PENGAKUAN PENDAPATAN JASA PT. INFIMEDIA SOLUSI PRATAMA Carla Gouzman [email protected] pembimbing Sunaryo, Drs., Ak., MM. ABSTRAK Kewajiban perusahaan setiap akhir periode adalah melaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan melalui laporan keuangan perusahaan. Perusahaan harus menyusun dan menyajikan laporan keuangan dengan baik dan benar yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan secara tepat dan akurat. Salah satu komponen yang penting adalah laporan laba/rugi. Besarnya nilai laba/rugi tidak hanya ditentukan oleh besarnya nilai pendapatan yang diperoleh, melainkan pengukuran dan pengakuan pendapatan. Di Indonesia, pengakuan pendapatan diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.23. Setiap jenis transaksi memiliki perlakuan yang berbeda. Begitu pula dengan perusahaan jasa dengan beberapa metode yang berlaku umum. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian dan analisa menunjukkan bahwa penerapan pengakuan pendapatan atas beberapa jenis transaksi PT. Infimedia Solusi Pratama belum sesuai dengan PSAK No. 23. Saran yang diberikan untuk perusahaan adalah penerapan metode persentase penyelesaian atas penjualan kontrak serta mengakui pendapatan sesuai dengan kondisi perusahaan pada setiap periode. Kata kunci: pengakuan pendapatan, PSAK No.23, metode persentase penyelesaian. PENDAHULUAN Pada akhir periode, setiap perusahaan mempunyai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya selama periode tersebut kepada pihak yang berkepentingan melalui laporan keuangan. Maka dari itu, penyusunan dan penyajian laporan keuangan harus dikelola dengan baik agar menggambarkan kondisi keuangan perusahaan secara tepat dan akurat. Ketepatan dan keakuratan kondisi keuangan perusahaan akan memberikan gambaran dan informasi keuangan yang sesuai dengan kejadian sebenarnya agar membantu pemakai laporan keuangan dalam mengambil keputusan. Salah satu bagian dari laporan keuangan yang penting bagi pemakai laporan keuangan sebagai dasar kesehatan kondisi keuangan perusahaan adalah laporan laba/rugi. Besarnya nilai laba/rugi tidak hanya ditentukan oleh besarnya nilai pendapatan yang diperoleh melainkan penentuan adalah melalui pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan pendapatan yang diatur dalam PSAK No. 23. Pada kenyataannya tidak semua perusahaan menerapkan praktik akuntansi secara baik dan benar sesuai dengan PSAK sehingga menghasilkan informasi keuangan yang tidak tepat dan tidak akurat yang dapat menyesatkan pemakai laporan keuangan dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, penyusunan dan penyajian laporan keuangan harus sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku dengan memperhatikan bidang usaha dan implementasinya. Penulis akan mengevaluasi metode akuntansi pengakuan pendapatan jasa yang diterapkan oleh PT. Infimedia Solusi Pratama dan kesesuaiannya dengan PSAK No.23, serta dampak metode yang diterapkan terhadap laporan keuangan. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksploratoria dengan pendekatan case study. Metode untuk pengumpulan data yang dilakukan adalah studi pustaka dan penelitian lapangan. Penulis melakukan penelitian secara langsung ke perusahaan untuk mengumpulkan data dengan cara wawancara dan menelusuri dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pengakuan pendapatan. HASIL DAN BAHASAN Penulis membagi pendapatan perusahaan menjadi 3 bagian yaitu pendapatan atas penjualan tunai, kredit, dan kontrak. Untuk penjualan tunai dan penjualan kredit, perusahaan belum menerapkannya akan tetapi perusahaan memiliki alternatif pencatatan untuk antisipasi perkembangan perusahaan ke depannya. Penjualan Tunai Berikut merupakan ayat jurnal yang digunakan perusahaan untuk mengakui pendapatan atas penjualan tunai: Dr Kas/Bank PT.Infimedia XXXXXX Dr Prepaid PPh pasal 23 XXXXXX Cr PPN Keluaran XXXXXX Cr Pendapatan XXXXXX Prepaid PPh pasal 23 diakui perusahaan untuk mengurangi angsuran SPT tahunan pasal 25 untuk perusahaan jasa. Penerapan pengakuan pendapatan tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penjualan Kredit Berikut merupakan ayat jurnal yang digunakan perusahaan untuk mengakui pendapatan atas penjualan kredit: Untuk mencatat uang muka Dr Piutang Usaha XXXXXX Dr Prepaid PPh pasal 23 XXXXXX Cr PPN Keluaran XXXXXX Cr Pendapatan XXXXXX Pada saat pembayaran diterima Dr Bank PT.Infimedia XXXXXX Cr Piutang Usaha XXXXXX Untuk mengakui pendapatan Dr Piutang Usaha Dr Prepaid PPh pasal 23 Cr PPN Keluaran Cr Pendapatan Pada saat pembayaran diterima Dr Bank PT.Infimedia Cr Piutang Usaha XXXXXX XXXXXX XXXXXX XXXXXX XXXXXX XXXXXX Dalam pengakuan uang muka, perusahaan tidak mengakui uang muka yang dibayarkan oleh pelanggan tersebut sebagai pendapatan diterima dimuka, melainkan tetap diakui sebagai pendapatan. Penyebab utamanya adalah kemudahan perusahaan agar tidak melakukan jurnal pembalik untuk akun pendapatan