BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus dan pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Jenjang pendidikan dalam sistem pendidikan Indonesia meliputi pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, pendidikan menengah dan yang terakhir adalah pendidikan tinggi. Pendidikan anak usia dini memegang posisi yang sangat fundamental dalam arti bahwa pengalaman pendidikan dini dapat memberikan pengaruh yang m elandasi pendidikan dan perkembangan anak selanjutnya. Disamping itu usia dini merupakan masa keemasan sekaligus masa kritis dalam tahap tumbuh kembang anak yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. M engacu pada Undang- U ndang Sistem Pendidikan N asional No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Butir 14, Pendidikan Anak U sia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 77 enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. PAUD KB Bunda yang ada di D usun Randugunting merupakan institusi Pendidikan Anak U sia Dini pertama yang dibentuk pada tahun 2010 2011. Dengan tujuan untuk menanamkan pondasi yang kuat sesuai aqidah Islam pada anak usia dini untuk persiapan pembentukan kepribadian Islam dan bertsaqofah Islam, merangsang munculnya kemampuan -kemampuan dasar dalam penguasaan sains dan teknologi di dalam kehidupan sehari-hari, menjadi wahana bagi anak usia dini untuk berlatih mengembangkan imajinasi, pengembangan IQ dan EQ anak melalui metode bermain secara positif agar terwujud anak didik yang kreatif dan potensial, mengupayakan peningkatan kesadaran dan kemampuan masyarakat akn pe ntingnya memberikan layanan pendidikan anak usia dini, membangun anak didik untuk memiliki kreatifitas, cerdas, sehat dan mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar serta memiliki budi pekerti luhur, memberikan dasar pemahaman anak usia dini terhadap rasa kebersamaan dan kerjasama. Kegiatan KB Bunda dilaksanakan 4 kali seminggu setiap hari Senin Kamis dari jam 08.00-10.15. Kegiatan KB Bunda bertempat di rumah Kepala Dusun. Tenaga pendidik di KB Bunda berjum lah 4 orang, dengan latar belakang pendidikan SM A, Spg TK dan Perguruan Tinggi. Para pendidik di KB Bunda bekerja dengan sistem sukarela tanpa mendapatkan gaji/insentif. 78 Sarana dan prasarana pendukung kegiatan KB Bunda jumlahnya masih belum memadai. Jumlah APE yang dimiliki juga masih minim. APE sebagai m edia pembelajaran sangat dibutuhkan. M etode yang digunakan dalam pembelajaran PAUD adalah bermain sambil belajar yang kemudian dilanjutkan dengan belajar sambil bermain. Sehingga pengadaan APE memperlancar proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan an ak. APE dapat berupa barang berkualitas ataupun barang bekas. Respon masyarakat dengan adanya institusi PAUD KB Bunda cukup baik. Respon positif terlihat dari banyaknya warga masyarakat yang memasukkan anak-anak mereka yang berusia pra TK ke PAUD KB Bund a. M asyarakat setempat sudah memiliki tingkat kesadaran yang tinggi akan pentingnya pendidikan bagi anak usia dini. M ereka tidak lagi ragu untuk memasukkan anak mereka ke PAUD KB Bunda karena mereka sudah melihat sendiri kualitas anak-anak yang m engikuti PAUD lebih unggul daripada yang tidak ikut PAU D. Anak-anak yang mengikuti PAU D dari segi mental mereka sudah sangat siap untuk memasuki jejang pendidikan selanjutnya yaitu TK. M ereka juga lebih pandai dalam mengenal angka dan huruf, lebih cepat menghafal lagu dan mengaji setelah mengikuti PAU D. Pentingnya PAUD disadari betul oleh masyarakat setempat dalam proses tumbuh kembang anak. M elalui PAUD anak dapat dididik oleh gurunya dengan metode dan kurikulum yang jelas. M elalui PAUD, anak -anak dapat bermain dan menyalurkan energinya melalui berbagai