PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VII A SEMESTER GENAP SMP NEGERI 02 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Diajukan Oleh : RAHADIYAN BAYU HANANTO A 410110048 Kepada: PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA MARET, 2015 PENINGKATAI\I HASIL BELA,JAR MATEMATIKA MELALTII STRATEGI PEMBD,LA"TARAN PruOBLEM BASED L&IRNING (PBt) Diajukan Oleh: RAHAIITYAN BAYU FANAT{TO A 41011m48 Artiket Publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing stripsi Sakuftas Keguruan dan llmu P€ndidikaq Universitas mhammdiyah Surakarta rmtuk dipertanggmgia$Et*an di hadapm tim penguji skripsi srrakarta Drtg. 1.e.. L4 are !.. *P. tX ARIYANTO. M,Pd NIP. 19560731 198403 1001 PENGESAHAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALT'I STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VII A SEMESTER GENAP SMP NEGERI 02 KARTASURA TAHI]N PELAJARAN 2014/ 2015 Yang dipersiapkan dan disusun oleh: RAHADIYAN BAYU HANANTO A 410110048 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada hari Jgnq.L.3O..M.qreI Jot.l Dan dinyatakan telah memonuhi syarat Susunan Dewan Penguji ,.i' .:, 1. Drs. Ariyanto, M.Pd "2. Dra- Nining Setyaningsih, M.Si 3. Masduki, M.Si swakarta.*5 ..MqrB l.roJ,f Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 96504281993031001 iii t PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Rahadiyan Bayu Hananto1, Ariyanto2 1 Mahasiswa Pendidikan Matematika, [email protected] 2 Staf Pengajar, [email protected] Universitas Muhammadiyah Surakarta Abstraks Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Data diperoleh dari guru dan siswa kelas VII A SMP Negeri 02 Kartasura semester genap tahun pelajaran 2014/ 2015. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, tes, catatan lapangan, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan membandingkan hasil sebelum tindakan dan setelah tidakan. Validitas data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian dengan menerapkan strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII A SMP Negeri 02 Kartasura semester genap tahun pelajaran 2014/ 2015. Peningkatan hasil belajar, (a) keberanian siswa memberikan ide-ide atau bertanya dalam menyelesaikan permasalahan dalam kegiatan pembelajaran dari kondisi awal 14,29%, siklus I 34,29% dan siklus II 71,43%; (b) Kerjasama siswa saat kegiatan kelompok dari kondisi awal 22,86%, siklus I 42,86% dan siklus II 85,71; (c) siswa yang memenuhi KKM ≥ 75 kondisi awal 34,28%, siklus I 54,42% dan siklus II 68,57%. Kata kunci: hasil belajar, problem based learning Abstraks This study aimed to describe the improvement of students' mathematics learning outcomes by implementing the strategy of Problem Based Learning (PBL). This study is a class action or Classroom Action Research (CAR). Data obtained from the teachers and students of class VII A Junior High School 02 Kartasura second semester of academic year 2014 / 2015. The data collection method used is the method of observation, testing, field notes, and documentation. Data were analyzed by comparing the results before and after the act of an act. The validity of the data used is triangulation of sources and methods. The results of research by applying strategies Problem Based Learning (PBL) can improve learning outcomes mathematics class VII A Junior High School 02 Kartasura semester of academic year 2014 / 2015. Improved learning outcomes, (a) the courage students to give ideas or ask in completing problems in learning activities from the initial condition 14,29%, 34.29% first cycle and second cycle 71.43%; (b) Cooperation students as a group activity of the initial conditions of 22.86%, 42.86% first cycle and cycle II 85.71; (c) students who meet the initial conditions KKM ≥ 75 34.28%, 54.42% first cycle and the second cycle of 68.57%. Keywords: results of learning, problem-based