kalimat efektif dalam berkomunikasi - Portal Jurnal Politeknik Negeri

advertisement
KALIMAT EFEKTIF DALAM BERKOMUNIKASI
Trismanto1)
Staf Pengajar Fakultas Bahasa dan Budaya Universitas 17 Agustus 1945 Semarang
Jalan Pemuda No. 70 Semarang 50132
Email : [email protected]
Abstrak
Dalam sebuah komunikasi, kalimat memiliki peranan yang sangat penting, lebih-lebih dalam
komunikasitertulis.Kejelasan makna kalimat menjadi kunci keberhasilan komunikasi antara penulis dan
pembaca.Olehkarena itu, dalan setiap komunikasi, khususnya komunikasi tertulis, dibutuhkan kalimat-kalimat
yang baik.Kalimat yang baik harus memenuhi persyaratan gramatikal. Artinya, kalimat tersebut disusun
berdasarkankaidah-kaidah yang berlaku, yaitu (1) unsur-unsur penting yang harus ada dalam suatu kalimat,
(2) aturan-aturan tentang ejaan (EYD), dan (3) cara-cara memilih kata (pendiksian). Kalimat yang jelas dan
baik akanmudah dipahami orang lain secara tepat. Kalimat yang demikian itu disebut kalimat efektif, yang
secara tepatdapat mewakili pikiran dan keinginan penulisnya.
Kata kunci :Kalimat efektif, gramatikal, ejaan, pendiksi.
PENDAHULUAN
merupakan
Bahasa adalah sistem lambang bunyi
bahasa lisan kalimat diawali dan diakhiri
ujaran
untuk
dengan kesenyapan. Dalam bentuk bahasa
masyarakat
tulis, kalimat diawali dengan huruf kapital
pemakainya. Dengan kata lain dapat
dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru,
dikatakan
atau tanda tanya.
yang
digunakan
berkomunikasi
oleh
bahasa
merupakan
wahana
kesatuan
Imam
komunikasi lisan maupun komunikasi
dalam
tulis. Bahasa, di dalam wacana linguistik
memiliki peranan yang sangat penting,
diberi pengertian sebagai sistem simbol
lebih - lebih dalam komunikasi tertulis.
bunyi
berartikulasi
Kejelasan makna kalimat menjadi kunci
(dihasilkan oleh alat ucap), bersifat arbitrer
keberhasilan komunikasi antara penulis
dan konvensional yang dipakai sebagai
dan pembaca.Oleh karena itu, dalan setiap
alat
komunikasi,
bagi
bermakna
berkomunikasi
manusia,
dan
oleh
sekelompok
mengatakan
Dalam
baik
komunikasi
Syafii
pikiran.
sebuah
(1990:116)
komunikasi,
khususnya
kalimat
komunikasi
manusia untuk melahirkan perasaan dan
tertulis, dibutuhkan kalimat-kalimat yang
pikiran (Bromley, 1992:22).
baik.
Bahasa adalah kombinasi kata yang diatur
Kalimat
secara sistematis dirangkai menjadi sebuah
persyaratan gramatikal. Artinya, kalimat
kalimat sehingga memiliki makna yang
tersebut
mudah
dalam
kaidah yang berlaku, yaitu (1) unsur-unsur
146)
penting yang harus ada dalam suatu
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
kalimat, (2) aturan-aturan tentang ejaan
dipahami
berkomunikasi.(Widjono,
2007:
MAJALAH BANGUN REKAPRIMA
yang
baik
disusun
harus
memenuhi
berdasarkan
kaidah-
33
(EYD), dan (3) cara-cara memilih kata
Industri yang berdiri pada tanggal
dalam kalimat (Imam Syafii, 1990:116).
23 mei 1967 oleh Bapak Achsan
yang berlokasi di Jalan Kartini No.
KALIMAT EFEKTIF
17 Semarang.
Kalimat yang jelas dan baik akan mudah
(2a)
dipahami orang lain secara tepat. Kalimat
terhadap produk shutlecock, mau
yang demikian itu disebut kalimat efektif,
tidak mau memaksa industri bola
yang secara tepat dapat mewakili pikiran
bulutangkis menambah produksinya
dan keinginan penulisnya. Dengan kata
dan lebih meningkatkan mutu bola
lain, kalimat efektif adalah kalimat yang
dapat mengungkapkan gagasan sesuai
dengan yang diharapkan oleh si penulis
atau si pembicara. Kalimat efektif harus
dapat digunakan untuk mengungkapkan
gagasan, maksud, atau informasi kepada
orang lain secara lugas sehingga gagasan
itu dipahami secara sama oleh pembaca
atau pendengar. Dengan demikian, kalimat
efektif
harus
mampu
menciptakan
kesepahaman antara penulis dan pembaca
atau
antara
pembicara
dan
pendengar.Untuk itulah, kalimat efektif
harus bercirikan kelugasan, ketepatan,
kejelasan,
kehematan,
keutuhan,
dan
kesejajaran.
