working paper peranan audit pemasaran dalam meningkatkan

advertisement
WORKING PAPER
PERANAN AUDIT PEMASARAN DALAM
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENJUALAN
PADA PT CHANDRA SAKTI UTAMA LEASING
Paulina Margareth Pinangkaan
Armanto Witjaksono, S.E., Ak., M.M., CA
JL Bursa No, 3. Cilandak, Jakarta-Selatan
081380255545
[email protected]
Universitas Bina Nusantara
Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi dan Keuangan
Skripsi Sarjana Strata 1 Akuntansi
Semester Genap 2013/2014
PERANAN AUDIT PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN
EFEKTIVITAS PENJUALAN PADA PT. CHANDRA SAKTI UTAMA
LEASING
Paulina Margareth Pinangkaan
1401085865
Abstrak
Audit Pemasaran dalam kegiatannya yaitu menentukan kebijaksanaan dan strategi pemasaran,
sebagai monitor penjualan di perusahaan, mengevaluasi kebutuhan Pasar, mengatur produk
serta membuat laporan administrasi pemasaran dari kegiatan pemasaran yang telah dilakukan
. Selain itu Audit Pemasaran dalam kegiatannya mengadakan iklan dan promosi yang efesien
dan efektif untuk meningkatkan efektivitas penjualan pada perusahaanya. Penelitian ini
dilakukan pada PT. Chandra Sakti Utama Leasing dengan data yang diperoleh dari
wawancara langsung. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui peran audit
pemasaran dalam meningkatkan efektivitas penjualan pada perusahaan tersebut. Metode yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi
kasus, sedangkan memperoleh data dilakukan dengan penilitian lapangan berupa wawancara,
observasi, dokumentasi dan survey. Berdasarkan Hasil Penelitian yang dilakukan, dapat
ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan audit pemasaran pada PT. Chandra Sakti Utama
Leasing telah dilakukan secara efektif dan efesien dalam meningkatkan efektivitas penjualan.
Hal ini dapat dilihat dari strategi yang digunakan dan hasil yang baik dari strategi yang telah
dilakukan oleh audit pemasaran dalam meningkatkan efektivitas penjualan.
Kata Kunci: Peranan, Audit Pemasaran, Efektivitas Penjualan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Semakin berkembangnya era perdagangan bebas, menuntut pula perkembangan
perusahaan di bidang pemasaran. Pemasaran memegang kunci keberhasilan dalam menggali,
memelihara
(mempertahankan),
dan
mengembangkan
sumber-sumber
penghasilan
perusahaan. Berbagai upaya pemasaran yang dilakukan mulai dari identifikasi dan analisis
peluang pasar, memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix)
dan pengelolaan terhadap upaya pemasaran (markering effort) dilakukan secara terintegrasi
dengan
strategi
pencapaian
tujuan
perusahaan.
Rencana
strategis
perusahaan
mengintegrasikan seluruh rencana fungsional termasuk fungsi pemasaran, merupakan
komitmen bagi seluruh komponen di dalam perusahaan untuk secara maksimal terlibat dalam
keberhasilan perusahaan. Audit pemasaran sangat mempunyai peran besar dalam mingkatkan
penjualan dalam suatu perusahaan. Fungsi pemasaran, perusahaan nantinya diharapkan
meningkatkan efektivitas penjualan yang sesuai dengan harapan. Memasuki era perdagangan
bebas, persaingan usaha demikian ketat. Hal tersebut merupakan tantangan bagi Indonesia
yang sedang mengalami keterpurukan disegala bidang khususnya keadaan ekonomi tersebut.
Salah satu sektor yang diharapkan pemerintah untuk menopang kemajuan ekonomi adalah
sektor perdagangan. Hal ini diperlukan dalam rangka mempersiapkan diri menuju era
perdagangan bebas dunia usaha. Saat ini semakin banyak perusahaan yang bergerak dalam
bidang perdagangan disebabkan perdagangan cukup memberikan prospek yang baik
walaupun banyak dari mereka yang gagal dalam melaksanakan kegiatan operasinya.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mendapatkan keuntungan yang maksimal tidak terlepas
dari adanya pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Maka dari itu setiap perusahaan
yang ingin maju harus mempunyai cara untuk meningkatkan kualitas dan penjualan yang ada
dalam setiap proses produksi dalam perusahaan serta berusaha untuk menghindari adanya
pemborosan dalam hal yang membawa kerugian. Saat ini konsumen dikelilingi oleh dunia
pemasaran (marketing), di rumah, di tempat kerja, di jalan, di toko, di tempat bermain, dan
hampir semua aktivitas harian dikelilingi oleh pemasaran. Karena konsumen memiliki lebih
banyak pilihan daripada sebelumnya, produk, merek, iklan, harga, atau toko yang baik sudah
tidak cukup lagi. Hal ini dikatakan tidak cukup lagi karena konsumen dapat lebih cepat dan
mudah meriset produk dan perusahaan, membandingkan harga, mencek spesifikasi.
Konsumen ataupun pemasok saat ini lebih menyukai berhadapan dengan organisasi dan
merek yang memiliki kredibilitas dan citra publik yang positif. Para pesaing lokal dan
internasional pun berlomba-lomba memulai dan mengukuhkan relasi dengan para pelanggan
mereka. American Marketing Association mendefinisikan pemasaran sebagai sebuah fungsi
organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan
nilai kepada pelanggan, dan mengelola relasi pelanggan dengan cara yang menguntungkan
organisasi dan pihak - pihak yang berkepentingan (stakeholder) (Wood, 2009: 4). Konsep
pemasaran sangatlah memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan organisasi dari
sebuah perusahaan agar lebih efektif dibandingkan para pesaingnya dalam hal membuat,
mengirimkan dan mengkomunikasikan nilai 7 kepada target yang dituju. Pemasaran lebih
mementingkan kebutuhan para pembelinya. Ketika perusahaan dihadapkan pada tekanan dari
pemegang saham untuk meningkatkan laba usahannya, sementara persaingan yang semakin
ketat, maka diperlukanlah suatu strategi baru. Dalam kegiatan pemasaran, stategi itu
diimplementasikan dalam bentuk perencanaan pemasaran (Marketing Plan). Perencanaan
pemasaran (Marketing Plan) adalah proses terstruktur untuk menetapkan bagaimana
menyajikan nilai bagi pelanggan, organisasi, dan pihak - pihak berkepentingan utama dengan
menganalisa situasi terkini, termasuk pasar dan pelanggan, mengembangkan dan
mendokumentasikan tujuan, strategi dan program pemasaran, mengimplementasikan,
mengevaluasi, dan mengontrol kegiatan pemasaran untuk mencapai tujuan. (Wood, 2009: 5).
