10 BAB II KAJIAN TEORITIK G. Kepribadian 1. Definisi Kepribadian

advertisement
BAB II
KAJIAN TEORITIK
G. Kepribadian
1.
Definisi Kepribadian
Kepribadian merupakan kebiasaan, sikap, sifat yang di miliki
seseorang yang berkembang ketika seseorang berhubungan dengan orang
lain, menurut (Koswara 2005: 35) menegaskan bahwa definisi
kepribadian (personality) adalah suatu istilah yang mengacu pada
gambaran-gambaran sosial tertentu yang diterima oleh individu dari
kelompoknya atau masyarakat, kemudian individu tersebut diharapakan
bertingkah laku berdasarkan atau sesuai dengan gambaran sosial (peran)
yang di terimanya itu. Kepribadian juga sering diartikan atau
dihubungkan dengan cirri tertentu yang menonjol pada diri individu.
Oleh karena itu, definisi kepribadian menurut pengertian sehari-hari
menunjuk pada bagaimana individu tampil atau menimbulkan kesan bagi
individu-individu lainnya.
Secara umum, kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang
terdiri dari corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap yang
melekat pada seseorang jika berhubungan dengan orang lain atau
menanggapi suatu keadaan. Istilah kepribadian adalah konsep yang luas
sehingga mungkin membuat definisi berlaku untuk semua orang.
Kepribadian merupakan latar belakang corak perilaku seseorang.
10
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
11
2.
Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang
dapat dikelompokan dalam dua faktor, yaitu faktor
internal dan
eksternal, Sjarkawi (2008:15).
a.
Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
orang itu sendiri.Faktor internal ini biasanya merupakan faktor
genetis atau bawaan. Faktor genetis maksudnya adalah faktor yang
berupa bawaan sejak lahir dan merupakan pengaruh keturunan dari
salah satu sifat yang dimiliki salah satu dari kedua orang tuanya.
Oleh karena itu, sering kita mendengar istilah “buah jatuh tidak akan
jauh dari pohonnya”. Misalnya, sifat mudah marah yang dimiliki
seseorang ayah bukan tidak mungkin akan menurun pula pada
anaknya.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar orang
tersebut. Fakto eksternal ini biasanya merupakan pengaruh yang
berasal dari lingkungan seseorang mulai dari lingkungan terkecilnya,
yakni keluarga, teman, tetangga, sampai dengan pengaruh dari
berbagai media audio visual seperti TV dan VCD, atau media cetak
seperti koran, majalah, dan lain sebagainya.
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
12
3.
Perubahan Kepribadian
Kepribadian seseorang itu relative konstan, namun kenyataan
sering ditemukan adanya perubahan kepribadian. Perubahan itu terjadi di
pengaruhi oleh faktor gangguan fisik dan lingkungan. Perubahan
Kepribadian,
menurut
(Sjarkawi
2008:
19)
faktor-faktor
yang
menyebabkan terjadinya perubahan kepribadian di antaranya sebagai
berikut.
a.
b.
c.
4.
Faktor fisik, seperti: gangguan otak, kurang gizi malnutrisi),
mengkonsumsi obat-obatan terlarang (NAPZA atau
NARKOBA), minuman keras, dan ganguan organik (sakit atau
kecelakaan).
Faktor lingkungan dan sosail budaya, seperti: krisis politik,
ekonomi, dan keamanan yang menyebabkan terjadinya
masalah pribadi (stres, depresi) dan masalah sosial
(penganguran, premanisme, dan kriminalitas).
Faktor diri sendri, seperti: tekanan emosional (frustasi yang
berkepanjangan), dan identifikasi atau imitasi terhadap orang
lain yang berkepribadian menyimpang.
Karakteristik Kepribadian
Salah satu kata kunci dari definisi kepribadian adalah “
penyesuaian (adjustment)”, menurut Sjarkawi (2006: 87) mengemukakan
bahwa penyesuaian itu dapat diartikan sebagai: suatu respon individu,
baik yang bersifat behaviorial maupun mental dalam upaya mengatasi
kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, tegangan emosional, frustasi dan
konflik dan memelihara keharmonisan antara pemenuhan kebutuhan
tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan. Upaya memenuhi
kebutuhan atau memecahkan masalah yang dihadapi, ternyata tidak
semua individu mampu menampilkan secara wajar, normal atau sehat
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
13
(well adjustment); diantara mereka banyak juga yang mengalaminya
secara tidak sehat (maladjustment).
Hurlock
penyesuaian
(1986:
65)
mengemukakan
bahwa
karakteristik
yang sehat atau kepribadian yang sehat
(healthy
personality). Kepribadian yang sehat di tandai dengan, mampu menilai
diri secara realistik. Individu yang kepribadiannya sehat mampu menilai
diri apa adanya, baik kelebihan maupun kelemahannya, menyangkut fisik
(postur tubuh, wajah, keutuhan, dan kesehatan) dan
(kemampuan
kecerdasan dan keterampilan). Mampu menilai situasi secara realistik.
