Dampak Penerapan Undang – Undang

advertisement
Firman, Dampak Penerapan Undang – Undang Kewarganegaraan Burma 1982 Terhadap Warga Muslim
Rohingya Pada Masa Pemerintahan Ne Win 1962-1988
1
Dampak Penerapan Undang – Undang Kewarganegaraan Burma 1982
Terhadap Warga Muslim Rohingya Pada Masa
Pemerintahan Ne Win 1962-1988
(The Effect of the 1982 Citizenship Law Enforcement on Rohingya Muslims in Burma
during the Ne Win Administration 1962-1988)
R. Firman Syarif Hidayatullah, Sugiyanto Eddie Kusuma
Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: [email protected]
Abstract
The purpose of this paper is to determine the impacts of the Burma 1982 Citizenship Law
enforcement on Rohingya Muslims in Burma during the administration of Ne Win. The
research used qualitative design. The research used data collection methods and data
analysis methods. The draft of the Citizenship Law on chapter 2 and point 3;“Nationals
such as the Kachin, Kayah, Karen, Chin, Burman, Mon, Rakhine or Shan and ethnic groups
as have settled in any of the territories included within the State as their permanent home
from a period anterior to 1185 B.E., 1823 A.D. are Burma citizens.” Consequently, the
Burma 1982 Citizenship Law excludes ethnic Rohingya. The results showed that the impact
of the Burma 1982 Citizenship Law enforcement by Myanmar Government on Rohingya
Muslims is that Rohingyas are not recognized as citizens of Burma, leading to
discrimination against Rohingya Muslims in economic sectors where legal fields against
Rohingya Muslims. among others, the collection of special taxes and also social economic
control on Rohingya. Based on the research results, it can be concluded that the impact of
the 1982 Burma Citizenship Law enforcement by Myanmar Government on Rohingya
Muslims is that Rohingya Muslims are not recognized as citizens of Burma, so it leads
discriminations in economic, social and legal fields.
Keywords : impact, burma citizenship law enforcement, rohingya
yang tinggal di Rakhine. Rakhine adalah negara
Pendahuluan
Masyarakat
Muslim
Rohingya
di
Burma
sebenarnya tidak bisa disebut etnis sepenuhnya
karena
tidak
diakui
keberadaannya
bagian di Myanmar yang dahulunya bernama
Arakan.
oleh
Muslim Rohingya merupakan salah satu
pemerintah terkait. Pemberian label etnis bagi
kelompok etnis Muslim minoritas di Burma Barat
Rohingya awalnya hanya sebagai label politis yang
tepatnya di negara bagian Arakan yang mana
digunakan untuk memperjuangkan keberadaan
menjadi salah satu basis dari etnis mayoritas yang
kelompok tersebut di Burma. Menurut sejarahnya,
beragama Budha (Arbiantoro, 2008). Muslim
Rohingya disebut sebagai kaum minoritas Muslim
Rohingnya adalah sekelompok manusia terbuang
e-Journal Ilmu Hubungan Internasional
2
Firman, Dampak Penerapan Undang – Undang Kewarganegaraan Burma 1982 Terhadap Warga Muslim
Rohingya Pada Masa Pemerintahan Ne Win 1962-1988
identitasnya. Muslim Rohingya berbahasa berbeda
asli). Warga Rohingya tidak termasuk dalam salah
dengan sebagian bahasa rakyat Burma. Status
satu dari tiga kategori kewarganegaraan tersebut.
Rohingnya adalah status minoritas tanpa bentuk.
Pemerintah
Burma
Muslim
tahun 1982 secara langsung mengatur tentang
Rohingya sebagai bangsa Burma. Begitu juga
kendali Pemerintah junta militer Burma dalam
Bangladesh sebagai salah satu asal-usul nenek
memberikan status kewarganegaraan ataupun
moyang Rohingya, juga tidak mengakui kedekatan
menghapus
Muslim Rohingya sebagai bangsa Bangladesh.
negaranya yang mungkin disebabkan karena
Bangladesh hanya menerima suaka beberapa
melakukan tindakan tercela atau ketidaksetiaan
pengungsi Muslim Rohingya (Chaudhury, 2008).
pada negaranya. Keputusan tersebut bersifat
Keberadaan
tidak
warga
mengakui
Undang-Undang Kewarganegaraan Burma
minoritas
status
kewarganegaraan
warga
Muslim
mutlak dalam kekuasaan penuh keputusan dalam
Rohingya tidak diakui oleh Pemerintah Burma
negeri Burma yang menjadikan undang-undang
sebagai salah satu etnis asli Burma. Warga
kewarganegaraan tesebut legal dan berkekuatan
minoritas Muslim Rohingya juga mengalami
hukum.
tindakan-tindakan diskriminatif baik dari kaum
Tujuan
penulisan
ini
adalah
untuk
mayoritas maupun dari pihak Pemerintah Burma
menjelaskan dampak dari penerapan undang-
sendiri. Terkesan bahwa warga minoritas Muslim
undang kewarganegaraan Burma tahun 1982
Rohingya tersebut tidak diinginkan di negaranya
terhadap warga Muslim minoritas Rohingya pada
sendiri. Oleh karena itu, Muslim Rohingya banyak
masa pemerintahan junta militer Ne Win tahun
melarikan diri ke berbagai negara tetangga seperti
1962 sampai dengan tahun 1988.
Bangladesh, Indonesia, Malaysia dan negaranegara tetangga Burma lainnya untuk mencari
perlindungan.
