upaya peningkatan kecerdasan kinestetik anak melalui kegiatan

advertisement
UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK
MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU DI KELOMPOK BERMAIN
TUNAS MELATI 1 PURWOREJO, CELEP,
KEDAWUNG, SRAGEN
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Anak Usia Dini
Disusun Oleh :
RATNA INDRAWATI CS
NIM : A. 520081048
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ABSTRAK
UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK
MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU DI KELOMPOK BERMAIN
TUNAS MELATI 1 PURWOREJO, CELEP,
KEDAWUNG, SRAGEN
Ratna Indrawati CS, A 520 081 048, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2012, 73 Halaman
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kecerdasan kinestetik anak melalui
kegiatan gerak dan lagu di Kelompok Bermain Tunas Melati 1 Purworejo, Celep,
Kedawung, Sragen. Penerima tindakan adalah seluruh anak kelompok Anyeir 1
Kb Tunas Melati 1 tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 14 anak. Pelaksanaan
tindakan adalah peneliti, sedangkan guru bertindak sebagai kolaborator. Data
dikumpulkan melalui observasi, catatan lapangan, dan hasil karya. Analisis data
secara deskiptif kualitatif dengan model alur yang terdiri atas reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan
adanya peningkatan kecerdasan kinestetik anak secara berarti dalam proses
pembelajaran melalui kegiatan gerak dan lagu. Hal ini dapat dilihat dari
kemampuan anak yang meliputi empat deskriptor yaitu (MT) kemampuan anak
yang melampaui target, (BN) kemampuan anak yang berjalan normal, (PD)
kemampuan anak yang perlu ditingkatkan, (PPK) kemampuan anak yang perlu
perhatian khusus. Sebelum adanya tindakan nilai rata-rata kelas 8,5 dengan
prosentase 30,35% setelah dilakukan tindakan pada siklus I rata-rata kelas
meningkat menjadi 12,07 dengan prosentase 43,11%, pada siklus II rata-rata kelas
menjadi 20,5 dengan prosentase 73,21% dan di akhir tindakan yaitu pada siklus
III rata-rata kelas menjadi 23,85 dengan prosentase 85,17%. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa penerapan kegiatan gerak dan lagu dapat meningkatkan
kecerdasan kinestetik anak.
Kata kunci : Kecerdasan Kinestetik, Kegiatan Gerak dan Lagu.
1.
PENDAHULUAN
Pendidikan Anak usia dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan dan
pengasuhan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia 6 tahun,
meskipun sesungguhnya akan lebih optimal lagi apabila ditujukan kepada
anak sejak dalam kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia
dini dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Tujuannya adalah
membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,
intelektual, emosional, moral dan agama secara optimal dalam lingkungan
pendidikan yang kondusif, demokratis dan kompetitif.
Masa anak usia dini merupakan masa keemasan atau sering disebut
masa Golden Age, biasanya ditandai oleh perubahan cepat dalam
perkembangan fisik, kognitif, sosial dan emosional.
Pada masa usia dini merupakan masa terjadinya kematangan fungsifungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi (rangsangan) yang
diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar
pertama dalam mengembangkan potensi fisik (motorik), intelektual,
emosional, sosial, bahasa, seni dan moral spiritual.
Menurut Gardner (2003), ada delapan macam kecerdasan yang
dimiliki manusia. Pertama, kecerdasan yang berkenaan dengan kemampuan
seseorang dalam bahasa, yakni mendengar, menulis, berbicara dan pada
umumnya sangat suka membaca (Linguistik-Verbal). Kedua, kecerdasan yang
berhubungan dengan kekritisan dalam berfikir, tertarik dengan data-data dan
grafik, serta suka bermain dengan strategi (Logikal-Mathematikal). Ketiga,
kecerdasan yang lebih dikenal dengan kecerdasan visual, umumnya sangat
menyukai presentasi, gambar, performance dan video (visual-spatial).
Keempat, kecerdasan ritmik yang sangat berkaitan erat dengan suara, sangat
senang mendengar musik dan bermain musik (Musical-Rhythmic). Kelima,
kecerdasan kinestetik, lebih pada kemampuan bergerak, dan sngat senang
dengan dunia olahraga, performance, dan menari (Bodily-Kinesthetic).
