TOKSISITAS BIOLARVASIDA EKSTRAK TEMBAKAU DlBANDlNGKAN DENGAN EKSTRAK ZODIA TERHADAP JENTIK VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE (Aedes aegypti; Lulus Susanti I dan Hasan Boesri I 1 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Pcnyakit Salatiga Email: lulusCliJ.litbang.depkes.go.id BIOLARVASIDA TOXICITY OF TOBBACO EXTRACTS COMPARED TO ZODIAEXTRACTS AGAINST DENGUE VECTORS FLICK (Aedes aegypti) Abstract Vector-borne diseases especially Dengue Hemorrhagic Ft'''(T CD/-/Fi Is still an issue In Indonesia Mosuuito control CIl/Tt'IIf'" used 11'11' insecticide which classes ofactive ingredients werefrom Pvretrokl gl'Ollli. carbanunes. Organochlorin. and Organophospat.lt Is considered highl, t'11"clil't', quicl: note without seein!!. the results and environmental im puct, Based on th.u condition. II Is nt'('('SSWT 10 look [or bioinsecticidc (from plant) that Is envirtnnncntul irictullv, ('(/.1'1' to obtain anc! cffectivelv kills the 101'\'(/e and mosquito. The aim of this studv is to conduct bioassas test bv uslllg tobacco estract and Zodia extract against Ae.aegypt! 101'\'(1<'. As lor ho« 10 obtain thes« nuncrials bv extraction and distillation oftiered plant material which is considered to have the power to kill hosed on literature and societv. In this studv, \I't' lise tobacco plant and Zodia extracts. From the bioassay test results It appears thai tobacco and zodia extracts at the lowest dose of 1.515% \I'OS uble to kill tilt' At'. ocgvptijcntike 100%. Based on these results, it can he concluded thai the extracts oftobacco and also extract ofzodia equallv effectil'e against the larvae used as bioinsektiksida to Ae.uegypti. Kev words: Tobaco Extract, Zodia Extract: Ac.acgvpti. Biojentikcide Abstrak Di Indonesia penyakit tular vektor masih menjadi masalah terutama Demam Berdarah Dengue (DBD). Pengendalian nyamuk yang digunakan saat ini dari bahan insektisida golongan Peritroid. Karbamat, Organophospat dan Organochlorin, karena dianggap sangat efektif, eepat diketahui hasilnya dan tanpa melihat dampak lingkungan. Maka dipandang perlu untuk mencari insektisida nabati yang ramah lingkungan, mudah diperoleh dan efekti{ membunuh jentik dan nyamuk penular penyakit DBD. Adapun cara untuk memperoleh bahan tersebut dengan cara ekstraksi bertingkat dan penyulingan dari bahan tumbuhan yang dianggap mempunyai daya bunuh berdasarkan pus taka dan masyarakat. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan ekstrak tumbuhan tembakau dan ekstrak Zodia. Dari hasil uji bioassay tampak bahwa Submit: 16-12-2011 Review: 01-03-2012 Review: 06 -03-20\2 revisi: 23-04-20\2 75 Bul. Pcnclit. Kcschat. Vol. 40. No.2. Juni, 2012: 75 - X4 ekstrak tcmbakau dan ekstrak zodia pada dosis terendah vaitu !,56% sudah mampu membunuh jentik Ac.aegvpti !IJO%, sedangkan ekstrak zodia pada dosis Berdasarkan hasil tersebut, moka dapat disimpulkan bahwa ekstrak tcmbakau dan jl/ga ekstrak zodia santa-santa efekti] digunakan sebagai bioinscktiksida terhudapjentik Ae.aegypti. Kala Kunci : Ekstrak Tentbakau. Ekstrak Zodia, Ae.aegvpti. Biolarvasida PENDAHULLiAN Sclama ini kchadiran bebcrapa jcnis scrangga telah mendatangkan manfaat bagi manusia dan ada yang membawa kerugian bagi kchidupan manusia, misalnya serangga pcrusak tanaman dan nyamuk. Kehadiran nyarnuk scring dirasakan mcngganggu kchidupan manusia dari gigitannya yang menycbabkan gatal hingga peranannya sebagai vcktor (pcnular) pcnyakit-penyakit berbahaya bagi manusia misalnya