recana strategis - BAPPEDA

advertisement
RECANA STRATEGIS
( RENSTRA)
DINAS SOSIAL
KABUPATEN BANDUNG
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya, Rencana Strategis dinas social (DINSOS) Kabupaten Bandung
Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan.
Penyusunan Perubahan Renstra DINAS SOSIAL tersebut berdasarkan
dinamika perubahan lingkungan strategis yang demikian cepat, khususnya
berkenaan dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 5 tahun
2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015, dengan demikian penyempurnaan
dokumen tersebut mutlak diperlukan melalui penajaman pada indikator
sasaran, outcome, kegiatan dan output dalam mewujudkan perencanaan
pembangunan yang berkualitas dan profesional.
Dalam
penyusunan
perencanaan
strategis,
DINAS
SOSIAL
mempertimbangkan berbagai permasalahan dan perubahan strategis yang
dihadapi. Penyempurnaan Renstra ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
pedoman dan arahan yang tepat bagi DINAS SOSIAL dalam menyesuaikan
perubahan strategis organisasi khususnya dalam memenuhi kebutuhan dan
harapan stakeholder.
Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya untuk
kelancaran serta keberhasilan DINAS SOSIAL Kabupaten Bandung dalam
upaya mewujudkan visi dan misinya
Soreang,
Maret 2012
DINAS SOSIAL
KABUPATEN BANDUNG
Kepala,
Dra. Hj. Nina Setiana, M.Si
Pembina Utama Muda
NIP. 19651227 199102 2 002
Renstra Dinsos 2011
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………….......
DAFTAR ISI ……………………………………. ………………….......
BAB
I PENDAHULUAN ………………………………………......
1.1. Latar Belakang …………………….......................
1.2. Landasan Hukum ...………………………………...
1.3. Maksud & Tujuan ………………….....................
1.4. Sistematika Penulisan …………………………….
BAB
BAB
BAB
BAB
BAB
II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS SOSIAL………
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ……...
2.2. Sumber Daya Manusia ………………………….
2.3. Sarana dan Prasarana Dinas Sosial ………….
2.4. Kinerja Pelayanan Dinas Sosial………………..
2.5. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Dinas Sosial........................................
III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas
dan Fungsi Pelayanan Dinas Sosial…......
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan
Wakil Bupati Terpilih…………………………….
3.3. Penentuan Isu-isu Strategis …………………………
IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN……………………………
4.1.
Visi dan Misi Dinas Sosial ……………….............
4.2.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas
Sosial...............................................................
4.3.
Strategi DAN Kebijakan………………………........
V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
VI INDIKATOR KINERJA DINAS SOSIALYANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD.................
BAB VII PENUTUP.................................................................
i
ii
I-1
I-3
I-1
I-5
I-6
II-1
II-1
II-13
II-15
II-17
II-18
III-1
III-3
III-6
III-5
IV-1
IV-5
IV-22
V-1
VI-1
VII-1
Renstra Dinsos 2011
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
1.1
Latar Belakang Penyusunan Renstra Dinas Sosial
Pembangunan menempatkan manusia sebagai pusat perhatian
dan proses pembangunan selayaknya memberikan manfaat bagi
semua pihak. Dalam konteks ini, masalah kemiskinan, disharmoni
keluarga,
tindak
kekerasan,
kerawanan
sosial
ekonomi
dan
meningkatnya pengangguran perlu mendapat perhatian utama karena
bisa menjadi penyebab intabilitas pembangunan yang akan membawa
pengaruh negatif dalam bentuk dehumanisasi, seperti upaya-upaya di
bidang ekonomi yang mengabaikan etika dan moral, longgarnya
ikatan-ikatan sosial dan melemahnya nilai-nilai serta hubungan antar
manusia.
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah sesuai
dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, pemerintah daerah yang mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan,
diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan, pelayanan, pemberdayaan dan peran serta
masyarakat,
serta
memperhatikan
peningkatan
prinsip
daya
demokrasi,
saing
daerah
pemerataan,
dengan
keadian,
keistimewaan, dan kekhususan suatu daerah dalam Sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh karena itu efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pemerintah daerah perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan
aspek-aspek
hubungan
antara
susunan
pemerintah
pusat
dan
pemerintah daerah. Potensi dan keanekaragaman daerah, peluang dan
tantangan persaingan global dengan memberikan kewenangan yang
seluas-luasnya kepada daerah disertai dengan pemberian hak dan
Renstra Dinsos 2011
I-1
kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem
penyelenggaraan pemerintahan Negara.
Pembangunan kesejahteraan sosial merupakan bagian integral
dari pembangunan nasional, pembangunan kesejahteraan sosial di
Kabupaten Bandung yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial melalui
program dan kegiatan, yang didanai dari dana APBD, Dekonsentrasi
(APBN), dan Dana Tugas Pembantuan telah mampu memberikan
warna dan kontribusi secara nyata dalam penanganan masalah
kesejahteraan sosial melalui upaya penanganan untuk meminimalisir
menambahnya
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial
dan
bantuan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Sangat disadari sejalan dengan perkembangan kondisi sosial
saat ini maka perkembangan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial
turut
berkembang
kompleksitasnya
dan
tidak
baik
secara
hanya
kuantitas
berbentuk
maupun
permasalahan
kesejahteraan sosial yang sifatnya konvensional juga munculnya
permasalahan kesejahteraan sosial kontemporer.
Dalam
rangka
mengantisipasi
dan
menjawab
tantangan
kedepan yang makin berat dengan permasalahan yang semakin
berkembang khususnya di Kabupaten Bandung, maka Dinas Sosial
Kabupaten Bandung Sebagai Satuan Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten
Bandung
Kesejahteraan
pembangunan
Sosial
yang
menangani
berupaya
Kesejahteraan
Penyandang
menyusun
Sosial
yang
Masalah
perencanaan
lebih
kerja
terencana,
terkoordinas, sinergis, terpadu dan berkesinambungan sesuai dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten
Bandung Tahun 2011-2015.
Renstra Dinsos 2011
I-2
1.2
LANDASAN HUKUM
Pelaksanaan Program dan Kegiatan Kesejahteraan Sosial yang
dilaksanakan oleh Pemerintah daerah Cq. Dinas Sosial Kabupaten
Bandung berdasarkan kepada:
1. Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2009 tentang KetentuanKetentuan pokok Kesejahteraan Sosial.
2. Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 1965 tentang Pemberian
Bantuan Penghidupan Orang Jompo.
3. Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan
Anak.
4. Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi
kemasyarakatan.
5. Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera.
6. Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang
Cacat.
7. Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1979 tentang Psikotropika.
8. Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 1979 tentang Narkotika.
9. Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan
Lanjut Usia.
10. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak.
11. Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi
Manusia.
12. Peraturan
Pemerintah
RI
Nomor
42
Tahun
1981
tentang
Kesejahteraan Keluarga Miskin.
13. Peraturan Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 1998 tentang Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat.
14. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Keuangan Negara.
15. Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional.
Renstra Dinsos 2011
I-3
16. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.
17. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
18. Peraturan Pemerintah RI Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana
Kerja pemerintah.
19. Peraturan
Pemerintah
Penyusunan
RI
Rencana
Nomor
Kerja
21
dan
Tahun
2004
Anggaran
tentang
Kementrian
Negara/Lembaga.
20. Peraturan
Pemerintah
RI
Nomor
7
Tahun
2004
tentang
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
2004-2009.
21. Surat Edaran Menteri dalam Negeri No.050/2020/SJ, tanggal 11
Agustus 2005 Tentang Petunjuk penyusunan Dokumen RPJP
Daerah dan RPJM Daerah.
22. Keputusan
Menteri
Sosial
No.25/HUK/2003
tentang
Pola
Pembangunan Kesejahteraan Sosial.
23. Peraturan
Pemerintah
RI
Nomor
31
Tahun
1980
tentang
Tahun
1990
tentang
Tahun
1994
tentang
Penanggulangan Gelandangan dan Pengemis.
24. Peraturan
Pemerintah
RI
Nomor
29
Pelaksanaan Pengumpulan Sumbangan.
25. Peraturan
Pemerintah
RI
Nomor
21
Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera.
26. Peraturan Pemerintah RI Nomor 2 Tahun 1998 tentang Usaha
Kesejahteraan Anak bagi Anak yang Mempunyai Masalah.
27. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 8 Tahun 2005 tentang
Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah.
28. Peraturan
Pemerintah
Nomor
25
Tahun
2000
tentang
Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom.
29. Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman
Orgainsasi Perangkat Daerah.
30. Intruksi Presiden Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pembinaan
Kesejahteraan Anak.
Renstra Dinsos 2011
I-4
31. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 tentang Rativikasi
Konvensi Hak Anak.
32. Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 2003 tentang Bakornas
Penanggulangan Bencana dan Pengungsi.
33. Keputusan Presiden Nomor 124 Tahun 2001 tentang Komite
Penanggulangan Kemiskinan.
34. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 19 dan 20 Tahun
2001
tentang
Pemberian
Ijin
Undian
dan
Pemberian
Ijin
Pengumpulan Sumbangan Uang dan Barang.
35. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 19 dan 17 Tahun
2007 tentang Kewenangan Kabupaten Bandung, Bidang Sosial.
36. Peraturan Bupati Bandung No. 5 Tahun 2008 tentang Rincian
Tugas Pokok Fungsi dan Tata Cara Kerja Dinas Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung.
37. Keputusan Bupati Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung.
38. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20
Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah
Kabupaten Bandung.
1.3
Maksud dan Tujuan
Tujuan Penyusunan Renstra Dinas Sosial Adalah :
1. Merupakan
penjabaran
visi,
misi
dan
Program
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Dearah Kabupaten
Bandung ke dalam strategi pembangunan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi Dinas Sosial, dengan memperhatikan Rencana
Pembangunan
Jangka
Panjang
(RPJP)
Daerah
Kabupaten
Bandung.
2. Sebagai Pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas Sosial
Kabupaten Bandung.
Renstra Dinsos 2011
I-5
1.4
Sistematika Penulisan
BAB I.
1.1
1.2
1.3
1.4
BAB II.
2.1
2.2
2.3
2.4
BAB III.
3.1
3.2
3.3
BAB IV.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Landasan Hukum
Maksud dan Tujuan
Sistematika Penulisan
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
Sumber daya SKPD
Kinerja Pelayanan SKPD
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan SKPD
Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Penentuan isu-isu strategis
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS DAN
KEBIJAKAN
4.1
4.2
4.3
BAB V.
Visi dan Misi SKPD
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Strategi dan Kebijakan
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI.
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD
Renstra Dinsos 2011
I-6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS SOSIAL
2.1
Tugas, Fungsi, dan struktur Organisasi
Dari beberapa pendapat ahli di bidang kesejahteraan sosial
dapat disimpulkan bahwa fungsi Kesejahteraan Sosial meliputi
pencegahan, rehabilitasi, pemberdayaan, perlindungan social,
pemberian bantuan dan jaminan kesejahteraan social. Terkait
dengan itu pelayanan Kesejahteraan Sosial yang diberikan
kepada PMKS diharapkan dapat meningkatkan fungsi sosialnya,
yang pada gilirannya dapat menyediakan aksesibilitas terhadap
pelayanan sosial dasar, guna mencapai taraf kesejahteraan sosial
yang setinggi-tingginya.
Pembangunan kesejahteraan sosial memiliki arti strategis
bagi pembangunan daerah. Setidaknya ada empat fungsi penting
pembangunan
kesejahteraan
sosial
bagi
keberlanjutan
pembangunan di daerah.
a. Mempertegas
peran
penyelenggara
negara
dalam
melaksanakan mandat ‘kewajiban negara’ (state obligation)
untuk melindungi warganya dalam menghadapi resiko-resiko
sosial-ekonomi yang tidak terduga (sakit, bencana alam,
krisis) dan memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup yang lebih baik dan berkualitas.
b. Mewujudkan cita-cita keadilan sosial secara nyata, hal ini
telah menjadi Instruksi Presiden no.3 Tahun 2001 tentang
keadilan yang berkeadilan (justice for all). Pembangunan
Renstra Dinsos 2011
II- 1
kesejahteraan sosial yang dilandasi prinsip solidaritas dan
kesetiakawanan sosila pada dasarnya merupakan sarana
redistribusi
kekayaan
suatu
daerah
dari
kelompok
berpenghasilan kuat (pengusaha, penguasa, pekerja mandiri)
kepada
masyarakat
berpenghasilan
rendah.
Melalui
mekanisme perpajakan, pemerintah daerah mengatur dan
menyalurkan sebagian PAD-nya untuk menjamin tidak
adanya warga masyarakat yang tertinggal dan terpinggirkan
oleh derap pembangunan.
c. Mendorong
pertumbuhan
ekonomi.
Pembangunan
kesejahteraan sosial memberi kontribusi terhadap penyiapan
tenaga kerja, stabillitas sosial, ketahanan masyarakat, dan
ketertiban sosial yang pada hakekatnya merupakan prasyarat
penting
bagi
pertumbuhan
ekonomi.
