analisis reaksi pasar akibat kenaikan dan penurunan harga bahan

advertisement
Analisis Reaksi Pasar Akibat Kenaikan Dan Penurunan Harga Bahan Bakar Minyak
Di Bursa Efek Indonesia
Suwarno, Alwan Kustono dan Ayu Setyowati
ANALISIS REAKSI PASAR AKIBAT KENAIKAN DAN PENURUNAN
HARGA BAHAN BAKAR MINYAK DI BURSA EFEK INDONESIA
Suwarno
Prodi Akuntansi FE Universitas Muhammadiyah Jember
Alwan Kustono
Prodi Akuntansi FEB Universitas Jember
Ayu Setyowati
Alumni Prodi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan adakah perbedaan abnormal return dan tranding
volume activity sebelum dan sesudah peristiwa kenaikan dan penurunan harga BBM. Penelitian ini
menggunakan event study, dengan pengamatan terhadap abnormal return dan tranding volume
activity selama event period, yaitu 5 hari sebelum sampai dengan 5 hari sesudah pengumuman
perubahan harga BBM. Populasi penelitian ini adalah seluruh saham perusahaan yang terdaftar pada
kategori sektor food and beverages dan Sektor Migas tahun 2014-2015. Teknik pengambilan sampel
dilakukan dengan metode puposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 18 saham perusahaan.
Analisis data yang digunakan adalah One-Samples Kolmogorov Smirnov Test.Hasil analisis uji beda
menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan abnormal return pada periode sebelum dan
sesudah pengumuman penurunan harga BBM tanggal 1 Januari dan 19 Januari. Namun, pada
abnormal return periode sebelum-sesudah pengumuman kenaikan harga BBM tanggal 1 Maret dan
28 Maret menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil analisis pada tranding
volume activity baik sebelum-sesudah pengumuman penurunan harga BBM tanggal 1 Januari dan 19
Januari menunjukkan terdapat perbedaan signifikan, sedangkan pada periode sebelum-sesudah
kenaikan harga BBM tanggal 1 Maret dan 28 Maret menunjukkan tidak terdapat perbedaan
signifikan.
Kata Kunci: Abnormal Return, Tranding Volume Activity.
ABSTRACT
The purpose of this research is to showed by the difference of abnormal return and tranding volume
activity on the period berfore and after by the fuel price increase and the fuel price decrease. This
research used the event study, which was conducted observation of abnormal return and tranding
volume activity during the event period,i.e. before 5 days up to 5 days after the fuel price change
announcement. The population in this research are all companies share listed on the sector food
and beverages and sector migas in 2014-2015. The sampling technique was conducted with a
purposive sampling method and obtained a sample of 18 companies shares. The data analyzes were
used One-Sample Kolmogorov Smirnov test.The result of differential tests analysis showed that there
are no difference abnormal return on the period before and after by the fuel price decrease
announcement on 1th January and 19th January. However, the abnormal return on the period before
and after the fuel price increase announcement showed that there are difference on 1th Marc adn 28th
Marc. The result of analysis showed that there are difference tranding volume activity on the period
before and after by the fuel price decrease announcement and the period before and after the are no
difference tranding volume activity on the period before and after by the fuel price increase
announcement.
Keywords: Abnormal Return, Tranding Volume Activity.
184
Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia
JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA
Volume VI, No. 2, Desember 2016, halaman 184 - 211
PENDAHULUAN
Pasar modal di Indonesia dalam
perkembangannya telah menunjukkan
sebagai
bagian
dari
instrumen
perekonomian suatu negara yang
menjalankan dua fungsi, fungsi pertama
yaitu pasar modal sebagai sarana bagi
perusahaan untuk mendapatakan dana dari
masyarakat pemodal (investor), dan fungsi
kedua yaitu sebagai sarana bagi
masyarakat untuk berinvestasi seperti
saham, obligasi, reksadana dan instrumen
keuangan lainnya. Pasar modal sebagai
bagian dari instrumen perekonomian tidak
terlepas dari pengaruh yang berkembang
di lingkungannya, baik yang terjadi di
lingkungan ekonomi mikro maupun
ekonomi makro. Pada prinsipnya resiko
investasi yang ada di pasar modal ada
kaitannya dengan volatilitas harga saham,
dimana naik turunnya harga saham
dipengaruhi oleh informasi yang ada.
Suatu informasi akan menyebabkan harga
saham naik apabila informasi tersebut
memberikan kabar baik (good news) dan
informasi tersebut akan menyebabkan
harga saham menurun apabila informasi
itu membawa kabar buruk (bad news).
Awal triwulan I tahun 2015 inflasi di
Indonesia berada pada posisi 6,38 persen
di bulan Maret 2015, yang pada triwulan
sebelumnya menembus angka 8,36 persen
di bulan Desember 2014. Penurunan
inflasi ini merupakan dampak dari
penurunan harga minyak dunia yang
berimbas pada penurunan harga-harga
khususnya transportasi dan bahan
makanan. Harga minyak mengalami
penurunan yang cukup tajam dalam dua
tahun terakhir. Pada pertengahan 2014,
harga minyak sempat di atas US$ 100 per
barel. Pada bulan Februari 2015 sempat
mengalami kenaikan namun harga
tersebut terus merosot sepanjang 2015
hingga sempat menyentuh level US$37
per barel. Pergerakan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) pada awal tahun 2015,
berada pada kisaran Rp. 5.200 yang
kemudian terus tumbuh hingga level Rp.
5.400 IHSG semakin menguat pasca
penurunan harga BBM yang kemudian
mendorong aksi beli di lantai bursa.
