i IMPLEMENTASI METODE GUIDE LEARNING UNTUK

advertisement
IMPLEMENTASI METODE GUIDE LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS ARAB
PADA SISWA KELAS II MADRASAH IBTIDAIYAH
CANDISARI WINDUSARI KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2009 / 2010
Diajukan Guna :
Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana ( S1 )
SKRIPSI
Oleh :
AGUS MANGSUR
NIM : 11408230
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2010
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa
Skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain,
kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang
lain
di
luar
referensi
yang
peneliti
cantumkan,
maka
peneliti
sanggup
mempertanggung jawabkan kembali keaslian Skripsi ini di hadapan sidang
manaqosah Skripsi.
Demikian surat pernyataan keaslian tulisan ini dibuat oleh peneliti untuk dapat
dimaklumi.
Salatiga, 14 Agustus 2010
Peneliti
AGUS MANGSUR
11408230
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara :
Nama
: Agus Mangsur
NIM
: 11408230
Jurusan/ Prodi
: Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam
Judul
: Implementasi Metode Guide Learning Untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Arab Pada Siswa Kelas Ii Madrasah
Ibtidaiyah Candisari Windusari Kabupaten Magelang Tahun
2009 / 2010
Telah kami disetujui untuk dimunaqosahkan
Salatiga, 28 Agustus 2010
Pembimbing
Suwardi, M.Pd
NIP 19670121 199903 1 002
iii
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi Dengan Judul : IMPLEMENTASI METODE GUIDE LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS ARAB
PADA SISWA KELAS II MADRASAH IBTIDAIYAH
CANDISARI WINDUSARI KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2009 / 2010
Yang Dipersiapkan dan Disusun Oleh :
Nama
: Agus Mangsur
NIM
: 11408230
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Salatiga, 28 Agustus 2010
Dewan Penguji
Ketua
Sekretaris
Dr. Imam Sutomo, M.Ag
NIP 19580827 198303 1 002
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd
NIP 19670112 199203 1 005
Penguji I
Penguji II
Prof. Dr. H. Muh Zuhri, MA
NIP 19530326 197803 1 001
H. Agus Waluyo, MA
NIP 19750211 200003 1 001
Pembimbing
Suwardi, M.Pd
NIP 19670121 199903 1 002
iv
MOTTO
SESUDAH KESULITAN PASTI ADA KEMUDAHAN, MAKA
APABILA KAMU TELAH SELESAI DARI SUATU URUSAN,
KERJAKANLAH DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH URUSAN
YANG LAIN, DAN HANYA KEPADA TUHANMULAH
HENDAKNYA KAMU BERHARAP
(QS.ALAM NASYRAH AYAT 6-8 )
v
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
1. Ibu, Ibu, Ibu, yang tercinta serta ayahku yang
tersayang. Terimakasih atas semua fasilitas materi
maupun non materi yang telah engkau berikan
kepadaku tanpa pamrih. Doa dan kasih sayangmu
mu adalah jalan terang untukku
2. Kakak dan adik-adikku tercinta… terimakasih
atas dukungan dan doanya
3. Almamater tercinta Progaram Studi Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah STAIN Salatiga
4. Teman-teman satu akidah satu perjuangan yang
selalu penulis banggakan
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk : Meningkatkan Keterampilan menulis Arab
siswa melalui implementasi metode Guide Learning pada Mata Pelajaran Al-Qur’an
Hadits kelas II MI Nurul Huda Candisari Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang
tahun 2009/2010.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research/CAR), yang meliputi proses perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswa kelas II MI Candisari tahun pelajaran
2009/2010 semester genap yang berjumlah 26 siswa. Keberhasilan pembelajaran ini
dapat ditunjukkan dengan keberhasilan proses dan keberhasilan produk. Keberhasilan
proses meliputi peningkatan sikap dan keterampilan siswa yang diperoleh melalui
lembar observasi. Keberhasilan produk berupa peningkatan prestasi, yaitu
kemampuan siswa dalam mengerjakan soal pretest dan postest. Data penelitian ini
diperoleh dari nilai pretest, postest, dan aktivitas siswa yang kemudian dianalisis
dengan analisis kuantitatif dan ditarik kesimpulan dengan analisis kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) penerapan metode Guide
Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Al-Qur’an
Hadits pokok bahasan bentuk huruf hijaiyah. Hal ini dapat dilihat dari hasil aktivitas
siswa di mana rata-rata persentase aktivitas siswa pada siklus 1 sebesar 68,36 %, rata-rata
persentase aktivitas siswa siklus II yaitu sebesar 85,89% . peningkatan persentase
aktivitas siswa dari siklus 1 ke siklus II yaitu sebesar 17,53 %. 2) Penerapan metode
Guide Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari nilai
rata-rata pretest ke postest siklus I yaitu 3,73 meningkat menjadi 5,96. Nilai rata-rata dari
pretest ke postest siklus II yaitu 6,61 meningkat menjadi 7,38. Ketuntasan belajar siswa
dari pretest ke postest pada siklus I juga meningkat dari 3,84 % menjadi 46,15 %, pada
siklus II juga meningkat dari 61,53 % menjadi 88,46 %. Penerapan metode Guide
Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa, hal ini terlihat dari
kerapian tulisan siswa pada setiap siklusnya.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
‫ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟ ّﺮ ﺣﻤﻦ اﻟ ّﺮ ﺣﻴﻢ‬
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menulis skripsi ini dari awal sampai akhir
dengan lancar tanpa suatu halangan yang berarti. Sholawat beserta salam semoga
tetap terlimpahkan ke junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
menunjukkan umatnya ke jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.
Dalam proses penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa adanya
bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah
penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Rasa terima kasih yang tulus disampaikan kepada :
1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga beserta staf yang
memberikan bantuan dan izin dalam penyusunan skripsi ini.
2. Drs. Djoko Sutopo, selaku Ketua Program Studi PAI Ekstensi yang telah banyak
membantu dan melapangkan kebijaksanaannya sehingga terselesaikannya skripsi
ini.
3. Suwardi, M.Pd, selaku Pembimbing yang telah banyak membantu dan
memberikan masukan kepada penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini.
4. H. Suroto, AMa, selaku Kepala Sekolah MI Nurul Huda Candisari Windusari
Magelang yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian skripsi ini.
viii
5. Teman-teman Senasib seperjuangan Program Studi PAI Ekstensi, yang dengan
ikhlas telah membantu baik moril maupun materiil dan telah memberikan
dorongan serta motivasi.
6. Semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Mudah–mudahan amal baik dari semua pihak yang telah membantu penulis
dalam penyusunan skripsi ini mendapat pahala dari Allah SWT. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun dari segi
penggunaan bahasa. Olah karena itu, dengan senang hati penulis mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Salatiga, 14 Agustus 2010
Penyusun
(Agus Mangsur)
NIM. 11408230
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iv
HALAMAN MOTO ................................................................................................ v
PERSEMBAHAN ................................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvi
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
D. Hipotesis Tindakan ........................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ............................................................................. . 4
F. Definisi Operasional .......................................................................... . 4
1. Metode Guide Learning .................................................................... 4
2. keterampilan Menulis arab ................................................................. 5
G. Metode Penelitian .............................................................................. . 5
1. Subyek Penelitian ............................................................................... 5
2. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 6
3. Rencana Tindakan .............................................................................. 6
4. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 7
5. Pengumpulan Data ............................................................................. 7
6. Analisis Data ...................................................................................... 8
H. Sistematika Penelitian ........................................................................ . 9
x
BAB II
KERANGKA TEORI ............................................................................ 11
A. Metode Guide Learning ..................................................................... 11
B. Keterampilan Menulis Arab Siswa .................................................... 13
C. Prestasi Belajar Siswa ........................................................................ 15
D. Aktivitas Belajar Siswa ...................................................................... 16
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................................ 19
A. Gambaran Umum MI Nurul Huda Candisari .................................... 19
1. Sejarah Berdirinya MI Nurul Huda Candisari .............................. 19
2. Kondisi Riil MI Nurul Huda Candisari ........................................ 19
a. Standar Isi .............................................................................. 20
b. Standar Proses ........................................................................ 20
c. Kompetensi Kelulusan ........................................................... 20
d. Pendidik dan Tenaga Kependidikan ....................................... 21
e. Sarana dan Prasarana ............................................................. 21
f.
Standar Pengelolaan Madrasah .............................................. 21
g. Pembiayaan ............................................................................ 22
3. Daftar Nama Siswa Kelas II MI Nurul Huda Candisari ............... 22
4. Data Guru MI Nurul Huda Candisari ........................................... 23
B. Deskripsi Kondisi Awal .................................................................... 24
C. Deskripsi Siklus I ............................................................................. 25
1. Tahap Perencanaan ....................................................................... 25
2. Tahap Pelaksanaan ....................................................................... 26
3. Tahap Observasi / Pengamatan ..................................................... 27
4. Tahap Refleksi .............................................................................. 32
D. Deskripsi Siklus II ............................................................................. 33
1. Tahap Perencanaan ....................................................................... 33
2. Tahap Pelaksanaan ....................................................................... 35
3. Tahap Observasi / Pengamatan ..................................................... 36
4. Tahap Refleksi .............................................................................. 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 42
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 42
xi
1. Deskripsi Hasil Pembelajaran siklus I ......................................... 42
a. Data Hasil Pengamatan .......................................................... 42
b. Data Hasil Pre tes dan Pos tes ................................................ 43
c. Refleksi .................................................................................. 47
2. Deskripsi Hasil Pembelajaran Siklus II ............................... 48
a. Data Hasil Pengamatan .......................................................... 48
b. Data Hasil Pre tes dan Pos tes ................................................ 49
c. Refleksi .................................................................................. 53
B. Pembahasan ....................................................................................... 53
1. Penerapan metode Guide Learning ............................................. 54
2. Penggunaan Alat Peraga .............................................................. 55
3. Keberhasilan Proses ................................................................... 55
4. Keberhasilan Produk ............................................................ 56
BAB V
PENUTUP .............................................................................................. 57
A. Kesimpulan ....................................................................................... 57
B. Saran ................................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 59
LAMPIRAN ............................................................................................................. 60
xii
DAFTAR TABEL
Table 3.1 Daftar nama siswa kelas II MI Nurul Huda Candisari ………… 22
Table 3.2 Daftar guru MI Nurul Huda Candisari ………………………... 23
Tabel 3.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I .............................................. 27
Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Siswa ......................................................... 30
Tabel 3.5 Lembar Pengamatan guru siklus II .............................................. 36
Tabel 3.6 Lembar Pengamatan Siswa .......................................................... 39
Tabel 4.1 Persentase aktivitas siswa siklus I................................................ 42
Tabel 4.2 Hasil nilai pretes dan postes siklus I ............................................ 43
Tabel 4.3 Sebaran nilai pretes siklus I ......................................................... 44
Tabel 4.4 Sebaran nilai postes siklus I ......................................................... 45
Tabel 4.5 Peningkatan Prestasi siswa siklus I .................................................... 46
Tabel 4.6 Peningkatan persentase ketuntasan belajar silkus I....................... 46
Tabel 4.7 Persentase aktivitas siswa siklus II ............................................... 48
Tabel 4.8 Hasil nilai pretes dan postes siklus II............................................ 49
Tabel 4.9
Sebaran nilai pretes siklus II ....................................................................... 50
Tabel 4.10 Sebaran nilai postes siklus II…………………………………… 51
Tabel 4.11 Peningkatan prestasi siswa siklus II ............................................. 52
Tabel 4.12 peningkatan persentase belajar siswa siklus II ............................ 52
xiii
Daftar Lampiran :
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2. Surat Izin Penelitian
3. Daftar Riwayat Hidup
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pembelajaran yang masih dilaksanakan saat ini masih konvensional.
