SURAT EDARAN

advertisement
MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA
Ce Ju11 2010
Kepada Yth. :
Pejabat Eselon I, II dan Staf Ahil
di Lingkungan Kementerian BUMN
SURAT EDARAN
Nomor : SE- 08 /MBU/2010
Sehubungan dengan masih terdapatnya ketidakseragaman dalam penulisan jabatan
Menteri Negara BUMN dalam surat menyurat, Keputusan-Keputusan dan dokumen lainnya,
maka dengan ini kami sampaikan bahwa penulisan jabatan Menteri Negara BUMN sesuai
Pasal 655 Peraturan Presiden Nornor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian
Negara dan Keputusan Presiden Nor or 84/P Tahun 2009, adalah "Menteri Negara Badan
Usaha Milk Negara", atau disingkat Menteri Negara BUMN, sedangkan dalam penulisan
instansi yang dipimpin Menteri Negara BUMN rnenggunakan frasa "Kementerian Badan
Usaha Milk Negara", atau disingkat Kementerian BUMN.
Demikian kami sampaikan untuk menjadi perhatian.
MENTERI INEGARA
BADAN USAI1A MILIK NEGARA
Johan:Medan Merdeka Sàlataa Na1,3 Jal aria Pusat 10110.
MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA
tE Juli 2010
Kepada Yth. :
Pejabat Eselon I, H dan Staf Ahli
di
Lingkungan Kementerian BUMN
SURAT EDARAN
Nomor : SE- 18 /MBU/2010
Sehubungan dengan masih terdapatnya ketidalcseragaman dalam penulisan jabatan
Menteri Negara BUMN dalam surat menyurat, Keputusan-Keputusan dan dokumen lainnya,
maka dengan ini kami sampaikan bahwa penulisan jabatan Menteri Negara BUMN sesuai
Pasal 655 Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Kementerian Ncgara Serta Susunan. Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon 1 Kementerian
Negara dan Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009, adalah "Menteri Negara Badan
Usaha MBA Negara", atau disingkat Menteri Negara BUMN, sedangkan dalam penulisan
instansi yang dipimpin Menteri Negara BUMN menggunakan frasa "Kementerian Badan
Usaha Mdik Negara", atau disingkat Kementerian BUMN.
Demikian kami sampaikan untuk menjadi perhatian.
Paral
Nama Jabot n
MENTERI NEGARA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
Sekretaris Kementerian BUMN
Kepala Biro Hukum dan Humas
Kabag PTKP dan Peraturan
Perundang-undangan
MU TAFA ABU AKAR
Jalan;Medan Merdeka Sejatan No 13 Jakarta Pusat 10110.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 24 TABUN 2010
TENTANG
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA
SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI MELON I
KEMENTERIAN NEGARA
DENGAN RARMAT TUII.AN YANG MARA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Yienimbang
babwa sebagai dada lanjut Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009
tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, dan untuk
menjegain terselenggaranya tugas pemerintahan, dipandang perlu
menetapkan Peraturan Presiden tentang Kedudukan, Tugas, dan
Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan
Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
Mengingat
1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 17 Un
-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tabun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 39 Tabun 2008 tentang Kementerian
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4916);
3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tabun 2009 tentang Pembentukan
dan Organisasi Kementerian Negara;
4. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tabun 2009;
ME
S
N
Iii EZIDEN
REPU LK INDONESIA
268
Stai Ahli Bidang Sumba Da a. Manusia dan Penanggulangan
Kemiskinan memptutyai tugas memtberikan telaahan kepada
Menteri Negara Perencanaan cmbangunan Nasional
niengenai znasalah suraber days manusia pcnanggulangan
kemiskinan.
Staf Atli Bidang Ekonoini dan Pembiayaan mennpmayai
memberikan telaahan kepada Menteri Negara
Pembangunan Nasional mengenai masalah ekonorni dan
pentbiayaan.
Staf Abli Bidang Tata. Ruang dan Kemaritiman mempunyai
tugas memberikan tela.ahan kepada Menteri Negara
Perencanaan Pembangunan Nasional mengenai masalah tata
ruang dan kemaritiman.
Raglan Kedelapan
Kementerian Badan Usaha Milik Negara
Pasal 655
(1) Kerncnterian Badan Usaha. Milik Negara berada di
bertanggung jawab kepada Presiden.