learning Pendahuluan Pendidikan dalam UU No. 20 TAHUN 2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah usaha sadar dan terencana dalam mewujudkan keadaan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian pendidikan dapat meningkatkan kemampuan siswa melalui pendidikan formal maupun pendidikan dalam lingkungan keluarga. Pendidikan formal selain mencerdaskan kehidupan bangsa, pendikan formal berfungsi untuk meningkatkan harkat dan martabat atau kepribadian manusia. Melalui pendidikan formal itulah diharapkan dapat tercapai peningkatan kehidupan manusia ke arah yang lebih baik. Pendidikan formal menekankan pendidikan akademik dan non akademik. Hasil belajar yang dilaksanakan setelah menyelesaikan satu atau lebih dari kompetensi dasar sebagai penentu keberhasilan dalam proses pembelajaran. Keberhasilan pendidikan tidak terlepas dari peran guru dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru harus melibatkan siswa, terutama melalui mengamati, tanya jawab, mencoba (eksperimen), dan menalar. Selain itu guru harus bisa menciptakan situasi pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dalam proses pembelajaran sehingga siswa tertarik untuk mempelajari materi yang diajarkan. Sebagian besar siswa kurang menyukai pembelajaran matematika. Penyebabnya berbagai hal baik dari guru maupun siswa. Siswa menganggap matematika sebagai pelajaran yang paling sulit karena terdapat berbagai rumus yang sulit dipahami sehingga membuat siswa malas belajar matematika. Sebenarnya kesulitan siswa tersebut bukan karena malas belajar tetapi juga karena materi yang disampaikan guru kurang menarik atau strategi yang digunakan monoton sehingga banyak siswa yang tidak memperhatikan dan merasa bosan. SMP Negeri 02 Kartasura tidak terlepas dari permasalahan yang terjadi saat proses pembelajaran. Saat peneliti melakukan pengamatan kegiatan belajar mengajar matematika yang sedang berlangsung di kelas VII A SMP Negeri 02 Kartasura terlihat hasil belajar matematika masih rendah. Rendahnya hasil belajar matematika tersebut dapat ditunjukkan dari indikator: 1) siswa yang memberikan ide-ide atau bertanya dalam menyelesaikan permasalahan dalam kegiatan pembelajaran hanya 5 siswa atau 14,29%, 2) siswa yang bekerjasama saat kelompok hanya 8 siswa atau 22,86%, dan 3) siswa yang memenuhi KKM ≥ 75 hanya 12 siswa atau 34,28%. Pemilihan indikator tersebut berdasarkan taksonomi Bloom yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat berupa kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam penelitian ini untuk menunjukkan adanya peningkatan kognitif dapat dilihat dari siswa yang memenuhi KKM ≥ 75. Sedangkan untuk mengetahui adanya peningkatan sikap terutama bekerjasama dapat dilihat dari kerjasama saat kelompok. Dalam menunjukkan peningkatan psikomotor dilihat dari indikator keberanian siswa saat menyampaikan ide-ide atau bertanya. Hasil belajar matematika rendah diindikasi karena disebabkan pemilihan strategi kurang tepat dengan keadaan siswa dan penggunaan strategi pembelajaran yang kurang optimal dalam proses pembelajaran. Sehingga dalam proses pembelajaran siswa kurang aktif dan selalu menunggu intruksi guru untuk mencatat atau mendengarkan saja, selain itu kerjasama antar siswa kurang menyebabkan pembelajaran kurang maksimal. Dalam mengatasi masalah tersebut maka diperlukan suatu strategi yang mampu mendorong siswa untuk aktif dan dapat bekerjasama antar siswa dalam proses pembelajaran. Strategi pembelajaran yang tepat diterapkan untuk permasalahan diatas salah satunya Problem Based Learning (PBL) yaitu suatu model pembelajaran berdasarkan masalah yang ada. Dalam hal ini siswa belajar dari permasalahan yang diberikan oleh guru. Dewey (dalam Sudjana 2006: 19) menyatakan bahwa belajar berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus dengan respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberikan bantuan dan permasalah kepada siswa, dari permasalahan tersebut siswa dapat belajar menganalisis dan mencari pemecahannya dengan baik. Menurut Wina Sanjaya (2006: 214) ada 3 ciri utama dari PBL yaitu (1) PBL merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam penerapan PBL siswa tidak hanya mendengar, mencatat, dan menghafal materi tetapi melalui PBL siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari, mengolah data dan menyimpulkan, (2) Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah, artinya masalah sebagai kata kunci dalam proses pembelajaran, (3) Pemecahan masalah dilakukan dengan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berdasarkan permasalahan pembelajaran matematika yang diuraikan diatas, peneliti tertarik untuk menerapkan strategi Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa khususnya pada siswa kelas VII A SMP Negeri 02 Kartasura. Fokus permasalahan dalam penelitian ini yaitu Apakah melalui strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa Kelas VII A SMP Negeri 02 Kartasura Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/ 2015?. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar matematika pada siswa Kelas VII A SMP Negeri 02 Kartasura Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/ 2015. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Sutama ( 2012: 134) PTK merupakan penelitian yang bersifat reflektif. Kegiatan penelitian didasarkan pada keadaan yang sebenarnya yang dihadapi guru dalam proses belajar mengajar, kemudian direfleksikan alternatif pemecahan masalahnya dan ditindaklanjuti dengan tindakan yang terencana dan terukur. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas VII A SMP Negeri 02 Kartasura Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/ 2015 yang beralamatkan di Jl. Achmad Yani No. 320 Pabelan, Kartasura. Penelitian ini dimulai dari tahap persiapan sampai pelaporan hasil penelitian dilakukan selama 6 bulan, yaitu mulai bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan Maret 2015. Data bersumber dari guru matematika dan siswa kelas VII A SMP Negeri 02 Kartasura. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan beberapa metode, antara lain observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil sebelum tindakan dan setelah tidakan. Validitas data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan metode. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada kondisi awal dalam pembelajaran guru kurang optimal dalam penggunaan strategi yang inovatif dan terkesan monoton. Siswa selalu menunggu intruksi guru saat proses pembelajaran, kurang berani mengungkapkan ide-idenya dan tidak mau bertanya saat mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah. Selain itu saat kegiatan kelompok kurang terlihat kerjasamanya, seperti ada siswa yang bermain sendiri saat berkelompok. Akibatnya banyak siswa yang nilainya dibawah KKM. Tindakan pertama yang dilaksanakan pada siklus I menerapkan strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Pada siklus ini siswa diberi permasalahan dan disuruh mengamati, mengerjakan dan siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan ideidenya atau bertanya. Setelah itu siswa dibentuk kelompok untuk mengerjakan permasalahan yang dibuat. Penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada siklus ada perubahan yang signifikan karena pemberi tindakan kurang optimal dalam menerapkan strategi ini. Sehingga kelas kurang kondusif saat proses pembelajaran berlangsung dan ada siswa yang masih bingung dengan materi yang disampaikan. Pada Siklus II dilakukan perbaikan dengan tetap menerapkan menerapkan strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Untuk mengoptimalkan pada siklus I siswa dibuat lebih aktif dalam mengungkapkan ide-idenya atau bertanya. Saat kelompok siswa