kegiatan fisik, musik, 79 atau keterampilan tangan. M ereka juga dapat belajar berinteraksi secara interpersonal dan intrapersonal. Dalam pelaksanaannya PAUD KB Bunda mengalami berbagai permasalahan yaitu belum memiliki gedung sendiri sebagai tempat kegiatan belajar mengajar. Selama ini kegiatan KB Bunda masih menumpang di rumah Kepal Dusun. Hal ini mengakibatkan terbatasnya pelaksanaan kegiatan PAUD. Selain itu terbatasnya Alat Pendidikan Educatif (APE) sebagai media pembelajaran untuk merangsang tumbuh kembang anak jumlahnya juga masih terbatas. Permasalahan lain yang dihadapi yaitu masih minimnya dana untuk menunjang operasional kegiatan PAUD dan membayar insentif tenaga pendidik KB Bunda. Faktor pendukung dalam pelaksanaan PAUD KB Bunda antara lain meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya PAUD sehingga mereka tidak keberatan mengikutsertakan anak-anaknya dalam PAUD. Hal ini juga didukung gencarnya pemerintah mensosialisasikan pentingnya pendidikan usia dini melalui dinas pendidikan dengan melakukan pelatihan-pelatihan baik bagi pengelola maupun tenaga pendidik P AUD. Sedangkan faktor penghambat yang dijum pai dalam pelaksanaan P AUD menurut informan sebagian besar karena terbatasnya pendanaan dan belum adanya gedung yang memadai untuk kegiatan belajar mengajar di PAUD KB Bunda. Keberadaan PAUD KB Bunda berperan besar dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya di dusun Randugunting karena PAUD KB Bunda hadir sebagai bentuk alternatif pendidikan ya ng 80 murah dan terjangkau. Keberadaan PAUD KB Bunda dirasa sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat dikarenakan PAUD KB Bunda menerapkan biaya pendidikan yang besarnya disesuaikan dengan kondisi ekonomi masyarakat Dusun Randugunting. Hal ini semakin menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi ank usia dini. Selain itu keberadaan PAUD berperan juga dalam membentuk karakter dan mental anak untuk memasuki jejang pendidikan selanjutnya. Sebagai upaya peningkatan pelayanan PAUD di Dusun Rand ugunting para pengurus dan masyarakat memiliki harapan besar agar kelak PAUD KB Bunda memiliki gedung sendiri dan tidak menumpang lagi di tempat Kepala Dusun. Selain itu para pengelola dan pendidik KB Bunda berharap tersedianya APE yang lebih lengkap dan adanya tambahan dana untuk biaya insentif bagi tenaga pendidik. Pengelola PAUD KB Bunda dan masyarakat menginginkan kegaiatan PA UD dilaksanakan di dalam gedung sekolah dengan tenaga pendidik yang berkulaitas di bidangnya Dengan demikian perlu adanya kerjasama yang sinergis anatara pemerintah dalam hal ini pemerintah desa Tamanmartani dan masyarakat Dusun Randugunting besert pengelola dan pendidik PA UD KB Bunda untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses penyelenggaran PAUD KB Bunda. 81 2. Saran Untuk menciptakan suatu kondisi yang lebih baik dan untuk menghindari adanya permasalahan dalam pelaksanaan PAUD KB Bunda, beberapa saran yang penulis berikan adalah : Diperlukan peningkatan pemahaman mengenai arti penting PAUD kepada orang tua dan masyarakat sebagai upaya membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan anak usia dini (PAU D) termasuk optimalisasi pemanfaatan fasilitas yang ada seperti gedung untuk penyelenggaraan PAUD, peningkatan mutu tenaga pendidik dan penyediaan biaya operasional pendidikan. Pendidikan yang murah merupakan salah satu cara agar PAUD dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. M elihat berbagai permasalahan yang ada dalam pelaksanaan PAUD maka dibutuhkan sistem penanganan yang baik dan perlu dilakukan terobosan baru untuk memberdayakan semua potensi yang ada di masyarakat dalam rangka mewujudkan pelayanan PAUD yang menyeluruh dan terintegrasi. 82