Individu dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang
dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar. Dan tidak
mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai suatu yang harus sempurna.
Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik. Individu
dapat menilai prestasinya (keberhasilan yang diperolehnya) secara
realistic dan mereaksinya secara rasional, menerima tanggung jawab.
Individu yang sehat adalah individu yang bertanggung jawab.
Kemandirian (autonomy). Individu memiliki sifat mandiri dalam cara
berfikir dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan
mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang
berlaku di lingkungannya dan mengontol emosinya. Individu merasa
nyaman dengan emosinya, memiliki tingkat kesadaran yang lebih tinggi
dalam mengatur dan mengontol emosi sesuai dangan standar sosial.
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
14
Adapun kepribadian yang tidak sehat ditandai dengan karakteristik
individu yang memiliki sifat mudah marah (tersinggung), menunjukan
kekhawatiran dan kecemasan, sering merasa tertekan (stres atau
depresi).Individu cenderung memiliki sikap kejam atau senang
menggangu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang
(hewan).Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang
meskipun sudah di peringati atau dihukum, mempunyai kebiasaan
berbohong, hiperaktif dan kurang memiliki rasa tanggung jawab.
Kelainan tingkah laku di atas berkembang, apabila anak hidup
dalam lingkungan yang tidak kondusif dalam perkembangannya.
Lingkungan keluarga yang berfungsi yang ditandai dengan hubungan
antara anggota keluarga kurang harmonis, kurang memperhatikan nilainilai agama dan orang tuanya bersikap keras atau kurang memberikan
curahan kasih sayang kepada anak.
Kelainan kepribadian itu berkembang pada umumnya disebabkan
oleh faktor lingkungan yang kurang baik, maka sebagai usaha
pencegahan (preventif), seyogyanya pihak keluarga (orang tua), sekolah
(guru dan staf sekolah lainnya) dan pemerintah perlu senantiasa bekerja
sama untuk menciptakan iklim lingkungan yang memfasilitasi atau
memberikan kemudahan kepada anak untuk mengembangkan potensi
atau tugas-tugas perkembangannya secara optimal, baik menyangkut
fisik, psikis, sosial, dan moral-spiritual. Menangulangi masalah ini
pemerintah perlu membuat kebijakan yang dapat memberhentikan atau
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
15
menghapus faktor-faktor penyebab tersebut, seperti menegakan hukum
secara benar.
H. Teman Sebaya
1.
Pengertian Teman Sebaya
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teman sebaya
diartikan sebagai kawan, sahabat atau orang yang sama-sama bekerja
atau berbuat (Anonim, 2002: 164). Teman sebaya sebagai sebuah
kelompok sosial sering didefinisikan sebagai semua orang yang memiliki
kesamaan ciri-ciri seperti kesamaan tingkat usia,Santrock (1983: 223)
mengemukakan bahwa teman sebaya adalah anak-anak atau remaja
dengan tingkat usia atau kedewasaan yang sama.
Teman sebaya sebagai interaksi individu pada anak-anak atau
remaja denagn tingkat usia yang sama serta melibatkan keakraban yang
relatif besar diantara kelompoknya. Perkembangan sosial anak mulai
meningkat ketika anak memasuki usia sekolah, anak sudah memasuki
masa belajar, berhubungan dengan teman-temannya, sehingga minat anak
untuk berhubungan dengan keluarga sudah mulai berkurang. Pada masa
ini proses sosialisasi anak sudah dapat berlangsung lebih efektif, anak
sudah mulai dapat bergaul dengan teman-teman di lingkungan sekitarnya.
Anak bergaul dengan teman sebayanya, menurut Idi (2011: 83)
mengemukakan pergaulan adalah kontak langsung antara individu yang
satu dengan individu yang lainnya. Pergaulan sehari-hari yang dilakukan
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
16
individu satu dengan yang lainnya ada kalanya setingkat usianya,
pengetahuannya, pengalamannya, dan sebagainya. Pergaulan sehari-hari
ini dapat terjadi antara individu dengan kelompok maupun kelompok
dengan kelompok.
Pada masa anak-anak pergaulan teman sebaya terbentuk dengan
sendirinya. Anak-anak tersebut biasanya berusia dan berjenis kelamin
sama,menurut Morrish (1993: 54) ‘a peer is an equal, and a peer group
is group composed of individuals who are equals’ yang berarti bahwa
kelompok sebaya ialah kelompok yang terdiri dari sejumlah individu
yang sama. Persamaan tersebut terdiri atas persamaan usia dan status
sosialnya.
