatan, kekuasaan dan tempat tinggal. Perlu adanya klasifikasi dalam melakukan promosi maupun penyebaran brosur pada calon konsumen yang menjadi target pasar. Hal ini perlu diperhatikan oleh produsen Blackberry karena konsumen pada kalangan Mahasiswa keputusan pembelian suatu produk tidak hanya didasari oleh penghasilannya saja, melainkan pengaruh keyakinan dan sikap, peran dan status juga harus diperhatikan dan dipertimbangkan oleh pemasar. e. Variabel eksternal, keluarga (X5) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry. Dengan demikian Ha ditolak dan Ho diterima yang artinya tidak ada hubungan antara variabel keluarga X5 terhadap keputusan pembelian (Y).Keluarga mempunyai peranan terhadap keputusan pembelian suatu produk, tetapi ketika pembelian dilakukan oleh individu dalam hal ini adalah mahasiswa administrasi bisnis, bisa saja keputusan tersebut dipengaruhi oleh variable-variabel lain diluar lingkup keluarga.Seperti perkembangan budaya pada masyarakat, pada lingkup mahasiswa, pengalaman dan pembelajaran tentang suatu produk atau merek yang pernah digunakan oleh kerabat, teman, maupun pengalaman konsumen itu sendiri dalam periode tertentu. Produsen Blackberry harus tau smartphone seperti apa yang di inginkan oleh konsumen dengan melakukan riset terus menerus dalam menciptakan kemajuan dan perkembangan produk smartphone yang akan dipasarkan, sehingga produsen dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat dan efisien. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian konsumen tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh keluarga, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan konsumen melakukan pembelian berdasarkan pengalaman terhadap suatu produk dengan mengikuti fenomena perkembangan budaya dan perkembangan teknologi smartphone dimana pengalaman tersebut memberikan suatu keyakinan dan sikap terhadap keputusan pembelian. f. Variabel eksternal peran dan status (X6) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry pada kalangan Mahasiswa Administrasi Bisnis, Hal ini dikarenakan status sosial dan gaya hidup seseorang mempunyai pengaruh yang cukup kuat mendorong seorang konsumen untuk melakukan pembelian produk yang paling disukai dan diinginkannya untuk dapat menunjukkan peran dan status sosialnya dan 948 Pengaruh Variabel internal dan Eksternal Terhadap Keputusan Pembelian(M.Said) mendapatkan pengakuan dilingkungan pergaulannya. Hal ini sesuai dengan teori Kotler, peran dan status adalah aktifitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Dimana setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat orang seringkali memilih produk yang dapat menunjukkan peran dan statusnya dalam masyarakat (Kotler, 2005:209). Penutup Diketahui dari hasil penelitian bahwa variabel internal (keyakinan dan sikap X3) dan variabel eksternal (peran dan status X6) secara simultan (serentak), menunjukkan adanya pengaruh signifikan dan nilainya positif terhadap keputusan pembelian Handphone Blackberry. Sedangkan hasil dari variabel internal yaitu motivasi dan persepsi serta hasil dari variable eksternal yaitu kelas sosial, dan variabel keluarga menunjukkan hasil yang tidak signifikan terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry pada kalangan Mahasiswa Administrasi Bisinis Universitas Mulawarman. Dari seluruh variabel internal dan eksternal yang secara parsial telah di teliti sebelumnya, di temukan bahwa variabel keyakinan dan sikap (X3) memiliki pengaruh paling kuat terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap produk Handphone Blackberry dengan hasil nilai Thitung > nilai Ttabel. Hendaknya kepada perusahaan dalam hal ini produsen Blackberry serta diwakili oleh distributor resmi di Indonesia sebaiknya melakukan riset terus menerus untuk mengetahui perkembangan dan keinginan konsumen terhadap produk handphone Blackberry, karena dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel internal dan eksternal memiliki pengaruh signifikan dan nilainya positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Daftar Pustaka Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen, Jakarta Graha Ilmu. Arikunto, Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Edisi Revisi V, Jakarta. PT. Rineka Cipta. Engel, James F.dkk, 2000. Perilaku Konsumen, Edisi VI. Jilid I. Jakarta Binarupa Aksara. Freddy Rangkuty. 1997. Riset Pemasaran, Cetakan Pertama. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Husein Umar. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Indrianto, Nur & Bambang Supomo, 1996, Metode Penelitian Bisnis untuuk akuntansi & manjemen,Yogyakarta. Penerbit BPFE. 949 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2016: 938-950 Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran, Jilid 2. Bumi Aksara. Jakarta. Kotler, Philip dan AB. Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran Indonesia, Buku 2. Salemba empat. Jakarta. Kotler, Philip, dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi XIII. Jakarta. Penerbit Erlangga. Malhotra, Nares, 2005, Riset Pemasaran: Pendekatan Terapan, Jakarta, Penerbit Indeks Mangkunegara, Anwar Prabu, 2002, Perilaku Konsumen, Edisi Revisi. Bandung. PT. Refika Aditama Mowen.H. 2002. Perilaku Konsumen, Jilid 1. Penerbit. Andi. Yogyakarta. Nugroho J. Setiadi. 2005. Perilaku Konsumen, Konsep dan Implikasi untuk Strategidan Penelitian Pemasaran, Jakarta : Kencana. Singarimbun, Masri & Sofian Effendi, 1987, Metodelogi Penelitian Survei, Yogyakarta. Penerbit LP3ES. Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Administrasi, Bandung. Penerbit Alfabeta. Sugiyono, 2004, Metode penelitian bisnis, Cetakan VI. Bandung. Penerbit CV. Alfabeta. Swasta, Basu dan Handoko, T.Hani.2000. Manajemen Barang dalam Pemasaran, Cetakan Kedua BFE, Yogyakarta. Sumber Internet: Comscore, Smartphone dan tablet dalam statistik penjualan, http://m.gopego.com (diakses 10 Maret 2015) Metode Penelitian Administrasi dan Bisnis, http://chinmi.wordpress.com (diakses 19 November 2014) Metode Penelitian Bisnis, http://duniabaca.com (diakses 10 Desember 2014) Pengaruh Perilaku Konsumen, http://titayulianita.wordpress.com (diakses 16 Desember 2014) 950