MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB XII Analisis Resiko Financial dan Pengamanan Asset A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa dapat memahami konsep dari analisis resiko keuangan beserta cara mengamankan assetnya dari sebuah entitas ekonomi. 2. Khusus : Mahasiswa dapat memahami, menjelaskan, pengertia resiko dan resiko-resiko mana yang bisa di absorb dan harus di transfer berdasarkan data-data laporan keuangan dan menghitung biaya resiko beserta biaya transfer resiko. B. Pokok Bahasan : Analisis Resiko Finansial dan Pengamanan Asset C. Sub Pokok Bahasan : 1. Resiko Kegagalan Financial 2. Definisi Resiko 3. Definisi Hazard 4. Manajemen Resiko 5. Identifikasi Resiko 6. Analisa Risiko 7. Pengelolaan risiko 8. Penanganan risiko 9. Implementasi Manajemen Risiko 10. Monitoring Risiko 11. Pengalihan Risiko Financial 12. Asuransi 13. Resiko yang dapat diasuransikan 14. Prinsip dasar Asuransi 15. Hubungan antara Manajemen Resiko dengan Asuransi 16. Perusahaan Asuransi 17. Jenis-jenis Asuransi 1. Resiko Kegagalan Financial Perusahaan pada umumnya memiliki tujuan utama yaitu memperoleh laba atau keuntungan. Tujuan ini dapat dicapai oleh perusahaan dengan cara : meningkatkan penjualan, MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN mengurangi pengeluaran, mencegah perusahaan dari kegagalan, menaikkan keuntungan perusahaan. Menekan biaya produksi dan sebagainya. Namun didalam pelaksanaannya kita banyak menemukan beberapa perusahaan yang mengalami kegagalan usaha atau kegagalan financial. Secara umum faktor penyebab kegagalan ini dapat kita bagi menjadi dua bagaian yaitu : 1. Predictable Factor atau Faktor yang dapat diprediksi Faktor yang dapat diprediksi, adalah faktor-faktor penyebab kegagalan yang berhubungan langsung dengan usaha atau bisnis yang dijalankan, yang umumnya dapat dianalisa dan diprediksi. Faktor-faktor ini meliputi : 1.1. Faktor Manajemen Keputusan manajemen yang dibuat selama periode bisnis dapat menjadi faktor kunci dalam keberhasilan atau kegagalan dari suatu perusahaan. Menurut sistem kategorisasi kegagalan yang dikemukakan oleh Dun and Bradstreet, manajemen yang buruk bertanggung jawab atas 90% dari kegagalan bisnis (Dun & Bradstreet Corporation, 1981). 1.2. Faktor Finansial Sebuah kesalahan fatal yang umum dalam kegagalan bisnis adalah tidak memiliki dana operasi yang cukup. Untuk memulai bisnis baru, anda harus menyiapkan dana yang besar, setidaknya untuk jangka waktu 6 bulan, dihitung tanpa pemasukan. Biasanya, bisnis baru pada tahun pertama adalah masa yang paling sulit. Jika anda tidak mampu mengatasi masalah finansial, maka dapat dipastikan bisnis baru anda tidak akan mampu bertahan pada tahun pertama. 1.3. Faktor Pasar Ini adalah faktor eksternal yang diluar kendali anda. Tetapi anda dapat mengatur pasar dengan melakukan pendekatan yang tepat. Pasar sangat menentukan keberhasilan bisnis anda. Diperlukan riset pasar yang cermat baik sebelum maupaun ketika anda menjalankan bisnis. Banyak faktor yang mempengaruhi pasar, antara lain tingkat permintaan, persaingan, kualitas produk atau jasa, dan lokasi. Kesalahan yang umum yang biasa dilakukan oleh pebisnis adalah terlalu banyak menarik konsumen baru, tetapi tidak mampu mempertahankan pelanggan. Biasanya masalah timbul karena terlalu over ekspansi, sementara bisnis anda tidak mampu menanganinya. Sehingga anda kurang memperhatikan kualitas standar layanan bisnis anda. Dan pada gilirannya, para pelanggan akan meninggalkan anda karena pelayanan yang buruk dan atau tidak berkualitas. Ini berkaitan MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN dengan marketing manajemen. Anda harus mempelajari bagaimana cara menarik pelanggan baru dan juga mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Keduanya harus berjalan selaras. 1.4. Dan faktor-faktor yang dapat diprediksi lainnya. 2. Unpredictable Factor atau Faktor yang tidak bisa diprediksi Adalah faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan perusahaan diluar kendali manajemen dan terjadi secara cepat dan tidak dapat di prediksi. Unpredictable Factor, sangatlah banyak, sebagai contoh berikut : - apa yang terjadi jika pabrik dan gudang perusahaan anda terbakar habis? - Bagaimana jika 10 container barang ekspor anda tenggelam di laut ? - Bagaimana jika aktivitas perusahaan anda tiba-tiba mengakibatkan polusi lingkungan seperti kasus Bhopal india atau lumpur lapindo? - Bagaimana jika karyawan anda melakukan kecurangan dan membobol sejumlah besar aset lancar perusahaan anda? - Bagaimana jika konsumen anda meninggal akibat salah memahami instruksi cara pemakaian yang telah anda jelaskan dalam petunjuk pemakaian barang anda? Sehingga anda dituntut dengan nilai dua kali asset perusahaan anda? - Dan lain-lain Walaupun kinerja perusahaan anda sangat baik dan menguntungkan, namun jika salah satu kejadian diatas menimpa, maka anda bisa membayangkan berapa besar kerugian perusahaan yang anda alami, bahkan mungkin perusahaan akan tutup karena bangkrut. 2. Definisi Resiko Fihak asuransi menyebut unpredictable factor atau faktor yang tidak dapat diprediksi ini sebagai Risks atau Resiko. Dimana resiko / risk didefinisikan sebagai ketidakpastian akan terjadinya suatu peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian ekonomis. Contoh dari berbagai macam resiko, seperti MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN resiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain, resiko terkena banjir di musim hujan, resiko gempa bumi dan sebagainya, dapat menyebabkan kita menanggung kerugian jika risikorisiko tersebut tidak kita antisipasi dari awal. Istilah resiko (risk) juga memiliki berbagai definisi. Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut: • Risk is the chance of loss (Risiko akan menimbulkan kerugian) Chance of loss berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian. Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada. • Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian) Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif. • Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian) Uncertainty dapat bersifat subjective dan objective. Subjective uncertainty merupakan penilaian individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan. Objective uncertainty akan dijelaskan pada dua definisi risiko berikut. • Risk is the dispersion of actual from expected results (Risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan) • Risk is the probability of any outcome different from the one expected (Risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan). Menurut definisi di atas, risiko bukan probabilita dari suatu kejadian tunggal, tetapi probabilita dari beberapa outcome yang berbeda dari yang diharapkan. Dari berbagai definisi diatas, risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan, atau tidak terduga. Atau dengan kata lain akan menunjukkan adanya ketidakpastian. Ada 4 Bentuk-bentuk resiko yang perlu kita ketahui yaitu : MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN a. Resiko Murni, adalah risiko yang akibatnya hanya ada 2 macam: rugi atau break even, contohnya pencurian, kecelakaan atau kebakaran. b. Resiko Spekulatif adalah risiko yang akibatnya ada 3 macam: rugi, untung atau break even, contohnya adalah judi. c. Resiko Partikular adalah risiko yang berasal dari individu dan dampaknya lokal, contohnya adalah pesawat jatuh, tabrakan mobil d. Resiko Fundamental adalah risiko yang bukan berasal dari individu dan dampaknya luas, contohnya adalah angin topan, gempa bumi, banjir dan Badai 3. Definisi Hazard Selain Resiko, kita mengenal istilah hazard. Hazard adalah suatu keadaan yang dapat memperbesar terjadinya resiko , hazard dibagi dalam dua jenis : 1. Phisical Hazard : adalah keadaan fisik tertentu yang dapat memperbesar terjadinya resiko. Contoh untuk kasus diatas, adalah apabila mesin pesawat yang tidak terawat dan struktur pesawat yang tidak terawat dan berkarat akan mengakibatkan tingginya kejatuhan pesawat. 2. Moral Hazard : adalah moral seseorang yang dapat memperbesar terjadinya resiko contoh untuk kasus diatas adalah seorang pilot yang kurang hati-hati dapat meningkatkan jatuhnya pesawat,atau karyawan yang tidak jujur dapat mengakibatkan terjadinya penggelapan 4. Manajemen Resiko Manajemen risiko adalah proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan. Penjabaran definisi manajemen resiko dari beberapa ahli : Menurut Smith, Manajemen Resiko didefinisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan dari MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut. Menurut Clough and Sears, Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua kejadian yang menimbulkan kerugian. Tahapan dalam manajemen resiko adalah : 1. Identifikasi resiko 2. Analisa dan Evaluasi resiko ditinjau dari severity (nilai risiko) dan frekuensinya 3. Pengendalian resiko, dimana dalam Pengendalian resiko ini terbagi menjadi dua : a. Pengendalian Fisik (Resiko dihilangkan/diminimalisir) Menghilangkan risiko berarti menghapuskan semua kemungkinan terjadinya kerugian; contoh : dalam meminimalisir resiko kebakaran atas gudang dan pabrik, kita perlu mendesain pabrik dari bahan yang tidak mudah terbakar, pengadaan alat pemadam api atau hydrant, pengadaan smoke detector, peraturan karyawan dilarang merokok, dan lainlain. b. Pengendalian Finansial (Resiko ditahan, resiko ditransfer) Menahan resiko berarti menanggung keseluruhan atau sebagian dari risiko, misalnya dengan cara membentuk cadangan dalam perusahaan untuk menghadapi kerugian yang bakal terjadi (retensi sendiri).Sedangkan pengalihan/transfer resiko dapat dilakukan dengan memindahkan kerugian/resiko yang mungkin terjadi kepada pihak lain, contohnya mengalihkan resiko kepada perusahaan asuransi. 5. Identifikasi Resiko Proses ini meliputi identifikasi risiko yang mungkin terjadi dalam suatu aktivitas usaha. Identifikasi risiko secara akurat dan lengkap sangatlah vital dalam manajemen risiko. Salah satu aspek penting dalam identifikasi risiko adalah mendaftar risiko yang mungkin terjadi sebanyak mungkin. Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam identifikasi risiko antara lain: Survei, wawancara, informasi historis, dan lain-lain. Secara garis besar resiko-resiko yang timbul dalam dunia usaha dapat diidentifikasi sebagai berikut : MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 1. Resiko atas Aktiva Tetap meliputi : Resiko kebakaran, gempa bumi, banjir, topan, badai, pembongkaran dan lain-lain yang mengakibatkan rusaknya atau hancurnya aktiva tetap seperti (Rumah, gudang, pabrik, kantor, toko, mesin dan aktiva tetap lainnya). Baik saat aktiva tetap tersebut diperoleh, didirikan atau dibangun dan saat operasional. 2. Resiko atas Aktiva bergerak, termasuk didalamnya alat-alat berat (Heavy Equipment) dan kendaraan operasional. 3. Resiko atas Aktiva Lancar atau uang kas, baik saat disimpan didalam brankas atau saat dalam perjalanan, baik saat diambil dari nasabah, saat dibawa oleh staff operasional maupun saat dikirim ke bank atau saat di ambil dari bank. Dari resiko pencurian, penjambretan, perampokan, terbakar dan lain-lain. 4.Resiko atas barang dagangan saat dalam perjalanan, baik saat barang tersebut dijual di pasar domestic maupun saat barang dijual ke luar negri (ekspor), termasuk bahan baku yang kita impor dari luar negri. Baik dari kecelakaan kendaraan pengangkut, pencurian, pembajakan, perang dan lain-lain. 5. Resiko atas kehilangan kesempatan akibat tertahannya cash flow, termasuk didalamnya saat perusahaan harus menyimpan sejumlah besar uang sebagai jaminan dibank, baik atas suatu proyek atau tender. i 6. Resiko atas kehilangan piutang, akibat wanprestasi fihak pembeli. Termasuk resiko wan prestasi pembayaran akibat pembeli mengalami kebangkrutan, adanya masalah politik, masalah Negara dan lain-lain, yang mempengaruhi pembayaran piutang pembelli kita. 7. Resiko atas kecelakaan kerja yang dialami pegawai, baik saat bekerja maupun saat berlibur. 