Aedes aegypti - Perpustakaan Universitas Mercu Buana

advertisement
TOKSISITAS BIOLARVASIDA EKSTRAK TEMBAKAU DlBANDlNGKAN
DENGAN EKSTRAK ZODIA TERHADAP JENTIK VEKTOR DEMAM BERDARAH
DENGUE (Aedes aegypti;
Lulus Susanti I dan Hasan Boesri I
1
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Pcnyakit Salatiga
Email: lulusCliJ.litbang.depkes.go.id
BIOLARVASIDA TOXICITY OF TOBBACO EXTRACTS COMPARED TO
ZODIAEXTRACTS AGAINST DENGUE VECTORS FLICK (Aedes aegypti)
Abstract
Vector-borne diseases especially Dengue Hemorrhagic Ft'''(T CD/-/Fi Is still an
issue In Indonesia Mosuuito control CIl/Tt'IIf'" used 11'11' insecticide which classes
ofactive ingredients werefrom Pvretrokl gl'Ollli. carbanunes. Organochlorin. and
Organophospat.lt Is considered highl, t'11"clil't', quicl: note without seein!!. the
results and environmental im puct, Based on th.u condition. II Is nt'('('SSWT 10 look
[or bioinsecticidc (from plant) that Is envirtnnncntul irictullv, ('(/.1'1' to obtain anc!
cffectivelv kills the 101'\'(/e and mosquito.
The aim of this studv is to conduct bioassas test bv uslllg tobacco estract and
Zodia extract against Ae.aegypt! 101'\'(1<'. As lor ho« 10 obtain thes« nuncrials bv
extraction and distillation oftiered plant material which is considered to have the
power to kill hosed on literature and societv. In this studv, \I't' lise tobacco plant
and Zodia extracts. From the bioassay test results It appears thai tobacco and
zodia extracts at the lowest dose of 1.515% \I'OS uble to kill tilt' At'. ocgvptijcntike
100%. Based on these results, it can he concluded thai the extracts oftobacco and
also extract ofzodia equallv effectil'e against the larvae used as bioinsektiksida to
Ae.uegypti.
Kev words: Tobaco Extract, Zodia Extract: Ac.acgvpti. Biojentikcide
Abstrak
Di Indonesia penyakit tular vektor masih menjadi masalah terutama Demam
Berdarah Dengue (DBD). Pengendalian nyamuk yang digunakan saat ini dari
bahan insektisida golongan Peritroid. Karbamat, Organophospat dan
Organochlorin, karena dianggap sangat efektif, eepat diketahui hasilnya dan
tanpa melihat dampak lingkungan. Maka dipandang perlu untuk mencari
insektisida nabati yang ramah lingkungan, mudah diperoleh dan efekti{
membunuh jentik dan nyamuk penular penyakit DBD. Adapun cara untuk
memperoleh bahan tersebut dengan cara ekstraksi bertingkat dan penyulingan
dari bahan tumbuhan yang dianggap mempunyai daya bunuh berdasarkan
pus taka dan masyarakat. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan ekstrak
tumbuhan tembakau dan ekstrak Zodia. Dari hasil uji bioassay tampak bahwa
Submit: 16-12-2011 Review: 01-03-2012 Review: 06 -03-20\2 revisi: 23-04-20\2
75
Bul. Pcnclit. Kcschat. Vol. 40. No.2. Juni, 2012: 75 - X4
ekstrak tcmbakau dan ekstrak zodia pada dosis terendah vaitu !,56% sudah
mampu membunuh jentik Ac.aegvpti !IJO%, sedangkan ekstrak zodia pada dosis
Berdasarkan hasil tersebut, moka dapat disimpulkan bahwa ekstrak tcmbakau
dan jl/ga ekstrak zodia santa-santa efekti] digunakan sebagai bioinscktiksida
terhudapjentik Ae.aegypti.
Kala Kunci : Ekstrak Tentbakau. Ekstrak Zodia, Ae.aegvpti. Biolarvasida
PENDAHULLiAN
Sclama ini kchadiran bebcrapa jcnis
scrangga telah mendatangkan manfaat bagi
manusia dan ada yang membawa kerugian
bagi kchidupan manusia, misalnya serangga
pcrusak tanaman dan nyamuk. Kehadiran
nyarnuk scring dirasakan
mcngganggu
kchidupan manusia dari gigitannya yang menycbabkan gatal hingga peranannya sebagai
vcktor (pcnular) pcnyakit-penyakit berbahaya
bagi manusia misalnya penyakit kaki gajah,
malaria dan dcrnam berdarah dengue. Secara
garis bcsar, cara hidup atau siklus hidup
scmua nyamuk adalah sarna, tetapi ada
scdik it perbedaan dalam perilaku. Usaha
yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan
pcngcndalian nyarnuk penular penyakit
(vcktor) dcngan rnenggunakan repclcnt dan
pcnyemprotan insektisida kesarang-sarang
nyamuk. Banyak bahan tanaman yang hisa
dijadikan lotion anti nyamuk yang belum
dirnanfaatkan, seperti serai wangi, dan
laos/lengkuas, (I) .