Sebagai
ilustrasi,
program perlindungan anak atau pelatihan remaja putus
sekolah memperkuat persediaan dan kapasitas angkatan
kerja
dalam
memasuki
dunia
kerja.
Stabilitas
sosial
merupakan fondasi bagi pencapaian pertumbuhan ekonomi
karena masyarakat yang menghadapi konflik sosial sulit
menjalankan kegiatan pembangunan.
d. Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia atau IPM
(Human Development Index). Fokus pembangunan sosial
adalah pada pembangunan manusia dan kualitas SDM
melalui pendidikan dan kesehatan masyarakat, khususnya
penduduk miskin.
Renstra Dinsos 2011
II- 2
Fungsi Kesejahteraan sosial sebagaimana tersebut diatas
diadopsi sebagai bidang program penyelanggaraan Kesejahteraan
Sosial yang ditetapkan dalam Undang – undang nomor 11 tahun
2009, bahwa penyelenggaran Kesejahteraan Sosial meliputi :
a. Rehabilitasi Sosial
b. Jaminan Sosial
c. Pemberdayaan Sosial
d. Perlindungan Sosial
1. Rehabiltasi Sosial
Rehabilitasi
mengembangkan
Sosial
dimaksud
kemampuan
seseorang
memulihkan
yang
dan
mendalami
disfungsi Sosial agar dapat melaksanakan fungsi Sosialnya
secara wajar. Rehabiltasi Sosial sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Undang – undang No 11 tahun 2009 dapat dilaksanakan
secara persuasif, koersif, baik dalam keluarga, masyarakat
maupun panti Sosial.
Rehabilitasi Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diberikan dalam bentuk:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Motivasi dan diagnosis psikososial
Perawatan dan pengasuhan
Pelatih vokasional dan pembinaan kewirausahaan
Bimbingan mental spiritual
Bimbingan fisik
Bimbingan Sosial dan konseling psikoSosial
Pelayanan aksesibilitas
Bantuan dan asistensi Sosial
Bimbingan Sosialisasi
Bimbingan lanjut dan/atau
Rujukan
Renstra Dinsos 2011
II- 3
2. Jaminan Sosial
a. Menjamin fakir miskin, anak yatim piatu terlantar, lanjut
usia terlantar, penyandang cacat fisik, cacat mental, cacat
fisik dan mental, eks penderita penyakit kronis
yang
mengalami masalah ketidakmampuan Sosial-ekonomi agar
kebutuhan dasarnya terpenuhi.
b. Menghargai pejuang, perintis kemerdekaan, dan keluarga
pahlawan atas jasa – jasanya.
3. Pemberdayaan Sosial
Undang – undang nomor 11 tahun 2009 mengemukakan
bahwa pemberdayaan Sosial dimaksud untuk :
a. Memberdayakan
seseorang,
keluarga,
kelompok,
dan
masyarakat yang mengalami masalah Kesejahteraan Sosial
agar mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri.
b. Meningkatkan
perseorangan
peran
sebagai
serta
dalam
potensi
dan
lembaga
sumber
dan/
daya
atau
dalam
penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.
4.
Perlindungan Sosial
UU No 11 tahun 2009 mengemukakan bahwa perlindungan
Sosial dimaksud untuk mencegah dan menangani resiko dari
guncangan
dan
kerentanan
Sosial
seseorang,
keluarga,
kelompok, dan/ atau masyarakat agar kelangsungan Sosial
sebagaimana dimaksud dilaksanakan melalui: bantuan Sosial;
advokasi
Sosial;
dimaksudkan
Renstra Dinsos 2011
dan
agar
bantuan
seseorang,
hukum.
keluarga,
Bantuan
kelompok,
Sosial
dan
II- 4
masyarakat yang mengalami guncangan dan kerentanan Sosial
dapat tetap hidup secara wajar.
Bantuan Sosial bersifat sementara dan berkelanjutan dalam
bentuk:
a. Bantuan langsung
b. Penyediaan aksesibilitas dan
c. Pengaturan kelembagaan
Advokasi Sosial dimaksud untuk melindungi dan membela
seseorang, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang dilanggar
haknya.
Advokasi
Sosial
dapat
diberikan
dalam
bentuk
penyadaran hak dan kewajiban, pembelaan, dan pemenuhan
hak.
Bantuan
hukum
diselenggarakan
untuk
mewakili
kepentingan warga Negara yang menghadapi masalah hukum
dalam pembelaan atas hak, baik di dalam maupun di luar
pengadilan, serta memberikan konsultasi hukum.
Dinas Sosial Kabupaten Bandung selanjutnya disebut
DINSOS, ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Bandung Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007
Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten
Bandung sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah.
Renstra Dinsos 2011
II- 5
Dinas
Sosial
mempunyai
tugas
pokok
merumuskan
kebijakan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional
di
bidang
pelayanan
Kesejahteraan
sosal
yang
meliputi
rehabilitasi social, pemberdayaan social dan perlindungan social
serta melaksanakan ketatausahaan Dinas. Fungsi yang diemban
adalah :
1. Perumusan
Kebijakan
Teknis
sesuai
dengan
lingkungan
tugasnya ;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
sesuai dengan lingkup tugasnya;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup
tugasnya;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai
dengan tugas dan fungsi;
Adapun Susunan Organisasi Dinas Sosial berdasarakan
Perda tersebut diatas adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
Sekretariat
mempunyai
mengkoordinasikan
dibidang
meliputi
dan
pengelolaan
tugas
pokok
mengendalikan
pelayanan
pengkoordinasiaan
memimpin,
tugas
–
tugas
kesekertariatan
yang
penyusunan
program,
pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengelolaan
keuangan.
Renstra Dinsos 2011
II- 6
Susunan organisasi Sekretariat terdiri dari:
a. Sub bagian penyusunan program
Sub
bagian
penyusunan
merencanakan,
melaporkan
program
melaksanakan,
pelaksanaan
pengkoordinasian
mempunyai
tugas
mengevaluasi
dan
pelayanan
dan
tugas
penyusunan
rencana
dan
program
dinas.
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
merencanakan,
melaporkan
melaksanakan,
pelaksanaan
pengkoordinasian
mengevaluasi
dan
pelayanan
dan
tugas
penyusunan
rencana
dan
program
dinas.
c. Sub Bagian Keuangan
Sub bagian keuangan mempunyai tugas merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
tugas pengelolaan administrasi dan pertanggung jawaban
pengelolaan keuangan Dinas.
3. Bidang Rehabilitasi Sosial
Bidang
Rehabilitasi
Sosial
mepunyai
tugas
pokok
memimpin, mengkoordinasi dan mengendalikan tugas –
tugas di bidang upaya rehabilitasi sosial yang meliputi
kesejahteraan
sosial
anak,
rehabilitasi
orang
dengan
kecacatan dan lanjut usia serta rehabilitasi tuna social,
dengan susunan organisasi sebabgai berikut :
Renstra Dinsos 2011
II- 7
a. Seksi kesejahteraan sosial anak
Seksi
kesejahteraan
merencanakan,
melaporkan
sosial
anak
melaksanakan,
pelaksanaan
mempunyai
tugas
mengevaluasi
dan
pelayanan
dan
tugas
pengembangan kesejahteraan sosial anak
b. Seksi rehabilitasi orang dengan kecacatan dan lanjut usia
Seksi rehabilitasi orang dengan kecacatan dan lanjut usia
mempunyai
tugas
mengevaluasi
dan
merencanakan,
melaporkan
melaksanakan,
pelaksanaan
tugas
pelayanan dan pengembangan rehabilitasi orang dengan
kecacatan dan lanjut usia terlantar
c. Seksi rehabilitasi tuna sosial
Seksi
rehabilitasi
merencanakan,
melaporkan
tuna
sosial
mempunyai
melaksanakan,
pelaksanaan
tugas
tugas
mengevaluasi
dan
pelayanan
dan
pengembangan rehabilitasi tuna sosial yang meliputi tuna
susila,
gelandangan,
pengemis,
bekas
warga
binaan
pemasyarakatan, bekas korban penyalahgunaan napza
dan korban trafiking.
4. Bidang Pemberdayaan Sosial
Bidang Pemberdayaan Sosial mempunyai tugas pokok
mengendalikan tugas – tugas di bidang pemberdayaan sosial
yang meliputi Pemberdayaan Keluarga Miskin, Pengumpulan
dan
Pengelolaan
Pemberdayaan
Sumber
Dana
Kelembagaan
Bantuan
Sosial.
Sosial
Dengan
serta
organisasi
sebagai berikut :
Renstra Dinsos 2011
II- 8
a. Seksi
pemberdayaan
mempunyai
tugas
mengevaluasi
pelayanan
sosial
merencanakan,
dan
dan
keluarga
melaporkan
pengembangan
miskin
yang
melaksanakan,
pelaksanaan
tugas
pemberdayaan
sosial
keluarga miskin
b. Seksi
pengumpulan
dan
pengelolaan
sumber
dana
bantuan sosial yang mempunyai tugas merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
tugas
peningkatan
pengawasan
pengumuman
dan
pengelolaan sumber dana bantuan sosial bagi korban
bencana alam dan sosial.
c. Seksi pemberdayaan kelembagaan sosial yang mempuyai
tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan
pelaksanaan
tugas
peningkatan
dan
pengembangan karang taruna, pekerja sosial masyarakat,
organisasi
sosial
dan
tenaga
kesejahteraan
sosial
kecamatan.
5. Bidang Perlindungan Sosial
Bidang Perlindungan Sosial mempunyai tugas pokok
memimpin, mengkoordinasi dan mengendalikan tugas –
tugas di bidang pengembangan dan perlindngan sosial yang
meliputi perlindungan sosial keluarga rentan, perlindungan
sosial korban bencana alam dan sosial serta perlindungan
sosial kepahlawanan dan keperihatinan, dengan susunan
organisasi sebagai berikut :
Renstra Dinsos 2011
II- 9
a. Seksi
perlindungan
mempunyai
mengevaluasi
sosial
tugas
dan
keluarga
merencanakan,
melaporkan
rentan
yang
melaksanakan,
pelaksanaan
tugas
pengembangan dan perlindungan sosial kelaurga rentan
yang
meliputi
KDRT,
pekerja
migrant
terlantar
dan
keluarga bermasalah sosial psikologis
b. Seksi perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial
yang mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanakan tugas dan
perlindunagn sosial korban bencana alam dan sosial.
c. Seksi perlindungan sosial kepahlawanan dan keperintisan
yang mempunyai tugas
mengevaluasi
peningkatan
dan
merencanakan, melaksanakan,
melaporkan
penyantunan
dan
pelaksanaan
tugas
perlindungan
sosial
kepahlawanan dan keperintisan
6. UPTD Loka Bina Karya Penyandang Cacat
UPTD Loka Bina Karya Penyandang Cacat mempunyai
Tugas
Pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagai fungsi
dinas
di
bidang
peningkatan
dan
pengembangan
keterampilan penyandang cacat.
Sub bagian tata usaha yang mempunyai tugas pokok
menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaan
UPTD
di
bidang
peningkatan
dan
pengembangan
keterampilan loka bina karya penyandang cacat.
Renstra Dinsos 2011
II- 10
7. UPTD Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
UPTD Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
mempunyai
tugas
pokok
memimpin,
merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan
sebagai fungsi dinas di bidang fasilitas dan peningkatan
keterampilan penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Dan membawahi sub bagian tata usaha yang mempunyai
tugas
pokok
menyusun
dan
melaksnakan
pengelolaan
ketatausahaan UPTD di bidang fasilitas dan peningkatan
keterampilan penyandang masalah kesejahteraan sosial.
8. UPTD Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
UPTD Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
mempunyai
tugas
pokok
memimpin,
merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan
sebagai fungsi dinas di bidang peningkatan keahlian dan
keterampilan potensi dan sumber kesejahteraan sosial.
Dan membawahi sub bagian tata usaha yang mempunyai
tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan
ketatausahaan UPTD di bidang peningkatan keahlian dan
keterampilan potensi dan sumber kesejahteraan sosial.
Renstra Dinsos 2011
II- 11
LAMPIRAN IV : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
TANGGAL : 15 TAHUN 2011
NOMOR : 29 SEPTEMBER 2011
NOMOR : PERUBAHAN KESDUA ATAS PERATRAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20
TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN BANDUNG
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS SOSIAL
Renstra Dinsos 2011
II- 12
2.2
Sumber Daya Dinas Sosial
Sumber daya yang ada di Dinas Sosial Kabupaten Bandung
terdiri dari penyediaan sumber daya manusia berdasarkan
tingkat
pendidikan,
jenis
pendidikan
yang
diikuti
baik
pendidikan formal maupun non formal, dan penyediaan sarana
prasarana
yang
mendukung
penyelenggaraan
kegiatan
perencanaan seperti gedung beserta ruang rapat yang memadai,
Fasilitas
komputer
beserta
jaringan
internet,
meja
kursi,
peralatan kantor dan lain-lain.