dibuat bekerjasama agar tidak ada siswa yang bermain sendiri. Pemberi tindakan dalam menerapkan strategi sudah optimal sehingga suasana kelas kondusif atau terkendali. Penelitian yang dilakukan oleh Yhunika Lutvi Marisha dan Sutama (2013) menyatakan bahwa penerapan strategi pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan komunikasi dan hasil belajar matematika siswa. Peningkatan tersebut terlihat dari perubahan indikator penelitian kearah positif. Peningkatan komunikasi belajar matematika yaitu siswa yang mampu menyatakan ide matematika, siswa yang mampu menggambarkan ide ke dalam model matematika dari kondisi awal, siswa yang mampu menuliskan ide matematika dalam bentuk visual, siswa yang mampu menjelaskan konsep matematika, dan hasil belajar dilihat dari indikator nilai siswa diatas KKM ≥ 65. Pada penelitian ini strategi yang digunakan adalah strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL). strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan strategi pembelajaran yang berdasarkan masalah artinya pembelajaran dari permasalahan yang dibuat guru. Permasalahan yang dibuat mendorong siswa untuk mengungkapkan ideidenya atau bertanya. Selain itu juga meningkatkan kerjasama siswa saat kelompok sehingga saat dilakukan tes nilai siswa bisa diatas KKM. Penelitian yang dilakukan oleh Hayyu Nur Fadlillah menyatakan bahwa metode Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Senada dengan penelitian ini bahwa permasalahan yang diberikan saat pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa terutama saat dilakukan tes banyak siswa yang memenuhi KKM. Lissa Baron, Jennie Preston-Sabin dan David Kennedy (2013) dalam jurnalnya yang berjudul Problem-Based Learning for the Pre-service Teacher menjelaskan bahwa PBL berhasil digunakan dalam kursus calon guru. PBL sebagai metode yang layak untuk membantu calon guru mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menjadi guru yang profesional. Dalan jurnal berjudul Teaching Geometry through Problem-Based Learning and Creative Design WenHaw Chen (2013) menjelaskan bahwa PBL mampu meningkatkan pemahaman konsep-konsep geometris, siswa akan membuat ciptaan mereka sendiri dengan pengetahuan geometris atau kelompok. Sehingga dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat menstimulus siswa untuk mengembangkan ide-idenya kemudian diungkapkan kepada siswa lain. Penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Peningkatan itu terlihat dari indikator-indikator penelitian yang terpenuhi. Hasil belajar matematika ini diamati dengan 3 indikator, yaitu 1) Keberanian siswa mengemukakan ide-ide atau bertanya dalam menyelesaikan permasalahan dalam kegiatan pembelajaran, 2) Kerjasama siswa saat kegiatan kelompok, 3) Nilai siswa yang memenuhi KKM ≥ 75. Dalam menentukan seberapa banyak siswa yang berani mengemukakan pendapat dan bertanya dilakukan dengan menghitung seberapa banyak siswa yang mengangkat tangan dan diberi kesempatan untuk mengungkapkan ide atau bertanya. Kerjasama siswa dalam kelompok dilihat dari kelompok yang dapat bekerjasama dan tidak ada siswa dikelompoknya yang bermain saat kegiatan kelompok, sedangkan siswa yang memenuhi KKM ≥ 75 dilihat dari hasil tes yang dilaksanakan diakhir setiap siklusnya. Data hasil pengamatan dilihat dari dua indikator penelitian yaitu keberanian siswa memberikan ide-ide atau bertanya dalam menyelesaikan permasalahan dalam kegiatan pembelajaran, dan kerjasama siswa saat kegiatan kelompok. Siswa yang diamati dalam penelitian ini berjumlah 35 siswa. Pengamatan dilakukan saat proses pembelajaran yang dilakukan dari sebelum diterapkan tindakan sampai siklus II. Keberanian siswa memberikan ide-ide atau bertanya dalam menyelesaikan permasalahan sebelum tindakan sebanyak 5 siswa atau 14,29%, siklus I sebanyak 12 siswa 34,29% dan siklus II menjadi 25 siswa atau 71,43%.Sedangkan