Ketika guru mengajar di kelas selalu menempatkan diri sebagai pusat perhatian
siswa. Di samping itu juga adanya kesan bahwa kegiatan mengajar hanya sebagai
alat untuk mengejar target kurikulum saja dan untuk mendapatkan nilai akademik
siswa. Sementara siswa menguasai materi apa tidak guru cenderung kurang
memperhatikan. Pengajaran sering kali di lakukan guru hanya dengan membaca
buku, menulis di papan tulis, dan memberikan ulangan harian kepada siswa
sekalipun siswa belum paham akan materi yang akan di teskan.
Dalam Standar Nasional Pendidikan Indonesia dijelaskan bahwa, standar
proses
pembelajaran pada satuan pendidikan di selenggarakan secara interaksi,
inspiratif,
menyenangkan,
menantang,
memotivasi
peserta
didik
untuk
berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik (Peraturan pemerintah No. 19, 2005 Bab IV Ayat 1).
Pendidikan merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia. Apalagi
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut dukungan dari
berbagai faktor, salah satunya adalah faktor pendidikan, yaitu pendidikan yang
berkualitas dan bermutu. Untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan
bermutu perlu dilakukan perbaikan, perubahan dan pembaharuan dalam segala
2
aspek yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Aspek-aspek tersebut
meliputi kurikulum, sarana dan prasarana, guru, siswa, dan metode pengajaran
serta dengan di dukung oleh media yang digunakan.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
seseorang dengan lingkungannya. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu perlu
belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin
disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan
sikapnya.. Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolahsekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan pada diri siswa secara
terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Interaksi
yang terjadi selama proses belajar secara formal di sekolah dipengaruhi oleh
lingkungannya, yang antara lain terdiri atas siswa, guru, petugas perpustakakan,
kepala sekolah, bahan atau materi pelajaran yang termuat dalam buku ajar berupa
(buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video atau audio, dan yang
sejenisnya), dan berbagai sumber belajar dan fasilitas (proyektor, overhead,
perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer, perpustakaan,
laboratorium, pusat sumber belajar, dan lain-lain).
Pada kenyataannya prestasi belajar dalam belajar Al Quran Hadis masih
relatif rendah dibandingkan dengan prestasi belajar siswa dalam belajar mata
pelajaran lainnya. Salah satu penyebabnya adalah siswa sudah menganggap
pelajaran Al Quran Hadis adalah pelajaran yang sukar dan kurang di minati
3
Dengan adanya hal tersebut pendidik harus melakukan perbaikan-perbaikan
dalam kegiatan belajar mengajar.
Salah satu perbaikan yang di lakukan adalah melakukan perubahan dalam
model pengajarannya yaitu dengan cara menerapkan model pembelajaran
terbimbing (Guide Learning) yang berorientasi pada hubungan interaksi antara
guru dan peserta didik sehingga tercipta hubungan yang harmonis di kelas. Guru
dengan sabar akan menuntun siswa untuk memahami materi yang sedang di
ajarkan, sehingga siswa akan merasa di perhatikan oleh guru dan akan lebih aktif
dalam mengikuti pelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut:
Apakah metode Guide Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis Arab
siswa
kelas II MI Nurul Huda Candisari Kecamatan Windusari Kabupaten
Magelang ?.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui Peningkatan keterampilan
menulis Arab siswa melalui implementasi metode Guide Learning pada mata
pelajaran Al Quran Hadis kelas II MI Nurul Huda Candisari Kecamatan
Windusari Kabupaten Magelang tahun ajaran 2009/2010.
4
D. Hipotesis Tindakan
Penerapan Metode Guide Learning dapat meningkatkan keterampilan
menulis Arab pada siswa kelas II MI Nurul Huda Candisari Kecamatan Windusari
Kabupaten Magelang tahun ajaran 2009/2010.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru :
a. Menambah pengalaman guru dalam pembelajaran Al Quran Hadis
b. Memudahkan guru dalam proses pembelajaran karena siswa akan merasa
dekat dengan guru sehingga tidak takut untuk bertanya.
2. Bagi Siswa :
a. Menambah aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa mampu
menggali potensi yang ada dalam dirinya
b. Memudahkan siswa dalam memahami pelajaran Al Quran Hadis.
F. Definisi Operasional
1. Metode pembelajaran terbimbing (Guide Learning)
Metode pembelajaran Guide learning adalah salah satu metode
pembelajaran dimana siswa mendapat bantuan atau bimbingan dari guru agar
mereka lebih tararah sehingga baik proses pelaksanaan pembelajaran maupun
tujuan yang ingin dicapai terlaksana dengan baik. Pembelajaran terbimbing
merupakan salah satu bagian dari pembelajaran yang banyak melibatkan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar. Dilihat dari segi kadar aktivitas interaksi antara
guru dan siswa, dan antara siswa dengan siswa, maka pembelajaran terbimbing
5
merupakan pembelajaran langsung. Siswa hanya dapat memahami pembelajaran
Al Quran Hadis dengan kesiapan intelektualnya, semakin muda siswa yang
dihadapi oleh guru, guru perlu lebih banyak menyajikan pengalaman kepada
mereka untuk menggali pengetahuan awal dan membimbing mereka untuk
mengenal lebih dalam pembelajaran Al Quran Hadis.
Siswa membutuhkan lebih banyak keterlibatan aktif guru karena mereka lebih
banyak berinisiatif untuk bekerja dan guru akan berfungsi sebagai fasilitator, nara
sumber, pendorong, dan pembimbing. Dalam pembelajaran terbimbing ,siswa
didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri
dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip.
2. Keterampilan menulis Arab
Yaitu suatu cara belajar menulis huruf– huruf hijaiyah atau huruf abjad
Arab baik secara terpisah maupun bersambung.
G. Metode Penelitian
1. Subyek Penelitian
a. Peneliti
Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas II MI Nurul Huda Candisari
Windusari kabupaten Magelang.
b. Siswa
Penelitian ini dilakukan pada Siswa kelas II MI Nurul Huda Candisari
Windusari Kabupaten Magelang yang berjumlah 23 anak.
6
2. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas II MI Nurul Huda Candisari
Windusari Kabupaten Magelang pada semester II bulan Mei– Juni tahun pelajaran
2009/2010.
3. Rencana Tindakan
a. Perencanaan
Dalam perencanaan perlu diidentifikasi faktor-faktor pendukung dan
penghambat, pelaksanaan tindakan dan perencanaan tindakan ini meliputi :
1. Membuat rencana pembelajaran
2. Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi belajar mengajar
dan peranan orang tua di rumah.
3. Membuat alat evaluasi.
b. Pelaksanaan tindakan
Dalam
melaksanakan
tindakan
guru
menyusun
tindakan-tindakan
intervensi terhadap pelaksanaan kegiatan atau program yang menjadi tugas seharihari, langkah- langkah yang dilakukan yaitu :
1. Guru melakukan apersepsi untuk mengetahui tingkat belajar anak.
2. Guru melakukan proses kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode
yang sesuai dan menarik perhatian anak.
3. menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga siswa tidak tegang.
7
c. Observasi
Dalam tahap observasi guru mendata hasil proses belajar mengajar dengan
menggunakan lembar observasi dan mencatat akan tercapainya tindakan serta
dampak yang terjadi setelah dilakukan tindakan.
d. Refleksi
Hasil yang diperoleh didiskusikan untuk memperoleh gambaran perubahan
perilaku guru,siswa, dan lingkungan dalam proses pembelajaran. Sehingga akan
ditemukan kekurangan yang perlu direncanakan perbaikannya. Apa bila sudah
berhasil perlu ditingkatkan lagi dan bisa diberitahukan teman-teman guru untuk
mengikuti tercapainya tindakan serta dampak yang terjadi setelah dilakukan
tindakan.
4. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada skripsi ini menggunakan metode :
a. Observasi
b. Tes
5. Pengumpulan data
Dalam penelitian tindakan kelas ini pengumpulan data dilakukan melalui
tindakan dan pengamatan, adapun instrumen yang disiapkan berupa :
a. Lembar observasi
b. Soal tes
8
6. Analisis data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisa data secara kualitatif yaitu
mendeskripsikan data yang diperoleh melalui instrumen penelitian dan didasarkan
pada refleksi dari tiap siklus tindakan. Analisa data secara kuantitatif yaitu
mendeskripsikan data yang diperoleh untuk menemukan koreksi antara dua
variabel atau lebih. Hasil observasi digunakan sebagai dasar berpijak untuk
menentukan langkah berikutnya. Rencana yang direvisi dalam tindakan ini berupa
pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah diperbaiki dengan pertimbangan,
saran-saran dari hasil refleksi dan hasil observasi. Analisa data pada penelitian ini
yang bersifat kuantitatif adalah sebagai berikut :
a. Keberhasilan Produk
Data keberhasilan produk ini diperoleh dari nilai pre test dan post test.
