PENCAMPUR DAN PEMBERSIH SERBUK OBAT SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Triyo Budi Utomo, Saiful Manan ABSTRAK Sebuah apotik selalu berusaha memberikan pelayanan yang cepat dan hasil yang maksimal kepada konsumen terutama dalam hal pelayanan resep yang berbentuk kapsul. Selama ini pembuatan resep dalam bentuk kapsul masih dilakukan secara manual, sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama. Oleh sebab itu, dibuatlah alat penggerus dan pengisi obat secara otomatis dengan mekanisasi pembersihan dan pencampuran serbuk obat, yang diharapkan bisa meningkatkan kerja dari seorang apoteker. Dalam tugas akhir ini menitikberatkan pada sistem pembersih dan pencampur serbuk obat,dimana hasil dari sistem pembersihan ini untuk menghindari adanya serbuk obat yang masih pada proses penggerusan yang akan berakibat fatal bagi kualitas obat serta proses pencampuran untuk menghasilkan hasil pencampuran yang rata. Sistem ini menggunakan mikrokontroler Atmega 16 sebagai pengendali utama dan kompresor DC sebagai pembersih serta motor dc sebagai pencampur serbuk obat. Kata kunci: Mikrokontroler Atmega16, kompresor DC,motor DC. 1. PENDAHULUAN Perkembangan dunia teknologi pada saat ini telah berkembang sedemikian pesat dan merambah ke berbagai sisi kehidupan manusia diantaranya dalam bidang farmasi. Perkembangan yang pesat ini mendorong manusia untuk menciptakan suatu alat yang serba otomatis sehingga membantu memudahkan dan mempercepat manusia dalam menyelesaikan pekerjaan. Dalam sebuah apotik seorang apoteker membuatkan obat sesuai dengan resep obat dari dokter kepada pasien, ada diantaranya harus menggerus obat tersebut kemudian memasukkannya ke dalam sebuah wadah baik berupa kertas maupun ke dalam sebuah kapsul, sehingga mempermudah pasien dalam meminumnya serta untuk menghindarkan pasien dari rasa pahit. Tetapi proses tersebut masih dilakukan secara manual. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan suatu alat yang dapat menggantikan proses penggerusan dan pengisian secara manual dengan suatu alat yang otomatis, yang disertai pencampuran dan pembersihan serbuk obat hasil penggerusan. Di sini kami mencoba memperbaiki alat Penggerus dan Pengisi Serbuk Obat ke dalam Kapsul Menggunakan Mikrokontroler AT89S51 dengan Tampilan LCD, dimana dalam percobaan alat tersebut masih ada beberapa kekurangan antara lain dalam proses pencampuran serbuk obat yang masih belum dapat tercampur secara merata sehingga perlu ditambahkan mixer, masih tersisanya sebuk obat pada tabung penggerusan, dan tabung penampungan. Maka perlu ditambahkan kompresor DC agar sisa - sisa serbuk obat tidak tertinggal pada alat dan tidak berakibat fatal kepada pasien. Kami juga melakukan beberapa perbaikan-perbaikan yang kami harapkan dapat menjadikan alat tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya. Berdasarkan alasan diatas maka saya berniat untuk mencoba membuat sebuah alat tugas akhir dengan judul PENCAMPUR DAN PEMBERSIH