MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA Ce Ju11 2010 Kepada Yth. : Pejabat Eselon I, II dan Staf Ahil di Lingkungan Kementerian BUMN SURAT EDARAN Nomor : SE- 08 /MBU/2010 Sehubungan dengan masih terdapatnya ketidakseragaman dalam penulisan jabatan Menteri Negara BUMN dalam surat menyurat, Keputusan-Keputusan dan dokumen lainnya, maka dengan ini kami sampaikan bahwa penulisan jabatan Menteri Negara BUMN sesuai Pasal 655 Peraturan Presiden Nornor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara dan Keputusan Presiden Nor or 84/P Tahun 2009, adalah "Menteri Negara Badan Usaha Milk Negara", atau disingkat Menteri Negara BUMN, sedangkan dalam penulisan instansi yang dipimpin Menteri Negara BUMN rnenggunakan frasa "Kementerian Badan Usaha Milk Negara", atau disingkat Kementerian BUMN. Demikian kami sampaikan untuk menjadi perhatian. MENTERI INEGARA BADAN USAI1A MILIK NEGARA Johan:Medan Merdeka Sàlataa Na1,3 Jal aria Pusat 10110. MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA tE Juli 2010 Kepada Yth. : Pejabat Eselon I, H dan Staf Ahli di Lingkungan Kementerian BUMN SURAT EDARAN Nomor : SE- 18 /MBU/2010 Sehubungan dengan masih terdapatnya ketidalcseragaman dalam penulisan jabatan Menteri Negara BUMN dalam surat menyurat, Keputusan-Keputusan dan dokumen lainnya, maka dengan ini kami sampaikan bahwa penulisan jabatan Menteri Negara BUMN sesuai Pasal 655 Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Ncgara Serta Susunan. Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon 1 Kementerian Negara dan Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009, adalah "Menteri Negara Badan Usaha MBA Negara", atau disingkat Menteri Negara BUMN, sedangkan dalam penulisan instansi yang dipimpin Menteri Negara BUMN menggunakan frasa "Kementerian Badan Usaha Mdik Negara", atau disingkat Kementerian BUMN. Demikian kami sampaikan untuk menjadi perhatian. Paral Nama Jabot n MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA Sekretaris Kementerian BUMN Kepala Biro Hukum dan Humas Kabag PTKP dan Peraturan Perundang-undangan MU TAFA ABU AKAR Jalan;Medan Merdeka Sejatan No 13 Jakarta Pusat 10110. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TABUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI MELON I KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RARMAT TUII.AN YANG MARA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Yienimbang babwa sebagai dada lanjut Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, dan untuk menjegain terselenggaranya tugas pemerintahan, dipandang perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; Mengingat 1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 17 Un -Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tabun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 39 Tabun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tabun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 4. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tabun 2009; ME S N Iii EZIDEN REPU LK INDONESIA 268 Stai Ahli Bidang Sumba Da a. Manusia dan Penanggulangan Kemiskinan memptutyai tugas memtberikan telaahan kepada Menteri Negara Perencanaan cmbangunan Nasional niengenai znasalah suraber days manusia pcnanggulangan kemiskinan. Staf Atli Bidang Ekonoini dan Pembiayaan mennpmayai memberikan telaahan kepada Menteri Negara Pembangunan Nasional mengenai masalah ekonorni dan pentbiayaan. Staf Abli Bidang Tata. Ruang dan Kemaritiman mempunyai tugas memberikan tela.ahan kepada Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional mengenai masalah tata ruang dan kemaritiman. Raglan Kedelapan Kementerian Badan Usaha Milik Negara Pasal 655 (1) Kerncnterian Badan Usaha. Milik Negara berada di bertanggung jawab kepada Presiden. (2) Kernenterian Badan Usaha Milk Negara dipimpin pleb Menteri Negara Badan Usaha Mink Negara Paul 656 Usaha Kementenan menyelenggarakan liras= negara Mani pernerin menyelengrakan ?cm tg ega meal unyai tugas braRu badan usaha embantu Presiden dal= PAM/ 657 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 269 Pasai 67 Dalazn melaksannakan tugas sebagamaana dizn ud dalam Pasal 656, Kenienterian Badan Usaha Milik Negara menyelenggarakan fungsi: a. perumusan dan pe eta.pan kebija di bidang pernbinaan badan usaha milik negara; b. koordinasi dan sinkronisasi pembinaan badan usaha milik negara; c. pengelolaan barang di bidang *Araks:yam egara Yang menjadi tanggtmg jawab Kementerian Badan Us a Milik Negara dan d. pengawasan atas peiaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Pasal65 Susunan organisasi eselon I Kementerian a Usaha Negara terdiri atas: a. Sekretariat Kementerian; b. Deputi Bidang Usaha Industri Primer; c. Deputi Bidang Usaha Industzi dan Manufaktur; d. Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik; c. Deputi Bidang Usaha .rasa; Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Badan Usaha Milik Negara; g. Staf Ahli Bidang Tata Kelola Badan Usaha i4 k Negara, h. Staf Ahli Bidang Kebijakan Publik; PRESIDEN RE WWI< !NOON A - 270 i. StafAhii Bidang Sumber Daya is dan Te o ogi; j. Staf Ahli Bidang Hubungan Ant baga; dan k. Staf Ahli Bidang Investasi dan Sinergi Badan Usaha Milik Negara. Pawl Sekretari.at Kementerian mempunyat tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Keracnterian Badan Usaha Milik Negara. Pa al 660 Dalam meiaksanakan tugas sebagaana dimaksud Bala Pasal 659, Sekretariat Kementerian menyelenggarakan fungsi: a. koordinasi kegiatan Kementerian Badan Usaha Milik Negara; b. koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian Badan Usaha Milik Negara; c. pembinaan dan pemberian dukungart administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip dan dOkumentasi Kementerian Badan Usaha Milk Negara; d. pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerja stoma, dan hubungan masyaralcat; e. koordinasi dan penyusunan peraturan bantuan huktun; dangan dan f. penyelenggaraan pen elolaan barang rodiiklkckayagn negara; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Nara, it RE PR ESI DEN usuK :NDON A 271 1661 Deputi Bidang Usaha Industri Primer mernpunyai tugas enyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan badan usaha milik negara di bidang usaha industri - primer. Pasal 662 Dalam melaksanakari tugas sebagairnana dimaksud dalam Pasal 661, Deputi Bidang Usaha Indnsttl Primer menyelenggarakan fungsi: milik a. perry span perumusan kebijakan pembinean badan usaiaa rn negara di bidang usaha industri primer; badan b. koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan negara di bidang usaha industri primer; c. pcmantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan g masalah atau kegiatan pembinaan badan usaha milk negara di bidang usaha industri primer; dan pelaksanaan tugas lain yang dib kan o eh Mezrteri Negara Badan Usaha Milik Negara. Pasal 66 Deputi Bidang Usaha Industri Strategis do Manufaktur me punyai tugas mcnyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan badan usaha milk negara di bidang usaha industri strategis dan manufaktur. Pawl 6 PRESIDEN R PUSLIK INDONESIA 272 Paul 4 Dalam melaksanakan tugas sebagarmana dimalcAud dal.i Pasal 663, Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur menyelenggarakan fungsi; a. penyiapan perumusan kebijakan pembinaan badan usaha milik negara di bidangusaha industri strategis dan manufaktur; b. koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan badan usaha milik negara di bidang usaha industri strategis dan manufaktur c. pernantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang rnasalah atau kegiatan pembinaan badan usaha milik negara di bidang usaha industri strategis dan rnanufaktur; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara. 665 Deputi Bidang Usaha Inftastruktur dan Logistik mexnpunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koorclas pelaksanaan kebijakan pembinaan badan usaha milik riegara di bidang usaha infrastruktur dan logstik. Dalam melaksanalcan togas sebagaimana dirnalcsud dalarn Pasal 665, Deputi 13idang Usaha Infrdstrulctur dan. Logistik Inenyelenggarak.an fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan pembinaan badan usaha milik negara di bidan& U3414 infra= dan lOgia PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 273 b. koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan badan tts negara di bidang usaha infrastruktur dan lolidstik; c. petnantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tenting masalah atau kegiatan pembinaan badan usaha milik negara di bidang usaha infrastruktur dan logistik; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Meriter Negara Badan Usaba Milik Negara. Pasal 667 Deputi Bidang Usaha Jasa mempunyai tugas rnenyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan badan usaha milik negara di bidang usaha jasa. Pawl 6 Dalam melalcsanakan a d daiarnm Pasal 6 Deputi Bidang Usaba Jasa mcnyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan pembinaan badan us negara di bidang usaha jasa b. koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan badan a milik negara di bidang usaha jasa; et pemantauan, analisis, evaluasi, din pelaporan tenting masalah atau kegiatan pembinaan badat uaha tnilik negara di bidang usaha jasa; dan d. pelaksanaan tugas lain yang `13 nten zee adan Usaha Milk Negara. 