Lingkuovan fisik, biologi dan sosial
berperan dalam mempengaruhi keberadaan
penular penyakit pengganggu.
Serangga merupakan bagian lingkungan yang
hidup berdampingan dengan manusia, salah
satunya adalah nyamuk Aedes aegypti (2'.
Penanggulangan penyakit terhadap vektor
penular, khususnya yang disebabkan oleh
nyarnuk, telah dilakukan terus menerus, baik
secara kimiawi maupun biologis. Pengen'.ili ian secara alarni/biologik dapat dilakukan
,:<.',,,,,\; mengatur populasi vektor melalui
."u,uh - musuh alaminya (3). Saat ini pe-
serangga
ngcndalian serangga vektor penyakit maupun
pengganggu, dengan menggunakan bahan
kimia insektisida masih menjadi pilihan
utarna, karena hasilnya dapat dilihat secara
langsung
Penggunaan insektisida yang berlebihan di Indonesia mcnyebabkan scmakin
maraknya persaingan pcrusahaan insektisida.
Sasaran produk insektisida saat ini tidak
hanya dirujukan kepada instansi pemerintah,
namun juga diproduksi insektisida untuk
rumah tangga, dengan aneka bentuk dan cara
aplikasi scpcrti (Repellent, Aerosol, Bakar,
Mal, dan lain sebagainya). Dalam klasifikasi
insektisida terdapat em pat kclompok bahan
aktif inscktisida yaitu kclornpok Karbamat,
Pyrcthroid, Organophosphat, dan kelompok
Organoklorin 14\.
Berbagai produk insektisida rumah
tangga dengan berbagai kelompok bahan
aktif seperti karbamat dan pyrethroid, menjadi pilihan masyarakat karena faktor
kemudahan digunakan, kemudahan mendapatkan dan hasil yang langsung bisa terlihat oleh masyarakat \5). Penggunaan insektisida di satu sisi mernang banyak memberikan keuntungan, akan tctapi penggunaan
yang tidak tepat dosis dan cara aplikasi, bisa
memberikan
dampak
buruk
terhadap
1.
kesehatan dan lingkungan (6 Penggunaan
insektisida rumah tangga adalah sebuah
kebutuhan yang sifatnya kontinyu atau terus
menerus, dan dilakukan di dalam ruangan
(indoor). Hal ini sangat memungkinan terjadinya pencemaran lingkungan akibat
adanya akumulasi dari bahan aktif insektisida
76
Toksisitas Biolarvasida
yang digunakan. Scmakin tingginya penggunaan insektisida, dapat mcnimbulkan kekhawatiran
adanya
dampak
terhadap
lingkungan dan kesehatan rnanusia (e,.
Penggunaan insektisida sccara terus
mcncrus sangat bcrkemungkinan tcrjadinya
rcsistensi, Scmakin majunya teknologi maka
scmakin cepat dikctahui adanya serangga
vcktor yang resisten tcrhadap inscktisida sintctik dan tcrjadinya pcnccmaran lingkungan
serta dapat mematikan biota lainnya (non
target). Tcrjadinya resistensi dan pencemaran
lingkungan dipandang pcrlu untuk mcncari
insektisida nabati yang ramah lingkungan,
mudah diperoleh dan cfektif membunuh
jentik dan nyamuk penular penyakit DBD.
Dcmam Bcrdarah Dengue (DBD)
merupakan penyakit yang saat ini sangat
meresahkan karen a mengakibatkan kematian
pada pendcritanya. Vektor yang dapat menyebarkan penyakit DBD adalah Aedes
acgypti. Nyamuk ini bcrkcmbang biak di
lingkungan sekitar rumah terutarna menjadikan air bersih sebagai breeding placesnya. Jentik Ae.aegypti dapat ditemukan di
bak mandi, penampungan air, drum dan potpot bunga berair (nidroponik).
Gambar.\. Tanaman Tembakau
Tembakau ada lah produk pertanian
yang diproses dari daun tanaman dari genus
Nicotiana. Tembakau dapat dikonsumsi, digunakan sebagai pestisida, dan dalam bentuk
77
(Lulus et. £II)
nikotin tartrat dapat digunakan sebagai obat.