Masalah
Kerangka Pemikiran
Karya tulis ilmiah ini menggunakan teori
tentang
Dampak Kebijakan dan Teori Diskriminasi untuk
legalitas atas status kependudukan Rohingya di
menganalisa. Teori dampak kebijakan merupakan
Burma. Hukum kewarganegaraan yang berlaku di
salah satu kerangka kajian yang dapat digunakan
Burma semakin ketat dan kompleks. Pada tahun
untuk melihat pengaruh atau dampak suatu
1982,
undang-undang
kebijakan yang dimiliki oleh satu kelompok
yang
tertentu dalam tingkatan domestik suatu negara
tentang
Burma
yang
muncul
mengeluarkan
kewarganegaraan
adalah
intinya
menciptakan tiga kelas warga, yaitu warga negara
adalah pendekatan kebijakan luar negeri.
penuh (diberi hak penuh warga negara Burma),
warga negara asosiasi (warga negara gabungan
Teori dampak kebijakan merupakan salah
dari warga lain) dan warga natura lisasi (warga
satu kerangka kajian yang dapat digunakan untuk
e-Journal Ilmu Hubungan Internasional
Firman, Dampak Penerapan Undang – Undang Kewarganegaraan Burma 1982 Terhadap Warga Muslim
Rohingya Pada Masa Pemerintahan Ne Win 1962-1988
melihat pengaruh atau dampak suatu kebijakan
psycological
yang dimiliki oleh satu kelompok tertentu dalam
Menurut Farrands, Psycological Environment
tingkatan
adalah
berkaitan dengan persepsi, asumsi, penggambaran
pendekatan kebijakan luar negeri. Salah satunya
dan ekspektasi mereka terhadap dunia. Menurut
adalah tulisan dari Christopher Farrands yang
Farrands, ahli-ahli politik yang menekankan pada
menekankan pada sisi lingkungan (environment)
pentingnya hal ini dan melihat bahwa beberapa hal
dan struktur (Structure) dalam sebuah sistem
dalam psycological environment tersebut banyak
pembuatan ketetapan dalam negeri. (White dan
mempengaruhi tata cara pengambilan tindakan
Clarke, 1989:88).
atau bahkan kebijakan suatu negara (White dan
Salah
domestik
satunya
suatu
negara
adalah
tulisan
dari
Christopher Farrands yang menekankan pada sisi
lingkungan
(environment)
dan
dan
operational
3
environment.
Clarke, 1989:88)
Farrands
juga
menuliskan
bahwa
struktur
operational environment berhubungan dengan hal
(Structure) dalam sebuah sistem pembuatan
yang lebih nyata dalam lingkungan di sekitar
ketetapan dalam negeri Farrands menjelaskan
pembuat kebijakan, bukan berarti bahwa hal-hal
bahwa dalam melihat sisi. Lingkungan perlu
yang disebutkan Farrands dalam psycological
diperhatikan ada perbedaan pada lingkungan
environment
domestik dan lingkungan internasional. Menurut
environment ini meliputi struktur sosial dan
Farrands pada lingkup internasional yang anarki,
budaya domestik, kondisi ekonomi dan struktur
tidak memiliki sumber hukum (source of law) dan
internasional yang melingkupi suatu negara
power (kekuasaan) serta otoritas terbagi secara
(White dan Clarke, 1989:88).
tidak
nyata.
Operational
luas. Penyebaran kekuasaan ini juga diikuti
Sedangkan Struktur social, dinilai oleh
dengan praktik diplomasi dan perang. Selain itu,
Farrands, memiliki kekuatan yang besar dalam
pengakuan terhadap kedaulatan yang dimiliki
mempengaruhi aktor pembuat kebijakan dimana
suatu negara. Kondisi lingkungan internasional
pengaruh tersebut tidak sepenuhnya dapat dilihat
yang demikian menurut Farrands pada akhirnya
atau dirasakan secara langsung oleh aktor
dasar dari sebuah tindakan yang diambil oleh
tersebut. Pengaruh yang tidak terlalu dirasakan
suatu negara (Melya, 1993)
tersebut pada dasarnya karena struktur sosial lebih
Sementara pada lingkup domestik, Farrands
memberikan pengaruh berupa nilai di tingkatan
menuliskan bahwa pada lingkup domestik, sistem,
sosial masyarakat yang dianut juga oleh pembuat
hukum dan kekuasaan dapat dilihat secara
kebijakan. Nilai-nilai struktur sosial tersebut dapat
langsung,
kemudahan
berupa ideologi, agama, atau bahkan identitas
tersendiri. Selain kedua sisi tersebut, Farrands
sosial. Menurut Farrands, nilai tersebut pada
juga melihat kemungkinan yang diberikan oleh
dasarnya akan menciptakan permintaan (demands)
akan
memberikan
e-Journal Ilmu Hubungan Internasional
Firman, Dampak Penerapan Undang – Undang Kewarganegaraan Burma 1982 Terhadap Warga Muslim
Rohingya Pada Masa Pemerintahan Ne Win 1962-1988
4
terhadap tindakan. Farrands memberikan contoh,
dilakukan oleh pemerintah maupun kelompok ras
misalnya negara yang sangat dipengaruhi oleh
lainnya. Tindakan non-fisik banyak yang terjadi
nilai kemiliteran sehingga menekankan nilai
seperti
tersebut dalam kebijakan luar negerinya (White
kelompok ras, hingga tindakan yang berujung
dan Clarke, 1989:88).
pada bentuk kontak fisik seperti pemukulan,
Farrands menyimpulkan bahwa peranan
struktur sosial dalam mempengaruhi sebuah
kebijakan dalam negeri juga sangat berhubungan
adanya
pengucilan
terhadap
suatu
pembunuhan bahkan genocide (genosida) (Blank,
2004)
Tindakan
diskriminasi
terhadap
ras
erat dengan kondisi domestik suatu negara dan
minoritas di suatu wilayah tidak terjadi begitu
kondisi yang mengelilingi negara tertentu. Oleh
saja. Adanya faktor sejarah geologi maupun sosial
karena itu, kerangka konseptual yang sesuai
dan bahkan kurang tegasnya pemerintah dalam
dipakai dalam permasalahan di dalam karya ilmiah
membuat keputusan tentang kewarganegaraan
ini
bisa
dan keberagaman etnis, biasanya menjadi latar
kebijakan.
belakangi timbulnya diskriminasi terhadap etnis
adalah
peranan
mempengaruhi
aktor
struktur
sosial
pembuat
Pemerintah junta militer Burma pimpinan Ne Win
minoritas di suatu wilayah.
membuat suatu kebijakan yang berdampak pada
Rohingya merupakan salah satu kelompok
tidak diakuinya warga Muslim Rohingya sebagai
suku yang mendapatkan perlakuan diskriminasi
warga
dari negara asalnya, Burma. Pemerintahan junta
di
Burma
sehingga
menimbulkan
diskriminasi pada warga Muslim Rohingya.