Keenam, kecerdasan yang sangat berkaitan dengan kehidupan sosial sperti
persahabatan, sosialisasi dengan orang lain dan sangat suka bekerjasama
dengan orang lain atau bekerja secara berkelompok (interpersonal). Ketujuh,
kecerdasan dimana orang-orangnya suka bekerja secara perorangan,
mempunyai tingkat kemandirian yang tinggi, dan percaya diri (intrapersonal).
Kedelapan, kecerdasan yang lebih berkaitan dengan alam seperti dunia
tumbuhan, hewan, cuaca dan bebatuan (Naturalis).
Agar masa ini dapat dilalui dengan baik oleh setiap anak, maka perlu
diupayakan pendidikan yang tepat agar terciptanya pertumbuhan dan
perkembangan anak yang optimal. Aspek perkembangan kinestetik
merupakan salah satu aspek yang harus dikembangkan, hal ini juga
merupakan tujuan pembelajaran di Kelompok Bermain (KB).
Dalam kehidupan ini kecerdasan kinestetik perlu dikembangkan sejak
usia dini, karena kecerdasan kinestetik merupakan suatu kemampuan yang
sangat berarti dalam proses kehidupan manusia. Jonathan Kuntaraf (dalam
100 Permainan Kecerdasan Kinestetik, 2007) mengatakan bahwa dengan
melakukan aktivitas gerak dalam arti melakukan aktivitas olahraga anak akan
memepertajam kekuatan mental dan menambah kapasitas dalam berfikirnya,
menambah tenaga listrik pada otak dan sel saraf yang kemudian akan
memebrikan keseimbangan lebih baik antara susunan saraf tidak sadar dan
susuna saraf sadar serta menolong otak untuk berfungsi dengan lebih baik
dalam berfikir.
Beberapa nilai penting kecerdasan kinestetik dalam kehidupan nyata
yaitu kecerdasan kinestetik lebih menenkan kan pada kemampuan seseorang
dalam menangkap informasi dan mengolahnya dengan cepat, lalu diwujudkan
dalam gerak, yaitu menggunakan badan, kaki dan tangan.
Informasi
gerak
Diolah di
dalam otak
Informasi
keluar
Gerakan
badan
Kecerdasan kinestetik diperlukan untuk mengembangkan semua bakat
dan kmampuan individu dalam pengembangan prestasi hidupnya, dengan
kemampuan kinestetik yang tinggi yang dimiliki seseorang maka seseorang
tersebut akan mempunyai pengembangan diri secara optimal. Mereka dapat
menggunakan kemampuannya untuk kreasi baru demi kelangsungan hidup,
meningkatakan sumber daya manusia dalam era globalisasi. Hal ini
merupakan tantangan kepedulian serius bagi pihak terkait dalam
pengembangan sumber daya manusia, terutama dikalangan pendidikan.
Kemampuan kinestetik sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar,
terutama bagi guru.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “UPAYA PENINGKATAN
KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK
DAN LAGU DI KELOMPOK BERMAIN TUNAS MELATI 1
PURWOREJO, CELEP, KEDAWUNG, SRAGEN”.
A. Pembatasan Masalah
Dengan memperhatikan judul di atas, perlu adanya pembatasan
masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Dibatasi masalah kecerdasan kinestetik yang berhubungan dengan
gerak dan lagu dengan tema menjelajah dunai serangga.
2. Penelitian ini dilakukan pada anak Kelompok Bermain Tunas Melati
1, Purworejo, Celep, Kedawung, Sragen.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
masalah penelitian sebagai berikut : Apakah kegiatan gerak dan lagu
dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik anak di Kelompok Bermain
Tunas Melati 1, Purworejo, Celep, Kedawung, Sragen ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang
dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan :
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan meningkatkan kecerdasan kinestetik anak
melalui kegiatan gerak dan lagu di Kelompok Bermain Tunas Melati
1, Purworejo, Celep, Kedawung, Sragen
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kecerdasan kinestetik
anak melalui gerak dan lagu di Kelompok Bermain Tunas Melati 1,
Purworejo, Celep, Kedawung, Sragen.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka
penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan dalam
pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun
manfaat penelitian adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini secara umum diharapkan mampu
memberikan sumbangan kepada pembelajar anak usia dini terutama
terhadap peningkatan kecerdasan kinestetik anak
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Anak
Dapat memberikan kegiatan yang lebih bervariasai, sehingga anak
tidak bosan dan jenuh dalam kegiatan pembelajaran dalam
meningkatkan kecerdasan kinestetik.
