kerangka acuan kerja - LPSE Kabupaten Probolinggo

advertisement
KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)
Pengguna Anggaran : Ir. ANGGIT HERMANUADI, M.Si
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO
SATKER/SKPD
: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
NAMA PROGRAM
: PENGKAJIAN PEMBANGUNAN BIDANG SOSIAL BUDAYA
NAMA KEGIATAN
: PENYUSUNAN KAJIAN SUB BIDANG KEPENDUDUKAN DAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL
NAMA PEKERJAAN : PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH PENANGANAN MASALAHMASALAH SOSIAL TAHUN 2018-2022
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2017
1
AFTKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN
:PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH PENANGANAN MASALAHMASALAH SOSIAL TAHUN 2018-2022
KEGIATAN
: PENYUSUNAN KAJIAN SUB
KESEJAHTERAAN SOSIAL
BIDANG
KEPENDUDUKAN
DAN
URAIAN PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Permasalahan sosial cukup kompleks baik di tingkat makro maupun di
tingkat mikro. Kompleksitas permasalahan sosial tersebut terlihat dari
banyaknya jenis masalahan yang ditangani seperti masalah sosial terkait
anak (seperti Anak Balita Terlantar/ABT, Anak Terlantar, Anak Nakal,Anak
yang Mengalami masalah Hukum, Anak Jalanan, dll) masalah sosial terkait
perempuan (seperti Wanita Rawan Sosial Ekonomi, Korban Tindak
Kekerasan/Diperlakukan Salah, dll) masalah sosial terkait lansia (seperti
Lanjut Usia yang menjadi korbantindak kekerasan, dan Lanjut Usia
terlantar, dll). Selain itu ada permasalahan sosial yang lain seperti anak
cacat dan penyandang cacat seperti Cacat Tubuh (tuna daksa), Cacat Mata
(Tuna Netral),Cacat Rungu/Wicara, Eks psikotik, Cacat Mental Retardasi,
Cacat Mental dan Fisik (Cacat Ganda), Penyandang Cacat Bekas penyakit
Kronis, Tuna Susila, Pengemis, Gelandangan, Bekas warga binaan
pemasyarakatan, Korban Napza, Penyandang HIV / AIDS, dan sebagainya.
Berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan, pemetaan permasalahan
sosial dan rencana pemecahan atau rencana tindak lanjut haruslah
berorientasi pada keberlanjutan program pembangunan sosial yang lebih
sistemik dan komprehensif. Tujuannya agar program yang dijalankan
mempunyai dampak signifikan bagi pengentasan permasalahan sosial di
Kabupaten Probolinggo.
Kajian ini disusun sebagai acuan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten
probolinggo dalam upaya percepatan penanganan masalah-masalah sosial,
terutama masalah-masalah sosial yang menjadi isu utama di wilayah
Kabupaten Probolinggo yaitu masalah-masalah social terkait anak dan
perempuan.
2.
Maksud dan
Tujuan
Maksud dari penyusunan Rencana Aksi Daerah Penanganan Masalahmasalah Sosial Tahun 2018-2022 adalah membuat analisis dan pemetaan
masalah-masalah sosial serta memberikan rekomendasi penanganan
masalah sosial pada anak dan perempuan dalam upaya peningkatan
kesejahteraan sosial di Kabupaten Probolinggo.
Sedangkan tujuannya memberi pedoman/acuan Pemerintah Kabupaten
Probolinggo dalam menyusun program/kegiatan di dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang mendukung penanganan
masalah-masalah sosial pada anak dan perempuan selama 5 (lima) tahun ke
depan.
3.
Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah
Penanganan Masalah-masalah Sosial Tahun 2018-2022 adalah tercapainya
percepatan penanganan masalah sosial pada anak dan perempuan sehingga
upaya peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat dapat terwujud.
4.
Manfaat
Manfaat penyusunan Rencana Aksi Daerah Penanganan Masalah-masalah
Sosial Tahun 2018-2022 adalah pedoman bagi Perangkat Daerah terkait
dalam menyusun perencanaan dan penganggaran program/kegiatan terkait
upaya percepatan penanganan masalah sosial terutama permasalahan
sosial terhadap anak dan perempuan.