Farrands
juga
bahwa
1962 memang dikenal sebagai rezim pemerintahan
operational environment berhubungan dengan hal
yang paling represif di dunia (Bethrine, 2011).
yang lebih nyata dalam lingkungan di sekitar
Melalui diskriminasi, tindak kekerasan, dan
pembuat kebijakan, bukan berarti bahwa hal-hal
pengusiran oleh Pemerintah Burma kepada
yang disebutkan Farrands dalam psycological
Rohingya ditujukan sebagai bentuk pembersihan
environment
Operational
etnis Rohingya yang ada di Arakan, Burma.
environment ini meliputi struktur sosial dan
Diskriminasi yang dilakukan Pemerintah junta
budaya domestik, kondisi ekonomi dan struktur
militer Burma terhadap Muslim Rohingya dapat
tidak
menuliskan
militer Burma yang telah berkuasa sejak tahun
nyata.
internasional yang melingkupi suatu negara
(White dan
Clarke, 1989:88)
menyebabkan
tindakan-tindakan
kekerasan
terhadap suatu etnis minoritas.
Metode Penelitian
Menurut Rebecca M Blank, diskriminasi
Tulisan ini menggunakan metodologi deskriptif
diartikan adanya perlakuan yang berbeda atas
dengan metode analisa kualitatif dengan pola
dasar ras yang merugikan kelompok ras, baik
pendekatan deduktif yang mana merupakan cara
e-Journal Ilmu Hubungan Internasional
5
Firman, Dampak Penerapan Undang – Undang Kewarganegaraan Burma 1982 Terhadap Warga Muslim
Rohingya Pada Masa Pemerintahan Ne Win 1962-1988
berfikir dari hal yang sifatnya umum kemudian
Pada tahun 1989, pemerintah junta militer
ditarik suatu kesimpulan yang sifatnya khusus
Burma memberlakukan perubahan nama dari
pada akhir analisis. Hal ini sejalan dengan proses
Provinsi Arakan menjadi Provinsi Rakhine yang
yang dilakukan, sebab data yang digunakan
lebih memberikan hak istimewa dalam bidang
kebanyakan
informasi-informasi
politik dan ekonomi pada etnis Rakhine. Hak
umum. Data diperoleh berasal dari perpustakaan,
istimewa tersebut tidak berlaku bagi etnis
internet
dapat
Rohingya dimana etnis ini merupakan etnis
dipertanggungjawabkan. Data yang dikumpulkan
mayoritas di negara bagian Rakhine (dulu Arakan)
kemudian
guna
namun hak tersebut diberikan kepada etnis
memunculkan penjelasan sesuai dengan topik
minoritas Rakhine yang beragama Buddha dengan
permasalahan
suatu
jumlah penduduk kurang dari 10% sehingga
kesimpulan untuk dapat menjawab permasalahan
negara bagian ini dinamakan Rakhine bukan
yang diangkat.
Rohang Oleh karena itu, mereka berupaya
masih
dan
berisi
sumber-sumber
dianalisis
secara
sehingga
yang
deskriptif
dapat
ditarik
menekan mayoritas ataupun menghancurkannya
Hasil Penelitian
Diskriminasi Terhadap Muslim Rohingya
seperti membentuk Gerakan Anti Muslim yang
Diskriminasi oleh Rezim Militer terhadap
lebih banyak melakukan tindakan kekerasan
Muslim Rohingya membuat hidup mereka dalam
terhadap etnis Rohingya. Dari tahun 1997 sampai
tekanan junta militer Burma yang bengis dan
1998, SPDC dikenal sebagai SLORC yang
kejam.
menggantikan
Penindasan,
penganiyaan
hingga
peran
Partai
Sosialis
Burma
pembunuhan biasa dialami Muslim Rohingya.
(BSPP). Para komando militer regional yang kuat
Rezim Militer Burma yang beragama Budha itu,
sebelumnya
memperlakukan Muslim Rohingya seakan bukan
tempatkan di Yangoon (Smith, 2010:86).
manusia. Meski warga Muslim Rohingya adalah
menjadi
Berbagai
tindak
anggota
kejahatan,
SLORC
di
diskriminasi
penduduk Arakan, namun rezim otoriter tidak
sosial, dan pencabutan hak-hak sipil Muslim
mengakui
kewarganegaraan
Rohingya oleh rezim militer Burma, dapat
Rohingya.
Berdasarkan
warga
Muslim
Undang-Undang
Kewarganegaraan tahun 1982, Pemerintah junta
disebutkan:
1. Pembatasan untuk
berpergian: Muslim Rohingya
militer Burma tidak lagi mengakui Muslim
yang tersisa di Burma saat ini menghadapi
Rohingya sebagai bagian dari delapan ras dan 130
problem yang sangat pelik, berupa larangan
kelompok etnis minoritas. Akibatnya Muslim
bepergian bagi Warga Muslim Rohingya dari
Rohingya tidak pernah diakui dan dianggap
satu desa ke desa lain. Untuk pergi keluar
sebagai pendatang ilegal asal Banglades atau
desa
Bengali (Reuters, 2014:26).
mendapat izin dari otoritas lokal, yang
e-Journal Ilmu Hubungan Internasional
Warga
Muslim
Rohingya
harus
Firman, Dampak Penerapan Undang – Undang Kewarganegaraan Burma 1982 Terhadap Warga Muslim
Rohingya Pada Masa Pemerintahan Ne Win 1962-1988
sengaja mempersulit.
Selain itu,
warga
Arakan telah menjadi ladang pembantaian
Muslim Rohingya di Arakan utara telah
dimasukkan ke dalam kamp konsentrasi yang
tidak
memungkinkan
Warga
3.
5.
Kerja paksa, dan pengusiran warga Muslim
Rohingya
dari
desa
Warga
Muslim
Rohingya untuk bepergian dan menjadikan
Rohingya, dengan alasan tidak memiliki
Warga Muslim Rohingya sebagai pekerja
kewarganegaraan.
6.
Pelecehan
terhadap
kaum
militer juga menolak memberikan izin usaha
tentara tiba-tiba masuk ke dalam rumah
bagi warga Muslim Rohingya, sedangkan di
warga Muslim Rohingya pada tengah malam
sisi lain rezim otoriter memungut pajak yang
dan memperkosa kaum wanita di depan
sangat tinggi dari penduduk yang mayoritas
suami
berprofesi sebagai petani dan nelayan.
Rohingya. Pengaduan atas kebejatan tentara
Akibatnya sebagian besar lahan pertanian,
ini hanya akan berujung pada penahanan
tambak dan properti milik warga Muslim
oleh polisi terhadap pelapor. Bahkan dalam
Rohingya saat ini telah di sita secara paksa,
banyak kasus sang pelapor malah disiksa dan
sebagai konsekuansi karena tidak
dibunuh;
bisa
anak-anak
sebaliknya
Sering
dan
pembatasan
dan
pernikahan.
wanita
Pembatasan aktivitas ekonomi: pihak Junta
Warga
pihak
terjadi,
Muslim
junta
juga
membayar pajak.
mempersulit gadis-gadis Rohingya untuk
Pembatasan bidang pendidikan: Setiap orang
menikah.
seharusnya
4.
warga Muslim Rohingya.