Penurunan harga bahan bakar minyak
(BBM) pada tahun 2015 terjadi pada
tanggal 1 dan 19 Januari. Dan juga
kenaikan harga bahan bakar minyak
terjadi pada tanggal 1 dan 28 Maret yang
memungkingkan berdampak terhadap
pasar modal.
Kenaikan dan penurunan harga
BBM ini, secara keseluruhan berimbas
pada perusahan yang ada di pasar modal.
Namun ada perusahaan di sektor tertentu
yang mendapat imbas paling besar atas
kejadian (event) ini, yaitu perusahaan
sektor Food and Beverages dan sektor
Migas. Bahan bakar minyak merupakan
komoditas penentu keberlangsungan
perekonomian suatu negara karena
berbagai sektor dan juga kegiatan ekonomi
yang ada di Indonesia mengandalkan
BBM sebagai sumber energi dalam
beraktivitas, sehingga perubahan harga
BBM yang terjadi akan menjadi sebuah
informasi yang penting. Berbagai
penelitian telah dilakukan yang berkaitan
dengan perubahan harga minyak atau
BBM. Salah satunya adalah penelitian
yang dilakukan oleh Rinda dan Ratnawati
(2014), yang hasilnya menunjukkan
bahwa peristiwa kenaikan harga bahan
bakar minyak (BBM) tahun 2013
berpengaruh negatif terhadap harga
saham, value saham. volume perdagangan
saham dan frekuensi saham, sedangkan
terhadap abnormal return tidak ada
pengaruh sama sekali.
Hasil penelitian yang berbeda
dilakukan oleh Ni Ketut dan Dharmawan
(2014) yang hasilnya menunjukkan bahwa
pengumuman kenaikan harga BBM pada
21 Juni 2013 belum menjadi faktor utama
yang menyebabkan teradinya perubahan
harga saham. Pengumuman kenaikan
harga BBM tersebut juga dirasa tidak
memiliki kandungan informasi yang dapat
mempengaruhi keputusan investor di
pasar modal, sehingga tidak adanya
Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia
185
Analisis Reaksi Pasar Akibat Kenaikan Dan Penurunan Harga Bahan Bakar Minyak
Di Bursa Efek Indonesia
Suwarno, Alwan Kustono dan Ayu Setyowati
perbedaan
jumlah
tindakan
atau
perdagangan investor secara individual di
pasar
modal
disekitar
tanggal
pengumuman yang terlihat dalam aktivitas
volume perdagangan saham di sekitar
tanggal pengumuman.
Penelitian tersebut didukung dengan
penelitian yang dilakukan oleh Riskhy
(2014), yang hasilnya menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan abnormal
return yang signifikan mengindikasi
bahwa informasi kenaikan harga BBM
memiliki kandungan infomasi. Begitu juga
Tranding volume activity yang signifikan
antara sebelum dan sesudah kenaikan
harga BBM, menunjukkan bahwa pasar
bereaksi terhadap pengumuman kenaikan
harga BBM.
Penelitian ini merupakan event study
dari peristiwa kenaikan dan penurunan
harga BBM pada 1 Januari dan 19 Januari
2015 serta tanggal 1 Maret dan 28 Maret
2015. Penelitian ini menggunakan variabel
abnormal return dan aktivitas volume
perdagangan (Tranding Volume Activity).
Abnormal return digunakan untuk
mengukur tingkat keuntungan apakah
melebihi nilai aktual (wajar) pada sekitar
perdagangan di pasar pada periode
sebelum dan sesudah pengumuman
kenaikan dan penurunan harga bahan
bakar minyak (BBM).
Berdasarkan fenomena dan hasil
penelitian terdahulu yang menunjukkan
tidak adanya konsistensi temuan dari
masing-masing penelitian maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul penelitian “ Analisis Reaksi
Pasar Akibat Kenaikan dan Penurunan
Harga Bahan Bakar Minyak di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2014 dan 2015 (Studi
Pada Perusahaan Sektor Food and
Beverage dan Sektor Minyak dan Gas).
TINJAUAN PUSTAKA
Signaling Theory (Teori Sinyal)
Informasi merupakan unsur penting
bagi investor dan pelaku bisnis karena
186
informasi menyajikan keterangan, catatan
atau gambaran untuk keadaan masa lalu,
saat ini maupun keadaan masa yang akan
datang bagi kelangsungan hidup suatu
perusahaan dan bagaimana pasar efeknya.
Informasi yang lengkap, relevan, akurat
dan tepat waktu sangat diperlukan oleh
investor di pasar modal sebagai alat
analisis untuk mengambil keputusan
investasi. Informasi yang dipublikasikan
sebagai suatu pengumuman akan
memberikan signal bagi investor dalam
pengambilan
keputusan
investasi
(Jogiyanto, 2009). Jika pengumuman
tersebut mengandung nilai positif, maka
diharapkan pasar akan bereaksi pada
waktu pasar menerima informasi tersebut.
Signalling theory dalam hal ini lebih
mengarah kepada signal yang ditangkap
oleh investor mengenai berbagai informasi
yang masuk ke pasar modal. Apabila
positif maka investor akan tertarik untuk
berinvestasi, begitu juga sebaliknya
Pengertian Pasar Modal
Pasar Modal adalah pasar dimana
investor bertemu untuk menjual atau
membeli surat-surat berharga. Pasar modal
mempunyai peranan penting dalam
perekonomian
terutama
dalam
mengalokasikan
dana
masyarakat.
Menurut Jogiyanto (2008), pasar modal
merupakan sarana perusahaan untuk
meningkatkan kebutuhan dan jangka
panjang dengan menjual saham atau
mengeluarkan obligasi. Pasar modal
berfungsi sebagai sarana alokasi dana
yang produktif untuk memindahkan dana
dari pemberi pinjaman ke peminjam.