2.2.1 Sumber daya manusia pada Dinas Sosial Kabupaten Bandung
Berikut gambaran tentang sumber daya manusia yang
tersedia pada DINAS SOSIAL Kabupaten Bandung pada Tahun
2014.
Tabel 2.2.1
Jumlah Pegawai DINAS SOSIAL Kabupaten Bandung
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2014
Status Kepegawaian
Jumlah
%
PNS CPNS TKK
1 SD
0
0
0
0
0
2 SMP
2
0
0
2
4,3
3 SMA
14
0
1
15
30,4
4 D3
2
0
0
2
4,3
5 S1
19
0
0
19
41,3
6 S2
9
0
0
9
19,6
Jumlah
46
0
1
47
100
Sumber : Kepegawaian DINAS SOSIAL Bulan Januari 2014
No
Pendidikan
Tabel 2.1 menunjukkan, Pegawai DINAS SOSIAL Kabupaten
Bandung berdasarkan tingkat pendidikan terdiri atas: SD sebesar
0 %, SMP sebesar 4,3 %, SMA sebesar 30,4 %, D3 sebesar 4,3 %,
S1 Sebesar 41,3 % dan S2 sebesar 19,6 %. DINAS SOSIAL sebagai
lembaga teknis daerah, secara pendidikan formal sudah memadai,
Renstra Dinsos 2011
II- 13
namun
kapasitas
sumber
daya
manusia
terkait
dengan
perencanaan perlu ditingkatkan melalui diklat teknis pekerja
sosial.
Jumlah
Pegawai
DINAS
SOSIAL
Kabupaten
berdasarkan
pangkat/golongan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2.2.
Pegawai DINAS SOSIAL Kabupaten Bandung
Berdasarkan Tingkat Golongan
Tahun 2014
Status
Kepegawaian
No Golongan
Jumlah
%
PNS
CPNS
1 Gol I
2
0
2
4,3%
2 Gol II
7
0
7
15,2%
3 Gol III
28
1
29
60,9%
4 Gol IV
9
0
9
19,6%
Jumlah
46
1
47
100%
Sumber : Kepegawaian DINAS SOSIAL Bulan Januari 2014
Berdasarkan Tabel 2.2. di atas maka pegawai DINAS SOSIAL
Kabupaten Bandung berdasarkan golongan terdiri atas Golongan I
sebanyak 4,3 %, Golongan II sebanyak 15,2 %, Golongan III
sebanyak 60,9 % dan Golongan IV sebanyak 19,6%, melihat
komposisi tersebut, pagawai DINAS SOSIAL didominasi oleh
golongan III, dilain sisi DINAS SOSIAL memerlukan tambahan
pegawai Golongan III dan II
untuk tenaga pekerja sosial dan
administrasi.
Di samping pendidikan formal, pegawai DINAS SOSIAL juga
telah mengikuti pendidikan struktural, data selengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut:
Renstra Dinsos 2011
II- 14
Tabel 2.3
Data Pegawai Negeri Sipil DINAS SOSIAL Kabupaten Bandung
yang Telah Mengikuti Pendidikan Struktural dan Jabatan
berdasarkan Esselon Tahun 2014
No.
Esselon
Jumlah
Pegawai
1.
2.
3.
4.
II b
III a
III b
IV
Jumlah
1 orang
1 orang
3 orang
19 orang
24 orang
Tingkat
Diklatpim
II
III
III
IV
Jumlah
Pegawai
yang
mengikuti
1
1
3
19
24
%
4,2%
4,2%
12,5%
79,2%
100%
Sumber : Kepegawaian DINAS SOSIAL Bulan Januari 2014
2.3 Sarana dan prasarana pada DINAS SOSIAL Kabupaten
Bandung
DINAS SOSIAL Kabupaten Bandung memiliki gedung
kantor dengan luas sebesar 384 m2, Kendaraan dinas roda 4
sebanyak 8 unit dan roda 2 sebanyak 13 unit, saluran telepon
sebanyak 1 line, fasilitas komputer terdiri dari 20 unit laptop,
10 unit komputer PC dalam kondisi baik, yang didukung oleh
jaringan internet yang bisa diakses di seluruh ruangan.
Jaringan internet ini merupakan media komunikasi yang
efektif, baik untuk kepentingan intern DINAS SOSIAL maupun
untuk dapat diakses instansi lainnya dan masyarakat yang
membutuhkan informasi. DINAS SOSIAL memiliki ruang rapat
yang
refresentatif
dengan
kapasitas
±
20
orang
dengan
dilengkapi oleh fasilitas AC yang baik. Sarana lainnya yaitu
tersedia Mushola untuk beribadah dengan 4 (empat) kamar
mandi dalam keadaan baik dan nyaman.
Renstra Dinsos 2011
II- 15
2.4 Kinerja Pelayanan SKPD
Berdasarkan
Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 17 Tahun 2007
tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Bandung, Peraturan
Daerah Kabupaten Bandung Nomor 16 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung
Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas
Daerah Kabupaten Bandung, Beserta Peraturan Bupati Bandung
No.55 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati
Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas.
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung,
maka
jenis
pelayanan
yang
dilakukan
oleh
Dinas
Sosial
Kabupaten Bandung sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya
adalah sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan Dinas Sosial teknis sesuai dengan
lingkup tugasnya;
b. Penyelenggaraan
urusan
pemerintahan
dan
pelayanan
umum sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya;
Kabupaten Bandung pada saat ini masih berada dalam
kondisi
yang
dengan
jumlah
populasi
maupun
kualitas
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) cukup tinggi
mencapai 261.879 PMKS. Jumlah tersebut tercakup di dalam 22
jenis PMKS dengan berbagai sebab, terutama masalah yang
Renstra Dinsos 2011
II- 16
berakar pada 5 kategori masalah sosial, yaitu kemiskinan,
kecacatan, keterlantaran serta rawan terjadinya bencana dan
pengungsi. Kabupaten Bandung merupakan Kabupaten dengan
jumlah penduduk sebanyak 3.215.548 jiwa pada tahun 2010,
dengan kondisi sangat beragam tersebar di 31 Kecamatan.
Keadaan Kecamatan mulai dari yang padat dengan perumahan
dan kendaraan sampai dengan pedesaan yang belum tersentuh
sarana dan prasarana hidup dan memadai.
Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung dalam hal ini
Dinas Sosial, selama ini telah menyelenggarakan kesejahteraan
sosial berupa pemberian pelayanan rehabilitas sosial, jaminan
sosial, pemberdayaan sosial dan perlindungan sosial sebagai
perwujudan pelaksanaan kewajiban negara dalam menjamin
terpenuhinya hak atas kebutuhan dasar warga masyarakat
miskin, lemah/rentan dan tidak mampu. Kesemuanya itu
dijalankan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga Kabupaten
Bandung
khususnya
kesejahteraan
sosial
PMKS,
dapat
sehingga
penyelenggaraan
memberikan
keadilan
bagi
sosial,
telah
masyarakat untuk dapat hidup secara layak.
Dalam
menyelenggarakan
kesejahteraan
diupayakan pula peningkatan peran masyarakat yang seluasluasnya baik perorangan, keluarga, kelompok/komunitas dan
organisasi masyarakat demi terselenggaranya kesejahteraan
sosial
yang
terarah,
terpadu
dan
berkelanjutan.
Hal
ini
mencakup sasaran berupa Potensi dan sumber kesejahteraan
sosial (PSKS) yang ada di Kabupaten Bandung, yang pada tahun
2012 mencapai 12.639 PSKS, tercakup dalam 13 jenis PSKS.
Hasil Pencapaian Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan
melalui
kebijakan,
Program
dan
Kegiatan-Kegiatan
APBD
Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2010, jumlah komulatif
Renstra Dinsos 2011
II- 17
capaian kinerja kegiatan, yang dicapai/out come kegiatan secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :
1. Rata-rata
persentase
PMKS
memiliki
kemandirian
ekonomi.(4%)
2. Presentase
rata-rata
PMKS
yang
ditangani
mampu
menghadapi situasi kritis.(1.19%)
3. Rata-rata
anak
yang
ditangani
mampu
mendapat
kesejahteraan sosial yang harmoni (1.83%)
4. Rata-rata penyandang cacat yang ditangani berfungsi secara
fisik. (1.38%)
5. Persentase lembaga kesejahteraan sosial yang aktif melayani
PMKS. (24%)
6. Rata-rata PMKS yang ditangani mampu berintegrasi sosial.
(7.48%)
7. Persentasi
warga
masyarakat
yang
menjadi
tenaga
kesejahteraan sosial masyarakat dan kalangan dunia usaha
yang berperan dalam pembangunan bidang kesejahteraan
sosial. (3.48%)
2.5 Tantangan dan Peluang pengembangan pelayanan SKPD
Adapun mengenai faktor-faktor internal yang berpengaruh
berdasarkan Analisis Lingkungan Internal (ALI) Dinas Sosial
dapat digambarkan sebagai berikut :
Kekuatan (Strengths) :
a. Adanya struktur organisasi dan tata kerja serta Tupoksi yang
jelas.
b. Tersedianya kualitas SDM yang memadai sebanyak 47 orang.
c. Diterapkannya sendi-sendi pelayanan di lingkungan Dinas
secara konsekuen.
Renstra Dinsos 2011
II- 18
Kelemahan (Weakness) :
a. Kualitas SDM yang ada belum sesuai dengan kualifikasi.
b. Volume, Sarana, Prasarana (komputer , kendaraan dinas dan
lain-lain) yang tersedia belum mencukupi untuk mendukung
kegiatan pelayanan.
c. Alokasi dana yang belum memadai dibandingkan dengan
volume dan jenis pelayanan yang harus dilaksanakan.
Sedangkan
faktor-faktor
Eksternal
yang
berpengaruh
berdasarkan Analisis Lingkungan Eksternal (ALE) adalah sebagai
berikut :
Peluang (Opportunities) :
1. Adanya
peraturan
perundang-undangan
yang
dapat
yang
besar
memperkuat operasionalisasi pelaksanaan tugas.
2. Jumlah
penduduk
Kabupaten
Bandung
merupakan potensi
3. Adanya dukungan dari pimpinan/Bupati.
Tantangan (Threats) :
a. Rendahnya kesadaran hukum masyarakat.
b. Belum optimalnya koordinasi antar instansi/unit kerja terkait.
2.6 Analisis Strategi
Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal (ALI) berupa
kekuatan dan kelemahan serta analisis lingkungan eksternal
(ALE) berupa peluang dan ancaman yang kemungkinan timbul,
maka
disusunlah
strategi-strategi
yang
diperlukan
dengan
memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada untuk
mengatasi berbagai kemungkinan tersebut yaitu dengan melalui
analisis strategi.
Renstra Dinsos 2011
II- 19
Hasil analisis strategi dapat dikemukan dalam bentuk
interaksi faktor antara faktor internal dan faktor eksternal
sebagai berikut :
1. Strategi Strengths – Opportunities (Offensive Strategy)
atau Strategi S-O
Strategi S-O adalah strategi yang menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang.
Adapun strategi yang termasuk dalam strategi S-O adalah :
a. Mendayagunakan Strategi Organisasi dan Tupoksi Dinas
dengan
memanfaatkan
peraturan
perundang-undangan
yang ada;
b. Meningkatkan budaya kerja secara konsekuen dengan
memanfaatkan dukungan dari pimpinan/Bupati;
2. Strategi Strengths – Threats (Diversifikasi Strategy) atau
Strategi S-T
Strategi S-T adalah strategi yang menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman.
Adapun strategi yang termasuk dalam strategi S-T adalah :
a. Mendayagunakan SOTK
dan tata kerja Dinas untuk
mengoptimalkan koordinasi dengan instansi/unit kerja
lainnya;
b. Mengoptimalkan
penerapan
sendi-sendi
pelayanan
di
lingkungan Dinas unutk menegakkan senksi yang tegas
bagi pelanggar ketentuan;
c. Mendayagunakan lokasi kantor yang strategis dan mudah
dijangkau untuk mengatasi rendahnya tingkat kesadaran
hukkum masyarakat;
Renstra Dinsos 2011
II- 20
3. Strategi Weakness–Opportunities (Turn Arround Strategy)
atau Strategi W-O
Strategi
W-O
adalah
strategi
yang
meminimalkan
kelemahan untuk memanfaatkan peluang.
Adapun strategi yang termasuk dalam strategi W-O
adalah :
a. Meningkatkan
memanfaatkan
kualitas
SDM
peraturan
yang
perundangan
ada
yang
dengan
dapat
memperkuat operasionalisasi pelaksanaan tugas;
b. Atasi kurangnya volume, sarana dan prasarana dengan
memanfaatkan dukungan dari Bupati;
4. Strategi Weakness – Threats (Deffensive Strategy) atau
Strategi W-T
Strategi
W-T
adalah
strategi
yang
memininalkan
kelemahan untuk menghindari ancaman.