(2) Kernenterian Badan Usaha Milk Negara dipimpin pleb
Menteri Negara Badan Usaha Mink Negara
Paul 656
Usaha
Kementenan
menyelenggarakan liras=
negara Mani pernerin
menyelengrakan ?cm
tg
ega meal unyai tugas
braRu badan usaha
embantu Presiden dal=
PAM/ 657
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-
269
Pasai 67
Dalazn melaksannakan tugas sebagamaana dizn ud dalam Pasal
656, Kenienterian Badan Usaha Milik Negara menyelenggarakan
fungsi:
a. perumusan dan pe eta.pan kebija
di bidang pernbinaan badan
usaha milik negara;
b. koordinasi dan sinkronisasi
pembinaan badan usaha milik negara;
c. pengelolaan barang
di bidang
*Araks:yam egara Yang menjadi
tanggtmg jawab Kementerian Badan Us a Milik Negara dan
d. pengawasan atas peiaksanaan tugas di lingkungan Kementerian
Badan Usaha Milik Negara.
Pasal65
Susunan organisasi eselon I Kementerian a
Usaha
Negara terdiri atas:
a. Sekretariat Kementerian;
b. Deputi Bidang Usaha Industri Primer;
c. Deputi Bidang Usaha Industzi
dan Manufaktur;
d. Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik;
c. Deputi Bidang Usaha .rasa;
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Badan
Usaha Milik Negara;
g. Staf Ahli Bidang Tata Kelola Badan Usaha i4 k Negara,
h. Staf Ahli Bidang Kebijakan Publik;
PRESIDEN
RE WWI< !NOON A
-
270
i. StafAhii Bidang Sumber Daya
is dan Te o ogi;
j. Staf Ahli Bidang Hubungan Ant
baga; dan
k. Staf Ahli Bidang Investasi dan Sinergi Badan Usaha Milik
Negara.
Pawl
Sekretari.at Kementerian mempunyat tugas melaksanakan koordinasi
pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Keracnterian Badan
Usaha Milik Negara.
Pa al 660
Dalam meiaksanakan tugas sebagaana dimaksud Bala Pasal 659,
Sekretariat Kementerian menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi kegiatan Kementerian Badan Usaha Milik Negara;
b. koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian
Badan Usaha Milik Negara;
c. pembinaan dan pemberian dukungart administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip
dan dOkumentasi Kementerian Badan Usaha Milk Negara;
d. pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana,
kerja stoma, dan hubungan masyaralcat;
e. koordinasi dan penyusunan peraturan
bantuan huktun;
dangan dan
f. penyelenggaraan pen elolaan barang rodiiklkckayagn negara; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Negara
Badan Usaha Milik Nara,
it
RE
PR ESI DEN
usuK :NDON
A
271
1661
Deputi Bidang Usaha Industri Primer mernpunyai tugas enyiapkan
perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan
pembinaan badan usaha milik negara di bidang usaha industri
- primer.
Pasal 662
Dalam melaksanakari tugas sebagairnana dimaksud dalam Pasal
661, Deputi Bidang Usaha Indnsttl Primer menyelenggarakan
fungsi:
milik
a. perry span perumusan kebijakan pembinean badan usaiaa rn
negara di bidang usaha industri primer;
badan
b. koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan
negara di bidang usaha industri primer;
c. pcmantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan
g masalah
atau kegiatan pembinaan badan usaha milk negara di bidang
usaha industri primer; dan
pelaksanaan tugas lain yang dib kan o eh Mezrteri Negara
Badan Usaha Milik Negara.
Pasal 66
Deputi Bidang Usaha Industri Strategis do Manufaktur me punyai
tugas mcnyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan
kebijakan pembinaan badan usaha milk negara di bidang usaha
industri strategis dan manufaktur.
Pawl 6
PRESIDEN
R PUSLIK INDONESIA
272
Paul 4
Dalam melaksanakan tugas sebagarmana dimalcAud dal.i Pasal 663,
Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur
menyelenggarakan fungsi;
a. penyiapan perumusan kebijakan pembinaan badan usaha milik
negara di bidangusaha industri strategis dan manufaktur;
b. koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan badan usaha milik
negara di bidang usaha industri strategis dan manufaktur
c. pernantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang rnasalah
atau kegiatan pembinaan badan usaha milik negara di bidang
usaha industri strategis dan rnanufaktur; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara.