5.
Lokasi kegiatan
Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
6.
Sumber
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan (APBD) Kabupaten
2
Pendanaan
Probolinggo tahun Anggaran 2017 dengan nilai Rp. 110.000.000 (Seratus
Sepuluh Juta Rupiah)
7.
Nama dan
Proyek/Satuan
kerja Pengguna
Anggaran
Nama Pengguna Anggaran:Ir. ANGGIT HERMANUADI, M.Si
Nama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK):ANIS YAHYA CH, SE, MM
Satuan Kerja: Bappeda Kabupaten Probolinggo.
8.
Standar Teknis
Pelaksanaan pekerjaan antara lain mengacu kepada peraturan perundangundangan terkait penanganan masalah sosial dan peningkatan
kesejahteraan sosial serta ketentuan teknis lainnya yang terkait dan diakui
dalam pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi pemerintah.
9.
Dasar Hukum
Adapun landasan hukum berpedoman kepada:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN);
2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Penanggulangan Fakir
Miskin;
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosal.
6. Peraturan Menteri Sosial Nomor 08 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pendataan dan Pengelolaan Data Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial dan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial.
RUANG LINGKUP
11.
Keluaran
1.
Rencana Aksi Daerah Penanganan Masalah-masalah Sosial Tahun 20182022.
2.
Hasil rekomendasi harus didukung fakta dan analisa dengan proyeksi
statistik terkait upaya penanganan masalah sosial.
3.
Hasil studi ini harus dapat dipertanggungjawabkan secara akademik.
4.
SOP Penanganan masalah social terhadap anak dan perempuan
5.
Draft Peraturan Bupati Rencana Aksi Daerah Penanganan MasalahMasalah Sosial
12.
Peralatan,
Material, personil
dan Fasilitas dari
Pembuat
Komitmen
Bappeda menyediakan fasilitas ruang rapat dan surat pengantar survei dan
atau surat keterangan tenaga ahli untuk mendukung penyelesaian
pekerjaan.
13.
Peralatan dan
Material dari
Penyedia Jasa
Konsultansi
Penyedia Jasa Konsultansi wajib menyediakan segala keperluan peralatan
dan material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, antara lain
:
a) Kendaraan untuk mobilisasi personil dan peralatan
b) Peralatan Kantor : Alat Tulis Kantor, Komputer + software, Printer
14.
LingkupKewenan
gan Penyedia Jasa
Lingkup kewenangan Penyedia Jasa akan diatur dalam Kontrak kerja
15.
Jangka Waktu
Penyelesaian
Kegiatan
6 (enam) bulan kalendar atau 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender.
16.
Personil
Kualifikasi Tenaga Ahli
1. Tenaga Ahli Bidang Ilmu Sosial (Team Leader), 1 orang
Sekurang - kurangnya Magister Ilmu Sosial (S2/sederajat) dengan
pengalaman profesional dalam bidang yang relevan dengan pekerjaan
selama 5 (lima) tahun.
3
2. Tenaga Ahli Bidang Sosiologi, 1 orang
Sekurang-kurangnya Magister Ilmu Sosial (S2) dengan pengalaman
profesional dalam bidang yang relevan dengan pekerjaan minimal
selama 5 (lima) tahun
3. Tenaga Ahli Bidang Psikologi, 1 orang
Sekurang - kurangnya Pendidikan Bidang Psikologi (S1/sederajat)
dengan pengalaman profesional dalam bidang yang relevan dengan
pekerjaan selama 3 (tiga) tahun
4. Tenaga Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan, 1 orang
Sekurang-kurangnya Pendidikan Sarjana Ekonomi Pembangunan
(S1/sederajat) dengan pengalaman profesional yang relevan dengan
pekerjaan selama 3 (tiga) tahun.
Kualifikasi Tenaga Teknis
1. Asisten Tenaga Ahli bidang sosial, 1 orang
Sekurang - kurangnya Sarjana (S1/sederajat) dengan pengalaman
dibidangnya.