Alokasi dana yang produktif terjadi jika
individu yang mempunyai kelebihan dana
dapat meminjamkannya ke individu lain
yang lebih produktif yang membutuhkan
dana. Menurut Tandelilin (2007:13) pasar
modal berfungsi sebagai lembaga
perantara yang memiliki peran penting
pasar
modal
dalam
menunjang
perekonomian
karena
dapat
Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia
JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA
Volume VI, No. 2, Desember 2016, halaman 184 - 211
menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai
kelebihan dana. Di samping itu, pasar
modal dapat mendorong terciptanya
alokasi dana yang efisien, karena dengan
adanya pasar modal maka pihak yang
kelebihan dana (investor) dapat memilih
alternatif investasi yang memberikan
return relatif besar adalah sektor-sektor
yang paling produktif yang ada di pasar.
Pasar Modal yang Efisien
Pasar disebut efisien secara
informasi jika suatu peristiwa atau
informasi direaksikan dengan penuh dan
cepat oleh pasar. Menurut Fama (1970)
menyajikan tiga macam bentuk dari
efisiensi pasar yaitu:
1. Efisiensi Pasar Bentuk Lemah (Weak
Form)
Pasar dikatakan efisiensi dalam
bentuk lemah jika harga-harga dari
sekuritas tercermin secara penuh (fully
reflect) informasi masa lalu. Informasi
masa lalu ini merupakan informasi yang
sudah terhadi. Bentuk efisiensi pasar
secara lemah ini berkaitan dengan teori
langkah acak (random walk theory) yang
menyatakan bahwa data masa lalu tidak
berhubungan dengan nilai sekarang. Ini
berarti bahwa untuk pasar yang efisien
bentuk lemah, investor tidak dapat
menggunakan informasi masa lalu untuk
mendapatkan keuntungan yang tidak
normal.
2. Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat
(Semistrong form)
Pasar dikatakan efisien setengah
kuat jika harga-harga sekuritas secara
penuh mencerminkan (fully reflect) semua
informasi yang dipublikasikan (all
publicly available information) termasuk
informasi yang berada di laporan
keuangan perusahaan emiten. Informasi
yang dipublikasikan dapat berupa sebagai
berikut ini:
a. Informasi yang dipublikasikan yang
hanya mempengaruhi harga sekuritas
dari perusahaan yang mempublikasi-
kan infomasi tersebut. Informasi yang
dipublikasikan
ini
merupakan
informasi dalam bentuk pengumuman
oleh perusahaan emiten. Informasi ini
umumnya
berhubungan
dengan
peristiwa yang terjadi di perusahaan
emiten (corporate event). Contoh dari
informasi yang dipublikasikan ini
misalnya adalah pengumuman laba.
Pengumuman pembagian deviden,
pengumuman pengembangan produk
baru, pengumuman marger dan
akuisisi, pengumuman perubahan
metode
akuntansi,
pengumuman
pergantian pemimpin perusahaan dan
lain sebagainya.
b. Informasi yang dipublikasi yang
mempengaruhi harga-harga sekuritas
sejumlah perusahaan. Informasi yang
dipublikasikan ini dapat berupa
peraturan pemerintah atau peraturan
dari regulator yang hanya berdampak
pada harga-harga sekuritas perusahaanperusahaan yang terkena regulasi
tersebut. Contoh dari informasi ini
misalnya adalah regulasi untuk
meningkatkan kebutuhan cadangan
(reserved requirement) yang harus
dipenuhi oleh semua bank-bank.
Informasi ini akan mempengaruhi
secara langsung harga sekuritas tidak
hanya sebuah bank saja, tetapi mungkin
semua emiten di dalam industri
perbankan.
c. Informasi yang dipublikasikan yang
mempengaruhi harga-harga sekuritas
semua perusahaan yang terdaftar di
pasar saham. informasi ini dapat berupa
peraturan pemerintah atau peraturan
dari regulator yang berdampak ke
semua perusahaan emiten. Contoh dari
regulasi ini adalah peraturan akuntansi
untuk mencantumkan laporan arus kas
yang harus dilakukan oleh semua
perusahaan. Regulasi
ini
akan
mempunyai dampak ke harga sekuritas
tidak hanya untuk sebuah perusahaan
saja atau perusahaan-perusahaan di
suatu
industri,
tetapi
mungkin
Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia
187
Analisis Reaksi Pasar Akibat Kenaikan Dan Penurunan Harga Bahan Bakar Minyak
Di Bursa Efek Indonesia
Suwarno, Alwan Kustono dan Ayu Setyowati
Berdasarkan hasil uji normalitas
pada tabel 4.4 diatas, dapat diketahui
bahwa dilihat dari nilai signifikansinya
(Asymptotic Sig.) baik variabel abnormal
return ataupun tranding volume activity
sebelum dan sesudah pengumuman
penurunan harga BBM tanggal 19 Januari
2015 banyak berada di bawah 0,05.
Dengan demikian data tidak berdistibusi
normal, dan selanjutnya untuk pengujian
hipotesis penelitian dapat menggunakan
metode analisis nonparametrik yaitu
Wilcoxon Signed Rank Test.
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Data Abnormal Return dan Tranding Volume Activity Sebelum
dan Sesudah Peristiwa Kenaikan Harga BBM tanggal 1 Maret 2015
Keterangan
Abnormal Return
Tranding Volume Activity
AR Sebelum AR Sesudah TVA Sebelum
N
18
18
18
Mean
-0.12401612 -1.62191113
,0006601780
Std. Deviation
0.282491311 0.005892533 ,00090542588
K-S-Z Hitung
2.067
0.821
,988
Asymp. Sig (2-tailed)
,000
0.51
,283
Sumber: Data diolah dari SPSS 20
TVA Sesudah
18
,0006993253
,00112836618
1,136
,151
Berdasarkan hasil uji normalitas pada
2015 berada di atas 0,05 atau >0,05. Hal
tabel 4.5 diatas, dapat diketahui bahwa
ini menunjukkan data berdistribusi normal
dilihat
dari
nilai
signifikansinya
untuk tranding volume activity dan untuk
(Asymptotic Sig) untuk abnormal return
selanjutnya pengujian hipotesis penelitian,
sebelum pengumuman kenaikan harga
dapat dilakukan dengan menggunakan
BBM tanggal 1 Maret 2015 berada di
metode Paired Sampel t Test. Sedangkan
bawah 0,05 atau <0,05 dan untuk
untuk pengujian hipotesis penelitian untuk
abnormal return sesudah pengumuman
abnormal return baik sebelum maupun
kenaikan berada di atas 0,05. Sedangkan
sesudah pengumuman kenaikan harga
untuk tranding volume activity baik
BBM tanggal 1 Maret 2015 menggunakan
sebelum maupun sesudah pengumuman
metode analisis nonparametrik yaitu
kenaikan harga BBM tanggal 1 Maret
Wilcoxon Signed Rank Test
karena data tidak terdistribusi normal.
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Data Abnormal Return dan Tranding Volume Activity Sebelum
dan Sesudah Peristiwa Kenaikan Harga BBM tanggal 28 Maret 2015
Keterangan
Abnormal Return
Tranding Volume Activity
AR Sebelum AR Sesudah TVA Sebelum
N
18
18
18
Mean
-0.00696868 -1.61043588
,0005490227
Std. Deviation
0.022454447 0.007877947 ,00089446760
K-S-Z Hitung
1.849
0.79
1,144
Asymp. Sig (2-tailed)
0.002
0.561
,146
Sumber: Data diolah dari SPSS 20
204
TVA Sesudah
18
,0004881359
,00065203647
,963
,311
Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia
JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA
Volume VI, No. 2, Desember 2016, halaman 184 - 211
Hasil uji normalitas pada tabel 4.6
dapat diketahui bahwa nilai signifikasinya
(Asymptotic Sig.) untuk abnormal return
sebelum pengumuman kenaikan harga
BBM tanggal 28 Maret 2015 berada di
bawah 0,05 atau <0,05 dan untuk
abnormal return sesudah pengumuman
kenaikan harga BBM berada di atas 0,05
atau >0,05. Sedangkan untuk tranding
volume activity baik sebelum dan sesudah
pengumuman kenaikan harga BBM
berada diatas 0,05 atau >0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa data abnormal return
tidak terdistribusi normal sehingga
pengujian
hipotesis
penelitiannya
menggunakan
metode
analisis
nonparametrik yaitu Wilcoxon Signed
Rank Test. Sedangkan untuk tranding
volume activity data terdistribusi normal
sehingga dalam pengujian hipotesis
penelitiannya mengunakan Paired Sample
t Test.
sebelum dan sesudah pengumuman
kenaikan dan penurunan harga bahan
bakar minyak (BBM) selama periode
pengamatan. Berdasarkan hasil uji
normalitas data di atas, abnormal return
dan tranding volume activity sebelum dan
sesudah pengumuman penurunan harga
BBM tanggal 1 Januari 2015 tidak
terdistribusi normal, maka uji hipotesis
penelitiannya menggunakan metode
nonparametrik yaitu Wilcoxon Signed
Rank Test. Berikut ini adalah Hipotesis I
dan Hipotesis II untuk menguji apakah
terdapat perbedaan abnormal return dan
tranding volume activity sebelum dan
sesudah penurunan harga BBM tanggal 1
Januari 2015 adalah sebagai berikut:
Ha1 : Terdapat perbedaan
abnormal
return saham yang signifikan
sebelum dan sesudah penurunan
harga BBM pada 1 Januari 2015
Ha2 : Terdapat
perbedaan
tranding
volume activity saham yang
signifikan sebelum dan sesudah
penurunan harga BBM pada 1
Januari 2015
Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis I dan II
Pengujian Hipotesis digunakan
untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan rata-rata yang signifikan
Tabel 4.7
Hasil Uji Wilxocon Signed Rank Test Abnormal Return dan Tranding Volume Activity
Sebelum dan Sesudah Peristiwa Penurunan Harga BBM tanggal 1 Januari 2015
Abnormal Return
Tranding Volume Activity
Keterangan
AR Sebelum
TVA Sebelum
AR Sesudah
TVA Sesudah
Asymptotic Sig.
.214
.049**
Keterangan: ** : Signifikan Pada 0,049
Sumber : Data diolah dari SPSS 20
Tabel 4.7 menunjukkan hasil
pengujian hipotesis uji beda abnormal
return dan tranding volume activity. Pada
penurunan harga BBM tanggal 1 Januari
2015 memperoleh hasil uji beda abnormal
return dengan Asymp. Sig. (2-tailed) 0,214
>0,05. Berdasarkan perolehan tersebut
maka H01 diterima dan menolak Ha1 yaitu
tidak terdapat perbedaan abnormal return
yang signifikan sebelum dan sesudah
penurunan harga BBM pada tanggal 1
Januari 2015. Pada uji beda tranding
volume activity memperoleh hasil
Asymp.Sig. (2-tailed) 0,049 <0,05.
Berdasarkan hasil perolehan tersebut
makan H02 ditolak dan menerima Ha2 yaitu
bahwa
terdapat perbedaan tranding
volume activity saham yang signifikan
sebelum dan sesudah penurunan harga
BBM pada tanggal 1 Januari 2015. Berikut
Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia
205
Analisis Reaksi Pasar Akibat Kenaikan Dan Penurunan Harga Bahan Bakar Minyak
Di Bursa Efek Indonesia
Suwarno, Alwan Kustono dan Ayu Setyowati
ini adalah Hipotesis I dan Hipotesis II
untuk menguji apakah terdapat perbedaan
abnormal return dan tranding volume
activity sebelum dan sesudah penurunan
harga BBM tanggal 19 Januari 2015
adalah sebagai berikut:
Ha1 : Terdapat perbedaan
return saham yang
Ha2
sebelum dan sesudah penurunan
harga BBM pada 19 Januari 2015
: Terdapat
perbedaan
tranding
volume activity saham yang
signifikan sebelum dan sesudah
penurunan harga BBM pada 19
Januari 2015
abnormal
signifikan
Tabel 4.8
Hasil Uji Wilxocon Signed Rank Test Abnormal Return dan Tranding Volume Activity
Sebelum dan Sesudah Peristiwa Penurunan Harga BBM tanggal 19
Januari 2015
Abnormal Return
Tranding Volume Activity
Keterangan
AR Sebelum
TVA Sebelum
AR Sesudah
TVA Sesudah
Asymptotic Sig.
,711
,035**
Keterangan: ** : Signifikan Pada 0,035
Sumber: Data diolah dari SPSS 20
Tabel 4.8 diatas menunjukkan hasil
pengujian hipotesis uji beda abnormal
return dan tranding volume activity. Pada
penurunan harga BBM tanggal 19 Januari
2015 memperoleh hasil uji beda abnormal
return dengan Asymp. Sig. (2-tailed) 0,711
>0,05. Berdasarkan perolehan tersebut
maka H01 diterima dan menolak Ha1 yaitu
tidak terdapat perbedaan abnormal return
yang signifikan sebelum dan sesudah
penurunan harga BBM pada tanggal 19
Januari 2015. Pada uji beda tranding
volume activity memperoleh hasil
Asymp.Sig. (2-tailed) 0,035 <0,05.
Berdasarkan hasil perolehan tersebut
makan H02 ditolak dan menerima Ha2 yaitu
bahwa
terdapat perbedaan tranding
volume activity saham yang signifikan
sebelum dan sesudah penurunan harga
BBM pada tanggal 19 Januari 2015.
2. Pengujian Hipotesis III dan IV
Pengujian hipotesis III dan IV
dilakukan untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan abnormal return dan
tranding volume activity sebelum dan
206
sesudah kenaikan harga BBM tanggal 1
Maret 2015 adalah sebagai berikut:
Ha3 : Terdapat perbedaan
abnormal
return saham yang signifikan
sebelum dan sesudah kenaikan
harga BBM pada 1 Maret 2015
Ha4 : Terdapat
perbedaan
tranding
volume activity saham yang
signifikan sebelum dan sesudah
kenaikan harga BBM pada 1 Maret
2015
Tabel 4.9
Hasil Uji Wilxocon Signed Rank Test
Abnormal Return Sebelum dan
Sesudah Peristiwa Kenaikan Harga
BBM tanggal 1 Maret 2015
Abnormal Return
Keterangan
AR Sebelum
AR Sesudah
Asymptotic Sig.
,000**
Keterangan :** : Signifikansi pada 0,000
Sumber: Data diolah dari SPSS 20
Tabel 4.9 diatas menunjukkan hasil
pengujian hipotesis uji beda abnormal
return. Pada kenaikan harga BBM tanggal
1 Maret 2015 memperoleh hasil uji beda
Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia
JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA
Volume VI, No. 2, Desember 2016, halaman 184 - 211
abnormal return dengan Asymp. Sig. (2tailed) 0,000 <0,05.
Berdasarkan
perolehan tersebut maka H03 ditolak dan
menerima Ha3 yaitu terdapat perbedaan
abnormal return yang signifikan sebelum
dan sesudah kenaikan harga BBM pada
tanggal 1 Maret 2015.
Tabel 4.10
Hasil Uji Paired Sample t Test Tranding
Volume Activity Sebelum dan Sesudah
Peristiwa Kenaikan Harga BBM
tanggal 1 Maret 2015
Keterangan
Nilai t Sig. (2-tailed)
TVA Sebelum
-.274
.787
TVA Sesudah
Keterangan :
** : Tidak Signifikan pada 0,787
Sumber: Data diolah dari SPSS 20
Tabel 4.10 diatas menunjukkan hasil
pengujian hipotesis uji beda tranding
volume activity menggunakan uji Paired
Sample t Test pada kenaikan harga BBM
tanggal 1 Maret 2015 memperoleh hasil
uji beda tranding volume activity dengan
signifikansi sebesar 0,787 dan diperoleh
nilai t = -0,274. Hal ini menunjukkan
bahwa nilai signifikansi 0,787>0,05 yang
berarti bahwa H04 diterima dan Ha4 ditolak.
Berdasarkan hal tersebut maka tidak
terdapat perbedaan tranding volume
activity yang signifikan sebelum dan
sesudah kenaikan harga BBM tanggal 1
Maret 2015.
Berikut ini adalah Hipotesis III dan
Hipotesis IV untuk menguji apakah
terdapat perbedaan abnormal return dan
tranding volume activity sebelum dan
sesudah kenaikan harga BBM tanggal 28
Maret 2015 adalah sebagai berikut:
Ha3 : Terdapat perbedaan
abnormal
return saham yang signifikan
sebelum dan sesudah kenaikan
harga BBM pada 28 Maret 2015
Ha4 : Terdapat perbedaan tranding
volume activity saham yang signifikan
sebelum dan sesudah kenaikan harga
BBM pada 28 Maret 2015
Tabel 4.11
Hasil Uji Wilxocon Signed Rank Test
Abnormal Return Sebelum dan
Sesudah Peristiwa Kenaikan Harga
BBM tanggal 28 Maret 2015
Abnormal Return
Keterangan
AR Sebelum
AR Sesudah
Asymptotic Sig.
,000**
Keterangan : ** : Signifikan pada 0,000
Sumber: Data diolah dari SPSS 20
Tabel 4.11 diatas menunjukkan
hasil pengujian hipotesis uji beda
abnormal return. Pada kenaikan harga
BBM tanggal 28 Maret 2015 memperoleh
hasil uji beda abnormal return dengan
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 <0,05.
Berdasarkan perolehan tersebut maka H03
ditolak dan menerima Ha3 yaitu terdapat
perbedaan abnormal return yang
signifikan sebelum dan sesudah kenaikan
harga BBM pada tanggal 28 Maret 2015.
Tabel 4.12
Hasil Uji Paired Sample t Test Tranding
Volume Activity Sebelum dan Sesudah
Peristiwa Kenaikan Harga BBM
tanggal 28 Maret 2015
Keterangan
Nilai t
Sig. (2-tailed)
TVA Sebelum
.693
.498
TVA Sesudah
Keterangan :
** : Tidak Signifikan pada 0,498
Sumber: Data diolah dari SPSS 20
Tabel 4.12 diatas menunjukkan hasil
pengujian hipotesis uji beda tranding
volume activity menggunakan uji Paired
Sample t Test pada kenaikan harga BBM
tanggal 28 Maret 2015 memperoleh hasil
uji beda tranding volume activity dengan
signifikansi sebesar 0,498 dan diperoleh
nilai t = 0,693. Hal ini menunjukkan
bahwa nilai signifikansi 0,498>0,05 yang
berarti bahwa H04 diterima dan Ha4 ditolak.
Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia
207
Analisis Reaksi Pasar Akibat Kenaikan Dan Penurunan Harga Bahan Bakar Minyak
Di Bursa Efek Indonesia
Suwarno, Alwan Kustono dan Ayu Setyowati
Berdasarkan hal tersebut maka tidak
terdapat perbedaan tranding volume
activity yang signifikan sebelum dan
sesudah kenaikan harga BBM tanggal 28
Maret 2015.
PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis data dan
pengujian hipotesis yang dilakukan terkait
kenaikan dan penurunan harga BBM
dalam penelitian ini, bahwa hasil uji
hipotesis I dan II terkait penurunan harga
BBM tanggal 1 dan 19 Januari 2015
menunjukkan tidak terdapat perbedaan
abnormal return yang signifikan baik
sebelum maupun sesudah pengumuman.
Hal itu bisa dilihat dari nilai asymptotic
Sig. Abnormal return sebelum dan
sesudah penurunan harga BBM tanggal 1
Januari 2015 sebesar 0,214 >0,05 dan nilai
asymptotic Sig pada tanggal 19 Januari
sebesar 0,711>0,05.
Tidak adanya perbedaan yang
signifikan ini disebabkan karena sedikit
investor yang menganggap peristiwa
penurunan BBM ini sebagai peristiwa
yang mengandung informasi yang relevan
dalam pengambilan keputusan investasi,
selain itu pengumuman ini tidak
meberikan informasi sehingga pasar tidak
merespon atau bereaksi. Hal ini bisa
ditunjukkan dengan nilai abnormal return
baik 5 hari sebelum maupun sesudah
pengumuman peristiwa penurunan harga
BBM tanggal 1 dan 19 Januari 2015
cenderung menunjukkan nilai abnormal
return yang negatif. Pengumuman tersebut
memberikan sinyal negatif dimana pasar
merespon bahwa peristiwa tersebut
membawa kabar buruk yang dapat dilihat
dari abnormal return negatif disekitar
peristiwa.
Pasar tidak memberikan reaksi
terhadap pengumuman penurunan harga
BBM yang terkait dengan abnormal
return dapat terjadi karena investor
memprediksi akan terjadi perubahan harga
BBM yang berulang sesuai dengan harga
208
minyak dunia, sehingga isu perubahan
harga BBM yang terpublikasi di media
sebelum pengumuman dari pemerintah
dipublikasikan beredar luas dan telah
diketahui serta dianalisis terlebih dahulu
oleh investor. Pengumuman ini juga tidak
diiringi dengan perubahan harga bahanbahan kebutuhan pokok, sehingga biaya
produksi akan tetap sama.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ervina dkk
(2014) dan Alit (2014) menyatakan tidak
terdapat perbedaan abnormal return baik
sebelum maupun sesudah peristiwa
perubahan harga BBM, menunjukkan
pasar modal di Indonesia dapat dikatakan
belum relevan terhadap kebutuhan
informasi para investor dalam membuat
keputusan investasinya.
Hal ini menunjukkan bahwa
peristiwa ini tidak terserap dengan baik
sehingga pasar tidak merespon atau tidak
bereaksi. Sinyal negatif ini menunjukkan
bahwa return aktual lebih kecil dari return
yang diharapkan. Sedangkan hasil uji
hipotesis ke-2 tranding volume activity
terdapat pengaruh yang signifikan baik
sebelum maupun sesudah pengumuman
penurunan harga BBM tanggal 1 Januari
dan 19 Januari 2015 dengan nilai Asympt
Sig. Sebesar 0,049<0,05 dan 0,035<0,05.