b. Bagi Guru
Dapat dimanfaatkan sebagai masukan dan cara dalam memilih
strategi dalam peningkatan kecerdasan kinestetik anak.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman bagi para
guru-guru lain sehingga memperoleh pengalaman baru untuk
meningkatkan kecerdasan kinestetik anak melalui kegiatan gerak
dan lagu.
d. Bagi penulis
Menambah wawasan tentang bagaimana upaya yang dilakukan
untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik anak melalui kegiatan
gerak dan lagu.
2. LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Kecerdasan Kinestetik
a. Pengertian Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan kinestetik menurut Sujiono (2005:12) adalah
suatu kecerdasan dimana saat menggunakan kita mampu melakukan
gerakan-gerakan yang bagus, berlari, menari, membangun sesuatu,
dan semua seni hasta karya.
b. Tujuan Pengembangan Kecerdasan Kinestetik
Berdasarkan kutipan dari buku 100 Permainan Kecerdasan
Kinestetik oleh Mohammad Muhyi Faruq (2007) kecerdasan
kinestetik adalah kemampuan menselaraskan antara pikiran dan
tubuh sehingga apa yang dikatakan oleh pikiran akan tertuang dalam
bentuk gerakan-gerakan yang indah, kreatif, dan mempunyai makna.
c. Indikator Kecerdasan Kinestetik
Adapun tingkat perkembangan yang akan dicapai yaitu
indikator kemampuan kinestetik berdasarkan kurikulum Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No 58 Tahun 2009 Standar Pendidikan
Anak Usia Dini.
2. Gerak dan Lagu
a. Pengertian Gerak dan Lagu
Gerak adalah suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu
benda dari titik keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan
bergerak jika benda itu berpindah kedudukan terbagi atas tiga
macam terhadap benda lainnya baik perubahan kedudukan yang
menjauhi maupun yang mendekati. (Error! Hyperlink reference not
valid.relatif_ganda_dan_lurus_belajar_online_internet_gratis_ilmu_s
cience_fisika/2006.html)
b. Prosedur Gerak dan Lagu
Sebelum memulai kegiatan belajar dimulai guru mengajak
anak-anak untuk melakukan kegiatan motorik, agar anak lebih fress
dan semangat sebelum melakukan kegiatan. Guru bisa meminta
anak untuk berdiri dengan satu kaki, melompat, bernyanyi dan
menari bersama-sama, kemudian guru juga bisa meminta salah satu
anak untuk bernyanyi dan menari di depan teman-temannya.
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
Berikut ini beberapa dari hasil penelitian yang dijadikan bahan
pertimbangan bagi peneliti. Pada dasarnya suatu penelitian dapat mengacu
pada penelitian lain yang dapat dijadikan sebagai titik tolak. Penelitian ini,
menggunakan data peneliti terdahulu yang hampir sama, diantaranya sebagai
berikut :
Penelitian Hajar Pratiwi (2011) yang berjudul “Pengembangan
Kecerdasan Kinestetik Melalui Permainan Lompat Tali di TK ABA Karang
Anom, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar”. Menyimpulkan
bahwa , kecerdasan kinestetik dapat ditemui di permainan lompat tali seperti
saat anak melakukan gerakan berjalan, melompat, berlari, dan meloncat.
C. Kerangka Pemikiran
Pengembangan kecerdasan kinestetik di sekolah saat ini sangat
diperlukan agar mampu membekali anak dengan kemampuan fisik agar dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Faktor-faktor yang sangat
berpengaruh dalam pengembangan kecerdasan kinestetik anak diantaranya
adalah faktor diri sendiri dan lingkungan.
Kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Gerak Dan Lagu Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak
Guru kurang bervariasi
dalam pembelajaran
Kondisi
Awal
Kecerdasan kinestetik anak
Kelompok Bermain Tunas
Melati 1, Purworejo, Celep,
Kedawung, Sragen rendah
Menggunakan kegiatan gerak dan
lagu secara berulang-ulang dalam
upaya untuk meningkatkan
kecerdasan kinestetik anak
Tindakan
Kondisi
Gerak dan lagu dapat meningkatkan
kecerdasan kinestetik anak di Kelompok
Bermain Tunas Melati 1, Purworejo,
Celep, Kedawung, Sragen
Akhir
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan tinjauan pustaka dan tujuan pemikiran tersebut di atas
dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut : melalui kegiatan gerak
dan lagu dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik anak Kelompok Bermain
Tunas Melati 1 Purworejo, Celep, Kedawung, Sragen.
3. METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah anak-anak
Kelompok Bermain Tunas Melati 1, Purworejo, Celep, Kedawung,
Sragen tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 14 anak.
2. Waktu dan Lamanya Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus pada bulan Januari
sampai Juni 2012.
Tabel 3.1 waktu penelitian
No
1.
2.
3.
4.
3.
Waktu
Tahap
Persiapan
Pelaksanaan
Analisis
Data
Pelaporan
Januari
Februari
Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
x x
x x x x
x
x x
x
April
1 2 3 4
x x
Mei
1 2 3 4
Juni
1 2 3 4
X x x
x
x x
x
Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di Kelompok Bermain Tunas Melati 1,
Purworejo, Celep, Kedawung, Sragen. Penelitian di tempat ini didasarkan
atas pertimbangan bahwa karakteristik sekolah tersebut sudah dikenal
oleh peneliti. Selain itu sekolah ini belum dilakukan penelitian dengan
judul yang sama oleh peneliti.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
atau Clasroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas
berkembang dari penelitian tindakan. Menurut Elliot sebagaimana dikutip
oleh Sanjaya (2009:25) “penelitian tindakan adalah kajian tentang situasi
social dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan melalui proses
diagnosis perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan mempelajari pengaruh
yang ditimbulkannya”.
C. Prosedur Penelitian
Adapun langkah-langkah penelitian untuk setiap siklus dapat di
ilustrasikan dalam siklus sebagai berikut :
Gambar 3.1 Siklus Kegiatan PTK
Permasalahan
Perencanaan
Tindakan I
Pelaksanaan
Tindakan I
Refleksi I
Pengamatan/pengum
pulan data I
Perencanaan
Tindakan I
Pengumpulan data
Pelaksanaan
Tindakan II
Refleksi II
Pengamatan/pengum
pulan data II
Siklus 1
Permasalahan baru
Hasil refleksi I
Siklus 2
Apabila
Permasalahan
belum
terselesaikan
Dilanjutkan ke siklus
berikutnya
Gambar
Proses penelitian Tindakan.
Sumber : Penelitian Tindakan kelas (Arikunto, 2006:74)
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan sesuai prosedur yang
telah digambarkan diatas sebagai berikut :
1. Perencanaan Tindakan
Adapun Perencanaan tindakan pada penelitian ini meliputi:
a. Membuat Rencana Bidang Pengembangan
b. Mempersiapkan Media Pembelajaran
c. Mempersiapkan Instrumen Penelitian
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Tindakan dilaksanakan berdasarkan perencanaan. Dalam penelitian
direncanakan akan melalui tiga siklus. Adapun siklus pertama
3.
4.
dilakukan 2 pertemuan, siklus kedua 2 pertemuan, siklus ketiga 2
pertemuan.
Observasi Hasil Tindakan
Observasi dilaksanakan untuk mengamati jalannya pelaksanaan
tindakan pembelajaran. Peneliti mengamati pelaksanaan kegiatan anakanak secara keseluruhan yang meliputi kamampuan kinestetik anak dan
kegiatan gerak dan lagu.
Refleksi
Refleksi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji
secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang
telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan
tindakan berikutnya.
Tabel 3.2 Prosentase Indikator Keberhasilan Penelitian
Keberhasilan penelitian
Siklus I Siklus II Siklus III
Kemampuan kecerdasan kinestetik anak
>40%
>70%
>80%
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk memperoleh
data yang dibutuhkan dan dapat diolah menjadi suatu data yang dapat
disajikan sesuai dengan masalah yang dihadapi. Data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini adalah data tentang kecerdasan kinestetik anak dan
pelaksanaan kegiatan gerak dan lagu. Data peningkatan kecerdasan kinestetik
anak dikumpulkan menggunakan metode observasi, sedangkan data kegiatan
gerak dan lagu anak menggunakan metode observasi dan catatan lapangan.