Jika dikonsumsi, pada umumnya tembakau
dibuat menjadi rokok, tembakau kunyah, dan
sebagainya. Tembakau telah lama digunakan
scbagai cnthcogcn di Amcrika. Kcdatangan
bangsa Eropa kc Amcrika Utara mcmpopulcrkan perdagangan tcmbakau terutama
scbagai obat pcnenang. Kepopulcran ini
mcnyebabkan
pertumbuhan
ekonomi
Amerika Serikat bagian sclatan. Setelah
Pcrang Saudara Amcrika Scrikat, peru bah an
da lam permintaan
dan
tenaga
kerja
mcnyebabkan perkembangan industri rokok.
Produk baru ini dengan cepat berkembang
mcnjadi perusahaan-perusahaan tcmbakau
hingga terjadi kontrovcrsi ihniah pada pertcngahan abad ke-20.
Dalam Bahasa
Indonesia tembakau merupakan serapan dari
bahasa asing. Bahasa Spanyol "tabaco" dianggap scbagai asal kata dalam bahasa
Arawakan. khususnya. dalam bahasa Taino
di Karibia. discbutkan mcngacu pada
gulungan daun-daun pada tumbuhan ini
(rnenurut Bartolome de Las Casas. 1552)
atau bisa juga dari kata "tabago", scjenis pipa
bcrbcntuk y untuk mcnghirup asap tembakau
(mcnurut Oviedo, daun-daun tembakau dirujuk scbagai Cohiba, tetapi Sp. tabaco (juga
It. tobacco) umumnya digunakan untuk
mendefinisikan tumbuhan obat-obatan sejak
1410, yang bcrasal dari Bahasa Arab
"tabbaq", yang dikabarkan ada scjak abad kc9. sebagai nama dari berbagai jenis
tumbuhan. Kata tobacco (bahasa Inggris)
bisa jadi berasal dari Eropa, dan pada
akhirnya diterapkan untuk tumbuhan sejenis
yang berasal dari Amerika ('0).
,.
Bul. Pcnclit. Keschat, Vol. 40, No.2. Juni. 2012: 75 - g4
yang lebih murah dan mudah serta ramah
lingkungan.
BAHAN DAN CARA
Rancangan Penelitian
Gamhar.Z, Tanaman Zodia
Zodia (Evodia suaveolcnsi. adalah
masuk dalarn kcluarga Rutaccae dan
mcrupakan tanarnan yang bcrasal dari Papua.
Tanaman ini telah dimanfaatkan oleh masyarak at asli Papua untuk mengusir serangga
dan nyamuk dengan cara mengusapkan daun
zodia ke sckujur tubuh. Ciri-ciri Zodia adalah
perdu dari suku jeruk-jerukan (Ruraceae),
tinggi berkisar antara 50-200 ern dengan ratarata tinggi sekitar 75 em. Daun berbentuk
pipih memanjang agak Icntur dengan warna
kuning kehijau-hijauan. Panjang daun berkisar antara 2-30 em. Tanaman ini mampu
hidup pada ketinggian antara 400-1.000
meter dpl.
Menurut penelitian Balai
Penel itian Tanaman Rempah dan Obat
(Balittro], minyak yang disuling dari daun
tanaman ini mengandung linalool (46%) dan
a-pinene (13,26%). Linalool sendiri dikenal
sebagai pengusir nyarnuk. Zodia (Evodia
suaveolensi akan mengeluarkan aroma yang
khas bila daun-daunnya saling bergesckan.
Aroma yang keluar akibat pergesekan daun
zodia inilah yang tidak disukai dan mampu
mcngusir nyamuk.
Klasifikasi
Ilmiah:
Kingdom: Plantae; Divisi: Magnoliophyta;
Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Sapindales;
Famili: Rutaceae; Genus: Evodia; Spesies:
Evodia suaveo/ens.(lI)
Pada penel itian ini dilakukan pembandingan efektifitas dari biolarvasida yang
dibuat dari ekstrak daun zodia dibandingkan
dengan daun tembakau. Tujuan dari penelitian ini adalah rnendapatkan biolarvasida
Pcnelitian ini merupakan pcnelitian
eksperiment murni yang dilakukan di
Laboratorium Balai Besar Litbang Vektor
dan Reservoir Penyakit Salatiga. Dalarn
penclitian dilakukan pcmbuatan ekstrak dari
daun Tcmbakau dan dari daun Zodia,
kemudian dilakukan uji bioassay terhadap
jentik Ae.aegypti. Efektifitas dilihat dari
dosis penggunaan dan besarnya kematian
jentik uji. Analisis dilakukan dcngan Analisis Multivariat Probit untuk mcngetahui
Lethal concentration (Lc-, dan Lcy;).