Kalimat (1a–2a) di atas termasuk kalimat
yang tidak efektif karena ketidaklugasan
informasi
yang
Ketidaklugasan
disampaikan.
pada
disebabkan
informasi
disampaikan
masih
kalimat
(1a)
yang
akan
mengambang
dan
belum selesai. Meskipun panjang, kalimat
(1a)
di
kelengkapan
atas
belum
makna
menunjukkan
bahkan
terkesan
hanya sebuah frase karena ditandai dengan
penggunaan kata yang.Untuk itu, agar
menjadi kalimat yang efektif, contoh di
atas harus diubah menjadi bentuk yang
lugas seperti pada kalimat-kalimat di
(1b)
dalam
mensyaratkan
itu sendiri.
bawah ini.
Kelugasan
Kelugasan
Terus meningkatnya permintaan
bahwa
kalimat
Kencana Industri didirikan pada
efektif
informasi
Berdasarkan penelitian, PT Tirta
tanggal 23 Mei
yang
1967 oleh Bapak
disampaikan dalam kalimat itu ialah yang
Achsan dan berlokasi di Jalan
pokok-pokoknya saja, tidak berbelit-belit
Kartini No. 17 Semarang.
tetapi sederhana.
(1a)
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan pada PT Tirta Kencana
MAJALAH BANGUN REKAPRIMA
(1c)
Be rdasarkan penelitian, PT Tirta
Kencana Industri yang berlokasi di
Jalan Kartini
No. 17 Semarang
34
(1d)
didirikan pada tanggal 23 Mei 1967
Ketepatan
oleh Bapak Achsan
mensyaratkan bahwa informasi yang akan
PT Tirta Kencana yang didirikan
dalam
kalimat
efektif
disampaikan dalam kalimat itu harus jitu
oleh Bapak Achsan pada tanggal 23
(sesuai
dengan
Mei 1967, berdasarkan penelitian,
dibutuhkan ketelitian. Kalimat yang tepat
berlokasi di Jalan Kartini No. 17
tidak akan menimbulkan multitafsir karena
Semarang.
kalimat
yang
sasaran)
sehingga
multitafsir
pasti
Setelah membuang beberapa kata yang
menimbulkan ketaksaan atau keambiguan,
pada kalimat di atas dapat disimpulkan
yaitu maknanya lebih dari satu, menjadi
bahwa kalimat (1b -1d) tentu lebih lugas
kabur
daripada kalimat (1a).
disajikan beberapa contoh.
Demikian pula ketidakefektifan kalimat
(3a) Rumah seniman yang antik itu dijual
(2a) juga disebabkan oleh penggunaan
frase mau tidak mau dan kata sendiri
bahkan
meragukan.
Berikut
dengan harga murah.
(4a)
Dosen
yang
mendalami
dan
dalam frase bola itu sendiri. Agar efektif,
mengembangkan bidang ilmu yang
penggunaan kedua frase itu seharusnya
langka
ditanggalkan sehingga menjadi seperti
fasilitas khusus oleh pemerintah.
diberikan
anggaran
dan
kalimat-kalimat di bawah ini.
Kalimat (3a-4a) di atas termasuk kalimat
(2b)
yang tidak efektif karena ketidaktepatan
Terus meningkatnya permintaan
terhadap
produk
shutlecock,
informasi yang akan disampaikan. Frase
memaksa industri bola bulutangkis
yang antik dalam Rumah seniman yang
menambah
antik
produksi
dan
meningkatkan mutunya.
(2c)
produk
kalimat
(3a)
dapat
yang antik itu rumahnya atau yang antik
shutlecock,
itu senimannya. Untuk itu,agar tidak
memaksa industri bola bulutangkis
menimbulkan multitafsir atau keambiguan
menambah
makna, kalimat-kalimat di bawah harus
produksi
dan
meningkatkan mutunya.
(2d)
pada
ditafsirkan lebih dari satu makna, yaitu (i)
Permintaan yang terus meningkat
terhadap
itu
diubah.
Peningkatan permintaan terhadap
produk shutlecock, memaksa industri
bola
produksi
bulutangkis
dan
menambah
meningkatkan
mutunya.