SERBUK OBAT SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Aki Kering Aki kering adalah suatu proses kimia listrik, di mana pada saat pengisian energi listrik di ubah menjadi kimia dan saat pengeluaran energi kimia diubah menjadi energi listrik. Aki terdiri dari sel-sel diman tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 volt, artinya aki memiliki tegangan l2volt terdiri dari 6sel yang di pasang seri (l2V:6x2V). Sedangkan aki yang memiliki tegangan 6 V memiliki 3 sel yang di pasang seri (6V:3x2 V). Antar satu sel dengan dengan lainya dipisahkan oleh dinding penyekat yang ATMega16 memiliki keistimewaan dibanding jenis mikrokontroler AT89C51, AT89C52, AT80S51, dan AT89S52 yaitu pada mikrokontroler ATMega16 memiliki port input ADC 8 channel 10 bit. Pada diagram blok mikrokontroler ATMega16 digambarkan 32 general purpose working register yang dihubungkan secara langsung dengan Arithmatic Logic Unit (ALU) sehingga memungkinkan dua register yang berbeda dapat diakses dalam satu siklus clock. Gambar 2.1. menunjukkan diagram blok mikrokontroler ATMega16. terdapat dalam bak baterai, artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan karena itu cairan elektrolit pada tiap sel juga tidak berhubungan. Di dalam sel terdapat susunan pelat - pelat yaitu beberapa plat untuk kutub positif dan beberapa pelat untuk kutub negatif. Bahan aktif dari plat positif terbuat dari plat negatif. Pelat-pelat tersebut oleh cairan elektrolit yaitu asam sulfat (H2S04). 2.2 Mikrokontroler AVR ATmega16 ATMega16 berbasis pada arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computing), di mana satu instruksi dapat dieksekusi dalam satu clock, dan dapat mencapai 1 MIPS (Million Instruction Per Second) per MHz. Mikrokontroler Gambar 2.1. Diagram blok mikrokontroler ATMega16 2.3 Relay Merupakan piranti elektromagnetis yang berfungsi untuk memutuskan atau membuat kontak mekanik. Pada dasarnya relay berisi suatu kumparan yang apabila dimagnetisasi arus searah akan membangkitkan medan magnet yang akan membuat atau memutus kontak mekanik. Kl Ti -tit Ko C B A Pe -pe Ko isol Jan Gambar 2.2. Konstruksi Relai SPDT Relay yang beroperasiI pada arus searah ( relay_ Kum DC ). Kebanyakan + berbeda mempunyai jenis kontak yang beda antara lain kontak - kontak jenis : 1. SPST ( Single Pole - Single Throw ) 2. SPDT ( Single Pole - Double Throw ) 3. DPDT (Double Pole - Double Throw) 2.4 Transistor Sebagai Saklar Salah satu fungsi dari beberapa kegunaan transistor adalah transistor sebagai saklar, transistor sebagai saklar mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan menggunakan saklar mekanik. Kelebihan tersebut antara lain : 1. Tidak menimbulkan percikan bunga api pada saat on atau off, 2. Mempunyai kecepatan yang tinggi untuk melakukan pensaklaran, 3. Membutuhkan arus DC yang relatif kecil dalam mengoperasikan transistor sebagai saklar Transistor berfungsi sebagai saklar tertutup pada saat transistor dalam keadaan saturasi (jenuh), sehingga arus pada kolektor maksimum. Keadaan ini terjadi karena pada basis terdapat arus yang bisa menyulut transistor. vc c vc c Rc dari basis ke emitor. Hal inilah yang digunakan sebagai dasar memilih transistor tipe NPN untuk dijadikan saklar. 