Penggunaan Ovaprim pada Pemijahan Ikan Koi

advertisement
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul PKM
: Penggunaan Ovaprim pada
Pemijahan Ikan Koi di Desa Paseh
Kaler Kec. Paseh Kab. Sumedang
2. Lokasi
: Desa Paseh Kaler Kecamatan Paseh
Kab.Sumedang, Jawa Barat.
3. Ketua Pelaksana
a. Nama
b. NIP
c. Jabatan/pangkat/gol
d. Alamat
4.
5.
6.
7.
8.
:
:
:
:
Prof. Dr. Maman Herman Suparta, Ir
194606041971061001
Guru Besar/IVd
Jl. Palasari V 208, Komp. Cilengkrang II
Bandung
: 0227801953
: [email protected]
: Perikanan dan Ilmu Kelautan
:: 4 orang
: Drs.Walim Lili, M.Si.
: 195710261988031004
: Roffi Grandiosa, S.Pi., M.Sc.
: 132 296 645
: Yuniar Mulyani, SP., M.Si.
: 197406142006042002
: Ir.Indah Riyantini, M.Si.
: 19570301 198703 2001
e. Telepon/Hp
f. Fax/ e-mail
Fakultas
Lembaga/ Institusi mitra
Anggota Pelaksana
1. Nama
NIP
2. Nama
NIP
3. Nama
NIP
4. Nama
NIP
Biaya yang diusulkan
a. Sumber anggaran PNBP FPIK :
b. Sumber anggaran lain
:
c. Jumlah Total Biaya
:
Waktu Pelaksanaan
:
Rp. 5.000.000 ( Lima Juta Rupiah)
Rp. 5.000.000 ( Lima Juta Rupiah)
4 bulan
Menyetujui
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Padjadjaran
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc.
NIP. 196204131986032003
Bandung, 20 Desember 2010
Ketua Pelaksana
Prof. Dr. Maman Herman Suparta, Ir.
NIP. 194606041971061001
Mengetahui
Ketua LPPM UNPAD
Prof. Oekan S. Abdoellah, MA., Ph D.
NIP. 195405061981031002
i
ABSTRAK
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Paseh Kaler Kecamatan
Paseh, Kabupaten Sumedang telah dilakukan dari bulan Oktober sampai
Desember 2010. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan
pemahaman tentang penggunaan ovaprim pada pemijahan ikan koi sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan benih koi dalam kegiatan budidaya ikan hias sehingga
dapat menunjang peningkatan pendapatan dan kemandirian usaha pemuda di desa
Paseh Kaler, Kec. Paseh Kabupaten Sumedang. Ovaprim adalah merek dagang
bagi hormon analog yang mengandung 20µg analog salmon gonadotropin
releasing hormon (s GnRH) LHRH dan 10µg domperidone sejenis anti dopamin,
per milliliter. Ovraprim biasanya dibuat dari campuran ekstrak kelenjar hipofisa
dan hormon mamalia. Ovaprim digunakan sebagai agen perangsang bagi ikan
untuk memijah. Pada pelaksanaan penyuluhan, partisipasi khalayak sasaran cukup
baik. Penggunaan ovaprim pada pembenihan ikan koi memberikan wawasan
tambahan bagi masyarakat, dan aplikasinya sudah dapat dipahami oleh
masyarakat sehingga akan diterapkan di lingkungan mereka untuk sehingga dapat
memperoleh keuntungan yang lebih besar.
ii
TIM PELAKSANA
KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DI DESAPASEH KALER, KECAMATAN PASEH
KABUPATEN SUMEDANG
KETUA PELAKSANA
: Prof. Dr. Ir. Maman Herman Suparta
ANGGOTA PELAKSANA
: 1. Drs.Walim Lili, M.Si.
2. Roffi Grandiosa, S.Pi., M.Sc.
3. Yuniar Mulyani, SP., M.Si.
4. Ir.Indah Riyantini, M.Si.
iii
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas karuniaNya, kegiatan pengabdian kepada Masyarakat yang berjudul “Penggunaan
Ovaprim Pada Pemijahan Ikan Koi Di Desa Paseh Kaler, Kecamatan Paseh
Kabupaten Sumedang” telah dilaksanakan, dan penyusunan laporan ini dapat
terselesaikan.
Pada kesempatan ini, kami ucapkan terima kasih kepada yang kami
hormati :
1. Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran besera
staf, yang telah memberikan bantuan bagi terselenggaranya kegiatan ini.
2. Masyarakat Desa Paseh Kaler Kec. Paseh, Kab. Sumedang, yang telah
memberikan partisipasi aktif sehingga kegiatan pengabdian ini dapat berjalan
dengan baik.
Akhir kata, semoga kegiatan dan laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jatinangor, Desember 2010
Tim Pelaksana PKM
iv
DAFTAR ISI
BAB
Halaman
ABSTRAK …………………………………………………
ii
TIM PELAKSANA ………………………………………..
iii
PRAKATA ………………………………………………..
iv
DAFTAR ISI ……………………………………………...
v
DAFTAR GAMBAR ..........................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………...
vii
I.
PENDAHULUAN …………………………………………
1
II.
TINJAUAN PUSTAKA …………………………………..
3
III.
MATERI DAN METODE PELAKSANAAN ……………
9
A. Kerangka Pemecahan Masalah …………………………
9
B. Realisasi Pemecahan Masalah ………………………….
10
C. Khalayak Sasaran ………………………………….……
10
D. Metode yang Digunakan ………………………………..
11
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………
12
V.
KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………
14
A. Kesimpulan ……………………………………………..
14
B. Saran …………………………………………………..
14
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………..
15
LAMPIRAN ……………………………………………….
16
v
DAFTAR GAMBAR
Nomor
1.
Halaman
Gambar Ikan Koi
3
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Halaman
1.
Peta Desa Paseh Kaler ……………………………………. 16
2.
Biodata pelaksana ………………………………………… 17
3.
Foto-foto Kegiatan …………………...………………….. 23
4.
Daftar Hadir Peserta Penyuluhan …………………………
5.