665
Deputi Bidang Usaha Inftastruktur dan Logistik mexnpunyai tugas
menyiapkan perumusan kebijakan dan koorclas pelaksanaan
kebijakan pembinaan badan usaha milik riegara di bidang usaha
infrastruktur dan logstik.
Dalam melaksanalcan togas sebagaimana dirnalcsud dalarn Pasal
665, Deputi 13idang Usaha Infrdstrulctur dan. Logistik
Inenyelenggarak.an fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pembinaan badan usaha milik
negara di bidan& U3414 infra= dan lOgia
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
273
b. koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan badan tts
negara di bidang usaha infrastruktur dan lolidstik;
c. petnantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tenting masalah
atau kegiatan pembinaan badan usaha milik negara di bidang
usaha infrastruktur dan logistik; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Meriter Negara
Badan Usaba Milik Negara.
Pasal 667
Deputi Bidang Usaha Jasa mempunyai tugas rnenyiapkan perumusan
kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan badan
usaha milik negara di bidang usaha jasa.
Pawl 6
Dalam melalcsanakan
a
d daiarnm Pasal 6
Deputi Bidang Usaba Jasa mcnyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pembinaan badan us
negara di bidang usaha jasa
b. koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan badan
a milik
negara di bidang usaha jasa;
et
pemantauan, analisis, evaluasi, din pelaporan tenting masalah
atau kegiatan pembinaan badat uaha tnilik negara di bidang
usaha jasa; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang `13
nten zee
adan Usaha Milk Negara.
669
PRESIDEN
REPUBLIK NNDONEStA
274
Pasal 6
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Badan
Usaha Malik Negara mempunyai tugas menyiapkan perumusan
kebijakan clan koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan badan
.usaha Wilk negara di bidang restrukturisasi dan perencanaan
strategis Badan Usaha Malik Negara.
Pasal 670
Dalara melaksanakan tugas sebagamana diznaksud dalam Pasal
669, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategic Badan
Usaha Milik Negara menyelenggarakan
a. penyiapan perumusan kebijakan pernbinaan a
negara di bidang restrukturisasi data perencanaan
usaba mink
gis Badan
Usaha Milk Negara;
koordinasi pelaksanaan kebijakan perambinaan badan usaha
negara di bidang restrukturisasi dan pereneanaan strategis Badan
Usaha Milk Negara;
c, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah
atau kegiatan pembinaan badan usaha milik negara di bidang
restrukturisasi dan perencanaan strategis Badan Usaha
Negara; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara.
671
PRESIDE
REPUBLIK INDON
•
A
275
Pasal 671
(1) Staf Ahii Bidang Tata KeIola Badan Usaha Mink Negara
mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Negara
Badan Usaha Milk Negara mengenai masalah tata kelola
Badan Usaha Milik Negara
(2) Staf AhIi Bidang Kebijakan Publik mempunyai tugas
memberikan telaahan kepada Menteri Negara Badan Usaha
Negara mengenai masalah kebijakan publik.
taf Ahli Bidang Surnber Daya Manusia dan Teknotogi
mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Negara
Badan Usaha Mink Negara mengenai masalah sumber Jaya
manusia dan teknologi.
(4) Staf AhI Bidang Hubungan rit e lremmbaga mempunyai tugas
memberikan telaahan kepada Menteri Negara Badan Usaha
Milk Negara mengenai masalah hubungan enter lembaga.
(5) Staf Ahli Bidang Investasi dan Sinergi Badan Usaha Mink
Negara mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri
Negara Badan Usaha Mink Negara mengenai masalah investasi
dan sinergi Badan Usaha Milk Negara.
Kesembil
Kementeraz Perumahan Rakyat
al 672
(1) Kement n Paumahan Rakyat bracts di bawah
bertanggtmg jawab kepada esiden.
(2) Kementerian Perumahan Rakyat dipimpin oleh Menteri Negara
Perumahan Rakyat.
Pasal 673
PRESI DEN
REPUBLIK INDONESIA
288
B
AIN-LAIN
1 704
Pernbagian tugas antara Menteri dan Wakil Menteri diatur lebih
lanjut oleh rasing-masing Mewed yang bersangkutin.
Pasal 705
Sekretaris Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
sekaligus menjadi Sekretaris Utama Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional.