penyakit kaki gajah, malaria dan dcrnam berdarah dengue. Secara garis bcsar, cara hidup atau siklus hidup scmua nyamuk adalah sarna, tetapi ada scdik it perbedaan dalam perilaku. Usaha yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan pcngcndalian nyarnuk penular penyakit (vcktor) dcngan rnenggunakan repclcnt dan pcnyemprotan insektisida kesarang-sarang nyamuk. Banyak bahan tanaman yang hisa dijadikan lotion anti nyamuk yang belum dirnanfaatkan, seperti serai wangi, dan laos/lengkuas, (I) . Lingkuovan fisik, biologi dan sosial berperan dalam mempengaruhi keberadaan penular penyakit pengganggu. Serangga merupakan bagian lingkungan yang hidup berdampingan dengan manusia, salah satunya adalah nyamuk Aedes aegypti (2'. Penanggulangan penyakit terhadap vektor penular, khususnya yang disebabkan oleh nyarnuk, telah dilakukan terus menerus, baik secara kimiawi maupun biologis. Pengen'.ili ian secara alarni/biologik dapat dilakukan ,:<.',,,,,\; mengatur populasi vektor melalui ."u,uh - musuh alaminya (3). Saat ini pe- serangga ngcndalian serangga vektor penyakit maupun pengganggu, dengan menggunakan bahan kimia insektisida masih menjadi pilihan utarna, karena hasilnya dapat dilihat secara langsung Penggunaan insektisida yang berlebihan di Indonesia mcnyebabkan scmakin maraknya persaingan pcrusahaan insektisida. Sasaran produk insektisida saat ini tidak hanya dirujukan kepada instansi pemerintah, namun juga diproduksi insektisida untuk rumah tangga, dengan aneka bentuk dan cara aplikasi scpcrti (Repellent, Aerosol, Bakar, Mal, dan lain sebagainya). Dalam klasifikasi insektisida terdapat em pat kclompok bahan aktif inscktisida yaitu kclornpok Karbamat, Pyrcthroid, Organophosphat, dan kelompok Organoklorin 14\. Berbagai produk insektisida rumah tangga dengan berbagai kelompok bahan aktif seperti karbamat dan pyrethroid, menjadi pilihan masyarakat karena faktor kemudahan digunakan, kemudahan mendapatkan dan hasil yang langsung bisa terlihat oleh masyarakat \5). Penggunaan insektisida di satu sisi mernang banyak memberikan keuntungan, akan tctapi penggunaan yang tidak tepat dosis dan cara aplikasi, bisa memberikan dampak buruk terhadap 1. kesehatan dan lingkungan (6 Penggunaan insektisida rumah tangga adalah sebuah kebutuhan yang sifatnya kontinyu atau terus menerus, dan dilakukan di dalam ruangan (indoor). Hal ini sangat memungkinan terjadinya pencemaran lingkungan akibat adanya akumulasi dari bahan aktif insektisida 76 Toksisitas Biolarvasida yang digunakan. Scmakin tingginya penggunaan insektisida, dapat mcnimbulkan kekhawatiran adanya dampak terhadap lingkungan dan kesehatan rnanusia (e,. Penggunaan insektisida sccara terus mcncrus sangat bcrkemungkinan tcrjadinya rcsistensi, Scmakin majunya teknologi maka scmakin cepat dikctahui adanya serangga vcktor yang resisten tcrhadap inscktisida sintctik dan tcrjadinya pcnccmaran lingkungan serta dapat mematikan biota lainnya (non target). Tcrjadinya resistensi dan pencemaran lingkungan dipandang pcrlu untuk mcncari insektisida nabati yang ramah lingkungan, mudah diperoleh dan cfektif membunuh jentik dan nyamuk penular penyakit DBD. Dcmam Bcrdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang saat ini sangat meresahkan karen a mengakibatkan kematian pada pendcritanya. Vektor yang dapat menyebarkan penyakit DBD adalah Aedes acgypti. Nyamuk ini bcrkcmbang biak di lingkungan sekitar rumah terutarna menjadikan air bersih sebagai breeding placesnya. Jentik Ae.aegypti dapat ditemukan di bak mandi, penampungan air, drum dan potpot bunga berair (nidroponik). Gambar.