Materi Penyuluhan ...................... …………………………. 25
vii
24
1
I
PENDAHULUAN
Kabupaten Sumedang merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang
potensial untuk pengembangan usaha budidaya ikan. Kegiatan budidaya ikan
merupakan salah satu kegiatan andalan dan memberikan dampak positif yang
cukup besar terhadap aktivitas perekonomian masyarakat sekitarnya. Desa Paseh
Kaler merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Paseh Kabupaten
Sumedang. Desa ini memiliki luas wilayah sekitar 302.198 Ha. Jumlah penduduk
Desa Paseh Kaler sebanyak 4585 dengan komposisi penduduk produktif yang
berumur 15-55 tahun sebanyak 3916 orang, dengan pendidikan sebagian besar
hanya tamat SD. Mata pencaharian mereka sebagian besar adalah buruh tani dan
buruh swasta. Oleh karena itu sangat diperlukan peningkatan pendapatan untuk
masyarakat di wilayah ini.
Kebutuhan akan ikan hias, antara lain ikan koi semakin menimgkat,
Sebagian orang memanfatkan peluang ini dengan membudidayakan ikan hias ini.
Keutaman dari budidaya ikan koi adalah, harganya yang tinggi dan budidayanya
mirip dengan ikan mas yang sudah erbuki cocok di wilayah kabupaten sumedang
ini. Selain itu permintaan pasar semakin hari semakin meningkat dengan
permintaan pasokan secara kontinyu. Budidaya ikan koi merupakan budidaya
yang cepat mendatangkan hasil, miskipun demikian pasokan koi belum juga dapat
terpenuhi, karena ikan ini biasanya memijah di alam pada saat musim hujan,
sedangkan kebutuhan konsumen tidak mengenal musim, oleh karena itu perlu ada
jalan keluar untuk bisa memenuhi kebutuhan koi sepanjang tahun dengan
Teknologi Pembenihan Ikan koi Secara Buatan/ Artificial. Pembenihan secara
buatan (Intensif) menggunakan hormon kelenjar Hipofisa ataupun dengan
menggunakan Ovaprim merupakan Alternatif dari permasalahan pembudidaya
ikan koi. Sehingga kebutuhan ikan koi akan terpenuhi dengan hasil benih yang
baik secara kuantitas maupun kualitas.Apabila benih tersedia secara kontinyu
dengan kualitas dan kuantitas yang baik maka permintaan konsumen pun akan
terpenuhi.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman
2
tentang penggunaan ovaprim pada pemijahan ikan koi sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan benih koi dalam kegiatan budidaya ikan hias sehingga dapat
menunjang peningkatan pendapatan dan kemandirian usaha pemuda di desa Paseh
Kaler, Kec. Paseh Kabupaten Sumedang.
.
Kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara
langsung berbagai aspek dalam penggunaan ovaprim dalam rangka penyediaan
benih koi yang berkualitas secara kontinyu. Penyuluhan ini juga diharapkan dapat
memberikan motivasi bagi masyarakat khususnya pemuda sehingga mereka
tergerak untuk melakukan usaha secara mandiri. Dan selanjutnya diharapkan
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan menciptakan lapangan kerja
sendiri dan diwilayah tempat tinggal mereka.
3
II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Morfologi dan Budidaya Ikan Koi
Ikan Koi termasuk ke dalam golongan ikan carp (karper). Harga Koi sangat
ditentukan berdasarkan bentuk badan dan kualitas tampilan warna. Ikan koi
pertama kali dikenal pada dinasti Chin tahun 265 dan 316 Masehi. Koi dengan
keindahan warna dan tingkah laku seperti yang kita ketahui saat ini, mulai
dikembangkan di Jepang 200 tahun yang lalu di pegunungan Niigata oleh petani
Yamakoshi. Pemuliaan yang dilakukan bertahun-tahun menghasilkan garis
keturunan yang menjadi standar penilaian koi. Beberapa varietas yang tersebar ke
seluruh dunia digolongkan Asosiasi Koi Jepang (en Nippon Airinkai) menjadi 13
kelompok antara lain: Bekko, Utsurinomo, Asagi-Shusui, Goromo, Kawarimono,
Ogon dan Hikari-moyomono. Sedangkan 5 golongan utama yaitu Kohaku, Sanke,
Showa, Hirarinuji dan Kawarigoi.
Taksonomi koi adalah sebagai berikut:
Philum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cyprinoformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies: Cyprinus carpio
Gambar 1. Ikan Koi
4
Nilai koi tergantung dari ukuran, bentuk serta keseimbangan pola dan
intensitas warna kulit. Koi terbaik adalah yang memiliki intensitas, keseimbangan
dan kejernihan warna terbaik. Membeli koi kecil sebaiknya dipilih yang memiliki
kepala terbesar, biasanya akan tumbuh menjadi ikan dengan tubuh besar. Bentuk
yang paling baik adalah seperti “torpedo”.
Ikan koi secara alami hidup di air deras sehingga membutuhkan air jernih dan
berkadar oksigen tinggi. Pemeliharaan ikan koi yang terbaik adalah di kolam
sehingga mudah mendapatkan makanan alami dan sinar matahari untuk
merangsang pewarnaan tubuh. Kolam sebagian dinaungai karena sinar matahari
yang terlalu banyak menyebabkan suhu air kolam meningkat dan air kolam
menjadi keruh akibat blooming fitoplankton..Koi berukuran kecil dapat
ditempatkan di akuarium, walaupun ini tidak dapat menjadi habitat permanen.
Bila dipelihara dalam kelompok, koi akan belajar untuk tidak mengganggu ikan
yang berukuran sama, tetapi memakan ikan yang lebih kecil. Koi suka menggali
dasar kolam sehingga menyebabkan akar tanaman rusak.
Teknik Budidaya
1 Kualitas Air
Air merupakan media hidup dan mempengaruhi kualitas tampilan ikan koi
sehingga perlu mendapat perhatian. Kualitas air untuk mendukung perkembangan
koi secara optimum adalah sebagai berikut: suhu air berkisar 24-26 oC, pH 7,2-7,4
(agak basa), oksigen minimal 3-5 ppm, CO2 max 10 ppm, nitrit max 0,2.
Air yang digunakan harus terdeklorinisasi atau sudah disaring dan diendapkan
24 jam. Air yang digunakan untuk pemijahan dan penetasan telur sebaiknya
memiliki kandungan oksigen dan suhu yang stabil. Untuk menjamin tersedianya
oksigen dapat digunakan aerator, sedangkan suhu pada bak pemijahan
diusahakan sama dengan suhu air kolam dengan tingkat perbedaan (fluktuasi)
kurang dari 5 oC.