Muslim
paksa.
2.
6
berhak
untuk
mendapatkan
7.
Kerusuhan
anti
Rohingya:
pihak
junta
pendidikan yang layak, namun anak-anak
sengaja memicu kerusuhan di berbagai
Rohingya dilarang masuk ke universitas yang
wilayah Arakan secara periodik dalam rangka
ada di Burma, dan pada saat yang bersamaan
melenyapkan etnis ini dari Burma. Akibatnya
juga dilarang melanjutkan pendidikan tinggi
ribuan warga Muslim Rohingya tewas secara
keluar Burma.
mengenaskan dan psoperti Warga Muslim
Pembunuhan, penahanan dan penyiksaan:
Rohingya juga hancur. Dengan cara ini pihak
diskriminasi
berupa
junta bisa melimpahkan tanggung jawabnya
pembunuhan yang dilakukan secara acak
pada warga sipil Budha yang telah dibayar
dalam rangka pemusnahan warga Muslim
oleh junta untuk membunuh warga Muslim
Rohingya. Penyiksaan dan penahanan secara
Rohingya (Thontowi, 2010).
lainnya
yaitu
ilegal dilakukan setiap hari di Arakan. Setiap
Pihak junta juga melarang kaum Muslim
tahun, ratusan warga Muslim Rohingya
untuk melakukan berbagai ibadah. Tahun 1982,
hilang dan tidak diketahui nasibnya. Saat ini
jumlah warga Muslim Rohingya di Burma
e-Journal Ilmu Hubungan Internasional
Firman, Dampak Penerapan Undang – Undang Kewarganegaraan Burma 1982 Terhadap Warga Muslim
Rohingya Pada Masa Pemerintahan Ne Win 1962-1988
7
diperkirakan sebesar 2 juta orang, dan sebanyak
Peraturan diskriminatif lain yang dikenakan,
1,5 juta diantaranya tinggal di Arakan. Sebanyak
yaitu pembedaan perlakukan dengan etnis lain di
600.000 orang tinggal di Bangladesh, 350.000
Burma. Orang-orang Rohingya harus mendapat
orang di Pakistan, 400.000 orang di Saudi Arabia
ijin untuk menikah, dimana untuk mendapatkan
dan 100.000 orang di Uni Emirat Arab, Thailand
ijin menikah, warga Muslim Rohingya diharuskan
dan Malaysia. (Bethrine, 2011)
untuk membayar uang suap tinggi yang hanya
Pemerintah
junta
hanya
berlaku untuk beberapa saat hingga warga Muslim
mengakui “ras nasional” sebanyak 135 etnis.
Rohingya dimintai uang kembali. Bentuk poligami
Muslim Rohingya sama sekali tidak termasuk
juga dilarang, dan para janda harus menunggu
dalam daftar etnik nasional tersebut. Artinya
sedikitnya 3 tahun untuk menikah lagi. Untuk
bahwa pihak Pemerintah junta militer tidak
mendaftarkan kelahiran anak- anak warga Muslim
mengakui
Rohingya, orang tua dibebankan pembayaran yang
sejarah
militer
nenek
Burma
moyang
Muslim
Rohingya yang telah mendiami wilayah ini secara
selalu meningkat dari tahun ke tahun.
turun temurun sejak tahun 1823, hingga saat
Di beberapa wilayah Burma, martabat wanita-
dimulainya koloni Inggris di Arakan. Hukum yang
wanita sangat direndahkan, diantaranya warga
telah diumumkan secara resmi tidak lama sesudah
Muslim Rohingya diharuskan mengumumkan
peraturan repatriasi tahun 1978, menunjukkan
kehamilan warga Muslim Rohingya. Hal ini
bahwa Muslim Rohingya tidak memiliki hak
merupakan bentuk diskriminasi bagi wanita hamil
kewarganegaraan. Warga Muslim Rohingya tidak
supaya warga Muslim Rohingya tidak berkembang
memiliki kedudukan secara hukum termasuk di
di Burma. Hal itu kemudian dipertegas dengan
dalam hukum internasional. Akibatnya secara de
adanya
facto warga Muslim Rohingya tidak memiliki
Undang Kewarganegaraan Burma sejak tahun
kewarganegaraan (Thontowi, 2010).
1982 .(Bethrine, 2011).
penerapan
Undang-Undang
Undang-
Warga Muslim Rohingya dipaksa tunduk
kepada
pembatasan
melakukan
pergerakan.
Keberadaan warga Muslim Rohingya hanya
Dampak Penerapan Undang-Undang Undang-
terbatas pada wilayah desa atau kampung saja.
Undang Kewarganegaraan Burma
Bila
hendak
bepergian,
Muslim
Rohingya
Undang-undang
kewarganegaraan
Burma
diwajibkan membawa surat jalan walaupun hanya
yang dibuat dan diterapkan pada tahun 1982
untuk mengunjungi tetangga desa warga Muslim
berdampak pada berbagai aspek kehidupan warga
Rohingya. Selain itu, warga Muslim Rohingya
Muslim Rohingya, dari mulai aspek sosial, politik
memiliki kewajiban untuk membayar pajak pula.
hingga
(Bethrine, 2011).
berlandaskan ekonomi diberlakukan agar orang
e-Journal Ilmu Hubungan Internasional
aspek
ekonomi.
Kebijakan
yang
Firman, Dampak Penerapan Undang – Undang Kewarganegaraan Burma 1982 Terhadap Warga Muslim
Rohingya Pada Masa Pemerintahan Ne Win 1962-1988
Rohingya tetap berada dalam keadaan tidak
terabaikan
sejahtera
terhadap
(under
development).
Walaupun
berusaha
melakukan
pemerintah
dengan
8
perlawanan
menimbulkan
kebijakan ini berlaku pula pada kelompok etnik
ketegangan terhadap etnis lain. Seperti keputusan
minoritas yang lain, namun, mempertimbangkan
Inggris untuk menjadikan etnis Rakhine sebagai
bahwa 60% populasi orang Rohingya adalah
pegawai sementara menggantikan etnis Rohingya
kelompok
yang
yang
tidak
memiliki
tanah
dan
mogok.
Kebijakan
Inggris
telah
tergantung bantuan orang lain. Terkait dengan
menimbulkan ketegangan antar masing-masing
hilangnya pendapatan maka sangat berperan
etnis. Selain itu, kepemilikan tanah oleh kaum
ketidaktahanan pangan. Hal tersebut nampak
Chettyar (warga Rohingya etnis Bengali) dengan
sebagai usaha yang sengaja untuk meningkatkan
memberikan sejumlah bantuan dana melalui sistem
kelaparan
pengungsian.
yang konservatif untuk menguasai tanah pertanian
Dampak-dampak diskriminasi dijelaskan sebagai
Arakan dinilai telah menimbulkan konflik antara
berikut.
etnis
dan
memicu
arus
Rakhine
dan
Rohingya.
Chettyar
menawarkan kredit seperti lintah darat terhadap
Dampak Diskriminasi Bidang Ekonomi
Dampak
Rohingya
diskriminatif
menunjukkan
terhadap
bahwa
etnis Rakhine yang terdesak untuk memenuhi
Muslim
kebutuhan
ekonominya. Lambat
laun kaum
kebijakan
Chettyar menjadi penguasa tanah Arakan dan
diskriminatif sangat menyulitkan Muslim Rohingya
dapat dikategorikan golongan ekonomi menengah
untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik. Selain
keatas yang bermata pencaharian sebagai petani,
itu, menunjukkan pula bahwa tidak ada kesediaan
pedagang dan penyedia jasa pelabuhan. Sedangkan
pihak Pemerintah Burma untuk mengintegrasikan
etnis Rakhine yang kehilangan tanah memilih
dan mengembangkan kehidupan yang layak bagi
untuk menjadi buruh tani dan menjadi buruh
Muslim Rohingya. Kebijakan diskriminasi tersebut
pabrik milik Inggris (Tim Redaksi, 2012).
masih terus berlangsung dan belum dirubah.
Faktor-faktor
diatas
yang
menyebabkan
Keadaan Muslim Rohingya terus tertekan dan
konflik antara etnis Rakhine dengan warga
gelombang pengungsian sulit dihentikan (Tim
Rohingya dan etnis Bengali karena kecemburuan
Redaksi, 2012).
sosial
etnis
Rakhine
yang
merasa
bahwa
Perekonomian yang lemah membangkitkan
keberadaan kaum Chettyar (warga Rohingya etnis
kelompok-kelompok etnis yang tidak mempunyai
Bengali) secara tidak langsung telah memperburuk
kesabaran tetapi integritas etnisnya besar berusaha
kondisi etnis Rakhine menjadi warga miskin. Pada
merebut
bidang
masa rezim otoriter Myanmar, junta militer
yang
berhasil membuat undang-undang baru The Union
ekonomi
of Myanmar Foreign Investment Law yang
ekonomi.
kekuasaan
Berbagai
partisipasinya
dalam
terutama
kelompok
dalam
suku
kehidupan
e-Journal Ilmu Hubungan Internasional
Firman, Dampak Penerapan Undang – Undang Kewarganegaraan Burma 1982 Terhadap Warga Muslim
Rohingya Pada Masa Pemerintahan Ne Win 1962-1988
menjadi payung hukum investor asing terhadap
mendukung
eksplorasi minyak dan gas di Myanmar (Tim
pemerintah junta militer Burma dibantu oleh
Redaksi, 2012).
biksu-biksu Rakhine justru melakukan penjarahan
Pelaksanaan
pemerintah
junta
perundang-undangan
militer
Burma
dari
cenderung
terhadap
perkembangan
toko-toko
ekonomi
9
yang
mereka
mereka,
bangun.
Diskriminasi di bidang ekonomi terhadap warga
digunakan untuk menjaga kepentingan militer dan
Muslim Rohingya yaitu
pengumpulan pajak
kelas menengah sehingga menimbulkan konflik.
Muslim Rohingya dan juga kontrol ekonomi sosial
Oleh karena itu, terjadi benturan kepentingan dari
yang tidak memihak warga Muslim Rohingya
para korporat dalam hal ini kelas menengah dan
(Esposito, 2002:76).
distribusi manfaat perekonomian kepada kelas
bawah. Pemerintah junta militer mengeluarkan
Dampak Diskriminasi Bidang Politik
persetujuan impor secara leluasa dan pemerintah
Pada dasarnya, diskriminasi politik yang
junta militer Burma juga terlibat dalam skandal
terjadi antara etnis Rakhine dengan warga
seks dan korupsi.
Rohingya etnis Bengali karena perbedaan politik
oleh
identitas yang dipahami oleh masing-masing etnis
tindakan junta militer yang diskriminatif sehingga
semakin kuat. Mereka memaknainya sebagai relasi
menimbulkan perpecahan antar etnis di Burma,
kekuasaan
terjadi
berdasarkan
Etnis
Rohingya
perang
merasa
saudara,
dirugikan
pemberontakan,
dalam
kultur,
suatu
ras,
masyarakat
agama,
yang
keturunan,
pertumpahan darah dan tindak kekerasan. Konflik
sejarah, ataupun bahasa. Mereka membentuk
ini semakin besar ketika pertikaian yang terjadi
karakter pengakuan jati diri sebagai bagian dari
dilancarkan atas dorongan pemerintah terhadap
proses dinamika golongan etnis yang hadir dan
kelompok suku yang lain bahkan konflik itu
tumbuh bersama dengan adanya sebuah institusi
menjadi lebih intens telah membawa pengaruh
negara (state) (Saifullah, 2010:53).
buruk bagi kondisi Myanmar pada umumnya dan
Politik identitas yang ada pada etnis tertentu
Provinsi Arakan pada khususnya. Etnis Rakhine
telah menemukan bentuknya secara nyata, ketika
yang lebih banyak diberi kepercayaan junta militer
orang-orang yang senasib merasa menjadi bagian
untuk mengelola perekonomian seperti menjadi
dari minoritas, terpinggirkan dan tidak lagi
tengkulak beras, berdagang, dan penyedia jasa di
menemukan adanya sebuah bentuk pengakuan
pelabuhan. Hal tersebut menjadi penyebab konflik
dirinya maupun identitas etnisnya terhadap sebuah
dengan etnis Rohingya karena mereka tidak diberi
institusi organisasi apa pun termasuk dalam
kesempatan oleh Pemerintah junta militer dalam
sebuah negara. Pernyataan itu sama halnya dengan
menjalankan akses-akses perekonomian bahkan
warga Rohingya dan etnis Bengali yang merasa
ketika etnis Rohingya mulai merintis usaha untuk
mendapatkan perlakuan sewenang-wenang tidak
e-Journal Ilmu Hubungan Internasional
Firman, Dampak Penerapan Undang – Undang Kewarganegaraan Burma 1982 Terhadap Warga Muslim
Rohingya Pada Masa Pemerintahan Ne Win 1962-1988
hanya dari pemerintah junta militer tetapi juga dari
10
Diskriminasi di bidang politik terhadap warga
elit-elit lokal Provinsi Arakan. Pada akhirnya
Muslim
mereka
terhadap
pembebasan wilayah warga Muslim Rohingya.
pemerintah junta militer Burma. Selain itu, konsep
Mus lim Rohingya hanya terbatas pada wilayah
keamanan nasional yang digunakan junta militer
desa/kampung saja. Bila hendak bepergian,warga
lebih mengupayakan untuk memaksakan dominasi
Rohingya
pemerintahan yang dikuasai oleh etnis Burma yang
walaupun hanya untuk mengunjungi tetangga desa
kemudian menimbulkan konflik yang cukup pelik
warga Muslim Rohingya. Selain itu warga Muslim
di Arakan/Rakhine. Hal tersebut karena etnis
Rohingya memiliki kewajiban untuk membayar
Rakhine
untuk
pungutan. Muslim Rohingya kehilangan mobilitas
menghidupkan kembali kebudayaan asli dan
sebagai konsekuensi dari peraturan pelarangan
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman
tersebut,
(Smith, 2010:30).
Rohingya ke pasar, tidak mendapat peluang
melakukan
sebagai
perlawanan
penduduk
lokal
Rohingya
antara
diwajibkan
pembatasan
lain
membawa
akses
pembatasan
surat
warga
jalan
Muslim
Pada tahun 1989, pemerintah junta militer
ketenaga-kerjaan, buruknya fasilitas kesehatan dan
Burma memberlakukan perubahan nama dari
akses kepada pendidikan yang lebih tinggi.
Provinsi Arakan menjadi Provinsi Rakhine yang
Penggunaan surat jalan yang diberlakukan kepada
lebih memberikan hak istimewa dalam bidang
warga Muslim Rohingya digunakan sebagai alat
politik dan ekonomi pada etnis Rakhine. Hak
untuk mencegah warga Muslim Rohingya agar
istimewa tersebut
tidak dapat melakukan perpindahan..
tidak berlaku bagi etnis
Rohingya dimana etnis ini merupakan etnis
Hal
tersebut
meliputi
tugas-tugas;
mayoritas di negara bagian Rakhine (dulu Arakan)
membangun konstruksi dan pemeliharaan dari pos
namun hak tersebut diberikan kepada etnis
penjagaan warga Muslim Rohingya, sebagai kuli
minoritas Rakhine yang beragama Buddha dengan
pengangkut barang, sebagai petugas prajurit
jumlah penduduk kurang dari 10% sehingga
jaga,sebagai
negara bagian ini dinamakan Rakhine bukan
pemukiman baru, kuli perkebunan dan kebun
Rohang Oleh karena itu, mereka berupaya
udang milik militer, sebagai tukang pembakar batu
menekan mayoritas ataupun menghancurkannya
bata, pengumpul kayu dan bambu di hutan, dan
seperti membentuk Gerakan Anti Muslim yang
lain lain. Warga non-Muslim pada umumnya justru
lebih banyak melakukan tindakan kekerasan
terhindar dari kerja paksa tersebut di wilayah
terhadap etnis Rohingya. Dari tahun 1997 sampai
Arakan bagian utara.
1998, SPDC dikenal sebagai SLORC yang
Rohingya yang lemah dan miskin, tidak bisa
menggantikan peran Partai Sosialis Burma (BSPP)
membayar uang suap untuk menghindari beban
(Smith, 2010:30).
tugas yang diberikan kepadanya dan justru dipaksa
e-Journal Ilmu Hubungan Internasional
pekerja
bila
akan
Bagi warga
dibangun
Muslim
Firman, Dampak Penerapan Undang – Undang Kewarganegaraan Burma 1982 Terhadap Warga Muslim
Rohingya Pada Masa Pemerintahan Ne Win 1962-1988
11
untuk melaksanakan pekerjaan yang dibebankan
militer gerakan tersebut cukup berhasil membuat
hingga warga Muslim Rohingya tidak dapat
warga
melaksanakan pekerjaan warga Muslim Rohingya
Myanmar. Masyarakat Rohingya banyak yang
sendiri. Selain itu, warga Muslim Rohingya juga
menghadapi
kadang diperas dalam bentuk pembayaran uang
demokrasi Burma.
dan kerja paksa oleh para penguasa lokal.
militer
dengan menyita
oleh
pergerakan
menolak untuk mengakui warga Muslim Rohingya
warga
sebagai golongan etnis. Mereka juga telah ditolak
Rohingya secara paksa untuk membangun model
dalam keanggotaan Dewan Nasional Etnis. Etnis
village.
melakukan
Rohingya merasa menjadi golongan kelas kedua
diskriminasi politik terhadap warga Rohingya
sebagai masyarakat tertindas. Mereka berupaya
dengan membekukan aktivitas politiknya. Faktor
meningkatkan
diskriminasi ekonomi yaitu etnis Rakhine lebih
melawan dominasi kekuasaan etnis Rakhine yang
banyak diberi kepercayaan oleh junta militer untuk
bekerjasama dengan junta militer.
Upaya
junta
tanah
diskriminasi
dari
Sebagian masyarakat Rakhine dan Burma
Kebijakan Burmanisasi yang dilakukan oleh
junta
Rohingya etnis Bengali keluar
militer
untuk
perekonomian
sedangkan
etnis
Rohingya
tidak
kesempatan
oleh
tahun 1982 yang menjadikan warga Rohingya
dalam
etnis Bengali tidak diakui kewarganegaraannya
Pemerintah
junta
militer
Burma
menjalankan akses perekonomian.
membuat
undang-undang
kelompok
mengelola
diberi
Adanya
solidaritas
nasib
mereka
Kewarganegaraan
penuh
dengan
ketidakpastian bahkan mereka sering mendapatkan
perlakuan sadis dari junta militer Myanmar seperti
Dampak Diskriminasi Bidang Sosial
penjarahan,
pembakaran
hidup-hidup,
Penduduk Myanmar tidak pernah mengakui
pengrusakan tempat tinggal dan rumah ibadah,
warga Rohingya etnis Bengali sebagai etnis dan
pemerkosaan, dan pembunuhan secara sewenang-
sebagai warga negara Burma. Penduduk Myanmar
wenang. Etnis Rakhine sering terlibat perselisihan
menganggap warga Rohingya sebagai “Muslim
dengan etnis Rohingya karena mereka membantu
Arakan”, “Muslim Burma” atau “Bengal dari
dan mendukung junta militer Myanmar dan
Burma”. Nama-nama tersebut disematkan kepada
berupaya melakukan moslem cleansing atau
warga Muslim Rohingya sebagai bahan ejekan.
ethnocide
Junta
menggembar-gemborkan
pemerkosaan, penjarahan toko yang dikelola
gerakan anti Islam di kalangan masyarakat
warga Rohingya, pengerusakan rumah dan tempat
Buddha Rakhine dan penduduk Burma. Hal
ibadah, pembakaran hidup-hidup warga Rohingya,
tersebut sebagai bagian dari kampanye untuk
sekolah-sekolah Muslim, jembatan, dan jalan raya
memusuhi warga Muslim Rohingya. Bagi junta
(Thontowi, 2010).
militer
pun
e-Journal Ilmu Hubungan Internasional
terhadap
etnis
Rohingya
seperti
Firman, Dampak Penerapan Undang – Undang Kewarganegaraan Burma 1982 Terhadap Warga Muslim
Rohingya Pada Masa Pemerintahan Ne Win 1962-1988
12
Tujuan dari dijalankan pembangunan model
garis besar gerakan perlawanan Muslim Rohingya
desa merupakan rancang bangun demografis
dapat dibagi dua menurut rentang sejarah sebelum
untuk mengimbangi komposisi etnisitas di daerah
tahun 1962, ketika negara Burma baru mulai
Muslim. Terdapat sekitar 26 model desa bagi
membangun
pemukiman kelompok Budha yang menampung
kemerdekaan 1948 melalui sistem pemerintahan
sekitar 100 rumah masing-masing di Utara
sipil dan sesudah tahun 1962 yaitu ketika Burma
Arakan. Namun, bagi Muslim Rohingya justru
mulai dikuasai oleh Pemerintahan Ne Win dan
mendapat larangan dalam pembangunan rumah-
kekuatan
rumah untuk warga Muslim Rohingya sendiri. Hal
kenegaraan secara otoriter (Lead, 2007).
ini berdampak pada bentuk-bentuk penyitaan
rumah
yang
Rohingya
dibangun
dipaksa
dan
kerja
warga
dalam
Muslim
membangun
sistem
militer
yang
kenegaraan
pasca
menjalankan
sistem
Situasi buruk yang menimpa kaum Muslim
Burma pasca kemerdekaan 1948 mendorong para
tokohnya
mendirikan
organisasi
guna
pemukiman Budhist. Program seperti ini malah
memperjuangkan hak-hak sebagai bagian warga
berperan
negara walaupun sebagai kelompok minoritas.
meningkatnya
ketegangan
antar
golongan (Thontowi, 2010).
Beberapa organisasi yang sempat
terbentuk
Berbagai tekanan berat dan diskriminasi yang
diantaranya GCBMA (General Council of Burma
dialami oleh minoritas Muslim Rohingya selama
Muslim Association), BMC (Burma Muslim
berada
dengan
Congress), Pathi Congress, Islamic Religious
suatu
Affairs Council dan BMO (Burma Muslim
kesadaran kolektif kaum Muslim Rohingya untuk
Organization). Seluruh organisasi ini pada awal
memperjuangkan identitas maupun hak yang telah
kemerdekaan dibuat untuk mendukung gerakan
lama dirampas dari warga Muslim Rohingya.
nasionalis
Terdapat tiga hal utama penyebab munculnya
mempertahankan hak-hak kelompok Muslim yang
gerakan perlawanan Muslim Rohingya terhadap
ada di Burma agar diakui secara nasional (Tehars,
Pemerintahan Burma yaitu (1) kekerasan dan
2011).
dalam wilayah Burma
masyarakat
Burma
telah
dan
membentuk
Burma
sekaligus
sebagai
upaya
diskriminasi Pemerintah Burma terhadap Muslim
Perkembangan organisasi perjuangan rakyat
Rohingya, (2) gagalnya politik asimilasi Burma,
Rohingya semakin mengalami peningkatan setelah
serta (3) praktek kebijakan diskriminatif junta
Burma di kuasai oleh rezim Militer yang
militer (Thontowi, 2010).
melakukan kudeta tahun 1962. Peningkatan aksi
Penyadaran identitas dan perjuangan hak
perlawanan disebabkan karena pihak Pemerintah
masyarakat Muslim kemudian diwujudkan dalam
menerapkan
bentuk upaya negosiasi maupun melakukan
sentralistik. Pemerintahan militer melarang seluruh
perlawanan dengan Pemerintah Burma. Secara
partai politik yang ada kecuali partai yang diakui
e-Journal Ilmu Hubungan Internasional
strategi
pembangunan
yang
Firman, Dampak Penerapan Undang – Undang Kewarganegaraan Burma 1982 Terhadap Warga Muslim
Rohingya Pada Masa Pemerintahan Ne Win 1962-1988
13
oleh Pemerintah yaitu Partai Sosialis Burma
Burma
(Burma Socialist Programme Party).
Muslim Rohingya yang telah mendiami wilayah ini
Kenyataan
perkembangan
kewarganegaraan
saat dimulainya koloni Inggris di Arakan. Warga
menimbulkan pergolakan dan perlawanan warga
Muslim Rohingya tidak memiliki kedudukan
Muslim Rohingya akibat sistem pembangunan
secara
negara yang memarginalkan kelompok warga
internasional. Adanya bentuk diskriminasi yang
Muslim Rohingya. Tercatat beberapa organisasi
dilakukan pemerintah junta militer Burma terhadap
perlawanan yang memperjuangkan nasib kaum
warga
Muslim Rohingya, diantaranya; RPF (Rohingya
diakuinya Rohingya oleh pemerintah junta militer
Patriotic Front), RSO (Rohingya Solidarity
Burma sebagai warga negara Burma setelah
Organization), ARIF (Arakan Rohingya Islamic
Burma merdeka.