\. Tanaman Tembakau Tembakau ada lah produk pertanian yang diproses dari daun tanaman dari genus Nicotiana. Tembakau dapat dikonsumsi, digunakan sebagai pestisida, dan dalam bentuk 77 (Lulus et. £II) nikotin tartrat dapat digunakan sebagai obat. Jika dikonsumsi, pada umumnya tembakau dibuat menjadi rokok, tembakau kunyah, dan sebagainya. Tembakau telah lama digunakan scbagai cnthcogcn di Amcrika. Kcdatangan bangsa Eropa kc Amcrika Utara mcmpopulcrkan perdagangan tcmbakau terutama scbagai obat pcnenang. Kepopulcran ini mcnyebabkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat bagian sclatan. Setelah Pcrang Saudara Amcrika Scrikat, peru bah an da lam permintaan dan tenaga kerja mcnyebabkan perkembangan industri rokok. Produk baru ini dengan cepat berkembang mcnjadi perusahaan-perusahaan tcmbakau hingga terjadi kontrovcrsi ihniah pada pertcngahan abad ke-20. Dalam Bahasa Indonesia tembakau merupakan serapan dari bahasa asing. Bahasa Spanyol "tabaco" dianggap scbagai asal kata dalam bahasa Arawakan. khususnya. dalam bahasa Taino di Karibia. discbutkan mcngacu pada gulungan daun-daun pada tumbuhan ini (rnenurut Bartolome de Las Casas. 1552) atau bisa juga dari kata "tabago", scjenis pipa bcrbcntuk y untuk mcnghirup asap tembakau (mcnurut Oviedo, daun-daun tembakau dirujuk scbagai Cohiba, tetapi Sp. tabaco (juga It. tobacco) umumnya digunakan untuk mendefinisikan tumbuhan obat-obatan sejak 1410, yang bcrasal dari Bahasa Arab "tabbaq", yang dikabarkan ada scjak abad kc9. sebagai nama dari berbagai jenis tumbuhan. Kata tobacco (bahasa Inggris) bisa jadi berasal dari Eropa, dan pada akhirnya diterapkan untuk tumbuhan sejenis yang berasal dari Amerika ('0). ,. Bul. Pcnclit. Keschat, Vol. 40, No.2. Juni. 2012: 75 - g4 yang lebih murah dan mudah serta ramah lingkungan. BAHAN DAN CARA Rancangan Penelitian Gamhar.Z, Tanaman Zodia Zodia (Evodia suaveolcnsi. adalah masuk dalarn kcluarga Rutaccae dan mcrupakan tanarnan yang bcrasal dari Papua. Tanaman ini telah dimanfaatkan oleh masyarak at asli Papua untuk mengusir serangga dan nyamuk dengan cara mengusapkan daun zodia ke sckujur tubuh. Ciri-ciri Zodia adalah perdu dari suku jeruk-jerukan (Ruraceae), tinggi berkisar antara 50-200 ern dengan ratarata tinggi sekitar 75 em. Daun berbentuk pipih memanjang agak Icntur dengan warna kuning kehijau-hijauan. Panjang daun berkisar antara 2-30 em. Tanaman ini mampu hidup pada ketinggian antara 400-1.000 meter dpl. Menurut penelitian Balai Penel itian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro], minyak yang disuling dari daun tanaman ini mengandung linalool (46%) dan a-pinene (13,26%). Linalool sendiri dikenal sebagai pengusir nyarnuk. Zodia (Evodia suaveolensi akan mengeluarkan aroma yang khas bila daun-daunnya saling bergesckan. Aroma yang keluar akibat pergesekan daun zodia inilah yang tidak disukai dan mampu mcngusir nyamuk. Klasifikasi Ilmiah: Kingdom: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Sapindales; Famili: Rutaceae; Genus: Evodia; Spesies: Evodia suaveo/ens.