“Mirai Nihon” Green Sustainable Energy, Inovasi Desain Teknologi Rumah Masa Depan Amelia Sakinah 15411071 Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Email: [email protected] Abstrak Rumah yang disebut " MIRAI NIHON " di mana teknologi dan alam, hidup berdampingan dengan orang-orang .Awal tahun lalu , Jepang mengalami gempa 9.0 diikuti oleh tsunami besar-besaran . Kehancuran yang terjadi ribuan tewas dan meninggalkan banyak tunawisma . Salah satu dari banyak efek samping yang disayangkan dari bencana alam ini adalah ancaman bencana nuklir . Kekhawatiran orang jepang muncul seputar energi dan layanan hidup dasar untuk masa depan . Sebuah perusahaan periklanan Jepang , TBWA / Hakuhodo , bersama dengan Nissan , NEC , dan Aerospace Exploration Agency Jepang , datang dengan " MIRAI NIHON Project . " sebuah tim arsitek , teknokrat , dan ahli lainnya datang bersama-sama untuk merancang rumah yang selaras dengan alam dan teknologi .Rumah ini benar-benar mandiri selaras dengan alam di Jepang . Ketika bencana alam harus terjadi lagi , rumah ini masih mampu berfungsi tanpa tergantung pada jaringan di luar (gas , air , dan listrik). Inovasi rumah ini dipercaya bisa berfungsi di kota-kota dan desa-desa di seluruh dunia dan menciptakan era baru yang berkelanjutan . Kata Kunci : Mirai Nihon, Sustainable energy, Arsitektur, Futuristic I Pendahuluan Meramal masa depan ataupun memprediksi apa yang yang akan terjad di masa yang akan datang merupakan pekerjaan yang cukup sulit, karena hal ini sangat sulit dipastikan derajat keyakinannya. Untuk apa manusia harus membayangkan masa depan yang akan tercipta? Ada lima kegunaan yang dapat diperoleh, yaitu : (1) mempersiapkan diri untuk perubahan-perubahan yang akan terjadi ; (2) memilih masa depan yang dikehendaki ; (3) mencegah hal-hal merugikan yang mungkin terjadi ; (4) menyesuaikan cita-cita dengan perubahan mendatang ; (5) mengungkapkan keinginan atau kritik terhadap keadaan sekarang. Salah satu metode yang dapat dimanfaatkan untuk memprediksi masa depan adalah menggunakan studi futuristik (SF). Meskipun pemikiran tentang masa depan telah menjadi bagian sejarah manusia, tetapi baru pada 30 tahun yang lalu, muncul apa yang dikenal dengan studi futuristik. SF dapat merespons kebutuhan dalam era yang serba cepat dan diwarnai dengan perubahan-perubahan yang saling berhubungan (McHale,1969).Seorang Futuris (sebutan bagi orang – orang yang mendalami studi futuristik) akan kritis berfikir dalam melihat fenomena di masa kini maupun masa lalu untuk merangkai masa depan bedasarkan multidisiplin ilmu, gagasan-gagasan adalah anak dari buah pemikiran mereka merupakan solusi ataupun jawaban besar dari hasil telaah masa kini. Multidisiplin ilmu merupakan konsep besar dalam melakukan studi futuristic adalah hal yang sangat mungkin dalam menemukan penemuan yang mengkombinasikan teknologi, lingkungkan dan social. Hal inilah yang dilakukan futuris dalam mengkritisi fenomena krisis energy yang terjadi ketika gempa tohuku 11 November 2011 menimpa Jepang. Jepang mengalami gempa 9.0 diikuti oleh tsunami besar-besaran . Kehancuran yang terjadi ribuan tewas dan meninggalkan banyak tunawisma . Gempa itu mengakibatkan lumpuhnya pembangkit listrik nuklir di fukushima. Seluruh jaringan listrik, gas, dan telekomunikasi seakan tidak berdaya melayani masyarakat Jepang. Mobilitas dan Aktifitas melumpuh seiring terhentinya pasokan energy. Salah satu dari banyak efek samping disayangkan bencana alam ini adalah ancaman bencana nuklir . Kekhawatiran seputar energi dan dasar layanan hidup untuk masa depan mulai menyeruak Para futuris melihat bahwa infrastruktur komunal sangatlah rentan akan bencana. Bencana menunjukkan tidak adanya penjaminan optimal dari ketersediaan energy. Serta Nuklir bukanlah jaminan energy seumur hidup yang berkelanjutan. Manusia dan aktifitasnya sangat bergantung terhadap ketersediaan energi dan infrastruktur penunjangnya. Perusahaan periklanan di Jepang, bekerjasama dengan Nissan, NEC dan Aerospace Exploration Agency Jepang merancang “Mirai Nihon Project” yang dikolaborasikan antara ilmu arsitektur, teknologi dan keilmuan lainnya merancang rumah masa depan yang selaras dengan alam dan teknologi, rumah ini benar-benar mandiri dan memberdayakan potensi alam. Dengan kondisi bencana alam di kemudian hari rumah ini kan tetap berfungsi