8. Resiko atas membengkaknya biaya kesehatan karyawan, baik rawat inap maupun rawat jalan. 9. Resiko atas tuntutan fihak ketiga, akibat ketidaksengajaan pegawai, operasional maupun direksi perusahaan. Termasuk diantaranya tuntutan fihak ketiga atas kesalahan data-data saat IPO. Kesalahan konsumen membaca instruksi pemakaian dan lain-lain. 10. dan lain-lain. 6. Analisa Risiko Setelah melakukan identifikasi risiko, maka tahap berikutnya adalah pengukuran risiko dengan cara melihat potensial terjadinya, seberapa besar severity (kerusakan) dan probabilitas terjadinya risiko tersebut. Penentuan probabilitas terjadinya suatu kejadian sangatlah subyektif dan lebih berdasarkan nalar dan pengalaman. Beberapa risiko memang MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN mudah untuk diukur, namun sangatlah sulit untuk memastikan probabilitas suatu kejadian yang sangat jarang terjadi. Sehingga, pada tahap ini sangatlah penting untuk menentukan dugaan yang terbaik supaya nantinya kita dapat memprioritaskan dengan baik dalam implementasi perencanaan manajemen risiko. Kesulitan dalam pengukuran risiko adalah menentukan kemungkinan terjadi suatu risiko karena informasi statistik tidak selalu tersedia untuk beberapa risiko tertentu. Selain itu, mengevaluasi dampak severity (kerusakan) seringkali cukup sulit untuk asset immateriil. Setelah mengetahui probabilitas dan dampak dari suatu risiko, maka kita dapat mengetahui potensi suatu risiko. Untuk mengukur bobot risiko kita dapat menggunakan skala dari 1-5 sebagai berikut seperti yang disarankan oleh JISC infoNet: 7. Pengelolaan risiko Jenis-jenis cara mengelola risiko: 1. Risk avoidance Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung risiko sama sekali. Dalam memutuskan untuk melakukannya, maka harus dipertimbangkan potensial keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan oleh suatu aktivitas. 2. Risk reduction Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode yang mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko ataupun mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko. 3. Risk transfer Yatu memindahkan risiko kepada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak (asuransi) maupun hedging. MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 4. Risk deferral Dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspek suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya risiko tersebut kecil. 5. Risk retention Walaupun risiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurnagi maupun mentransfernya, namun beberapa risiko harus tetap diterima sebagai bagian penting dari aktivitas. 8. Penanganan risiko High probability, high impact : risiko jenis ini umumnya dihindari ataupun ditransfer. Low probability, high impact : respon paling tepat untuk tipe risiko ini adalah dihindari. Dan jika masih terjadi, maka lakukan mitigasi risiko serta kembangkan contingency plan. High probability, low impact : mitigasi risiko dan kembangkan contingency plan Low probability, low impact : efek dari risiko ini dapat dikurangi, namun biayanya dapat saja melebihi dampak yang dihasilkan. Dalam kasus ini mungkin lebih baik untuk menerima efek dari risiko tersebut. Contingency plan: Untuk risiko yang mungkin terjadi maka perlu dipersiapkan contingency plan seandainya benar-benar terjadi. Contingency plan haruslah sesuai dan proporsional terhadap dampak risiko tersebut. Dalam banyak kasus seringkali lebih efisien untuk mengalokasikan sejumlah sumber daya untuk mengurangi risiko dibandingkan mengembangkan contingency plan yang jika diimplementasikan akan lebih mahal. Namun beberapa scenario memang membutuhkan full contingency plan, tergantung pada proyeknya. Namun jangan sampai tertukar antara contingency planning dengan re-planning normal yang memang dibutuhkan karena adanya perubahan dalam proyek yang berjalan. 9. Implementasi Manajemen Risiko Setelah memilih respon yang akan digunakan untuk menangani risiko, maka saatnya untuk mengimplementasikan metode yang telah direncanakan tersebut. 10. Monitoring Risiko Mengidentifikasi, menganalisa dan merencanakan suatu risiko merupakan bagian penting dalam perencanaan suatu proyek. Namun, manajemen risiko tidaklah berhenti sampai disana saja. Praktek, pengalaman dan terjadinya kerugian akan membutuhkan suatu MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN perubahan dalam rencana dan keputusan mengenai penanganan suatu risiko. Sangatlah penting untuk selalu memonitor proses dari awal mulai dari identifikasi risiko dan pengukuran risiko untuk mengetahui keefektifan respon yang telah dipilih dan untuk mengidentifikasi adanya risiko yang baru maupun berubah. Sehingga, ketika suatu risiko terjadi maka respon yang dipilih akan sesuai dan diimplementasikan secara efektif. 11. Pengalihan Risiko Financial Didalam Praktek, secara umum fihak management memilih untuk melakukan hedging dan pengaliah/transfer atas resiko-resiko logistics dibandingkan menerima/mengabsorb resiko tersebut. Hal ini dilakukan mengingat kebijakan hedging dan pengalihan memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi bagi kelangsungan perusahaan namun biaya yang dikeluarkan lebih kecil dibandingkan jika perusahaan harus menerima resiko tersebut. Saat ini, metode Hedging dan Pengalihan tersebut umumnya ditransfer dari fihak perusahaan kepada fihak lain yang bernama perusahaan Asuransi. 