2.5 Kompresor dengan Motor DC Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida.Tujuan meningkatkan tekanan ini adalah untuk mengalirkan proses dalam suatu sistem. 2.5.1 Prinsip kerja kompresor dengan Motor DC Apabila belitan yang berada di belitan magnet mendapatkan sumber arus maka akan timbul medan elektromagnetik sehingga akan terjadi perubahan gaya sesuai dengan gambar 2.4 yang mengakibatkan motor dc berputar dan memutar kipas. Rc Ga mb ar 2.3. Tra C Rb B E nsistor sebagai saklar Transistor yang difungsikan sebagai saklar adalah transistor tipe NPN. Hal ini dikarenakan transistor jenis PNP kaki emitornya lebih positif daripada kaki kolektornya, sehingga arus mengalir dari emitor ke basis. Sedangkan transistor tipe NPN, kaki emitor lebih negatif daripada kaki kolektornya, sehingga arus mengalir Gambar 2.4.Perubahan garis gaya disekitar kawat berarus Gambar 2.5. Motor dc yang menyambung dengan kipas 2.6 Motor DC Teori dasar dari motor arus searah adalah apabila sebuah kawat berarus diletakkan antara kutub magnet (U-S), maka pada kawat itu akan bekerja suatu gaya yang menggerakkan kawat itu. Arah gerak kawat itu dapat ditentukan dengan “kaidah tangan kiri” yang berbunyi sebagai berikut: "Apabila tangan kiri terbuka diletakkan diantara kutub U dan S, sehingga garis garis gaya yang keluar dari kutub utara menembus telapak tangan kiri dan arus di dalam kawat mengalir searah dengan arah keempat jari, maka kawat itu akan mendapat gaya yang arahnya sesuai dengan arah ibu jari". Gambar 2.6. Kaidah tangan kiri Jika sebatang kawat terdapat diantara kutub U-S dengan garis gaya yang sama, sedangkan didalam kawat ini mengalir arus listrik yang arahnya menjauhi kita (S), maka di sebelah kanan kawat garis yang kutub magnet, dan garis gaya arus listrik sama arahnya dan disebelah kiri kawat arahnya berlawanan, sehingga bentuk medan magnet akan berubah. Jika sebuah belitan terletak dalam medan magnet yang sama, maka kedua sisi belitan itu mempunyai arus yang arahnya berlawanan, sehingga arah gerakan seperti ditunjukkan gambar di bawah ini. Cara kerja sistem berkaitan erat dengan cara kerja mikrokontroler yang dibuat. Untuk memahami cara kerja sistem, terlebih dahulu harus memahami cara kerja tiap-tiap rangkaian, berikut ini penjelasan mengenai cara kerja tiap-tiap rangkaian yang akan dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Cara kerja rangkaian tiap blok 2. Cara kerja rangkaian secara keseluruhan 3.1.1. Cara Kerja Rangkaian Tiap Blok. digunakan sebagai filter untuk meratakan keluaran dari dioda. Tegangan catu daya 18 Volt digunakan untuk mensupply rangkaian driver motor DC ,driver kompresor DC ,motor DC. 3.1.1.1. Rangkaian Mikrokontroler ATMEGA 16 Alat yang dibuat adalah