MEMORANDUM OF UNDERSTANDING ( KESEPAKATAN BERSAMA ) ANTARA KEPOLISIAN RESORT MATARAM DENGAN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MATARAM No.Pol Nomor : B / 03 / II / 2015 : 415.4 / 0397 / Dikp.B1 / II / 2015 TENTANG PEMBENTUKAN POLISI SISWA PADA SMP SEDERAJAT DI KOTA MATARAM Mataram, 29 Pebruari 2015 Kesepakatan Bersama ANTARA KEPOLISIAN RESORT MATARAM DENGAN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MATARAM No.Pol Nomor : B / 03 / II / 2015 : 415.4 / 0397 / Dikp.B1 / II / 2015 TENTANG PEMBENTUKAN POLISI SISWA PADA SMP SEDERAJAT DI KOTA MATARAM Pada hari ini Senin tanggal Dua Puluh Sembilan bulan Pebruari tahun Dua Ribu Lima Belas, yang bertanda tangan di bawah ini : 1. AJUN KOMISARIS BESAR POLISI BAMBANG SUMITRO, SH., SIK., MSi. selaku KEPALA KEPOLISIAN RESORT MATARAM, yang berkedudukan di Polres Mataram Jln. Langko No.17 Kota Mataram Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 2. H. SUDEMON, S. Pd. MM selaku KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MATARAM, berkedudukan di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Jln. Majapahit No. 14 selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA, selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah penyelenggara tugas Kepolisian untuk memberikan rasa aman dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah dengan mengikutsertakan siswa sekolah untuk mematuhi peraturan / perundang-undangan yang berlaku. 2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah penyelenggara pendidikan di Kota Mataram yang dalam hal ini diantaranya Pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). 3. Bahwa PARA PIHAK sepakat untuk bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan pembentukan POLISI SISWA (POLSIS) yang dilaksanakan di setiap SMP sederajat di wilayah Kota Mataram. Dengan memperhatikan peraturan Perundang-undangan sebagai berikut : 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. 3. Undang–undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 34 Nasional Indonesia. 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, sebagimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2010. tahun 2004 tentang Tentara Berdasarkan hal-hal di atas, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan kerjasama dalam rangka Pembentukan POLISI SISWA antara Kepolisian Resort Kota Mataram dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Mataram melalui Kesepakatan Bersama, dengan menyatakan beberapa hal sebagai berikut : BAB I MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 1 Maksud Kesepakatan Bersama ini adalah sebagai pedoman bagi Polres Kota Mataram dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Mataram dalam rangka Pembentukan POLISI SISWA di setiap SMP sederajat di wilayah Kota Mataram. Pasal 2 Tujuan Kesepakatan Bersama ini adalah : (1) Terwujudnya kesamaan persepsi tentang Pembentukan POLSIS di wilayah Kota Mataram terutama para Petugas di lapangan baik dari Kepolisian maupun Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, sehingga dapat berperan sesuai tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing. (2) Terwujudnya koordinasi dan keterpaduan dari PARA PIHAK dalam pembentukan dan pelaksanaan program POLSIS di wilayah Kota Mataram. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 3 Ruang lingkup Kesepakatan Bersama ini meliputi : (1) Pembentukan POLSIS di setiap SMP sederajat di wilayah Kota Mataram. (2) Pelaksanaan / Operasional POLSIS di setiap SMP sederajat di wilayah Kota Mataram. (3) Pembiayaan Kegiatan Pembentukan dan Pelaksanaan POLSIS. (4) Penyediaan sarana prasarana Pembentukan dan Pelaksanaan POLSIS. (5) Ketentuan lain dalam Pembentukan dan Pelaksanaan POLSIS. BAB III TUGAS DAN FUNGSI POLISI SISWA Pasal 4 Tugas POLSIS adalah sebagai berikut : (1) Memelihara Keamanan Sekolah dan lingkungannya agar selalu dalam keadaan kondusif. (2) Melaksanakan Pengawasan, Pendekatan dan mengingatkan terhadap Siswa terutama yang dinilai pihak sekolah sebagai Siswa yang perlu mendapatkan perhatian. (3) Mencegah terjadinya Tawuran baik dalam sekolah, maupun diluar lingkungan sekolah dan apabila terjadi / telah terjadi tawuran agar segera memberikan informasi kepada kantor Kepolisian terdekat. (4) Melaporkan segala kegiatan POLSIS secara berkala kepada Kepala Sekolah dan Bhabinkamtibmas. Pasal 5 Fungsi POLSIS adalah sebagai mitra dari Polri (Bhabinkamtibmas) setempat. BAB IV PELAKSANAAN Pasal 6 Waktu Pembentukan POLSIS disetiap Sekolah dimulai bulan Januari 2015 dan Pelaksanaan POLSIS sejak terbentuknya kepengurusan POLSIS di sekolah. Pasal 7 Tempat Pembentukan dan wilayah kerja POLSIS adalah di sekolah masing-masing. Pasal 8 Tim Pembentukan POLSIS adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Koordinator BP / BK, dan Ketua OSIS sekolah setempat. Pasal 9 Anggota POLSIS disetiap sekolah terdiri dari 10 orang anggota POLSIS. Pasal 10 Struktur Organisasi POLSIS terdiri dari Kapolsis, Wakapolsis, Sekretaris Bendaharapolsis, Seksi-Seksi disesuaikan dengan kebutuhan dan Anggota Polsis. polsis, Pasal 11 Guna menunjang aktivitas POLSIS, pihak sekolah dan atau pihak lain menyediakan sarana prasarana sebagai berikut : (1). Gedung/Ruangan POLSIS. (2). Seragam POLSIS yang terdiri dari topi, baju, celana, sepatu, ikat pinggang (kopel), peluit, badge, dll. (3). Sarana Pendukung Administrasi / Operasional meliputi seperangkat Komputer, ATK, dll. Pasal 12 Tahapan Kegiatan POLSIS meliputi hal-hal sebagai berikut : (1) Dalam Tahap PERSIAPAN, kegiatannya sebagai berikut : a. b. c. (2). Dalam Tahap PENGORGANISASIAN, kegiatannya sebagai berikut : a. b. (3). Pembentukan POLSIS disetiap sekolah 10 s/d 15 POLSIS. Penyiapan sarana prasarana pendukung kegiatan POLSIS. Pendidikan dasar POLSIS. Pembentukan Kepengurusan POLSIS ditingkat Sekolah. Penentuan Job Discription masing-masing pengurus / anggota. Dalam Tahap PELAKSANAAN, kegiatannya sebagai berikut : a. b. c. d. e. Penyusunan Rencana Kegiatan. Briefing / Acara Pimpinan Anggota. Persiapan Pelaksanaan Tugas. Pelaksanaan. Pengawasan / Pengendalian. f. g. (4). Debriefing / Kaji Ulang. Pelaporan Kerja Selama 1 tahun. Dalam tahap PENGAWASAN, kegiatannya sebagai berikut : a. b. Hierarkhi Pengawasan. Penggolongan Pengawasan. BAB V PEMBIAYAAN Pasal 13 Segala biaya yang timbul berkenaan dengan pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini dibebankan kepada anggaran masing-masing SEKOLAH. BAB VI KETENTUAN LAIN Pasal 14 (1) Dalam melaksanakan Kesepakatan Bersama ini, PARA PIHAK senantiasa berupaya memelihara hubungan baik, berkomunikasi secara intensif serta mengedepankan jalan musyawarah dalam penyelesaian perbedaan pendapat untuk mencapai tujuan bersama. (2) Apabila upaya penyelesaian perselisihan sebagaimana ayat (1) tidak tercapai maka PARA PIHAK akan menunjuk mediator. (3) Putusan yang dihasil oleh mediator bersifat final dan mengikat. Pasal 15 (1) Kesepakatan Bersama ini berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung sejak hari dan tanggal penandatanganan oleh PARA PIHAK. (2) Masa berlaku Kesepakatan Bersama ini, dapat diperpanjang oleh PARA PIHAK dengan memberitahukan terlebih dahulu minimal 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya Kesepakatan Bersama ini. (3) Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Kesepakatan bersama ini, akan diatur berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK dan dituangkan secara tertulis dalam suatu perubahan (addendum), yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kesepakatan Bersama ini.