2. Pakan
Koi adalah bottom feeder (pemakan di dasar) dan omnivora (pemakan
segala). Pakan buatan untuk pembesaran koi dapat diberikan dalam bentuk
5
butiran (pellet). Sumber protein utama adalah formulasi kombinasi antara bahan
nabati (misalnya tepung kedelai, tepung jagung, tepung gandum, tepung daun,
dll) dan bahan hewani (seperti; tepung ikan, tepung kepala udang, tepung
cumi,kekerangan dll) serta multivitamin dan mineral seperti Ca, Mg, Zn, Fe, Co
sebagai pelengkap pakan.
Kualitas pakan sangat menentukan tampilan warna sebagai daya tarik ikan
koi sendiri, sehingga banyak upaya telah dilakukan dengan menggunakan bahan
pakan yang mengandung zat pigmen seperti karotin (warna jingga), rutin
(kuning) dan astasantin (merah). Zat-zat tersebut terkandung pada tubuh hewan
dan tumbuhan tertentu seperti wortel mengandung zat karotin; sedangkan
ganggang, chlorella, kubis, cabai hijau mengandung rutin; spirulina, kepiting,
udang mengandung astasantin. Para pembudidaya saat ini tidak perlu lagi
menyiapkan pakan sendiri karena sudah tersedia di pasaran pakan koi yang sudah
di formulasi sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan zat untuk pembentukan warna
ikan koi.
Pakan alami atau pakan hidup misalnya cacing darah, cacing tanah, daphnia,
cacing tubifex cocok diberikan pada benih koi (hingga bobot 50 g/ekor) karena
lebih mudah dicerna oleh benih sesuai dengan kondisi sistem pencernaan, selain
itu koi juga dapat memakan phitoplankton dalam kolam.
Jumlah pakan diberikan berdasarkan jumlah ikan (bobot biomassa) dalam
kolam dengan kisaran kebutuhan 3-5 % per-hari, dengan frekuensi pemberian 2-3
kali per-hari hal ini juga disesuaikan dengan kondisi ikan dan media air
pemeliharaannya.
B. Pembenihan Ikan Koi
Induk yang baik adalah yang memiliki pola warna bervariasi yang cerah
simetris dengan bentuk tubuh seperti terpedo dengan berat badan minimal 1 kg.
Kebanyakan pembudidaya memilih untuk membeli koi berkualitas baik untuk
calon induk dengan ukuran 5-8 cm yang harganya murah untuk dibesarkan
menjadi induk.
Secara alami, carp memijah pada musim semi dan menjadi matang gonad
dengan menaikkan suhu air. Induk jantan dan betina ditempatkan dalam wadah
6
terpisah (untuk menghindari bertelur yang tidak diinginkan) dan tidak diberi
pakan selama beberapa hari.
Koi dapat memijah secara alami dan buatan yaitu dengan rangsangan
hormon yang disuntikkan pada tubuh induk betina untuk mempercepat proses
pembuahan. Penyuntikan Pituitary Gland (PG, nama dagang ovaprim) dengan
dosis 0,2 mg/kg bobot ikan untuk satu kali penyuntikan.
Ovulasi akan terjadi 10 jam setelah penyuntikan. Sistem pemijahan tanpa
pengurutan/stripping ini disebut pemijahan semi alami yang lebih aman karena
tanpa melukai ikan. Bila ikan sulit melakukan pemijahan alami sehingga perlu
bantuan proses pembuahan buatan, maka dilakukan pengurutan telur dan sperma
(stripping) yang merupakan pilihan terakhir.
Induk betina dalam sekali pemijahan dapat menghasilkan 75.000 telur/kg
berat badan. Perbandingan jumlah induk dalam proses pemijahan adalah 2 betina
dan 1 jantan. Biasanya telur yang dikelurkan oleh induk betina menempel pada
substrat (injuk) yang segera dibuahi oleh sperma jantan. Setelah telur dibuahi
sebaiknya dipisahkan dari induk, dengan memindahkan induk dari wadah
pemijahan atau sebaliknya telur yang diangkat dan dipindahkan kedalam wadah
penetasan.
Pendederan
Telur yang sudah dibuahi akan menetas setelah 24-48 jam tergantung
suhu. Selama penetasan, kepadatan telur adalah 1 kg per 5 liter air. Larva yang
baru menetas belum memerlukan pakan selama 3-4 hari, karena masih
mempunyai kantong kuning telur.
Menjelang kuning telur habis, perlu diberikan pakan alami berupa naupli
artemia atau pakan alami lainnya yang seukuran. Kemudian secara bertahap dapat
diberikan pakan buatan berupa butiran kering(pellet). Dalam 5 hari sesudahnya 1
juta larva memerlukan 7 kg artemia, atau sekitar 0,5-2 kg per hari. Pada tahap ini
larva ditebar pada kepadatan 20-40 larva/liter. Untuk menghasilkan 1 juta
fingerling memerlukan sekitar 25kg telur artemia. Sintasan selama 9 hari adalah
50-80%. Ikan yang seberat 10 mg dapat dijual seharga US$ 0,25 atau sekitar Rp.
2.500,-.
7
Larva yang berbobot 0,25 g diberikan pakan buatan (butiran) kering dan
dapat didederkan ke kolam hingga ukuran fingerling (2 gram). Pendederan
terbagi atas 2 tahap yaitu pendederan I selama 2 bulan pemeliharaan hingga larva
mencapai ukuran fingerling (2-3 cm). Pendederan II dilakukan dalam kolam yang
diolah untuk menumbuhkan pakan alami dan dilakukan seleksi dan penjarangan
(mengurangi kepadatan). Penjarangan bertujuan untuk memberi ruang gerak yang
cukup bagi ikan koi. Seleksi bertujuan untuk mendapatkan ikan Koi berkualitas
baik.
Waktu yang diperlukan dari telur hingga mencapai ukuran fingerling (2
gram) adalah 6-8 minggu dengan nilai sintasan (SR) 55%. Sedangkan untuk
mencapai ukuran 5-8 cm diperlukan waktu 4 bulan. Kualitas ikan koi (pola dan
warna) bergantung dari tetuanya. Dari hasil seleksi ukuran fingerling, yang afkir
mencapai 25-50%. Dari 1 juta telur dapat dihasilkan 225.000-338.000 ekor
fingerling berkualitas baik (22–33 %).