Pada masing- masing siklus dicari gain yaitu hasil selisih rerata pre test dan post
test. Perbedaan yang signifikan yaitu jika rerata post test lebih besar dibandingkan
dengan pre test ini menunjukkan peningkatan hasil belajar. Adapun rumus yang
digunakan untuk mengetahui hasil persentase keberhasilan pre test dan post test
adalah sebagi berikut :
P=
f
x 100%
N
Keterangan : P = Persentase keberhasilan produk
f
= Frekuensi
N = Jumlah siswa
(1.1)
9
b. Persentase Aktivitas
Segala hal yang dilakukan atau kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam
hal ini kegiatan yang dilakukan oleh siswa ketika proses belajar mengajar
berlangsung. Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui persentase
aktifitas siswa adalah sebagai berikut :
% Af =
X
x 100%
Y
(1.2)
Keterangan : %Af = Persentase aktivitas pembelajaran
X
= Jumlah siswa yang melakukan aktivitas
Y
= Jumlah seluruh siswa
H. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan terdiri dari 5 bab, untuk lebih mudah dalam
penulisan akan disampaikan sebagai berikut :
Bab I
:
Pendahuluan terdiri dari Latar belakang masalah, Rumusan
Masalah,tujuan Penelitian, definisi istilah/Operasional,dan metode
penelitian yang terdiri dari , rancangan penelitian, langkahlangkah/siklus penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data
dan analisis data.
Bab II
:
Kajian Pustaka yang terdiri dari pengertian penelitian tindakan
kelas,prestasi belajar,pengertian metode, pengertian Guide Learning,
dan keterampilan menulis Arab.
Bab III :
Pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum MI Nurul
Huda Candisari, Deskripsi awal, deskripsi pelaksanaan siklus 1 yang
10
meliputi rencana, pelaksanaan, pengamatan / pengambilan data dan
refleksi, dan deskripsi siklus II.
Bab IV :
Hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi deskripsi persiklus
(data hasil pengamatan/ wawancara, refleksi keberhasilan dan
kegagalan) dan pembahasan tiap siklus.
Bab V
:
Dalam bab penutup ini adalah bab yang terakhir, yang terdiri dari
kesimpulan dan saran.
11
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Metode Guide Learning
Ditinjau dari segi etimologis (bahasa), metode berasal dari bahasa Yunani
yaitu ”methodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu ”metha” yang berarti
melalui atau melewati, dan ”hodos” yang berarti jalan atau cara. Maka metode
memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa
Inggris dikenal term method dan way yang terjemahkan dengan metode dan cara,
dan dalam bahasa Arab, kata metode diungkapkan dalam berbagai kata seperti
kata Al-thariqah, Al-manhaj, dan Al-wasilah. At-thariqah berarti jalan, Al-manhaj
berarti sistem dan Al-wasilah berarti mediator atau perantara. Dengan demikian,
kata Arab yang paling dekat dengan arti metode adalah Al-thariqah.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia,metode adalah ”cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan guna mencapai apa yang telah
ditentukan. Dengan kata lain metode adalah suatu cara yang sistematis untuk
mencapai tujuan tertentu.
Berangkat dari pembahasan metode di atas, bila dikaitkan dengan
pembelajaran, dapat digarisbawahi bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara
atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal
12
sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai
dengan yang diharapkan.1
Metode pembelajaran Guide learning adalah salah satu metode
pembelajaran dimana siswa mendapat bantuan atau bimbingan dari guru agar
mereka lebih terarah sehingga baik proses pelaksanaan pembelajaran maupun
tujuan yang ingin dicapai terlaksana dengan baik. Bimbingan guru yang dimaksud
adalah memberikan bantuan agar siswa dapat memahami tujuan kegiatan yang
dilakukan dan berupa arahan tentang prosedur kerja yang perlu dilakukan dalam
kegiatan pembelajaran. Keuntungan metode Guide Learning ini siswa belajar
bagaimana belajar (learn how to learn), belajar menghargai diri sendiri,
memotivasi diri dan bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri.
Pembelajaran terbimbing merupakan salah satu bagian dari pembelajaran yang
banyak melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dilihat dari segi kadar
aktivitas interaksi antara guru dan siswa, dan antara siswa dengan siswa, maka
pembelajaran terbimbing merupakan pembelajaran langsung. Siswa hanya dapat
memahami pembelajaran Al Quran Hadis dengan kesiapan intelektualnya,
semakin muda siswa yang dihadapi oleh guru, guru perlu lebih banyak
menyajikan pengalaman kepada mereka untuk menggali pengetahuan awal dan
membimbing mereka untuk mengenal lebih dalam pembelajaran Al Quran Hadis.
Siswa membutuhkan lebih banyak keterlibatan aktif guru karena mereka lebih
banyak berinisiatif untuk bekerja dan guru akan berfungsi sebagai fasilitator, nara
sumber, pendorong, dan pembimbing. Dalam pembelajaran terbimbing, siswa
1
Ismail SM, Strategi Pembelaajran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (LSIS IAIN Walisongo,
Semarang.2008) Hlm. 7
13
didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri
dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Prosedur pembelajaran Guide
learning2 :
a. Tentukan sebuah pertanyaan atau sejumlah pertanyaan yang membuka
pemikiran dan pengetahuan yang dimiliki peserta didik. Pergunakan
pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai beberapa kemungkinan jawaban.
b. Berilah peserta didik beberapa saat dengan berpasangan atau bersub-kelompok
untuk mempertimbangkan respon- respon mereka.
c. Gabungkan kembali seluruh kelas dan catatlah gagasan-gagasan peserta didik.
Jika memungkinkan, pilihlah respons-respons mereka ke dalam daftar terpisah
yang berkaitan dengan kategori-kategori atau konsep yang berbeda yang anda
coba untuk diajarkan.
d. Sampaikan poin-poin pembelajaran utama yang ingin diajarkan. Suruhlah
peserta didik menggambarkan respons mereka cocok dengan poin-poin ini.
Catatlah ide-ide yang menambah poin-poin pembelajaran dari materi yang
anda berikan.
B. Keterampilan menulis Arab siswa
Yaitu suatu cara belajar menulis huruf– huruf hijaiyah atau huruf abjad
Arab baik secara terpisah maupun bersambung.
Menulis merupakan keterampilan yang sangat penting di samping
membaca. Setelah mampu membaca huruf Al Quran, si anak juga harus dilatih
menulis. Karena hal ini akan sangat menunjang ketika ia menuntut ilmu agama
2
Mel Siberman, Active Learning , (Insan Madani : Yogyakarta, 1996) Hlm. 116
14
nantinya. Dan selayaknya, anak-anak kita juga harus bisa menulis Arab di
samping menulis latin. Belajar menulis tidaklah semudah belajar membaca.
Karena di samping harus hafal bentuk tulisannya, ia juga harus bisa
menuangkannya ke dalam keterampilan motorik halus dengan tangan, yakni
menulis.
Pada umumnya dalam berlatih menulis Arab, seorang anak mengalami
beberapa tahapan. Awal mula ia menulis dalam bentuk huruf hijaiyah secara
terpisah dan kemudian secara bersambung sebagai upaya untuk menuangkan
imajinasi huruf yang ada di pikirannya. Dengan latihan-latihan Insya Allah lama
kelamaan, ia bisa menulis dalam bentuk standar. Pengajaran bahasa asing,
khususnya bahasa Arab, berbeda dengan pengajaran mata pelajaran yang lain.
Karena pengajaran bahasa tersebut mengutamakan beberapa keterampilan
berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca dan keterampilan menulis. Di mana tujuan utama dari pengajaran
tersebut untuk menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berbahasa
siswa. Mengajarkan bahasa Arab juga diperlukan upaya yang sangat besar dari
seorang guru maupun dosen dan dibutuhkan media pengajaran yang memadai,
pendekatan, metode dan strategi pembelajaran yang berhubungan dengan
pengajaran bahasa.3
Menulis adalah salah satu jalan untuk berbagi informasi, menyampaikan
pendapat dan berekspresi. Rangkaian kata-kata yang ditulis dengan tepat bahkan
berkali lipat lebih efektif dalam mempengaruhi orang dibandingkan dengan kata-
3
http:// www.google.co.id/gwt/scribd.com/doc/12711267/paradigma-pendidikan-islam & swi
15
kata yang disampaikan secara lisan. Keefektifan ini terjadi karena informasi
tertulis bisa ditransformasikan ke orang banyak di berbagai tempat dalam satu
waktu. Sedangkan upaya dokumentasi atas tulisan juga sangat mudah. Betapa
banyak sumber tertulis yang diwariskan oleh pendahulu-pendahulu kita.
C. Prestasi belajar siswa
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap
ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar
siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu,
khususnya ranah rasa murid sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil
belajar itu ada yang bersifat tidak dapat diraba.4
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa setelah proses
pembelajaran. Prestasi belajar yang dimaksud adalah hasil pre test dan post test
yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai antara pre test dan post test.
Agar siswa berprestasi dengan baik dibutuhkan kerja sama antara pihak
sekolah dan orang tua untuk memperhatikan faktor-faktor yang menunjang yang
dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor-faktor prestasi belajar siswa
antara lain :
1) Faktor yang ada pada diri siswa antar lain : taraf intelegensi, bakat khusus,
pengetahuan yang dimiliki, kemampuan berbahasa, organisasi kognitif,
motivasi,kepribadian, perasaan, sikap, minat, konsep diri, kondisi fisik dan
psikis siswa.
4
S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar,(Bumi Aksara :
Jakarta,1982), hlm. 68
16
2) Faktor-faktor yang ada pada lingkungan antara lain : guru, kurikulum,
organisasi sekolah, sistem sosial di sekolah, dan fasilitas lingkungan.