Pas ll 706
Perubahan kedudukan, tugas, do fungsi Kementerian Negara serta
susunan organisasi, tugas, dan fungsi eselon I Kementerian Negara
ditetapkan dengan Peraturan Presiders setelah diusuikan oleh
Menteri yang membidangi urusan pendayagunaan aparatur negara
dan reformasi birokrasi kepada Pre.siden berdasarkan usul dari
masing-masing Menteri Kocrdinator/MenteritMenteri Negara yang
bersangkutan.
P
P ESIDEN
8UK ?NOON lA
289
Pasal 707
tugas, fungsi, susunan or
sasi, den fate kerja pada
awing Kementerian Negara ditetapkan olch Menteri
Koordinator/Menten/Menteri Negara yang bersangkutan setelab
rn endapat persetujuan tertulis dari Menteri yang membidangi =Ism
pendayagunaan aparatur negara dart reformasi birokrasi.
AB V
KETENTUAN PERALIBAN
Pasal 708
Peraturan Menteri yang merupakan pelaksanaan dan Peraturan
Presiden Nomor 10 Tabun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas
Eselon T Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 50
Tabun 2008 yang tidak bertentangan dengan Peraturan Presiden ini
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidal( bertentangan dan/atau
belum diubah atau diganti dengan peraturan yang bare berdasarkan
Peraturan Presiden ini.
BAB VI
KETENTUAN PENTSTUP
Pasal 709
lengan berlakunya Peraturan Presiden ini, maka Peratura Presiden
Nomor 10 Tabun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tu Eselon I
Kementerian Negara Republik Indonesia sebagairnana telah
beberapa kali diubab terakbir dengan Peraturan Presiden Nomor 50
Tabun 2008, dicabut dan dinyatalcan tidak berlaku.
P
PRESIDEN
REPUBLIK INDON SIP%
-
290
Pasal 710
Peraturan residen ini mulai berlaku pada
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 April 2010
PRESIDEN REPUBLIK INC)0
DR. H. SUSILO B
Salinan sesuai dengan aslinya
YUDHOYONO
r A..04, vim r nr-al Lunn
nr voLus..
ottp:// w ww AlintLueptscu.gu,tue i icy hut) yr cor-r 1 ASIVOLEANY Min C4. nun
POICSiothi
REPUBLIK WOO/4E31A
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 84/P TAHUN 2009
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
a. bahwa Komisi Pernilihan Umurn dengan Keputusan Nomor 373/Kpts
/ KPU/Tahun 2009 tanggal 18 Agustus 2009 telah menetapkan Dr. H.
Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof. Dr . Boediono sebagai Presiden
dan Wakil Presiden terpilih basil Pemilu Tahun 2009 periode 2009-2014,
dan Presiden dan Wakil Presiden telah mengucapkan sumpah dan
dilantik di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat pada tanggai 20
Oktober 2009;
b.
bahwa untuk melaksanakan sebaik-baiknya tugas Presiden di dalam
menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan negara dalam rangka
rnewujudkan tujuan nasional, dipandang perlu membentuk dan
mengangkat Menteri Negara Kabinet Indonesia Bersatu II periode
2009-2014;
c.
bahwa mereka yang namanya tercantum dalam diktum PERTAMA
Keputusan Presiden ini, dipandang mampu dan cakap untuk diangkat
sebagai Menteri Negara Kabinet Indonesia Bersatu II;
Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 17 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Undang-
Mengingat
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2.
Undang-Undang Nomor 39 Tabun 2008 tentang Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,
Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
PERTAMA : Membentuk Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009-2014 dan mengangkat
sebagai Menteri Negara terlutung mulai saat pelantikan, masing-masing:
1. Sdr. Marsekal TNI (Purn) Djoko - Menteri Koordinator Bidang
Politik, Hukum, dan Keamanan;
Suyanto
- Menteri Koordinator Bidang
2. Sdr. Jr. M. Hatta Rajasa
Perekonomian;
Menteri Koordinator Bidang
B. Sdr. dr. H. R. Agung La no
Kesejahteraan Rakyat;
- Menteri Sekretaris Negara;
4. Sdr. Sudi Silalahi
-
13
6/29/2010 4:21 PM
•,"..4.
*
044 VIJA.ALM UNLAkitil«.3141.
1114.4.0/ 114
5, Sdr. Gamawan Fauzi, S.H., M.M.
6. Sdr. Dr. Raden Mohammad Marty
Muliana Natalegawa
7. Sdr. Prof. Dr. Jr. Purnomo
Yusgiantoro
Sdr, Patrialis Akbar,S.1-1.
1.4"1,t krir
64.4,40.4**
(14***4* 14.100,4.414$4,
Menteri Dalam Negri;
Menteri Luar negeri;
Menteri Pertahanan;
Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia;
Menteri Keuangan;
9. Sdr, Dr. Sri Mulyani Indrawati
Menteri Energi dan Sumber Daya
10. Sdr. Dr. Darwin Zahedy Saleh
Mineral;
Menteri Perindustrian;
11. Sdr. Moharnad Suleiman Hidayat
Menteri Perdagangan;
12. Sdr. Dr. Mari Eka Pangestu
Mertteri Pertanian;
13. Sdr. Jr. H. Suswono, MMA
Menteri Kehutanan;
14. Sdr. Zulkifli Hasan, S.E., M.M.
Menteri Perhubungan;
15. Sdr. Freddy Numberi
Menteri Kelautan dan Perikanan;
16. Sdr. Dr. Jr. Fadel Muhammad
17. Sdr. Drs, H. A. Muhaimin Iskandar, Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi;
M.Si
Menteri Pekerjaan Umum;
18. Sdr. Jr. Djoko Kirmanto
Menteri kesehatan;
19. Sdr. Dr. dr. Endang Rahayu
Sedyaningsih
Menteri Pendidilcan Nasional;
20. Sdr. Prof. Dr. Jr. Mohammad Nuh
Menteri Sosial;
21. Sdr. Dr. H. Salim Segaf Al-Jufri
22. Sdr. Drs. H. Suryadhanna Ali, M.Si - Menteri Agarna;
Menteri Kebudayaan dan
23. Sdr. Jr. Jero Wacik, $.E
Pariwisata;
Menteri Komunikasi dan
24. Sdr. Ir. H. Tifatul Sembiring
Inforrnatika;
25. Sdr. Drs. H. Suharna Surapra ta, - Menteri Negara Riset dan
Telcnologi;
M.T.
Menteri Negara Koperasi dan
26. Sdr. Dr. Sjarlfuddin Hasan
Usaha Kecil dan Menengah;
Menteri Negara Lingkungan
27, Sdr. Prof. Dr. Jr. H. Gusti
Hidup;
Muhammad Hatta
Menteri Negara Pemberdayaan
28. Sdr. Linda Antalia Sari, S,Ip
Perempuan dan Perlindungan
Anak;
Menteri Negara Pendayagunaan
25. Sdr. Ever Erenst Mangindaan, S,
Aparatur Negara dan Refonnasi
Birokrasi;
f3
6/29/2010 4:2 PM
I tr., %IN
r A.C.a 1140t
tknruour...
LENILAJOInaltt
WIN W.SjUltLUO
.10/ AU/
ICU LW 7/
k /14 tin thAtV 7ninwa41$1
Menteri Negara Pembangunan
Daerah Tertinggal;
Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala
Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional
Menteri Negara Badan Usaha
32. Sdr. Dr. Ir. Mustafa Abubakar
Milik Negara;
- Menteri Negara Perurnahan
33. Sdr. Suharso Monoarfa, MA
Rakyat;
34. Sdr. Dr. Andi Alfian mallarangeng Menteri Negara Pernuda dan
Olahraga.
30. Sdr. Ir, H. Ahmad Helmy Faishal
Zaini
31. Sdr. Prof. Dr. Armida Salsiah
Alisyahbana
KED UA
-
Keputusan Presiden ini mulai beriaku pada tanggal ditetapkan.
SALINAN Keputusan Presiden ml disampaikan kepada
1. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat;
2. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat;
3. Ketua Dewan Perwakilan Daerah;
4. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
5. Ketua Mahkarnah Agung;
6. Ketua Mahkamah Konstitusi;
7. Para Pirnpinan Lernbaga Pemerintah Non Departemen;
8. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Jakarta.
PETIKAN Keputusan Presiden ini disampaikan kepada yang bersangkutan
untuk dipergunakan sebagairnana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 Oktober 2009
PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG
YUDHOYONO
f3
6129/2 10 4:21 PM
Download