Teman sebaya memiliki perbedaan antara individu dengan
kelompok. Tirtarahardja (2005: 97) menyatakan bahwa kelompok sebaya
terdiri dari sejumlah individu yang rata-rata usianya hampir sama yang
memiliki kepentingan tertentu yang bersifat sangat sementara. Kelompok
sebaya merupakan agen sosialisasi yang mempunyai pengaruh yang kuat
searah dengan bertambahnya usia anak.
Hurlock (1978:
264)
mendefinisikan kelompok teman sebaya sebagai suatu kumpulan orang
yang kurang lebih berusia sama yang berpikir dan bertindak bersamasama.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
pergaulan teman sebaya adalah kontak langsung yang terjadi antara
individu maupun individu dengan kelompok. Kontak tersebut melibatkan
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
17
anak-anak yang memiliki kesamaan ciri dan berada padatingkat usia yang
sama dan biasanya berasal dari ras, asal etnis dan status ekonomi yang
sama pula.
2.
Ciri-ciri Teman Sebaya
Anak memasuki usia sekolah, anak akan berinteraksi lebih banyak
dengan anak-anak lain. Seiring dengan berubahnya minat bermain dan
keinginan untuk bergaul dengan anak lain di luar lingkungan rumah,
maka permainan yang semula bersifat individual akan berkembang
menjadi permainan kelompok. Permainan kelompok membutuhkan
sejumlah teman bermain, maka lingkungan pergaulan sosial anak secara
bertahap bertambah luas. Bertambahnya minat untuk bermain, keinginan
untuk bergaul dan diterima oleh anak-anak lain di luar rumah semakin
bertambah.
Anak memasuki sekolah, anak akan mengalami usia dimana
kesadaran sosial berkembang dengan pesat. Pribadi sosial anak
merupakan salah satu tugas perkembangan yang utama pada periode ini.
Anak menjadi anggota kelompok dalam suatu kelompok teman sebaya
yang secara bertahap akan menggantikan keluarga dalam mempengaruhi
perilakunya.
Pada masa anak-anak merupakan suatu kelompok setempat (gang)
yang spontan yang kekuasaannya tidak diberi oleh pihak luar dan tidak
memiliki tujuan agar dapat diterima secara sosial (Hurlock, 1978:264).
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
18
Meskipun mungkin orang yang lebih dewasa mengetahui bahwa gang itu
teratur yang dibentuk oleh anak-anak sendiri tanpa dukungan dari orang
tua maupun pihak lain. Gang merupakan usaha anak untuk menciptakan
suatu masyarakat yang sesuai untuk pemenuhan kebutuhan mereka. Gang
memberikan kebebasan dari pengawasan orang tua, meskipun tidak
bersikap menentang terhadap orang dewasa yang memiliki otoritas.
Ada beberapa ciri-ciri gang anak menurut Hurlock (1980:156)
ialah:
a)
b)
c)
d)
Gang anak merupakan kelompok bermain
Untuk menjadi anggota gang, anak harus diajak masuk gang
Anggota gang terdiri dari jenis kelamin yang sama
Gang yang pada mulanya terdiri dari 3-4 anggota, meningkat jumlah
anggotanya seiring dengan bertambah besarnya anak dan
bertambahnya minat pada olahraga
e) Gang anak laki-laki sering terlibat dalam perilaku sosial yang buruk
daripada anak perempuan
f) Kegiatan gang yang popular meliputi permainan dan olahraga, pergi
ke bioskop dan berkumpul untuk berbicara atau makan bersama
g) Gang memiliki pusat khusus untuk pertemuan, biasanya di tempat
yang jauh dari pengamatan orang tua
h) Sebagian besar kelompok memiliki tanda keanggotaan, misalnya
dengan mengenakan pakaian atau gelang yang sama
i) Pemimpin gang mewakili ideal kelompok dan lebih unggul hampir
dalam segala hal daripada kelompok anggota yang lain.
Ciri-ciri di atas merupakan ciri-ciri yang menonjol dari gang anak.
Ciri terpenting gang anak adalah bahwa gang anak-anak merupakan
kelompok sosial yang dibentuk oleh anak-anak sendiri, bukan bentukan
orang-orang dewasa.Tujuan utama gang anak adalah memperoleh
kesenangan, bukan membuat perilaku yang tidak sosial ataupun membuat
kekacauan. Mereka memuaskan kebutuhan sosial anak-anak yang lebih
tua dari mereka dan yang terpenting dari semuanya adalah bahwa mereka
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
19
merupakan pelaku sosialisasi yang penting pada masa kanak-kanak.
Meskipun tidak setiap gang anak memiliki ciri-ciri di atas, akan tetapi
mereka semua tetap melaksanakan tujuan sosialisasi anak-anak.