kerjasama siswa saat kegiatan kelompok sebelum tindakan sebanyak 8 siswa atau 22,86%, siklus I sebanyak 15 siswa atau 42,86% dan siklus II menjadi 30 siswa atau 85,71%. Berdasarkan hasil data pengamatan keberanian siswa memberikan ide-ide atau bertanya dalam menyelesaikan permasalahan dalam kegiatan pembelajaran, dan kerjasama siswa saat kegiatan kelompok dapat disajikan kedalam tabel I dan grafik I. Tabel I Data hasil pengamatan sebelum tindakan sampai siklus II No 1. Sebelum Indikator Tindakan Siklus I Siklus II 12 siswa 25 siswa Keberanian siswa memberikan ideide atau bertanya dalam 5 siswa menyelesaikan permasalahan dalam (14,29%) (34,29%) (71,43%) kegiatan pembelajaran 2. Kerjasama siswa saat kegiatan kelompok 8 siswa 15 siswa 30 siswa (22,86%) (42,86%) (85,71) Gambar I Grafik hasil pengamatan sebelum tindakan sampai siklus II 90,00% 80,00% Keberanian siswa memberikan ide-ide atau bertanya dalam menyelesaikan permasalahan dalam kegiatan pembelajaran 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% Kerjasama siswa saat kegiatan kelompok 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II Hasil nilai tes siswa dari kondisi awal sampai siklus II mengalami peningkatan sesuai dengan harapan peneliti. Pada kondisi awal siswa yang nilainya ≥ 75 sebanyak 12 siswa atau 34,28%, siklus II mengalami peningkatan menjadi 18 siswa atau 54,42% yang nilainya ≥ 75 dan siklus III siswa yang nilainya ≥ 75 sebanyak 24 siswa atau 68,57%. Data yang diperoleh dari pembelajaran tentang materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dikelas VII A dari sebelum tindakan sampai siklus II dapat disajikan pada tabel 2 dan gambar 2 dibawah ini: Tabel 2 Data nilai tes siswa sebelum tindakan sampai siklus II Sebelum Indikator Tindakan Siklus I Siklus II Nilai memenuhi KKM 12 siswa 18 siswa 24 siswa ≥ 75 (34,28%) (54,42%) (68,57%) Gambar 2 Grafik nilai tes siswa yang memenuhi KKM ≥ 75 Nilai memenuhi KKM ≥ 75 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% Nilai memenuhi KKM ≥ 75 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II Simpulan Proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa dilakukan dengan kalaborasi antara guru matematika dan siswa. Berdasarkan data penelitian dan hasil tindakan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Hal itu terlihat dari indikator penelitian yang terpenuhi yaitu 1. Keberanian siswa memberikan ide-ide atau bertanya dalam menyelesaikan permasalahan dalam kegiatan pembelajaran untuk menunjukkan psikomotor yang awalnya 5 siswa atau 14,29% menjadi 25 siswa (71,43%) 2. Kerjasama siswa saat kelompok menunjukkan afektif awalnya 8 siswa atau 22,86% menjadi 30 siswa (85,71) 3. Siswa yang memenuhi KKM ≥ 75 yang menunjukkan kognitif awalnya 12 siswa atau 34,28% menjadi 24 siswa (68,57%). Daftar Pustaka Baron, Lissa, Jennie Preston-Sabin dan David Kennedy. 2013. Problem-Based Learning for the Pre-service Teacher. Summer 2013, Vol. 22, Number 2. Chen, Wen-Haw. 2013. Teaching Geometry through Problem-Based Learning and Creative Design. Taiwan: Department of Applied Mathematics Tunghai University. Fadlillah, Hayyu Nur. 2014. ”Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui Metode Problem Based Learning”. Saintifik: Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol 1, No 1, hlm. 33-39. Marisha, Yhunika Lutvi dan Sutama. 2013. ”Peningkatan Komunikasi dan Hasil Belajar Matematika dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual bagi Siswa SMP”. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Pendidikan. Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sutama. 2012. Metode Penelitian Pendidikan kuantitatif, Kualitatif, PTK, R & D. Surakarta: fairuz Media. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran (berorientasi Standar Proses Pendidikan). Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup.