BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah remaja terkait

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah remaja terkait tindakan seksual pranikah adalah satu dari bagian kecil
permasalahan remaja yang ada dan sering muncul dalam dinamika kehidupan remaja.
Tindakan seksual pranikah umumnya berawal dari masa pacaran atau masa penjajakan.
Pada masa pacaran ini hubungan intim banyak dilakukan oleh kalangan remaja maupun
mahasiswa (Tanjung, 2007).
Menurut survey yang dilakukan Badan Pusat Statistik tahun 2014, jumlah
mahasiswa di Indonesia sebanyak 341.315 mahasiswa yang bersekolah di perguruan
tinggi negeri dan 272.350 mahasiswa bersekolah di perguruan tinggi swasta. Berdasarkan
data biro akademik, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang aktif
perkuliahan tahun 2016, berjumlah 20.575 mahasiswa yang terdiri dari 19.741 mahasiswa
S1, 187 mahasiswa S2, dan 647 mahasiswa diploma.
Pada era globalisasi, mahasiswa dengan mudah mendapatkan informasi dari
berbagai belahan dunia dengan informasi yang beraneka ragam melalui media massa,
namun seringkali beberapa informasi bertentangan dengan budaya masyarakat di
Indonesia. Informasi tersebut dapat memberikan dampak postif maupun negatif. Dampak
positifnya adalah ilmu pengetahuan dapat diakses secara mudah dan cepat sedangkan
dampak negatifnya adalah informasi tersebut justru bertentangan dengan budaya
masyarakat di Indonesia, seperti tindakan seksual pranikah.
Salah satu dampak perubahan yang dialami mahasiswa saat ini adalah perubahan
tindakan seksual diantaranya adalah meningkatnya tindakan seksual pranikah. Data PKBI
(Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) tahun 2006 didapatkan bahwa kisaran
umur pertama kali melakukan hubungan seksual pada umur 13-18 tahun, 60% tidak
menggunakan alokon (alat kontrasepsi), 85% dilakukan di rumah sendiri.
Hasil survei yang dilakukan Komisi Nasional Perlindungan Anak terhadap 4.500
remaja di 12 kota besar di Indonesia tahun 2007 menunjukkan, sebanyak 97% dari
responden pernah menonton film porno, sebanyak 93,7% pernah melakukan ciuman,
petting, dan oral sex. Hasil survei Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia daerah
Jawa Tengah tahun 2012 menunjukkan sekitar 28,92% siswa SMA dan SMK setuju
mengenai hubungan seksual pranikah. Survei tersebut melibatkan 1.355 responden siswa
SMA dan SMK di Semarang.
Menurut survei yang dilakukan oleh Komite Perlindungan Anak Indonesia dan
Kementrian Kesehatan pada Oktober 2013 memaparkan bahwa sekitar 62,7% remaja di
Indonesia telah melakukan hubungan seksual di luar nikah, 20% dari 94.270 perempuan
yang mengalami hamil di luar nikah juga berasal dari kelompok usia remaja dan 21%
diantaranya pernah melakukan aborsi.
Survei yang dilakukan oleh USeCC (Unnes Sex Care Community) pada
mahasiswa UNNES tahun 2008 dengan 160 responden diperoleh data bahwa mahasiswa
UNNES yang pernah melakukan kissing 43%, necking 17%, petting 15%, intercourse 5%
dan 20% responden melakukan aktifitas lain selain kissing, necking, petting dan
intercourse. Hasil penelitian deskriptif yang dilakukan oleh jurusan Psikologi UNNES
(Universitas Negeri Semarang) pada pertengahan tahun 2009 mengungkapkan bahwa
3,2% mahasiswa sudah melakukan hubungan seks pranikah. USeCC (Unnes Sex Care
Community) juga melakukan survei pada akhir tahun 2012 mengenai perilaku seksual
pada 438 mahasiswa. 29% mahasiswa melakukan perilaku seksual yang berisiko tinggi
dan 71% mahasiswa melakukan perilaku seksual yang berisiko rendah.
Perubahan tindakan tersebut dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan
reproduksi antara lain meningkatnya kasus HIV AIDS, kehamilan yang tidak diinginkan,
abortus, risiko tinggi terkena penyakit menular seksual seperti gonorrhea dan herpes.
Hasil SKDI 2012 Kesehatan Reproduksi Remaja menunjukan bahwa pengetahuan remaja
tentang kesehatan reproduksi belum memadai yang dapat dilihat dengan hanya 9.9%
remaja perempuan dan 10.6% remaja laki-laki usia 15-19 tahun memiliki pengetahuan
komprehensif mengenai HIV/AIDS dan gejala PMS (Penyakit Menular Seksual) kurang
diketahui oleh remaja. Tempat pelayanan informasi dan konseling kesehatan reproduksi
juga belum banyak diketahui oleh remaja.
Mahasiswa melakukan hubungan seksual di luar nikah karena belum mengetahui
dampak tindakan seksual di pranikah dan mahasiswa belum menjadi sasaran program
kesehatan reproduksi pada remaja, baik oleh pemerintah, maupun kalangan perguruan
tinggi. Remaja berusaha memperoleh informasi mengenai kesehatan reproduksi dari
berbagai macam sumber. Sumber informasi dari keluarga sebagai pendidik utama justru
belum mampu memberi cukup informasi karena masalah tersebut masih dianggap tabu.
Mereka berusaha mencari informasi dari televisi, internet, dan buku. Pendidik seperti
guru dan dosen juga berperan dalam memberikan informasi tersebut.
Di dalam Al Quran sudah dijelaskan tentang larangan perbuatan zina seperti
melakukan hubungan seksual pranikah yang tercantum dalam Surah Al-Isra' Ayat 32:
[17:32] “Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.”
Dan juga Hadist Rasulullah SAW berikut:
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata : Rasulullah SAW melarang menjual buah sehingga
bisa dimakan, dan beliau bersabda, “Apabila zina dan riba sudah merajalela di suatu
negeri, berarti mereka telah menghalalkan jatuhnya siksa Allah pada diri mereka
sendiri”. [HR. Hakim, dalam Al-Mustadrak, ia berkata shahih sanadnya juz 2, hal. 43,
no 2261]
Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting untuk mendapatkan perhatian
baik dikalangan remaja maupun mahasiswa. Remaja yang kelak akan menikah dan
menjadi orangtua sebaiknya mempunyai kesehatan reproduksi yang prima sehingga dapat
menurunkan generasi sehat.
Berdasarkan uraian di atas, pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi pada
remaja sangat penting untuk mencegah terjadinya masalah seputar kesehatan reproduksi
pada remaja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan bagaimana antara
tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan sikap dan tindakan seksual pranikah
pada mahasiswa.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan
Sikap dan Tindakan Seksual Pranikah Pada Mahasiswa?
C. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat
pengetahuan kesehatan reproduksi dengan sikap dan tindakan seksual pranikah pada
mahasiswa.
2.
Tujuan khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi pada mahasiswa.
b. Mengetahui sikap dan tindakan seksual pranikah pada mahasiswa.
D. Manfaat Penelitian
1.
Manfaat Teoritis
Sebagai masukan untuk menjadi individu yang berkualitas dan terhindar dari
tindakan seksual pranikah serta mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan
kesehatan reproduksi dengan sikap dan tindakan seksual pranikah pada mahasiswa.
2. Manfaat Praktis
Sebagai masukan untuk pengembangan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi)
tentang kesehatan reproduksi.
E. Keaslian Penelitian
1.
Khodijatul Asna (2011) dengan judul “Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap
Terhadap Kesehatan Reproduksi Dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada Siswa Di
SMA Negeri 14 Kota Semarang Tahun Ajaran 2010/2011” perbedaan terdapat pada
responden penelitian. Responden penelitian adalah Siswa SMA Negeri 14 Kota
Semarang Tahun Ajaran 2010/2011 sedangkan dalam penelitian ini, responden
penelitian adalah mahasiswa. Persamaan dengan penelitian ini adalah variabel terikat
yaitu perilaku seksual pranikah dan variabel bebas yaitu kesehatan reproduksi.
2.
Sri Lilestina Nasution (2012) dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Tentang
Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Remaja Di
Indonesia” perbedaan terdapat pada jenis penelitian. Jenis penelitian adalah
explanatory research, sedangkan jenis penelitian ini adalah oberservational.
Persamaan dengan penelitian ini adalah variabel terikat yaitu perilaku seksual
pranikah dan variabel bebas yaitu pengetahuan kesehatan reproduksi.
3.
Ardianto Nandiwardhana (2012) dengan judul “Pengaruh Tingkat Kesehatan
Reproduksi Terhadap Perilaku Seksual Siswa Sekolah Menengah Atas Di SMAN 1
Sidareja Di Desa Dan Di SMAN 1 Cilacap Di Kota” perbedaan terdapat pada
responden penelitian. Responden penelitian adalah siswa SMAN 1 Sidareja dan
SMAN 1 Cilacap sedangkan dalam penelitian ini, responden penelitian adalah
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Persamaan dengan penelitian
ini yaitu instrumen penilitian menggunakan kuesioner.
Download