Menurut taksonomi Bloom hasil belajar siswa mencakup aspek-aspek
kognitif, sikap dan keterampilan Aspek kognitif melibatkan beberapa jenjang
seperti jenjang pengetahuan/hafalan, jenjang pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis, dan evaluasi. Aspek efektif melibatkan jenjang penerimaan, respon,
menghargai,
psikomotorik
mengorganisasikan
melibatkan
nilai,
jenjang
dan
mewatak.
Sedangkan
aspek
penginderaan, penyiagaan diri, bertindak
secara terpimpin, bertindak secara mekanik dan bertindak secara kompleks.5
D. Aktivitas Belajar
Aktivitas merupakan asas yang terpenting dalam proses belajar mengajar
sebab belajar sendiri merupakan suatu kegiatan. Tanpa kegiatan tak mungkin
seseorang belajar. Hal ini juga dibenarkan oleh setiap ahli pendidikan. Menurut
Sardiman dalam belajar diperlukan aktivitas sebab prinsip belajar adalah berbuat
untuk mengubah tingkah laku.6
Pada waktu mengajar guru harus memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengambil bagian yang aktif baik rohani maupun jasmani terhadap
pengajaran yang diberikan secara perorangan maupun kelompok.
Yang dimaksud keaktifan jasmani adalah berbagai kegiatan yang
dilakukan oleh murid seperti kesibukan melakukan penelitian, percobaan,
mengajukan pertanyaan dan sebagainya. Dengan demikian pengajaran yang
5
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (PT. Rosda Karya, Bandung :
2004),hlm.72
6
S. Nasution, Didaktik Asas-asas mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara,1995),hlm. 25
17
dilakukan tidak bersifat verbalistis, murid hanya duduk melihat, mendengarkan
dan menerima pelajaran secara pasif semata. Sedang keaktifan rohani ialah
bekerjanya unsur-unsur kejiwaan murid yang tampak dalam pengajaran seperti
ketekunan mengikuti pelajaran, mengamati secara cermat, mengingat, berpikir,
untuk memecahkan persoalan dan mengambil kesimpulan. Terdorong oleh
perasaan dan kemauan yang kuat unsur-unsur kejiwaan itu akan berfungsi dengan
baik untuk mendapatkan hasil pelajaran sebanyak mungkin.
Pada saat siswa melakukan aktivitas jasmani sekaligus aktivitas rohaninya juga
bekerja. Karena itu kedua aktivitas tersebut saling berhubungan satu sama lain.
Menurut Sund dan Trowbridge, semakin besar keterlibatan siswa semakin
besar hasil belajarnya. Keaktifan siswa mempunyai karakteristik yaitu adanya
keterlibatan intelektual emosional siswa dalam pembelajaran, berpengalaman
langsung dalam pembentukan keterampilan serta internalisasi nilai-nilai dalam
penentuan sikap dan nilai.
Menurut Diedrich, macam-macam aktivitas siswa antara lain dapat
digolongkan sebagai berikut :
a. Visual activities yaitu membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi,
percobaan, pekerjaan orang lain.
b. Oral activities yaitu menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,
mengeluarkan pendapat, mengadakan wawwancara, diskusi, interaksi.
c. Listening activities yaitu mendengarkan uarian, diskusi, percakapan, musik
dan pidato.
18
d. Writing activities yaitu menulis cerita, angket, karangan, laporan dan
menyalin.
e. Drawing activities yaitu menggambar, membuat peta, grafik dan bagan.
f. Motor activities yaitu melakukan percobaan, membuat konstruksi, model
reparasi, bermain.7
Tanpa aktivitas belajar, pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baik.
Usaha-usaha guru untuk membangkitkan keaktifan jasmani murid, antara lain:
a. Dengan menyelenggarakan berbagai bentuk pekerjaan yang bersifat
keterampilan.
b. Mengadakan pekan olah raga dan seni, pameran, karya wisata dan sebagainya.
Usaha –usaha guru untuk membangkitkan keaktifan rohani murid, antar lain :
a. Membimbing serta mendorong anak-anak dalam berdiskusi.
b. Memberi tugas kepada anak-anak untuk memecahkan sesuatu masalah,
menghubungkannya dengan pengetahuannya dengan pengetahuan yang ada,
menganalisa, mengambil keputusan dan sebagainya.
c. Mengadakan berbagai penelitian dan percobaan, menganalisa data, membuat
kesimpulan, menyusun laporan dan sebagainya.
7
Ibid. hlm. 30
19
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Nurul Huda Candisari
1. Sejarah Berdirinya MI Nurul Huda Candisari
Berawal dari adanya inisiatif dari masyarakat Desa Candisari, Khususnya
Candisari Lor yang terdiri dari dusun Tosari, dusun Dukuh Selilin, dusun Jegedeh,
dan Dusun Pringapus untuk mendirikan lembaga pendidikan non formal atau pada
waktu itu Madrasah Diniyah (Madin). Adapun pendiri Madrasah Diniyah tersebut
diprakarsai oleh tokoh Masyarakat, di antaranya : Bapak Kyai Zaenuri, Bapak
Kyai Nur Wahab, Bapak Kyai Khodlori, dan Bapak Sumpeno serta sebagai
pelindung adalah Kepala Desa Candisari yang pada waktu itu dijabat oleh Bapak
Muhammad Ridwan yang didukung oleh Masyarakat sekitarnya, maka berdirilah
Madrasah Diniyah pada tanggal 1 April 1957.
Dengan adanya hasil rapat LKMD, MI Nurul Huda Candisari didirikan
dengan status tanah wakaf dengan luas tanah 1.008 m². Tanah tersebut dibangun
ruang kelas dengan biaya swadaya masyarakat.
2. Kondisi Riil MI Nurul Huda Candisari
Kondisi riil MI Nurul Huda Candisari saat ini, apabila dilihat dari 8 Standar
Nasional Pendidikan adalah :
20
a. Standar Isi
Secara keseluruhan MI Nurul Huda Candisari, saat ini sudah
melaksanakan standar dari pelaksanaan kurikilum terutama untuk kurikulum 2004
dan untuk kurikulum KTSP 2006.
b. Standar Proses
Dalam melaksanakan proses pembelajaran MI Nurul Huda Candisari dari
sedikit demi sedikit telah mampu menyesuaikan dengan tuntutan kurikulum KTSP
yaitu proses pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan ( PAKEM )
Begitu pula dalam perencanaan pembelajaran seperti kesiapan Silabus,
rencana Pengajaran, dan alat evaluasi telah dipersiapkan dengan baik oleh para
guru.
c. Kompetensi Kelulusan
Kompetensi lulusan MI Nurul Huda Candisari apabila dilihat dari segi
kuantitatif sudah dapat bersaing dengan Sekolah Dasar. Kemudian dari segi
kualitatif juga sudah cukup meningkat dilihat dari distribusi kelanjutan tingkat
pertama. Namun demikian kualitas pendidikan MI Nurul Huda Candisari masih
ketinggalan dengan Sekolah Dasar. Hal ini disebabkan MI Nurul Huda Candisari
belum mampu menerapkan standar kemampuan minimal lulusan akhir faktor
internal dan eksternal, baik dari sisi proses SDM, Pembiayaan, sarana dan
prasarana yang ada.
21
d. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Dari segi kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di MI Nurul
huda Candisari sudah mendekati standa, ini terlihat dengan adanya Kepala
Madrasah, tenaga Guru dan tenaga lain yang tersedia. Namun masih ada
kekurangan pada tenaga kependidikan terutama TU, Laboran, dan Pustakawan.
Kemudian dilihat dari sisi kualitatif kondisi tenaga pendidik juga sudah memenuhi
syarat, ini terlihat dari lulusan tenaga pendidik yang rata-rata sudah SI.
e. Saran dan Prasarana
Dari sisi kuantitas, MI Nurul Huda Candisari sudah mampu mencukupi
jumlah kelas sesuai dengan jumlah siswa dan ruangan yang lain. Dari sisi kualitas
MI Nurul Huda Candisari sudah mampu memenuhi persyaratan tersebut, ini
dilihat dari jumlah siswa saat ini 158 dengan jumlah kelas 9 ruang, 1 ruang guru,
1 ruang perpustakaan, 1 WC Guru, 3 WC siswa dan beberapa media dan alat
pembelajaran.
f. Standar Pengelolaan Madrasah
Dalam melaksanakan pengelolaan Madrasah, MI Nurul Huda Candisari
belum mampu menerapkan MPMBM (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
Madrasah). Namun demikian penerapan MPMBM dengan segala keterbatasannya
telah dilaksanakan, baik dalam manajemen pengelolaan, sarana prasarana,
ketenagaan, dan keuangan.
22
g. Pembiayaan
Pembiayaan di MI Nurul Huda Candisari terdiri dari 2 komponen yaitu :
biaya investasi dan operasional. Untuk biaya investasi menjadi tanggungan
Madrasah, sementara untuk pembiayaan operasional pada 5 tahun terakhir ini
tertolong dengan adanya BOS dan BKM. Walaupun belum mencukupi, namun hal
itu sangat menolong dalam membantu operasional Madrasah.
Standar penilaian pendidikan di MI Nurul Huda Candisari mencakup :
1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik
2) Penilaian hasil belajar oleh Madrasah
3) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah
Pemahaman para guru terhadap standar penilaian seperti penetapan
Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) pada masing-masing mata pelajaran masih
terjadi perbedaan persepsi sebagai akibat adanya perbedaan penafsiran pada
panduan KKM. Belum lagi pemahaman guru terhadap alat evaluasi seperti
penyusunan kisi-kisi dan bentuk soal yang kebanyakan pada guru MI Nurul Huda
Candisari masih berpola pada kurikulum lama. Hal ini disebabkan pula karena
kurangnya sosialisasi dan bimbingan teknis para guru, serta peran KKM yang
belum maksimal.
3. Daftar Nama Siswa kelas II MI Nurul Huda Candisari
Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa Kelas II MI Nurul Huda candisari
NO .