tanpa bergantung jaringan listrik, air dan gas lainnya. Rumah masa depan yang diproyeksikan dapat diaplikasikan di kota-kota dan desa-desa di seluruh dunia sehingga menciptakan era baru rumah masa depan yang berkelanjutan. Namun apakah benar mampu mengakomodasi kebutuhan manusia yang semakin kompleks di masa depan? Apakah benar mirai nihon akan menjadi masa depan jepang terkait hunian yang berkelanjutan? II Pembahasan Solusi hunian yang mandiri energi dan berkelanjutan merupakan tantangan para arsitek dan teknokrat dimasa kini untuk menjawab kebutuhan di masa depan dimana kebutuhan manusia akan semakin kompleks dan ketersedian energi semakin langka. Bencana dan Dampaknya Bagi Krisis Energi Jepang Gempa Bumi dan tsunami Sendai 2011 adalah sebuah gempa Bumi dorongan kuat berkekuatan 9,0 yang mengakibatkan gelombang tsunami setinggi 10 m (33 kaki).. Gempa ini berkekuatan 7 berdasarkan skala intensitas seismik Badan Meteorologi Jepang di utara Prefektur Miyagi, Jepang. Fokus gempa Bumi di laporkan berada di lepas pantai Semenanjung Oshika, pantai timur Tōhoku pada 11 Maret 2011, pukul 05:46 UTC (14:46 waktu setempat) pada kedalaman 244 kilometer (152 mils). Kekuatan 9,0 menjadikan gempa ini sebagai gempa terbesar yang mengguncang Jepang sepanjang sejarah dan satu dari empat gempa terbesar di dunia sejak pencatatan gempa modern dimulai. Gempa ini dianggap sebagai yang terbesar yang mengguncang Jepang dalam 1.200 tahun terakhir. PLTN Onagawa, Fukushima I, Fukushima II dan Tōkai secara otomatis padam setelah gempa. PLTN Higashidōri yang juga terletak di pantai timur laut telah dipadamkan untuk pengecekan rutin. Instalasi pemrosesan nuklir Rokkasho dioperasikan melalui generator diesel darurat. Secara terpisah, sebuah kebakaran terjadi di pembangkit Onagawa. Kebakaran ini terjadi di bangunan yang berisi turbin dan berada terpisah dari reaktor pembangkit listrik. Terjadi keadaan darurat setelah kegagalan sistem pendingin di PLTN Fukushima I meski tidak ada kebocoran radiasi atau bahan radioaktif. Daerah yang tekena dampak paling parah dari kondisi padamnya PLTN Fukushima adalah wilayah independen Prefektur Miyagi yang beribukota di Sendai, serta daerah bagian utara Jepang lainnya. Jaringan listrik di daerah tersebut tercatat paling parah. Diperkirakan, sekitar 4,4 juta rumah di wilayah utara Jepang tersebut terancam mengalami kekurangan daya listrik.Kerusakan jaringan listrik yang cukup parah di Utara Jepang tersebut, juga mengganggu aktivitas industri. Banyak pelaku usaha di daerah tersebut yang pada akhirnya untuk sementara waktu menghentikan kegiatan usahanya. Tiga perusahaan besar yang menutup pabriknya di daerah utara Jepang, diantaranya adalah Sony, Toyota, dan Nissan. Bencana tersebut memicu pemikiran dalam hal bagaimana energi dihasilkan dan dikonsumsi , dan apa peran kita masing-masing bermain dalam proses ini. Sebagian besar dari kita menerima begitu saja bahwa ketika kita menekan saklar , lampu akan menyala , atau perangkat listrik akan berbunyi dan berfungsi . Tapi tsunami Jepang menunjukkan , infrastruktur energi kita tergantung lebih rapuh dari yang kita bayangkan . Permasalahan terkait pemasokan dan permintaan energy akan menjadi desakan di masa depan. Kita tidak bisa terus menggantungkan terhadap pembakaran bahan bakar fosil guna memasok kebutuhan energy untuk pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi. Ide inovasi semakin banyak ditemukan terkait energy terbarukan guna menjadi solusi atas krisis energy. Selain itu terobosan pandangan bahwa system jaringan energy yang mandiri adalah ide brilian dalam mengatasi krisis energy yang diakibatkan terputusnya jaringan nasional karena bencana. Sistem ini menjelaskan bahwa setiap rumah tidak terhubung secara nasional terhadap jaringan suplai air, gas, listrik dll. Menggunakan produksi energy secara local sehinggga masyarakat akan lebih bisa mengkontrol penggunaan, penghematan anggaran public dan meminimalisir dampak negative terhadap lingkungan. Sistem ini akan membuat setiap rumah tangga lebih menyadari keseimbangan kebutuhan dan pasokan energy mereka secara mandiri. Terobosan system inilah yang diusung dalam penemuan rumah masa depan yang disebut mirai nihon project Pengenalan Teknologi Mirai Nihon TBWA/ Hakahudo (sebuah agen periklanan) merancang sebuah rumah yang disebut mirai nihon, dimana