12. Asuransi Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian resiko yang dilakukan dengan cara mengalihkan/transfer resiko dari satu pihak kepada pihak lain dalam hal ini adalah perusahaan asuransi. Berikut ini akan saya jabarkan pengertian asuransi : Menurut KUHD pasal 246 disebutkan bahwa “asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan dirikepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk penggantian kepadanya karena suatu kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu” Menurut Prof. Mehr dan Cammack “Asuransi merupakan suatu alat untuk mengurangi resiko keuangan, dengan cara pengumpulan unit-unit exposure dalam jumlah yang memadai, untuk membuat agar kerugian individu dapat diperkirakan. Kemudian kerugian yang dapat diramalkan itu dipikul merata oleh mereka yang tergabung”. Menurut Prof. Mark R. Green “Asuransi adalah suatu lembaga ekonomi yang bertujuan mengurangi risiko, dengan jalan mengkombinasikan dalam suatu pengelolaan sejumlah obyek yang cukup besar jumlahnya, sehingga kerugian tersebut secara menyeluruh dapat MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN diramalkan dalam batas-batas tertentu”. Menurut C.Arthur William Jr dan Richard M. Heins, mendefinisikan asuransi berdasarkan dua sudut pandang, yaitu: a.”Asuransi adalah suatu pengaman terhadap kerugian finansial yang dilakukan oleh seorang penanggung” b.”Asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua atau lebih orang atau badan mengumpulkan dana untuk menanggulangi kerugian finansial” Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan : Asuransi artinya transaksi pertanggungan, yang melibatkan dua pihak, tertanggung dan penanggung. Dimana penanggung menjamin pihak tertanggung, bahwa ia akan mendapatkan penggantian terhadap suatu kerugian yang mungkin akan dideritanya, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang semula belum tentu akan terjadi atau yang semula belum dapat ditentukan saat atau kapan terjadinya. Dimana si tertanggung di wajibkan membayar sejumlah uang kepada si penanggung, yang biasa disebut sebagai “premi”. Pada saat seseorang mengalihkan resikonya kepada perusahaan asuransi sebagai penanggung, maka pertanyaan selanjutnya adalah, apakah semua resiko dapat diasuransikan???Jawabannya Tidak semua resiko dapat diasuransikan. 13. Resiko yang dapat diasuransikan Resiko yang dapat diasuransikan adalah : 1. Resiko yang dapat diukur dengan uang 2. Resiko homogen (risiko yang sama dan cukup banyak dijamin oleh asuransi) 3. Resiko murni (risiko ini tidak mendatangkan keuntungan) 4. Resiko partikular (risiko dari sumber individu) 5. Resiko yang terjadi secara tiba-tiba (accidental) bukan karena direncanankan, tetapi murni karena misalnya meninggal karena kecelakaan 6. Insurable interest artinya tertanggung memiliki kepentingan atas obyek pertanggungan 14. Prinsip dasar Asuransi Dalam asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi : A. Insurable interest MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum. B. Utmost good faith Tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak. C. Proximate cause adalah suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen. D. Indemnity Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian E. Subrogation Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar. F. Contribution Adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity 15. Hubungan antara Manajemen Resiko dengan Asuransi Dunia asuransi sudah sangat identik dengan manajemen risiko. Maklum, asuransi adalah salah satu teknik di dalam manajemen risiko. Perusahaan asuransi adalah perusahaan yang menerima pengalihan risiko dari tertanggung. Sehingga aktifitas keseharian perusahaan adalah mengelola risiko pihak lain. Perusahaan asuransi dalam kegiatan sehari-harinya secara formal mempunyai pedoman, kebijakan, atau prosedur manajemen risiko. Yang jauh lebih baik dan lebih lengkap dari perusahaan yang bergerak dibidang lainnya. Sehingga apabila pengajuan aplikasi kita diterima artinya standar keamanan yang diterapkan oleh perusahaan kita telah baik. Selain itu hubungan manajemen resiko dengan asuransi yang lebih penting, adalah jika sebuah resiko yang jika terjadi akan menimbulkan kerugian yang sangat besar dan bahkan kebangkrutan bagi perusahaan, maka resiko tersebut tidak mungkin diabsorb oleh perusahaan dan sebaiknya resiko tersebut di transfer ke fihak asuransi. Selain itu jika kita MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN mempunyai data biaya tahun-tahun sebelumnya atas sebuah resiko yang dapat kita perbandingkan, dan menurut perhitungan biaya absorb lebih besar dari biaya transfer maka sebaiknya kita transfer ke perusahaan asuransi. Namun jika data biaya sebuah resiko menunjukan lebih kecil dari biaya jika kita mentransfer resiko tersebut kepada perusahaan asuransi, maka apabila kasusnya low severity with high frequency sebaiknya kita absorb, namun jika sebaliknya lebih baik kita asuransikan. 16. Perusahaan Asuransi Perusahaan Asuransi adalah perusahaan yang kegiatan utama bisnisnya menerima resikoresiko suatu perusahaan, dengan imbalan sejumlah pembayaran premi dari perusahaan yang mentransfer resiko-resiko tersebut. Metode Kerja sebuah perusahaan asuransi mirip seperti arisan dimana perusahaan asuransi bertugas sebagai pengumpul premi (Premium Pool) dan akan mendistribusikan premi tersebut kepada fihak yang mengalami musibah. Tingkat suku premi akan ditetapkan oleh perusahaan asuransi berdasarkan data statistic, artinya perusahaan asuransi akan menghitung presentase kerugian untuk setiap resiko, kemudian akan ditetapkan rate preminya setelah ditambah biaya operasi, dan keuntungan perusahaan. Jenis-Jenis Jasa perusahaan asuransi yang berhubungan dengan transfer risk dari sebuah perusahaan adalah sebagai berikut : Asuransi Harta Benda (Property Insurance) 1) Asuransi Kebakaran (Fire Insurance) 2) Asuransi Paket Rumah Tinggal (Home Insurance) 3) Asuransi Paket Toko (Shophouse Insurance) 4) Asuransi Property All Risks (Industrial All Risks) – PAR 5) Asuransi Gempa Bumi (Earthquake Insurance) Asuransi Rekayasa (Engineering Insurance) 6) Asuransi Konstruksi (Contractors All Risks) – CAR 7) Asuransi Pemasangan Mesin (Erection All Risks) – EAR 8. Asuransi Alat Berat (Contractors Plant and Equipments) – CPM 9) Asuransi Peralatan Elektronik (Electronic Equipment Insurance) – EEI 10) Asuransi Mesin (Machinery Breakdown) – MB 11) Asuransi Loss of Profit following Machinery Breakdown – LoP MB 12) Asuransi Boiler (Boiler and Pressure Vessel Insurance) MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 13) Asuransi Pekerjaan Sipil (Civil Engineering and Completed Risks) 14) Asuransi Stocks (Deterioration of Stocks) 15) Asuransi Kendaraan Bermotor (Motor Vehicle Insurance) Asuransi Aneka (Miscellaneous) 16) Asuransi Pencurian (Burgary) 17) Asuransi Uang (Money Insurance) 18. Asuransi Kecelakaan (Personal Accident) 19) Asuransi Keluarga (Family Personal Accident) 20) Asuransi Kesehatan (Health Insurance) 21) Asuransi Perjalanan (Travel Insurance) Asuransi Jaminan (Bonding / Guaratee) 22) Jaminan Tender (Bid Bond) 23) Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond) 24) Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond) 25) Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond) Asuransi Marine Risks & Marine Liability 26) Asuransi Pengangkutan Barang (Marine Cargo Insurance) 27) Asuransi Kapal (Marine Hull) 28. Asuransi Protection and Indemnity (P&I) 29) Asuransi Charterers Liability 30) Asuransi Freight Forwarders Liability 31) Asuransi Builders Risks 32) Asuransi Ship Builders Liability 33) Asuransi Terminal / Port Liability Asuransi Tanggung Gugat (Liability) 34) Asuransi Public Liability 35) Asuransi Product Liability 36) Asuransi Comprehensive General Liability (CGL) 37) Asuransi Automobile Liability MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 38. Asuransi Workmens Compensation 39) Asuransi Employers Liability Asuransi Professional Liability 40) Asuransi Professional Indemnity (PI) 41) Asuransi Contractors Libility 42) Asuransi Directors & Oficers Liability (D&O) 43) Asuransi Medical Malpractice 17. Jenis-jenis Asuransi Berdasarkan pembahasan diawal, resiko-resiko yang timbul dalam dunia usaha dapat bervariasi sesuai diidentifikasi sebagai berikut : 1. Resiko atas Aktiva Tetap meliputi : Resiko kebakaran, gempa bumi, banjir, topan, badai, pembongkaran dan lain-lain yang mengakibatkan rusaknya atau hancurnya aktiva tetap seperti (Rumah, gudang, pabrik, kantor, toko, mesin dan aktiva tetap lainnya). Baik saat aktiva tetap tersebut diperoleh, didirikan atau dibangun dan saat operasional. 2. Resiko atas Aktiva bergerak, termasuk didalamnya alat-alat berat (Heavy Equipment) dan kendaraan operasional. 3. Resiko atas Aktiva Lancar atau uang kas, baik saat disimpan didalam brankas atau saat dalam perjalanan, baik saat diambil dari nasabah, saat dibawa oleh staff operasional maupun saat dikirim ke bank atau saat di ambil dari bank. Dari resiko pencurian, penjambretan, perampokan, terbakar dan lain-lain. 4.Resiko atas barang dagangan saat dalam perjalanan, baik saat barang tersebut dijual di pasar domestic maupun saat barang dijual ke luar negri (ekspor), termasuk bahan baku yang kita impor dari luar negri. Baik dari kecelakaan kendaraan pengangkut, pencurian, pembajakan, perang dan lain-lain. 5. Resiko atas kehilangan kesempatan akibat tertahannya cash flow, termasuk didalamnya saat perusahaan harus menyimpan sejumlah besar uang sebagai jaminan dibank, baik atas suatu proyek atau tender. Baik dari 6. Resiko atas kehilangan piutang, akibat wanprestasi fihak pembeli. Termasuk resiko wan prestasi pembayaran akibat pembeli mengalami kebangkrutan, adanya masalah politik, masalah Negara dan lain-lain, yang mempengaruhi pembayaran piutang pembelli kita. 7. Resiko atas kecelakaan kerja yang dialami pegawai, baik saat bekerja maupun saat berlibur. MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 8. Resiko atas membengkaknya biaya kesehatan karyawan, baik rawat inap maupun rawat jalan. 9. Resiko atas tuntutan fihak ketiga, akibat ketidaksengajaan pegawai, operasional maupun direksi perusahaan. Termasuk diantaranya tuntutan fihak ketiga atas kesalahan data-data saat IPO. Kesalahan konsumen membaca instruksi pemakaian dan lain-lain. 10. dan lain-lain. Perusahan asuransi telah mengakomodir semua resiko diatas dan menjual jenis-jenis produknya sebagai berikut : A. Asuransi Harta Benda (Property Insurance) Asuransi Harta Benda (Property Insurance) memberikan perlindungan pada harta benda berupa gedung/bangunan rumah, kantor, hotel, pabrik, toko, dan lain-lain, berikut isinya (perabotan, perlengkapan, furniture, mesin-mesin, persediaan bahan baku serta barang jadi dan lain-lain) terhadap kemungkinan kerugian yang disebabkan oleh resiko kebakaran, kejatuhan pesawat terbang, sambaran petir, peledakan dan asap dan/atau penyebab lainnya yang dijamin dalam polis. Selain itu, disediakan juga jaminan atas kerugian sebagai akibat terganggunya usaha (business interruption) yang disebabkan kebakaran. POLIS STANDAR KEBAKARAN INDONESIA (PSKI) Harta benda yang umumnya diasuransikan dengan jaminan PSKI adalah rumah tinggal, kantor, ruko, stock bahan baku dan barang jadi, dll. Jaminan Polis (Coverage) Risiko-risiko yang dijamin dalam Polis Standar Kebakaran Indonesia antara lain : Ganti rugi diberikan kepada tertanggung atas kerusakan atau kerugian harta benda yang dipertanggungkan yang disebabkan oleh kebakaran sambaran petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang, serta asap yang berasal dari kebakaran harta yang dipertanggungkan. Jaminan Tambahan atau Perluasan Dengan tambahan Premi, maka jaminan Standard Asuransi Kebakaran Indonesia dapat diperluas dengan jaminan tambahan yang diinginkan. Jaminan tambahan terhadap kerusakan akibat : kerusuhan dan pemogokan, kerusakan akibat perbuatan jahat, angin topan, badai, banjir dan kerusakan akibat air. Tanah Longsor, biaya-biaya pembersihan puing-puing, biaya pembersihan puing-puing. MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Periode Polis (Insurance Period) : - Pada umumnya periode pertanggungan adalah 12 bulan (1 tahun). - Perhitungan Premi (Premium Calculation) : Harga Pertanggungan x Rate Premi - Rate bervariasi dari 0.058% sampai dengan 4% - Contoh total asset perusahaan IDR 10.000.000.000 Rate 0.058% - Maka premi atau biaya transfer resiko sebesar IDR 10 Milyar X 0.058% = IDR 5.800.000 