Analisis Peramalan Penyewaan Kamar Hotel Pada Hotel Borobudur

advertisement
GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id
1
Analisis Peramalan Penyewaan Kamar Hotel Pada
Hotel Borobudur Jakarta.
Ahmad Rohimi (10207071)
Abstract—ABSTRAKSI Ahmad Rohimi. 10207071 Analisis Peramalan Penyewaan Kamar Hotel Pada Hotel
Borobudur Jakarta. PI. Jurusan Manajemen. Fakultas
Ekonomi. Universitas Gunadarma. 2010. Kata Kunci
: Peramalan Penyewaan Kamar Hotel, Hotel Borobudur
Jakarta.
(xii + 44 + Lampiran) Peramalan dapat dilakukan untuk mengetahui perkiraan peramalan penjualan
pada suatu produk dimasa yang akan datang. Peramalan
dapat digunakan untuk kepentingan jangka panjang dan
pendek. Dalam peramalan ini digunakan 3 Metode yaitu
Moving Average, Weight Moving Average, dan Exponential
Smoothing. Data yang digunakan adalah data penyewaan
kamar periode februari 2009 sampai Maret 2010 dan peramalan yang dilakukan adalah untuk 1 bulan kedepan yaitu
bulan April 2010. Pada Metode Moving Average, peramalan penjualan yang mungkin terjadi pada bulan April
2010 sebanyak 11.254,5 atau 11.255 kamar hotel dan Mean
Absolut Devition sebanyak 147,73 atau 148 kamar hotel.
Sedangkan kisaran penjualan sebanyak 11.402,23 sampai
dengan 11.106,77 atau 11.402 sampai dengan 11.107 buah.
Metode Weight Moving Average, peramalan penjualan yang
mungkin terjadi pada bulan April 2010 sebanyak 11371,1
atau 11371 kamar hotel dan Mean Absolut Devition sebanyak 122,74 atau 123 kamar hotel. Sedangkan kisaran
penjualan sebanyak 11248,36 sampai dengan 11493,84 atau
11.248 sampai dengan 11.494 buah.
Metode Exponential Smoothing, peramalan penjualan yang mungkin terjadi
pada bulan April 2010 sebanyak 10419,11 atau 10419 kamar
hotel dan Mean Absolut Devition sebanyak 1383,46 atau
1383 kamar hotel. Sedangkan kisaran penyewaan sebanyak
9.035,65 sampai dengan 11.802,57 atau 9.036 sampai dengan
11.803 kamar. Hasil perhitungan dari ketiga metode tersebut menyatakan bahwa metode yang lebih baik digunakan
perusahaan adalah Metode Weight Moving Average karena
mendekati kebenaran atau tingkat kesalahan terkecil. Daftar pustaka ( 2000-2009) iv
I. Chapter 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam
perekonomian indonesia baik sebagai salah satu sumber
penerimaan devisa maupun peluang pencari kerja serta
kesempatan berusaha. Pariwisata juga dikenal sebagai komoditi ekspor yang tidak bisa dilihat, namun memberikan
hasil yang nyata bagi kemajuan perekonomian nasional.
Industri pariwisata sendiri merupakan industri jasa yang
terdiri dari berbagai macam komponen seperti akomodasi,
transportasi, dan lokasi-lokasi tujuan wisata. Disamping
dapat menyerap tenaga kerja yang cukup banyak, industri
pariwisata juga memberikan keuntungan bagi semua orang
yang menggunakan dan berperan serta dalam operasionalnya. Salah satu penunjang bagi majunya dunia pariwisata
adalah Hotel yaitu sebagai sarana akomodasi bagi para
wisatawan nusantara ( winus ) maupun wisatawan mancanegara ( wisman ). Salah satu unsur pokok berdirinya sebuah hotel yaitu adanya kamar, tanpa adanya kamar tidak
mungkin hotel akan berdiri. Kamar juga merupakan pendapatan terbesar untuk sebuah hotel. Salah satu upaya
untuk menarik minat para tamu agar datang dan menginap di hotel adalah dengan cara memberikan pelayanan
terbaik. Selain pelayanan yang baik, faktor lain yang menunjang adalah kebersihan dan kerapihan akan hotel itu,
terutama kamar tamunya. Dan untuk mencapai semua
itu sebuah hotel juga membutuhkan perencanaan yang
matang terhadap kamar yang disediakan dengan metode
peramalan, yang memprediksi hasil tingkat penjualan kamar dimasa yang akan datang, sehingga dapat memberikan
keuntungan yang semaksimal mungkin. Peramalan atau
forecasting digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan. Agar keputusan yang di ambil tidak spekulatif, sebuah hotel memerlukan berbagai
informasi yang realistic dan berstruktur. Dengan peramalan yang dibuat, diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keadaan yang akan datang. Sehingga sebuah hotel dapat lebih tepat dalam pengambilan keputusan manajemen yang berkaitan dengan masalah tingkat
penjualan kamar. Dari semua penjelasan diatas, maka
penulis tertarik
2 untuk membahas dalam penulisan ilmiah ini dengan judul :
ANALISIS PERAMALAN TINGKAT
PENYEWAAN KAMAR HOTEL PADA HOTEL
BOROBUDUR.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
II. Chapter 2
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Pengertian Peramalan Peramalan (Forecasting) permintaan akan produk dan jasa dimasa yang akan datang
dan bagian-bagiannya adalah sangat penting dalam perencanaan dan pengawasan produksi. Peramalan yang baik
adalah essensial untuk efisiensi operasi-operasi manufacturing dan produk jasa, Manajemen produksi. Operasi
menggunakan hasil peramalan dalam pembuatan keputusankeputusan yang menyangkut pemilihan proses perencanaan kapasitas dan layout fasilitas serta untuk berbagai keputusan yang bersifat terus-menerus berkenaan dengan perencanaan scheduling dan persediaan. Sesungguhnya terdapat perbedaan antara peramalan dan perkiraan.