pencampur dan pembersih serbuk obat secara otomatis berbasis mikrokontroler Atmega 16. Mikrokontroler ini terhubung dengan beberapa rangkaian pendukung lainnya, yaitu rangkaian driver motor dc,driver kompresor dc. Gambar 3.1 menunujukkan sistem minimum dari rangkaian mikrokontroler ATMega16 yang digunakan dalam sistem ini. AVcc +5 V 0,22 µF 10 VCC 1 2 3 4 5 6 PEMROGRAMAN SERIAL MOSI 7 MISO 8 SCK PB0 (XCK/T0) 40 PA0 (ADC0) 39 PB1 (T1) PA1 (ADC1) PB2 (INT2/AIN0) PA2 (ADC2) PB3 (OC0/AIN1) PA3 (ADC3) PB4 (SS) PA4 (ADC4) PB5 (MOSI) PA5 (ADC5) PB6 (MISO) PA6 (ADC6) PA7 (ADC7) PB7 (SCK) 38 37 36 35 34 33 ATMega16 14 PD0 (RXD) 15 PD1 (TXD) 16 PD2 (INT0) 17 PD3 (INT1) 18 PD4 (OC1B) 19 20 Vcc 5V 21 PC7 (TOSC2) PC6 (TOSC1) PC5 (TDI) PC4 (TDO) PC3 (TMS) PD5 (OC1A) PC2 (TCK) PD6 (ICP1) PC1 (SDA) PD7 (OC2) PC0 (SCL) 29 28 27 26 25 24 23 22 10KΩ 10µF/16V 9 12 RESET RESET XTAL2 X-TAL 4Mhz 13 XTAL1 AVCC AREF GND GND 30 32 11 31 2 X 33 pF Gambar 3.1. Sistem minimum mikrokontroler ATMega16 Gambar 2.7. Arah putaran pada kumparan berarus yang terletak dalam medan magnet 3. 3.1. PEMBAHASAN Cara Kerja Rangkaian Di dalam rangkaian mikrokontroler ini terdapat tiga port yang digunakan sebagai port masukan dan keluaran data yang terhubung langsung dengan rangkaianrangkaian dalam sistem pembersihan obat. Rangkaian ini tersusun atas oscillator cristal 12 MHz yang berfungsi membangkitkan pulsa internal dan kapasitor 22 pF yang befungsi untuk menstabilkan frekuensi. Reset terdapat pada pin 9 yang berfungsi untuk memberikan kondisi mikrokontroler menjadi kondisi awal secara manual, jika tombol reset ditekan. Tegangan yang digunakan pada mikrokontroler ATMega16 adalah sebesar 5 volt yag dihubungkan dengan pin 10 sebagai pin Vcc. Pemrograman pada mikrokontroler ATMega16 dapat dilakukan dengan dua mode, yaitu mode paralel dan mode serial. Dalam aplikasi ini menggunakan mode serial, yaitu pemberian program melalui ISP yang kemudian masuk pada pin MOSI, MISO, dan SCK sebagai masukan ke flash memory. diujungnya diberi gear untuk disambungkan ke motor DC sebagai pemutar baling. Rangkaian driver motor DC dapat dilihat pada garnbar 3.2. AVcc +5V 18 V DC 1 2 . 1N4002 Relay 1 2 Driver motor DC 18 V DC 3 B C M ~ 4 5 6 mixer C828 E 7 220Ω 8 PA0 ( ADC0) PB1 (T1) PA1 ( ADC1) PB2 ( INT2/ AIN0) PA2 ( ADC2) PB3 (OC0/ AIN1) PA3 ( ADC3) PB4 (SS) PA4 ( ADC4) PB5 ( MOSI) PA5 ( ADC5) PB6 ( MISO) PA6 ( ADC6) PB7 (SCK) PA7 ( ADC7) 40 39 38 37 36 35 34 33 ATMega16 16 20 Vcc5V 21 PC7 (TOSC2) PD1 ( TXD) PC6 (TOSC1) PD2 ( INT0) PC5 ( TDI) 17 PD3 ( INT1) 18 PD4 (OC1B) 19 PC4 ( TDO) PC3 ( TMS) PD5 (OC1A) PC2 ( TCK) PD6 (ICP1) PC1 ( SDA) PD7 (OC2) PC0 (SCL) RESET XTAL2 AVCC 29 28 27 26 25 24 23 22 10KΩ 10µF/16V 9 12 X- TAL 12 Mhz Adapun pembagian port pada aplikasi modul mikrokontroler ATMega16 sebagai pengendali dalam sistem pencampur dan pembersih serbuk obat adalah sebagai berikut: 1. Port D1 digunakan untuk menghubungkan mikrokontroler dengan kompresor DC 1. 