Perencanaan pemasaran sangatlah penting dilakukan demi keberhasilan pemasaran.
Perencanaan pemasaran dapat membantu memfokuskan pikiran perusahaan pemasaran dan
tim pada proses pemasaran, yaitu apa yang akan dicapai dan bagaimana perusahaan
melakukan kegiatan tersebut. Dalam mengembangkan maupun memperbaharui rencana
pemasaran sering kali terjadi sebuah tantangan
dalam memulainya. Untuk lebih
mengembangkan strategi efektif yang dapat digunakan dalam perencanaan pemasaran, hal
utama yang harus dilakukan adalah dengan mengumpulkan informasi baik internal maupun
eksternal perusahaan, seperti persaingan, tren, statistik. Hal ini akan mempengaruhi proses
pengambilan keputusan perencanaan pemasaran yang akan dilakukan selanjutnya. Dengan
melakukan audit pemasaran terhadap suatu perusahaan dibutuhkan bagian audit internal.
Audit internal yang fungsinya sebagai penilai kegiatan perusahaan seharusnya memiliki andil
yang cukup besar dalam membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkannya. Jasa yang diberikan oleh seorang auditor internal bisa member banyak
masukan baik untuk auditee yang diperiksanya, untuk pihak manajemen, untuk Dewan
Direksi, untuk Komite Audit atau bahkan untuk auditor eksternal, apabila tugasnya
dilaksanakan secara efektif. Peran penting auditor internal didalam suatu organisasi dapat
dilihat dalam laporan survey Harvard University seperti yang dikemukakan Chember ( 1981 :
10 ), terdapat dalam majalah Internal Audit No.3 tahun 1997, yaitu:
“Audit Internal telah menangani sekitar 30% efesiensi dan efektifitas kegiatan
perusahaan. Disamping itu, audit internal semakin banyak memberikan kepada manajemen
dimana aktivitas audit tidak lagi berfokus kepada keuangan, namun telah banyak kebidang
operasional antara lain produksi, penjualan, distribusi dan personalia”
Audit Internal yang merupakan alat pengendalian perpanjangan tangan manajemen dalam
melakukan fungsi pengawasan (controlling) adalah penting untuk membantu manajemen
dalam mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan. Lebih lagi perkembangan saat ini telah
menempatkan fungsi audit internal pada posisi yang lebih penting daripada sebelumnya
dimana ada pergeseran peran audit internal dari suatu fungsi yang bertugas memberikan
penilaian dan pengawasan menjadi suatu fungsi yang dapat memberikan masukan-masukan
operasional dan strategis. Dalam Penulisan skripsi ini saya melakukan audit terhadap
perusahaan PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL), yang sebelumnya bernama PT
Standard Chartered Leasing diambil alih dari Standard Chartered Bank pada tanggal 25
Agustus 1995. Sejak saat itu, CSUL menjadi salah satu anak perusahaan dari Grup Tiara
Marga Trakindo dan bergerak di bidang sewa guna usaha.
Berdasarkan uraian diatas maka saya akan membuat penulisan skripsi yang berjudul
“PERANAN AUDIT PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS
PENJUALAN PADA PT CHANDRA SAKTI UTAMA LEASING”
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya-upaya audit pemasaran dalam meningkatkan efektivitas penjualan
pada PT. Chandra Sakti Utama Leasing?
2. Apakah strategi-strategi audit pemasaran yang disusun sudah terimplementasikan
secara memadai?
3. Apakah dalam penerapan audit pemasaran dapat meningkatkan efektivitas penjualan
pada PT. Chandra Sakti Utama Leasing?
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini mempunyai tujuan dan manfaat. Berikut tujuan penelitian
ini:
1. Untuk mengetahui upaya-upaya pemasaran perusahaan dikelola dalam mendukung
pencapaian tujuan perusahaan pada PT. Chandra Sakti Utama Leasing.
2. Untuk
menilai
strategi
dan
rencana
pemasaran
yang
disusun
sudah
terimplementasikan secara memadai atau tidak pada PT Chandra Sakti Utama
Leasing.
3. Untuk memastikan dalam penerapan audit pemasaran
dapat benar-benar
meningkatkan efektivitas penjualan pada PT. Chandra Sakti Utama Leasing.
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan skripsi Audit pemasaran ini
adalah:
1. Bagi Perusahaan:
Dapat memberikan gambaran kepada perusahaan pentingnya melakukan audit
pemasaran untuk meningkatkan efektivitas penjualan. Sehingga perusahaan dapat
mengetahui sistem yang benar untuk meningkatkan penghasilan perusahaan dalam
kegiatan penjualan yang telah dilakukan.
2. Bagi Penulis:
Bagi penulis dapat menambah wawasan berpikir, menambah pengetahuan dan
pemahaman mengenai audit pemasaran dan juga mengetahui sejauh mana teori yang
dipelajari dapat diterapkan dalam mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan.
3. Bagi Pembaca:
Dalam penulisan ini pembaca dapat menjadikan bahan referensi dalam memahami
kegiatan audit pemasaran sehingga dapat mengerti peranan audit pemasaran dalam
meningkatkan efektivitas penjualan.