Menurut Santosa (2006: 81) menjelaskan ciri-ciri kelompok sebaya
sebagai berikut:
a) Tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas karena terbentuk
secara spontan. Namun demikian, ada satu diantara anggota
kelompok yang dianggap sebagai pemimpin yang disegani
sedangkan anggota yang lainnya memiliki kedudukan dan fungsi
yang sama.
b) Bersifat sementara karena tidak ada struktur organisasi yang jelas
sehingga tidak dapat bertahan lama.
c) Mengajarkan individu tentang kebudayaan yang luas, misalnya
teman sebaya di sekolah terdiri dari individu yang berbeda
lingkungannya sehingga berbeda pula kebiasaan atau aturannya,
kemudian mereka memasukkannya dalam kelompok teman sebaya
sehingga mereka dapat saling belajar secar tidak langsung.
d) Beranggotakan individu yang sebaya, misalnya kelompok anak-anak
usi SD yang memiliki keinginan, tujuan, dan kebutuhan yang sama.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri
pergaulan teman sebaya adalah anak bermain dalam kelompok. Hal ini
disebabkan karena berubahnya minat anak untuk bermain dan bergaul
secara lebih luas dengan anak-anak lain dari luar lingkungan rumah.
Kelompok yan dibentuk oleh anak-anak tersebut memiliki ciri-ciri antara
lain terdiri dari jenis kelamin yang sama, anggota kelompok memiliki
tanda keanggotaan (misalnya gelang, topi, atau bandana), bersifat
sementara (hanya sebagai kelompok bermain), serta tidak memiliki
struktur organisasi yang jelas namun memiliki pemimpin kelompok yang
disegani.
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
20
3.
Faktor yang Mempengaruhi Teman Sebaya
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi teman sebaya, menurut
Semiawan
(1998:
165-167)
menyatakan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi pergaulan teman sebaya yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
Kesamaan usia.
Kesamaan usia lebih memungkinkan anak untuk memiliki minatminat dan tema-tema pembicaraan atau kegiatan yangsama sehingga
mendorong terjalinnya hubungan pertemanan dengan teman sebaya
ini.
Situasi
Faktor situasi berpengaruh di saat berjumlah banyak anak-anak akan
cenderung memilih permainan yang kompetitif daripada permainan
yang kooperatif.
Keakraban
Kolaborasi ketika pemecahan masalah lebih baik dan efisien bila
dilakukan ole anak di antara teman sebaya yang akrab. Keakraban ini
juga mendorong munculnya perilaku yang kondusif bagi
terbentukknya persahabatan.
Ukuran kelompok
Apabila jumlah anak dalam kelompok hanya sedikit, maka interaksi
yang terjadi cenderung lebih baik, lebih kohesif, lebih berfokus, dan
lebih berpengaruh.
Perkembangan kognisi
Anak yang kemampuan kognisinya meningkat, pergaulan dengan
teman sebayanya juga meningkat.Anak-anak yang keterampilan
kognisinya lebih unggul cenderung tampil sebagai pemimpin atau
anggota kelompok yang memiliki pengaruh dalam kelompoknya,
khususnya ketika kelompok menghadapi persoalan yang perlu
dipecahkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan teman sebaya,
menurut Hurlock (1980:158) yaitu: (1) anak yang dianggap serupa
dengan dirinya dan memenuhi kebutuhan biasanya anak cenderung
memilih mereka yang berpenampilan menarik sebagai teman baik karena
daya tarik fisik mempengaruhi kesan pertama (2) pemilihan teman anakanak terbatas pada lingkungan yang
relatif sempit. Anak cenderung
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
21
memilih teman dari kelasnya di sekolah dan yang dipilih adalah teman
yang berjenis kelamin sama (3) sifat-sifat kepribadian penting dalam
memilih teman. Anak lebih menyukai teman yang ramah, baik hati,
sportif, jujur dan murah hati untuk dijadikan teman bermain maupun
teman baik.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi pergaulan teman sebaya yaitu kesamaan usia, situasi,
keakraban, ukuran kelompok, dan kemampuan berpikir. Pergaulan teman
sebaya juga dipengaruhi oleh kebutuhan yang serupa dengan dirinya,
lingkungan rumah yang berdekatan dan kepribadian yang dimiliki oleh
anak.
4.
Pengaruh Teman Sebaya
Pengaruh teman sebaya terhadap remaja berkaitan dengan keluarga
itu sendiri. Remaja yang memiliki hubungan yang baik dengan orang
tuanya cenderung dapat menghindarkan diri dari pengaruh negatif teman
sebayanya, dibandingkan dengan remaja yang berhubungan dengan
orang tuanya kurang baik (Yusuf, 2001: 61). Peran orang tua sangat
penting bagi anak, menurut (Santosa, 2006: 82) menyatakan pengaruh
lain dalam kelompok sebaya dapat berupa pengauh positif dan pengaruh
negatif.
