11-paparan sinar ultra violet uv dengan

advertisement
ISSN No. 1978-3787
Media Bina Ilmiah75
PAPARAN SINAR ULTRA VIOLET (UV) DENGAN PENGAMATAN WAKTU STERILISASI
TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus sp.
Oleh:
Lalu Srigede, Siti Zaetun
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Mataram
Abstrak: Pengendalian Bacillus sp. dapat dilakukan dengan melalui penyinaran ultraviolet dengan
panjang gelombang tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lama paparan sinar ultra
violet dengan pengamatan waktu sterilisasi terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus Sp. Penelitian ini
merupakan penelitian yang bersifat eksperiment. Metode pemeriksaan yang dilakukan adalah dengan
membuat suspensi biakan murni Bacillus sp. yang setara dengan 0,5 unit Mc Farland, kemudian ditanam
pada media NAP, dan dilakukan pengamatan jumlah koloni Bacillus sp. yang tumbuh berdasarkan lama
sterilisasi sinar ultraviolet. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu sterilisasi sinar
ultraviolet 40 watt selama 30 menit, tumbuh koloni bakteri sebanyak 412 koloni, 60 menit tumbuh koloni
bakteri sebanyak 250 koloni, 90 menit tumbuh koloni bakteri sebanyak 101 koloni dan 120 meit tumbuh
koloni bakteri sebanyak 80 koloni. Hasil analisis statistik One Way ANOVA menunjukkan nilai p hitung
0.000 (p hitung < 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh lama waktu sterilisasi sinar
ultraviolet (uv) terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus Sp.
Kata kunci:Waktu sterilisasi, sinar ultraviolet (UV), Bacillus Sp.
PENDAHULUAN
Bacillus sp merupakan bakteri gram
positif, berbentuk batang yang mempunyai
kemampuan membentuk endospora pada kondisi
yang kurang menguntungkan. Bakteri tersebut
terdapat dimana-mana, dan karena membentuk
spora maka bakteri tersebut dapat bertahan hidup
dalam lingkungan selama beberapa tahun, sehingga
dalam proses pengendaliannya menjadi lebih sulit
(Jawetz, 2011)
Pengendalian bakteri dapat dilakukan dengan
cara
sterilisasi. Sterilisasi
adalah proses
membunuh semua bentuk kehidupan terutama
mikroorganisme
yaitu
bakteri.
Sterilisasi
dilkakukan dengan berbagai cara tergantung
macam dan sifat bahan. Secara mekanik misalnya
dengan penyaringan, secara kimia misalnya dengan
desinfektan dan secara fisik misalnya dengan
pemanasan, penyinaran ultraviolet, sinar x dan
lain-lain (Hollaender, 1995).
Sterilisasi menggunakan sinar ultraviolet
biasanya digunakan untuk sterilisasi ruangan.
Radiasi sinar ultra violet dapat membunuh bakteri
dengan panjang gelombang antara 220-290 nm dan
radiasi yang paling efektif adalah 253,7 nm
(Hollaender, 1995). Mekanisme kerjanya adalah
absorpsi oleh asam nukleat tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaan sel. Energi yang
diabsorpsi ini akan menyebabkan terjadinya ikatan
antara molekul-molekul timin yang bersebelahan
dan menyebabkan terbentuknya dimer timin
sehingga fungsi dari asam nukleat terganggu dan
dapat mengakibatkan kematian bakteri (Bibiana,
1992)
Penggunaan sinar ultraviolet
secara
berlebihan
dan
tidak
dikontrol
dapat
menghilangkan keefektifan dari sinar Ultraviolet
itu sendiri, Oleh sebab itu lama penyinaran harus
sesuai dengan alat atau bahan yang disterilkan
(Suprapto, 2009).
Dosis yang tepat bagi sinar ultraviolet banyak
menemui kesulitan karena berbagai variabel yang
dapat mempengaruhi, diantaranya : aliran udara,
kelembaban, jarak antara sumber cahaya dengan
bahan yang disterilkan dan lamanya waktu
sterilisasi (Suprapto, 2009).
_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com
Volume 8, No. 6, Oktober 2014
76 Media Bina Ilmiah
Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu
dilakukan penelitian mengenai “Pengaruh lama
waktu sterilisasi sinar ultraviolet (UV) terhadap
pertumbuhan bakteri Bacillus sp”
Penelitian ini bertujuan
an untuk mengetahui
berapa besar pengaruh paparan sinar UV dengan
melakukan pengamatan pada lama waktu sterilisasi
terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus sp.