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
1. Metode Observasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2005:27) metode observasi
adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti serta mencatat secara sistematis. Observasi
dilakukan untuk mengumpulkan data-data untuk mengetahui data
penigkatan kecerdasan kinestetik anak dengan melakukan pengamatan
secara langsung.
2. Metode Catatan lapangan
Metode catatan lapangan adalah beberapa catatan yang
diperoleh peneliti mengenai hasil pengamatan pada saat penelitian untuk
mendapatkana data yang sedetail mungkin, sehingga proses penelitian
dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam setiap tindakan-tindakan
pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Latar Penelitian
1. Profil Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini, tempat yang digunakan sebagai tempat
penelitian adalah Kelompok Bermain Tunas Melati 1 yang beralamat di
Purworejo, Celep, Kedawung, Sragen, Jawa Tengah.
Kelompok Bermain Tunas Melati 1, terletak dijalur angkutan, Jln
Nggrompol-Batu Jamus Km 7, yang berseberangan dengan kota
Karanganyar. Gedung sekolahan terletak berdampingan dengan rumah
penyelenggara, sebelah kanannya adalah SDN Celep 3, sebelah kirinya
adalah rumah warga, tidak jauh dari rumah warga terdapat Kantor POS,
2. Visi dan Misi
a. Visi
Terwujudnya anak usia dini yang cerdas, sehat dsan ceria, serta
memiliki kesiapan baik fisik maupun mental untuk memasuki
pendidikan dasar.
b. Misi
1) Mengupayakan pemerataan pelayanan, meningkatkan mutu dan
efisiensi penyelenggaraan pendidikan bagi anak usis dini.
2) Mengupayakan peningkatan kesadaran dan kemampuan
masyarakat dalam memeberikan layanan anak usia dini.
3) Mempersiapkan anak sedini mungkin agar kelak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar.
3. Sarana dan Prasarana
Kelompok Bermain Tunas Melati 1, Purworejo, Celep, untuk saat
ini menggunakan 1 gedung dan terdiri dari tiga ruang bermain.
4. Keadaan Sumber Daya Manusia
Dari data tahun ajaran 2011/2012, Kelompok Bermain Tunas
Melati 1, Purworejo, Celep, dipimpin oleh Bunda Ratna Indrwati yang
memiliki jumlah pendidik sebanyak 7 orang. Dengan kualifikasi
pendidikan 1 orang berjenjang S1 PAUD dan 6 orang berjenjang
pendidikan SMA dan lulus kursus pendidik PAUD selama 6 bulan di SKB
Surakarta. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, 6 orang diantaranya
menempuh pendidikan S1 PAUD.
B. Refleksi Awal
Pra siklus
Sebelum melakukan tindakan pada siklus I, peneliti melakukan
observasi prasiklus yaitu dengan melakukan pengamatan untuk mengetahui
kemampuan kinestetik anak sebelum dilaksanakan tindakan dengan
menerapkan kegiatan gerak dan lagu. Kegiatan pengamatan kecerdasan
kinestetik anak dilakukan dengan berpedoman pada lembar observasi yang
akan digunakan pada penelitian ini. Berdasarkan pengukuran awal kecerdasan
kinestetik anak diperoleh prosentase rata-rata anak dalam satu kelas sebesar
30, 35%.
C. Deskripsi Penelitian Siklus
1. Siklus 1
a. Perencanaan Tindakan 1
Kegiatan perencanaan dilakukan pada hari Jum’at, 8 Januari
2012 di Kelompok Bermain Tunas Melati 1 Purworejo, Celep,
Kedawung, Sragen. Pada kesempatan tersebut, peneliti berdiskusi
dengan guru terutama tentang hal-hal yang akan dilakukan pada
kegiatan pelaksanaan tindakan siklus 1.