PROPERTY ALL RISKS (PAR) & INDUSTRIAL ALL RISKS (IAR) Jaminan dalam polis ini lebih luas dari pada jaminan di PSKI. Polis asuransi ini memberikan ganti rugi atas kerusakan atau kerugian harta benda yang dipertanggungkan yang disebabkan oleh peristiwa yang tiba-tiba dan tidak terduga kecuali oleh hal-hal yang dikecualikan di dalam pengecualian (Exclusion) di dalam polis. Jaminan yang diberikan oleh polis ini antara lain kerugian akibat kerusuhan, pemogokan, perbuatan jahat dan huru hara, bencana alam seprti banjir, tanah longsor, badai, dll. Property yang biasanya dipertanggungan dengan polis ini adalah pabrik, gedung perkantoran, hotel, apartemen, shopping center, dll Periode Polis (Insurance Period) : - Pada umumnya periode pertanggungan adalah 12 bulan (1 tahun). - Perhitungan Premi (Premium Calculation) : Harga Pertanggungan x Rate Premi - Rate bervariasi dari 0.058% sampai dengan 4% - Contoh total asset perusahaan IDR 10.000.000.000 Rate 0.1% - Maka premi atau biaya transfer resiko sebesar IDR 10 Milyar X 0.1% = IDR 10 Juta Asuransi Gempa Bumi Asuransi yang memberikan ganti rugi kepada Tertanggung jika harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, yang disebutkan dalam Ikhtisar Polis, menderita kerugian atau kerusakan fisik yang secara langsung disebabkan oleh: Gempa bumi (earthquake) Letusan gunung berapi (volcanic eruption) Kebakaran dan ledakan yang mengikuti terjadinya gempa bumi dan atau letusan gunung berapi. MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Tsunami Pada umumnya periode pertanggungan adalah 12 bulan (1 tahun). Perhitungan Premi (Premium Calculation) : Harga Pertanggungan x Rate Premi Rate bervariasi sesuai lokasi dari 0.14% sampai dengan 3% Contoh total asset perusahaan IDR 10.000.000.000 Rate 0.15% Maka premi atau biaya transfer resiko sebesar IDR 10 Milyar X 0.15% = IDR 15 Juta B. Asuransi Rekayasa (Engineering Insurance) Asuransi Rekayasa adalah asuransi yang menjamin kerugian atau kerusakan harta benda yang dipertanggungkan yang disebabkan oleh kecelakaan yang datangnya secara tiba-tiba yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Beberapa jenis Asuransi Rekayasa yang ditawarkan meliputi : Asuransi Konstruksi ( CAR ). Menjamin kerugian atau kerusakan fisik selama pelaksanaan suatu proyek pekerjaan teknik sipil maupun dalam masa pemeliharaan. Asuransi Pemasangan Mesin (EAR ) Menjamin kerugian atau kerusakan fisik selama pemasangan/instalasi mesin maupun pada masa testing Asuransi Kerusakan Mesin ( MB ) Menjamin kerugian atau kerusakan fisik pada mesin-mesin/peralatan-peralatan industry maupun non industri. Asuransi Peralatan Elektronik ( EEI ) Menjamin kerugian atau kerusakan fisik pada peralatan elektronik, peralatan komunikasi. perlatan medis dan lain sebagainya Pada umumnya periode pertanggungan adalah 12 bulan (1 tahun) atau sesuai proyeknya Perhitungan Premi (Premium Calculation) : Harga Pertanggungan x Rate Premi Rate bervariasi sesuai resiko dari 0.1% sampai dengan 5% Contoh total asset perusahaan yang diasuransikan IDR 10.000.000.000 Rate 0.2% Maka premi atau biaya transfer resiko sebesar IDR 10 Milyar X 0.2% = IDR 20 Juta MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN C. Asuransi Kendaraan Bermotor (Motor Vehicle Insurance) Asuransi Kendaraan Bermotor menjamin kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang disebabkan antara lain oleh: tabrakan, benturan, terbalik termasuk juga akibat dari kesalahan material, konstruksi, cacat sendiri; perbuatan jahat orang lain; pencurian termasuk pencurian yang didahului atau disertai dengan kekerasan atau ancaman; kebakaran; sambaran petir; kerusakan selama kendaraan dalam penyeberangan menggunakan feri yang dikelola oleh Dirjen Perhubungan Darat; kerusakan roda yang mengakibatkan timbulnya kecelakaan; biaya derek. Selain itu, polis asuransi kendaraan bermotor juga menjamin risiko tanggung gugat (tanggung jawab hukum tertanggung kepada pihak ketiga.) dimana pihak ketiga mengalami kerugian yang secara langsung disebabkan oleh kendaraan bermotor yang diasuransikan. Kerugian yang diderita pihak ketiga dapat berupa kerusakan harta benda atau cedera badan atau kematian. Termasuk pula dalam risiko tanggung gugat yang dijamin adalah biaya perkara atau biaya bantuan para ahli yang telah disetujui lebih dulu oleh pihak asuransi. Jaminan Polis (Coverage) Comprehensif ( All Risk) Menjamin risiko terhadap kerugian/ kerusakan sebagian ( Partial Loss) maupun keseluruhan ( Total Loss) , yang diakibatkan oleh semua risiko yang dijamin dalam polis. Total Loss Only ( TLO) Memberikan jaminan ganti rugi apabila kendaraan hilang dicuri atau kendaraan mengalami kerusakan/ kecelakaan yang mana biaya perbaikannya diprakirakan minimal 75 persen dari harga kendaraan. Harga Pertanggungan (Sum Insured) : Nilai Pertanggungan adalah merupakan harga pasar atau harga sebenarnya dari kendaraan itu sendiri dari hasil penjualan yang dapat diperoleh atas kendaraan bermotor dengan merk, tipe, model dan tahun pembuatan kendaraan. Periode Polis (Insurance Period) : Periode pertanggungan adalah sesuai kesepakatan dan pada umumnya adalah 12 bulan (1 tahun), bisa saja lebih dari 12 bulan (1 tahun) seperti halnya yang terkait dengan pihak lembaga keuangan yakni selama jangka waktu kredit. Perhitungan Premi (Premium Calculation) ; Harga Pertanggungan x Rate Premi MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Dimana Rate bervariasi dari 0.5% sampai dengan 10% C. Asuransi Aneka (Miscellaneous) Asuransi ini Terdiri dari dari berbagai macam jenis – jenis asuransi antara lain : 1. Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident) Asuransi yang memberikan santunan kematian, cacat tetap (baik sebagian atau seluruhnya) cacat sementara (baik sebagian atau seluruhnya) serta santunan biaya pengobatan akibat kecelakaan diri. 2. Asuransi Kebongkaran (Burglary) Asuransi ini menjamin kerugian tertanggung atas barang-barang yang disimpan di suatu bangunan yang diasuransikan, yang diakibatkan oleh pencurian dan pembongkaran yang disertai dengan tindak pemaksaan dan perusakan. Dalam hal ini, unsur pemaksaan dan pengrusakan adalah syarat mutlak untuk mendapatkan penggantian. Barang-barang yang dikecualikan antara lain adalah uang, cek, saham, kendaraan bermotor dan aksesorisnya, barang pecah belah, harta benda orang lain yang dibawa ke lokasi yang dipertanggungkan, dan barang-barang yang terletak di luar rumah. Pada umumnya, asuransi kebongkaran ini adalah perluasan dari asuransi kebakaran. 3. Asuransi Tanggung Gugat (Liability Insurance) Asuransi Tanggung Gugat adalah produk asuransi yang memberikan jaminan perlindungan kepadaTertanggung, terhadap risiko yang timbul karena adanya tuntutan dari pihak lain (Pihak Ketiga) sehubungan dengan aktifitas personal/perusahaan milik Tertanggung. Adapun Produk dari Asuransi Tanggung Gugat yang menjadi layanan kami antara lain : · Commercial General Liability (CGL) · Automobile Liability · Employers Liability · Public Liability · Stevedore Liability 4. Asuransi Papan Reklame (Billboard) Asuransi yang memberikan jaminan atas kerusakan dari Bilboard (material damage) dan tanggung jawab hukum pihak ketiga (TPL) atas obyek yang dipertanggungkan. MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 5. Asuransi Hole In One Asuransi yang memberikan jaminan atas biaya traktir hole in one dalam permainan golf. 6. Asuransi Travel adalah suatu produk asuransi yang menjamin ketersediaaan bantuan berupa pelayanan yang maksimal bila terjadi musibah dimanapun Anda berada baik di dalam negeri, maupun diluar negeri (Worldwide) serta apapun kegiatan Anda entah Liburan dengan keluarga, perjalanan bisnis singkat, belajar di luar negeri, maupun saat menunaikan Haji/Umroh di Tanah Suci. Jaminan dalam Asuransi Travel adalah : Santunan biaya medis karena sakit & kecelakaan termasuk gigi akibat kecelakaan, sampai dengan US$100,000 untuk program premier. Mengganti kerugian akibat perang. Menawarkan 27 manfaat: Medis & Kecelakaan Gigi yang terjadi di luar negeri, Biayabiaya medis yang timbul di Indonesia, Santunan Harian Rawat Inap di Luar Negeri, Santunan Harian Rawat Inap di Indonesia, Evakuasi Medis Darurat, Repatriasi, Repatriasi langsung, Kunjungan Rumah Sakit, Kunjungan Perjalanan, Perlindungan Anak, Biaya-biaya Telepon Darurat, Perpanjangan Periode Polis Secara Otomatis, Kematian Karena Kecelakaan Dan Cacat Total Tetap, Pembatalan Perjalanan, Penundaan Perjalanan, Pengurangan Perjalanan Termasuk Pembajakan Pesawat Udara, Gangguan Perjalanan, Bagasi Pribadi termasuk laptop/komputer, Keterlambatan Bagasi, Dokumen Perjalanan, Penundaan Pengangkutan Umum Terjadwal, Ketinggalan Perjalanan, Perlindungan Rumah, Resiko Sendiri Sewa Kendaraan, Santunan Golf, Tanggung Gugat Pribadi dan Pertanggungan pada saat terjadi Terorisme. Batas usia: 1 sampai dengan 80 tahun. Meliputi semua anak Anda hingga usia 18 tahun, berapapun jumlahnya, yang bila disertakan dalam program keluarga. Memberikan santunan evakuasi medis darurat dan repatriasi yang tak terhingga. Ketentuan mengenai terorisme sudah termasuk. Menangani biaya resiko sendiri kendaraan sewa anda sampai dengan US$ 250. MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Memberikan perlindungan pada isi rumah anda selama anda dalam perjalanan di luar negeri. Melindungi anda saat melakukan olahraga amatir. Memberikan jaminan hingga 180 hari per perjalanan 7. Asuransi Kesehatan asuransi kesehatan adalah sebuah produk asuransi yang memberikan jaminan keamanan finansial kepada pemegang polis asuransi kesehatan, pada saat yang bersangkutan mengalami ganggguan kesehatan karena sakit atau karena kecelakaan Dengan memiliki polis asuransi kesehatan maka manfaat yang bisa diambil adalah bahwa biaya yang terkait dengan kesehatan seperti biaya dokter, biaya obat-obatan, biaya operasi dan biaya rawat inap, akan ditanggung oleh perusahaan asuransi dan besarnya uang pertanggungan tersebut disesuaikan dengan isi dari informasi asuransi yang pernah diberitahukan sebelumnya pada perjanjian yang tertera dalam polis asuransi kesehatan. Manfaat asuransi jiwa dan asuransi kesehatan akan sangat terasa pada saat kita mengalami gangguan kesehatan dimana membutuhkan pengobatan yang memerlukan biaya besar, seperti yang anda ketahui biaya kesehatan pada saat ini sangat mahal dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada saat itulah kita akan merasakan betapa berartinya uang pertanggungan yang diberikan perusahaan asuransi untuk menanggung biaya kesehatan kita. D. Asuransi Jaminan (Bonding / Guaratee) Secara umum asuransi bonding dibagi menjadi dua yaitu : D.1. SURETY BOND Merupakan jenis penjaminan dari asuransi selaku penjamin kepentingan Pemilik Proyek (Obligee) bahwa Pelaksana Proyek (Surety) untuk (Principal) akan menyelesaikan kewajibannya . Manfaat Asuransi Surety Bond Memperoleh pelayanan yang murah dan cepat di dalam memenuhi kebutuhan para pelaksana proyek (Principal/Kontraktor/Suplier barang atau jasa ) untuk mendapatkan jaminan sebagai pelengkap persyaratan memperoleh /melaksanakan proyek / transaksi Pemilik Proyek (oblige) memperoleh perlindungan atas kepastian penyelesaian pelaksanaan proyek. Principal dapat memelihara likuiditas keuangannya MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PRODUK-PRODUK SURETY BOND Jaminan Penawaran /Bid Bond Jaminan Pelaksanaan /Performance Bond Jaminan Uang muka / Advance Payment Bond Jaminan pemeliharaan /Maintenance Bond Jaminan Pembayaran /Payment Bond CARA MENDAPATKAN SURETY BOND Mengajukan /membuat surat permohonan dengan melampirkan dokumendokumen sebagai berikut : Dokumen Umum Company Profile yang lengkap Laporan keuangan (Neraca Rugi Laba ) 2 tahun terakhir Surat Persetujuan Ganti Rugi Kepada Surety (SPGRKS) Dokumen Khusus 1. Jaminan Penawaran /Bid Bond : Surat Undangan Lelang/Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) 2. Jaminan Pelaksanaan /Performance Bond : Surat Perintah Kerja / Kontrak Kerja /Surat