ARNO
Burma
tentu
secara turun temurun sejak tahun 1823, hingga
saja
Front),
di
masalah
tidak mengakui sejarah nenek moyang
termasuk
Muslim
di
Rohingya
dalam
disebabkan
hukum
tidak
Rohingya
Dampak penerapan Hukum Kewarganegaraan
beberapa
Burma 1982 oleh Pemerintah Myanmar terhadap
aktif
warga Muslim Rohingya yaitu tidak diakuinya
memperjuangkan nasib kaum Muslim diantaranya
Rohingya sebagai warga negara Burma sehingga
RLO (Rohingya Liberation Organization), IMA
menimbulkan
(Itihadul Mozahadin of Arakan) (Betham, 2012)
Rohingya dalam bidang ekonomi, bidang sosial,
Nationalization
organisasi
(Arakan
hukum
Organization)
yang
juga
dan
sempat
diskriminasi
terhadap
Muslim
Saat ini, organisasi perjuangan ARNO masih
bidang politik, dan bidang hukum. Diskriminasi di
terus dan berkibar memperjuangkan nasib warga
bidang ekonomi terhadap warga Muslim Rohingya
Muslim Rohingya yang bersama-sama dengan
antara lain pengumpulan pajak terhadap Muslim
etnis minoritas lainnya di Burma berada dalam
Rohingya,
keadaan tertekan oleh Pemerintah militer Burma.
Rohingya. Diskriminasi bidang sosial terhadap
ARNO saat ini merupakan organisasi yang
warga Muslim Rohingya antara lain pembangunan
mewakili perjuangan yang cukup besar dan
pemukiman
mendapat dukungan dari warga Muslim Rohingya
mendapat perbedaan bahkan tidak diberikan lahan.
yang berada di Arakan maupun masyarakat
Diskriminasi di bidang politik terhadap warga
Muslim Rohingya di luar Burma.
Muslim
kontrol
warga
Rohingya
ekonomi
Muslim
antara
sosial
Rohingya
lain
Muslim
yang
pembatasan
pembebasan wilayah warga Muslim Rohingya dan
Kesimpulan
Warga Muslim Rohingya sama sekali tidak
diskriminasi di bidang hukum terhadap warga
Muslim
Rohingya
antara
lain
pembatasan
termasuk dalam daftar etnis nasional di Myanmar,
pembebasan wilayah warga Muslim Rohingya
artinya bahwa pihak Pemerintah junta militer
yaitu penolakan kewarganegaraan bagi warga
e-Journal Ilmu Hubungan Internasional
Firman, Dampak Penerapan Undang – Undang Kewarganegaraan Burma 1982 Terhadap Warga Muslim
Rohingya Pada Masa Pemerintahan Ne Win 1962-1988
Muslim Rohingya dan hambatan dalam sistem
-aboutmyanmar.htm#Neighbouring_Countries
kekeluargaan Muslim Rohingya
Daftar Pustaka
Buku
Esposito, John L. 2002. Ensiklopedi Oxford:
Dunia Islam Modern. terj. Vol.2 Bandung:
Mizan.
Saifullah. 2010. Sejarah dan Kebudayaan Islam
di Asia Tenggara.Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Smith. 2010. BURMA: Insurgency and The
Politics of Ethnicity NewYork: Interprice,
Soeprapto, Maria Farida Indrati. 2000. Ilmu
Perundang-Undangan: Dasar-dasar dan
Pembentukannya. Jakarta : Erlangga.
White,
Brian
dan
Clarke,
Michael.1989.Understanding
Foreign
Policy the Foreign Policy System and
Approach. United State of America: Edward
Elgar Publishing.
14
(2 September 2013)
Chaudhury. Mo. 2 Juli 2008. Rohingyas and
Bangladesh.
Dikutip
dari
http://www.thedailystar.net/newDesign/new
s-details.php?nid=256202.
(9 november 2012)
Lead.
Arie. 2 Januari 2007. dikutip dari
http://www.asiamaya.com/panduasia/myanm
ar/e-01land/em-lan43.htm.
(tanggal
27
September 2013).
Melya,
C. 1993. Aproach Myanmar and
Rohingya. Dikutip dari http://www.alshia.org/html/eng/page.php?
id=1294&page=4
S. Betham. 2012. Rohingya: Myanmar's outcasts.
http://www.aljazeera.com/indepth/opinion/2
012/01/201212710543198527.html
(16
Januari 2013)
Tehars, W. 2011.The World Factbook .dikutip
dari
https://www.cia.gov/library/publications/the
-world-factbook/geos/bm.html
(28 Desember 2013)
Internet
Arbiantoro. 2008. Myanmar. Dikutip dari
http://www.myanmar-embassytokyo.net/about.htm. (23 Februari 2013)
Blank, Rebecca M.. 2004. Measuring Raci
Myanmar.
ikutip
dari
http://www.asiamaya.com/panduasia/myanm
ar/e-01land/em-lan43.htm
al
Discrimination”
National
Research
Council,
hal
52
http://nasional.kompas.com/read/2012/11/1
HYPERLINK
"http://nasional.kompas.com/read/2012/11/1
9/09072458/Rohingya.Terancam.Genosida"
(4 Januari 2013)
Bethrine. 2011. Diskriminator Rohingya. Dikutip
dari
http://www.myanmars.net/myanmar/facts
e-Journal Ilmu Hubungan Internasional
Thontowi Jawahir. 2010. Perlakuan Pemerintah
Myanmar terhadap Minoritas Muslim
Rohingya Perspektif Sejarah dan Hukum
Internasional. Jurnal Pandecta Volume8.
No.1
dikutip
di
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/pand
ecta (3 September 2013)
Tim Redaksi. 2012. He is Rohingya: Myanmar's
outcast
http://www.aljazeera.com/indepth/opinion/2
012/01/201212710543198527.htm
(16 Januari 2013)
Tim Redaksi. 22 Oktober 2014. Traffickers use
abductions, prison ship to feed asian slave
trade.
http://mobile.reuters.com/article/idUSKCN0
1B0A320141022.html
Firman, Dampak Penerapan Undang – Undang Kewarganegaraan Burma 1982 Terhadap Warga Muslim
Rohingya Pada Masa Pemerintahan Ne Win 1962-1988
e-Journal Ilmu Hubungan Internasional
15
Download