Sebelum adanya pengumuman penurunan
harga BBM pergerakan rata-rata tranding
volume activity cukup fluktuatif. Dan
setelah adanya pengumuman penurunan
harga BBM rata-rata tranding volume
activity cenderung meningkat. Hal ini
mengindikasikan
bahwa
investor
cenderung untuk melakukan transaksi
perdagangan baik jual maupun beli,
sehingga secara umum menyebabkan
adanya perbedaan yang cukup signifikan
terhadap likuiditas saham. Hasil pengujian
ini berhasil mendukung hipotesis (H2)
yang
diajukan,
dimana
peristiwa
penurunan
harga
BBM
memiliki
kandungan
informasi
(information
content)
sehingga
menimbulkan
Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia
JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA
Volume VI, No. 2, Desember 2016, halaman 184 - 211
perubahan tranding volume activity yang
signifikan.
Secara
keseluruhan
dapat
disimpulkan
bahwa
pengumuman
penurunan harga BBM pada tanggal 1
Januari dan 19 Januari 2015 memiliki
kandungan informasi terhadap reaksi
pasar
modal
yang
menyebabkan
perubahan aktivitas volume perdagangan
saham terkait dengan tranding volume
activity, namun tidak memiliki kandungan
informasi terhadap reaksi pasar modal
yang menyebabkan perubahan harga
saham, terkait dengan abnormal return
saham.
Namun hasil pengujian hipotesis ke3 dan ke-4 menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan secara signifikan pada
abnormal return sebelum dan sesudah
pengumuman kenaikan harga BBM
tanggal 1 Maret dan 28 Maret. Terdapat
abnormal return yang bernilai negatif
signifikan di sekitar tanggal pengumuman
kenaikan harga BBM. Hal ini dapat
dikatakan informasi kenaikan harga BBM
memiliki
kandungan
informasi
(information content). Sebuah informasi
yang masuk ke pasar akan memberi
pengaruh investor dalam mengambil
keputusan dimana harus membeli atau
menjual saham. namun tidak ada
perbedaan yang signifikan untuk tranding
volume activity baik itu sebelum maupun
sesudah pengumuman kenaikan harga
BBM. Tidak adanya perbedaan yang
signifikan disebabkan karena sangat
sedikit investor yang menganggap
peristiwa kenaikan BBM ini sebagai
peristiwa yang mengandung informasi
yang relevan dalam pengambilan
keputusan investasi. Sehingga hal seperti
ini mengindikasikan bahwa investor
cenderung untuk tidak melakukan
transaksi perdagangan baik jual maupun
beli.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Andraini
dkk (2015) menyatakan tidak terdapat
perbedaan tranding volume activity baik
sebelum maupun sesudah peristiwa
perubahan harga BBM menunjukkan
pasar modal di Indonesia dapat dikatakan
belum relevan terhadap kebutuhan
informasi para investor dalam membuat
keputusan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan
pada bab sebelumnya, berikut kesimpulan
penelitian yang di dapat:
1. Hasil
pengujian
hipotesis
I
menunjukkan bahwa abnormal return
saham tidak berbeda secra signifikan
sebelum dan sesudah peristiwa
pengumuman penurunan harga BBM
tanggal 1 Januari dan 19 Januari 2015.
Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa
pengumuman penurunan harga BBM
memberikan signal yang negatif
kepada para investor, sehingga secara
keseluruhan abnormal return sebelum
dan sesudah peristiwa secara statistik
tidak berubah secara signifikan.
2. Hasil
pengujian
hipotesis
II
menunjukkan bahwa tranding volume
activity
menunjukkan
adanya
perbedaan secara signifikan sebelum
dan sesudah peristiwa pengumuman
penurunan harga BBM tanggal 1
Januari dan 19 Januari 2015. Hal ini
mengartikan bahwa pengumuman
penurunan harga BBM memberikan
good news yang memiliki kandungan
informasi
(information
contents)
sehingga investor cenderung untuk
melakukan transaksi perdagangan baik
jual maupun beli, sehingga secara
umum menyebabkan adanya perbedaan
yang cukup signifikan terhadap
likuiditas saham.
3. Hasil
pengujian
hipotesis
III
menunjukkan bahwa adanya perbedaan
yang signifikan abnormal return
sebelum dan sesudah peristiwa
kenaikan harga BBM tanggal 1 Maret
dan 28 Maret 2015. Hal ini mengartikan
bahwa pengumuman kenaikan harga
Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia
209
Analisis Reaksi Pasar Akibat Kenaikan Dan Penurunan Harga Bahan Bakar Minyak
Di Bursa Efek Indonesia
Suwarno, Alwan Kustono dan Ayu Setyowati
BBM
memberikan
kandungan
informasi sehingga investor merespon
positif pengumuman kenaikan harga
BBM.
4. Hasil
pengujian
hipotesis
IV
menunjukkan tidak adanya perbedaan
yang signifikan antara tranding volume
activity sebelum dan sesudah peristiwa
kenaikan harga BBM tangal 1 Maret
dan 28 Maret 2015. Hal ini
mengindikasikan
investor
tidak
merespon peristiwa tersebut untuk
melakukan transaksi jual/beli saham di
pasar modal.
Saran
Berdasarkan pengujian hipotesis
yang dilakukan dalam penelitian dan
adanya keterbatasan dalam penelitian ini
maka peneliti memberikan beberapa
saran:
1. Bagi Investor dan calon investor pasar
modal lebih memperhatikan lagi
kandungan informasi yang tersedia
dalam pengumuman perubahan harga
BBM baik itu kenaikan maupun
penurunan sebagai bahan pertimbangan
dalam
melakukan
investasi.