Bahan dan Alar Penelitian
Dalam pcnelitian ini diperlukan alat
antara lain gclas, neraca analitik, corong
buchncr, kertas saring. kain flannel, kolok,
lempeng silica gel GF w . pipa kapiler, kertas
penjcnuhan, spektrofotometer UV-Vis, labu
takar, alat-alat gelas, pipet volume, cawan
petri, pipet velum. karet, kain kassa, ciduk
jentik, tissue. Bahan yang digunakan dalam
penclitian ini adalah adalah bahan aktif
insektisida nabati dari tumbuhan Nicolina
tobacum L dan Euvodia graveolens/Zodia
(daun) dan larva Ae.aegypti.
PEMBUATAN EKSTRAKSI
Proses awal pernbuatan ekstrak
adalah tahapan pembuatan serbuk simplisia
kering, kemudian dengan peralatan tertentu
sarnpai derajat kehalusan tertentu. Cairan pelarut dalarn proses pembuatan ekstrak adalah
pelarut yang baik untuk senyawa kandungan
yang berhasiat atau yang aktif, dengan
dernikian senyawa tersebut dapat terpisah
dari bahan dan dari senyawa kandungan yang
lain. Bahan diambil dari daun, bunga atau
akar dipilih kualitas yang baik, Bahan dicuci
bersih dengan air kemudian dioven selama
78
Toksisjtas Biolarvasida
48 jam pad a suhu 50 0 c kemudian di blender
dan diayak dengan mesh no. 20. Kemudian
serbuk dari bahan diambil 50 gram dan
dimaserasi dengan pelarut etanol 70 % dan di
sating
terbcntuklah
ckstrak
ctanolik
kcmudian dipekatkan tcrbcntuklah ckstrak.
Ekstrak tersebut selanjutnya difraksinasi caircair dengan menggunakan 50 ml n-heksana
dan 50 rnl air destilasi scbanyak tiga kali
mcnggunakan
corong
pisah
sehingga
mernbcntuk dua lapisan eairan yang terpisah
secara nyata. Fraksi n-heksana dipisahkan
dari fraksi berairnya dan dikumpulkan dalam
wadah yang berbeda. Fraksi berair yang
diperoleh difraksinasi cair-cair kembali
dengan 50 ml ctil asetat sebanyak tiga kali
menggunakan eorong pisah hingga membentuk dua lapisan cair sccara nyata. Fraksi
etil asetat dipisahkan dari fraksi airnya dan
dikumpulkan dalam wadah yang berbeda.
Kemudian untuk memperoleh ekstrak cair
dimana fraksi pekat yang diperoleh dari hasil
fraksinasi
etanolik
masing-rnasing . disuspensikan dalam larutan aqua des sehingga
dalam 100 ml pelarut rnengandung I gram
faksinasi (1000 ppm) yang disebut larutan
induk cair. Larutan induk inilah kemudian di
bagi-bagi berdasarkan konsentrasi yang akan
diuji ..
UJI BIOASSAY TERHADAP NYAMUK
PRADEWASA
Setiap ekstrak dilakukan pengujian
terhadap jentik nyamuk yang terdiri dari perlakuan dan kontrol. Raneangan penelitian
digunakan rancangan aeak lengkap dengan
ulangan 4 kali, pada beberapa konsentrasi.
Setiap perlakuan masing-masing digunakan
25 ekor jentik nyamuk Aedes aegypti. Cara
pengujian, setiap wadah diisi dengan 1 liter
air yang jernih. Bubuhkan insektisida uji ke
dalam wadah sesuai dengan konsentrasi perlakuan kemudian dimasukkan 25 jentik Ae.
aegypti instrar III ke dalam setiap wadah
tersebut. Pengamatan dilakukan terhadap
banyaknya jentik jentik yang pingsan selama
79
(Lulus ct. a/)
satu jam dan pengamatan selama 24 jam
untuk mengetahui jentik yang mati. Koreksi
angka kclumpuhan/kematian apabila angka
kelumpuhan/kematian
pada
kelompok
kontrol mclcbihi 5% tctapi kurang dari 20%,
angka kclumpuhan/kcmatian pada kelompok
perlakuan dikoreksi menurut rumus Abbot,
yaitu :
(A
Al
-c.i
----------------- x 100 'Yo
(l00 - C)
Kctcrangan :
AI = Angka kclumpuhan/kematian sctclah dikorcksi
A
C
=:
Angka kclumpuhan/kcmatian pad a pcrlakuan
~
Angka kclumpuhan/kematian pada kontrol
ANALISIS DATA
Kriteria efikasi :
Kriteria efikasi diambil berdasarkan
waktu kelumpuhan (knock down time) 50%
dan 95% dari jumlah nyamuk uji (dihitung
dari data yang telah dikoreksi dengan
rnortalitas dan kelumpuhan nyamuk uji) pada
kontrol. Persentasi nyamuk dan jentik yang
mati/lumpuh dihitung pada saat 5, 10, 15,30,
45 dan 60 menit, serta 2, 4, 8, 12 jam. Persen
kematian ditentukan 24 jam setelah aplikasi.
Data dianalisis dengan Analisis probit untuk
mengetahui waktu yang dapat membunuh
jentik nyamuk (Lethal time) 50% dan 95%.
Perbandingan toksisitas antar dosis dilakukan
secara diskriptif terhadap persen kematian
nyamuk uj i pada setiap perlakuan dan
pembanding. Persentase kematian pada
kontrol >dari 20% pengujian gagal dan
diulang, Hasil penguj ian dianggap baik bila
nilai kematian antara 98 - 100%. Kurang
dari nilai tersebut dinyatakan tidak baik.
HASIL PENELITIAN
Bul, Pcnclit. Kcschat, Vol. 40. No. c. Juni, 2012: 75 - ~4
Bcrdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Laboratorium Balai Besar Libang
Vcktor dan Reservoir Penyakit Salatiga,
tampak bahwa ckstrak Tembakau dan
Ekstrak Zodia kcduanya memiliki cfck tok sik
tcrhadap jcntik Ae.aegvpti, sehingga kcduanya dapat dijadikan alternatif dalam pcngcndalian jentik Ac.aegvpti di lingkungan. Adapun tingkat toksisitas dari ckstrak tembakau
adalah pada dosis 1,56% kematian jentik
Ae.aegypti dalam 24 jam aplikasi adalah
100% sedangkan pada dusis percobaan
tertinggi yaitu dosis 50%. maka kematian
jcntik uji 100% terjadi setelah 2 jam aplikasi.
Pada aplikasi dengan menggunakan ekstrak
zodia, maka tampak bahwa pada dosis 1.56%
. jumlah kcmatian jentik uji adalah 100%
pada 24 jam, dan pada dosis 50%, maka
kematian jentik uji 100% terjadi pada menit
kc 15. Secara rinci pengamatan kematian
jcntik uji pada biolarvasida ekstrak ternbakau
dan ekstrak zodia disajikan pada Tabel 1 dan
Tabel 2, serta Gambar 1 dan 2.
Tabel I, Person Kematian Jentik Ae.aegypti pada uji biolarvaslda dengan ekstrak Ternbakau
Konsentrasi
(%j'
\Vaktu Pengamatan Vji Bioassai larvasida
15 mnt
30 milt
45 milt
50
0,00
0,00
24,00
53,33
100,00
100,00
100,00
25
0,00
0,00
0.00
0.00
34,67
100,00
100,00
12,5
0,00
0.00
0.00
0.00
0,00
17.33
100,00
6.25
0,00
0.00
0,00
0,00
0,00
0,00
100,00
3,75
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
IDO ,DO
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
100.00
1,56
Kctcrangan
0.00
: * : konscntrasi
I jam
2 jam
4 jam
24 jam
ckstrak daun tcmbakau dalam 100 !TIl air
80
Toksisitas Biolarvasida
, """ .. (Lulus et. all
120
100
c
'"
<::
80
.,'e"
;.: 60
c
.,
'"
:;
Q..
~o
12.50·.
-6.25°0
20
-~~3.75°l)
--U6·.
o
15 Bull 30 BUll
~5 BIDl
1 jam
2 jam
~
jam
2~
jam
\Vaktu pengamatan
Gambar l. Grafik Kematian Jentik Ae. aegypti pada berbagai dosis ekstrak Tembakau
Tabel 2. Persen Kematian Jentik Ae.aegypti pada uji biolarvasida dengan ckstrak Zodia
Konscntrasi
{%j
Waktu Pengamatan Uji Biolarvasida
15 mnt
30 mnt
45 mot
I jam
2 jam
4jam
24jam
50
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
25
18,67
29,33
58,67
86,67
100,00
100,00
100,00
12,5
6,67
25,33
45,33
66,67
100,00
100,00
100,00
6,25
2,67
6,67
18,67
33,33
89,33
100,00
100,00
3,75
0,00
5,33
9,33
22,67
44,00
96,00
100,00
1,56
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
76,00
100,00
Keterangan :
* : konsentrasi ekstrak zodiadalam 100ml air
81
Bul. Pcnclit. Kcschat, Vol. 40.1\0. 2. Juni. 2012: 75 - 84
120
100
./
c
:£ so
"
OJ
~
60
I
20
o
.....