NAMA
L/P
1
Feri susanto
L
2
Ahmad Abdul syarif
L
3
Ahmad Ifan Rifai
L
23
4
Ahmad Khoiroji
L
5
Amirul Imam
L
6
Ana Nur Laela
P
7
Dina Tiara Hati
P
8
Erista Maya Sofa
P
9
Fajar Feriyanto
L
10
Khamdan Hidayat
L
11
Kharisma Yoga Nofiana
P
12
Khifni Ulin Nuha
L
13
Laelatus Sofiana
P
14
M Aris Prayoga
L
15
Nafisatul Ummah
P
16
Nofi Setyaningsih
P
17
Siti Faizah
P
18
Slamet Afandi
L
19
Slamet Mahndani
L
20
Tina Sofiyana
P
21
Uswatun khasanah
P
22
Yeni Diah Nofitasri
P
23
Yoga Surya Saputra
L
24
Yusuf Al Fahrozi
L
25
Yusuf Kurniawan
L
26
Zakiyatul Musrifah
P
4. Data Guru MI Nurul Huda Candisari
No.
Tabel 3.2. Daftar Guru MI Nurul Huda Candisari
NAMA
NIP
JABATAN
1
H. Suroto, A.Ma
-
Kepala Sekolah
2
Badrudin, A.Ma
-
Guru kelas 3a
3
Sapto Priyo P, S.Pd.I
-
Guru kelas 6
24
4
Agus Ahmad S, S.Pd.I
-
Guru kelas 5
5
Kiromim B, S.Pd.I
-
Guru kelas 2b
6
Titik Dwi W, A.Ma
-
Guru kelas 4
7
Agus Mangsur, A.Ma
-
Guru kelas 2a
8
Siti Sifaiyah, SH
-
Guru kelas 1a
9
Efi Herowati, S.Pd.I
-
Guru kelas 3b
10
Nunung Akhlis F
-
Guru Mapel
B. Deskripsi Kondisi Awal
Prestasi belajar materi Al Quran Hadis siswa kelas II MI Nurul Huda
Candisari, Windusari, Magelang tahun pelajaran 2009/2010 belum menghasilkan
hasil yang optimal. Siswa belum mampu memahami sepenuhnya tentang materi
Al Quran Hadis yang meliputi tata cara menulis Arab terpisah maupun
bersambung.
Hal ini disebabkan karena penerapan metode dalam proses pembelajaran
kurang bervariasi. Guru banyak menggunakan metode ceramah saja sehingga
suasana proses pembelajaran kurang menyenangkan, siswa kurang perhatian
terhadap pelajaran yang disajikan. Ada yang berbicara sendiri, ada yang bermain
dan bergurau, sehingga prestasi belajar yang dihasilkan pun kurang memenuhi
standar yang diharapkan. Rata – rata nilai prestasi yang diperoleh siswa dibawah
kriteria ketuntasan Minimal ( KKM ) yaitu 6,0. sedangkan nilai KKM yang telah
ditentukan adalah 6,5.
Dengan demikian nilai yang diperoleh siswa pada materi Al Quran Hadis
kelas II MI Nurul Huda Candisari, terutama pada materi Penulisan huruf-huruf
Hijaiyah belum tuntas sehingga perlu dilakukan upaya agar siswa mampu
25
meningkatkan keterampilan menulis Arab. Maka penulis selaku guru yang
mengajar kelas II berusaha melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan
menerapkan Metode Guide Learning yang dilakukan melalui dua siklus yaitu
siklus I, siklus II.
C. Deskripsi Siklus I
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari :
a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada materi Pembelajaran Penulisan
huruf-huruf hijaiyah. Dengan Kompetensi dasar menulis huruf-huruf hijaiyah
secara terpisah dan bersambung dan Indikator yang ingin dicapai adalah siswa
dapat menulis huruf-huruf hijaiyah secara terpisah dan bersambung. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran siklus I terlampir.
b) Mempersiapkan Fasilitas dan sarana Pendukung yang diperlukan.
Alat – alat yang diperlukan dalam proses pembelajaran :
1) Alat peraga ( tulisan Huruf-huruf Hiajaiyah )
2) Kapur tulis
3) Buku-buku materi Al Quran Hadis
c) Membuat alat evaluasi
Sesuai dengan materi pembelajaran yang dilakukan yaitu Penulisan Hurufhuruf Hijaiayah tes yang dilakukan adalah pre test dan post test, yaitu :
26
1) Tulislah dengan menggunakan huruf Arab secara terpisah
a. Bismi
= ................................
b. Alhamdu
= .............................
c. Nastangiinu =.............................
d. Arrahmaani = ............................
e. Arrakhiimi = ..............................
2) Tulislah menggunakan huruf Arab secara bersambung
a. Bismi
= ................................
b. Alkhamdu
= .............................
c. Nastangiinu =.............................
d. Arrakhmaani = ............................
e. Arrakhiimi = ..............................
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus I ini dilakukan pada hari
Rabu 12 Mei 2010 di kelas II dengan Jumlah siswa 26 siswa. Dalam hal ini
peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses pembelajaran mengacu pada
rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan.
Adapun tahap pelaksanaannya sebagai berikut :
a. Pendahuluan/kegiatan awal :
1) Mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa.
2) Penyajian apersepsi tentang materi bentuk-bentuk huruf hijaiyah
3) Memberikan soal pre test siklus I pertemuan pertama
27
b. Kegiatan inti :
1) Memberikan penjelasan pengertian huruf hijaiyah
2) Mengenalkan bentuk-bentuk huruf hijaiyah
3) Memberikan contoh cara menulis bentuk-bentuk huruf hiajiyah secara
terpisah dan bersambung
4) Membimbing siswa untuk menulis bentuk-bentuk huruf hijaiah secara
terpisah dan bersambung.
c. Penutup/Kegiatan Akhir:
1) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya.
2) Postes Siklus I pertemuan pertama
3) Siswa diberi PR
3. Tahap Observasi / Pengamatan
Guru sebagai peneliti mempersiapkan lembar pengamatan untuk
mengetahui tanda-tanda tercapainya tindakan serta dampak yang terjadi.
Hasil pengamatannya adalah sebagai berikut :
Tabel.3.3. Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Ketepatan
Hal
Hal
No
Aktivitas
1
Mengucapkan
salam dan
menanyakan
kabar siswa.
Sudah
√
Belum
Mendukung
Menghambat
Ide
28
2
Penyajian
√
Menyebutkan
Menyebutkan
apersepsi
huruf hijaiyah
dan
tentang materi
saja
menuliskan di
bentuk-bentuk
papan tulis
huruf hijaiyah
3
Memberikan
√
Soal diberikan
Guru
soal pre test
kepada ketua
membagikan
siklus I
kelas untuk
soal dari satu
pertemuan
membagikan
persatu siswa
pertama
kepada
temannya
4
Memberikan
√
Adanya alat
penjelasan
peraga
pengertian
bentuk-
huruf
bentuk
hijaiyah
huruf
hijaiyah
5
Mengenalkan
√
Dalam
Mengenalkan
bentuk-
mengenalkan
dari 9 -10
bentuk huruf
huruf terlalu
huruf hijaiyah
hijaiah baik
banyak dan
dan perlahan
secara
cepat
biar bisa
terpisah dan
dihafal
bersambung
6
Memberikan
contoh cara
√
Terlalu banyak Contoh
contoh
diberikan
menulis
sedikit demi
bentuk-
sedikit agar
bentuk huruf
dipahami
29
hiajiyah
terlebih dulu
secara
terpisah dan
bersambung
7.
Membimbing
√
Guru
Guru secara
siswa untuk
membimbing
langsung
menulis
dari depan
membimbing
bentuk-
kelas
siswa di
bentuk huruf
tempat duduk
hijaiah
siswa
secara
terpisah dan
bersambung
8.
Siswa diberi
√
Dalam
Dalam
kesempatan
menjawab
menjawab
untuk
selalu
disertai
bertanya.
monoton
dengan variasi
agar siswa
tertarik
9.
Soal diberikan
Guru
Siklus I
kepada ketua
membagikan
pertemuan
kelas untuk
soal dari satu
pertama
membagikan
persatu siswa
Post test
√
kepada
temannya
30
No
1
Aktivitas
Menjawab salam
Tabel 3.4.Lembar Pengamatan Siswa
Ketepatan
Hal
Hal
Sudah
Belum
√
Mendukung
menghambat
Ide
Siswa
dan
Jumlah
siswa
18
antusias
dalam
menjawab
2
Mendengarkan
√
Banyak siswa
Belajar
apersepsi tentang
yang belum
menghafal dan
materi bentuk-
mengetahui
memahami huruf
bentuk huruf
huruf hijaiyah
hijaiyah
Siswa ramai dan
Siswa duduk
berebut soal
dengan tertib
20
hijaiyah
3
Mengerjakan
√
soal pre test
19
siklus I
pertemuan
pertama
4
Mendengarkan
√
Adanya alat
dan
peraga
memperhatikan
bentuk-
penjelasan
17
31
pengertian
bentuk
huruf hijaiyah
huruf
hijaiyah
5
6
Dikenalkan
√
Siswa bingung
Menghafalkan di
bentuk-bentuk
karena belum
rumah bersama
huruf hijaiyah
hafal
orang tua
Siswa bingung
Menghafalkan di
contoh cara
karena belum
rumah bersama
menulis bentuk-
hafal
orang tua
Banyak siswa
Dibimbing lebih
untuk menulis
yang masih
lanjut dan Siswa
bentuk-bentuk
bingung dan
dikelompokkan
huruf hijaiyah
ramai sendiri di
menjadi 3-4
kelas
kelompok agar
Mengamati
√
15
18
bentuk huruf
hijaiyah
7.
Dibimbing guru
√
19
tidak ramai
8.
Siswa bertanya.
√
Banyak siswa
Tidak adanya
yang tidak
imbalan untuk
berani
siswa
mengemukakan
pertanyaan
18
32
9.