(lI) Pada penel itian ini dilakukan pembandingan efektifitas dari biolarvasida yang dibuat dari ekstrak daun zodia dibandingkan dengan daun tembakau. Tujuan dari penelitian ini adalah rnendapatkan biolarvasida Pcnelitian ini merupakan pcnelitian eksperiment murni yang dilakukan di Laboratorium Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga. Dalarn penclitian dilakukan pcmbuatan ekstrak dari daun Tcmbakau dan dari daun Zodia, kemudian dilakukan uji bioassay terhadap jentik Ae.aegypti. Efektifitas dilihat dari dosis penggunaan dan besarnya kematian jentik uji. Analisis dilakukan dcngan Analisis Multivariat Probit untuk mcngetahui Lethal concentration (Lc-, dan Lcy;). Bahan dan Alar Penelitian Dalam pcnelitian ini diperlukan alat antara lain gclas, neraca analitik, corong buchncr, kertas saring. kain flannel, kolok, lempeng silica gel GF w . pipa kapiler, kertas penjcnuhan, spektrofotometer UV-Vis, labu takar, alat-alat gelas, pipet volume, cawan petri, pipet velum. karet, kain kassa, ciduk jentik, tissue. Bahan yang digunakan dalam penclitian ini adalah adalah bahan aktif insektisida nabati dari tumbuhan Nicolina tobacum L dan Euvodia graveolens/Zodia (daun) dan larva Ae.aegypti. PEMBUATAN EKSTRAKSI Proses awal pernbuatan ekstrak adalah tahapan pembuatan serbuk simplisia kering, kemudian dengan peralatan tertentu sarnpai derajat kehalusan tertentu. Cairan pelarut dalarn proses pembuatan ekstrak adalah pelarut yang baik untuk senyawa kandungan yang berhasiat atau yang aktif, dengan dernikian senyawa tersebut dapat terpisah dari bahan dan dari senyawa kandungan yang lain. Bahan diambil dari daun, bunga atau akar dipilih kualitas yang baik, Bahan dicuci bersih dengan air kemudian dioven selama 78 Toksisjtas Biolarvasida 48 jam pad a suhu 50 0 c kemudian di blender dan diayak dengan mesh no. 20. Kemudian serbuk dari bahan diambil 50 gram dan dimaserasi dengan pelarut etanol 70 % dan di sating terbcntuklah ckstrak ctanolik kcmudian dipekatkan tcrbcntuklah ckstrak. Ekstrak tersebut selanjutnya difraksinasi caircair dengan menggunakan 50 ml n-heksana dan 50 rnl air destilasi scbanyak tiga kali mcnggunakan corong pisah sehingga mernbcntuk dua lapisan eairan yang terpisah secara nyata. Fraksi n-heksana dipisahkan dari fraksi berairnya dan dikumpulkan dalam wadah yang berbeda. Fraksi berair yang diperoleh difraksinasi cair-cair kembali dengan 50 ml ctil asetat sebanyak tiga kali menggunakan eorong pisah hingga membentuk dua lapisan cair sccara nyata. Fraksi etil asetat dipisahkan dari fraksi airnya dan dikumpulkan dalam wadah yang berbeda. Kemudian untuk memperoleh ekstrak cair dimana fraksi pekat yang diperoleh dari hasil fraksinasi etanolik masing-rnasing . disuspensikan dalam larutan aqua des sehingga dalam 100 ml pelarut rnengandung I gram faksinasi (1000 ppm) yang disebut larutan induk cair. Larutan induk inilah kemudian di bagi-bagi berdasarkan konsentrasi yang akan diuji .. UJI BIOASSAY TERHADAP NYAMUK PRADEWASA Setiap ekstrak dilakukan pengujian terhadap jentik nyamuk yang terdiri dari perlakuan dan kontrol. Raneangan penelitian digunakan rancangan aeak lengkap dengan ulangan 4 kali, pada beberapa konsentrasi. Setiap perlakuan masing-masing digunakan 25 ekor jentik nyamuk Aedes aegypti. Cara pengujian, setiap wadah diisi dengan 1 liter air yang jernih. Bubuhkan insektisida uji ke dalam wadah sesuai dengan konsentrasi perlakuan kemudian dimasukkan 25 jentik Ae. aegypti instrar III ke dalam setiap wadah tersebut. Pengamatan dilakukan terhadap banyaknya jentik jentik yang pingsan selama 79 (Lulus ct. a/) satu jam dan pengamatan selama 24 jam untuk mengetahui jentik yang mati. Koreksi angka kclumpuhan/kematian apabila angka kelumpuhan/kematian pada kelompok kontrol mclcbihi 5% tctapi kurang dari 20%, angka kclumpuhan/kcmatian pada kelompok perlakuan dikoreksi menurut rumus Abbot, yaitu : (A Al -c.i ----------------- x 100 'Yo (l00 - C) Kctcrangan : AI = Angka kclumpuhan/kematian sctclah dikorcksi A C =: Angka kclumpuhan/kcmatian pad a pcrlakuan ~ Angka kclumpuhan/kematian pada kontrol ANALISIS DATA Kriteria efikasi : Kriteria efikasi diambil berdasarkan waktu kelumpuhan (knock down time) 50% dan 95% dari jumlah nyamuk uji (dihitung dari data yang telah dikoreksi dengan rnortalitas dan kelumpuhan nyamuk uji) pada kontrol. Persentasi nyamuk dan jentik yang mati/lumpuh dihitung pada saat 5, 10, 15,30, 45 dan 60 menit, serta 2, 4, 8, 12 jam. Persen kematian ditentukan 24 jam setelah aplikasi. Data dianalisis dengan Analisis probit untuk mengetahui waktu yang dapat membunuh jentik nyamuk (Lethal time) 50% dan 95%. Perbandingan toksisitas antar dosis dilakukan secara diskriptif terhadap persen kematian nyamuk uj i pada setiap perlakuan dan pembanding. Persentase kematian pada kontrol >dari 20% pengujian gagal dan diulang, Hasil penguj ian dianggap baik bila nilai kematian antara 98 - 100%. Kurang dari nilai tersebut dinyatakan tidak baik. HASIL PENELITIAN Bul, Pcnclit. Kcschat, Vol. 40. No. c. Juni, 2012: 75 - ~4 Bcrdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Laboratorium Balai Besar Libang Vcktor dan Reservoir Penyakit Salatiga, tampak bahwa ckstrak Tembakau dan Ekstrak Zodia kcduanya memiliki cfck tok sik tcrhadap jcntik Ae.aegvpti, sehingga kcduanya dapat dijadikan alternatif dalam pcngcndalian jentik Ac.aegvpti di lingkungan. Adapun tingkat toksisitas dari ckstrak tembakau adalah pada dosis 1,56% kematian jentik Ae.aegypti dalam 24 jam aplikasi adalah 100% sedangkan pada dusis percobaan tertinggi yaitu dosis 50%. maka kematian jcntik uji 100% terjadi setelah 2 jam aplikasi. Pada aplikasi dengan menggunakan ekstrak zodia, maka tampak bahwa pada dosis 1.56% . jumlah kcmatian jentik uji adalah 100% pada 24 jam, dan pada dosis 50%, maka kematian jentik uji 100% terjadi pada menit kc 15. Secara rinci pengamatan kematian jcntik uji pada biolarvasida ekstrak ternbakau dan ekstrak zodia disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2, serta Gambar 1 dan 2. Tabel I, Person Kematian Jentik Ae.aegypti pada uji biolarvaslda dengan ekstrak Ternbakau Konsentrasi (%j' \Vaktu Pengamatan Vji Bioassai larvasida 15 mnt 30 milt 45 milt 50 0,00 0,00 24,00 53,33 100,00 100,00 100,00 25 0,00 0,00 0.00 0.00 34,67 100,00 100,00 12,5 0,00 0.00 0.00 0.00 0,00 17.33 100,00 6.25 0,00 0.00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 3,75 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 IDO ,DO 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 100.00 1,56 Kctcrangan 0.00 : * : konscntrasi I jam 2 jam 4 jam 24 jam ckstrak daun tcmbakau dalam 100 !TIl air 80 Toksisitas Biolarvasida , """ .. (Lulus et. all 120 100 c '" <:: 80 .,'e" ;.: 60 c ., '" :; Q.. ~o 12.50·. -6.25°0 20 -~~3.75°l) --U6·. o 15 Bull 30 BUll ~5 BIDl 1 jam 2 jam ~ jam 2~ jam \Vaktu pengamatan Gambar l. Grafik Kematian Jentik Ae. aegypti pada berbagai dosis ekstrak Tembakau Tabel 2. Persen Kematian Jentik Ae.aegypti pada uji biolarvasida dengan ckstrak Zodia Konscntrasi {%j Waktu Pengamatan Uji Biolarvasida 15 mnt 30 mnt 45 mot I jam 2 jam 4jam 24jam 50 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 25 18,67 29,33 58,67 86,67 100,00 100,00 100,00 12,5 6,67 25,33 45,33 66,67 100,00 100,00 100,00 6,25 2,67 6,67 18,67 33,33 89,33 100,00 100,00 3,75 0,00 5,33 9,33 22,67 44,00 96,00 100,00 1,56 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 76,00 100,00 Keterangan : * : konsentrasi ekstrak zodiadalam 100ml air 81 Bul. Pcnclit. Kcschat, Vol. 40.1\0. 2. Juni. 2012: 75 - 84 120 100 ./ c :£ so " OJ ~ 60 I 20 o ..... __ i i / 15 rnnr 30 !!lUI 45 UUH 1 jam 2 jam 4 jam 24 jam 12.50~0 --1.56 0 0 Waktu pengamatan Cnmbar 2. Grafik Kernatian Jentlk Nyarnuk Ae. aegypti pada Berbagai Dosis Ektrak Zndia PEMBAHASAN Tembakau (Nicolina tabacum L) Tembakau atau Nicotina tabacum adalah produk pertanian yang diproscs dari daun tanaman dari genus Nicoliana . Ternbakau dapat dikonsumsi, digunakan sebagai pestisida, dan dalam benruk nikotin tartrat dapat digunakan scbagai obat. Tcmbakau marnpu tumbuh dcngan baik di daerah data ran tinggi. Selain untuk bahan rokak dan obat penenang, ternbakau juga dapat mcmbunuh jcntik nyamuk. Mcnurut surnbcr IPTEK bahwa kandungan nikotin tanarnan tembakau dapat digunakan sebagai larvas ida baik itu untuk fumigan maupun secara racun perut. ( 1.1 I Ekstrak daun tcmbakau yang digunakan dalam penelitian ini dalarn uji bioassay ternyata marnpu untuk membunuh jentik Ae. aegypti 100 % dalam 24 jam mern-butuhkan dosis 1,56 %. Dan pada dasis 50%, ekstrak ini marnpu mcmbunuh jcntik uji 100% sclama 2 jam. Mcnurut pcnclitian yang dilakukan oleh Hasan Boesri dkk (20 II), Ekstrak tembakau memiliki daya reppelensi terhadap nyarnuk Ae.aegypti, yaitu pada dasis 100.";(, mampu mcnolak X3,3 0;;, gigitan nyamuk sclama I jam, 66,3 % sclama 2 jam, 61,3 % selama 3 jam. 44, I % selama 4 jam, 29,2 % selama 5 jam. dan 21,6 % selama 6 jam.'!" Nikatin adalah bahan larut air dan balch dickstrak dengan mcmbiarkan irisan tembakau dircndam dalarn air sclarna 12 jam. Nikatin merupakan racun saraf yang bereaksi cepat (potent nerve poison) dan digunakan dalarn racun serangga' lSI. Berdasarkan hasil uji Probit didapatkan bahwa LC50 adalah scbcsar 3,803% scdangkan Lc~; scbcsar 6,174 %. Nikatin berperan sebagai racun kontak bagi scrangga scpcrti: ulat pcrusak daun, aphids, triphs, dan pcngcndali jamur (fungisida). Daun tembakau dapat dipakai dalam bentuk irisan segar atau tepung yang dibuat dari daun kering. Ternbakau dapat dipakai sebagai insektisida botani, forrnulasi yang mulai dipcrdagangkan mcngandung 40% nikotin sulfat. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak tembakau mengandung zat yang tidak hanya 82 Toksisitas Biolarvasida mampu dibunakan sebagai repellent nyamuk Ae.aegypti, narnun juga memiliki day a bunuh terhadap jentiknya. Zodia (Evodia suaveolens, Scheff) Zodia memiliki nama latin Evodia suaveolcns, Scheff, tetapi ada juga yang menyebut dcngan Euodia suaveolens, Scheff. Tanaman perdu ini berasal dari keluarga Rutaceae. Tinggi: tanarnan 0,3-2m dan panjang daun tanaman dcwasa 20-30cm. Bentuk zodia cukup menarik sehingga digunakan juga sebagai tan aman hias. Zodia diduga berasal dari Papua. Namun, saat ini sudah banyak tumbuh di daerah Pulau Jawa, bahkan sering dijumpai ditanarn di halaman rumah atau kebun sebagai tanaman hias. Menurut pendapat masyarakat, tanaman ini bisa digunakkan untuk mengusir nyamuk, baik di dalam ruangan maupun dipekarangan. Oleh masyarakat Papua, tanaman ini sudah lama digunakan sebagai penghalau serangga, khususnya nyamuk. Kenyataan ini juga diperkuat oleh beberapa literature yang menyebutkan bahywa tanaman ini menghasilkan aroma yang cukup tajam yang di duga disebabkan oleh kandungan evodiamine dan rutaecarpine sehingga tidak disukai serangga. Daun zodia terasa pahit, kadangkadang digunakkan sebagai obat tradisional, antara lain sebagai tonik untuk menambah stamina tubuh, sementara rebusan kulit batangnya berrnanfaat sebagai percda dernam malaria. Oaun zodia dapat disuling untuk menghasilkan minyak asiri (essential oil) yang mengandung bahan aktif (komponen utama) evodiamine dan rutaecarpine. Diduga, kedua bahan aktif inilah yang mernbuat nyamuk tidak menyukai tanaman ini. Tanaman ini tumbuh baik di ketinggian 4001.000 m dpl. Perbanyakannya sangat mudah, yaitu menggunakan bij i, bahkan biji yang jatuh menycbar disekitar tanaman pun dapat tumbuh menjadi tanaman dalam jumlah yang 83 ILulus et. al) cukup banyak. Ekstrak daun Zodia untuk membunuh jcntik Aedes 100 % dalam 24 jam membutuhkan dosis minimall ,56 %. Dalam artikel Pestida Nabati, dinyatakan bahwa kandungan Zodia yang dapat dijadika scbagai larvas ida adalah Evodiamin dan Rytaccarpin (Anonim. 20 I 0). Efektifitas Ekstrak Tembakau dibandingkan dengan Ekstrak Zodia Apabila dilihat dari segi efektifitasnya, tarnpak bahwa ekstrak daun zodia mallpun ekstrak tembakau mampu digunakan scbagai larvasida. Oalam uji bioassay tampak bahwa ekstrak daun zodia memiliki daya toksisitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak tembakau, Hal ini tampak pada konsentrasi 1,56% yang merupakan konsentrasi terendah dalam uji bioassay, tcrnyata ekstrak zodia mampu mcmbunuh jcntik uji mencapai 100% dalam waktu 24 jam, dan pada dosis 50% ternyata ekstrak zodia marnpu membunuh semua jentik uji dalam waktu 15 menit, sedangkan ekstrak ternbakau pada dosis yang sama mampu membunuh jentik uji 100% dalam waktu 2 jam. Berdasarkan hasil uji Probit didapatkan hasil bahwa Lc,o sebesar 1,064 % dan LC95 sebesar 1,895%. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kedua jenis ekstrak sama-sama mampu digunakan sebagai larvasida nabati, namun efektifitas dari ekstrak zodia lebih bagus dibandingkan dengan ekstrak tembakau, karena merniliki konsentrasi yang lebih rendah dalam membunuh jentik. Perbandingan efektifitas larvasida menggunakan ekstrak ternbakau dan ekstrak zodia, pad a dosis yang sarna terhadap jentik Ae,aegypti dapat dilihat dari hasil uji probit untuk mengetahui Lethal time- nya pada tiaptiap dosis pengujian. Oosis yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1,56%; 3,75%; 6,25%; 12,50%; 25% dan 50%. Hal ini secara terinci tampak pada Tabel 3. Bul. Penclit. Kcschat, Vol. 40. No.2. Juni, 2012: 75 . H4 Berdasarkan Uji Statistik dengan menggunakan uji Regressi Probit, sebagaimana tampak pada Tabel 3, menunjukkan bahwa Ekstrak Zodia pada dosis 1,56%, 3,75%, 6,25%, 12,50%,25% dan 50% sernua cfektif mernbunuh jentik Ae.aegypti dan mcmiliki waktu membunuh yang lebih sedikit dibandingkan dengan ekstrak Tembakau. Hal ini dapat diartikan pula bahwa Ekstrak Zodia rncrnbutuhkan dosis Icbih rendah dibandingkan ekstrak Tembakau untuk dapat mernbunuh jcntik Ae.aegypty, Pada dosis 50% ekstrak Tembakau mernbutuhkan waktu 57,120 menit untuk membunuh 50% jentik uji (U,n), scdangkan pada ektrak Zodia dosis 12,5% hanya mernbutuhkan waktu 43,794 menit untuk mernbunuh 50% jcntik ujinya. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian dari Tutik Juniati yang menyatakan bahwa ekstrak Zodia mengandung evodiamine dan Rutacharpine yang diduga sangat disukai oleh nyamuk dan bersifat terhadap jentiknya. Dalam larvasidal pcnelitiannya Juniati mcnyatakan bahwa semakin lama perendaman ekstrak rnaka kematiannya sernakin besar, dan waktu yang paling baik dalam membunuh jentik uji adalah 12j am .<lO' Taber 3. Lethal time ekstrak Tembakau dan Ekstrak Zodia terhadap jentik Ae.aegypti Oasis (%) Letha/time (Lt) Lethal time (Lt) Ekstrak Tembakau Ekstrak Zodia (menit) (mcnit) Ltso 50,00 57,120 89,527 Kcterangan : tidak dapat dianalisa Probit karcna variasi data sedikit KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian bahwa tumbuhan zodia dan tembakau efektif digunakan scbagai pengendali jentik Ae.aegypti. Ekstrak zodia lebih baik dalam mernbunuh jentik Ae.aegypti. Konsentrasi minimal dari ekstrak zodiac rnaupun ekstrak tembakau yang dapat rnernbunuh jentik Ae.aegypti adalah 1,56%. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini, maka karni mencoba mernberikan saran agar diIakukan uji penerimaan rnasyarakat dalam penggunaan insektisida nabati dari ekstrak tembakau dan ekstrak daun zodia. UCAPAN TERIMA KASIH Atas terselenggaranya penelitian ini, maka tak lupa karni menyampaikan rasa terima kasih yang dalam kepada Drs, Bambang Heriyanto,M.Kes selaku Kepala Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit, atas ijin dan supportnya dalam menjalankan penelitian ini. Tak lupa terirna kasih juga kami sarnpaikan kepada segenap pihak yang telah mernbantu dalam penelitian lilt. 1,56 197,538 325,987 3,75 101,697 299,393 DAFTAR RUJUKAN I. 6,25 68,091 165,781 12,50 43,794 114,/81 34,128 98,973 Agus Kardinan. Tanaman Pengusir dan pcmbasmi nyarnuk.Agromedia Pustaka. Jakarta. 2003. 25,00 130,911 209,964 2. Kesumawati, U., Singgih, H.S., 2006, Hama Pennukiman Indonesia, Institut Pertanian Bogor. 84 Toksisitas Biolarvasida 3. 4, 5. WHO. Instructions for determining the susceptibi lity or resistance of adult mosquitoes to organochlorine organophosphate and carbamate insecticides. Diagnostic Test WHOIVBC /81.806.198I.Hall-5. Anonim, Pcnggunaan lnsektisida Rumah Tangga Di Indonesia. www.lnfo.com, Didownload tanggal 12 Maret 2009. Isnawati, A., Mariana R.. Herman. MJ., 2009. Paparan Propoxur Pada Anggota Rumah Tangga Yang Mcnggunakan Anti Serangga Semprot di Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Depok .Bulctin Penehtian Kesehatan. Vol. 37 No. I Hal43 - 54. 6. Rudy C. Tarumingkcng. Pengantar Toksikologi lnscktisida. Fakultas Pasca Sarjana. Insritut Pertanian Bogor. 1989. 7. Dep.Kes, R.1. Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat, Direktorat Jendral Pengawasan obat dan makanan, Dircktorat pengawasan obat tradisional. Jakarta 2000. 8. Dep. Kes. R.1. Rencana Srrategis Program Pemberantasan Penyakit Bersumber Binaiang (PPBB). Ditjen PPM dan PLP. Jakarta. 2000. 9 Hal. 9. 85 Margono G. Kamus Kimia. Penerbit Usaha Nasional, Surabaya. Indonesia. (Lulus et. u/) 10. Anonim, 2010. " Tcrnbakau" didownload dati http://id.wikipedia.org/wiki/Tembakau tanggal 23 Oktober 20 I I. II. Anonim.2010." Zodia (Evodia Tanaman Pcngusir Nyarnuk". tanggal 23 Oktober 2011. suaveolcns) Didownload 12. WHO, 2005. Safety of Pyrcthroids of Public Health Use, WHOPES. 13. Anonim. 2011." Tcknologi Tcpat Guna Tentang Budidaya Pertanian". Di download tanggal 20 November 2011. 14. Bocsri, H, Dian P, Ayu, 2011. .• Kemampuan Ekstrak Tembakau Scbagai Repellent tcrhadap Nyamuk Ae.acgypti. Balai Besar l.itbang Vektor dan reservoir Pcnyakit. Salatiga, 15. Wikipedia.com." Tembakau". tanggal 20 Oktober 20 I I. Di download 16. JuniastuuT. 2010." Efck Ekstrak Zodia Scbagai Larvasida Dalam Upaya Pemberantasan Penyakit Demam Bcrdarah Dengue ''. Universitas Air Langga, Surabaya.