Adapun strategi yang termasuk dalam strategi W-T adalah
:
a. Meningkatkan kualitas SDM yang ada untuk mengatasi
rendahnya tingkat kesadaran hukum yang ada;
b. Mengoptimalkan koordinasi dengan unit kerja terkait untuk
mengatasi kurangnya sarana dan prasarana serta dana
yang belum memadai
2.7 Faktor-faktor Kunci keberhasilan
Dari sejumlah strategi sebagaimana tersebut di atas, maka
faktor-faktor
kunci
keberhasilan
Dinas
Sosial
dalam
mewujudkan visi dan misinya sesuai dengan hasil identifikasi
faktor-faktor kekuatan, kelemahan, dan ancaman adalah sebagai
berikut :
Renstra Dinsos 2011
II- 21
1. Penerapan
sendi-sendi
meningkatkan
pelayanan
efisiensi
kerja
di
sehingga
lingkungan
Dinas
pelayanan
dapat
berjalan dengan baik;
2. Sumber
daya
manusia
yang
mempunyai
dedikasi
dan
intergrasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya;
3. Adanya dukungan dari Bupati/pPimpinan terhadap setiap
program
kegiatan
penyelenggaraan
pelayanan
kepada
masyarakat;
4. Optimalisasi sarana dan prasarana serta sumber dana yang
ada dengan memperhatikan skala proiritas kegiatan;
5. Kejelasan kewenangan Dinas sesuai dengan Perda Nomor 16
Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah
Kabupaten
Bandung
Nomor
20
Tahun
2007
Tentang
Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung;
Renstra Dinsos 2011
II- 22
BAB III
ISUE-ISUE STRATEGIS
3.1 Identifikasi
Permasalahan
Berdasarkan
Tugas
dan
Fungsi
Pelayanan SKPD
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan
sangat
menentukan
pembangunan
dalam
daerah
proses
bidang
penyusunan
Kesejahteraan
rencana
sosial
untuk
melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya.
Identifikasi
isu
yang
tepat
dan
bersifat
strategis
dapat
meningkatkan pencapaian prioritas pembangunan, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Tugas
pelayanan,
dan
fungsi
senantiasa
Dinas
mampu
Sosial
dalam
menyesuaikan
memberikan
diri
dengan
lingkungan internal maupun eksternal, dan aspiratif
bagi
pengguna layanan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat
dari masyarakat dan lingkungannya merupakan bagian dari
perencanaan yang tidak boleh diabaikan.
Dalam
melaksanakan
program
pembangunan
Bidang
Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Bandung masih dihadapi
hambatan-hambatan
yang
memerlukan
penanganan
dan
pemecahan masalah demi terciptanya keberhasilan program.
Adapun permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan
pembangunan Bidang kesejahteraan sosial, antara lain :
1. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) jumlahnya
meningkat setiap tahun sehingga sasaran selalu lebih banyak
dari capaian.
Renstra Dinsos 2011
III-1
2. Sarana dan prasarana serta SDm masih belum mencukupi
baik jumlah maupun kapabilitas pegawai.
3. Sinkronisasi pengganggaran antara Pemerintah Provinsi dan
Pusat
dengan
Kabupaten
untuk
pembangunan
bidang
kesejahteraan sosial belum optimal.
4. Masih belum optimalnya koordinasi/kerjasama dengan OPD
serumpun
dalam
penanganan
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan Sosial.
Dari permasalahan sosial yang perlu mendapat perhatian
dan keterkaitan dengan urusan serta kewenangan Dinas Sosial
maka isu strategis saat ini yang cukup menonjol dalam
pembangunan kesejahteraan sosial terutama untuk mencapai
kesejahteraan sosial masyarakat Kabupaten Bandung dengan
IPM 80 pada Tahun 2015 yang telah dituangkan dalam RPJMD
Kabupaten
Bandung
tahun
2010-2015.
Isu
strategis
pembangunan daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015,
yang menjadi prioritas penanganan:
1. Pelayanan Publik;
2. Kualitas Sumber Daya Manusia (Pendidikan, Kesehatan, dan
Kesalehan Sosial);
3. Pembangunan perdesaan dan ketahanan pangan;
4. Keamanan dan ketertiban masyarakat;
5. Infrastruktur wilayah dan tata ruang;
6. Kemiskinan, serta;
7. Lingkungan hidup dan bencana;
Renstra Dinsos 2011
III-2
3.2 Telaah visi, misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
VISI BUPATI 2010 – 2015
Menelaah visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala
Daerah
terpilih
ditujukan
untuk
memahami
arah
pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan
kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih dan untuk
mengidentifikasi
faktor-faktor
penghambat
dan
pendorong
pelayanan Dinas Sosial yang dapat mempengaruhi pencapaian
visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut.
Hasil
identifikasi
Dinas
Sosial
tentang
faktor-faktor
penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Sosial yang dapat
mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil
kepala daerah terpilih ini, akan menjadi input bagi perumusan
strategis pelayanan Dinas Sosial. Dengan demikian, isu-isu yang
dirumuskan tidak saja berdasarkan tinjauan pada kesenjangan
pelayanan, tetapi juga berdasarkan kebutuhan pengelolaan
faktor-faktor
penghambat
dan
pendorong,
agar
dapat
berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi kepala daerah dan
wakil kepala daerah terpilih.
Renstra Dinsos 2011
III-3
Tabel 3.2.1
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Sosial
terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah
Visi : Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing,
melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan
Perdesaan, berlandaskan Religius Kultural dan Berwawasan Lingkungan
Misi dan Program
Permasalahan
Faktor
No. KDH dan Wk. KDH
Pelayanan Dinas
Penghambat
Pendorong
Terpilih
Sosial
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Meningkatnya keberfungsian sosial bagi PMKS
1. Program
tingginya
Adanya
 Terbatasnya
Pemberdayaan
jumlah
dukungan dari
jumlah layanan
Fakir Miskin,
keluarga fakir
pemerintah
terhadap KFM
Komunitas Adat
miskin
kecamatan dan
terpencil (KAT) dan
desa
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
lainnya
2. Program Pelayanan  Terbatasnya
Tidak
 Tersedianya
dan Rehabilitas
tersedianya
layanan
PSKS
Kesejahteraan
pekerja
homecare dan
 Adanya regulasi
Sosial
sosial
Fostercare bagi
tentang pekerja
profesional
LU
sosial
 Terbatasnya
profesional
pelayanan
tromatik bagi
masyarakat
yang
mengalami
guncangan
3. Program pembinaan  Tingginya
Terbatas nya
Tersedianya
anak terlantar
SDM yang ada PSKS
jumlah
keterlantaran
anak
 Belum adanya
rumah
perlindungan
anak
 Belu adanya
aksesibilitas
bagi anak
disabillitas
Renstra Dinsos 2011
III-4
Visi : Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing,
melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan
Perdesaan, berlandaskan Religius Kultural dan Berwawasan Lingkungan
Misi dan Program
Permasalahan
Faktor
No. KDH dan Wk. KDH
Pelayanan Dinas
Penghambat
Pendorong
Terpilih
Sosial
4. Program pembinaan  Pelayanan
Sifat tertutup  Adanya RBM
para penyandang
keluarga Odk  Ketersediaan
terhadap ODK
cacat dan trauma
di daerah
lebih terfokus
dana
pada perkotaan pedesaan
 Belum
tersedianya
aksesibilitas
bagi ODK pada
tempat-tempat
pelayanan
umum
5. Program pembinaan  Belum adanya
Adanya
 Belum
panti asuhan/panti
partisipasi
standarisasi
adanya
jompo
pelayanan
pemahaman masyarakat
dalam
dalam panti
secara
penanganan
makro dari
 Jumlah panti
PMKS dalam
pengurus
yang cukup
panti
maupun
besar
pengelola
panti
 Keterbatasan
SDM yang
ada
6. Program pembinaan
Sulitnya untuk Pemerintah
Adanya tenaga
eks penyandang
mendapatkan
desa maupun
PSKS
penyakit sosial (eks
data akurat
masyarakat
narapidana, PSK,
PMKS Tuna
tidak
narkoba dan
Sosial
memiliki/men
penyakit sosial
utupi data
lainnya)
PMKS Tuna
Sosial
7. Program
Tidak adanya
Belum adanya Jiwa
pemberdayaan
dana insentif
regulasi yang
relawan/sosial
kelembagaan
bagi PSKS
memungkinka dari PSKS
kesejahteraan sosial
n untuk
diberikan
dana insentif
Renstra Dinsos 2011
III-5
3.3 Penentuan Isu- isu Strategis
Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan
dengan fenomena atau belum dapat diselesaikan pada periode
lima tahun sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang
bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu
diatasi secara bertahap.
Isu
strategis
tingginya
penduduk
miskin,
berdampak
langsung pada penurunan daya beli, keterbatasan mengakses
pelayanan kesejahteraan dan pendidikan, yang kesemuanya
memberikan
kontribusi
terhadap
peningkatan
indek
pembangunan manusia (IPM). Rendahnya daya beli masyarakat
menyebabkan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial
semakin meningkat. Penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS) adalah komunitas keluarga miskin, hampir miskin, dan
fakir miskin, seperti
1. Anak balita terlantar
2. Anak terlantar
3. Anak nakal
4. Anak jalanan
Wanita rawan ekonomi, korban tindak kekerasan, lanjut usia
terlantar,
penyandang
cacat,
tuna
susila,
pengemis,
gelandangan, bekas warga binaan lembaga kemasyarakatan
(BWBLK), korban penyalahgunaan NAPZA, keluarga fakir miskin,
keluarga berumah tidak layak huni, keluarga bermasalah sosial,
psikologi, korban bencana alam, korban bencana sosial atau
pengungsi, pekerja migrant terlantar, orang dengan HIV/AIDS
(ODHA), keluarga rentan. Hal ini memerlukan pelayanan yang
Renstra Dinsos 2011
III-6
terpadu dan berkesinambungan. Dinas sosoial sebagai instansi
pemerintahan
bertanggung
jawab
dalam
menyelenggarakan
pelayanan kesejahteraan sosial, yang dalam pelaksanaannya
menggunakan partisipasi masyarakat dengan menggali Potensi
Sumber
Kesejahteraan
Sosial
Kesejahteraan
Sosial
(PSKS)
meliputi potensi yang ada pada diri manusia, alam dan institusi
Sosial
yang
dapat
digunakan
untuk
menunjang
usaha
Kesejahteraan Sosial.
Berdasarkan identifikasi permasalahan-permasalahan, dan
hasil telaahan lainnya, maka isu strategis yang berkembang di
Dinas Sosial Kabupaten Bandung yaitu :
1. Kemiskinan
2. Keterlantaran
3. Kecacatan, dan
4. Kebencanaan
Renstra Dinsos 2011
III-7
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1
VISI DAN MISI
Perubahan Rencana Strategis Dinas Sosial Kabupaten
Bandung Tahun 2010 – 2015 berpedoman pada Peraturan
Daerah Nomor 5 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun
2010-2015 dan memperhatikan Rencana Strategi Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 - 2013.
Visi Kabupaten
Bandung yang tercantum dalam RPJMD yaitu “Terwujudnya
Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan BerdayaSaing,
melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan
Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kulturaldan
Berwawasan Lingkungan”. Visi tersebut dijabarkan ke dalam 7
(tujuh) Misi Pembangunan yaitu :
1. Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi.
2. Meningkatkan
kualitas
Sumber
Daya
Manusia/SDM
(pendidikan dan kesehatan) yang berlandaskan Iman dan
takwa serta melestarikan budaya sunda.
3. Memantapkan pembangunan perdesaan.
4. Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah.
Renstra Dinsos 2011
IV-1
5. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan
tata ruang wilayah.
6. Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing.
7. Memulihkan
keseimbangan
lingkungan
dan
menerapkan
pembangunan berkelanjutan.
Perwujudan Visi dan Misi tersebut akan dibangun untuk
membantu bahu membahu, dalam budaya sunda yang dikenal
istilah “Sabilulungan”, dengan pengertian sareundeuk, saigel,
sabobot sapihanean, rempug jukung sauyunan, rampak gawe
babarengan yang mengandung arti silih asah, silih asuh, silih
asih sareng silih wawangi. Kinerja pemerintahan dan kehidupan
masyarakat harus dilandasi oleh semangat “Sabilulungan” yang
identik dengan nyantri, nyunda, nyantana, nyantika, nyakola
dan sikap yang luhur, luhung, parigel, gesit binangkit. melalui
filosofi nilai luhur budaya sunda ini, menjadikan energi kolektif
luar biasa yang secara konstektual dapat terwujud dalam bentuk
kerjasama warga dengan pemerintah atau tumbuhnya sinergitas
antara peran pemerintah dengan partisipasi aktif masyarakat
dalam menyelesaikan berbagai isu dan permasalahan.
Untuk bisa mewujudkan rencana Pembangunan Pemerintah
Kabupaten Bandung yang mengacu pada Visi dan Misinya, maka
Dinas sosial mempunyai Visi “Terwujudnya
Kualitas
Pelayanan
Kesejahteraan
Sosial
Peningkatan
Masyarakat
Kabupaten Bandung”.