2.
b. Pelaksanaan Tindakan I
Sebagaimana telah direncanakan sebelumnya tindakan pada
siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 06 Februari 2012. Pembelajaran
ini berlangsung selama + 120 menit yaitu pada pukul 08.00-10.00
WIB. Dalam pelaksanaan tindakan ini yang memberi tindakan adalah
peneliti, guru kelas berperan sebagai pendamping dan kepala sekolah
sebagai pengamat dan evaluasi. Pelaksanaan tindakan diruang kelas
kelompok Anyelir 1 Kelompok Bermain Tunas Melati 1 Purworejo,
Celep, Kedawung, Sragen.
c. Observasi
Observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung khususnya diruang kelas kelompok Anyelir 1. Observasi
digunakan untuk mengetahui kemampuan anak dalam kegiatan dan
kecerdasan kinestetik anak dalam kegiatan gerak dan lagu. Observasi
berpedoman pada pedoman observasi yang berbentuk checklist dan
didukung oleh catatan lapangan selama proses pembelajaran.
d. Analisis dan Refleksi
Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti dan guru
melakukan analisis terhadap proses pembelajaran kecerdasan
kinestetik dan kegiatan gerak lagu. Analisis ini dilakukan oleh guru
dan peneliti dengan cara berdiskusi, mengevaluasi proses
pembelajaran yang telah dilalui, serta melihat kekurangan-kekurangan
yang ada, guru dan peneliti juga berpedoman pada hasil observasi
kecerdasan kinestetik anak melalui pedoman observasi.
Siklus II
a. Perencanaan tindakan
Proses pembelajaran untuk meningkatkan kecerdasan
kinestetik anak yang telah dilakukan pada siklus 1 pada umumnya
sudah baik, tetapi belum memuaskan. Terdapat anak yang kurang
memperhatikan dan ada beberapa anak yang kurang antusias
mengikuti kegiatan, hasil karya anak juga kurang memuaskan karena
anak-anak kurang semangat dan kurang berkonsentrasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Berdasarkan perencanaan tindakan yang telah dibuat,
tindakan pada siklus II ini dilaksanakan 2 pertemuan. Pertemuan
pertama dilaksanakan pada hari Senin, 13 Februari 2012 dan
pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Februari 2012.
Pembelajaran ini berlangsung selama 120 menit yaitu pukul 08.0010.00 WIB berada di ruang kelompok Anyelir 1 Kelompok Bermain
Tunas Melati 1 Purworejo, Celep, Kedawung, Sragen.
c. Observasi
Observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung diruang kelompok Anyelir 1, observasi dilakukan untuk
mengetahui kemampuan dan kemauan anak dalam mengikuti
pembelajaran.
d. Analisis dan Refleksi
Proses pelaksanaan tindakan pada siklus II berjalan dengan
baik, kelemahan yang ada pada siklus 1 dapat sedikit teratasi, tetapi
hasilnya belum begitu memuaskan, kecerdasan kinestetik anak sudah
dapat meningkat dari siklus 1 yang hanya 45% pada siklus II ini
mengalami peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 74% hal ini
dapat dilihat dari antusias anak ketika mengikuti kegiatan dan
menyelesaiakn tugasnya.
3. Siklus III
a. Perencanaan Tindakan
Proses peningkatan kecerdasan kinestetik yang dilakukan
pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan yang
signifikan. Untuk memenuhi target yang telah ditetapkan maka
peneliti, guru dan kepala sekolah berencana melakukan tindakan
pada siklus III. Perencanaan siklus III ini dilakukan dengan 2 kali
pertemuan yaitu pada hari Senin, 20 Februari 2012 dan hari Rabu,
22 Februari 2012.
b. Pelaksanaan Tindakan
Seperti yang telah direncanakan sebelumnya, tindakan
yang dilakukan pada siklus III ini dibagi menjadi 2 pertemuan.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Februari
2012 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 22
Februari 2012 dengan alokasi waktu 120 menit yaitu pukul 08.0010.00WIB.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan pada saat pembelajaran
didalam kelas baik pada saat guru memberi materi, saat diajak
tanya jawab materi maupun pada saat kegiatan kegiatan gerak dan
lagu untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik anak berlangsung.
d. Analisis dan Refleksi
Proses pelaksanaan tindakan pada siklus III sudah berjalan
dengan baik. Kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus I dan
siklus II dapat teratasi dan hasilnya pun maksimal.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa kecerdasan kinestetik
anak sebelum tindakan sampai dengan siklus ke III menunjukan peningkatan.