2. Port D2 digunakan untuk menghubungkan mikrokontroler dengan motor DC. 3. Port D3 digunakan untuk menghubungkan mikrokontroler dengan kompresor DC 2. 3.1.1.2. Driver Motor DC Motor DC yang digunakan dalam tugas akhir ini mempunyai name plate sebagai berikut: Tegangan : 12 Volt Jenis Tegangan : DC Motor DC ini berfungsi sebagai penggerak baling-baling pada proses pencampur serbuk obat .Baling-baling tersebut berada dalam sebuah tempat berbentuk tabung yang VCC PB0 ( XCK/T0) 14 PD0 ( RXD) 15 RESET Port A memiliki fungsi ganda, yaitu selain sebagai inputan atau outputan untuk aplikasi, juga berfungsi sebagai ADC (Analog to Digital Converter). ADC berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Pin 30 merupakan pin yang berfungsi sebagai pensupply ADC dan pin 32 merupakan pin yang digunakan sebagai tegangan referensi pada ADC. 10 1 2 13 XTAL1 AREF 30 32 11 GND 31 GND 2 X 22pF Gambar 3.2. Rangkaian driver Motor DC Tegangan outputan dari mikrokontroler sebesar 5V akan mengalir menuju ke transistor. Akibat tegangan yang mengalir tersebut transistor akan mengalami bias basis atau transistor mengalami saturasi/kejenuhan sehingga tegangan l8V DC dapat mengalir menuju ground melalui kumparan relay terlebih dahulu. Kumparan relay mengalami induksi magnet dan akan menarik saklar relay yang terbuat dari bahan logam. Relay ini dalam kondisi ON dan mengalirkan tegangan sebesar 18 V yang menyebabkan motor DC bekerja Pada rangkaian modul ini motor DC berfungsi sebagai pencampur serbuk obat yang bekerja dengan memanfaatkan putaran motor, untuk menggerakkan baling-baling sehingga serbuk obat tercampur dengan rata. 3.1.1.3. Driver Kompresor DC Kompresor DC yang digunakan dalam tugas akhir ini mempunyai name plate sebagai berikut: Merk : Moto jetz horn Tegangan : 6V Jenis Tegangan : DC Tipe : DL 100035 3.1.2. Cara Kerja Rangkaian keseluruhan Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai sistem pencampur dan pembersih serbuk obat secara otomatis berbasis mikrokontroler Atmega 16 dapat dilihat gambar rangkaian sistem keseluruhan sebagai berikut: AVcc +5V 1 2 . 1N 4002 Relay 1 2 Driver motor DC Aki kering 6 V DC 3 B C M ~ 1 2 10 1 2 Kompresor DC D438 E 4 5 6 7 220Ω 8 1N4002 VCC PB0 ( XCK/T0) PA0 ( ADC0) PB1 (T1) PA1 ( ADC1) PB2 ( INT2/ AIN0) PA2 ( ADC2) PB3 (OC0/ AIN1) PA3 ( ADC3) PB4 (SS) PA4 ( ADC4) PB5 ( MOSI) PA5 ( ADC5) PB6 ( MISO) PB7 (SCK) PA6 ( ADC6) PA7 ( ADC7) 40 39 B 38 16 20 Vcc5V 21 PC7 (TOSC2) PD1 ( TXD) PC6 (TOSC1) PD2 ( INT0) PC5 ( TDI) 17 PD3 ( INT1) 18 PD4 (OC1B) 19 PD5 (OC1A) 37 36 35 PC2 ( TCK) PC1 ( SDA) PD7 (OC2) PC0 (SCL) Relay 1 2 18 V DC 1N4002 Relay Pencampur obat/mixer M ~ B C 12 RESET X- TAL 12 Mhz 13 RESET XTAL2 XTAL1 AVCC AREF GND GND Aki 6 V DC kering 4700 uF /50 V GND Diode 2A IN4001 220Ω 220Ω AVcc + 5V 33 CT 220 VAC 18 V DC 1 2 29 28 1N4002 Relay 27 B C M ~ 1 2 Driver kompresor 1 LM7805 3 5V 2200 uF/25V 1000uF/16 V 10 VCC Aki 6 V DC kering 1 40 PB0 (XCK / T0) PA0 (ADC0) 2 39 Kompresor DC 2 3 PB1 (T1) PA1 (ADC1) ) PB2 (INT2 / AIN0) PA2 (ADC2) GND 38 4 PB3 (OC0 / AIN1) PA3 (ADC3) 37 ) 5 36 PA4 (ADC4) PB4 (SS) 35 6 D438E 7 220Ω 23 18 V CT Kompresor DC 1 M ~ 8 22 PB5 (MOSI) PA5 (ADC5) ) PB6 (MISO) PA6 (ADC6) ) PB7 (SCK) PA7 (ADC7) 34 33 ATMega16 14 PD0 (RXD) 15 9 1 2 220 VAC D438 E 10KΩ 10µF/16V Driver kompresor 1 2 . 