669 PRESIDEN REPUBLIK NNDONEStA 274 Pasal 6 Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Badan Usaha Malik Negara mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan clan koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan badan .usaha Wilk negara di bidang restrukturisasi dan perencanaan strategis Badan Usaha Malik Negara. Pasal 670 Dalara melaksanakan tugas sebagamana diznaksud dalam Pasal 669, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategic Badan Usaha Milik Negara menyelenggarakan a. penyiapan perumusan kebijakan pernbinaan a negara di bidang restrukturisasi data perencanaan usaba mink gis Badan Usaha Milk Negara; koordinasi pelaksanaan kebijakan perambinaan badan usaha negara di bidang restrukturisasi dan pereneanaan strategis Badan Usaha Milk Negara; c, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan pembinaan badan usaha milik negara di bidang restrukturisasi dan perencanaan strategis Badan Usaha Negara; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara. 671 PRESIDE REPUBLIK INDON • A 275 Pasal 671 (1) Staf Ahii Bidang Tata KeIola Badan Usaha Mink Negara mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Negara Badan Usaha Milk Negara mengenai masalah tata kelola Badan Usaha Milik Negara (2) Staf AhIi Bidang Kebijakan Publik mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Negara Badan Usaha Negara mengenai masalah kebijakan publik. taf Ahli Bidang Surnber Daya Manusia dan Teknotogi mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Negara Badan Usaha Mink Negara mengenai masalah sumber Jaya manusia dan teknologi. (4) Staf AhI Bidang Hubungan rit e lremmbaga mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Negara Badan Usaha Milk Negara mengenai masalah hubungan enter lembaga. (5) Staf Ahli Bidang Investasi dan Sinergi Badan Usaha Mink Negara mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Negara Badan Usaha Mink Negara mengenai masalah investasi dan sinergi Badan Usaha Milk Negara. Kesembil Kementeraz Perumahan Rakyat al 672 (1) Kement n Paumahan Rakyat bracts di bawah bertanggtmg jawab kepada esiden. (2) Kementerian Perumahan Rakyat dipimpin oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat. Pasal 673 PRESI DEN REPUBLIK INDONESIA 288 B AIN-LAIN 1 704 Pernbagian tugas antara Menteri dan Wakil Menteri diatur lebih lanjut oleh rasing-masing Mewed yang bersangkutin. Pasal 705 Sekretaris Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus menjadi Sekretaris Utama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Pas ll 706 Perubahan kedudukan, tugas, do fungsi Kementerian Negara serta susunan organisasi, tugas, dan fungsi eselon I Kementerian Negara ditetapkan dengan Peraturan Presiders setelah diusuikan oleh Menteri yang membidangi urusan pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi kepada Pre.siden berdasarkan usul dari masing-masing Menteri Kocrdinator/MenteritMenteri Negara yang bersangkutan. P P ESIDEN 8UK ?NOON lA 289 Pasal 707 tugas, fungsi, susunan or sasi, den fate kerja pada awing Kementerian Negara ditetapkan olch Menteri Koordinator/Menten/Menteri Negara yang bersangkutan setelab rn endapat persetujuan tertulis dari Menteri yang membidangi =Ism pendayagunaan aparatur negara dart reformasi birokrasi. AB V KETENTUAN PERALIBAN Pasal 708 Peraturan Menteri yang merupakan pelaksanaan dan Peraturan Presiden Nomor 10 Tabun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon T Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 50 Tabun 2008 yang tidak bertentangan dengan Peraturan Presiden ini dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidal( bertentangan dan/atau belum diubah atau diganti dengan peraturan yang bare berdasarkan Peraturan Presiden ini. BAB VI KETENTUAN PENTSTUP Pasal 709 lengan berlakunya Peraturan Presiden ini, maka Peratura Presiden Nomor 10 Tabun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tu Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagairnana telah beberapa kali diubab terakbir dengan Peraturan Presiden Nomor 50 Tabun 2008, dicabut dan dinyatalcan tidak berlaku. P PRESIDEN REPUBLIK INDON SIP% - 290 Pasal 710 Peraturan residen ini mulai berlaku pada Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 April 2010 PRESIDEN REPUBLIK INC)0 DR. H. SUSILO B Salinan sesuai dengan aslinya YUDHOYONO r A..04, vim r nr-al Lunn nr voLus.. ottp:// w ww AlintLueptscu.gu,tue i icy hut) yr cor-r 1 ASIVOLEANY Min C4. nun POICSiothi REPUBLIK WOO/4E31A KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84/P TAHUN 2009 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa Komisi Pernilihan Umurn dengan Keputusan Nomor 373/Kpts / KPU/Tahun 2009 