Mengerjakan
√
soal Post test
Siswa ramai dan
Siswa duduk
berebut soal
dengan tertib
Siklus I
pertemuan
pertama
4. Tahap Refleksi
Dari hasil pengamatan pada siklus I dapat dilihat bahwa masih ada siswa
yang belum hafal dan lancar dalam menulis huruf hijaiyah. Hal ini dikarenakan
siswa tidak memperhatikan penjelasan guru yaitu masih ada siswa yang ramai
sendiri dan bergurau sehingga hasilnya kurang memuaskan, maka perlu diadakan
perbaikan pada siklus II.
a. Keberhasilan
Siklus 1 ini cukup memperoleh perhatian dari siswa. Metode yang
digunakan berhasil mendapat sambutan dan perhatian siswa. Apersepsi berupa
cerita mengenai huruf Arab juga mendapat perhatian yang lebih dari siswa. Alat
peraga yang digunakan dapat meningkatkan motivasi dan antusias siswa.
Hasil penilaian kognitif siswa (prestasi siswa) merupakan patokan untuk
membandingkan dengan siklus selanjutnya agar perkembangan
hasil belajar
siswa dapat diketahui.
b. Kekurangan
Siklus ini merupakan tahap perkenalan bagi siswa pada strategi, metode
dan media yang digunakan dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa masih
16
33
perlu beradaptasi. Siswa belum pernah mendapat pre test dan post test, sehingga
banyak siswa yang masih bingung, bertanya-tanya dan menakutkan bagi siswa.
Aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran masih kurang, terlihat dari
banyaknya siswa yang ramai dan berebut soal. Banyak siswa yang belum hafal
huruf hijaiyah sehingga menghambat proses belajar mengajar. Hasil kognitif
siswa kurang memuaskan , karena siswa yang mencapai SKL minim. Hal ini perlu
ditingkatkan lagi. Keterampilan menulis Arab siswa masih perlu penekanan lebih
lanjut.
Kekurangan pada siklus ini terletak pada perencanaan yang kurang matang dari
peneliti, sehingga dalam pelaksanaan masih belum berjalan sesuai dengan
rencana.
c. Perbaikan
Hendaknya peneliti mempersiapkan dengan matang rencana pembelajaran
yang akan dilakukan sehingga ketika pelaksanaan sesuai dengan apa yang
direncanakan. Peneliti harus lebih tegas agar aktivitas siswa ketika proses belajar
mengajar berlangsung dapat meningkat. Guru harus selalu menghimbau pada
siswa selalu belajar untuk menghafal dan belajar menulis lebih baik dan rapi.
D. Deskripsi Siklus II
Pelaksanaan siklus II ini sebagai tindak lanjut dari kekurangan dan
kegagalan dari siklus I yang meliputi :
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari :
34
a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada materi Pembelajaran Penulisan
Huruf-huruf Hijaiyah. Dengan Kompetensi Dasar Menulis huruf-huruf hijaiyah
secara terpisah dan bersambung dan Indikator yang ingin dicapai adalah siswa
dapat Menulis huruf-huruf hijaiyah secara terpisah dan bersambung. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran siklus II terlampir.
b) Mempersiapkan Fasilitas dan sarana Pendukung yang diperlukan.
Alat – alat yang diperlukan dalam proses pembelajaran :
1) Alat peraga ( tulisan Huruf-huruf Hiajaiyah )
2) Kapur tulis
3) Buku-buku materi Al Quran Hadis
c) Membuat alat evaluasi
Sesuai dengan materi pembelajaran yang dilakukan yaitu Penulisan Hurufhuruf Hijaiayah tes yang dilakukan adalah pre test dan post test, yaitu :
1) Tulislah dengan menggunakan huruf Arab secara terpisah
a. Nastangiinu =.............................
b. Litangarofu = .............................
c. Fasabbih = .................................
d. Falyukrimu = ............................
e. Walngasri = ..............................
35
2) Tulislah menggunakan huruf Arab secara bersambung
a. Rasulillahi = ................................
b. Zilzaalaha = ....................................
c. Alquraanu = .................................
d. Latarowunna = ...............................
e. Almuflikhuuna = ...........................
2. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus I ini dilakukan pada hari
Rabu 19 Mei 2010 di kelas II dengan Jumlah siswa 26 siswa. Dalam hal ini
peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses pembelajaran mengacu pada
rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan sebagai berikut :
a. Kegiatan awal
1) Guru membagikan soal pre test secara langsung kepada siswa.
2) Guru menyajikan apersepsi
3) Guru membagi siswa dalam 6 kelompok
b. Kegiatan Inti
1) Guru menjelaskan materi beserta memberikan contoh-contohnya
2) Guru membimbing siswa secara langsung dan bergantian dari tiap-tiap
kelompok dalam penulisan bentuk-bentuk huruf hijaiah secara terpisah dan
bersambung.
3) Dari satu persatu menulis di papan tulis tugas dari guru.
36
c. Kegiatan akhir
1. Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya
2. Post test siklus II
3. Tahap Observasi / Pengamatan
Guru sebagai peneliti mempersiapkan lembar pengamatan unutk
mengetahui tanda-tanda tercapainya tindakan serta dampak yang terjadi.
Hasil pengamatannya adalah sebagai berikut
No
Tabel .3.5 Lembar pengamatan Guru siklus II
Aktivitas
Ketepatan
Hal
Hal
Sudah
1
Mengucapkan
salam dan
√
menanyakan
kabar siswa.
2
Penyajian
√
apersepsi tentang
materi bentukbentuk huruf
hijaiyah
3
Memberikan soal
pretes siklus I
pertemuan
√
Belum
mendukung
menghambat
Ide
37
pertama
4
Memberikan
√
Adanya alat
penjelasan
peraga
pengertian huruf
bentuk-
hijaiyah
bentuk
huruf
hijaiyah
5
Mengenalkan
√
bentuk-bentuk
huruf hijaiah
baik secara
terpisah dan
bersambung
6
Memberikan
contoh cara
menulis bentukbentuk huruf
hiajiyah secara
terpisah dan
bersambung
√
38
7.
Membimbing
√
siswa untuk
menulis bentukbentuk huruf
hijaiah secara
terpisah dan
bersambung
Siswa diberi
8.
√
kesempatan untuk
bertanya.
9.
Pos test Siklus I
pertemuan
pertama
√
39
No
Aktivitas
Tabel 3.6 Lembar Pengamatan Siswa
Ketepatan
Hal
Hal
Sudah
1
Menjawab salam
dan
Belum
mendukung
Siswa
√
menghambat
Ide
Jumlah
siswa
21
antusias
dalam
menjawab
2
Mendengarkan
√
23
√
25
apersepsi tentang
materi bentukbentuk huruf
hijaiyah
3
Mengerjakan soal
pretes siklus I
pertemuan
pertama
4
5
Mendengarkan
√
Adanya alat
dan
peraga
memperhatikan
bentuk-
penjelasan
bentuk
pengertian huruf
huruf
hijaiyah
hijaiyah
Guru
mengenalkan
bentuk-bentuk
huruf hijaiyah
√
23
21
40
6
mengamati
√
23
√
23
contoh cara
menulis bentukbentuk huruf
hijaiyah
7.
Guru
membimbing
untuk menulis
bentuk-bentuk
huruf hijaiyah
8.
Siswa bertanya.
√
22
9.
Mengerjakan soal
√
19
Postes Siklus I
pertemuan
pertama
4. Tahap Refleksi
Berdasarkan refleksi siklus I, maka pada siklus II kekurangan-kekurangan
yang ada dapat teratasi sehingga hasil yang didapatkan pada siklus II sudah sesuai
dengan apa yang diharapkan baik itu dari segi proses maupun dari segi hasil. Dari
segi proses ini dibuktikan dengan aktivitas siswa yang meningkat dan sudah baik
dan dari segi hasil ini dibuktikan dari hasil tes yang diberikan juga meningkat dan
telah memenuhi ketuntasan belajar.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan metode Guide Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa.
Berdasarkan catatan hasil refleksi siklus II maka penelitian ini diakhiri.
41
Selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka guru pengajar perlu
menerapkan metode guide learning dalam proses belajar mengajar.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Hasil Penelitian Pembelajaran Siklus I
a. Data Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Persentase aktivitas siswa siklus I
Jumlah
Aspek yang Diamati
Siswa
Persentase
No.
1
Siswa menjawab salam
18
69,23
2
Siswa mendengarkan apersepsi guru
20
76,92
3
Siswa mengerjakan soal pre test
19
73,07
4
Siswa mendengarkan dan memperhatikan
17
65,38
15
57,69
18
69,23
19
73,07
penjelasan guru
5
Siswa memahami bentuk-bentuk huruf
hijaiyah
6
Siswa mengamati contoh cara menulis
bentuk-bentuk huruf hijaiyah
7
Siswa mampu menulis bentuk-bentuk
huruf hijaiyah
8
Siswa bertanya
18
69,23
9
Siswa mengerjakan soal pos tes
16
61,53
Jumlah
Rata-rata aktivitas siswa
615,25
68,36
Tabel 4.1 Menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas siswa 68,36 %. Nilai tersebut
setelah diinterpretasikan pada tabel intepretasi bernilai cukup.
43
b. Data nilai pre tes dan pos tes
No.
Tabel 4.1. hasil nilai pre tes dan pos tes siklus pertama
Nama Siswa
Nilai pre test
Nilai Post test
1
Feri susanto
3
5
2
Ahmad Abdul syarif
4
5
3
Ahmad Ifan Rifai
4
5
4
Ahmad Khoiroji
4
6
5
Amirul Imam
5
6
6
Ana Nur Laela
5
7
7
Dina Tiara Hati
5
6
8
Erista Maya Sofa
3
6
9
Fajar Feriyanto
6
7
10
Khamdan Hidayat
4
6
11
Kharisma Yoga Nofiana
4
6
12
Khifni Ulin Nuha
3
6
13
Laelatus Sofiana
3
6
14
M Aris Prayoga
4
6
15
Nafisatul Ummah
4
6
16
Nofi Setyaningsih
3
6
17
Siti Faizah
4
7
18
Slamet Afandi
4
6
19
Slamet Mahndani
3
5
20
Tina Sofiyana
4
6
44
21
Uswatun khasanah
4
6
22
Yeni Diah Nofitasri
7
7
23
Yoga Surya Saputra
4
5
24
Yusuf Al Fahrozi
6
7
25
Yusuf Kurniawan
26
Zakiyatul Musrifah
4
6
3
5
Jumlah
103
155
Rata-rata
3,96
5,96
Nilai (X)
Tabel 4.2 Sebaran nilai pretes siklus I
Frekuensi ( f )
Total
Persentase
X ≥ 65
1
7
3,84
55 ≥ X < 65
1
6
3,84
45 ≥ X < 55
3
15
11,53
35 ≥ X < 45
12
48
46,15
25 ≥ X < 35
7
21
26,92
15 ≥ X < 35
0
0
0
Jumlah (N)
26
97
100,00
Rata-rata
Persentase ketuntasan belajar (P)
3,73
3,84
Suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan dianggap tuntas secara
klasikal jika siswa yang mendapat nilai 6,5 lebih dari atau sama dengan 85%,
45
sedangkan seorang siswa dinyatakan tuntas belajar pada pokok bahasan atau sub
pokok bahasan tertentu jika mendapat nilai minimal 6,5.