ISSN No. 1978-3787
1978
Alur Kerja Penelitian
METODE DAN BAHAN
Penelitian ini bersifat eksperimen dengan
rancangan Time Series Experiment.. digambarkan
sebagai berikut :
Dalam rancangan ini dilakuakan satu seri
pengukuran variabel tertentu terhadap suatu
kelompok subyek yaitu O1, O2 dan O3 .
Kemudian terhadap kelompok subyek tersebut
dikenankan perlakuan (P). Kemudian dilakukan
seri pengukuran
uran ulang yaitu O4 dan O5. Apabila
ada perubahan rata-rata
rata hasil pengukuran pada
sebelum dan setelah perlakuan maka dianggap ada
efek dari perlakuan P.s
Rancangan terdiri dari:
T0: Kontrol positif tanpa sterilisasi menggunakan
sinar Ultraviolet
T1: Sterilisasi menggunakan sinar Ultraviolet
selama 30 menit.
T2: Sterilisasi menggunakan sinar Ultraviolet
selama 60 menit.
T3: Sterilisasi menggunakan sinar Ultraviolet
selama 90 menit.
T4: Sterilisasi menggunakan sinar Ultraviolet
selama 120 menit.
Data yang
ang didapatkan dari hasil perhitungan
jumlah koloni yang tumbuh pada media NAP
disajikan dalam bentuk tabel.
Data yang dikumpulkan dianalisis dengan uji
One Way ANOVA. Apabila data tidak homogen
dan tidak berdistribusi normal maka dilanjutkan
dengan uji statistik non parametrik Kruskal wallis.
_____________________________________________
Volume 8, No. 6, Oktober 2014
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini di laksanakan bulan juli 2013 di
Laboratorium
Bakteriologi Jurusan Analis
Kesehatan Poltekkes Kemenkes Mataram.
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh lama waktu
sterilisasi sinar ultraviolet terhadap pertumbuhan
bakteri Bacillus sp. Dari tiap
iap-tiap perlakuan di
dapatkan hasil jumlah bakteri yang kemudian
dimasukkan dalam tabel
engaruh
lama sterilisasi sinar
Tabel 1. Pengaruh
ultraviolet terhadap pertumbuhan bakteri
Bacillus Sp.
Jumlah koloni bakteri yang tumbuh
.
Keterangan :
T1 : Sterilisasi sinar
inar ultraviolet selama 30 menit
T2 : Sterilisasi sinar ultraviolet selama 60 menit
T3 : Sterilisasi sinar ultraviolet selama 90 menit
T4 : Sterilisasi sinar ultraviolet selama 120 menit
GT : Jumlah Total (Grand Total)
GM : Jumlah rata-rata
rata total (Grand Mean)
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787
Berdasarkan table 1 di atas menunjukkan nilai
p hitung ˃ p α (0,05) yang berarti data yang
dihasilkan berdistribusi normal. Selanjutnya
dilakukan uji homogenitas data menggunakan uji
levene test yang menunjukkan bahwa p > α (0.05)
yang berarti data yang dihasilkan homogen
sehingga dapat dilanjutkan dengan menggunakan
uji One Way Anova .
Untuk melihat pengaruh sterilisasi sinar
ultraviolet terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus
sp. diuji menggunakan uji statistik One Way Anova
dengan tingkat kepercayan 95% α (0,05) yang
menunjukkan bahwa nilai p hitung (0,000) < pα
(0.05) yang berarti bahwa ada pengaruh lama
waktu sterilisasi sinar UV terhadap pertumbuhan
bakteri Bacillus sp. Dari uji oneway anova hanya
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh lama
waktu sterilisasi uv terhadap pertumbuhan bakteri
Bacillus sp., sehingga perlu dilakukanuji post hoc
test menggunakan multiple comparisons tukey
HSD. Uji Tukey HSD bertujuan untuk mengetahui
adanya pengaruh dari masing-masing perlakuan
atau konsentrasi. Ada pun hasil Post Hoc Test
Multiple Comparison Tukey HSD dengan bantuan
SPSS menunjukkan bahwa waktu sterilisasi UV
selama 120 menit merupakan waktu terbaik dalam
menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus sp. jika
dibandingkan dengan kelompok perlakuan lain.
PEMBAHASAN
Sterilisasi
adalah penghancuran atau
pemusnahan seluruh mikroorganisme termasuk
spora. Sterilisasi menggunakan sinar ultraviolet
biasanya digunakan untuk sterilisasi ruangan.
Radiasi sinar ultra violet dapat membunuh bakteri
dengan panjang gelombang antara 220-290 nm
dimana radiasi yang paling efektif adalah 253,7 nm
(Hollaender, 1995). Mekanisme kerjanya adalah
absorpsi oleh asam nukleat tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaan sel. Energi yang
diabsorpsi ini akan menyebabkan terjadinya ikatan
antara molekul-molekul timin yang bersebelahan
dan menyebabkan terbentuknya dimer timin
sehingga fungsi dari asam nukleat terganggu dan
dapat mengakibatkan kematian bakteri (Bibiana,
1992)
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh lama
waktu sterilisasi sinar ultraviolet terhadap
pertumbuhan bakteri Bacillus sp, di peroleh hasil
Media Bina Ilmiah77
bahwa semakin lama waktu sterilisasi semakin
berkurang jumlah bakteri Bacillussp. Berdasarkan
data penelitian pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa
terjadi penurunan jumlah bakteri Bacillus sp di
tiap-tiap perlakuan. Setelah sterilisasi 30 menit 60
menit, 90 menit, dan 120 menit menggunakan sinar
ultraviolet terlihat bahwa terjadi penurunan jumlah
bakteri terbesar terdapat setelah sterilisasi sinar
ultraviolet selama 120 menit.
Hasil uji penelitian ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan Soetarto (2008) bahwa
penurunan jumlah bakteri disebabkan karena sinar
ultraviolet dapat menyebabkan kerusakan pada
senyawa yang dihasilkan oleh bakteri, sehingga
dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri kurang
baik. Penurunan jumlah bakteri semakin besar
apabila waktu sterilisasi sinar ultraviolet yang
dilakukan semakin lama karena sinar ultraviolet
diketahui merupakan salah satu sinar dengan daya
radiasi yang dapat bersifat letal bagi organisme.
Sinar ultaviolet mempunyai panjang gelombang 4
nm hingga 400 nm dengan efisiensi tertinggi untuk
pengendalian mikroorganisme adalah 365 nm.
Ultraviolet mempunyai efek letal terhadap sel-sel
mikroorganisme, maka radiasi ultraviolet sering
dipakai di tempat-tempat yang menuntut kondisi
aseptik seperti di laboratorium, ruang operasi
rumah sakit, dan ruang produksi makanan dan
minuman serta farmasi.
Salah satu sifat sinar ultraviolet adalah daya
penetrasi yang sangat rendah, selapis kaca tipispun
sudah mampu menahan sebagian besar sinar
ultraviolet. Oleh karena itu sinar ultraviolet hanya
dapat efektif untuk mengendalikan bakteri pada
permukaan yang terpapar langsung oleh sinar
ultraviolet atau bakteri dekat dengan permukaan
medium yang transparan (Ratna S, 1990). Adsorbsi
maksimal sinar ultraviolet terjadi pada asam
nukleat, seperti yang kita tahu hidupnya sel bakteri
bergantung pada molekul-molekul protein nukleat
dan asam nukleat. Perubahan molekul protein dan
asam nukleat dapat merusak sel tanpa dapat
diperbaiki kembali. Penghambatan kerja enzim
dapat mengakibatkan terganggunya metabolisme
atau matinya sel. Terhambatnya sintesis asam
nukleat dan protein dapat mengakibatkan
kerusakan total pada sel (Pelczar dan Chan, 2005).
Pada tabel 4.2 dan 4,3 menunjukan hasil uji
Normalitas dan homogenitas yang menunjukkan
_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com
Volume 8, No. 6, Oktober 2014
78 Media Bina Ilmiah
bahwa data homogen dan bedistribusi normal. Hal
ini dibuktikan dengan nilai p hitung > α (0,05).
Karena data dan variabel dari hasil penelitian
bersifat homogen dan berdistribusi normal maka
pengujian dilanjutkan dengan uji One WayAnova
untuk mengetahui pengaruh lama waktu sterilisasi
sinar ultraviolet terhadap penurunan jumlah bakteri
Bacillus sp.
Dari tabel 4.4 menunjukkan hasil uji One
WayAnova dengan tingkat kepercayaan = 95%.
Diperoleh hasil yang signifikan yaitu p hitung
(0,000) < pα (0,05). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh lama waktu sterilisasi sinar
ultraviolet terhadap bakteri Bacillus sp .
Berdasarkan hasil uji Tukey HDS pada tabel 4.5
yang bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh
dari masing-masing perlakuan atau konsentrasi
dimana diperoleh hasil yang signifikan yaitu p
hitung (0,000)<α (0,05) hal ini berarti perlakuan
pada waktu sterilisasi sinar ultraviolet selama 60
menit, 90 menit, dan 120 menit mempunyai
pengaruh yang bermakna terhadap penurunan
jumlah bakteri Bacillus sp. dimana waktu
sterilisasi menggunakan ultraviolet selama 120
menit
merupakan
waktu
terbaik
dalam
menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus sp. jika
dibandingkan dengan kelompok perlakuan lain.
Hal ini berarti sterilisasi menggunakan sinar
ultraviolet efektif digunakan untuk menurunkan
jumlah bakteri Bacillus sp.
PENUTUP
a.
Simpulan
Terdapat pengaruh terhadap lama waktu
sterilisasi
terhadap
pertumbuhan
bakteri
Bacillussp. dengan signifikansi sebesar 0,000 ( p
hitung < 0,05).
Saran
Perlu
dilakukan
penelitian
sterilisasi
menggunakan ultraviolet denga waktu yang lebih
lama pada ruangan dengan menggunakan bakteribakteri penyebab kontaminan.
ISSN No. 1978-3787
Kontaminan.
Jurnal
penelitian.
Semarang:
Universitas
Muhammadiyah Semarang.
Arminsih dkk, Efektivitas sterilisasi dengan sinar
ultravolet. www. Rinbinkes. Litbang
.Depkes, go. Id . diakses tanggal 12
juni 2010 pukul 9.50 wita.
Entjang,
Indan. 2003. Mikrobiologi dan
Parasitologi.Citra
Aditya
Bakti.
Bandung.
Hollaender ,A. 1995, Radiation Bioloy. Vol IL
Effects Of Radiation On Bacteria.
Cornell university, Itacha N.Y
J.
E.
Jawet, Mikrobiologi Untuk
keesehatan, ed. 16 1992
Profesi
Jawetz, E., J.L. Melnick., E.A. Adelberg. 2008.
Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23.
EGC. Jakarta
Jawetz, et al 2011. Mikrobiologi kedokteran.
Surabaya: salemba Medical
Lay, Bibiana W. dan Hastowo, Sugyo . 1992.
Mikrobiologi. Rajawali Pers.Jakarta
Melnick dan Adelberg’s 2005 dalam Bawa temaja,
2010.
Laporan
praktikum
Mikrobiologi Farmasi Situs Web
Muhaimin, M.T. 2001. Teknologi pencahayaan.
PT Rineka Cipta, jakarta
Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian
Kesehatan. PT Rinek Cipta, jakarta.
b.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyadi, T. 2009. Pengaruh Sinar Ultraviolet
Terhadap
Pertumbuhan
BakteriBacillus Sp Sebagai Bakteri
_____________________________________________
Volume 8, No. 6, Oktober 2014
Pradihka, Indra. 2010. Mikrobiologi Dasar. Situs
Web
http://ekmonsaurus.blogspot.com/2011/01
pengambilan-sampelmikroorganisme-basillus sp. html.
diakses tanggal 11Februari 2011,
pukul.11.37 wita.
Ratna Siri Hadioetomo, 1990, Mikrobiologi Dasar
Dalam Praktek Teknik dan Staff
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787
Media Bina Ilmiah79
Pengajar
Fakultas
Kedokteran
Universitas Indonesia, Mikrobiologi
Kedokteran, Bina Rupa Aksara,
Jakarta
Soemarno , 2000. Isolasi Dan Identifikasi bakteri
klinik AAK Yogyakarta: Yogyakarta.
Suprapto, Ma’at 2009 Sterilisasi dan Disinfikasi.
Airlangga University Press. Surabaya.
Zainuddin,
Muhamad.
2000.
penelitian. Surabaya
Pelczar, Michael J. Dan Chan, E.C. S. 2005.
Dasar-Dasar Mikrobiologi 2. UI
Press. Jakarta.
Soetarto, E.S, Suharni. T.T, Nastiti. S.Y dan
Sembiring, L. 2008. Petunjuk
Praktikum
Mikrobiologi
Untuk
Mahasiswa
Fakultas
Biologi.
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Biologi Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Metodologi
_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com
Volume 8, No. 6, Oktober 2014
Download