Peramalan adalah perhitungan yang objektif dan dengan
menggunakan datadata masa lalu, untuk menentukan sesuatu di masa yang akan datang sedangkan perkiraan perhitungan dengan cara subjektif dan atau tidak dari datadata masa lalu, memperkirakan sesuatu di masa yang
akan datang. Sehingga dengan demikian, peramalan selalu memerlukan data-data dari masa lalu dan apabila
tidak ada data masa lalu maka penentuan sesutau di masa
yang akan datang dapat dilakukan dengan cara perkiraan.
Pengertian peramalan menurut beberapa ahli : 1) Menu-
2
GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id
rut Hery Prasetya dan Fitri Lukiastuti ( 2009 : 43 ) Peramalan merupakan suatu usaha untuk meramalkan keadaan
di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa
lalu. 2) Menurut Jay Heizer dan Barry Render ( 2006 :
136 ) Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk
memperkirakan kejadian di masa depan.
6 3) Menurut T. Hani Handoko ( 2000 : 255 ) Peramalan (forecasting) permintaan akan produk dan jasa dimana yang akan datang dan bagian-bagiannya adalah sangat penting dalam perencanaan dan pengawasan produksi.
4) Menurut Tim Pengembangan Laboratorium Manajemen Menengah ( 2008 : 12 ) Forecasting diartikan sebagai kegiatan analisis untuk memperkirakan magnitude
dan direction perubahan suatu variabel ekonomi bisnis (
permintaan barang dan jasa ) di masa datang berdasarkan
past data dan present data. 2.1.2 Tujuan Dan Fungsi Peramalan Peramalan pada.......
For further detail, please
(http://library.gunadarma.ac.id)
visit
UG
Library
III. Chapter 3
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltian
Objek yang akan diteliti adalah Hotel Borobudur Jakarta
yang beralamat di Jl. Lapangan banteng selatan,PO Box
1329, Jakarta 10710 Indonesia. Tel (62-21) 380 5556, Fax
(62-31) 380 9595.E-mail: [email protected],
Website : www.hotelborobudur.com. 3.2 Data atau Variabel yang digunakan Data / variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : - Data tingkat penjualan
kamar pada Hotel Borobudur Jakarta periode Februari
2009 April 2010. 3.3 Metode Pengumpulan Data Dalam
penulisan ilmiah ini, penulis mengumpulkan dan mengolah
data dengan menggunakan : 1. Data sekunder dalam hal
ini penulis langsung datang ke Hotel Borobudur Jakarta
menemui Staff Hotel, lalu meminta data penjualan kamar
hotel dan untuk kemudian diolah dengan menggunakan
metode Moving Average dan Weight Moving Average, Exponential Smoothing. 2. Penulis juga mempelajari bukubuku perpustakaan guna menunjang informasi untuk melengkapi penulisan ilmiah ini.
23 3.4 Alat Analisis yang Digunakan Alat analisis yang
digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah : 1. Moving
Average Rumus yang dipakai adalah : Ft = X1 + X2 +
X3 + . dst n Keterangan : Ft = Peramalan X = Data
periode n = Jangka waktu 2. Weight Moving Average
Rumus yang dipakai adalah : WMA = (A*n) + (B*n-1)
+ (C*n-2) +..dst Keterangan : A = Bobot terbesar B =
Bobot terbesar ke-2 C = Bobot terbesar ke-3 N = Data
periode n-1 = Data ke-1 periode sebelum periode terakhir
n-2 = Data ke-2 periode sebelum periode terakhir
24 3. Single Exponential Smoothing Rumus yang dipakai adalah : Ft = Ft-1 + (At-1 Ft-1) Keterangan : Ft
= ramalan untuk periode sekarang Ft-1.......