1. Pengaruh positif dari kelompok sebaya yaitu :
a) Apabila dalam hidupnya individu memiliki kelompok sebaya
maka lebih siap menghadapi kehidupan yang akan datang.
b) Individu dapat mengembangkan rasa solidaritas antarkawan.
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
22
c) Apabila individu masuk dalam kelompok sebaya, setiap anggota
kelompok dapat menyeleksi kebudayaan dari beberapa
temannya.
d) Setiap anggota dapat berlatih memperoleh pengetahuan dan
melatih kecakapan bakatnya.
e) Mendorong individu untuk bersikap mandiri.
f) Menyalurkan perasaan dan pendapat demi kemajuan kelompok.
2. Pengaruh negatif dari kelompok sebaya yaitu :
a) Sulit menerima individu yang tidak memiliki kesamaan.
b) Tertutup bagi individu lain yang tidak termasuk anggota
kelompok.
c) Menimbulkan rasa iri pada anggota yang tidak memiliki
kesamaan dengan dirinya.
d) Timbulnya persaingan antaranggota kelompok.
e) Timbulnya pertentangan antarkelompok sebaya yang satu
dengan yang lainnya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa selain
membantu anak-anak menjadi pribadi yang lebih baik, kelompok sebaya
juga dapat menunjang perkembangan kualitas yang tidak baik pada anak.
Pengaruh buruk tersebut hanya bersifat sementara yang dapat
dihilangkan seiring dengan bertambahnya usia anak.
5.
Manfaat Hubungan Teman Sebaya
Manusia dalam kegiatan sehari-hari tidak lepas dari interaksi
sesama manusia, baik positif dan negatif, menurut (Ahmadi, 1992: 113)
teman sebaya adalah suatu wadah untuk bersosialisasi yang berfungsi
untuk mengajarkan kebudayaan pada teman yang lain apabila mereka
memiliki kebudayaan yang berbeda, mengajarkan mobilitas sosial
dengan adanya perubahan status sosial dari anak kelas bawah menjadi
anak kelas menengah dan sebaliknya, dan membantu peranan sosial yang
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
23
baru dengan memberi kesempatan pada teman sebaya untuk mengisi
peran sosial yang baru, misalnya bagaimana menjadi pemimpin yang
baik.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat
hubungan
teman
sebaya
adalah
mengembangkan
keterampilan
bersosialisasi dan menjalin keakraban, meningkatkan hubungan dengan
teman, dan termotivasi untuk berprestasi.Selain itu, hubungan teman
sebaya juga dapat memberikan rasa identitas pada anak sertamempelajari
kebudayaan yang berbeda dari teman sebaya yang berasal dari daerah
yang berbeda.
I. Perhatian Orang Tua
1. Pengertian Perhatian Orang Tua
Modul pembelajaran psikologi umum, dijelaskan bahwa perhatian
merupakan peningkatan kesadaran dari seluruh fungsi jiwa untuk dipusatkan
pada sesuatu hal baik yang ada diluar maupun ada didalam diri seseorang,
Suryabrata (2011: 14), mengemukakan pengertian perhatian sebagai banyak
sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.
Dalam Kamus besar bahasa Indonesia ( 2003 : 802 ) disebutkan bahwa yang
dimaksud dengan orang tua adalah orang yang dihormati (disegani) di
kampung, tetua.
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
24
Perhatian orang tua sangat dibutuhkan oleh anak, menurut Slameto
(2010: 105) perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam
hubungannya
dengan
pemilihan
rangsangan
yang
datang
dari
lingkungannya, menurut Baharuddin (2007: 178) perhatian adalah
pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan
pada suatu sekumpulan obyek. Misalnya seorang sedang memperhatikan
suatu benda, hal ini berarti seluruh aktivitas orang tersebut dicurahkan atau
dikonsentrasikan pada benda tersebut.
Perhatian adalah pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas
individu yang ditunjukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek, menurut
Ahmadi (2009: 142) mengemukakan perhatian merupakkan keaktifan jiwa
yamg di arahkan pada suatu objek, baik di dalam maupun di luar dirinya. .
Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan
merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat
membentuk suatu keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk
mendidik, mengasuh, membimbing anakanaknya untuk mencapai tahapan
tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan
bermasyarakat. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa
perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi yang menyebabkan
bertambahnya aktivitas individu terhadap suatu obyek yang memberikan
rangsangan kepada individu tersebut, sehingga ia memperdulikan obyek
yang memberikan rangsangan tersebut. Dengan demikian perhatian orang
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
25
tua merupakan pemusatan atau konsentrasi orang tua terhadap anaknya
yang menyebabkan bertambahnya aktivitas orang tua yang ditujukan
kepada anakanaknya terutama dalam pemenuhan kebutuhan baik secara
fisik maupun non fisik.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Perhatian Orang Tua
Perhatian orang tua merupakan keaktifan jiwa yang diarahkan
kepada suatu obyek tertentu dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
mempengaruhi. Menurut ahli ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perhatian, salah satunya Ahmadi (2009: 150) mengemukakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian orang tua adalah sebagai
berikut :
1) Pembawaan, adanya pembawaan tertentu yang berhubungan dengan
obyek yang direaksi, maka sedikit banyak akan timbul perhatian pada
obyek tertentu.
2) Latihan dan kebiasaan, meskipun dirasa tidak ada bakat pembawaan,
tetapi karena hasil dari latihan dan kebiasaan dapat menyebabkan
mudah timbulnya perhatian.
3) Kebutuhan, adanya kebutuhan sesuatu memungkinkan timbulnya
perhatian terhadap obyek tersebut. Kebutuhan merupakan dorongan,
sedangkan dorongan mempunyai tujuan yang harus dicurahkan
kepadanya.
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
26
4) Kewajiban, di dalam kewajiban terkandung tanggung jawab yang
harus dipenuhi oleh orang tua. Maka demi terlaksananya suatu tugas,
apa yang terjadi kewajibannya akan dijalankan dengan penuh
perhatian.
5) Keadaan jasmani, sehat tidaknya jasmani, segar tidaknya badan sangat
mempengaruhi perhatian terhadap anak, anak selalu membutuhkan
perhatian kapan saja.
6) Suasana jiwa, keadaan batin perasaan, fantasi, pikiran, dan sebagainya
sangat mempengaruhi perhatian, mungkin dapat membantu sebaliknya
dan juga mungkin dapat menghambat perhatiannya kepada anak.
7) Suasana sekitar, adanya bermacam-macam perangsang di sekitar kita
dapat mempengaruhi perhatian.
8) Kuat tidaknya perangsang anak itu sendiri, kuat tidaknya perangsang
yang bersangkutan dengan anak, perhatian sangatlah mempengaruhi.
3. Prinsip-Prinsip Perhatian
Prinsip-prinsip perhatian menurut Slameto (2010 : 106) beberapa
prinsip penting yang berkaitan dengan perhatian.
1. Perhatian seseorang tertuju atau diarahkan pada hal-hal yang baru, halhal yang berlawanan dengan pengalaman yang baru saja diperoleh atau
dengan pengalaman yang didapat selama hidupnya.
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
27
2. Perhatian seseorang tertuju dan tetap berada dan diarahkan atau tertuju
pada hal-hal yang dianggap rumit, kerumitan tesebut tidak melampaui
batas kemampuan orang tersebut.
3. Orang mengarahkan perhatiannya pada hal-hal yang dikehendakinya,
yaotu
hal-hal
yang
sesuai
dengan
minat,
pengalaman
dan
kebutuhannya.
4. Jenis-jenis Perhatian Orang Tua
Perhatian orang tua dapat digolongkan menjadi beberapa jenis,
seperti yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Baharuddin (2007: 179181) perhatian dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu:
1) Perhatian spontan dan tidak spontan
Perhatian spontan yakni perhatian yang timbul dengan
sendirinya (bersifat pasif). Perhatian spontan ini berhubungan erat
dengan minat individu terhadap suatu obyek, sedangkan perhatian
tidak spontan yakni perhatian yang timbul dengan disengaja. Oleh
karena itu, harus ada kemauan yang menimbulkannya (bersifat aktif).
2) Perhatian sempit dan perhatian luas.
Perhatian yang sempit ialah perhatian individu pada suatu
saat yang hanya memerhatikan obyek yang sedikit atau terbatas.
Sedangkan perhatian yang luas adalah perhatian individu yang
pada suatu saat dapat memerhatikan obyek yang banyak sekaligus.
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
28
3) Perhatian
konsentratif
(memusat)
dan
perhatian
distributif
(terbagibagi)
Perhatian
konsentratif
ialah
perhatian
yang
ditujukan
kepada suatu obyek. Misalnya seorang yang sedang memancing
ikan, seorang pemburu yang sedang menembak binatang. Sedangkan
perhatian distributif ialah perhatian yang ditujukan pada beberapa
obyek pada waktu yang sama. Misalnya seorang yang sedang
mengetik, seorang sopir yang sedang mengendarai kendarannya.
4) Perhatian statis dan perhatian dinamis.