Ketepatan
MAJALAH BANGUN REKAPRIMA
(3b) Rumah yang antik milik seniman itu
dijual dengan harga murah.
(3c) Rumah antik milik seniman itu dijual
dengan harga murah.
(3d) Seniman yang antik itu menjual
rumahnya dengan harga murah.
35
(3e) Seniman itu memiliki rumah antik
mengembangkan bidang ilmu yang
yang dijual dengan harga murah.
Sementara
itu,
ketidakefektifan
langka. (S-P-K)
pada
Kalimat (4b – 4e) dapat mengungkapkan
contoh (4a) disebabkan ketidaktepatan
informasi
penggunaan kata kerja diberikan dalam
multitafsir
kalimat
kata
meragukan, tidak kabur, atau lebih dari
diberikan pada kalimat itu berimplikasi
satu, tidak seperti kalimat (4a) yang
pada subjek sebagai pelaku, yaitu Dosen
maknanya kabur dan meragukan.
tersebut.
Penggunaan
secara
tepat
sehingga
karena
tidak
maknanya
tidak
yang mendalami dan mengembangkan
bidang ilmu yang langka malah akan
diberikan (kepada) anggaran dan fasilitas.
Seharusnya dosen itu menerima anggaran
dan fasilitas khusus. Untuk itu agar
informasinya tidak ditafsirkan seperti itu,
kata kerja diberikan diubah menjadi diberi
atau
memperoleh
seperti
pada
Dosen
yang
mendalami
dan
mengembangkan bidang ilmu yang
langka diberi (oleh)
Kejelasan
pemerintah
anggaran dan fasilitas khusus. (S-P-
Dosen
memudahkan orang memahami makna
yang terkandung di dalamnya, tetapi
mendalami
khusus dari pemerintah. (S-P-O-K)
Pemerintah
akan
memberikan
anggaran dan fasilitas khusus kepada
yang
mendalami
dan
mengembangkan bidang ilmu yang
(4e) Anggaran dan fasilitas khusus dari
pemerintah akan diberikan kepada
yang
bisa
jadi
memahami makna yang terkandung di
dalamnya.
(5a)
Pasal 52
ayat
(2)
UU
kepada
SJSN
keempat
badan tersebut untuk menyesuaikan
dengan UU SJSN.
(6a)
Pemerintah secara eksplisit berniat
mengatur agar setiap orang di negeri
ini mendapatkan layanan kesehatan
dasar secara cuma-cuma, jaminan
hari tua,
jaminan pensiun, dan
santunan akibat kecelakaan.
Jika kalimat (5a) dianalisis tampak bahwa
langka. (S-P-O-K)
dosen
struktur
menimbulkan kebingungan orang untuk
dan
memperoleh anggaran dan fasilitas
dosen
jelasan
mengamanatkan
yang
efektif
unsurnya. Kalimat yang jelas strukturnya
mengembangkan bidang ilmu langka
(4d)
kalimat
jelas strukturnya dan lengkap unsur-
Pel)
(4c)
dalam
mensyaratkan bahwa kalimat itu harus
ketidak
kalimatkalimat di bawah ini :
(4b)
Kejelasan
mendalami
MAJALAH BANGUN REKAPRIMA
dan
Pasal 52 ayat (2) UU SJSN berfungsi
sebagai subjek, mengamanatkan berfungsi
sebagai predikat, kepada keempat badan
36
tersebut berfungsi sebagai keterangan, dan
anak kalimat. Akan tetapi, kalimat tersebut
untuk menyesuaikan dengan prinsip UU
belum menunjukkan keapikan struktur.
SJSN juga merupakan keterangan. Dari
Hal ini disebabkan mengatur merupakan
segi struktur, kalimat tersebut tidak ada
verba transitif yang seharusnya langsung
masalah sebab struktur semacam itu
diikuti objek yang berupa nomina atau
merupakan pengembangan pola dasar S-P-
frase nominal (setiap orang di negeri ini)
K. Namun karena predikat kalimat tersebut
dan bukan diikuti oleh keterangan anak
berupa
yaitu
kalimat. Selain itu, agar pada kalimat
mengamanatkan unsur yang berada di
tersebut seharusnya mendahalui verba
sebelah kanan verba tersebut seharusnya
mendapatkan bukan mendahalui orang di
adalah nomina atau frase nominal, bukan
negeri
frase preposisional. Agar struktur kalimat
seharusnya seperti berikut.
tersebut menjadi benar, preposisi kepada
(6b)
verba
ditiadakan
seperti
dipindahkan
transitif,
kalimat
tempatnya
(5b)
seperti
ini
sehingga kalimat
tersebut
Pemerintah secara eksplisit berniat
atau
mengatur setiap orang di negara ini
pada
agar mendapatkan layanan kesehatan
kalimat (5c) berikut.
