BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis maka dapat dirumuskan suatu kesimpulan untuk menjawab permasalahan penelitian. Adapun kesimpulannya yaitu penerapan pola komunikasi yang digunakan oleh ketiga subjek ibu single parent adalah sama yaitu menggunakan pola komunikasi persamaan (Equality Pattern). Berdasar data yang diperoleh dari indikator-indikator pola komunikasi keluarga pada umumnya (Devito, 2009), yaitu sebagai berikut: 5.1.1. Indikator Kesetaraan antar Anggota Keluarga Pada indikator ini, ibu single parent memberikan porsi yang seimbang dan merata kepada remaja untuk menyampaikan argumentasi, pendapat dan pandangannya setara dengan ibu single parent. Perbedaan pendapat atau pandangan yang dialami oleh ibu single parent dengan remaja dipandang bukan sebagia penghambat atau benturan bagi hubungan antara ibu dengan remaja, namun perbedaan pendapat merupakan pertanda bahwa komunikasi berjalan secara timbal balik dan seimbang. Selain itu kesetaraan dalam ikut memutuskan sesuatu hal di dalam keluarga dilakukan oleh remaja dan ibu single parent sehingga tidak ada pemisahan kekuasaan antara orang tua dengan anak, sehingga seluruh anggota keluarga memiliki bentuk kontribusi yang sama dalam memutuskan suatu keputusan. 5.1.2. Indikator Pembagian Tugas pada tiap Anggota Keluarga Pada indikator ini, menunjukkan bahwa pada aspek ini, ibu single parent melakukan komunikasi dengan remaja melalui tugas pekerjaan rumah yang dilakukan secara bersama-sama. Tidak adanya pemisahan kekuasaan, membuat pembagian tugas pekerjaan rumah dapat dilakukan oleh setiap anggota keluarga, dalam hal ini remaja maupun ibu single parent. sehingga tugas dan tanggungjawab pekerjaan rumah dipandang sebagai tugas bersama. 5.1.3. Indikator Pengambilan Keputusan di dalam Keluarga Dalam indikator pengambilan keputusan di dalam keluarga, ibu single parent secara aktif melibatkan remaja dalam pengambilan keputusan, baik yang dialami oleh ibu single parent maupun keputusan yang menyangkut untuk remaja sendiri untuk mencari solusi secara bersama-sama. 5.1.4. Indikator Keleluasaan dan Keterbukaan dalam Komunikasi Keluarga Pada indikator keleluasaan dan keterbukaan antar anggota keluarga menunjukkan bahwa dari ketiga ibu single parent memiliki sikap yang terbuka dengan remaja. Penerapan pola komunikasi ini membagi kesempatan pada remaja secara merata dan seimbang dalam menyampaikan pendapat, pernyataan, kritik dan masukan kepada setiap anggota keluarga. Komunikasi berjalan secara jujur, terbuka, langsung dan bebas. Dalam indikator ini, sikap leluasa dan terbuka tidak hanya dilakukan oleh ibu single parent namun juga remaja. Komunikasi yang berlangsung antara ibu single parent dengan remaja berlangsung secara aktif dan reflektif. 5.2.Saran 5.2.1. Bagi Orang Tua Orang tua single parent diharapkan tidak kaku terhadap satu pola komunikasi saja. Namun juga dapat bersifat fleksible, dengan memberikan kasih sayang dan perhatian. Selain itu orang tua juga harus menciptakan suasana rumah yang harmonis dan bersahabat agar anak dapat terbuka dalam menyampaikan keluh kesahnya tanpa ada rasa takut dan tertekan serta ibu single parent harus lebih proaktif dan kreatif untuk memberikan stimulus kepada remaja sehingga kepekaan remaja atas stimulus untuk berkomunikasi menjadi lebih terbuka, jujur, langsung dan bebas. Dengan demikian komunikasi yang tercipta antara ibu single parent dan remaja, dapat berjalan lancar serta terjalin kedekatan antara orang tua dan anak. 5.2.2. Bagi Remaja Pola komunikasi memegang peranan penting terhadap tumbuh kembang remaja oleh karena itu remaja perlu berlatih untuk mulai belajar berkomunikasi secara terbuka, jujur, langsung dan bebas dengan ibu single parent sehingga tercipta hubungan yang erat. 5.2.3. Bagi peneliti Bagi peneliti selanjutnya, dapat melakukan penelitian dengan melakukan penelitian lebih mendalam dengan memasukan variable yang belum diteliti. Selain itu peneliti yang hendak meneliti lebih lanjut mengenai pola komunikasi hendaknya peneliti memperhatikan keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu mengungkap aspek pola komunikasi, peneliti harus melakukan dengan interview. Ini dikarenakan, untuk melihat pola komunikasi yang dilakukan, tidak bisa dilakukan hanya pada ibu single parent saja namun juga membutuhkan peran remaja.