METODE PENELITIAN
Dalam rangka mencari dan mengumpulkan data yang akan dipakai untuk menyusun
skripsi ini, saya menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu metode yang digunakan untuk
menjelaskan atau menggambarkan mengenai objek yang diteliti. Ada dua jenis data yang
dikumpulkan:
1. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan dan berhubungan langsung dengan
penelitian yang sedang dilaksanakan.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari literature yang ditulis oleh para pakar
dibidangnya yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.
Dengan menggunakan metodologi penelitian diatas, maka teknik-teknik pengumpulan
data yang harus dilakukan sebagai berikut:
1. Wawancara (Inquiry), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan objek
penelitian.
2. Observasi (Observation), yaitu metode pengumpulan data melalui pengamatan
langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi
penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya
perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau
kondisi yang ada di lapangan.
3. Dokumentasi (Documentation), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara
mendokumentasikan dengan cara memperoleh dokumen-dokumen, laporan-laporan
serta catatan-catatan yang terdapat diperusahaan, misalnya laporan keuangan, struktur
organisasi, target dan realisasi penjualan dan lainnya.
4. Survey, yaitu metode yang diadakan untuk memeroleh fakta dari gejala-gejala yang
ada, dan mencari keterangan-keterangan secara aktual, baik masalah social, ekonomi,
atau politik
HASIL DAN BAHASAN
Upaya-upaya Audit Pemasaran dalam Meningkatkan Efektivitas Penjualan pada PT.
Chandra Sakti Utama Leasing
Dalam menjalankan aktivitas penjualan, PT. Chandra Sakti Utama Leasing
menerapkan beberapa upaya, dimana upaya ini menuntun dan mengarahkan tindakantindakan dalam aktivitas penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Adapun upaya penjualan
yang ada di PT. Chandra Sakti Utama Leasing, yaitu:
Upaya Audit Pemasaran Memeriksa Keadaan Lingkungan Pemasaran
Audit Pemasaran Berupaya untuk mengaudit keadaan lingkungan pemasaran, seperti
proses pemasaran dan proses penjualan yang terjadi dalam transaksi perusahaan. Dalam audit
proses pemasaran, auditor melakukan audit terhadap aktivitas promosi yang dilakukan oleh
bagian pemasaran. Dalam audit aktivitas pemasaran auditor dapat menemukan temuan yang
berpengaruh dalam meningkatkan efektivitas penjualan. Selain itu auditor melakukan audit
pada proses penjualan dimana seberapa besar kegiatan pemasaran dapat berpengaruh dalam
meningkatkan efektivitas penjualan pada perusahaan. Sehingga auditor dapat mengetahui
keadaan lingkungan pemasaran pada PT. Chandra Sakti Utama Leasing dan kegiatan audit
pemasaran sangat berperan dalam meningkatkan efektivitas penjualan.
Upaya Audit Pemasaran dalam Meningkatkan Produktivitas Pemasaran
Upaya audit pemasaran dalam dalam meningkatkan produktivitas pemasaran dapat
dilihat dari audit terhadap penilaian keuntungan berbagai kegiatan pemasaran, efektivitas
biaya dan berbagai pengeluaran pemasaran. Selain itu auditor pemasaran melakukan audit
terhadap dana kredit yang dilakukan oleh perusahaan, dimana perusahaan melakukan analisa
lebih tajam terhadap transaksi penjualan, sehingga dapat mencegah terjadinya kecurangan
dalam transaksi penjualan. Audit pemasaran dapat mencari temuan dan memberikan
rekomendasi kepada perusahaan untuk produktivitas pemasaran yang dilakukan oleh bagian
pemasaran dari perusahaan. Sehingga audit pemasaran memiliki peran penting dalam
meningkatkan efektivitas penjualan pada PT. Chandra Sakti Utama Leasing.
Upaya Audit Pemasaran dalam Menetukan Sistem Pemasaran
Dalam Kegiatan Pemasaran Perusahaan berupaya untuk membuat beberapa sistem
yang dapat membantu kegiatan penjualan dan meningkatkan efektivitas penjualan yaitu audit
terhadap kualitas suatu sistem perusahaan di bidang pemasaran. Dalam sistem pemasaran,
audit pemasaran membuat Program audit. Program audit adalah salah satu bagian penting
dalam proses audit, karena didalamnya terdapat berbagai petunjuk mengenai langkah-langkah
atau tindakan yang harus diambil selama melakukan audit. Program audit merupakan suatu
rangkaian yang sistematis dari prosedur-prosedur audit untuk mencapai tujuan audit. PT.
Chandra Sakti Utama Leasing menyusun program audit setiap akhir tahun dan waktu
pelaksanaannya setahun sekali. Program audit pemasaran PT. Chandra Sakti Utama Leasing
berisi hal-hal sebagai berikut:
1. Objek Audit
Pada prosedur penjualan yang menjadi objek audit adalah bagian-bagian yang terlibat
langsung dengan penjualan, yaitu:
a. Bagian Penjualan
b. Bagian Akuntansi dan Keuangan
2. Tujuan audit atas kegiatan pemasaran pada PT. Chandra Sakti Utama Leasing, yaitu:
a. Untuk mengetahui sejauh mana upaya, prosedur dan ketentuan penjualan telah
dilaksanakan oleh semua pihak.
b. mendeteksi adanya kelemahan dalam kegiatan penjualan serta mengusahakan
upaya penanggulangannya.
c. Mencari alternatife dan usaha meningkatkan efektivitas penjualan
d. Menyusun rekomendasi bagi penanggulangan kelemahan dan peningkatan
kegiatan penjualan
e. Meningkatkan pendapatan atau laba perusahaan
3. Ruang Lingkup audit pemasaran
Ruang lingkup audit pemasaran pada PT. Chandra Sakti Utama Leasing difokuskan
pada aktivitas bagian pemasaran meliputi prosedur-prosedur, upaya dalam penjualan,
dan kelengkapan dokumen pendukung.