dasar secara cuma-cuma, jaminan
(5b)
hari tua,
Pasal 52 ayat (2) UU SJSN
memerintah keempat badan tersebut
untuk
melakukan
Kehematan
Pasal 52 ayat (2) UU SJSN
memerintahkan penyesuaian dengan
UU SJSN kepada
keempat badan
Sementara itu, unsur-unsur kalimat pada
(6a)
pemerintah
secara
telah
terpenuhi,
berfungsi
eksplisit
Kehematan
dalam
kalimat
efektif
mensyaratkan bahwa informasi yang akan
disampaikan dalam kalimat itu harus
cermat, tidak boros, dan perlu kehati-
tersebut. (S-P-O-K)
contoh
santunan akibat kecelakaan.
penyesuaian
dengan UU SJSN (S-P-O-K)
(5c)
jaminan pensiun, dan
sebagai
berfungsi
yaitu
subjek,
sebagai
keterangan, berniat mengatur berfungsi
sebagai predikat, dan agar setiap orang di
negeri ini mendapatkan layanan kesehatan
dasar secara cuma-cuma, jaminan hari
tua, jaminan pensiun, dan santunan akibat
hatian. Untuk itu perlu dihindari bentukbentuk yang bersinonim.
(7a)
Pemberian penghargaan dapat
diberikan dalam bentuk tanda jasa,
kenaikan pangkat istimewa, uang,
piagam, atau bentuk penghargaan
lain.
(8a) Berdasarkan penjelasan sebagaimana
tersebut di atas, penelitian ini ingin
kecelakaan berfungsi sebagai keterangan
MAJALAH BANGUN REKAPRIMA
37
mengungkapkan beberapa temuan-
(8b)
temuan sebagai berikut.
Berdasarkan penjelasan tersebut,
penelitian ini ingin mengungkapkan
Kedua contoh di atas memperlihatkan
beberapa
ketidakefektifan
berikut.
ketidakhematan
kalimat
dalam
karena
menyampaikan
(8c)
temuan,
yaitu
sebagai
Berdasarkan penjelasan di atas,
informasi. Pada contoh (7a) digunakan
penelitian ini ingin mengungkapkan
bentuk yang mirip antara subjek dan
temuan-temuan sebagai berikut.
predikat, yaitu pemberian dan diberikan
(8d)
Berdasarkan penjelasan di atas,
serta gaji karyawan dan digaji. Sementara
penelitian ini ingin mengungkapkan
itu, penggunaan bentuk bersinonim seperti
beberapa temuan berikut.
tersebut dan di atas serta penggunaan kata
Kehematan dalam berbahasa seharusnya
penanda jamak beberapa dan bentuk
tidak hanya dilakukan ketika seseorang
jamak temuan-temuan, serta penggunaan
sedang menulis, tetapi ketika seseorang
sebagaimana
pada
kalimat
(8a)
sedang berbicara, terutama saat berbicara
menyebabkan
kalimat
tersebut
tidak
pada situasi formal.
efektif karena pemborosan kata.
Sampai saat ini orang masih beranggapan
Kalimat tersebut menjadi efektif jika
bahwa kecermatan seseorang dapat dilihat
penyebab ketidakefektifan itu diperbaiki,
ketika ia hemat dan hati-hati dalam
misalnya (i) predikatnya diubah dan
berbahasa.
dicarikan bentuk yang lain, (ii) subjeknya
diubah supaya bentuknya tidak mirip
dengan predikat, (iii) kata-kata yang
bersinonim tidak perlu dimunculkan secara
bersama. Di bawah ini adalah kalimat-
Pemberian
berbentuk
penghargaan dapat
tanda
jasa,
Kesejajaran menurut Sasangka (2012:103)
dikatakan
bahwa
kalimat
efektif
mensyaratkan bentuk dan struktur yang
digunakan dalam kalimat efektif harus
kalimat yang sudah dibetulkan.
(7b)
Kesejajaran
kenaikan
pangkat istimewa, uang, piagam atau
bentuk penghargaan lain
(7c) Penghargaan dapat diberikan dalam
bentuk tanda jasa, kenaikan pangkat
istimewa, uang, piagam, atau bentuk
paralel, sama, atau sederajat. Dalam hal
bentuk, kesejajaran terutama terletak pada
penggunaan imbuhan, sedangkan dalam
hal struktur, kesejajaran terletak pada
klausa-klausa yang menjadi pengisi dalam
kalimat
majemuk
setara.