Pewarnaan
Kualitas koi ditentukan oleh pola warna, kesesuaian jenis koi dan
kejelasan warna. Pola warna yang simetris dengan batasan jelas antar warna
menunjukkan kualitas yang baik.
Genotip menentukan jumlah dan jenis sel pigmen serta kromatofora.
Kromatofora menghasilkan warna juga dipengaruhi otak ikan. Ikan pada wadah
gelap cenderung berwarna gelap, begitu pula sebaliknya. Warna dapat berubah
bila ikan mengalami tekanan (stres). Biasanya ikan yang tumbuh lambat
mempunyai warna yang lebih baik daripada ikan yang tumbuh cepat karena
pigmen bisa diubah dan digunakan untuk pertumbuhan tubuh. Seumur hidupnya,
ikan koi dapat menyimpan dan menggunakan pigmen. Koi muda yang berwarna
pucat apabila diberikan pakan berpigmen selama 6 minggu sebelum dipasarkan
akan berwarna menarik. Intensitas warna tergantung dari jumlah pigmen dalam
kromatofora. Pigmen dapat muncul dengan adanya karotenoid dalam pakan.
8
Pra Panen
Koi tumbuh sekitar 2 cm per bulan dan pada usia 60 tahun dapat mencapai
panjang hingga 1 m. Bila ikan Koi telah mencapai ukuran pasar yaitu 20 cm
dapat dipanen dan dilakukan seleksi akhir, dengan memisah-misahkan jenis,
ukuran dan pola warna tubuhnya. Dari hasil seleksi ini, Koi yang terpilih
dibesarkan di dalam bak atau kolam semen sambil menunggu harga pasar yang
baik.
Dalam penampungan akhir ini, ikan dapat diperbaiki bentuknya, jika
terlalu gemuk dibuat langsing atau yang terlalu kurus dibuat lebih gemuk.
Pemeliharaan berikutnya diusahakan tidak terlalu padat, akan lebih baik jika
dalam bak dilengkapi aerator sehingga kesegaran air terjamin dan dengan
pemberian pakan yang baik dapat meningkatkan kualitas warna tubuh ikan Koi.
9
III
MATERI DAN METODE PELAKSANAAN
A. Kerangka Pemecahan Masalah
Koi dapat memijah secara alami dan buatan yaitu dengan rangsangan hormon
yang disuntikkan pada tubuh induk betina untuk mempercepat proses pembuahan.
Penyuntikan Pituitary Gland (PG, nama dagang ovaprim) dengan dosis 0,2 mg/kg
bobot
ikan
untuk
satu
kali
yuntikan.
pen
Ovulasi akan terjadi 10 jam setelah penyuntikan. Sistem pemijahan tanpa
pengurutan/stripping ini disebut pemijahan semi alami yang lebih aman karena
tanpa melukai ikan. Bila ikan sulit melakukan pemijahan alami sehingga perlu
bantuan proses pembuahan buatan, maka dilakukan pengurutan telur dan sperma
(stripping)
yang
merupakan
ihan
pil
terakhir.
Penyediaan benih yang kontinyu dan berkualitas baik merupakan hal yang
krusial dalam budidaya ikan hias, termasuk ikan koi.
Ditinjau dari segi teknis budid aya,
mengalami hambatan.
memelihara ikan koi tidak banyak
Ikan koi dapat dipelihara di kolam tergenang, kolam
pekarangan atau di bak-bak tembok. Pemeliharaan ikan koi hamper sama dengan
ikan mas yang teknik budidayanya sudah dikuasai masyarakat sasaran.
Penggunaan ovaprim dalam pemijahan ikan koi sangat bermanfaat untuk
penyediaan benih, baik secara kualitas maupun kuantitas. Ikan koi memiliki nilai
jual yana tinggi apabila corak dan warnanya menarik atau mempunyai pola
tertentu yang diyakini memiliki arti, seperti membawa keberuntungan, dan lain
sebagainya. Dengan menggunakan teknik pemijahaan buatan, kita dapat membuat
kawin silang dengan indukan pilihan kita, sehingga dapat mengatur kemungkinan
anakan yang akan kita dapatkan. Dari sini diharapkan dengan penyebaran
informasi mengenai penggunaan hormon ovaprim pada pemijahan ikan koi dapat
menambah pengetahuan
dalam pengembangan budidaya koi sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa Paseh Kaler, Kecamatan Paseh,
Kabupaten Sumedang.
10
B. Realisasi Pemecahan Masalah
Di sebagian besar masyarakat belum mengetahui akan keguanaan dari
hormon ovaprim dan hipofisa. Masyarakat menengah kebawah, umumnya sering
menggunakan pemijahan secara alami dan menunggu waktu atau musim ikan
memijah. Sebetulnya, dengan menggunakan rangsangan hormon dalam tubuh
ikan, pemijahan dapat dilakukan kapan saja asalakan gonad dalam tubuh ikan
sudah mengalami pematangan. Tapi dalam penggunaan kedua hormon tersebut
ada perbedaan pengaruh terhadap telur yang dihasilkan.
Ovaprim adalah merek dagang bagi hormon analog yang mengandung
20µg analog salmon gonadotropin releasing hormon (s GnRH) LHRH dan 10µg
domperidone sejenis anti dopamin, per milliliter. Ovraprim biasanya dibuat dari
campuran ekstrak kelenjar hipofisa dan hormon mamalia. Ovaprim digunakan
sebagai agen perangsang bagi ikan untuk memijah, kandungan sGnRHa akan
menstimulus pituatari untuk mensekresikan GtH I dan GtH II. Sedangkan anti
dopamin
menghambat
hipotalamus
dalam
mensekresi
dopamin
yang
memerintahkan pituatari menghentikan sekresi GtH I dan GtH II.
Kegunaan Ovaprim antara lain :
- Menekan musim pemijahan
- Mengatur kematangan gonad selama musim pemijahan normal
- Merangsang produksi sperma pada jantan untuk periode waktu yang lama dan
volume yang lebih banyak.
- Merangsang pematangan gonad sebelum musim pemijahan
- Memaksimalkan potensi reproduksi
- Mempertahankan materi genetic pada beberapa ikan yang terancam punah
- Mempersingkat periode pemijahan.
C. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran antara yang strategis dalam kegiatan pengabdian ini
adalah para pemuda dan tokoh masyarakat desa Paseh Kaler, Kecamatan Paseh,
Kabupaten Sumedang, yang dapat meneruskan informasi bagi masyarakat lain
yang mau melakukan budidaya ikan hias, terutama koi.
11
D. Metode yang Digunakan
Kegiatan pengabdian ini merupakan suatu kegiatan penyuluhan dengan
menggunakan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi (peragaan).
Untuk mempercepat proses pencapaian tujuan dengan penyuluhan harus
dapat menyampaikan pesan perubahan secara efektif dan efisien.
Untuk itu
dibutuhkan proses komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran, sumber
pesan yang dapat dipercaya, saluran penyampaian, pemberi pesan dan umpan
balik.
Untuk dapat menunjang terjadinya proses komunikasi maka dilakukan
metode ceramah, diskusi dan demonstrasi .
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan kegiatan ini, maka
kegiatan evaluasi perlu dilakukan. Evaluasi ini dilakukan sejak pertama kali
penyuluhan hingga berakhirnya program. Evaluasi dilakukan secara subjektif
yaitu partisipasi khalayak sasaran yang terpantau dalam bentuk kehadiran dalam
setiap Pertemuan.
Evaluasi terakhir adalah sejauh mana khalayak sasaran
mengadopsi informasi yang telah diterima, dan pemantauan di lapangan secara
berkala.
12
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di Desa Paseh
Kaler Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang ini telah dilakukan melalui tiga
tahap, yaitu tahap penjajagan atau survey, tahap pelaksanaan penyuluhan dan
demonstrasi, dan tahap evaluasi dari hasil penyuluhan dan demonstrasi yang
dilakukan.
Ketiga tahap tersebut telah berjalan dengan baik. Pelaksanaan
penyuluhan dilakukan disertai demonstrasi pemilihan induk, penggunaan ovaprim
pada pemijahan, serta penempatan induk yang sudah disuntik ovaprim dalam bak
pemijahan pada ikan koi. Evaluasi dilakukan secara personal, dengan melihat
partisipasi dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat peserta
penyuluhan.
Kegiatan ini secara umum dapat dikatakan berjalan dengan baik dan
mendapat perhatian yang besar dari warga. Bahkan peserta penyuluhan bukan
hanya terdiri dari khalayak sasaran yang awalnya adalah para pemuda, tetapi para
orang tua juga menghadiri penyuluhan yang dilakukan, dan turut berpartisipasi
aktif. Aparat desa juga cukup antusias dengan program ini, tetapi sayangnya,
acara penyuluhan berbenturan dengan acara lain di kantor desa, sehingga Kepala
desa dan stafnya tidak dapat menghadiri acara penyuluhan. Dari masyarakat yang
diundang, sebagian besar menghadiri acara penyuluhan dan demonstrasi yang
dilakukan.
demonstrasi
Jumlah undangan sengaja dibatasi karena penyuluhan disertai
plot,
sehingga
apabila
peserta
jumlahnya
banyak, proses
demonnstrasi tersebut akan kacau dan tidak efektif. Tetapi partisipasi mereka
yang hadir cukup baik, dan akan meneruskan informasi yang telah mereka peroleh
kepada masyarakat yang lain yang tidak menghadiri acara ini.
Pada saat pelaksanaan penyuluhan, partisipasi peserta sangat aktif terlihat
dari banyaknya pertanyaan dan masukan pada saat diskusi, sehingga selain
pemaparan dari pelaksana, juga ada tukar pendapat dan pengalaman dari sesama
peserta. Dari diskusi tersebut topik jadi meluas, selain membicarakan ikan koi
dan ikan hias lainnya, juga membicarakan ikan konsumsi yang juga banyak
dibudidayakan oleh masyarakat sasaran. Permasalahan mereka pada proses
pembenihan adalah kematian larva yang tinggi. Hal ini dapat disebabkan karena
13
kondisi lingkungan yang kurang mendukung, seperti suhu dan kualitas air yang
tidak sesuai dengan larva dan benih ikan, juga hama penyakit yang banyak
terdapat disana.
Oleh karena itu, masyarakat sasaran sangat mengharapkan
penyuluihan lanjutan mengenai topik yang menjadi permasalahan mereka tersebut
Acara penyuluhan dan demonstrasi mengenai penggunaan ovaprim pada
pembenihan ikan koi ini juga disertai pemutaran film budidaya koi di Jepang,
sehingga peserta dapat melihat bagaimana menggunakan alat-alat canggih dalam
proses budidayanya. Kegiatan pengabdian seperti ini dapat menjadi sarana
pembuka wawasan bagi para masyarakat awam sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat tersebut.
14
V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian kepada Masyarakat di desa Paseh
Kaler, Kec. Paseh Kab. Sumedang, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Kegiatan penyuluhan dan demonstrasi yang telah dilakukan mendapat respon
yang sangat baik dari masyarakat sasaran.
2. Penggunaan ovaprim pada pembenihan ikan koi memberikan wawasan
tambahan bagi masyarakat, dan aplikasinya sudah dapat dipahami oleh
masyarakat sehingga akan diterapkan di lingkungan mereka untuk sehingga
dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar.
B. Saran
Dalam rangka meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat di
bidang perikanan, diperlukan upaya-upaya berikut :
1. Penyuluhan serupa ini dengan topik lain, seperti pengelolaan media budidaya
perikanan dan penanganan hama penyakit perlu dilakukan untuk menjawab
permasalahan masyarakat pembudidaya ikan.
2. Diperlukan dukungan dari Dinas perikanan dalam hal pemasaran dan suntikan
modal usaha sehingga masyarakat bisa memperbesar skala usaha dalam
budidaya perikanan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Heru Susanto. 2002. Teknik Kawin Suntik Ikan Ekonomis. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Komar Sumantadinata. 1979. Pengembangbiakan Ikan-ikan Peliharaan di
Indonesia.Sastra Hudaya. Bogor.
http://www.perikanan-budidaya.go.id/detail_berita_fr.php?id=215
Khairuman, dan Khairul Amri. 2002. Budidaya lele Dumbo secara Intensif. Agro
Media Pustaka. Jakarta.