Selain Program audit yang dilakukan oleh audit pemasaran dalam melaksanakan
sistem pemasaran, adapun upaya yang dilakukan audit pemasaran dalam mendukung Sistem
Pemasaran, yaitu:
a. Transaksi penjualan harus disertai dokumen-dokumen pendukung yang lengkap
antara lain order penjualan, nota, dan bukti-bukti transaksi. Upaya ini dilakukan untuk
mempermudah transaksi dan dalam penjualan bisa lebih sistematis.
b. Setiap dokumen yang berkaitan dengan kegiatan penjualan harus diotorisasi oleh
pihak-pihak yang terkait dalam sistem dan prosedur penjualan. Sehingga menghindari
adanya kecurangan dalam transaksi penjualan.
c. Untuk uang atau bukti transfer yang diterima harus dibuat tanda terima Bukti Terima
Kas atau Bank beserta keterangan yang jelas. Sehingga mengurangi adanya
kekeliruan yang dapat terjadi dalam transaksi penjualan.
Strategi Audit Pemasaran dalam Meningkatkan Efektivitas Penjualan
pada PT.
Chandra Sakti Utama Leasing
Dalam mencapai sesuatu dibutuhkan strategi yang kuat. Audit pemasaran memiliki
strategi dalam meningkatkan efektivitas penjualan pada perusahaan. Dimana strategi yang
dilakukan oleh audit pemasaran sangat berperan penting dalam meningkatkan efektivitas
penjualan pada perusahaan. Beberapa strategi yang dijalankan oleh audit pemasaran, yaitu:
Strategi Segmentasi Pasar (marketing segmentation)
Audit pemasaran melakukan audit pada strategi yang dilakukan bagian pemasaran
pada perusahaan. Bagian pemasaran melakukan strategi Segmentasi pasar (marketing
segmentation). Segmentasi pasar merupakan suatu langkah awal pemasaran (marketing)
untuk membagi-bagi berbagai macam konsumen yang ada di pasar dan memilih salah satu
bagian dari segmen tersebut yang akan dijadikan target pemasaran (Marketing Target). Yang
dimaksud dengan target pemasaran (Marketing Target) di atas adalah jenis konsumen yang
dipilih merupakan tujuan pemasaran (marketing goals) paket outbound tour. Tujuan utama
segmentasi pasar (Market Segmentation) adalah untuk merangsang semua pelanggan yang
berpotensial. Dimana PT. Chandra Sakti Utama Leasing harus mengetahui berbagai macam
konsumen yang dapat dijadikan target dalam pemasaran yang akan dilakukan.
Maka dari itu perusahaan harus Mengidentifikasikan segmentasi pasar dan
mensegmentasi pasar dengan menggunakan segmentasi demografis. Demografis membantu
menemukan pasar target atau sasaran. Perusahaan harus benar-benar mengetahui konsumen
yang benar-benar membutuhkan dana dalam membeli alat-alat berat. Sehingga Informasi
demografis merupakan cara yang paling efektif dari segi biaya dan paling mudah diperoleh
untuk mengenali target. Data-data demografis lebih mudah diukur daripada berbagai variabel
segmentasi lain. Berbagai variabel demografis mengungkapkan kecenderungan yang
memberikan isyarat berbagai peluang bisnis, maka dari itu PT. Chandra Sakti Utama Leasing
harus cermat dalam melakukan pemasaran dalam memberikan dana untuk kalangan yang
sangat mebutuhkan alat-alat berat seperti:
a. Industri Pertambangan yang pasti membutuhkan pendanaan terhadap alat-alat
berat yang akan digunakan dalam proses pembuatan produksi.
b. Industri Kehutanan yang membutuhkan alat berat dalam melakukan proses
produksi perhutanan.
c. Industri Perkebunan yang dalam proses produksi ataupun dalam pembangunan
sangat membutuhkan alat-alat berat.
d. Industri Konstruksi dimana dalam proses kegiata produksi yang dilaksanakan
membutuhkan alat-alat berat.
e. Industri Mesin Diesel yang dalam proses produksi mesin dan pembangunan
usaha membutuhkan alat-alat berat.
f. Industri Genset yang membutuhkan alat berat dalam melakukan produksi
genset yang akan diproduksi.
g. Industri Kelapa Sawit yang membutuhkan alat-alat berat dalam melakukan
produksi dalam penjualan yang akan dilakukan.
h. Industri Kelautan yang membutuhkan alat berat untuk melakukan kegiatan
produkai dalam melakukan penjualan.
Mengembangkan gambaran segmen yang dihasilkan membuat Audit Pemasaran
melakukan strategi yang lebih terarah. Dengan menentukan target pasar Audit Pemasaran
dapat meningkatkan usahanya dalam mencapai target yang diinginkan. Dengan menargetkan
perusahaan pertambangan dengan melakukan pemasaran dalam alat berat yang telah dipesan.
Marketing Target
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah
mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi
target market. Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan harus melihat dua
faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan resource perusahaan.
Perusahaan harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang secara
umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi, resiko yang
rendah dan lain-lain. Perusahan juga perlu mempertimbangkan apakah berinvestasi dalam
segmen tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan dan sumber daya perusahaan.
Dalam melakukan Targeting yang lebih terarah perusahaan dapat menggunakan
konsep Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen.
Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi
masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk
menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan
tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain. Perusahaan dapat memilih industri yang
dapat mencapai target,yaitu:
a. Industri Pertambangan. Dalam industri pertambangan PT.Chandra Sakti
Utama Leasing dapat meningkatkan penjualannya, karena dalam industry
pertambangan sangat membutuhkan alat-alat berat untuk berjalannya proses
produksi dalam kegiatan meningkatkan penjualan dalam industri tersebut.
