Indonesia - Mesir Sepakat Kerjasama Eksplorasi Migas

advertisement
Indonesia - Oman
Hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dengan Kesultanan Oman telah terjalin
sejak tahun 1978. Pada awalnya, Perwakilan Diplomatik RI untuk Kesultanan Oman
dirangkap oleh Kedutaan Besar RI (KBRI) untuk Iran yang berkedudukan di Teheran.
Kemudian, pada tahun 1983 Perwakilan Diplomatik RI untuk Kesultanan Oman
dialihkan kepada KBRI untuk Kerajaan Arab Saudi yang pada waktu itu masih
berkedudukan di Jeddah. Dubes RI, H. Achmad Tirtosudiro menyerahkan untuk pertama
kali Surat Kepercayaan kepada Sultan Qaboos pada tanggal 30 November 1983. Setelah
KBRI Jeddah pindah ke Riyadh pada tahun 1985, maka KBRI untuk Kerajaan Arab
Saudi yang berkedudukan di Riyadh juga diakreditasikan untuk Kesultanan Oman.
Sedangkan Perwakilan Diplomatik RI di Jeddah berubah menjadi Konsulat Jenderal RI
Jedah.
Di lain pihak, Perwakilan Diplomatik Kesultanan Oman untuk Republik Indonesia
semula dirangkap dari Kedutaan Besar Kesultanan Oman untuk Pakistan yang
berkedudukan di Islamabad. Kemudian sejak tahun 1995 tugas rangkapan tersebut
dialihkan ke Kedutaan Besarnya di Malaysia, namun ada seorang staf diplomatik dari
Oman yang ditempatkan di Kedutaan Besar Qatar di Jakarta.
Hubungan dan kerjasama antara Indonesia dan Kesultanan Oman selama ini berjalan
dengan baik. Selain secara bilateral, kedua negara juga mengembangkan kerjasama di
berbagai forum internasional, seperti: PBB, badan-badan PBB, GNB, OKI, IOR-ARC,
dan lain-lain. Kedua negara juga banyak memiliki persamaan pandangan dalam berbagai
masalah regional dan internasional.
Pada tanggal 17 – 18 Juni 2000 Presiden RI Abdurrahman Wahid melakukan kunjungan
kenegaraan ke Kesultanan Oman.
Dalam upaya meningkatkan hubungan bilateral, pejabat tinggi dari dua negara saling
melakukan kunjungan. Beberapa pejabat tinggi Indonesia yang pernah berkunjung ke
Oman antara lain: kunjungan Menteri Luar Negeri RI Ali Alatas tanggal 20 - 21 April
1997; kunjungan Menteri Kehakiman dan HAM, Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, bulan
21-22 Januari 2002 ke Muscat; kunjungan Menko Kesra RI Alwi Shihab ke Muscat
tanggal 24 Mei 2005 dan lainnya.
Sementara itu, pejabat-pejabat tinggi dari Kesultanan Oman juga banyak melakukan
kunjungan ke Indonesia, antara lain: kunjungan Menteri Urusan Luar Negeri Yousuf bin
Alawi bin Abdullah ke Jakarta tanggal 1 – 6 September 1992; kunjungan Mohammed Bin
Ali Nasir Al-Alawi, Minister Of Legal Affairs Kesultanan Oman ke Jakarta tanggal 2025 Juni 2001; kunjungan Syid Asad bin Tariq Al-Said (Wakil Pribadi Baginda Sultan)
yang disertai anggota delegasi pejabat tinggi Oman ke Jakarta tanggal 22-24 April 2005.
Hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral RI- Oman juga terus meningkat dari tahun
ke tahun. Hal ini dapat dilihat pada statistik perkembangan nilai perdagangan bilateral RI
- Oman tahun 2002 - 2007 sebagai berikut:
Tahun 2002
: US$ 21.308.200,Tahun 2003
: US$ 19.259.100,Tahun 2004
: US$ 21.563.900,Tahun 2005
: US$ 29.559.800,Tahun 2006
: US$ 57.924.200,Tahun 2007 (Jan- Agt) : US$ 67.335.400,-
Untuk lebih meningkatkan hubungan ekonomi antara kedua negara dan sekaligus untuk
lebih memperkenalkan hasil budaya kerajinan Indonesia kepada masyarakat Oman,,
beberapa pengusaha kerajinan Indonesia telah hadir berpartisipasi pada acara tahunan
Muscat Festival 2008. (klik disini untuk melihat lebih detail keikutsertaan Indonesia
tersebut)
Kedutaan Besar Republik Indonesia
Sumber : Indonesia-riadh.org
Download