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa diperoleh nilai rata-rata hasil pre
tes pembelajaran siswa siklus I sebesar 3,73 dan ketuntasan belajar mencapai
3,84% atau ada 1 siswa sudah tuntas belajar.
Nilai (X)
Tabel 4.3 sebaran nilai pos tes siklus I
Frekuensi ( f )
Total
Persentase
X ≥ 65
12
82
46,15
55 ≥ X < 65
11
58
42,30
45 ≥ X < 55
3
15
11,53
35 ≥ X < 45
0
0
0
25 ≥ X < 35
0
0
0
26
155
100,00
15 ≥ X < 35
Jumlah (N)
Rata-rata
5,96
Persentase ketuntasan belajar (P)
46,15
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa diperoleh nilai rata-rata hasil pos
tes pembelajaran siswa siklus I sebesar 5,96 dan ketuntasan belajar mencapai
46,15 % atau ada 12 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena
siswa yang memperoleh nilai
≥6,5 hanya sebesar 46,15 % lebih kecil dari
persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85 %. Hal ini disebabkan
karena belum optimal dilakukan metode Guide Learning pada siswa sehingga
46
siswa masih jenuh dalam mengikuti pembelajaran cenderung banyak yang masih
gaduh dan tidak memperhatikan guru.
Tabel 4.4 Peningkatan prestasi siswa siklus I
No Jenis Data
Pretes
Postes
1
Nilai rata-rata
3,73
2
Gain
2,23
5,96
Tabel 4.4 menunjukkan besarnya gain yaitu 2,23 yang diperoleh dari nilai
rata-rata postes dikurangi nilai rata-rata pre test. Hal ini menunjukkan ada
peningkatan kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran siklus I.
Tabel 4.5 Peningkatan persentase ketuntasan belajar siklus I
Ketuntasan Belajar Ketuntasan Belajar Peningkatan
Siklus
Pre test (%)
Post test (%)
(%)
1
3, 84
46,15
42,31
Pada tabel 4.5 tampak bahwa ketuntasan belajar pada nilai pre test siswa
mencapai 3,84 %. Ketuntasan belajar tersebut dikategorikan masih sangat rendah,
namun setelah diberi tindakan ketuntasan belajar pada nilai post test siswa
mencapai 46,15 %. Berarti ada peningkatan ketuntasan belajar dari pre test ke
post test pada siklus I sebesar 42,31 %. Pelaksanaan siklus I telah selesai
dilaksanakan dan ketuntasan belajar siswa baru mencapai 46,15% sehingga belum
memenuhi kriteria ketuntasan belajar yaitu 85% siswa mendapatkan nilai ≥65,
untuk itu perlu diadakan tindakan pada siklus II.
47
c. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I diperoleh
informasi hasil pengamatan sebagai berikut :
Keberhasilan dari siklus I adalah :
1) Guru
selalu
berusaha
memberi
motivasi
kepada
siswa
agar
mau
memperhatikan apa yang diajarkan oleh guru.
2) Walaupun suasana kelas masih gaduh atau ramai ada sebagian siswa yang mau
memperhatikan apa yang diajarkan oleh guru.
3) Guru berusaha mendistribusikan waktu secara baik.
4) Adanya alat peraga sehingga siswa lebih memperhatikan.
5) Siswa mulai berpikir dan menyimpulkan materi pembelajaran secara cepat.
Kegagalan dari siklus pertama adalah sebagai berikut :
1) Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung karena banyak siswa
yang belum memahami huruf hijaiah. Untuk siklus pembelajran selanjutnya
mengoptimalkan metode Guide learning agar siswa lebih aktif dan mudah
memahami.
2) Guru kurang maksimal dalam mengatur dan menguasai kelas sehingga banyak
siswa yang masih ramai sendiri. Untuk siklus pembelajaran berikutnya
dibimbing lebih lanjut dan siswa dkelompokkan menjadi 3-4 kelompok agar
mudah diatur.
3) Guru dalam menyampaikan materi terlalu banyak sehingga banyak siswa yang
bingung dalam memahaminya. Untuk siklus pembelajaran berikutnya dalam
48
mengenalkan huruf-huruf hijaiah dan contoh-contohnya dari sedikit demi
sedikt biar mudah dipahami.
4) Siswa ramai dan berebut soal pretes maupun postest karena yang membagikan
soal temannya sendiri. Untuk siklus pembelajaran selanjutnya
guru
membagikan soal dari satu persatu kepada siswa.
5) Guru membimbing dari depan kelas sehingga banyak siswa yang masih
bingung memahaminya. Untuk siklus pembelajaran selanjutnya guru
membimbing siswa dengan cara berkeliling ditempat duduk siswa.
2. Deskripsi Hasil Pembelajaran Siklus II
a. Data Hasil Pengamatan
No
Tabel 4.5 Persentase aktivitas siswa siklus I
Jumlah
Aspek yang Diamati
Siswa Persentase
1
Siswa menjawab salam
21
80,76
2
Siswa mendengarkan apersepsi guru
23
88,46
3
Siswa mengerjakan soal pre tes
4
Siswa mendengarkan dan memperhatikan
25
96,15
23
88,46
21
80,76
23
88,46
22
84,61
penjelasan guru
5
Siswa memahami bentuk-bentuk huruf
hijaiyah
6
Siswa mengamati contoh cara menulis
bentuk-bentuk huruf hijaiyah
7
Siswa mampu menulis bentuk-bentuk
49
huruf hijaiyah
8
Siswa bertanya
19
73,07
9
Siswa mengerjakan soal pos tes
24
92,30
Jumlah
773,03
Rata-rata aktivitas siswa
85,89
Tabel 4.5 Menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas siswa 85,89 %. Nilai
tersebut setelah diinterpretasikan pada tabel interpretasi bernilai baik.
b. Data nilai pre test dan post test
No.
Tabel 4.6. Hasil Nilai pre tes dan pos tes Siklus II
Nama Siswa
Nilai Pre test Nilai Post test
1
Feri susanto
5
6
2
Ahmad Abdul syarif
6
7
3
Ahmad Ifan Rifai
6
7
4
Ahmad Khoiroji
6
8
5
Amirul Imam
7
8
6
Ana Nur Laela
5
6
7
Dina Tiara Hati
7
8
8
Erista Maya Sofa
4
5
9
Fajar Feriyanto
6
7
10
Khamdan Hidayat
6
8
11
Kharisma Yoga Nofiana
5
7
12
Khifni Ulin Nuha
7
7
50
13
Laelatus Sofiana
7
8
14
M Aris Prayoga
7
8
15
Nafisatul Ummah
7
7
16
Nofi Setyaningsih
8
8
17
Siti Faizah
8
8
18
Slamet Afandi
7
7
19
Slamet Mahndani
7
8
20
Tina Sofiyana
8
8
21
Uswatun khasanah
8
8
22
Yeni Diah Nofitasri
7
8
23
Yoga Surya Saputra
7
8
24
Yusuf Al Fahrozi
5
7
25
Yusuf Kurniawan
8
7
26
Zakiyatul Musrifah
8
8
Jumlah
172
192
Rata-rata
6,61
7.38
Nilai (X)
Tabel 4.7 sebaran nilai pretes siklus II
Frekuensi ( f )
Total
Persentase
X ≥ 65
16
118
61,53
55 ≥ X < 65
5
30
19,23
45 ≥ X < 55
5
24
19,23
35 ≥ X < 45
0
0
0
51
25 ≥ X < 35
0
0
0
26
172
100,00
15 ≥ X < 35
Jumlah (N)
Rata-rata
6,61
Persentase ketuntasan belajar (P)
61,53
Suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan dianggap tuntas secara
klasikal jika siswa yang mendapat nilai 6,5 lebih dari atau sama dengan 85 %,
sedangkan seorang siswa dinyatakan tuntas belajar pada pokok bahasan atau sub
pokok bahasan tertentu jika mendapat nilai 6,5.
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa diperoleh nilai rata-rata hasil pre
tes pembelajaran siswa siklus II sebesar 6,61 dan ketuntasan belajar mencapai
61,53 % atau ada 16 siswa sudah tuntas belajar.
Tabel 4.8 sebaran nilai post test siklus II
Nilai (X)
Frekuensi ( f )
Total
Persentase
X ≥ 65
23
175
88,46
55 ≥ X < 65
2
12
7,69
45 ≥ X < 55
1
5
3,87
35 ≥ X < 45
0
0
0
25 ≥ X < 35
0
0
0
26
192
100,00
15 ≥ X < 35
Jumlah (N)
Rata-rata
Persentase ketuntasan belajar (P)
7,38
88,46
52
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa diperoleh nilai rata-rata hasil pos
tes pembelajaran siswa siklus II sebesar 7,38 dan ketuntasan belajar mencapai
88,46 % atau ada 23 siswa sudah tuntas belajar.
Tabel 4.9 Peningkatan prestasi siswa siklus II
No Jenis Data
Pretes
Postes
1
Nilai rata-rata
6,61
2
Gain
0,77
7,38
Tabel 4.9 menunjukkan besarnya gain yaitu 0,77 yang diperoleh dari nilai
rata-rata post test dikurangi nilai rata-rata pre test. Hal ini menunjukkan ada
peningkatan kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran siklus II.