Penunjukan Sebagai Pemenang 3. Jaminan Uang muka / Advance Payment Bond : Surat perintah kerja /Kontrak Kerja 4. Jaminan pemeliharaan /Maintenance Bond : Berita Acara Serah Terima Pekerjaan 5. Jaminan Pembayaran /Payment Bond : Surat Perintah Kerja/Kontrak Kerja CARA PENCAIRAN /KLAIM SURETY BOND Pemilik Proyek (Bouwheer) mengajukan klaim antara lain merinci besarnya kerugian dan melampirkan dokumen-dokumen sbb : Surat keputusan Pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan Principal Berita acara penyelesaian prestasi yang telah disepakati dan di tanda tangani oleh pemilik proyek (Bouwheer/Obligee) dan pelaksana Proyek (Principal) Asli Sertifikat jaminan yang diterbitkan Asuransi D.2. CUSTOMS BOND MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Merupakan jenis penjaminan dari asuransi untuk kepentingan BINTEK/ Bea dan Cukai yang berkaitan dengan kewajiban penyelesaian atas fasilitas kepabeanan dan fasilitas penangguhan /pembebanan bea masuk dan pungutan negara lainnya yang diberikan kepada pricipal /importir/produsen eksportir Manfaat Asuransi Customs Bond Memperoleh pelayanan yang mudah dan cepat dalam memenuhi kebutuhan principal /importir/produsen eksportir untuk mendapatkan jaminan Custom Bonds Principal /Importir / Produsen eksportir dapat memelihara likuiditas keuangannya PRODUK-PRODUK CUSTOM BOND Jaminan Fasilitas BINTEK Jaminan Fasilitas Bea dan Cukai seperti : OrdonanteeBea Pasal 23 (OB 23) Penangguhan pembayaran Bea Masuk (Vooruitslag Enterport Produksi untuk tujuan ekspor dan kawasan Berikat (Kaber/Epte) Nota pembetulan (NOTUL) Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) CARA MEMPEROLEH CUSTOM BOND Mengajukan / membuat surat permohonan dengan melampirkan dokumendokumen sebagai berikut : Dokumen Umum Company Profile yang lengkap Laporan keuangan (Neraca Rugi Laba) selama 2 tahun terakhir Surat Persetujuan Ganti Rugi Kepada Surety (SPGRKS) Dokumen khusus 1. Jaminan Fasilitas BINTEK Copy daftar induk perusahaan yang diajukan kepada BINTEK Pemberitahuan Impor Barang (PIB) Surat keputusan (SKEP) fasilitas BINTEK Rencana Impor dan realisasi ekspor selama 1 tahun Laporan realisasi ekspor 2 tahun terakhir Sales contract 2 tahun terakhir 2. Jaminan Fasilitas Bea Dan Cukai MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Pemberitahuan Impor Barang (PIB) SKEP Fasilitas Bea dan Cukai E. Asuransi Marine (Pengangkutan Barang) Mengangkut barang dari satu tempat ke tempat lainnya di seluruh dunia baik melalui udara, laut dan darat adalah sangat berisiko, seringkali terjadi kerusakan dan atau kerugian selama dalam perjalanan, olehkarenanya anda membutuhkan Asuransi Pengangkutan Barang (Marine Cargo Insurance) Jaminan Polis: Marine Cargo Clauses 1.Jaminan Satu: Clause A (All Risks) Menjamin segala kerusakan atau kerugian, kecuali terhadap risiko yang dikecualikan 2.Jaminan Dua (Clause B) atau Jaminan Tiga (Clause C) Menjamin kerusakan atau kerugian yang disebabkan oleh beberapa risiko saja Risiko Clause B Clause C kebakaran atau peledakan Ya Ya kapal kandas, terdampar, tenggelam atau terbalik Ya Ya alat angkut darat tabrakan, terbalik atau keluar rel; Ya Ya tabrakan kapal atau benturan kapal dengan benda- Ya Ya pembongkaran barang di pelabuhan darurat Ya Ya gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi atau Ya Tidak Ya Ya jettison Ya Ya barang tersapu ombak ke laut Ya Tidak masuknya air laut, air danau atau air sungai ke Ya Tidak Ya Tidak benda lain kecuali air sambaran petir; pengorbanan kerugian umum (general average sacrifice) dalam alat angkut, kapal, palka kapal, kontainer, mobil box atau tempat penyimpanan di luar kapal atau alat angkut darat kerugian total per koli, karena terlempar atau jatuh MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ke laut selama pemuatan atau pembongkaran barang ke atau dari kapal Jaminan Tambahan Marine Cargo Clause A (Jaminan Satu) umumnya memberikan jamian tambahan untuk: 1.Jaminan dari Gudang ke Gudang (warehouse to warehouse) 2.Jaminan bongkar muat (loading and unloading risks) 3.Jaminan General Average losses and General Average Contributions 4.Jaminan perang, pemogokan, kerusuhan, dan huru hara (war, strikes, riots and civil commotions) 5.Jaminan pencurian, bajing loncat dan tidak terkirim (theft, pilferage and non delivery) F. Asuransi Tanggung Gugat (Liability) Asuransi yang memberikan perlindungan bagi tertanggung terhadap tuntutan hukum dari pihak ketiga. Liability Insurance umumnya dikenal sebagai Comprehensive General Liability Insurance dalam dunia asuransi. Comprehensive General Liability Insurance sendiri memiliki beberapa jenis asuransi di dalamnya, yaitu: Public Liability Product Liability Workmen's Compensation Employer's Liability Automobile Liability Directors and Officers (D&O) Legal Liability (khusus) Dalam asuransi tanggung gugat dikenal istilah pihak ketiga (third party). Pihak ketiga adalah pihak yang tidak termasuk dalam kategori pihak pertama (tertanggung) dan pihak kedua (penanggung). Silakan klik link yang ada pada masing-masing produk Asuransi untuk informasi lengkap tentang Comprehensive General Liability Insurance. E. Evaluasi 1. Jelaskan pengertian Resiko Kegagalan Financial, Resiko dan hazard yang anda fahami? MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 2. Apa perbedaan moral dan physical hazard? 3. jelaskan pentingnya pengalihan resiko financial dan pada kondisi apa perusahaan harus mengalihkan resikonya ? 4. Apa yang dimaksud dengan asuransi? 5. Jelaskan Hubungan antara Manajemen Resiko dengan Asuransi? 6. Jelaskan Jenis-jenis Produk Asuransi yang anda fahami dan apa kegunaannya bagi keamanan resiko perusahaan? 7. Jelaskan Cara menganalisa resiko asuransi kredit berdasarkan pemahaman anda? 11. Apabila biaya kesehatan yang anda absorb tahun lalu utnuk 1.000 karyawan sebuah perusahaan tambang sebesar 10 Milyar dan biaya asuransi tahun ini sebesar 11 milyar. Buat lah analisis anda apakah perlu ditransfer atau tidak? Jelaskan analisa anda?