For further detail, please
(http://library.gunadarma.ac.id)
visit
UG
Library
IV. Chapter 4
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Profil dan Data Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Sejak
peresmian pada tanggal 23 maret 1974, Hotel Borobudur
Jakarta telah berhasul menempatkan dirinya sebagai
pemimpin pesanggrahan di Jakarta. Guna meningkatkan
sarana dan jasa yang diberikannya, maka pada akhir tahun
1993 dibuat rencana untuk mengadakan peningkatan yang
diperlukan. Rencana tersebut baru terlaksana pada tanggal 16 oktober 1995 bertepatan dengan ditutupnya gedung
utama hotel sebagai tanda berakhirnya babak 1 perjalanan hotel ini. Keputusan untuk menutup gedung
utama diambil guna mempercepat proses peremajaan hotel
ini yang mencakup pemasangan berbagai sistem baru, dan
Hotel Borobudur Jakarta melanjutkan perjalanan bersejarahnya dengan gaya, keanggunan, dan kenyamanan yang
menggambarkan Potret Sebuah Legenda . Sementara
sarana baru dan pelayanan yang telah ditingkatkan melengkapi hotel dibawah kepemilikan PT. Jakarta International Hotels and Development dengan 815 kamar ini, kehangatan, dan keramahan khas Hotel Borobudur Jakarta
tetap menjadi bagian dari resor dipusat Jakarta. Selama
25 Tahun Hotel Borobudur Jakarta telah dikelola oleh International Hotels dan Resort telah berakhir 31 Desember
yang lalu. Discovery Hotels dan Resort telah memulai pengelolaan mereka 1 Januari 1999 dengan kontrak pengelolaan secara resmi ditandatangani pada tanggal 26 januari
1999 yang lalu.
26 Dalam memasuki milenium baru, kami ingin mencari
peluang alternatif untuk mengelolaproperti hotel kami.
Setelah 25 tahun bersama group dan manajemen international yang besar, kini pilihan kami prioritaskan kepada
perusahaan manajemen yang dapat berkerja secara fleksibel, kreatif, memahami situasi dan kondisi, serta mengutamakan kepentingan perusahaan dan pembangunan nasional. 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Pimpinan /
Owner Front office Departement Front office Departement
Fo Jr. Secretary Room Division Human Resources Director Manager Asst. Manager Drug Store Manager Club
Floor Manager Reservation Manager Guest Relation Manager Gambar 4.1.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
V. Chapter 5
43 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan
hasil perhitungan ketiga metode tersebut, penulis menarik
kesimpulan sebagai berikut : Tabel 5.1 Kesimpulan Hasil
Perhitungan Berdasarakan Ketiga Metode Metode Moving Average Weight Moving Eksponential Peramalan (Kamar) Average (Kamar) Smoothing (Kamar) Penjualan
(April 2010 ) 11.254,5 11371,1 10419,11 Mean Absolut Deviation 148 123 1383 11.106,77 ¡ X ¡ 11248,36 X
9.035,65 X 11.402,23 11493,84 11.802,57 Perkiraan Penjualan Berdasarkan Tabel diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa metode yang paling mendekati kebenaran atau
tingkat kesalahan terkecil adalah Weight Moving Average. Metode Weight Moving Average lebih baik diband-
ANALISIS PERAMALAN PENYEWAAN KAMAR HOTEL PADA HOTEL BOROBUDUR JAKARTA.
ingkan dengan Metode Moving Average dan Metode Exponential Smoothing. Jadi, apabila meramalkan penjualan
dengan metode rata-rata bergerak kesalahan dalam peramalan relatife lebih kecil, sehingga hasil dari peramalan
metode ini akan dijamin keakuratannya. Metode Weight
Moving Average meramalkan penyewaan kamar untuk bulan April 2010 sebanyak 11371,1 atau 11371 kamar hotel
dan Mean Absolut Deviation sebanyak 122,74 atau 123 kamar hotel. Sedangkan kisaran penyewaan yang akan terjadi pada bulan April 2010 sebanyak 11248,36 sampai dengan 11493,84 atau 11248 sampai dengan 11494 buah. Jika
kisaran penjualan dibawah 11248 buah maka penyewaan
kamar dikatakan buruk, dan jika penyewaan diatas 11494
kamar maka penyewaan kamar dikatakan baik.
44 5.2 Saran Walaupun hasil peramalan tidaklah tepat
hingga 100
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
3
Download