Perhatian statis adalah perhatian yang tetap terhadap suatu
obyek tertentu. Individu yang memiliki perhatian yang semacamini
sukar memindahkan perhatiannya dari suatu obyek ke obyek
lain. Sedangkan perhatian dinamis adalah bilamana pemusatannya
berubah-ubah atau selalu berganti obyek.
5) Perhatian tingkat tinggi dan perhatian tingkat rendah.
Rentetan derajar perhatian itu mempunyai perbedaan yang
kualitatif.
Individu
kadang-kadang
yang
melupakan
mengalami
waktu
dan
perhatian
keadaan
tingkat
tinggi
sekelilingnya.
Ada beberapa pendapat terkait dengan berbagai jenis perhatian.
Suryabrata (2011: 14-16) mengemukakan bahwa macam-macam
perhatian adalah sebagai berikut: (a) atas dasar intensitasnya, yaitu
banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktifitas atau
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
29
pengalaman batin, dibedakan menjadi: perhatian intensif dan perhatian
tidak intensif, (b) atas dasar cara timbulnya dibedakan menjadi:
perhatian spontan (perhatian tak sekehendak atau perhatian tak
disengaja) dan perhatian sekehendak (perhatian disengaja atau
perhatian refleksif), (c) Atas dasar luasnya obyek yang dikenai
perhatian, dibedakan menjadi: perhatian terpencar (distributif) atau
perhatian terpusat (konsentratif)
Dari uraian di atas dapat diketahui ada bermacam-macam jenis
perhatian yang dilakukan orang tua terhadap anaknya. Orang tua yang
satu dengan orang tua yang lain cara mengungkapkan perhatian kepada
anaknya jelas berbeda-beda. Perhatian orang tua merupakan bentuk
kasih sayang, kepedulian maupun simpati orang tua terhadap keadaan
anaknya. Bentuk kasih sayang orang tua yang merupakan perhatian
orang tua terhadap anaknya sangat beragam. Misalnya orang tua
memberi dorongan belajar kepada anak agar mencapai prestasi yang
memuaskan. Selain itu orang tua yang membimbing kegiatan belajar
anak yaitu dalam penyediaan waktu belajar. Juga
orang tua yang
memperhatikan tentang maju mundurnya belajar anak. Bentuk
kepedulian orang tua terhadap anaknya meliputi penyediaan fasilitas
belajar.
Ada juga yang setiap kenaikan kelas orang tua membelikan
seragam sekolah baru. Dan menjadi teman diskusi mengenai pelajaran
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
30
anak. Bentuk simpati orang tua terhadap keadaan anak yaitu bantuan
mengatasi masalah sewaktu anak mengalami kesulitan dalam
mengerjakan pekerjaan rumah. Selain itu orang tua yang memberi
penghargaan pada anak setelah anaknya mendapatkan nilai yang
bagus. Pada saat hasil ulangan anak jelek, orang tua tetap memberi
semangat kepada anak agar anak tetap bersemangat dan berusaha
supaya yang akan datang nilainya dapat lebih bagus dari yang sudahsudah.
4. Bentuk-bentuk Perhatian Orang Tua.
Perhatian berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap suatu
obyek. Taraf kesadaran akan meningkat jika jiwa dalam mereaksi sesuatu
juga meningkat. Perhatian timbul dengan adanya pemusatan kesadaran
terhadap sesuatu. Abraham Maslow dalam (Slameto, 2010: 74)
menggolongkan kebutuhan manusia menjadi tujuh tingkatan, apabila
seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama yaitu kebutuhan
fisiologis misalnya, baru ia akan berusaha memenuhi kebutuhan
selanjutnya, kebutuhan akan merasa aman.
Selengkapnya tujuh tingkat kebutuhan manusia menurut Maslow
dalam (Slameto, 2010: 74) adalah sebagai berikut:
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
31
a) Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi
segera, seperti makan, minum, berpakaian dan tempat tinggal.
b) Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (safety and security)
Kebutuhan rasa aman dan perlindungan merupakan kebutuhan
seseorang untuk memperoleh keselamatan, keamanan, perlindungan
dari bahaya dan penyakit dan sebagainya.
c) Kebutuhan sosial (social needs)
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan seseorang untuk disukai dan
menyukai, dicintai dan mencintai, bergaul, berkelompok, dan
bermasyarakat.
d) Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
Kebutuhan seseorang untuk memperoleh kehormatan, penghormatan,
pujian, penghargaan dan pengakuan.
e) Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization)
Kebutuhan seseorang untuk memperoleh kebanggaan mengembangkan
bakat, berkreasi, dan memaksimalkan potensipotensi yang ada dalam
dirinya.
f) Kebutuhan akan mengetahui dan mengerti
Kebutuhan
manusia
untuk
memuaskan
rasa
ingin
tahunya,
mendapatkan keterangan-keterangan dan mengerti tentang sesuatu.