tanggal 18 Agustus 2009 telah menetapkan Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof. Dr . Boediono sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih basil Pemilu Tahun 2009 periode 2009-2014, dan Presiden dan Wakil Presiden telah mengucapkan sumpah dan dilantik di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat pada tanggai 20 Oktober 2009; b. bahwa untuk melaksanakan sebaik-baiknya tugas Presiden di dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan negara dalam rangka rnewujudkan tujuan nasional, dipandang perlu membentuk dan mengangkat Menteri Negara Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009-2014; c. bahwa mereka yang namanya tercantum dalam diktum PERTAMA Keputusan Presiden ini, dipandang mampu dan cakap untuk diangkat sebagai Menteri Negara Kabinet Indonesia Bersatu II; Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 17 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Undang- Mengingat Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 39 Tabun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERTAMA : Membentuk Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009-2014 dan mengangkat sebagai Menteri Negara terlutung mulai saat pelantikan, masing-masing: 1. Sdr. Marsekal TNI (Purn) Djoko - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; Suyanto - Menteri Koordinator Bidang 2. Sdr. Jr. M. Hatta Rajasa Perekonomian; Menteri Koordinator Bidang B. Sdr. dr. H. R. Agung La no Kesejahteraan Rakyat; - Menteri Sekretaris Negara; 4. Sdr. Sudi Silalahi - 13 6/29/2010 4:21 PM •,"..4. * 044 VIJA.ALM UNLAkitil«.3141. 1114.4.0/ 114 5, Sdr. Gamawan Fauzi, S.H., M.M. 6. Sdr. Dr. Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa 7. Sdr. Prof. Dr. Jr. Purnomo Yusgiantoro Sdr, Patrialis Akbar,S.1-1. 1.4"1,t krir 64.4,40.4** (14***4* 14.100,4.414$4, Menteri Dalam Negri; Menteri Luar negeri; Menteri Pertahanan; Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia; Menteri Keuangan; 9. Sdr, Dr. Sri Mulyani Indrawati Menteri Energi dan Sumber Daya 10. Sdr. Dr. Darwin Zahedy Saleh Mineral; Menteri Perindustrian; 11. Sdr. Moharnad Suleiman Hidayat Menteri Perdagangan; 12. Sdr. Dr. Mari Eka Pangestu Mertteri Pertanian; 13. Sdr. Jr. H. Suswono, MMA Menteri Kehutanan; 14. Sdr. Zulkifli Hasan, S.E., M.M. Menteri Perhubungan; 15. Sdr. Freddy Numberi Menteri Kelautan dan Perikanan; 16. Sdr. Dr. Jr. Fadel Muhammad 17. Sdr. Drs, H. A. Muhaimin Iskandar, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi; M.Si Menteri Pekerjaan Umum; 18. Sdr. Jr. Djoko Kirmanto Menteri kesehatan; 19. Sdr. Dr. dr. Endang Rahayu Sedyaningsih Menteri Pendidilcan Nasional; 20. Sdr. Prof. Dr. Jr. Mohammad Nuh Menteri Sosial; 21. Sdr. Dr. H. Salim Segaf Al-Jufri 22. Sdr. Drs. H. Suryadhanna Ali, M.Si - Menteri Agarna; Menteri Kebudayaan dan 23. Sdr. Jr. Jero Wacik, $.E Pariwisata; Menteri Komunikasi dan 24. Sdr. Ir. H. Tifatul Sembiring Inforrnatika; 25. Sdr. Drs. H. Suharna Surapra ta, - Menteri Negara Riset dan Telcnologi; M.T. Menteri Negara Koperasi dan 26. Sdr. Dr. Sjarlfuddin Hasan Usaha Kecil dan Menengah; Menteri Negara Lingkungan 27, Sdr. Prof. Dr. Jr. H. Gusti Hidup; Muhammad Hatta Menteri Negara Pemberdayaan 28. Sdr. Linda Antalia Sari, S,Ip Perempuan dan Perlindungan Anak; Menteri Negara Pendayagunaan 25. Sdr. Ever Erenst Mangindaan, S, Aparatur Negara dan Refonnasi Birokrasi; f3 6/29/2010 4:2 PM I tr., %IN r A.C.a 1140t tknruour... LENILAJOInaltt WIN W.SjUltLUO .10/ AU/ ICU LW 7/ k /14 tin thAtV 7ninwa41$1 Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal; Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Menteri Negara Badan Usaha 32. Sdr. Dr. Ir. Mustafa Abubakar Milik Negara; - Menteri Negara Perurnahan 33. Sdr. Suharso Monoarfa, MA Rakyat; 34. Sdr. Dr. Andi Alfian mallarangeng Menteri Negara Pernuda dan Olahraga. 30. Sdr. Ir, H. Ahmad Helmy Faishal Zaini 31. Sdr. Prof. Dr. Armida Salsiah Alisyahbana KED UA - Keputusan Presiden ini mulai beriaku pada tanggal ditetapkan. SALINAN Keputusan Presiden ml disampaikan kepada 1. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat; 2. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat; 3. Ketua Dewan Perwakilan Daerah; 4. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; 5. Ketua Mahkarnah Agung; 6. Ketua Mahkamah Konstitusi; 7. Para Pirnpinan Lernbaga Pemerintah Non Departemen; 8. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Jakarta. PETIKAN Keputusan Presiden ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagairnana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 21 Oktober 2009 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO f3 6129/2 10 4:21 PM