Agar Visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong
efektivitas dan efisiensinya perencanaan pembangunan yang
Renstra Dinsos 2011
IV-2
profesional
maka
rumusan
Misi
Dinas
Sosial
Kabupaten
Bandung Tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan
upaya
perlindungan,
rehabilitas
dan
pemberdayaan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial.
2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan kemitraan dunia
usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
3. Melestarikan
nilai-nilai
kepahlawanan,
keperintisan,
dan
kesetiakawanan sosial.
4. Meningkatkan upaya pengurangan resiko bencana.
5. Meningkatkan mutu, keterjangkauan dan prpofesionalitas
pelayanan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan
sosial.
Renstra Dinsos 2011
IV-3
Tabel 4.1
Keterkaitan Visi dan Misi Dinas Sosial Kabupaten Bandung dengan Visi
Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015.
Visi Pemerintah Kabupaten
Bandung tahun 2010 –2015
Visi DINAS SOSIAL Kabupaten
Bandung tahun 2010 – 2015
“Mewujudkan Kabupaten Bandung
yang maju, Mandiri dan Berdaya
Saing, Melalui Tatakelola
Pemerintahan Yang Baik dan
Pemantapan Pembangunan
Perdesaan Berlandaskan Religius
Kultural dan Berwawasan
Lingkungan”
“Terwujudnya Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Kesejahteraan Sosial Masyarakat
Kabupaten Bandung”
Misi
Misi
1. Meningkatkan Profesionalisme
Birokrasi.
2. Meningkatkan Kualitas SDM
(Pendidikan dan Kesehatan),
memantapkan Kesalehan Sosial
berlandaskan Iman dan Taqwa.
3. Memantapkan pemulihan
Keseimbangan Lingkungan
Pembangunan Berkelanjutan.
4. Menggali, menumbuhkembangkan
dan melestarikan budaya sunda
serta kearifan lokal lainnya.
5. Memantapkan Pembangunan
Perdesaan.
6. Meningkatkan Ketersediaan dan
kualitas Infrastruktur serta
Keterpaduan pemanfaatan Tata
Ruang Wilayah.
7. Meningkatkan partisipasi sektor
swasta, pemberdayaan ekonomi
kerakyatan dan daya saing daerah.
Renstra Dinsos 2011
1. Meningkatkan upaya
perlindungan, rehabilitas dan
pemberdayaan sosial bagi
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial.
2. Meningkatkan partisipasi
masyarakat dan kemitraan
dunia usaha dalam
penyelenggaraan
kesejahteraan sosial.
3. Melestarikan nilai-nilai
kepahlawanan, keperintisan,
dan kesetiakawanan sosial.
4. Meningkatkan upaya
pengurangan resiko bencana.
5. Meningkatkan mutu,
keterjangkauan dan
prpofesionalitas pelayanan
sosial bagi penyandang
masalah kesejahteraan sosial.
IV-4
4.2 Tujuan dan Sasaran
Kabupaten Bandung.
Tujuan
Dinas
Jangka
Sosial
Menengah
Kabupaten
DINAS
SOSIAL
Bandung
adalah
meningkatnya keberfungsian sosial bagi PMKS serta partisipasi
masyarakat
dan
kemitraan
dunia
usaha
dalam
menyelenggarakan kesejahteraan sosial.
Adapun sasaran Dinas Sosial adalah
1. meningkatkan
upaya
perlindungan,
rehabilitasi
dan
pemberdayaan sosial bagi PMKS
2. meningkatkan partisipasi masyarakat dan kemitraan duina
usaha dalam menyelenggarakan Kesejahteraan sosial.
Renstra Dinsos 2011
IV-5
Tabel. 4.2
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
Dinas Sosial Kabupaten Bandung
Tujuan
Sasaran
Meningkatkan upaya
pemberdayaan sosial
Meningkatkan upaya
rehabilitasi sosial
Meningkatnya
keberfungsian sosial bagi
PMKS
Indikator Kinerja
Rata-rata keluarga fakir miskin yang
ditangani mampu memiliki
kemandirian ekonomi
Rata-rata PMKS yang ditangani
mampu mengurus diri sendiri dan
menghadapi situasi kritis
Rata-rata PMKS yang ditangani
mampu beritegrasi sosial
Rata-rata PMKS yang ditangani
mampu berfungsi secara fisik
Meningkatnya pemenuhan
kebutuhan dasar anak
Meningkatkan partisipasi
masyarakatb dan
kemitraan duina usaha
dalam menyelenggarakan
kesejateraan sosial
Renstra Dinsos 2011
Meningkatkan partisipasi
masyarakatb dan kemitraan
duina usaha dalam
menyelenggarakan
kesejateraan sosial
Rata-rata anak yang ditangani
mampu mendapat kesejahteraan
sosial yang harmoni
Persentasi warga masyarakat yang
menjadi tenaga kesejahteraan sosial
masyarakat dan kalangan dunia
usaha
yang
berperan
dalam
pembangunan bidang kesejahteraan
sosial
Satuan
1
Target Kinerja Pada tahun ke2
3
4
5
%
4,07%
4,22%
4,53%
4,9%
5,5%
%
1.73%
4,28%
6,22%
9,59%
14,43%
%
10,84
%
21,02
%
34,23%
50,34%
70,71%
%
2,59%
7,90%
14,59%
25,73%
39,45%
%
2,18%
3,26%
4,54%
7,40%
%
3,96%
8,29%
13,82%
20%
10,26%
28,06%
IV-6
4.3 Strategi Dinas Sosial Kabupaten Bandung
Dalam rangka mencapai visi dan misi seperti yang di
kemukakan
terdahulu,
makavisi
dan
misi
tersebut
harus
dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan operasional
berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals) organisasi.
Tujuan
strategis
merupakan
penjabaran
atau
implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun.
Dengan diformulasikannya tujuan strategis ini maka Dinas
Sosial
dapat
secara
tepat
mengetahui
apa
yang
harus
dilaksanakan olehorganisasi dalam memenuhi visi misinya
untuk kurun waktu satu sampai lima tahun kedepan dengan
mempertimbangkan sumberdaya dan kemampuan yang dimiliki.
Lebih dari itu, perumusan tujuan strategis ini juga akan
memungkinkan Dinas Sosial untuk mengukur sejauh mana
visimisi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis
dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi.
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial ditujukan kepada
perseorangan, kelompok, keluarga, komunitas, dan masyarakat
penyandang
masalah
kesejahteraan
sosial.
Pelaksana
penyelenggaraan kesejahteraan sosial seperti dimaksud di atas
ditujukan kepada ;
Renstra Dinsos 2011
IV-7
(1) Anak yang mengalami kesejahteraan sosial, yang meliputi ;
anak belita terlantar, anak terlantar, anak nakal, anak
jalanan, anak yang berkonflik dengan hukum, anak korban
bencana alam dan sosial, serta anak yang mengalami
perlakuan salah ;
(2) Keluarga penyandang masalah kesejahteraan sosial yang
meliputi ; keluarga fakir miskin, keluarga berumah tidak
layak huni; keluarga bermasalah sosial psikologis, keluarga
rentan; keluarga yang menggelandang dan mengemis; serta
keluarga pekerja migran bermasalah;
(3) Korban bencana alam dan sosial;
(4)
Masalah
gender
kesejahteraan
dan
sosial,
wanita
yang
penyandang
meliputi
;
masalah
wanita
tuna
susila,wanita korban kekerasan dalam rumah tangga, dan
wanita rawan sosial ekonomi;
(5) Komunitas adat terpencil;
(6) Penyandang disabilitas;
(7) Lanjut usia terlantar;
(8) Korban penyalahgunaan NAPZA;
(9) Orang dengan HIV/AIDS;
(10) Masalah sosial yang dihadapi klien dirumah sakit; dan
(11) Masalah kesejahteraan sosial yang dihadapi masyarakat.
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial dilaksanakan di dalam
lembaga kesejahteraan sosial maupun di luar lembaga kesejahteraan
sosial. Penyelenggaraan kesejahteraan sosial di dalam lembaga
kesejahteraan sosial. Penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang di
luar
lembaga
Renstra Dinsos 2011
kesejahteraan
sosial
merupakan
aktivitas
IV-8
penyelenggaraan
kesejahteraan
sosial
yang
dilakukan
di
masyarakat.
Lembaga Kesejahteraan Sosial merupakan organisasi sosial
atau perkumpulan sosial yang melaksanakan penyelenggaraan
kesejahteraan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang
berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. Setiap
Lembaga
Kesejahteraan
Sosial
harus
melaksanakan
penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.
Sarana
dan
Prasarana
yang
digunakan
dalam
penyelenggaraan sosial meliputi; (1)Panti Sosial; (2)Pusat Rehabilitas
Sosial; (2)Pusat Pendidikan dan Pelatihan; (3)Pusat Kesejahteraan
Sosial; (4) Rumah singgah; (5)Rumah Perlindungan Sosial; (6)Loka
Bina Karya.
Rehabilitas
Sosial
ditujukan
untuk
memulihkan
dan
mengembangkan kemampuan penyandang masalah kesejahteraan
sosial agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar.
Rehabilitas Sosial dapat dilaksanakan secara persuasif, motivatif,
koersif, baik secara perorangan, kelompok, keluarga, komunitas,
masyarakat maupun panti sosial. Rehabilitas Sosial dapat diberikan
dalam bentuk;
(1) Motivasi dan Diagnosis Kewirausahaan;
(2) Bimbingan Sosial Spiritual;
(3) Bimbingan fisik;
(4) Bimbingan Sosial;
(5) Bimbingan Resosialisasi;
Renstra Dinsos 2011
IV-9
(6 ) Bimbingan lanjut; dan/atau
(7) Rujukan.
Pemberdayaan Sosial ditujukan untuk memperdayakan
seseorang, kelompok, keluarga, komunitas, dan masyarakat yang
mengalami masalah kesejahteraan sosial agar mampu memenuhi
kebutuhannya secara mandiri. Dalam pemberdayaan sosial
dilakukan kegiatan pekerjaan sosial untuk meningkatkan peran
serta lembaga dan/atau perseorangan sebagai potensi dan
sumber
daya
alam
penyelenggaraan
kesejahteraan
sosial.
Pemberdayaan sosial dilakukan melalui; Peningkatan kemauan
dan kemampuan; Penggalian potensi sumber daya; Penggalian
nilai-nilai dasar; dan pemberian akses; dan/atau pemberian
bantuan usaha. Pemberdayaan sosial dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial dilakukan dalam bentuk;
(1)Diagnosis dan pemberian motivasi;
(2)Pelatihan Keterampilan;
(3)Pendampingan;
(4)Pemberian stimulan modal, peralatan usaha dan tempat
usaha;
(5)Peningkatan akses pemasaran hasil usaha;
(6)Supervisi dan Advokasi Sosial;
(7)Penguatan Keserasian Sosial;
(8)Penataan Lingkungan Sosial; dan
(9)Bimbingan Lanjut.
Renstra Dinsos 2011
IV-10
Pengembangan
masyarakat
ditujukan
untuk
meningkatkan kehidupan seluruh komunitas dan masyarakat
melalui partisipasi aktif dan atas prakarsa sendiri.
Perlindungan sosial merupakan intervensi pekerjaan sosial
yang ditujukan untuk mencegah dan menangani resiko akibat
guncangan
dan
kerentanan
sosial
seseorang,
keluarga,
kelompok, komuniti, dan/atau masyarakat agar kelangsungan
hidupnya dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dasar
minimal.
Perlindungan
sosial
dapat
dilaksanakan
melalui
pemberian bantuan sosial, advokasi sosial; dan/atau bantuan
hukum.
Bantuan
dimaksudkan
agar
seseorang,
keluarga,
kelompok, komunitas, dan/atau masyarakat yang mengalami
guncangan dan kerentanan sosial dapat mengatasi masalahnya
sendiri sehingga mereka hidup secara wajar. Bantuan sosial
dapat bersifat sementara dan/atau berkelanjutan dalam bentuk
pemberian bantuan langsung, penyediaan aksebilitas, dan/atau
penguatan dalam memecahkan masalah sosialnya.
Advokasi sosial dimaksudkan untuk melindungi dan
membela seseorang, keluarga, kelompok, komunitas, dan/atau
masyarakat yang dilanggar haknya. Advokasi sosial dapat
diberikan
dalam
bentuk
penyadaran
hak
dan
kewajiban,
pembelaan, dan pemenuhan hak.
Renstra Dinsos 2011
IV-11
Bantuan
kepentingan
hukum
diselenggarakan
seseorang,
keluarga,
untuk
kelompok,
mewakili
komunitas,
dan/atau masyarakat yang menghadapi masalah hukum dalam
pembelaan atas hak, baik didalam maupun diluar pengadilan,
bantuan hukum dapat diberikan dalam bentuk pembelaan dan
konsultasi hukum.
Adapun tujuan strategis dari Dinas Sosial adalah sebagai
berikut:
1. Mewujudkan masyarakat yang berdaya.
2. Meningkatkan pelayanan rehabilitasi sosial bagi masyarakat.
3. Meningkatkan pelayanan perlindungan sosial.
4. Mewujudkan pelestarian kepahlawanan, keperintisan dan
kesetiakawanan sosial.
5. Mewujudkan
peningkatan
kapasitas
aparatur
dan
kelembagaan dinas sosial.
Tabel. 4.3
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Visi : Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial
Masyarakat Kabupaten Bandung
MISI I : Meningkatkan upaya perlindungan, rehabilitas
dan
pemberdayaan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.
Tujuan
Sasaran
Strategi
1.
Meningkatkan Meningkatnya
Pemberdayaan
kesejahteraan
Sosial
sosial Fakir
Miskin
Meningkatkan
taraf ekonomi
keluarga fakir
miskin
2.
Meningkatkan  Meningkatnya
pelayanan
keberfungsian
rehabilitasi sosial
fisik bagi
Peningkatan
pelayanan
keberfungsian
Renstra Dinsos 2011
Kebijakan
Meningkatkan
persentasi
penanganan bagi
keluarga fakir
miskin
Meningkatkan
persentasi
pelayanan
IV-12
Visi : Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial
Masyarakat Kabupaten Bandung
bagi masyarakat
penyandang
cacat
 Meningkatnya
pelayanan
sosial
pemenuhan
hak dasar
anak
 Meningkatnya
kemampuan
integrasi
sosial
3.
Meningkatkan
Meningkatnya
pelayanan
pemberian
perlindungan
pemenuhan
sosial
kebutuhan
dasar
bagi
Lanjut usia
sosial
keberfungsian
sosial
Peningkatan
kualitas
pelayanan bagi
lanjut
usia
terlantar
Meningkatkan
pemberian
pemenuhan
kebutuhan
dasar lanjut usia
MISI II :Meningkatkan partisipasi masyarakat dan kemitraan dunia usaha
dalam penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.
Tujuan
1.
Meningkatkan
partisipasi
masyarakat
dan
kemitraan
dunia
usaha
dalam
menyelenggarakan
kesejahteraan
sosial
Sasaran
Strategi
Meningkatnya
Peningkatan
pemahaman
sinergitas
masyarakat dan
dunia
usaha
dalam
penanganan
PMKS
MISI III :Melestarikan
kesetiakawanan sosial.
Mewujudkan
pelestarian
nilainilai
kepahlawanan,
keperintisan
dan
Renstra Dinsos 2011
nilai-nilai
Meningkatnya
generasi muda
yang memahami
nilai-nilai
kepahlawanan
kepahlawanan,
Peningkatan
pemahaman
nilai-nilai
kepahlawanan
dan
Kebijakan
Meningkatkan
ketersedian
regulasi
penyelenggaraan
kesos
keperintisan,
dan
Meningkatkan
nilia-nilai
kepahlawanan
dan
kesetiakawanan
IV-13
Visi : Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial
Masyarakat Kabupaten Bandung
kesetiakawanan
sosial
dan
kesetiakawanan
sosial
kesetiakawanan
sosial
pada
muda
generasi
MISI IV :Meningkatkan upaya pengurangan resiko bencana.
Mewujudkan
pelayanan
sosial
bagi
korban
bencana
Meningkatnya
kualitas
pelayanan
sosial
bagi
korban bencana
Peningkatan
pelayanan
psikososial dan
advokasi sosial
bagi
korban
bencana
Meningkatkan
upaya
pengurangan
tromatik
bagi
korban bencana
MISI V :Meningkatkan mutu, keterjangkauan dan profesionalitas
pelayanan sosial bagi penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.
Mewujudkan
peningkatan
kapasitas aparatur
dan
kelembagaan
Dinas Sosial
Meningkatnya
kemampuan
pegawai
di
bidang
pelayanan
kesejahteraan
sosial
Peningkatan
kualitas
dan
profesionalisme
SDM
melalui
pendidikan dan
pelatihan
Meningkatkan
pendidikan dan
pelatihan
bagi
SDM
secara
formal
dan
nonformal
Dinas Sosial Kabupaten Bandung dalam merumuskan visi
maupun misi tidak terlepas dari adanya benang merah atau
hubungan sebab akibat dari visi yang telah ditetapkan unit kerja
induknya yaitu Kabupaten Bandung, sehingga akan tergambar
dalam penetapan visi dan misi Dians dalam mencapai tujuan
dan sasarannya terutama yang menonjol adalah banyaknya
program/kegiatan yang melibarkan partisipasi masyarakat yaitu
penggalian potensi sumber kesejahteraan sosial secara langsung,
pendekatan mental religius, kultural dan wawasan lingkungan
dalam membina Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.
Renstra Dinsos 2011
IV-14
Penetapan Visi dan Misi Dinas merupakan komitmen
seluruh komponen organisasi berdasarkan kepada Analisis
Lingkungan Internal (ALI) dan Analisis Lingkungan Eksternal
(ALE) dan menurut perkembangan kebutuhan masyarakat pada
intinya dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Kekuatan :
a. PNS 95 orang, Tenaga Kontrak Kerja 1 orang, Sukwan 15
orang.
b. Memiliki 2 buah unit Pelayanan Teknis Daerah, UPTD Loka
Bina Karya di paseh dan UPTD Panti Rehabilitasi Sosial di
Lembang.
c. Terdapat 55 buah panti sosial (panti sosial asuhan anak 52,
panti sosial wherda 1, panti sosial penyandang cacat 2) dan
85 buah organisasi sosial/yayasan.
d. Adanya
60
kewenangan
dinas
Bidang
Sosial
sesuai
peraturan daerah Kabupaten Bandung Nomor: 17 Tahun
2007, tentang Kewenangan Kabupaten Bandung, Bidang
Sosial.
e. Eksistensi
Dinas
Sosial
Kabupaten
Bandung
sesuai
peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor: 20 Tahun
2007, tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah
Kabuapten Bandung.
f. Adanya Satgasos penanggulangan bencana dan pengungsi
(PBP).
g. adanya sarana dan prasarana kantor yang mendukung.
h. Dukungan Bupati Bandung dan DPRD Kabupaten Bandung.
Renstra Dinsos 2011
IV-15
i. Adanya Pekerja Sosial Masyarakat.
j. Dukungan
program/kegiatan
lintas
instansi
vertikal
(propinsi dan Pusat).
2. Kelemahan
a. Alokasi Anggaran Dinas yang belum memadai dibanding
dengan populasi PMKS yang harus ditangani pada tiap
tahunnya hanya berkisar 1 - 5%.
b. Sarana
dan
prasarana
Panti
Sosial/persinggahan
pembinaan belum memadai.
c. Belum meratanya penanganan/pengentasan kemiskinan
memerlukan
koordinasi
lintas
sektoral,
mengingat
populasinya tersebar di 267 desa 9 kelurahan sehingga
memerlukan pandataan yang akurat.
d. Sosialisasi kewenangan Dinas sasaran garapan maupun
program/kegiatan belum maksimal diketahui oleh tingkat
kecamatan, desa dan masyarakat luas.
3. Peluang :
a. Peraturan
per-undang-undangan
bidang
kesejahteraan
sosial.
b. Terdapat LSM, Orsos/Yayasan yang bergerak dibidang
usaha kesejahteraan sosial.
c. Adanya gerakan rereongan sarupi dan sapujaga sebagai
wujud kesetiakawanan sosial.
d. Adanya koordinator kegiatan kesejahteraan sosial (KKKS)
Kabupaten Bandung
e. danya komisi penanggulangan AIDS Daerah (KPAD)
Renstra Dinsos 2011
IV-16
4. Ancaman :
a. Belum adanya tenaga teknis khusus tingkat kecamatan
yang menangani Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
yang populasinya ribuan dan terkonsentrasi dipedesaan.
b. Belum adanya ketepatan dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi
antarjajaran
lini
(teknis)
dan
jajaran
staf
(Administrasi) dalam Penanganan permasalahan sosial.
c. Adanya kebijakan penanganan pengentasan kemiskinan
yang tidak terpusat memberi peluang membengkaknya
birokraasi.
d. Populasi
penyandang
masalah
kesejahteraan
sosial
mengalami luktuasi yang tidak menentu dan mempunyai
indikator tidak berkurang.
Dengan analisis faktor internal dan eksternal berdasarkan
kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman, yang diuraikan
diatas serta dihubungkan dengan visi dan misi Kabupaten
Bandung maka Dinas Sosial Kabupaten Bandung menetapkan
visi:
“
Terwujudnya
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Kesejahteraan Sosial serta Tertib Administrasi Tahun 2015
“
Visi tersebut di atas diaplikasikan kedalam beberapa Misi:
a. Memperluas jangkauan pelayanan sosial bagi PMKS dan
meningkatkan mutu kesejahteraan sosial.
b. Mengembangkan sistem bantuan, perlindungan, pemulihan,
dan jaminan sosial.
Renstra Dinsos 2011
IV-17
c. Meningkatkan
profesinalitas
Aparatur
dalam
pelayanan
publik.
d. Meningkatkan kesadaran partisipasi, kemitraan masyarakat.
e. Mengembangkan
sarana
dan
prasarana
PMKS
serta
melestarikan nilai kejuangan, keperintisan kepahlawanan
serta usaha kesejahteraan sosial.
f. Menyediakan Database PMKS
4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD
Strategi
pencapaian
tujuan
dan
sasaran
merupakan
rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya
organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan meliputi perumusan kebijakan, program dan kegiatan
melalui penyelenggaraan pembangunan bidang Kesejahteraan
Sosial.
Tujuan yang menjadi prioritas Dinas Sosial dalam rangka
melaksanakan misi untuk mencapai visi sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi yaitu :
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kesejahteraan sosial
perseorangan, keluarga, kelompok dan komunitas masyarakat.
2. Meningkatkan penggalian potensi sumber kesejahteraan sosial
(PSKS) dan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial Masyarakat (PMKS).
Tujuan khusus dan sasaran yang dirumuskan dalam kurun
waktu 1 (satu) tahun anggaran adalah sebagai berikut:
Renstra Dinsos 2011
IV-18
1. Melaksanakan pembinaan kelembagaan SDM PMKS dan PSKS
sebagai perwujudan dari pelayanan kesejahteraan sosial.
2. Melaksanakan pembinaan pertisipasi masyarakat sebagai
wujud kepedulian sosial dalam penyatuan korban bencana
dan menjalin warga pahlawan perintis Kemerdekaan Republik
Indonesia.
3. Memelihara
dan
memulihkan
kemampuan
PMKS
dalam
bersosialisasi dengan lingkungan, melaksanakan pencegahan
dan penanggulangan bahaya penyalahgunaan NAPZA serta
perusak sosial lainnya.
4. Mencegah
terjadinya
penambahan
populasi
PMKS
dan
membina tanggung jawab bersama dalam penanggulangan
PMKS
5. Mendukung pembangunan sarana panti sebagai gerakan
kepedulian
sosial
sebagai
usaha
kelompok
masyarakat
tertentu untuk berpartisipasi membantu PMKS.
6. Melaksanakan
kebijakan
pemerintah
dengan
masyarakat
dalam pembinaan fakir miskin dan usaha kesejahteraan sosial
melalui pemberdayaan masyarakat.
7. Membangun sarana prasarana bidang kesejahteraan sosial
secara terpadu dengan menjalin kerjasama serta membina
keberfungsian kesejahteraan sosial masyarakat.
8. Menjalin kerjasama dalam penanggulangan masalah sosial
lintas sektoral serta berkoordinasi dengan wilayah perbatasan.
9. membina Orsos wanita dalam pengurusutamaan gender,
kemandirian perempuan selaras dengan peranan dan kiprah
Renstra Dinsos 2011
IV-19
sosialnya dan memberikan faktor peranan advokasi bantuan
pelembagaan hukum perempuan dan anak.
sasaran umum yang dirumuskan dalam jangka waktu 5
(lima) tahun dekade 2010-2015 sesuai yang dianalisis dalam
rencana strategis adalah sebagai berikut ;
1. Menigkatnya aksebilitas penyandang masalah kesejahteraan
sosial terhadap pelayanan sosial dasar.
2. Menigkatnya kemampuan dan kepedulian sosial masyarakat
secara melembaga dan berkesinambungan.
3. Meningkatnya
ketahanan
sosial
individu,
keluarga
dan
cacat
dan
masyarakat.
4. Meningkatnya
keberdayaan
penyandang
perlindungan anak.
5. Berkurang nya penyakit sosial dan penyandang masalah
sosial.
6. Tersedianya bantuan sosial yang optimal
Sasaranstrategis yang dalam program kegiatan 1 (satu)
tahunyaitutahun 2011 adalah :
1. Terlatihnya SDM pembina dan sebagian penyandang masalah
kesejahteraan sosial serta satgas penanggulangan bencana.
2. Terbinanya anak jalanan/terlantar, jompo luar panti serta
remaja putus sekolah.
3. Terjalinnya
SDM
warga
perintis
kemerdekaan
dalam
pelayanan kesejahteraan sosial.
4. Tersedianya sarana pembinaan bagi penyandang cacat untuk
memperoleh keterampilan usaha mandiri.
Renstra Dinsos 2011
IV-20
5. Terbinanya
wanita
tuna
susila
dan
pencegahan
virus
HIV/AIDS serta penigkatan koordinasi kelambagaan.
6. Terbinanya anak nakal dan eks korban narkoba serta
peningkatan koodinasi kelembagaan.
7. Terselengaranya
pembinaan/bintek
keterampilan
karang
taruna dan PSM.
8. Terbinanya
pengembangan/bintek
keterampilan
Orsos/yayasan/panti sosial.
9. Terbinanya badan usaha/lembaga pengumpulan undian dan
sumbangan sosial
10. Terlengkapinya sarana, prasarana umum PMKS dan panti
sosial.
11. Terpeliharanya sarana dan nilai keperintisan, kejuangan dan
kepahlawanan kemerdekaan.
12. Terbinanya keluarga fakir miskin melalui pemberdayaan
masyarakat.
13. Terbinanya
anak
sekolah
terlantar
melalui
pemberian
makanan tambahan dan perlindungan hak anak.
Penyelanggaraan
pembangunan
bidang
kesejahteraan
sosial, yang dilaksanakan dinas sosial kabupaten Bandung
mempunyai program yaitu :
1. Perorangan, keluarga, kelompok, komunitas masyarakat yang
mengalami
dan
rentan
mencakup
kemiskinan,
masalah
kesejahteraan
ketelantaran,
ketunaan
sosial
sosial,
kecacatan, ketersaingan, keterpencilan, perilaku menyimpang,
akibat bencana.
Renstra Dinsos 2011
IV-21
2. Potensi dan sumber yang memiliki kemampuan dan dapat di
daya gunakan untuk mengembangkan tarap kesejahteraan
sosial masyarakat.
4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN
a. Strategi
Untuk
lebih
kesejahteraan
mengoptimalkan
sosial
dan
lagi
tetap
hasil
menjaga
pembangunan
kesinambungan
program, maka saat ini sedang ditingkatkan upaya dan strategi :
1. Menigkatkan
koordinasi
yang
lebih
harmonis
dengan
pemerintah dalam stake holder, mulai tahap perencanaan,
pelaksanaan dan pemantauan.
2. Meningkatkan
sumber
daya
manusia
yang
profesional
dibidang kesejahteraan sosial.
3. Meningkatkan
melaksanakan
penangan
dukungan
dari
pembangunan
masalah
pemerintah
daerah
untuk
kesejahteraan
sosial
dalam
melaui
dana
kesejahteraan
sosial
pendamping dari APBD kabupaten.
b. Kebijakan
Pembangunan kesejahteraan sosial yang dilaksanakan
secara teknis oleh dinas sosial terhadap PMKS dan PSKS
dilaksanakan
secara
profesional
melalui
pendekatan
pelayanan sosial system panti dan luar panti.
Renstra Dinsos 2011
IV-22
Sedangkan penangan PMKS diluar panti dilaksanakan
melaui
kegiatan
pemberian
pemberdayaan
penyuluhan
keterampilan,
bantuan
dan
sosial,
bimbingan
UEP/KUBE,
pelayanan
sosial,
sosial,
pelatihan
perlindungan
sosial,
jaminan sosial, dan advokasi.
Memperhatikan situasi dan kondisi dan perkembangan
masalah kesejahteraan sosial dan tantangan saat ini maka
disusun lah suatu kebijakan pembangunan kesejahteraan
sosial yang akan dilaksanankan oleh dinas sosial meliputi :
1. Menigkatkan kualitas kesejahteraan sosial perseorangan,
keluarga, kelompok, dan komunikasi masyarakat.
2. Menigkatan penggalian potensi serta sumber kesejahteraan
sosial
(PSKS)
dan
penangan
penyandang
masalah
kesejahteraan sosial (PMKS)
Renstra Dinsos 2011
IV-23
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bab sebelumnya telah diuraikan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,
Strategi dan Kebijakan maupum program Dinas Sosial yang secara
langsung maupun tidak langsung akan mendukung dalam mewujudkan
Visidan Misi Kepala Daerah. Program/kegiatan Dinas Sosial (Dinsos) yang
akan
dilaksanakan
Kabupaten
Bandung
merupakan
yang
bagian
berisi
dari
program
Program
prioritas
Pembangunan
terpilih
untuk
mewujudkan Visi dan Misi tersebut.
Rencana program dankegiatan, indikator kinerja,kelompok sasaran,
dan pendanaan indikatif pada Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Sosial (Dinsos) tahun 2011 – 2015 dapat dilihat pada table sebagai berikut :
Renstra Dinsos 2011
V-1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator, KelompokSasaran, danPendanaanIndikatif
SKPD : DinasSosialKabupaten Bandung
PERIODE RPJMD : TAHUN 2011-2015
Unit Kerja SKPD
PenanggungJawab
Target Kinerja Program danKerangkaanPendanaan
Tujuan/nilai
Sasaran
1
2
Meninggkatnyakualitas SDM
yang berbudiluhur,
BerbudayaSundadanBerlanda
skanImandanTaqwa
MeningkatnyaKeb
erfungsianSosial
IndikatorSasara
n
Kode
3
Rata-rata
Persentasi
PMKS
memilikiKeman
dirian
Program/Kegiatan
4
13
1
15
15
1
IndikatorKinerja
Program (outcome)
danKegiatan
(output)
5
6
Program
Pemberdayaan Fakir
Miskin,
KomunitasadatTerpenc
il (KAT)
danPenyandangMasala
hKesejahteraanSosial
(PMKS) Lainnya
Rata-rata
persentase PMKS
memilikikemandiria
nekonomi.(%)
kegiatanPeningkatanKe
mampuan (Capatcity
Building)
petugasdanpendampin
gsosialpemberdayaan
fakir miskin, KAT dan
PMKS lainnya
Jumlahpendamping
PKH yang
memperolehBimbing
anTeknis. ( Orang )
Data
CapaianT
ahunAwa
lPerencan
aan
2011
2012
2013
Lokasi
2014
2015
target
Rp
Rp
targe
t
8
9
9
10
4%
4,07%
501.916.050
0
96
120.000.000
8,196
40
40
40
Rp
11
target
Rp
target
Rp
target
Rp
12
13
14
15
16
17
1.156.870.250
4,53%
2.267.182.000
4,9%
2.325.000.000
5,5%
3.240.000.000
118
506.000.000
118
794.573.000
118
234.000.000
118
400.000.000
120.000.000
40
100.000.000
194
399.449.000
360
975.000.000
400
1.080.000.000
44
74.250.000
40
220.000.000
149
392.560.000
600
1.620.000.000
700
1.890.000.000
48
123.394.500
120
240.000.000
260
680.600.000
100
250.000.000
7
4
,22%
20
fasilitasmanajemenusa
habagikeluargamiskin
15
Renstra Dinsos 2011
Jumlah WRSE yang
memperoleh
BIMSOS UEP. (.
Orang) )
3
15
4
15
5
Pengadaansaranadanpr
asaranapendukungusah
abagikeluargamiskin.
(.......Kelompok)
Jumlah KFM yang
memperoleh
BIMSOS KUBE . (
Orang)
Pelatihanketerampilan
bagipenyandangmasala
hkesejahteraansosial.
Jumlah KFM yang
memperolehpelatiha
nketerampilanberus
aha. (.Orang )
V-2
21
MeningkatnyaKeb
erfungsianSosial
Rat-rata PMKS
mampuberinteg
rasisosial
Meninggkatnyakualitas SDM
yang berbudiluhur,
BerbudayaSundadanBerlanda
skanImandanTaqwa
13
1
Program
PelayanandanRehabilitasiKes
ejahteraanSosial
1
6
KegiatanPelayanandanperlind
ungansosial,
hukumbagikorbaneksploitasi,
perdaganganperempuandana
nak
16
16
2
3
Pelaksanaan KIE
konselingdankampanyesosial
bagipenyandangmasalahkesej
ahteraansosial (PMKS)
pelatihanketerampilandanpra
ktekbelajarkerjabagianakterla
ntartermasukanakjalanan,
anakcacat, dananaknakal
Pelatihanketerampilandanpra
ktekbelajarbagianakterlantart
ermasukanakjalanan, cacat,
dananakterlantar
16
16
16
Renstra Dinsos 2011
4
5
1
0
Pelayananpsikologibagi PMKS
di trauma
centretermasukbagikorbanbe
ncana
Peningkatankualitaspelayana
n, sarana,
danprasaranarehabilitasidank
esejahteraanbagi PMKS.
Presentase
Rata-rata PMKS
yang
ditanganimamp
umengahadapi
situasikritis.
(%)
1,19%
1,73%
438.445.000
4,28
%
1.805.372.350
6,22%
1.510.953.924
9,59%
2.802.000.000
14,43%
3.510.000.000
70
25
57.375.000
100
127.600.000
38
92.760.000
200
540.000.000
300
1.080.000.000
110
30
15.180.000
100
92.860.000
75
144.000.000
78
162.000.000
150
405.000.000
JumlahAnakTe
rlantar yang
memperolehP
elatihanKetera
mpilan. (Anak
)
30
35
136.294.000
30
91.800.000
30
56.550.000
35
87.500.000
60
150.000.000
JumlahJiwaKor
banBencana
yang
MemperolehBi
mbinganPsikos
osial. (Jiwa)
40
350
511.675.500
75
312.204.433
174
470.000.000
510
720.000.000
JumlahJanda
PKPRI yang
memperolehp
emenuhanKeb
utuhanDasar.
(Orang)
42
33
130.000.000
31
69.289.500
28
172.000.000
28
200.000.000
JumlahKorban
KTKPMB yang
memperolehbi
mbinganPsikos
osial. (Orang )
Jumlah Tuna
Sosial yang
memperolehbi
mbingansosial.
(Orang )
63
44.500.000
V-3
MeningkatnyaKeb
erfungsianSosial
Meninggkatnyakualitas SDM
yang berbudiluhur,
BerbudayaSundadanBerlanda
skanImandanTaqwa
16
1
2
Pelayanandanjaminansosialb
agiLansia.
16
1
4
Bimbingansosialketerampilan
usahabagilanjutusiapotensial
16
1
6
PenyedianLogistikBencana
Persentasi
PMKS
MampuBerinteg
rasiSosial
13
1
JumlahLanjutu
siaPotensial
yang
memperolehBi
mbingansosial.
(LansiaPotensi
al)
Jumlahjiwa / 7
hari yang
memperolehb
antuan.
(Jiwa)
Rata-rata
anak yang di
tanganimamp
umendapatkes
ejahteraansosi
al yang
harmoni ( %)
90
90
63
70
57.375.000
120
256.500.000
34.425.000
0
543.649.991
470
900.000.000
500
1.150.000.000
110
270.000.000
100
270.000.000
150
405.000.000
2.857
500.000.000
3400
595.000.000
6000
1.050.000.000
7,40%
1.150.000.000
10,26%
Program
Pembinaananakterlantar
17
3
penyusunan data
dananalisispermasalahananak
terlantar
JumlahDokum
en data
dananalisisper
masalahanana
kterlantar. (
Dokumen )
4
Pengembanganbakatdankete
rampilananakterlantar
JumlahAnakTe
rlantar yang
memperolehBi
mbinganSosial
Penelusuranba
katdanminat.
(.Anak )
150
25
107.100.000
55
72.000.000
147
255.000.000
160
300.000.000
150
405.000.000
Peningkatanketerampilanten
agapembinaananakterlantar
JumlahTenaga
Pendampingan
akterlantar
yang
memperolehbi
mbinganteknis
. (Orang)
0
30
65.025.000
60
45.000.000
70
60.000.000
20
37.500.000
100
200.000.000
Terbinanyaana
kterlantardank
eterampilanbe
rusahadalamm
emenuhikebut
uhanhidupnya.
(Anak )
234
40
42.700.000
120
140.000.000
500
750.000.000
500
1.350.000.000
17
5
pelayanansosialbagianakterla
ntarmelaluipenguatan Usaha
EkonomiKeluarga
17
7
1,83%
3,26
%
410
17
17
Renstra Dinsos 2011
JumlahLanjutU
siaTerlantar
yang
memperolehk
ebutuhandasar
panganmaupu
nSandang . (
Orang )
2,18%
307.687.900
4,54%
455.000.000
1
dokum
en
1.890.000.000
250.000.000
V-4
MeningkatnyaKeb
erfungsianSosial
Meninggkatnyakualitas SDM
yang berbudiluhur,
BerbudayaSundadanBerlanda
skanImandanTaqwa
Persentasi
PMKS
MampuBerinteg
rasiSosial
13
1
18
Program
pembinaanparapenyandangc
acatdan trauma
Rata-rata
penyandangca
cat yang
ditanganiberfu
mgsisecarafisi
k. (%)
1,38%
2,59%
193.070.500
7,40
%
633.894.000
14,59%
713.130.000
25,73%
1.196.400.000
39,45%
2.160.000.000
18
3
Pendidikandanpelatihanbagip
enyandangcacatdaneks
trauma
JumlahPenyan
dangCacat
yang
MemperolehL
atihanKeteram
pilan. (Orang )
26
10
13.200.000
38
80.000.000
107
115.000.000
110
210.000.000
200
500.000.000
18
4
Pendayagunaanparapenyand
angcacatdaneks trauma
JumlahPenyan
dangCacat
yangMempero
lehbimbingans
osial. (Orang)
55
31
86.070.000
120
96.810.000
310
518.130.000
425
916.400.000
525
1.417.500.000
18
5
Peningkatanketerampilanten
agapelatihdanpendidik
Jumlah Kader
RBM yang
memperolehBi
mbinganTeknis
. ( Orang )
0
78
78.194.500
50
120.000.000
40
80.000.000
40
70.000.000
120
240.000.000
Program
pembinaanpantiasuha /
pantijompo
PersentaseLe
mbagakesejah
teraansosial
yang
aktifmelayani
PMKS. (%)
24%
34%
78.351.000
44%
251.127.500
54%
562.500.000
60%
51.000.000
76%
110.000.000
20
51.000.000
50
125.000.000
MeningkatnyaKeb
erfungsianSosial
Meninggkatnyakualitas SDM
yang berbudiluhur,
BerbudayaSundadanBerlanda
skanImandanTaqwa
13
1
19
19
JumlahPantijo
mpo yang
direhab. (.Unit
)
1
Pembangunasaranadanprasar
anapantiasuhan/jompo
19
Renstra Dinsos 2011
5
Peningkatanketerampilanten
agapelatihandanpendidik
0
JumlahLembag
aSosial yang
MemperolehP
elatihan .
(Orsos)
60
100
30
79.425.000
50
81.000.000
25
500.000.000
62.500.000
V-5
MeningkatnyaKeb
erfungsianSosial
Persentasi
PMKS
MampuBerinteg
rasiSosial
Meninggkatnyakualitas SDM
yang berbudiluhur,
BerbudayaSundadanBerlanda
skanImandanTaqwa
13
1
20
20
20
Meninggkatnyakualitas SDM
yang berbudiluhur,
BerbudayaSundadanBerlanda
skanImandanTaqwa
MeningkatnyaKeb
erfungsianSosial
Program
pembinaanekspenyandangp
enyakitsosial
(eksnarapidana, PSK,
narkobadanpenyakitsosiallai
nnya)
1
4
Pendidikandanpelatihanketer
ampilanberusahabagiekspeny
andangpenyakitsosial
Pemberdayaanekspenyandan
gpenyakitsosial
PersentasiLemb
agaKesoso yang
aktifmelayani
PMKS
13
1
Program
Pemberdayaankelembagaan
kesejahteraansosial
21
Peningkatanperanaktifmasyar
akatdanduniausaha
21
1
rata-rata
PMKS yang
ditanganimam
puberintegrasi
sosial. (%)
Jumlah Tuna
Sosial yang
memperolehp
endidikandanp
elatihan.
(Orang)
Jumlah Tuna
Sosial yang
memperolehbi
mbingansosial.
(Orang )
Persentasiwar
gamasyarakat
yang
menjaditenag
akesejahteraa
nsosialmasyar
akatdankalang
anduniausaha
yang
berperandala
mpembangun
anbidangkesej
ahteraansosial
. (%)
7,45%
10,84%
50
20
60
20
3,48%
3,96%
JumlahMasyar
akat yang
mengikutisosia
lisasi PUB dan
UGB.
(Lembaga)
30
139.260.000
38.250.000
45.900.000
646.093.900
23.400.000
21,02
%
342.490.000
34,23%
20
90.000.000
25
50
45.000.000
85
1.422.839.850
62
50,34%
477.000.000
70,71%
50
105.000.000
60
133.886.500
100
270.000.000
150
13,82%
2.018.761.535
20%
1.945.413.406
40.500.000
62
63.600.000
70
75.000.000
60
200
647.810.000
250
447.000.000
200
600.000.000
450
1
41.550.000
1
259.130.000
200
163.460.000
165
203.500.000
8,29
%
188.261.500
55.000.000
28,06%
810.000
150.000.000
405.000.000
2.050.000.000
90.000.000
45
3
Peningkatankualitas SDM
Kesejahteraansosialmasyarak
at
21
4
Peningkatan model
kelembagaanperlndungansosi
al
21
6
Sosialisasi UUD No. 11 Tahun
2009*)
21
Renstra Dinsos 2011
Jumlah PSKS
yang
memperolehBi
mbingan
capacity
building.
(Orang)
JumlahDokum
enperlindunga
nsosial.
(.Dokumen )
JumlahTokoh
Masyarakat /
Pemangkukep
entingan/Apar
atDesa yang
mengikutikegi
atansosialisasi.
(Orang )
215
99
207.870.000
1
180
276
1.215.000.000
226.950.500
1
100
160.000.00
400
200.000.000
600.000.000
V-6
21
21
7
9
PeningkatanKoordinasiPelaks
anaanBidangKesejahteraanso
sial*)
Updating Data PMKS dan
PSKS*)
JumlahDokum
enProditingPe
nyelenggaraan
Kesaejahteraa
nSosial.
(Dokumen )
71
1
101.441.250
1
147.220.000
1
200
162.850.000
276
200
1
200000000
1
600.000.000
280
200.000.000
3
234.000.000
200
300.000.000
250
65.250.000
70
540.000.000
350.000.000
Jumlah data
yang
terupdate.
(Dokumen )
600.000.000
91
21
21
Renstra Dinsos 2011
1
1
1
2
PelestarianterhadapNilainilaikepahlawanan
Jumlahsiswa /
masyarakat
yang
Mengikutikegi
atanPelestaria
nNilainilaiKepahlawa
nan . ( Orang )
0
50
PendidikandanpelatihanbagiT
ksk
JumlahMasyar
akat yang
mengikutiPend
idikandanPelat
ihanManajeme
n KESSOS.
(Orang)
0
31
145.000.000
54.000.000
25
200.000.000
140
500.000.000
420.000.000
V-7
Renstra Dinsos 2011
V-8
BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS SOSIAL YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada
setiap unit kerja. Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap
jenis pelayanan pada bidang-bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh
unit organisasi perangkat daerah dalam bentuk standar pelayanan yang
ditetapkan oleh masing-masing daerah. Penetapan standar pelayanan
merupakan
cara
untuk
menjamin
dan
meningkatkan
akuntabilitas
pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat.
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualikatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatau yang akan
dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau
melihat tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex ente), tahap
pelaksanaan (on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan
berfungsi (ex post)
Indikator Kinerja Dinas Sosial yang mengacu pada tujuan dan
sasaran
RPJMD
adalah
indikator
kinerja
yang
secara
langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Sosial dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD.
Rentra Dinsos 2011
VI - 1
Tabel 6.1
Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada
Tujuan dan Sasaran RPJMD
Dinas Sosial Kabupaten Bandung
Target Capaian Setiap Tahun
NO
(1)
1
Indikator
(2)
Jumlahpendamping PKH yang
memperolehBimbinganTeknis. ( Orang )
Satuan
Tahun
1
Tahun
2
Tahun
3
Tahun
4
Tahun
5
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
orang
96
118
118
118
118
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
(9)
568
2
Jumlah WRSE yang memperoleh BIMSOS
UEP. (. Orang) )
orang
3
Jumlah KFM yang memperoleh BIMSOS
KUBE . ( Orang)
orang
Jumlah KFM yang
memperolehpelatihanketerampilanberusaha
. (.Orang )
orang
4
5
JumlahKorban KTKPMB yang
memperolehbimbinganPsikososial. (Orang )
orang
6
Jumlah Tuna Sosial yang
memperolehbimbingansosial. (Orang )
orang
7
JumlahAnakTerlantar yang
memperolehPelatihanKeterampilan. (Anak )
orang
8
JumlahJiwaKorbanBencana yang
MemperolehBimbinganPsikososial. (Jiwa)
orang
JumlahJanda PKPRI yang
memperolehpemenuhanKebutuhanDasar.
(Orang)
orang
9
JumlahLanjutUsiaTerlantar yang
memperolehkebutuhandasarpanganmaupu
nSandang . ( Orang )
orang
JumlahLanjutusiaPotensial yang
memperolehBimbingansosial.
(LansiaPotensial)
orang
Jumlahjiwa / 7 hari yang
memperolehbantuan.
(Jiwa)
orang
10
11
12
Rentra Dinsos 2011
40
40
194
360
400
44
40
149
600
700
48
120
260
0
100
1034
1533
528
25
100
38
200
300
30
100
75
78
150
35
30
30
35
60
350
75
174
510
33
31
28
28
63
663
433
190
1109
183
90
120
410
470
500
1590
70
0
0
0
110
100
150
2.857
3400
6000
70
360
VI - 2
13
14
15
16
17
JumlahDokumen data
dananalisispermasalahananakterlantar. (
Dokumen )
JumlahAnakTerlantar yang
memperolehBimbinganSosialPenelusuranba
katdanminat. (.Anak )
JumlahTenagaPendampinganakterlantar
yang memperolehbimbinganteknis. (Orang)
Terbinanyaanakterlantardanketerampilanbe
rusahadalammemenuhikebutuhanhidupny
a. (Anak )
JumlahPenyandangCacat yang
MemperolehLatihanKeterampilan. (Orang )
0
25
0
0
55
0
147
160
1
dokumen
150
1
30
60
70
20
100
537
0
40
120
500
500
10
38
107
110
200
18
JumlahPenyandangCacat
yangMemperolehbimbingansosial. (Orang)
31
120
310
425
525
19
Jumlah Kader RBM yang
memperolehBimbinganTeknis. ( Orang )
78
50
40
40
120
20
JumlahPantijompo yang direhab. (.Unit )
0
0
20
50
0
0
100
21
JumlahLembagaSosial yang
MemperolehPelatihan . (Orsos)
22
Jumlah Tuna Sosial yang
memperolehpendidikandanpelatihan.
(Orang)
20
23
Jumlah Tuna Sosial yang
memperolehbimbingansosial. (Orang )
20
50
85
100
150
24
JumlahMasyarakat yang
mengikutisosialisasi PUB dan UGB.
(Lembaga)
30
62
62
70
60
25
Jumlah PSKS yang memperolehBimbingan
capacity building. (Orang)
99
200
200
450
1
1
1
1
276
200
100
400
1
1
1
1
26
JumlahDokumenperlindungansosial.
(.Dokumen )
27
JumlahTokohMasyarakat /
Pemangkukepentingan/AparatDesa yang
mengikutikegiatansosialisasi. (Orang )
8
JumlahDokumenProditingPenyelenggaraan
KesaejahteraanSosial. (Dokumen )
Rentra Dinsos 2011
12257
30
50
25
280
40
1120
10
455
1411
20
25
50
60
328
250
1
165
1
100
175
175
405
284
VI - 3
29
Jumlah data yang terupdate. (Dokumen )
30
Jumlahsiswa / masyarakat yang
MengikutikegiatanPelestarianNilainilaiKepahlawanan . ( Orang )
50
JumlahMasyarakat yang
mengikutiPendidikandanPelatihanManajem
en KESSOS. (Orang)
31
31
Rentra Dinsos 2011
1
1
200
1
1
200
250
99
1100
25
70
140
3
VI - 4
BAB VII
PENUTUP
Renstra Perubahan DINAS SOSIALTahun 2010-2015 merupakan
suatu acuan dan panduan bagi seluruh unit kerja di lingkungan DINAS
SOSIAL Kabupaten Bandung, dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya
dan
memberikan
gambaran
tentang
kinerja
Pelayanan.
Penyelesaian isu-isu strategis yang ada menghasilkan penetapan Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran serta strategi dan kebijakan yang akan di tempuh
dalam lima tahun kedepan, yang telah disesuaikan dengan Permendagri
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Perubahan Rencana Strategis DINAS SOSIAL disusun
sebagai
rancangan kegiatan 5 (lima) tahunan pada DINAS SOSIAL yang mengacu
kepada
Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015.
Renstra DINAS SOSIALKabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015
diharapkan menjadi pedoman bagi seluruh unit kerja di lingkungan DINAS
SOSIALKabupaten Bandung dalam meningkatkan kinerja dan pelayanannya
bagi masyarakat, serta menjdi pedoman dalam penyusunan rencana kerja
(renja) DINAS SOSIALKabupaten Bandung setiap tahun.
Keberhasilan pelaksanaan renstra ini dapat direalisasikan bila ada
kesepahaman dan komitmen bersama untuk mewujudkan Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program/kegiatan yang telah
direncanakan lima tahun kedepan melalui penajaman pada indikator
sasaran, outcome, kegiatan dan output dalam mewujudkan perencanaan
pembangunan yang berkualitas dan profesional.
Rentra Dinsos 2011
VII - 1
Download