Seperti penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan
bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas). Sehingga dalam kegiatan
ini peran alat-alat berat sangat dibutuhkan.
b. Industri Kelautan. Dalam industri sangat membutuhkan alat berat, dalam
mencapai target untuk penjualan dari kegiatan produksi ini. Sehingga dalam
industri ini memiliki tingkat penjualan yang tinggi dalam mendanai alat-alat
berat yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan.
Market Positioning
Market Posititioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang
membedakannya dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang
dijanjikan serta competitive advantage. Inilah alasan kenapa konsumen memilih produk suatu
perusahaan bukan produk pesaing, dalam hal ini perusahaan harus meningkatkan kualitas
produk sehingga brand yang dipasarkan. PT.Chandra Sakti Utama Leasing harus membuat
beda dengan perusahaan pendanaan lainnya sehingga dalam pemasaran dapat meningkatkan
efektivitas penjualan. Maka dari itu perusahaan membuat Strategi Multi Brand, dimana
dalam strategi ini membedakan perusahaan dengan perusahaan yang lain. Dengan adanya
strategi ini yang tidak mendanai konsumen dari PT. Trakindo saja melainkan dari perusahaan
yang lain. Sehingga PT. Chandra Sakti Utama Leasing dapat meningkatkan Efektivitas dalam
Penjualan.
Dalam tiga strategi yang dilakukan oleh bagian pemasaran, audit pemasaran menilai
ada hal-hal yang harus lebih diperhatikan agar dalam pemasaran dapat meningkatkan
efektivitas penjualan. Selain itu bagian pemasaran harus melakukan pemasaran dengan baik
dan berikut yang harus dilakukan bagian pemasaran untuk lebih meningkatkan efektivitas
penjualan dalam strategi yang dilakukan, yaitu:
1. Dapat mengidentifikasikan tujuan, kebijaksanaan, sasaran dan prosedur organisasi
yang sebelumnya tidak jelas.
2. Adanya evaluasi independen atas suatu kejadian
3. Membantu meyakinkan terciptanya efektivitas dan efesiensi pada sistem pengendalian
manajemen.
4. Mengidentifikasi berbagai tindakan alternatife yang dapat dilaksanakan dalam
kegiatan organisasi.
Sehingga dalam strategi yang dilakukan audit pemasaran ini dapat meningkatkan efektivitas
penjualan di perusahaan dan audit pemasaran sangat memiliki peranan.
Penerapan Audit Pemasaran pada PT. Chandra Sakti Utama Leasing
Kualifikasi Audit Pemasaran
Audit Pemasaran di PT. Chandra Sakti Utama Leasing mempunyai kualifikasi sebagai
berikut:
1. Independensi
Kegiatan Audit Pemasaran pada PT.Chandra Sakti Utama Leasing sepenuhnya
dilaksanakan auditor pemasaran. Berdasarkan struktur organisasi perusahaan dapat
kita ketahui bahwa kedudukan Audit Pemasaran pada PT. Chandra Sakti Utama
Leasing terpisah dari bagian fungsi lainnya, dalam artian Audit Pemasaran perusahaan
merupakan bagian dalam perusahaan yang berdiri sendiri dan tidak bergabung dengan
atau berada di bawah departemen lainnya, serta bertanggung jawab langsung pada
pimpinan. Audit Pemasaran dalam melaksanakan aktivitasnya bersifat independen,
dalam arti tidak terlibat dengan kegiatan operasional perusahaan yang dapat
membiaskan independensinya, selain itu ada kemungkinan penugasan staf di bagian
Audit Pemasaran dirotasikan secara periodik untuk menjaga agar auditor tetap
independen.
2. Kompetensi
Auditor pemasaran pada PT. Chandra Sakti Utama Leasing memiliki kompetensi
yang cukup tinggi di bidangnya dengan pendidikan terakhir S1 Akuntansi dan
dilakukan oleh orang yang memiliki cukup terlatih dan berpengalaman. Auditor
Pemasaran memiliki kemampuan teknis dalam menjalankan tugasnya sebagai
Auditor, memiliki kemampuan berkomunikasi dengan orang lain secara efektif, dan
mampu menghadapi dan menilai berbagai situasi yang terjadi yang mempengharui
bidang yang diaudit. Hal ini menunjukan kegiatan audit yang dilakukan selama ini,
berjalan dengan lancar dan tidak ada keluhan dari objek yang diaudit.
Tahap Penerapan Audit Pemasaran
Dalam melakukan audit pemasaran ada beberapa tahap yang dilakukan oleh auditor
dalam melaksanakan audit pemasaran pada PT. Chandra Sakti Utama Leasing. Tahap-tahap
ini dilakukan oleh auditor untuk melakukan audit pada bagian pemasaran sehingga audit
pemasaran memiliki peran penting dalam meningkatkan efektivitas penjualan pada
perusahaan. Berikut adalah tahap-tahap audit pemasaran, yaitu:
Tahap Pendahuluan
Adanya tahap pendahuluan ini memungkinkan pelaksanaan audit memiliki arah yang
jelas. Pada tahap pendahuluan auditor dapat mengetahui keadaan perusahaan secara umum,
megidentifikasikan berbagai peristiwa yang dianggap penting dalam kegiatan pemasaran
perusahaan dan juga menentukan hal-hal yang memerlukan perbaikan dan penelaahan lebih
lanjut.
Informasi umum tentang perusahaan, terutama kegiatan pemasaran dan kegiatan
penjualan dapat diperoleh melalui:
1. Pengamatan atas Fasilitas Fisik
Pengamatan atas fasilitas fisik pada PT. Chandra Sakti Utama Leasing bertujuan
untuk meninjau seluruh kegiatan pemasaran dan kegiatan penjualan mendapatkan
gambaran nyata mengenai operasi perusahaan khususnya aktivitas pemasaran,
sehingga dapat dipelajari indikasi masalah serta menemukan hal-hal yang
memerlukan perhatian lebih lanjut.