Sebelum tindakan 30%, siklus I sebesar 43%, siklus II mencapai 73 % dan
pada siklus III sebesar 85 %.
Tabel 4.3 Hasil Penelitian per Anak
Pra
Siklus I
Siklus II
Siklus III
No Nama Anak siklus
I
II
I
II
I
II
1
ABI
32%
50% 53 % 57% 75 % 75% 96 %
2
ALYA
32%
50% 53 % 57% 75 % 78% 89 %
3
ARUM
28%
46% 50 % 53% 75 % 75% 96 %
4
CLAUDIA
28%
39% 46 % 53% 75 % 75% 96 %
5
F.BANYU
25%
32% 35 % 42% 67 % 67% 71 %
6
HAUZAN
28%
36% 39 % 50% 75 % 75% 85 %
7
8
9
10
11
12
13
14
JULIA
32%
39% 42 % 46% 75 % 75% 78 %
MUH.
28%
32% 35 % 50% 75 % 75% 75 %
NABILA
28%
32% 39 % 50% 71 % 75% 82 %
IQBAL
NAZWA
28%
35% 42 % 50% 71 % 71% 82 %
OKA
32%
35% 35 % 50% 75 % 75% 85 %
RASYA
42%
42% 50 % 53% 75 % 78% 96 %
SYIFA
25%
28% 32 % 46% 64 % 67% 67 %
ZAHRA
32%
39% 42 % 50% 75 % 75% 89 %
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa kecerdasan
kinestetik anak disetiap siklusnya mengalami peningkatan dengan adanya
pembelajaran yang bervariasi, motivasi dan reward yang diberikan pada anak
pada saat kegiatan berlangsung.
4. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Kecerdasan kinestetik merupakan suatu hal yang penting bagi
kehidupan. Dari kecerdasan kinestetik, sumber daya manusia dapat terbentuk
karena kecerdasan kinestetik merupakan kecerdasan yang menggunakan
pengendalian gerak tubuh yang dikoordinasikan dengan mata, otot dan otak,
sehingga sangat penting untuk perkembangan anak. Dalam kegiatan gerak
dan lagu, anak diberi kebebasan untuk berekspresi melakukan gerak dan lagu
sesuai lagu yang disukai sehingga anak akan merasa senang melakukan
kegiatan sampai akhir.
B. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka implikasi
dari hasil penelitian di atas adalah sebagai berikut :
Dalam kegiatan ini, anak diberi kebebasan untuk berekspresi
melakukan gerak dan lagu sesuai lagu yang disukai anak sehingga anak anak
merasa senang melakukan kegiatan sampai akhir. Dengan kegiatan gerak dan
lagu anak akan merasa senang, ceria, fres dan semangat.
C. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian yang telah diuraikan di
atas, maka dalam usaha untuk peningkatan kecerdasan kinestetik anak
melalui kegiatan gerak dan lagu diajukan sejumlah saran. Saran tersebut
ditujukan kepada kepala sekolah, guru kelas, orang tua dan peneliti
berikutnya.
1. Kepada kepala sekolah
a. Kepala sekolah dapat menjadi motor penggerak dalam perbaikan
terhadap proses pembelajaran. Kepala sekolah sebaiknya menjaga
hubungan baik antara kepala sekolah dan guru melalui kerja
kolaborasi.
b. Pihak sekolah harus dapat menciptakan kondisi belajar yang
memadai dengan memperhatikan fasilitas dan sarana prasarana
2.
3.
4.
sekolah yang menunjang dalam kegiatan kegiatan gerak dan lagu,
penyediaan alat dan bahan yang cukup.
Kepada guru
a. Mengoptimalkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media
yang lebih menarik, menyenangkan, dan bervariasi agar dapat
membuat anak berminat dan antusias terhadap proses pembelajaran
tersebut.
b. Guru hendaknya melakukan pendekatan secara sosial emosional
terhadap anak, agar anak berani berekspresi dalam kegiatan gerak dan
lagu.
c. Materi yang diberikan kepada anak hendaklah sesuai dengan konteks
kehidupan anak, yang mudah diingat oleh anak dan dapat dijadikan
pedoman dalam perilakunya.
d. Dalam setiap pembelajaran kegiatan gerak dan lagu hendaknya guru
tidak selalu memberi contoh agar anak bisa berkreasi dengan
gerakannya sendiri sesuai imajinasi dan kemauannya sendiri.