teknologi dan alam hidup berdampingan dengan manusia dan memungkinkan 100% menggunakan jaringan hidup mandiri (air, gas, listrik) . Proyek ini merupakan kolaborasi 20 perusahaan untuk menghadirkan penemuan teknologi baru untuk membawa konsep tersebut ke dalam kenyataan. TBWA \ Hakuhodo mengembangkan platform untuk mengidentifikasi teknologi baru dan inovasi yang belum dikomersialkan . TBWA bermitra dengan Nissan , pembuat kendaraan listrik, untuk merancang sebuah desain rumah yang akan berkesinambungan dan nyaman bagi penghuninya . organisasiorganisasi lain , termasuk NEC dan Aerospace Exploration Agency Jepang juga berpartisipasi dalam proyek ini . Solor Design Lab adalah otak di belakang rumah prefabrikasi , kombinasi dari desain rumah Jepang dan aerohouse. Aerohouse adalah rumah kayu yang dapat fleksibel dipindahkan. Meskipun kayu dan berteknologi rendah desainer ingin membuatnya seolaholah itu jenis baru pesawat ruang angkasa . Desain ini akan terus diperbarui dengan teknologi terbaru . Oleh karena itu , desainer mencoba untuk membuat ruang dengan fleksibilitas , estetika dan efisiensi ruang maksimum Mobil Nissan Leaf bukan hanya transportasi . Mobil itu berfungsi ganda juga sebagai pembangkit listrik rumah. Mobil ini mampu menghasilkan 24kWh/jam . Dengan menggunakan kombinasi energy yang dihasilkan mobil ini selama 2 hari dan dengan tenaga surya mampu menyediakan listrik yang cukup untuk standart rumah tangga selama setahun. Jenis baru dari paket energi akan menjadi fondasi untuk membangun masa depan Rumah ini menggunakan teknologi Home Energy Management System (HEMS) untuk memonitor dan mengontrol semua sistem ini rumah. Para HEMS dikendalikan komputer dan menampilkan konsumsi listrik rumah tangga dan penyimpanan data pada PC atau layarponsel. Ini juga mengontrol penggunaan daya untuk memaksimalkan efisiensi dan penghematan energi. Tampilan data konsumsi daya juga diharapkan untuk mendorong pemilik rumah untuk menghemat energi, menambah efek sinergi penggunaan yang efisien dan hemat. Sistem pemurnian air menyediakan air yang aman untuk dikonsumsi . Bahan berbahaya molekul sekecil didalam air garam , logam berat , bahan kimia pertanian dan bahan radioaktif dapat di saring secara optimal. Meskipun air dari laut atau sungai system ini dapat mengubah air dari sumber manapun ke dalam air minum yang aman . Mirai Nihon bukan hanya sebuah proyek untuk mempersiapkan bencana berikutnya untuk memukul Jepang , TBWA \ Hakuhodo dan mitranya percaya rumah bisa bekerja di kota-kota dan desa-desa di seluruh dunia , menyediakan tempat penampungan sementara teknologi yang berkelanjutan baru dapat skala dan menjadi lebih hemat biaya . Teknologi ini diharapkan dapat menjaditerobosan baru dalam pemenuhan kebutuhan energy rumah tangga yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Serta menjadi solusi dalam peningkatan kapasitas dari kerentanan bencana yang diakibatkan rentannya jaringan lifeline system terpusat. Terciptanya mirai nihon utamanya diharapkan dapt menimbulkan kesadaran masyarakat untuk lebih bertanggung jawab atas pemakaian energy dan efisien dalam penggunaan. Sehingga masyarakat dapat hidup berdampingan dan melestarikan alam hidupnya. III Kesimpulan Peristiwa kebencanaan yang berdampak pada krisis energy yang menunjukkan kerapuhan infrastruktur menyebabkan terobosan para futuris menciptakan inovasi „mirai nihon‟. Kreasi rancangan desain rumah yang menselaraskan teknologi dan alam untuk hidup berdampingan dengan manusia. Diciptakan dengan teknologi khusus untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti air menggunakan system pemurnian air mandiri, listrik dengan teknologi pembangkit listrik yang dihasilkan mobil dan solar sel. Serta keseluruhan system diatur dengan teknologi HEMS sehingga penggunannya disesuaikan kebutuhan. Inovasi ini diharapkan menjadi solusi rumah yang 100% mandiri dari jaringan hidup utam (listrik, air dan gas) yang akan sustainable terhadap kondisi terburuk sekalipun dan fleksible di tempatkan di desa maupun kota. Referensi http://www.tbwahakuhodo.co.jp/mirainihon/#cpncept_j. Diakses tanggal 2 Desember 2013 http://www.beritalingkungan.com/2012/03/mengambil-hikmah-dari-tsunamijepang.html. Diakses tanggal 3 Desember 2013 http://listrikindonesia.com/pltn_fukishima_bocor__radiasi__mengancam__93.htm. Diakses tanggal 3 Desember 2013