Pemerintah Kabupaten Sumedang. 2005. Data Potensi Desa Paseh Kaler,
Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang.
http://www.scribd.com/Teknik-Pemijahan-Lele-Menggunakan-Rang-Sang-AnOvaprim/d/20155707
16
Lampiran 1. Peta Desa Paseh Kaler, Kecamatan Paseh,
Kabupaten Sumedang
17
Lampiran 2. Biodata Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat FPIK-Unpad
RIWAYAT HIDUP PELAKSANA
1. Nama
2. Jenis kelamin
3. Tempat dan tanggal lahir
4. Status perkawinan
5. Agama
6. Alamat rumah
7. Alamat Kantor
: Prof. Dr. Maman Herman Suparta, Ir.
: Laki-laki
: Ciamis, 4 Juni 1946
: Kawin
: Islam
: Jl. Palasari V 208, Komp. Cilengkrang II, Bandung
: Fak. Pertanian UNPAD, Jatinangor, Bandung 40600
8. Riwayat Pendidikan
·
·
·
·
·
: Sekolah Dasar
: Sekolah Menengah Pertama
: Sekolah Menengah Atas
: S1. dari Jurusan Perikanan, Fak. Pertanian UNPAD
: S3 dari Doctor of Philosophy (Ph.D) dari University of
Queensland, Australia.
9. Pengalaman Penelitian
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
1952-1959
1959-1962
1962-1965
1974
1990
1982-1984: Penelitian histologi gonad ikan yellowfin bream, Acanthopagrus australis,
di University of Queensland, Australia
1984-1985: Penelitian histokimia lipid, karbohidrat dan enzym 3- hydroxysteroid
dehydrogenase pada gonad ikan yellowfin bream, Acanthopagrus australis, di
University of Queensland, Australia.
1985-1986: Penelitian transmission and scanning electron microscopy sperma dan
oosit ikan yellowfin bream, Acanthopagrus australis, di University of Queensland,
Australia.
1986-1987: Penelitian radioimmunoassay testosterone di plasma darahpada ikan
yellowfin bream, Acanthopagrus australis, di University of Queensland, Australia.
1986-1987: Penelitian induced breeding dalam ikan yellowfin bream, Acanthopagrus
australis, di University of Queensland, Australia
1981:
Penelitian motilitas sperma ikan Pangasius sutchi
1987:
Consulting sevices for Detaild Design of Improvement of Tambak Water
Supply in Simpang Ulim, East Aceh.
1988 :
Ahli budidaya tambak : Studi Detail Design Pengembangan Irigasi
Tambak di Samalanga, Jeumpa dan Peusangan, Aceh Utara.
1992 :
Ahli Budidaya Tambak : Studi Pengembangan Areal Tambak Baru di
Kabupaten Sampit, Kalimantan Tengah.
1994
: Ahli Budidaya Tambak : Studi Detail Design Pengembangan
Tambak Udang di Doping, Sulawesi Selatan.
1995/96
: Studi Pengembangan Budidaya Ikan dengan Keramba Jaring Terapung
(KJT) di Waduk Saguling, Cirata dan Jatiluhur.
1997/98
:
Penelitian Manajemen Air Untuk Budidaya Ikan di Proyek
Pengembangan Lahan Gambut Kalimantan Tengah.
18
10. Publikasi
· Suparta, M.H. 1979. Kultur Tilapia. Fak. Pertanian UNPAD
· Suparta, M.H., A.W. Blackshaw and M.F. Capra. 1983. A histological studies of the
gonads of the yellowfin bream, Acanthopagrus australis Gunther. Presented at
Symposium of Australian Marine Science Association, South East Queensland Branch.
Brisbane, Australia, 4June 1983.
· Suparta, M.H., A.W. Blackshaw and M.F. Capra. 1983. A histological study of the
gonads of the yellowfin bream, Acanthopagrus australis Gunther. Proc. 15th Conf.
Austr. Soc. Reprod. Biol., Canberra, Australia, September 4-7, 1983. p.6.
· Suparta, M.H., A.W. Blackshaw and M.F. Capra. 1984. Sex reversal and the gonads of
the yellowfin bream, Acanthopagrus australis Gunther.10th International Congress on
Animal Reproduction and Artificial Insemination. Congress Proceedings. Volume I
Abstract. Volume 2-3. Brief Communication. Volume 4. Invited Papers, Urbana, Illinois
(USA), 10-14 June 1984. p.44.
· Suparta, M.H., A.W. Blackshaw and M.F. Capra. 1984. Reproduction in yellowfin
bream, Acanthopagrus australis Gunther. 11th Ann. Conf. Austr. Soc. Fish. Biol.
August 17-20, 1984, Glenelg, South Australia.
· Suparta, M.H., A.W. Blackshaw and M.F. Capra. 1985. The distribution of 3hydroxysteroid dehydrogenase and lipid in the ovary of the yellowfin bream,
Acanthopagrus australis Gunther. 12th Ann. Conf. Austr. Soc. Fish. Biol. August 1985,
Melbourne, Victoria, Australia p.35.
· Suparta, M.H. 1986. Electron microscopic observation of the oocytes of the yellowfin
bream, Acanthopagrus australis Gunther. 13th Ann. Conf. Austr. Soc. Fish. Biol.
August 15-18, 1986. Darwin, Northern Territory, Australia, p.66.
· Suparta, M.H. 1990. Some aspect of reproductive physiology of yellowfin bream,
Acanthopagrus australis. Ph.D Thesis - University of Queensland
· Suparta, M.H. 1988. Teknlogiof produksi ikan air tawar Dalam: Proceeding Seminar
Nasional Perbenihan Ikan dan Udang, Bandung.
· Suparta, M.H. 1990. Motilitas sperma dalam ikan Pangasius sutchi. Lembaga
Penelitian UNPAD
· Suparta, M.H. 1997. Pengaruh saat pemberian kejutan panas terhadap produksi larva
ikan nilem, Osteochillus hasselti, Lembaga Penelitian UNPAD
· Suparta, M.H. 1997. Pengaruh kemzyme terhadap pertumbuhan ikan betutu,
Oxyeleotris Lembaga Penelitian UNPAD
Bandung, Juli 2010
Prof. Dr. Manan H. Suparta, Ir.
19
20
RIWAYAT HIDUP PELAKSANA
Nama Lengkap
: Roffi Grandiosa, S.Pi, M.Sc.
NIP
: 132 296 645
Pangkat / Golongan
Jabatan Fungsional
Jabatan Struktural
Unit Kerja
Alamat dan Telp. Rumah
7801953
Alamat Kantor
Riwayat Pendidikan
: Penata Muda / III – a
: Lektor
:: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Unpad
: Jl. Palasari V/212 Kec. Cibiru Kel. Bandung Telp.