Auditor melakukan pengamatan atas fasilitas fisik yang terdapat di perusahaan dengan
meninjau keadaan sekitar lingkungan perusahaan secara langsung serta mengamati
tata letak bagian yang diaudit.
Adapun temuan dari pengamatan atas fasilitas fisik pada PT. Chandra Sakti Utama
Leasing pada kegiatan pemasaran dan kegiatan penjualan, yaitu:
a. Pada kegiatan pemasaran bagian yang melakukan promosi belum maksimal. Hal ini
dapat terjadi karena terbatasnya karyawan bagian promosi, akibatnya tidak dapat
meningkatkan efektivitas penjualan secara maksimal.
Auditor merekomendasikan agar perusahaan menambah karyawan pada bagian
promosi dalam pemasaran sehingga dalam melakukan pemasaran dapat berjalan
dengan baik dan dapat meningkatkan efektivitas penjualan pada PT. Chandra Sakti
Utama Leasing.
b. Pemrosesan atas kegiatan penjualan perusahaan bersifat semi komputer. Hal ini
terjadi karena belum semua pencatatan dilakukan secara komputerisasi, masih
terdapat pencatatan secara manual seperti kegiatan pemesanan dari pelanggan sampai
pemasukan dari transaksi penjualan.
Auditor merekomendasikan agar pencatatan secara manual tetap dilakukan sehingga
perusahaan tetap mempunyai back up data atas transaksi. Bila terjadi masalah dalam
bukti transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan.
2. Mencari Data Tertulis
Tujuan dilakukannya pencarian data tertulis yaitu untuk mendapatkan informasi
apakah perusahaan telah menerapkan praktek pemasaran dan penjualan secara
konsisten atau untuk mendapatkan bahan perbandingan terhadap kegiatan yang
sedang berlangsung. Auditor pemasaran mencari data tertulis yang berhubungan
dengan kegiatan pemasaran dan kegiatan penjualan, berupa dokumen-dokumen yaitu
data tertulis yang dijadikan bahan analisa.
Adapun data tertulis yang berhasil diperoleh auditor, yaitu:
a. Bagan struktur organisasi dan uraian tugas.
b. Contoh-contoh dokumen yang digunakan dalam aktivitas pemasaran dan aktivitas
penjualan.
c. Anggaran penjualan dan realisasi penjualan tahun 2013. (terdapat pada halaman
lampiran.
3. Wawancara dengan Manajemen
Pada tahap ini auditor melakukan wawancara dengan pihak pemasaran dan beberapa
karyawan bagian Akuntansi dan Keuangan serta bagian penjualan dengan tujuan
untuk lebih memahami kebijakan yang dijalankan oleh perusahaan memperoleh
informasi mengenai pelaksanaan kegiatan pada bagian yang sedang diaudit dan
memperoleh informasi mengenai permasalahan yang ada. Pada tahap ini auditor tidak
menemukan temuan yang mengidentifikasikan adanya penyimpangan prosedur
pemasaran dan kebijakan penjualan.
Wawancara ini sifatnya hanya memberikan gambaran sekilas tentang keadaan
perusahaan secara umum. Dengan adanya wawancara dengan pihak pemasaran maka
auditor
dalam
pemasaran
akan
memiliki
cukup
pengetahuan
untuk
mengidentifikasikan berbagai bidang dan peristiwa yang dianggap penting dan juga
untuk menentukan hal-hal apa dan dimana yang memerlukan penyelidikan lebih
lanjut. Informasi yang berhasil dikumpulkan pada tahap ini akan dijadikan bahan
untuk menyusun suatu rencana atas audit mendalam.
Tahap Audit Mendalam
Tahap audit mendalam dilakukan dengan temuan yang diperoleh pada tahap
pendahuluan. Jadi auditor melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap bagian-bagian yang
dianggap
bermasalah
dan
melakukan
Adapun tahapan yang dilakukan untuk memperoleh informasi, yaitu:
audit
mendalam.
1. Studi Lapangan
Pada tahap ini, auditor pemasaran akan menfokuskan perhatiannya pada bagian yang
berhubungan dengan pemasaran dan penjualan. Auditor melakukan pengamatan
secara langsung atas kegiatan pemasaran dan kegiatan penjualan dari aktivitas
promosi sampai kegiatan penjualan terhadap pelanggan dengan tujuan untuk
mengetahui secara rinci mengenai prosedur pemasaran yang diterapkan dalam
perusahaan. Pada tahap ini auditor akan mendapat temuan yang bermanfaat bagi
upaya peningkatan kualitas pemasaran dalam efektivitas penjualan yang diperiksanya
dan auditor mengkonfirmasikan temuan tersebut pada pihak yang bersangkutan yang
kemudian akan ditindaklanjuti.
2. Kegiatan Analisis
Auditor pemasaran melakukan analisis terhadap temuan yang diperolehnya, dengan
tujuan mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi masalah-masalah yang telah
ditemukan sehingga dapat diteliti secara lebih mendalam.
Analisis yang dilakukan auditor, yaitu:
a. Menganalisis temuan yang didapat yang berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh
bagian yang bersangkutan.
b. Menganalisis sampai sejauh mana temuan tersebut dapat merugikan perusahaan.
c. Memberikan rekomendasi dan saran-saran perbaikan.
Adapun temuan yang dianalisis, yaitu:
1. Kurangnya jumlah karyawan pemasaran dalam melakukan aktivitas promosi dalam
penjualan sehingga penjualan pada perusahaan belum mencapai maksimal dan belum
dapat meningkatkan efektivitas penjualan.
2. Adanya kegiatan pencatatan pada proses transaksi penjualan dimana masih dalam
pencatatan semi komputer, dan perusahaan harus melakukan pencatatan secara
manual agar ada back up data dalam penjualan. Sehingga dapat meningkatkan
efektivitas penjualan pada perusahaan.