__
i
i
/
15 rnnr 30 !!lUI 45 UUH 1 jam 2 jam 4 jam 24 jam
12.50~0
--1.56 0 0
Waktu pengamatan
Cnmbar 2. Grafik Kernatian Jentlk Nyarnuk Ae. aegypti pada Berbagai Dosis Ektrak Zndia
PEMBAHASAN
Tembakau (Nicolina tabacum L)
Tembakau atau Nicotina tabacum
adalah produk pertanian yang diproscs dari
daun tanaman dari genus Nicoliana .
Ternbakau dapat dikonsumsi, digunakan
sebagai pestisida, dan dalam benruk nikotin
tartrat dapat digunakan scbagai obat.
Tcmbakau marnpu tumbuh dcngan
baik di daerah data ran tinggi. Selain untuk
bahan rokak dan obat penenang, ternbakau
juga dapat mcmbunuh jcntik nyamuk.
Mcnurut surnbcr IPTEK bahwa kandungan
nikotin tanarnan tembakau dapat digunakan
sebagai larvas ida baik itu untuk fumigan
maupun secara racun perut. ( 1.1 I
Ekstrak daun tcmbakau yang digunakan dalam penelitian ini dalarn uji bioassay
ternyata marnpu untuk membunuh jentik Ae.
aegypti 100 % dalam 24 jam mern-butuhkan
dosis 1,56 %. Dan pada dasis 50%, ekstrak
ini marnpu mcmbunuh jcntik uji 100%
sclama 2 jam. Mcnurut pcnclitian yang
dilakukan oleh Hasan Boesri dkk (20 II),
Ekstrak tembakau memiliki daya reppelensi
terhadap nyarnuk Ae.aegypti, yaitu pada
dasis 100.";(, mampu mcnolak X3,3 0;;, gigitan
nyamuk sclama I jam, 66,3 % sclama 2 jam,
61,3 % selama 3 jam. 44, I % selama 4 jam,
29,2 % selama 5 jam. dan 21,6 % selama 6
jam.'!" Nikatin adalah bahan larut air dan
balch dickstrak dengan mcmbiarkan irisan
tembakau dircndam dalarn air sclarna 12 jam.
Nikatin merupakan racun saraf yang bereaksi
cepat (potent nerve poison) dan digunakan
dalarn racun serangga' lSI. Berdasarkan hasil
uji Probit didapatkan bahwa LC50 adalah
scbcsar 3,803% scdangkan Lc~; scbcsar
6,174 %.
Nikatin berperan sebagai racun
kontak bagi scrangga scpcrti: ulat pcrusak
daun, aphids, triphs, dan pcngcndali jamur
(fungisida). Daun tembakau dapat dipakai
dalam bentuk irisan segar atau tepung yang
dibuat dari daun kering. Ternbakau dapat
dipakai sebagai insektisida botani, forrnulasi
yang mulai dipcrdagangkan mcngandung
40% nikotin sulfat.
Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak
tembakau mengandung zat yang tidak hanya
82
Toksisitas Biolarvasida
mampu dibunakan sebagai repellent nyamuk
Ae.aegypti, narnun juga memiliki day a bunuh
terhadap jentiknya.
Zodia (Evodia suaveolens, Scheff)
Zodia memiliki nama latin Evodia
suaveolcns, Scheff, tetapi ada juga yang
menyebut dcngan Euodia suaveolens, Scheff.
Tanaman perdu ini berasal dari keluarga
Rutaceae. Tinggi: tanarnan 0,3-2m dan
panjang daun tanaman dcwasa 20-30cm.
Bentuk zodia cukup menarik sehingga
digunakan juga sebagai tan aman hias. Zodia
diduga berasal dari Papua. Namun, saat ini
sudah banyak tumbuh di daerah Pulau Jawa,
bahkan sering dijumpai ditanarn di halaman
rumah atau kebun sebagai tanaman hias.
Menurut pendapat masyarakat, tanaman ini bisa digunakkan untuk mengusir
nyamuk, baik di dalam ruangan maupun dipekarangan.
Oleh
masyarakat
Papua,
tanaman ini sudah lama digunakan sebagai
penghalau serangga, khususnya nyamuk.
Kenyataan ini juga diperkuat oleh beberapa
literature
yang
menyebutkan
bahywa
tanaman ini menghasilkan aroma yang cukup
tajam yang di duga disebabkan oleh kandungan evodiamine dan rutaecarpine sehingga tidak disukai serangga.
Daun zodia terasa pahit, kadangkadang digunakkan sebagai obat tradisional,
antara lain sebagai tonik untuk menambah
stamina tubuh, sementara rebusan kulit
batangnya berrnanfaat sebagai percda dernam
malaria. Oaun zodia dapat disuling untuk
menghasilkan minyak asiri (essential oil)
yang mengandung bahan aktif (komponen
utama) evodiamine dan rutaecarpine. Diduga,
kedua bahan aktif inilah yang mernbuat
nyamuk tidak menyukai tanaman ini.
Tanaman ini tumbuh baik di ketinggian 4001.000 m dpl. Perbanyakannya sangat mudah,
yaitu menggunakan bij i, bahkan biji yang
jatuh menycbar disekitar tanaman pun dapat
tumbuh menjadi tanaman dalam jumlah yang
83
ILulus et. al)
cukup banyak. Ekstrak daun Zodia untuk
membunuh jcntik Aedes 100 % dalam 24 jam
membutuhkan dosis minimall ,56 %. Dalam
artikel Pestida Nabati, dinyatakan bahwa
kandungan Zodia yang dapat dijadika scbagai
larvas ida adalah Evodiamin dan Rytaccarpin
(Anonim. 20 I 0).
Efektifitas Ekstrak Tembakau dibandingkan dengan Ekstrak Zodia
Apabila dilihat dari segi efektifitasnya, tarnpak bahwa ekstrak daun zodia
mallpun ekstrak tembakau mampu digunakan scbagai larvasida. Oalam uji bioassay
tampak bahwa ekstrak daun zodia memiliki
daya toksisitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak tembakau, Hal ini
tampak pada konsentrasi 1,56% yang
merupakan konsentrasi terendah dalam uji
bioassay, tcrnyata ekstrak zodia mampu
mcmbunuh jcntik uji mencapai 100% dalam
waktu 24 jam, dan pada dosis 50% ternyata
ekstrak zodia marnpu membunuh semua
jentik uji dalam waktu 15 menit, sedangkan
ekstrak ternbakau pada dosis yang sama
mampu membunuh jentik uji 100% dalam
waktu 2 jam. Berdasarkan hasil uji Probit
didapatkan hasil bahwa Lc,o sebesar 1,064
% dan LC95 sebesar 1,895%. Hal ini
menunjukkan bahwa meskipun kedua jenis
ekstrak sama-sama mampu digunakan
sebagai larvasida nabati, namun efektifitas
dari ekstrak zodia lebih bagus dibandingkan
dengan ekstrak tembakau, karena merniliki
konsentrasi yang lebih rendah dalam
membunuh jentik.
Perbandingan efektifitas larvasida
menggunakan ekstrak ternbakau dan ekstrak
zodia, pad a dosis yang sarna terhadap jentik
Ae,aegypti dapat dilihat dari hasil uji probit
untuk mengetahui Lethal time- nya pada tiaptiap dosis pengujian. Oosis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 1,56%; 3,75%;
6,25%; 12,50%; 25% dan 50%. Hal ini
secara terinci tampak pada Tabel 3.
Bul. Penclit. Kcschat, Vol. 40. No.2. Juni, 2012: 75 . H4
Berdasarkan Uji Statistik dengan
menggunakan uji Regressi Probit, sebagaimana tampak pada Tabel 3, menunjukkan
bahwa Ekstrak Zodia pada dosis 1,56%,
3,75%, 6,25%, 12,50%,25% dan 50% sernua
cfektif mernbunuh jentik Ae.aegypti dan mcmiliki waktu membunuh yang lebih sedikit
dibandingkan dengan ekstrak Tembakau. Hal
ini dapat diartikan pula bahwa Ekstrak Zodia
rncrnbutuhkan dosis Icbih rendah dibandingkan ekstrak Tembakau untuk dapat mernbunuh jcntik Ae.aegypty, Pada dosis 50%
ekstrak Tembakau mernbutuhkan waktu
57,120 menit untuk membunuh 50% jentik
uji (U,n), scdangkan pada ektrak Zodia dosis
12,5% hanya mernbutuhkan waktu 43,794
menit untuk mernbunuh 50% jcntik ujinya.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil
penelitian dari Tutik Juniati yang menyatakan bahwa ekstrak Zodia mengandung evodiamine dan Rutacharpine yang diduga
sangat disukai oleh nyamuk dan bersifat
terhadap
jentiknya.