Riwayat Pekerjaan
: - Staf Ahli Budidaya Perikanan, di Farm Ikan
Hias, Parung Bogor (1999-2000)
- Fisheries Development Planner, JBIC Project
- Staf Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan (2002 – hingga sekarang)
Pengalaman Penelitian
●
●
●
●
●
: Jl. Raya Jatinangor Ujung Berung Bandung 40600
: - Sarjana Perikanan Fakultas Pertanian UNPAD
Tahun 1994 – 1999
- Master of Science in Aquaculture, Ghent
University, Belgium, 2005-2007.
:
1999 - Pengaruh Saat Awal Pemberian Pakan Buatan Pengganti
Artemia Terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva
Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum Cuvier 1818)
2002 - Identifikasi Benih Ikan Nila GIFT pada UPR di Kabupaten
Purwakarta
2007 - The Effect Of Selected Bacteria Strains On The Hatching Of
Disinfected Sea Bass Dicentrarchus labrax Eggs And Subsequent
Larvae Survival (Master Thesis)
2008 - Pemanfaatan tepung biji mangga (Mangifera indica) dalam
pakan ikan untuk meningkatkan imunitas dan resistensi benih ikan
gurame terhadap Aeromonas hydrophila
2010 – Uji In-Vitro Larutan Filtrat Simplisia Biji Jintan Hitam
Terhadap Bakteri Patogen Aeromonas hydrophila
Bandung, Juli 2010
Roffi Grandiosa, S.Pi, M.Sc.
21
RIWAYAT HIDUP PELAKSANA
1.
2.
3.
4.
Nama
NIP/Golongan
Tempat, Tgl lahir
Program Studi
Fakultas
Perguruan Tinggi
5. Alamat kantor
: Yuniar Mulyani, SP., MSi.
: 197406142006042002/IIIb
: Jakarta, 14 Juni 1974
: Perikanan
: Perikanan dan Ilmu Kelautan
: Universitas Padjadjaran
: Jl.Raya Bandung-Sumedang Km 21
Jatinangor
: 02287701519
: Jl. Jaya Laras, Kp. Babakan Nangkod,
Jatinangor, Sumedang
HP 081573233838
e-mail : [email protected]
: Anggota pelaksana
: Magister Biologi ITB
Nomor Telp.
Alamat Rumah
6. Kedudukan dalam Tim
7. Pendidikan
8. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat yang terkait
No.
Judul
Tahun
Kedudukan
1.
Pemanfaatan Tambak UdangTerlantar 2006
Dengan Budidaya Pembesaran
Bandeng Di Desa Karangsong. Kec.
Indramayu Kab. Indramayu
Anggota
2.
Pemanfaatan Kolam Ikan Tradisional 2007
Ketua
untuk
Budidaya
Pasupati
di
Patin
Desa
Hibrid
sukamukti
Kecamatan Banyuresmi Kabupaten
Garut
3.
Pemanfaatan
Lahan
Pekarangan 2008
Ketua
untuk Pembenihan Lele Dumbo di
Desa
Cipacing
Kecamatan
Jatinangor Kabupaten Sumedang
Bandung, Juli 2010
Yuniar Mulyani
22
RIWAYAT HIDUP PELAKSANA
Nama
Alamat
:
:
Telp / HP
Pendidikan
Pekerjaan
:
:
:
NIP
Pangkat / Gol
Jabatan
Bidang keahlian
Konservasi
:
:
:
:
Indah Riyantini. Ir, MSi
Komplek Margaasih Indah Blok C13, Jln Jatinangor II,
No. 20 Kab. Bandung. 40215
022-6673224 / 081395090600
Magister Biologi Institut Teknologi Bandung
Staf Pengajar Fak. Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Padjadjaran Bandung
19570301 198703 2001
Penata / 3C
Lektor
Ekologi Laut Tropis; Biologi Laut; Budidaya Laut;
Pengalaman di Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat :
2007
2007
2007
2008
2008
2008
2009
2009
2009
: Analisis Hasil Tangkapan Ikan Demersal dari Perairan Pantai
Pamempeuk Garut
: Tinjauan Kondisi Kualitas Air dan Komunitas Biota Perairan
Laguna / Talanca Dalam Upaya Pemanfaatan Untuk Restoking Ikan di
Kec. Cibalong Kab. Garut Jawa Barat.
: Ektoparasit pada ikan nilem ( Osteochilus hesselti ) dari kolam dan
sungai di Kec. Bayongbong Kab. Garut.
: Penggunaan Ovaprim pada Pemijahan Ikan Mas di Desa
Pakutandang Kecamatan Ciparay Kab. Bandung.
: Analisis Usaha Berbagai Jenis Hasil Tangkapan Ikan di Perairan
Pantai Kab. Garut.
: Kajian Bio Ekonomi Sumberdaya Ikan Kakap Merah yang
didaratkan di Pantai Selatan Tasikmalaya Jawa Barat.
: Analisis Pemasaran Patin Siam Dengan Metode Reactive
Programming di Waduk Saguling Kab. Bandung Barat.
: Studi Ekobioteknologi Ikan-ikan Endemik Waduk Saguling sebagai
Upaya Pelestarian Plasma Nutfah dan Penyediaan Bank
: Produksi dan Pengujian vector rekombinan pengkode glikoprotein
untuk mengendalikan serangan KHV pada ikan mas.
Bandung, Juli 2010
Indah Riyantini
23
Lampiran 3. Foto-foto kegiatan
Suasana penyuluhan di Desa Paseh Kaler Kec. Paseh Kab. Sumedang
Demonstrasi Penggunaan Ovaprim dalam proses pemijahan ikan Koi
Pelaksana berfoto bersama di sumber air desa - Ikan koleksi kelompok tani
Kolam-kolam milik anggota kelompok tani pembudidaya ikan
24
Lampiran 4. Absensi Kegiatan Penyuluhan
25
Lampiran 5. Materi Penyuluhan
26
PENGGUNAAN OVAPRIM PADA PEMIJAHAN IKAN KOI
DI DESA PASEH KALER, KECAMATAN PASEH
KABUPATEN SUMEDANG
LAPORAN AKHIR
KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Oleh:
Ketua : Prof. Dr. Maman Herman Suparta, Ir.