Tahap Pelaporan
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari kegiatan audit pemasaran yaitu membuat
laporan hasil audit pemasaran. Laporan audit pemasaran atas penjualan dibuat secara tertulis
dan disampaikan kepada Direktur. Laporan harus disusun secara objektif, jelas dan singkat
agar isinya mudah dimengerti. Laporan audit pemasaran pada umumnya meliputi unsurunsur, yaitu:
1. Tujuan dan ruang lingkup audit, untuk memberikan gambaran manfaat tersebut
kepada pembaca.
2. Temuan audit, yang dijelaskan secara objektif dalam bahasa yang jelas dan sederhana.
3. Saran dan rekomendasi, untuk mengambil tindakan yang perlu dilakukan untuk
mengatasi masalah yang ada.
Tindak Lanjut atas Hasil Audit
Tindak lanjut atas hasil audit pemasaran merupakan indikasi yang menunjukkan
sampai sejauh mana audit yang telah dilakukan mendapat tanggapan dan dukungan dari
Direktur, karena segala usaha yang dilakukan dalam melaksanakan audit pemasaran akan
berarti apabila disertai dengan tindak lanjut atas saran atau rekomendasi yang telah diberikan
Adapun saran dan rekomendasi yang telah ditindaklanjuti oleh perusahaan, yaitu:
1. Adanya penambahan karyawan yang melakukan aktivitas promosi dalam pemasaran
yang akan ditambahkan oleh pihak perusahaan. Penambahan karyawan yang
melakukan aktivitas promosi dalam pemasaran oleh pihak perusahaan bertujuan untuk
meningkatkan efektivitas penjualan.
2. Adanya persetujuan dari perusahaan untuk pencatatan manual dalam transaksi
penjualan yang dilaksanakan. Dalam persetujuan ini perusahaan bertujuan untuk
membuat back up data dari semua transaksi penjualan yang telah dilakukan. Sehingga
dalam setiap transaksi ada bukti transaksi yang objektif dan akurat.
Pembahasan dengan Penelitian Deskriptif Analitis
Penelitan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar berperannya audit
pemasaran dalam meningkatkan efektivitas penjualan di PT. Chandra Sakti Utama Leasing.
Penulis melakukan penelitian terhadap perusahaan dan melakukan wawancara yang berisi
pertanyaan berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. Wawancara dilakukan langsung
dengan audit pemasaran pada PT.Chandra Sakti Utama Leasing. Sehingga data yang didapat
akan lebih akurat.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan wawancara yang dilakukan langsung dengan
audit pemasaran. Pertanyaan mengenai wawancara dapat dilihat pada halaman lampiran.
Pembahasan Peranan Audit pemasaran atas penjualan yang telah dilakukan, yaitu:
Penelitian Deskriptif Analitis pada Upaya-upaya Audit Pemasaraan
Penelitian audit pemasaran mempunyai upaya-upaya untuk mendukung kegiatan audit
pemasaran dalam meningkatkan efektivitas penjualan. Berikut upaya-upaya yang telah
dilakukan audit pemasaran:
1. Audit Pemasaran Berupaya untuk mengaudit keadaan lingkungan pemasaran, seperti
proses pemasaran dan proses penjualan yang terjadi dalam transaksi perusahaan.
Sehingga upaya ini dapat mendukung pemasaran dalam penjualan.
2. Upaya audit pemasaran dalam dalam meningkatkan produktivitas pemasaran dapat
dilihat dari audit terhadap penilaian keuntungan berbagai kegiatan pemasaran,
efektivitas biaya dan berbagai pengeluaran pemasaran. Selain itu auditor pemasaran
melakukan audit terhadap dana kredit yang dilakukan oleh perusahaan, dimana
perusahaan melakukan analisa lebih tajam terhadap transaksi penjualan, sehingga
dapat mencegah terjadinya kecurangan dalam transaksi penjualan.
3. Dalam Kegiatan Pemasaran Perusahaan berupaya untuk membuat beberapa sistem
yang dapat membantu kegiatan penjualan dan meningkatkan efektivitas penjualan
yaitu audit terhadap kualitas suatu sistem perusahaan di bidang pemasaran. Dalam
sistem pemasaran, audit pemasaran membuat Program audit. Program audit adalah
salah satu bagian penting dalam proses audit, karena didalamnya terdapat berbagai
petunjuk mengenai langkah-langkah atau tindakan yang harus diambil selama
melakukan audit.
Dalam berbagai upaya yang dilakukan, Audit pemasaran dapat meningkatkan
efektivitas penjualan karena adanya audit terhadap lingkungan pemasaran, audit produktivitas
pemasaran dan sistem pemasaran yang memadai. Sehingga audit pemasaran memiliki
peranan dalam meningkatkan efektivitas penjualan pada PT. Chandra Sakti Utama Leasing.
Penelitian Deskriptif Analitis pada Strategi-strategi Audit Pemasaran
Penelitian audit pemasaran mempunyai strategi yang sangat kuat dalam membuktikan
bahwa audit pemasaran memiliki peranan dalam meningkatkan efektivitas penjualan pada
PT. Chandra Sakti Utama Leasing. Di mana audit pemasaran telah melakukan audit terhadap
strategi yang dilakukan oleh bagian pemasaran perusahaan. Berikut hasil audit yang
dilakukan:
1. Audit Strategi Segmentasi Pasar
Dalam strategi ini audit pemasaran dapat menentukan bahwa strategi yang dilakukan
oleh bagian pemasaran telah memadai dengan menantukan segmentasi pasar sebagai
berikut:
a. Industri Pertambangan yang pasti membutuhkan pendanaan terhadap alat-alat berat
yang akan digunakan dalam proses pembuatan produksi.
b. Industri Kehutanan yang membutuhkan alat berat dalam melakukan proses produksi
perhutanan.
c. Industri Perkebunan yang dalam proses produksi ataupun dalam pembangunan sangat
membutuhkan alat-alat berat.
d. Industri Konstruksi dimana dalam proses kegiata produksi yang dilaksanakan
membutuhkan alat-alat berat.
e. Industri Mesin Diesel yang dalam proses produksi mesin dan pembangunan usaha
membutuhkan alat-alat berat.
f. Industri Genset yang membutuhkan alat berat dalam melakukan produksi genset yang
akan diproduksi.
g. Industri Kelapa Sawit yang membutuhkan alat-alat berat dalam melakukan produksi
dalam penjualan yang akan dilakukan.
h. Industri Kelautan yang membutuhkan alat berat untuk melakukan kegiatan produkai
dalam melakukan penjualan.