34 26 PC4 ( TDO) 25 PC3 ( TMS) 24 PD6 (ICP1) C 18 V DC Driver motor C828 E ATMega16 14 PD0 ( RXD) 15 Diode 3 A IN 4001 18 V DC . 18 V DC 2 Kompresor DC berfungsi sebagai pembersih serbuk sisa hasil penggerusan dan pencampuran. Dalam hal ini kompresor DC mendapat catu daya dari aki kering sehingga dapat berjalan dan mengeluarkan angin untuk membersihkan serbuk obat. Rangkaian driver kompresor DC ini seperti pada gambar 3.3. PD1 (TXD) PC6 (TOSC1) PD2 (INT0) PC5 (TDI) 30 16 32 17 PD3 (INT1) 18 PD4 (OC1B) 19 11 31 20 5V Vcc 2 X 22pF 21 PC7 (TOSC2) 29 28 27 PC4 (TDO) 26 PC3 (TMS) ) PD5 (OC1A) PC2 (TCK) PD6 (ICP1) PC1 (SDA) ) PD7 (OC2) PC0 (SCL) RESET XTAL 2 AVCC 25 24 23 22 10KO 10µF/16V 9 12 X- TAL12Mhz 13 Gambar 3.3. Rangkaian driver kompresor DC. Prinsip kerja dari rangkaian driver kompresor DC ini adalah Tegangan outputan dari mikrokontroler sebesar 5V akan mengalir menuju ke transistor. Akibat tegangan yang mengalir tersebut transistor akan mengalami bias basis atau saturasi sehingga tegangan 18 volt dapat mengalir menuju ground melalui kumparan relay terlebih dahulu. Kumparan relay mengalami induksi magnet dan akan menarik saklar relay yang terbuat dari bahan logam. Relay ini dalam kondisi ON dan mengalirkan tegangan sebesar 6 Volt DC dari aki kering yang menyebabkan kompresor DC bekerja. Pada rangkaian modul ini kompresor DC berfungsi sebagai pembersih serbuk obat hasil penggerusan dan pencampuran yang bekerja dengan memanfaatkan tekanan udara yang telah di hasilkan kompresor DC sehingga serbuk obat hasil penggerusan dan pencampuran yang masih tertinggal di tabung penggerusan bisa masuk ke tabung pencampuran. XTAL 1 AREF 30 32 11 GND 31 GND 2 X 22pF Gambar 3.4. Rangkaian Sistem Pembersihan 1 Setelah proses penggerusan selesai maka mikrokontroler Atmega 16 akan memberikan outputan berupa tegangan sebesar 5V yang mengalir ke transistor. Akibat tegangan yang mengalir tersebut transistor akan mengalami bias basis atau saturasi sehingga tegangan 18 V DC dapat mengalir menuju ground melalui kumparan relay terlebih dahulu. Kumparan relay mengalami induksi magnet dan akan menarik saklar relay yang terbuat dari bahan logam. Relay ini dalam kondisi ON dan mengalirkan tegangan sebesar 6 V DC dari aki kering yang menyebabkan kompresor DC 1 bekerja membersihkan serbuk sisa hasil penggerusan dan mendorongnya ke tabung pencampur ,setelah itu mikrokontroler Atmega 16 akan memberikan outputan lagi kepada driver motor DC sehingga motor DC akan 1 Ibid hal. 43 berputar,memutar baling-baling yang ada di dalamnya. Motor DC di sini berfungsi sebagai mixer dan mendorong serbuk obat ke dalam tabung pengisian. Setelah proses pencampuran selesai secara otomatis kompresor DC 2 akan hidup dan membersihkan sisa serbuk obat yang berada dalam tabung pencampuran. detik, sedangkan untuk yang lebih bersih butuh waktu 35 detik. 