BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Kesalahan-kesalahan gramatikal yang ditemukan pada data telah dianalisis pada bab sebelumnya. Berdasarkan analisis data tersebut, dapat ditarik beberapa kesimpulan yang akan dibahas pada bab ini. Secara umum, dapat dikatakan bahwa mahasiswa semester III seharusnya memiliki jam belajar yang lebih banyak dibandingkan dengan mahasiswa semester I. Namun, berdasarkan data yang telah dipaparkan serta dianalisis, kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa semester III tidak jauh berbeda dengan yang ditulis oleh mahasiswa semester I, misalnya penggunaan kata sandang dan menulis kalimat lampau passé composé. Jika diteliti lebih lanjut, kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa semester I maupun III berakar dari kurangnya ketelitian atau bahkan ketidaktahuan mahasiswa terhadap gender dan jumlah nomina, khususnya perihal gender. Kesalahan dalam menentukan gender dan jumlah nomina dapat berakibat pada kesalahan-kesalahan lainnya seperti penggunaan kata sandang, preposisi, penyesuaian adjektiva, penyesuaian verba, kata tunjuk dan kata ganti kepemilikan. Misalnya, jenis kata sandang yang digunakan tepat, namun penanda gender dan jumlah nomina yang tercermin pada kata sandang tersebut tidak tepat. Hal ini jelas terpengaruh oleh bahasa Indonesia yang tidak mengenal perbedaan gender pada nomina dan tidak 108 terlalu memperhatikan jumlah nomina (jumlah yang dimiliki suatu nomina tidak berpengaruh terhadap tata bahasa). Penggunaan kata sandang dalam bahasa Prancis sangat penting. Ketika membuat sebuah kalimat, pemakaian kata sandang tidak boleh terlewatkan. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan kata sandang selain gender dan jumlah nomina adalah konteks kalimat yang menentukan sebuah nomina memakai kata sandang tentu (les articles définis), kata sandang tak tentu (les articles indéfinis) atau kata sandang partitif (les articles partitifs). Bahasa Indonesia yang tidak mengenal jenis-jenis kata sandang seperti bahasa Prancis sering kali membingungkan mahasiswa dalam menentukan jenis kata sandang yang tepat. Hal ini dapat dilihat pada data yang telah dipaparkan serta dianalisis pada bab sebelumnya mengenai kesalahan dalam menentukan jenis kata sandang. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa semester I dan III lebih banyak menunjuk pada nomina yang berakibat pada kesalahan-kesalahan lainnya seperti yang telah disebutkan di atas. Kesalahan yang berhubungan dengan verba memang kerap kali juga terjadi, namun hanya dalam kalimat lampau passé composé dan syarat-syarat penyesuaian verba. Mahasiswa tampaknya masih kurang memahami verba-verba apa saja yang memakai kata kerja bantu “avoir” dan “être”. Hal ini tidak hanya terjadi pada mahasiswa semester I, namun juga mahasiswa semester III. Beberapa kesalahan yang ditemui diakibatkan oleh pembelajaran bahasa asing sebelumnya, yakni bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan sebagian mahasiswa berpikir 109 bahwa bahasa Inggris menjadi tolak ukur bahasa asing, termasuk bahasa Prancis. Namun, pembelajaran bahasa asing sebelumnya ini juga kadang kala membantu mahasiswa untuk lebih memahami bahasa Prancis dalam hal pemilihan kala (temps) yang memang kebetulan bahasa Prancis dan Inggris sama-sama mengenal konsep perbedaan kala. Hal ini dibuktikan dengan minimnya kesalahan dalam memilih kala verba. Mempelajari bahasa asing memang tidak bisa lepas dari pengaruh bahasa ibu atau bahasa yang paling sering digunakan sehari-hari, atau bahkan pembelajaran bahasa asing sebelumnya. Namun, pengaruh dominan tersebut berasal dari bahasa ibu atau bahasa sehari-hari. Mengaplikasikan semua materi linguistik yang diperoleh pada saat berlatih akan sangat membantu untuk lebih memahami bahasa asing apa pun yang tengah dipelajari. 110