diterima dimuka. Selain itu, pengakuan uang muka sebagai pendapatan menambah income perusahaan. Perlakuan Infimedia atas pengakuan uang muka tersebut, menyebabkan overstated pada pendapatan. Perlakuan tersebut dapat dikategorikan sebagai manajemen laba. Perusahaan dapat dikatakan melakukan income maximation, dimana perusahaan menjadikan laba pada laporan keuangan periode berjalan lebih tinggi daripada laba sesungguhnya. Uang muka yang seharusnya menjadi pendapatan diterima dimuka (unearned revenue) pun merupakan hutang (liability) perusahaan. Maka dari itu, hutang (liability) dalam laporan keuangan juga menjadi understated. Hal ini membuat laporan keuangan tidak menggambarkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. Penjualan Kontrak Untuk mengakui pendapatan Dr Piutang Usaha XXXXXX Dr Prepaid PPh pasal 23 XXXXXX Cr PPN Keluaran XXXXXX Cr Pendapatan XXXXXX Pada saat pembayaran diterima Dr Bank PT.Infimedia XXXXXX Cr Piutang Usaha XXXXXX Perusahaan tidak menggunakan metode persentase penyelesaian sesuai dengan PSAK No. 23, padahal transaksi yang terjadi sudah memenuhi syarat mengenai transaksi yang dapat diestimasi dengan andal yaitu, (a) jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal; (b) besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan; (c) tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal; dan (d) biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal. Dengan perlakuan seperti itu, perusahaan kembali dapat dianggap melakukan manajemen laba. Perusahaan dinilai melakukan income smoothing atau perataan laba. Perusahaan membuat laba relatif konsisten dari periode ke periode. Pihak manajemen dengan sengaja menurunkan atau meningkatkan laba untuk mengurangi gejolak dalam pelaporan laba, sehingga kondisi perusahaan terlihat stabil. Artinya, perusahaan tidak mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya pada laporan keuangan. SIMPULAN DAN SARAN Perusahaan belum menerapkan penjualan jasa secara tunai, akan tetapi antisipasi pencatatan pengakuan pendapatan yang telah dipersiapkan PT. Infimedia Solusi Pratama sudah sesuai dengan PSAK No. 23. Perusahaan belum menerapkan penjualan jasa secara kredit, akan tetapi antisipasi pencatatan pengakuan pendapatan yang telah dipersiapkan PT. Infimedia Solusi Pratama untuk uang muka tidak menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenarnya. PT. Infimedia telah mengakui PPh Pasal 23 diterima dimuka setiap terjadi pengakuan pendapatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Metode pengakuan pendapatan yang diterapkan PT. Infimedia Solusi Pratama untuk penjualan kontrak belum sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 23. Perusahaan dapat dikategorikan melakukan manajemen laba berupa income maximation dan income smoothing pada penjualan kredit dan penjualan kontrak. Saran yang diberikan adalah mengakui uang muka yang diberikan oleh pelanggan sebagai pendapatan diterima dimuka (unearned revenue) agar menggambarkan kondisi keuangan yang sebenarnya di dalam laporan keuangan. Menerapkan metode persentase penyelesaian sesuai PSAK No. 23 untuk penjualan kontrak agar perusahaan menggambarkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya di dalam laporan keuangan. Menyesuaikan cut off antara pendapatan dan biaya agar perusahaan dapat melaporkan laba rugi setiap termin dalam kontrak berjalan. REFERENSI Djanegara, Moermahadi S. (2005). Pengaruh Pengakuan Pendapatan Terhadap Laporan Keuangan, 5(1): 1-6. Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, & Terry D. Warfield. Alih bahasa oleh Emil Salim. (2007). Akuntansi Intermediate jilid 1 (edisi 12) . Jakarta : Penerbit Erlangga. Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, & Terry D. Warfield. Alih bahasa oleh Emil Salim. (2007). Akuntansi Intermediate jilid 2 (edisi 12) . Jakarta : Penerbit Erlangga. Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, & Terry D. Warfield. (2007). Intermediate Accounting (12th ed.). USA : John Wiley and Sons Inc. Munandar, M. (2006). Pokok-pokok Intermediate Accounting. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Norton, C.L., Michael A. Diamond, & Donald P. Pagach. (2007). Intermediate Accounting: Financial Reporting and Analysis. USA: Houghton Mifflin Company. Stice, Earl K., James D. Stice, & K. Fred Skousen. Alih bahasa oleh Safrida R. Parulian dan Ahmad Maulana. (2004). Akuntansi Intermediate buku 1 (edisi 15). Jakarta : Salemba Empat. Weygandt, Jerry J., Donald E. Kieso, & Paul D. Kimmel. Alih bahasa oleh Ali Akbar Yulianto, Wasilah, & Rangga Handika. (2007). Accounting Principle buku 1 (edisi 7). Jakarta: Salemba Empat. PT. Infimedia Solusi Pratama. (n.d). http://www.infimedia.co.id. Diakses tanggal 10 April 2012. RIWAYAT PENULIS Carla Gouzman lahir di kota Jakarta pada 6 Februari 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University dalam bidang ekonomi pada tahun 2012.