Cermatilah
kalimat-kalimat di bawah ini.
penghargaan lain.
MAJALAH BANGUN REKAPRIMA
38
(9a)
Buku itu dibuat oleh Pusat Bahasa
dan
Balai
Bahasa
yang
menerbitkannya.
(10a)
Senada dengan itu, kalimat (10a) juga
menunjukkan hal yang mirip, penggunaan
konjungtor serta menuntut bentuk verba
Tugas tersebut dilakukan dalam
harus satu tipe. Oleh karena itu, kalimat
rangka peningkatan keberterimaan
(10a) dapat dibetulkan menjadi
produk
(10b) Tugas tersebut dilakukan dalam
nasional,
produktivitas
mendorong
dan
daya
guna
rangka meningkatkan keberterimaan
mutu
produk
produksi,
serta
menjamin
barang
dan
jasa
sehingga
meningkatkan daya saing.
nasional,
produktivitas
dan
mendorong
daya
guna
mutu
produksi,
serta
menjamin
Kedua contoh di atas memperlihatkan
barang
dan
jasa
ketidakefektifan
meningkatkan daya saing.
kalimat
karena
sehingga
kesejajaran bentuk tidak terpenuhi. Jika
(10c) Tugas tersebut dilakukan dalam
dianalisis, kalimat (9a) terdiri atas dua
rangka peningkatan keberterimaan
klausa, yaitu (i) Buku itu dibuat oleh Pusat
produk nasional untuk mendorong
Bahasa dan (ii) Balai Pustaka yang
produktivitas
menerbitkan.
produksi serta untuk menjamin mutu
Apabila
klausa
pertama
dan
dan
daya
dianalisis lebih lanjut, buku itu berfungsi
barang
jasa
sebagai subjek, dibuat berfungsi sebagai
meningkatkan daya saing.
guna
sehingga
predikat, oleh Pusat Bahasa berfungsi
sebagai pelengkap (S-P-Pel), sedangkan
KESIMPULAN
pada klausa kedua tampak bahwa Balai
Kalimat memiliki peranan yang sangat
Pustaka berfungsi sebagai predikat, dan
penting, lebih-lebih dalam komunikasi
yang menerbitkannya berfungsi sebagai
tertulis.Kejelasan makna kalimat menjadi
subjek (P-S). Untuk itu, agar terdapat
kunci keberhasilan komunikasi antara
kesejajaran bentuk dan struktur, kalimat
penulis
(9a) di atas harus diperbaiki menjadi
komunikasi,
seperti di bawah ini.
tertulis, dibutuhkan kalimat-kalimat yang
(9b) Buku itu dibuat oleh Pusat Bahasa
baik atau efektif.
dan
pembaca.Dalan
khususnya
setiap
komunikasi
dan diterbitkan oleh Balai Pustaka
Kalimat efektif dapat mewakili pikiran dan
(S-P-Pel dan S-P-Pel)
(9c) Pusat Bahasa yang membuat buku itu
dan
Balai
Pustaka
menerbitkannya. (P-S dan P-S)
MAJALAH BANGUN REKAPRIMA
yang
keinginan penulisnya. Dengan kata lain,
kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mengungkapkan gagasan sesuai dengan
39
yang diharapkan oleh si penulis atau si
pembicara. Kalimat efektif harus dapat
digunakan untuk mengungkapkan gagasan,
maksud, atau informasi kepada orang lain
secara
lugas
sehingga
gagasan
itu
dipahami secara sama oleh pembaca atau
pendengar. Dengan demikian, kalimat
efektif
harus
mampu
menciptakan
kesepahaman antara penulis dan pembaca
atau antara pembicara dan pendengar.
Untuk
itulah,
kalimat
efektif
harus
bercirikan kelugasan, ketepatan, kejelasan,
kehematan, keutuhan, dan kesejajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa
Baku Bahasa Indonesia.Jakarta :
Balai Pustaka
Bromley, K.D. 1992. Language Arts :
Exploring Conenections. Boston:
Allyn and Bacon
Sasangka, Sry Satriya Tjatur Wisnu &
Nani
Darheni.
2012.
Jendela
Bahasa Indonesia. Jogyakarta :
Almatera Publishing
Syafii, Imam. 1990. Bahasa Indonesia
Profesi. Malang : FPBS IKIP
Malang
Widjono, Hs. 2007.Bahasa Indonesia :
Mata
Kuliah
Pengembangan
Kepribadian di Perguruan Tinggi.
Jakarta : Grasindo.
MAJALAH BANGUN REKAPRIMA
40
Download