2. Operator Komputer, 1 orang
Sekurang - kurangnya Sarjana (S1/sederajat) dengan pengalaman
dibidangnya
3. Surveyor, 1 orang
Sekurang - kurangnya Sarjana (S1/sederajat) dengan pengalaman
dibidangnya
17.
Jadwal
TahapanPelaksan
aanKegiatan
No
Kegiatan
1 Persiapan dan
penyusunan
Lapdal
2 Paparan hasil
Lapdal
3 Revisi Lapdal
4 Pengumpulan data
5 FGD Lap. Antara
Bulan 1
Bulan 2
Bulan 3
Bulan 4
Bulan 5
Bulan 6
6 Analisis
7 Paparan hasil Lap.
Antara
8 Revisi Lap.Antara
9 Penyusunan Lap
Akhir
10 FGD Lap.Akhir
11 Paparan hasil Lap.
Akhir
12 Revisi Lap. Akhir
18.
LaporanPendahul
uan
Bagian Satu : PENDAHULUAN yang berisi latar belakang, landasan
kebijakan mengenai penyusunan dokumen Rencana Aksi Daerah
Penanganan Masalah-masalah Sosial Tahun 2018-2022. Bagian ini juga
menjelaskan tujuan dan manfaat dari dokumen yang kemudian dilanjutkan
dengan sistematika penulisan.
Bagian Dua : KONDISI UMUM DAERAH berisi kondisi geografis dan
demografis lalu kaitannya terhadap kondisi permasalahan sosial di daerah,
termasuk isu-isu strategis pembangunan kesejahteraan sosial terutama
4
yang terkait anak dan perempuan. Disamping itu juga menjelaskan
mengenai definisi dan konsep permasalahan sosial, gambaran penyebab
dan sebarannya serta gambaran secara umum mengenai permasalahan
sosial di wilayah Kabupaten Probolinggo.
Bagian Ketiga : METODOLOGI yaitu berisi metode yang akan digunakan
dalam penyelesaian dokumen Rencana Aksi Daerah Penanganan Masalahmasalah Sosial Tahun 2018-2022, yang meliputi metode pengumpulan data
dan metode analisis serta rencana pelaksanaan FGD.
Spesifikasi Dokumen:
Nama Dokumen
Jenis
Judul
Jumlah Buku
Ukuran Buku
Spasi Pengetikan
Jenis Kertas Konten
Sampul Buku
Jenis Kertas
19.
Laporan Antara
Laporan Pendahuluan
Buku
Rencana Aksi Daerah Penanganan
masalah Sosial Tahun 2018-2022
5 (lima) buku
F4 29-7 cm x 21.5 cm
Masalah-
1.5 spasi
HVS 70 gr berwarna putih polos
Menarik dan komunikatif (sesuai kesepakatan
antara konsultan dan pemberi pekerjaan)
Sampul Glossy paper
Bagian Keempat : POTRET PERMASALAHAN SOSIAL yang berisi tentang:
1.Data dan fakta umum mengenai masalah sosial yang ada di Kabupaten
Probolinggo
2.Data dan fakta rinci mengenai jenis masalahan yang ditangani seperti
masalah sosial terkait anak (seperti Anak Balita Terlantar/ABT, Anak
Terlantar, Anak Nakal, Anak yang Mengalami masalah Hukum, Anak
Jalanan, dll), masalah sosial terkait perempuan (seperti Wanita Rawan
Sosial Ekonomi, Korban Tindak Kekerasan/Diperlakukan Salah) lokalisasi
prostitusi di Kecamatan Tegalsiwalan, Kecamatan Leces, Kecamatan
Kraksaan, Kecamatan Paiton dll).
Bagian kelima :ANALISIS MASALAH SOSIAL DAERAH menjelaskan
bagaimana menemukan akar masalah penyebab adanya masalah sosial yang
dihadapi terutama yang terkait anak dan perempuan. Disamping itu juga
mengidentifikasi isu-isu sosial dimaksud, yang berpengaruh terhadap
pembangunan kesejahteraan sosial, baik yang terkait bidang pendidikan,
kesehatan, hukum, sosial, dan sebagainya.