Berdasarkan penelitian ini terdapat
hasil yang signifikan baik sebelum
maupun sesudah kenaikan dan
penurunan harga BBM, sehingga
investor dapat memperoleh Abnormal
Return dan Tranding Volume Activity
2. Bagi perusahaan, jika terjadi peristiwa
yang negatif maupun positif seperti
kenaikan maupun penurunan harga
BBM, diharapkan perusahaan mampu
menjaga dan meningkatkan kinerja
semaksimal mungkin, sehingga dalam
keadaan apapun perusahaan dapat
menaikkan nilai perusahaan dimata
investor.
3. Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat
menambah variabel lain selain
abnormal return dan tranding volume
activity untuk mengetahui reaksi pasar
yang ada, selain itu dalam menentukan
210
nilai return ekspektasian (expected
return) dapat menggunakan 2 model
estimasi lainnya selain market adjusted
model, yaitu mean-adjusted model atau
market model, sehingga dapat diketahui
apakah terjadi perbedaan hasil
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert. 2010. Buku Pintar Pasar
Modal Indonesia. 7th Edition. Jakarta.
Media Soft Indonesia.
Agung, Laksana. 2014. Pengaruh
Kenaikan Harga Bahan Bakar
Minyak Bersubsidi Tahun 2013
Terhadap Abnormal Return Saham
dan Tranding Volume Activity Saham
Pada Perusahaan Yang Masuj Dalam
Indeks LQ45. Skripsi, Program Studi
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta.
Andi,
Pramana.2012.
Analisis
Perbandingan Tranding Volume
Activity Dan Abnormal Return Saham
Sebelum Dan Sesudah Pemecahan
Saham.(studi kasus pada perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
Periode
2007-2011)
Skripsi, Program Sarjana Ekonomika
dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Diah, Andarini.2015. Analisis Reaksi
Pasar Modal Terhadap Perubahan
Harga BBM (Event Study Kenaikan
dan Penurunan Harga BBM pada
Perusahan Food and Beverage yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia).
Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Brawijaya
Evi dan Trisna Wijaya.2014. Analisis
Perbedaan Abnormal Return Sebelum
dan Sesudah Pengumuman Kenaikan
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Di Perusahaan LQ45. STIE MDP
Farid,
Siliwangi
Ramadhan.2014.
Pengaruh Kenaikan Harga Bahan
Bakar Minyak (BBM) Tahun 2013
Terhadap Investasi Saham (Event
Study Saham pada Perusahaan
Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia
JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA
Volume VI, No. 2, Desember 2016, halaman 184 - 211
Otomotif dan Komponen yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).
I Wayan Suarjana.2011. Pengaruh
Kebijakan
Pemerintah
Dalam
Menurunkan Harga Bahan Bakar
Minyak Terhadap Reaksi Pasar
Saham Di Bursa Efek Indonesia.
Tesis,
Program
Pascasarjana
Universitas Udayana Denpasar.
Jogiyanto HM.2009. Teori Portofolio dan
Analisis Investasi. Edisi ke enam,
Yogyakarta.
Mochamad Zaqi. 2006. Reaksi Pasar
Modal
Indonesia
Terhadap
Peristiwa-Peristiwa Ekonomi Dan
Peristiwa-Peristiwa
Sosial-Politik
Dalam Negeri (Studi Pada Saham
LQ45 Di BEJ Periode 1999-2003).
Tesis, Program Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Munawarah. 2009. Analisis Perbandingan
Abnormal Return Dan Tranding
Volume Activity Sebelum Dan Setelah
Suspend BEI (Study Kasus Pada
Saham LQ-45 Di BEI Periode 6-15
Oktober2008). Tesis, Program Studi
Magister Manajemen Universitas
Diponegoro.
Ni Ketut, I Made dan Nym. Ari Surya
Dharmawan.2014. Analisis Reaksi
Investor Terhadap Kenaikan Harga
Bahan Bakar Minyak Di Bursa Efek
Indonesia (Event Study Terhadap
Kenaikan Harga BBM Pada 21 Juni
2013 di Indonesia). Jurnal ekonomi,
Program S1 Akuntansi Universtias
Pendidikan
Ganesha
Singaraja,
Indonesia.
Ratna, Desy Lestari. 2015. Analisis
Pengaruh Pengumuman Perubahaan
Harga BBM Terhadap Abnormal
Return dan Tranding Volume Activity.
Skripsi,
Fakultas
Ekonomi
Universitas Negeri Semarang.
Rinda,
Emrinaldi
dan
Vince
Ratnawati.2014. Analisis Pengaruh
Kenaikan Harga Bahan Bakar
Minyak (BBM) Terhadap Pergerakan
Harga Saham (Seminggu Sebelum
dan Sesudah Kenaikan BBM) Tahun
2013. Jurnal ekonomi, Program
Magister Akuntansi Universitas Riau.
Riskhy, Nadia. 2014. Reaksi Pasar
Sebelum dan Sesudah Kenaikan
Harga BBM Pada Perusahaan Yang
Listing Di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Jurnal Ilmu Manajemen.
St. Tri Adi Setyawan.2006. Analisis
Reaksi Pasar Modal Terhadap
Kenaikan Harga BBM (Studi Kasus:
di Bursa Efek Jakarta untuk SahamSaham LQ45). Tesis, Program
Magister Manajemen Universitas
Diponegoro.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis
Investasi dan Manajemen Portofolio.
Edisi Pertama. Yogyakarta. BPFE
Yogyakarta.
http://finance.yahoo.com
http://www.idx.co.id
http://www.sahamok.com
http://www.duniainvestasi.com
Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia
211
Download