Kepada orang tua
Orang tua merupakan pendidik pertama bagi anak sejak dalam
kandungan sampai dewasa, peran orang tua dalam peingkatan
kecerdasan kinestetik anak adalah selalu memberikan kebebasan dan
dukungan pada anak untuk bergerak dan berekspresi.
Kepada peneliti berikutnya
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan studi
banding untuk penelitian selajutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek edisi revisi VI
Jakarta: PT.Bumi Aksara
Emiliyana, Danika Martun. 2010. Peranan Permainan Tradisional Gobak Sodor
dalam pengembangan aspek motorik dan kognitif anak TK Pilangsari Gesi
Sragen. Skripsi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Gardner. 2003. Multiple Intelligences (Kecerdasan Majemuk Teori Dalam
Praktek) Alih bahasa Alexander Sindoro. Jakarta: Interaksara.
Ganda Setiawan, Ratih Zimmer, Mendesain Karakter Anak Melalui
Sensorimotorik oleh Ratih dan Ganda Setiawan, cet 1, Jakarta: Penerbit
Libri, 2011
Hurlock, E.B. 1991. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan (Diterjemahkan oleh Istiwadaryanti, Soedjarwo).
Jakarta: PT Grasindo.
Kuntaraf, J. 2007 dalam 100 Permainan Kecerdasan Kinestetik. Jakarta: PT
Gramedia.
Kamtini. 2005. Bermain Melalui Gerak Dan Lagu. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Mohammad Muhyi Faruq. 2007. 100 Permainan Kecerdasan Kinestetik. Jakarta:
PT Gramedia.
Motolalu, B.E.F. dkk. 2007. Bermian dan Permainan. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Moeloeng, J. Lexy. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Musfiroh Tadkiroatun. 2005. Bermain Sambil Belajar Dan Mengasah Kecerdasan
(Stimulasi Multiple Intellegences Anak Usia Taman Kanak-Kanak).
Jakarata: Departemen Pendidikan Nasional
Pratiwi, Hajar. 2011. Pengembangan Kecerdasan Kinestetik melalui Permainan
Lompat Tali di TK ABA, Karanganom, Kecamatan Karanganyar,
Kabupaten Karanganyar, Skripsi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no 58 tahun 2009. Standar Pendidikan
Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
Sujiono, Yuliani Nurani, M.Pd. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: PT Indeks.
Sumatri, MS, M.Pd. 2005. Model Mengembangan Keterampilan Motorik Anak
Usia Dini. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga
Kependidikan dan Ketenagaan perguruan tinggi.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosidakarta.
Sujiono, Bambang. 2005. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Sumantri. 2005. Model Pembelajaran Ketrampilan Motorik Anak Usia Dini.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Suryani Lilis, Novi Marlina. 2009. Mengembangkan Multiple Intellegences Dan
Aplikasi Melalui Pembelajaran Dan Permainan Di Taman Kakak-Kanak.
Jakarta: Pasca Sarjana UNJ
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta : Umbara.
Yuliana. 2011. Upaya Peningkatan Kecerdasan Kinestetik melalui Permainan
Tradisional Gobak Sodor di Play Group Maisithoh Kedunglengkong, Simo,
Boyolali Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
(http://pengertian_gerak_serta_macam_danjenis_gerak_semu_relatif_ganda_dan_
lurus_belajar_online_internet_gratis_ilmu_science_fisika/2006.html)
Diunduh pada tanggal 7 Maret 2012 pukul 20.00
(http://carapedia.com/pengertian_devinisi_gerakinfo2129.html) diunduh pada
tanggal 7 Maret 2012 pukul 20.00
(http://adiozh.wordpress.com/2010/11/24/pengertian_lagu/html) diunduh pada
tanggal 6 Januari 2012 pukul 15.00
(http://Jurnal.up.edu/file-NANA_WIDHIANAWATI-bl.pdf
diunduh
pada
tanggal 5 Desember 2011 pukul 13.00
(http://lagu2anak.bogspot.com/2011/06/manfaat-gerak-dan-lagu-untuk-anak-anak.html) diunduh pada tanggal 5 Desember 2011 pukul 13.00
Download