Bagian Keenam : TINJAUAN KEBIJAKAN DAN KELEMBAGAAN berisi
penjelasan tentang pendekatan strategi penanganan masalah sosial
khususnya bagi anak dan perempuan baik di lingkup nasional, provinsi,
maupun daerah Kabupaten probolinggo.
Bagian Ketujuh : ARAHAN STRATEGI yang melingkupi kesimpulan dari
hasil fakta dan analisa serta arahan strategi yang dapat direkomendasikan
untuk dilaksanakan tahun 2018 hingga 2022.
Spesifikasi Dokumen:
Nama Dokumen
Jenis
Judul
Jumlah Buku
Ukuran Buku
Spasi Pengetikan
Jenis Kertas Konten
Sampul Buku
Jenis Kertas
Laporan Antara
Buku
Rencana Aksi Daerah Penanganan Masalahmasalah Sosial Tahun 2018-2022
5 (lima) buku
F4 29-7 cm x 21.5 cm
1.5 spasi
HVS 70 gr berwarna putih polos
Menarik dan komunikatif (sesuai kesepakatan
antara konsultan dan pemberi pekerjaan)
Sampul Glossy paper
5
20.
Laporan Akhir
Bagian Kedelapan: RENCANA AKSI DAERAH berisi rumusan eksplisit
mengenai masalah yang akan ditangani dan intervensi yang akan dilakukan
untuk mengatasi masalah anak dan perempuan yang akan ditangani dan
konteks dimana permasalahan terjadi.
Bagian Kesembilan: SISTEM MONITORING DAN EVALUASI menjelaskan
tentang bagaimana sistem monev dapat memastikan program terpantau
dalam pelaksanaannya sehingga efektifitas program lebih terjamin.
Bagian Kesepuluh : PENUTUP berisi harapan ke depan dengan disusunnya
dokumen Rencana Aksi Daerah Penanganan Masalah-masalah Sosial Tahun
2017terhadap upaya penanganan masalah sosial.
Spesifikasi Dokumen
Nama Dokumen
Jenis
Judul
Jumlah Buku
Ukuran Buku
Spasi Pengetikan
Jenis Kertas Konten
Sampul Buku
Jenis Kertas
Nama Dokumen
Jenis
Judul
Jumlah Buku
Ukuran Buku
Spasi Pengetikan
Jenis Kertas Konten
Sampul Buku
Jenis Kertas
21.
Produksi dalam
Negeri
22.
Pedoman
Pengumpulan
Data Lapangan
Eksekutif Summary
Buku
Rencana Aksi Daerah Penanganan Masalahmasalah Sosial Tahun 2018-2022
30 (tiga puluh) eksemplar
F4 29-7 cm x 21.5 cm
1.5 spasi
HVS 70 gr berwarna putih polos
Menarik dan komunikatif (sesuai kesepakatan
antara konsultan dan pemberi pekerjaan)
Sampul Glossy paper
Laporan Akhir
Buku
Rencana Aksi Daerah Penanganan Masalahmasalah Sosial Tahun 2018-2022
30 (tiga puluh)buku
F4 29-7 cm x 21.5 cm
1.5 spasi
HVS 70 gr berwarna putih polos
Menarik dan komunikatif (sesuai kesepakatan
antara konsultan dan pemberi pekerjaan)
Sampul Glossy paper
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
dalam wilayah Negara Republik lndonesia kecuali ditetapkan lain dalam
dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut, antara
lain:
1. Memenuhi kaidah-kaidah pengumpulan data statistik dan kaidahkaidah ilmiah;
2. Data sekunder yang dikumpulkan merupakan data terbaru yang
setidaknya mencerminkan kondisi 3 (tiga) tahun terakhir.
23.
Alih Pengetahuan
Jika diperlukan Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen
KEPALA BADAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN PROBOLINGGO
6
Ir. ANGGIT HERMANUADI, MSi
Pembina Utama Muda
NIP.19610127 198603 1 009
7
Download