Tabel 4.10 Peningkatan persentase ketuntasan belajar siklus II
Siklus Ketuntasan Belajar Ketuntasan Belajar Peningkatan
1
Pre test (%)
61,53
Post test (%)
88,46
(%)
26,93
Pada tabel 4.10 tampak bahwa ketuntasan belajar pada nilai pre test siswa
mencapai 61,53 %. Ketuntasan belajar tersebut dikategorikan masih sangat
rendah, namun setelah diberi tindakan ketuntasan belajar pada nilai post test siswa
mencapai 88,46 %. Berarti ada peningkatan ketuntasan belajar dari pre test ke
postes pada siklus II sebesar 26,93%. Pelaksanaan siklus II telah selesai
dilaksanakan dan ketuntasan belajar siswa baru mencapai 88,46%. sehingga sudah
memenuhi kriteria ketuntasan belajar yaitu 85% siswa mendapatkan nilai ≥65,
untuk itu tidak perlu diadakan tindakan pada siklus berikutnya.
53
c. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II diperoleh
informasi hasil pengamatan sebagai berikut :
Keberhasilan dari siklus II adalah :
1) Guru sudah terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa selalu berinteraksi secara langsung
dengan guru dalam kegiatan pembelajaran.
2) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan
peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
3) Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan.
Kegagalan dari siklus II ini tidak begitu tampak hanya beberapa yang bisa dipakai
untuk direvisi yang akan datang.
Pada siklus II guru tetap menerapkan pembelajaran dengan metode Guide
Learning dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa dan
pelaksanaan pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan
revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya
adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan
agar pelaksanaan proses pembelajaran selanjutnya penerapan Metode Guide
learning dapat menerapkan proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai terutama peningkatan keterampilan menulis Arab.
B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis Arab
siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua
54
siklus. Pokok bahasan yang diambil pada penelitian ini adalah mengenal bentuk
huruf hijaiyah. Lembar observasi digunakan untuk memonitoring aktivitas guru
dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada setiap kali pertemuan
yang akan menjaring data-data keberhasilan proses. Soal pre test dan post test
diberikan di setiap pertemuan baik siklus I maupun siklus II kemudian. Dari soal
pre test dan post test tersebut akan didapat ketuntasan belajar yang merupakan
bagian dari keberhasilan produk.
1. Penerapan Metode Guide Learning
Pembelajaran terbimbing merupakan salah satu bagian dari pembelajaran
yang banyak melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dilihat dari segi
kadar aktivitas interaksi antara guru dan siswa, dan antara siswa dengan siswa,
maka pembelajaran terbimbing merupakan pembelajaran langsung. Siswa
membutuhkan lebih banyak keterlibatan aktif guru karena mereka lebih banyak
berinisiatif untuk bekerja dan guru akan berfungsi sebagai fasilitator, nara sumber,
pendorong, dan pembimbing. Dalam pembelajaran terbimbing ,siswa didorong
untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Dalam materi bentuk huruf hijaiyah, guru
menyampaikan macam-macam bentuk huruf hijaiyah. Kemudian dilanjutkan
dengan membimbing siswa untuk menulis bentuk-bentuk huruf hijaiyah.
Penerapan metode Guide Learning ini terbukti dapat meningkatkan keterampilan
menulis siswa, hal ini terlihat dari catatan siswa yang sudah rapi, dan juga hasil
tes yang mengalami peningkatan dari setiap siklusnya.
55
2. Penggunaan Alat Peraga
Pembelajaran yang baik memerlukan perencanaan yang baik. Media yang
akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan
yang baik pula. Salah satu media yang digunakan adalah alat peraga.
Penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar mendapat
sambutan baik dari siswa, hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang antusias
mengikuti proses belajar mengajar. Alat peraga adalah media pembelajaran yang
secara langsung
diperagakan di depan kelas, sehingga siswa akan lebih
memahami materi yang sedang diajarkan oleh guru.
3. Keberhasilan Proses
Keberhasilan proses untuk mengetahui efektivitas penerapan metode
Guide Learning pada pokok bahasan bentuk huruf hijaiyah. Efektivitas metode
Guide Learning ditandai dengan semakin baiknya aktivitas selama proses
pembelajaran dari siklus I ke siklus II. . Aktivitas siswa diperoleh melalui lembar
observasi. Keberhasilan proses juga ditandai dengan peran aktif siswa dalam
kegiatan pembelajaran Al Quran Hadis, tanggapan atau respon sebagai hasil dari
pemahaman dan pengalaman. Peran aktif siswa meliputi tercapainya peran siswa
dalam mengerjakan soal, menyampaikan pertanyaan, menjawab pertanyaan,
memperhatikan
penjelasan
guru,
mampu
bekerja
sama
dengan
teman
kelompoknya, mampu menulis bentuk huruf hijaiyah dengan baik dan rapi. .
Peran aktif siswa diperoleh melalui lembar observasi. Tingkat keberhasilan proses
tersebut dapat dilihat dari perubahan sikap dan keterampilan siswa selama dua
siklus.
56
Persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 68,36% sedangkan pada
siklus II sebesar 85,89%. Peningkatan persentase aktivitas siswa dari siklus I ke
siklus II yaitu sebesar 17,53 %. Dari perolehan data aktivitas siswa di atas, dapat
diambil kesimpulan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan metode
guide learning dikatakan telah berhasil dan dapat diterima sesuai dengan standar
ketuntasan dengan ditandai peningkatan aktivitas siswa.
4. Keberhasilan Produk
Keberhasilan produk dapat dilihat dari penilaian jawaban siswa atas soal
pre test dan post test pada setiap pertemuan dalam siklus I dan siklus II yang
diberikan. Hasil pre test siklus I masih di bawah standar keberhasilan yaitu 3,84%
sedangkan setelah dilakukan tindakan kelas menjadi 46,15%, ketuntasan belajar
siswa dari pre test ke post test pada siklus I meningkat sebesar 42,31%. Begitu pula
dengan siklus II, hasil pre test sebesar 61,53 % setelah dilakukan tindakan menjadi
88,46 %, ketuntasan belajar siswa dari pre test ke post test pada siklus II meningkat
sebesar 26,93%.
Dari hasil penelitian ini, angka ketuntasan belajar siswa kelas II MI Nurul
Huda dalam mengikuti pembelajaran Al Quran Hadis pada pokok bahasan bentuk
huruf hijaiyah menggunakan metode Guide Learning dapat dikatakan berhasil
meningkatkan keterampilan menulis, aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran Al Quran Hadis karena angka ketuntasan belajarnya yaitu jumlah siswa
yang mendapatkan nilai ≥ 65 sudah mencapai di atas 85 %.
57
BAB V
PENUTUP
Dalam bab ini penulis akan membahas dua pokok bahasan, yaitu
kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas Mata Pelajaran Al Quran Hadis kelas II
semester genap di MI Nurul Huda Candisari Kecamatan Windusari Kabupaten
Magelang dengan Judul “Implementasi Metode Guide Learning Untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis Menulis Arab Siswa Kelas II MI
Candisari“ menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
Penerapan Metode Guide Learning dapat meningkatkan aktivitas dan
prestasi siswa
pokok bahasan Menulis Huruf Hijaiyah pada siswa kelas II
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Candisari. Hal ini terlihat dari proses kegiatan
pembelajaran yang berjalan dengan baik, dibuktikan dengan meningkatnya hasil
prestasi siswa didapat dari nilai rata-rata pre test ke post test siklus I yaitu 3,73
meningkat menjadi 5,96. Nilai rata-rata dari pre test ke post test siklus II yaitu 6,61
meningkat menjadi 7,38. Ketuntasan belajar siswa dari pre test ke post test pada
siklus I juga meningkat dari 3,84% meningkat menjadi 46,15%, pada siklus II juga
meningkat dari 61,53% meningkat menjadi 88,46% . Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan prestasi keterampilan Menulis Arab dengan Menggunakan Metode
Guide Learning.
58
B. Saran
Dari penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar
mengajar menggunakan Metode Guide Learning lebih efektif dan memberikan
hasil yang lebih optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut.
1. Guru
a. Untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan metode Guide
Learning memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru
harus mampu memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan
menggunakan metode Guide Learning dalam proses belajar mengajar
sehingga diperoleh hasil yang optimal
b. Dalam ranga meningkatkan keterampilan menulis Arab siswa, guru
hendaknya sering melatih siswa dengan kegiatan di luar jam pelajaran
yaitu dengan menambah jam pelajaran, meskipun cuma dalam satu
Minggu sekali, sehingga siswa akan terbiasa terlatih menulis Arab.
2. Sekolah
a. Perlunya menambah fasilitas dalam pembelajaran di sekolah.
b. Supervisi guru setiap satu bulan sekali oleh Kepala Sekolah.
c. Penambahan tempat sampah.
3. Peneliti
a. Sebelum penulisan skripsi dimulai, hendaknya mengumpulkan bukubuku sebagai sumber dalam membuat skripsi.
b. Mengadakan observasi dengan benar.
c. Membuat penulisan skripsi dengan tata cara yang benar.
59
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya
http://www.google.co.id/gwt/scribd.com/doc/12711267/paradigma-pendidikanislam & swi
Usman, Basyiruddin. 2002. ”Metodologi Pembelajaran Agama Islam ”. Jakarta
:Ciputat Press
Muhibbudin. 2005. Qur’an Hadits kelas Dua, Jakarta : Listafariska Putra
Sillberman,L
Melvin.1996.”Active
Learning
101
Strategi
Pembelajaran
Aktif”.Yogyakarta : Yappendis
Sudiono,Anas.1987.”Pengantar Statistik Pendidikan”. Jakarta : CV. Rajawali
Syah,Muhibbin.2006.”
Psikologi
Pendidikan
dengan
Pendekatan
Baru”.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Usman, Uzer dan lilis.1993. ”Upaya Optimalisasi Kegiatan belajar Mengajar”.
Bandung : PT. Remaja Rosda Karya
SM,Ismail .2008.” Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM ”.
Semarang :RaSAIL Media Group
Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Download