3. Mikrokontroler Atmega 16 yang digunakan sebagai pusat pengendali sistem, merupakan mikrokontroler generasi terbaru yang mengalami penyempurnaan untuk mempermudah melakukan pengisian program dengan menggunakan sistem ISP (In System Programming), sehingga proses pengisian program dapat dilakukan langsung pada mikrokontroler yang sedang terpasang di rangkaian aplikasi. 4. Sebagai pencampur obat digunakan Motor DC yang putaranya 3600rpm sehingga serbuk obat bisa tercampur secara merata. 5. Penggunaan kompresor DC sebagai pembersih sisa hasil penggerusan ternyata belum optimal karena masih ada sebagian sisa serbuk obat yang tertinggal dan menempel pada dinding baling-baling penggerusan yang menyebabkan pengeluaran serbuk menjadi tersumbat. 4. PENGUKURAN Table 5.4 Hasil Pengukuran Driver Motor DC Tegangan Titik Bagian yang yang no diukur diperoleh 1 Relay saat ON 18 V 2 Relay saat OFF 0,02 V Table 4.1 Hasil Pengukuran Driver KompresorDC Tegangan Titik Bagian yang yang no diukur diperoleh 1 Relay saat ON 5.2 Saran 5,60 V 1. 2 Relay saat OFF 0,02 V 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Alat pencampur serbuk obat secara otomatis dapat menghasilkan serbuk obat yang secara kasat mata relatif homogin. 2. Untuk mendapatkan hasil pembersihan sisa hasil penggerusan dan hasil pencampuran 3000mg obat (6 tablet obat) dibutuhkan waktu 30 2. 3. Dalam alat pencampur dan pembersih serbuk obat secara otomatis berbasis mikrokontroler Atmega 16 ini pada proses pembersihannya menggunakan kompresor DC yang dicatu oleh aki kering. Tetapi dalam alat ini proses pengisian aki keringnya masih secara manual, disarankan supaya pengisian aki keringnya dilakukan secara otomatis. Masih tersisanya serbuk obat pada tabung penggerusan akibat kurang besarnya tekanan dari kompresor DC yang digunakan. Disarankan supaya untuk proses pembersihannya menggunakan kompresor yang lebih besar tekananya. Agar mengurangi jumlah serbuk obat yang menempel diseyogyakan obat tablet yang akan digerus dalam kondisi kering (tidak lembab). DAFTAR PUSTAKA Kismet Fadillah. 1994. Instalasi MotorMotor Listrik. Bandung : Angkasa. Malvino. 1995. Prinsip-prinsip Elektronik. Jakarta : Erlangga. Sumanto. 1993. Motor Listrik Arus Searah. Yogyakarta: Andi Offset. Tooley, Mike. 2002. Rangkaian Elekronik Prinsip dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga. Wasito, S. 1983. Pelajaran Elektronika. Jakarta : Karya Utama. Wasito, S. 1995. Vademekum Elektronika Edisi Kedua. Jakarta : Gramedia. Winoto, Ardi. 2008. Mikrokontroller AVR ATMega8/32/16/8535 dan Pemrogra-mannya dengan Bahasa C pada WinAVR. Bandung: Informatika. http://www.atmel.com http://www.google.co.id/#q=motor+dcl&hl= id&source=lnt&tbs=ctr:countryID&cr=coun tryID&sa=X&ei=9KA6TIyEDYjBrAe5w8G 3CA&ved=0CAcQpwU&fp=5a5040c0182b d58d