2. Target Pasar
Dalam strategi ini, audit pemasaran menilai bahwa bagian pemasaran telah melakukan
strategi pemasaran dengan baik dengan menentukan segmen pasar sebagai berikut:
a. Indutri Pertambangan. Dalam industri pertambangan PT.Chandra Sakti Utama
Leasing dapat meningkatkan penjualannya, karena dalam industry pertambangan
sangat membutuhkan alat-alat berat untuk berjalannya proses produksi dalam kegiatan
meningkatkan penjualan dalam industri tersebut. Seperti penambangan (penggalian),
pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi,
migas). Sehingga dalam kegiatan ini peran alat-alat berat sangat dibutuhkan.
b. Industri Kelautan. Dalam industri sangat membutuhkan alat berat, dalam mencapai
target untuk penjualan dari kegiatan produksi ini. Sehingga dalam industri ini
memiliki tingkat penjualan yang tinggi dalam mendanai alat-alat berat yang sangat
dibutuhkan oleh perusahaan.
3. Market Positioning
Dalam strategi ini, audit pemasaran menilai bahwa bagian pemasaran telah melakukan
strategi pemasaran dengan baik dengan menentukan Market Positioning. Market
Posititioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya
dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta
competitive advantage. Inilah alasan kenapa konsumen memilih produk suatu perusahaan
bukan produk pesaing, dalam hal ini perusahaan harus meningkatkan kualitas produk
sehingga brand yang dipasarkan. PT.Chandra Sakti Utama Leasing harus membuat beda
dengan perusahaan pendanaan lainnya sehingga dalam pemasaran dapat meningkatkan
efektivitas penjualan. Maka dari itu perusahaan membuat Strategi Multi Brand, dimana
dalam strategi ini membedakan perusahaan dengan perusahaan yang lain. Dengan adanya
strategi ini yang tidak mendanai konsumen dari PT. Trakindo saja melainkan dari perusahaan
yang lain. Sehingga PT. Chandra Sakti Utama Leasing dapat meningkatkan Efektivitas dalam
Penjualan.
Audit pemasaran dapat menilai memadai karena bagian pemasaran dapat
mengembangkan segmentasi pasar, menentukan target pasar dan menentukan Market
Positioning yang dihasilkan sehingga strategi yang dilakukan lebih terarah. Dalam hal ini
audit pemasaran mempunyai peran penting dalam menilai strategi pemasaran yang dapat
meningkatkan efektivitas penjualan pada PT. Chandra Sakti Utama Leasing.
Penelitian Deskriptif Analitis pada Penerapan Audit Pemasaran
Dalam penelitian penerapan audit pemasaran, audit melakukan penelitian secara
independensi dimana penelitian audit pemasaran berdiri sendiri tanpa adanya departemen
lainnya. Selain itu auditor yang melakukan audit pemasaran adalah orang-orang yang
memiliki kompetensi dibidang audit sehingga memiliki kemampuan yang tinggi dalam
melakukan audit secara kritis dan sistematis. Dalam penerapan audit pemasaran terdapat
tahap-tahap audit pemasaran, yaitu:
1. Tahap pendahuluan
Langkah awal yang dilakukan oleh auditor adalah melakukan survey pendahuluan
pada bagian penjualan dan bagian lain yang terkait dengan penjualan sehingga auditor
memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengetahui keadaan bagian yang diaudit.
Auditor juga melakukan pengamatan sekilas atas fasilitas fisik sehingga auditor
memperoleh informasi mengenai fasilitas fisik perusahaan, misalnya kantor bagian
penjualan. Auditor juga mencari data tertulis sehingga auditor dapat memastikan
bahwa perusahaan terutama pada bagian penjualan telah menerapkan praktik-praktik
manajemen secara konsisten, misalnya prosedur penerimaan pesenan sampai prosedur
penjualan telah berjalan sebagaimana mestinya. Auditor juga mengadakan wawancara
dengan manajemen agar auditor dapat memahami kebijakan-kebijakan yang
dijalankan oleh perusahaan.
2. Tahap audit mendalam
Pada tahap ini auditor melakukan studi lapangan, di mana auditor melakukan
pengamatan secara langsung atas kegiatan penjualan mulai dari penerimaan pesenan
sampai proses penjualan. Auditor juga melakukan kegiatan analisis untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan kegiatan penjualan dan untuk mengetahui penyimpangan
antara rencana dan realisasi penjualan serta memberikan saran dan rekomendasi
terhadap kelemahan-kelemahan dalam kegiatan penjualan.
3. Tahap pelaporan
Pada tahap ini auditor membuat laporan hasil audit yang terdiri dari ringkasan audit
pendahuluan yang terdiri dari informasi mengenai objek yang diaudit serta hasil audit
yang mencakup temuan-temuan, rekomendasi dan hal-hal yang perlu diperhatikan.
Dengan penelitian yang penulis kemukakan, yaitu: “Audit Pemasaran sangat
berperan dalam meningkatkan efektivitas penjualan dalam meningkatkan efektivitas
penjualan pada PT. Chandra Sakti Utama Leasing”, dapat diterima.
Download