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
32
g) Kebutuhan estetik
Kebutuhan estetik merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan
keindahan, kebutuhan ini dimanifestasikan dengan kebutuhan akan
keteraturan, keseimbangan dan kelengkapan dari suatu tindakan.
J.
Penelitian Relevan
1.
Hasil penelitian Ratri Isnayanti (2015), menunjukkan bahwa ada
hubungan positif antara perhatian orang tua dengan kepribadian
siswa. Hal ini berarti semakin tinggi perhatian yang diberikan orang tua
maka semakin tinggi pula kepribadian siswa. Oleh karena itu hendaknya
orang
tua
lebih
memperhatikan
kebutuhan
anak-anaknya
dan
menghormati setiap pilihan anak.
2.
Hasil penelitian Rizka Iftikhah (tt), menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang sedang antara perhatian orang tua di rumah dengan
motivasi belajar siswa. Hubungan ini bersifat positif, yang berarti
semakin baik perhatian orang tua di rumah pada anak semakin baik pula
motivasi belajar anak.
3.
Firdaus, E.D (tt), menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna
antara pergaulan teman sebaya siswa dengan tindakan merokok siswa
SDN Kecamatan Panjang.
4.
Hasil penelitian dari Marlina, (2006) menyatakan bahwa, siswa
berkesulitan belajar kurang disukai teman sebayanya karena sering
berperilaku negatif yang secara sosial perilaku tersebut kurang diterima
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
33
di lingkungan sekolah. Kurang diterimanya siswa berkesulitan belajar
oleh teman sebayanya menyebabkan mereka makin tidak berdaya dengan
lingkungan lingkungan sosial serta menimbulkan beberapa dampak
psikologi yang kurang menyenangkan.
K. Kerangka Berfikir
Kepribadian setiap orang memiliki perbedaan antara yang satu dengan
yang lain. Kepribadian merupakan ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat
khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang
diterima dari lingkungan, misalnya, keluarga pada masa kecil, dan juga
bawaan seseorang sejak lahir.
Lingkungan keluarga juga mempengaruhi kepribadian anak, anak
tumbuh dan berkembang di lingkungan yang baik atau tidak. Keluarga
dipandang sebagai penentu utama pembentukan kepribadian anak. Alasannya
adalah (1) keluarga merupakan sosial pertama yang menjadi pusat identifikasi
anak, (2) anak banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga, dan
(3) para anggota keluarga merupakan pembentuk kepribadian anak.
Suasana keluarga sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak.
Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis dan
agamis, maka perkembangan kepribadian anak tersebut cenderung positif,
sehat. Sedangkan anak yang dikembangkan dalam lingkungan keluarga yang
kurang harmonis, atau tidak memperhatikan nilai-nilai agama, maka
perkembangan kepribadiannya cenderung mengalami kelainan dalam
penyesuaian dirinya.
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
34
Kemudian selain lingkungan keluarga pemilihan teman sebaya
memiliki kebutuhan yang sangat kuat untuk disukai dan di terima teman
sebaya atau kelompok. Interaksi diantara teman-teman sebaya yang berusia
sama memiliki perana yang sangat penting. Pertemanan berdasarkan tingkat
usia dengan sendirinya akan terjadi meskipun di lingkungan sekolah tidak
menerapkan system usia. Salah satu fungsi terpenting dari kelompok teman
sebaya adalah sebagai sumber informasi mengenai dunia di luar keluarga.
Anak memperoleh umpan balik mengenai kemampuan dari kelompok teman
sebaya. Dengan demikian pergaulan teman sebaya sangat berpengaruh
terhadp perkembangan dan kepribadian anak.
Dari kerangka di atas, dapat di buat paradigm penelitian sederhana
sebagai berikut:
X1
H1
H3
X2
Y
H2
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
35
Keterangan :
X1
= Teman sebaya (variable bebas)
X2
= Perhatian orang tua(variable bebas)
Y
= Kepribadian Siswa (variable terikat)
H1
= Hipotesis 1 (Pengaruh teman sebaya terhadap kepribadian siswa)
H2
= Hipotesis 1 (Pengaruh perhatian orang tua terhadap kepribadian
siswa)
H3
= Hipotesis 2 (Pengaruh teman sebaya dan perhatian orang tua
terhadap kepribadian siswa)
L. Hipotesis Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dirumuskan di atas, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah :
1.
Terdapat pengaruh teman sebaya terhadap kepribadian anak.
2.
Terdapat pengaruh perhatian orang tua terhadap kepribadian anak.
3.
Terdapat pengaruh teman sebaya dan perhatian orang tua terhadap
kepribadian anak.
Pengaruh Teman Sebaya…, Maya Rosiyana, FKIP UMP, 2016
Download