Dalam
larvasidal
pcnelitiannya Juniati mcnyatakan bahwa
semakin lama perendaman ekstrak rnaka
kematiannya sernakin besar, dan waktu yang
paling baik dalam membunuh jentik uji
adalah 12j am .<lO'
Taber 3. Lethal time ekstrak Tembakau dan
Ekstrak Zodia terhadap jentik
Ae.aegypti
Oasis
(%)
Letha/time (Lt)
Lethal time (Lt)
Ekstrak Tembakau
Ekstrak Zodia
(menit)
(mcnit)
Ltso
50,00
57,120
89,527
Kcterangan :
tidak dapat dianalisa Probit karcna variasi data
sedikit
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian bahwa
tumbuhan zodia dan tembakau efektif
digunakan
scbagai
pengendali
jentik
Ae.aegypti. Ekstrak zodia lebih baik dalam
mernbunuh jentik Ae.aegypti. Konsentrasi
minimal dari ekstrak zodiac rnaupun ekstrak
tembakau yang dapat rnernbunuh jentik
Ae.aegypti adalah 1,56%.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka
karni mencoba mernberikan saran agar diIakukan uji penerimaan rnasyarakat dalam
penggunaan insektisida nabati dari ekstrak
tembakau dan ekstrak daun zodia.
UCAPAN TERIMA KASIH
Atas terselenggaranya penelitian ini,
maka tak lupa karni menyampaikan rasa
terima kasih yang dalam kepada Drs,
Bambang Heriyanto,M.Kes selaku Kepala
Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir
Penyakit, atas ijin dan supportnya dalam
menjalankan penelitian ini. Tak lupa terirna
kasih juga kami sarnpaikan kepada segenap
pihak yang telah mernbantu dalam penelitian
lilt.
1,56
197,538
325,987
3,75
101,697
299,393
DAFTAR RUJUKAN
I.
6,25
68,091
165,781
12,50
43,794
114,/81
34,128
98,973
Agus Kardinan. Tanaman Pengusir dan pcmbasmi nyarnuk.Agromedia Pustaka. Jakarta.
2003.
25,00
130,911
209,964
2.
Kesumawati, U., Singgih, H.S., 2006, Hama
Pennukiman Indonesia, Institut Pertanian Bogor.
84
Toksisitas Biolarvasida
3.
4,
5.
WHO.
Instructions
for determining the
susceptibi lity or resistance of adult mosquitoes to
organochlorine organophosphate and carbamate
insecticides.
Diagnostic
Test
WHOIVBC
/81.806.198I.Hall-5.
Anonim, Pcnggunaan lnsektisida Rumah Tangga
Di Indonesia. www.lnfo.com, Didownload
tanggal 12 Maret 2009.
Isnawati, A., Mariana R.. Herman. MJ., 2009.
Paparan Propoxur Pada Anggota Rumah Tangga
Yang Mcnggunakan Anti Serangga Semprot di
Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Depok .Bulctin
Penehtian Kesehatan. Vol. 37 No. I Hal43 - 54.
6.
Rudy C. Tarumingkcng. Pengantar Toksikologi
lnscktisida. Fakultas Pasca Sarjana. Insritut
Pertanian Bogor. 1989.
7.
Dep.Kes, R.1. Parameter standar umum ekstrak
tumbuhan obat, Direktorat Jendral Pengawasan
obat dan makanan, Dircktorat pengawasan obat
tradisional. Jakarta 2000.
8.
Dep.
Kes.
R.1. Rencana Srrategis Program
Pemberantasan Penyakit Bersumber Binaiang
(PPBB). Ditjen PPM dan PLP. Jakarta. 2000. 9
Hal.
9.
85
Margono G. Kamus Kimia. Penerbit Usaha
Nasional, Surabaya. Indonesia.
(Lulus et. u/)
10.
Anonim, 2010. " Tcrnbakau" didownload dati
http://id.wikipedia.org/wiki/Tembakau
tanggal
23 Oktober 20 I I.
II.
Anonim.2010." Zodia (Evodia
Tanaman
Pcngusir Nyarnuk".
tanggal 23 Oktober 2011.
suaveolcns)
Didownload
12. WHO, 2005. Safety of Pyrcthroids of Public
Health Use, WHOPES.
13. Anonim. 2011." Tcknologi Tcpat Guna Tentang
Budidaya Pertanian". Di download tanggal 20
November 2011.
14.
Bocsri, H, Dian P, Ayu, 2011. .• Kemampuan
Ekstrak Tembakau Scbagai Repellent tcrhadap
Nyamuk Ae.acgypti. Balai Besar l.itbang Vektor
dan reservoir Pcnyakit. Salatiga,
15. Wikipedia.com." Tembakau".
tanggal 20 Oktober 20 I I.
Di
download
16. JuniastuuT. 2010." Efck Ekstrak Zodia Scbagai
Larvasida Dalam Upaya Pemberantasan Penyakit
Demam Bcrdarah Dengue ''. Universitas Air
Langga, Surabaya.
Download