Anggota: 1. Drs.Walim Lili, M.Si.
2. Roffi Grandiosa, S.Pi., M.Sc.
3. Yuniar Mulyani, SP., M.Si.
4. Ir.Indah Riyantini, M.Si.
Dilaksanakan atas Biaya
PNBP Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran
Tahun Anggaran 2010
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
TAHUN 2010
27
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul PKM
: Penggunaan Ovaprim pada
Pemijahan Ikan Koi di Desa Paseh
Kaler Kec. Paseh Kab. Sumedang
2. Lokasi
: Desa Paseh Kaler Kecamatan Paseh
Kab.Sumedang, Jawa Barat.
3. Ketua Pelaksana
a. Nama
b. NIP
c. Jabatan/pangkat/gol
d. Alamat
4.
5.
6.
7.
8.
:
:
:
:
Prof. Dr. Maman Herman Suparta, Ir
194606041971061001
Guru Besar/IVd
Jl. Palasari V 208, Komp. Cilengkrang II
Bandung
: 0227801953
: [email protected]
: Perikanan dan Ilmu Kelautan
:: 4 orang
: Drs.Walim Lili, M.Si.
: 195710261988031004
: Roffi Grandiosa, S.Pi., M.Sc.
: 132 296 645
: Yuniar Mulyani, SP., M.Si.
: 197406142006042002
: Ir.Indah Riyantini, M.Si.
: 19570301 198703 2001
e. Telepon/Hp
f. Fax/ e-mail
Fakultas
Lembaga/ Institusi mitra
Anggota Pelaksana
1. Nama
NIP
2. Nama
NIP
3. Nama
NIP
4. Nama
NIP
Biaya yang diusulkan
a. Sumber anggaran PNBP FPIK :
b. Sumber anggaran lain
:
c. Jumlah Total Biaya
:
Waktu Pelaksanaan
:
Rp. 5.000.000 ( Lima Juta Rupiah)
Rp. 5.000.000 ( Lima Juta Rupiah)
4 bulan
Menyetujui
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Padjadjaran
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc.
NIP. 196204131986032003
Bandung, 20 Desember 2010
Ketua Pelaksana
Prof. Dr. Maman Herman Suparta, Ir.
NIP. 194606041971061001
Mengetahui
Ketua LPPM UNPAD
Prof. Oekan S. Abdoellah, MA., Ph D.
NIP. 195405061981031002
28
ABSTRAK
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Paseh Kaler Kecamatan
Paseh, Kabupaten Sumedang telah dilakukan dari bulan Oktober sampai
Desember 2010. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan
pemahaman tentang penggunaan ovaprim pada pemijahan ikan koi sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan benih koi dalam kegiatan budidaya ikan hias sehingga
dapat menunjang peningkatan pendapatan dan kemandirian usaha pemuda di desa
Paseh Kaler, Kec. Paseh Kabupaten Sumedang. Ovaprim adalah merek dagang
bagi hormon analog yang mengandung 20µg analog salmon gonadotropin
releasing hormon (s GnRH) LHRH dan 10µg domperidone sejenis anti dopamin,
per milliliter. Ovraprim biasanya dibuat dari campuran ekstrak kelenjar hipofisa
dan hormon mamalia. Ovaprim digunakan sebagai agen perangsang bagi ikan
untuk memijah. Pada pelaksanaan penyuluhan, partisipasi khalayak sasaran cukup
baik. Penggunaan ovaprim pada pembenihan ikan koi memberikan wawasan
tambahan bagi masyarakat, dan aplikasinya sudah dapat dipahami oleh
masyarakat sehingga akan diterapkan di lingkungan mereka untuk sehingga dapat
memperoleh keuntungan yang lebih besar.
29
TIM PELAKSANA
KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DI DESAPASEH KALER, KECAMATAN PASEH
KABUPATEN SUMEDANG
KETUA PELAKSANA
: Prof. Dr. Ir. Maman Herman Suparta
ANGGOTA PELAKSANA
: 1. Drs.Walim Lili, M.Si.
2. Roffi Grandiosa, S.Pi., M.Sc.
3. Yuniar Mulyani, SP., M.Si.
4. Ir.Indah Riyantini, M.Si.
30
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas karuniaNya, kegiatan pengabdian kepada Masyarakat yang berjudul “Penggunaan
Ovaprim Pada Pemijahan Ikan Koi Di Desa Paseh Kaler, Kecamatan Paseh
Kabupaten Sumedang” telah dilaksanakan, dan penyusunan laporan ini dapat
terselesaikan.
Pada kesempatan ini, kami ucapkan terima kasih kepada yang kami
hormati :
1. Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran besera
staf, yang telah memberikan bantuan bagi terselenggaranya kegiatan ini.
2. Masyarakat Desa Paseh Kaler Kec. Paseh, Kab. Sumedang, yang telah
memberikan partisipasi aktif sehingga kegiatan pengabdian ini dapat berjalan
dengan baik.
Akhir kata, semoga kegiatan dan laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jatinangor, Desember 2010
Tim Pelaksana PKM
31
DAFTAR ISI
BAB
Halaman
ABSTRAK …………………………………………………
ii
TIM PELAKSANA ………………………………………..
iii
PRAKATA ………………………………………………..
iv
DAFTAR ISI ……………………………………………...
v
DAFTAR GAMBAR ..........................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………...
vii
I.
PENDAHULUAN …………………………………………
1
II.
TINJAUAN PUSTAKA …………………………………..
3
III.
MATERI DAN METODE PELAKSANAAN ……………
9
A. Kerangka Pemecahan Masalah …………………………
9
B. Realisasi Pemecahan Masalah ………………………….
10
C. Khalayak Sasaran ………………………………….……
10
D. Metode yang Digunakan ………………………………..
11
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………
12
V.
KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………
14
A. Kesimpulan ……………………………………………..
14
B. Saran …………………………………………………..
14
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………..
15
LAMPIRAN ……………………………………………….
16
32
DAFTAR GAMBAR
Nomor
1.
Halaman
Gambar Ikan Koi
3
33
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Halaman
1.
Peta Desa Paseh Kaler ……………………………………. 16
2.
Biodata pelaksana ………………………………………… 17
3.
Foto-foto Kegiatan …………………...………………….. 23
4.
Daftar Hadir Peserta Penyuluhan …………………………
5.
Materi Penyuluhan ...................... …………………………. 25
24
Download