rapat dengar pendapat dengan skpdterkait komisi

advertisement
PAPARAN DINAS PENDIDIKAN
RAPAT DENGAR PENDAPAT DENGAN
SKPD TERKAIT KOMISI A DPRD
KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERIHAL
MUTASI KEPALA KEPALA SEKOLAH.
Pandan, 7 Juli 2015
DATA SEKOLAH
JENJANG
PENDIDIKAN
STATUS
NEGERI
TOTAL
SWASTA
TK
7
35
42
SD
290
16
306
MI
7
18
25
SMP
56
22
78
MTS
2
19
21
SMA
13
11
24
MA
3
6
9
SMK
9
12
21
DATA GURU
JENJANG
PENDIDIKAN
PNS
NON PNS
TOTAL
L
P
L
P
L
P
TK
-
17
-
46
-
63
SD
572
1532
433
897
1005
2429
SMP
186
336
233
418
419
754
SMA
113
187
84
103
197
290
SMK
58
54
101
124
159
178
PERMENDIKNAS NO.13
Th 2007
PERMENDIKNAS NO.28
Th 2010
TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI
KEPALA SEKOLAH /MADRASAH
DASAR :
• Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
• Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
• Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
• Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara
• Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
• Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
• Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
• Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
• Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
• Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
Pasal 1
Kepala Sekolah :
Guru
yang
diberi
tugas
tambahan
untuk
memimpin
TK/RA,SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA, dan SMK,
Guru
:
Pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Pasal 2
GURU
SYARAT UMUM :
• kualifikasi akademik minimal S1/DIV kependidikan atau
nonkependidikan.
• Usia max 56 pada tahun
pengangkatan pertama
• Memiliki sertifikat pendidik
pengalaman mengajar min 5 tahun
kecuali TK Min.3 Thn
• Memiliki Golongan 2 min III/c bagi
PNS dan guru Non PNS disetarakan
kepangkatan
SYARAT
KEPALA
SEKOLAH
SYARAT KHUSUS :
• Berstatus sebagai guru pada jenis atau
jenjang sekolah/madrasah yang sesuai
dengan sekolah atau madrasah tempat
bersangkutan diberi tugas tambahan
• Memiliki sertifikat kepala
sekolah/madrasah pada jenis dan
jenjang yang sesuai dengan
pengalaman nya sebagai pendidik yang
di terbitkan oleh lembaga yang
ditetapkan Direktur Jenderal
PENYIAPAN KEPALA SEKOLAH/
MADRASAH
Pasal 3
1. Rekrutmen serta pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah.
2. Kepala dinas sesuai kewenangannya menyiapkan calon kepala sekolah/madrasah
berdasarkan proyeksi kebutuhan 2 (dua) tahun yang akan datang.
Pasal 4
1. Calon kepala sekolah/madrasah direkrut
sekolah/madrasah dan/atau pengawas.
melalui
pengusulan
oleh
kepala
Pasal 5
1. Dinas melakukan seleksi administratif dan akademik melalui penilaian kelengkapan
dokumen yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang sebagai bukti bahwa calon kepala
sekolah/madrasah bersangkutan telah memenuhi persyaratan umum sebagaimana
dimaksudkan pada Pasal 2 ayat (2).
2. Seleksi akademik dilakukan melalui penilaian potensi kepemimpinan dan penguasaan
awal terhadap kompetensi kepala sekolah/madrasah sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Pasal 6
Guru yang telah lulus seleksi calon kepala sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 Harus Mengikuti program pendidikan dan pelatihan calon kepala
sekolah/madrasah di lembaga terakreditasi ditunjuk dan ditetapkan oleh menteri.
Pasal 7
1. Pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah kegiatan pemberian
pengalaman pembelajaran teoretik maupun praktik yang bertujuan untuk
menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada dimensidimensi
kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial yang
dilaksanakan dalam kurun waktu minimal 100 (seratus) jam dan praktik pengalaman
lapangan dalam kurun waktu minimal selama 3 (tiga) bulan.
2. Calon kepala sekolah/madrasah yang dinyatakan lulus penilaian diberi sertifikat kepala
sekolah/madrasah oleh lembaga penyelenggara
3. Sertifikat kepala sekolah/madrasah dicatat dalam database nasional dan diberi nomor unik
oleh menteri atau lembaga yang ditunjuk
Pasal 8
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyiapan calon kepala sekolah/madrasah diatur dalam
pedoman yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
Proses Pengangkatan Kepala Sekolah/ Madrasah
Pasal 9
1. Pengangkatan kepala sekolah/madrasah dilakukan melalui penilaian akseptabilitas oleh
tim pertimbangan pengangkatan kepala sekolah/madrasah.
2. Tim pertimbangan pengangkatan kepala sekolah/madrasah ditetapkan oleh Pemerintah,
pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau penyelenggara sekolah/madrasah
yang dilaksanakan oleh masyarakat sesuai dengan kewenangannya
3. Tim pertimbangan melibatkan unsur pengawas sekolah/madrasah dan dewan
pendidikan.
4. Berdasarkan rekomendasi tim pertimbangan pengangkatan kepala sekolah/madrasah,
Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau penyelenggara
sekolah/madrasah sesuai dengan kewenangannya mengangkat guru menjadi kepala
sekolah/madrasah sebagai tugas tambahan.
5. Guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah mendapatkan
tunjangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
4. Berdasarkan rekomendasi tim pertimbangan pengangkatan kepala sekolah/madrasah,
Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau penyelenggara
sekolah/madrasah sesuai dengan kewenangannya mengangkat guru menjadi kepala
sekolah/madrasah sebagai tugas tambahan.
5. Guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah mendapatkan
tunjangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
1. Kepala sekolah/madrasah diberi 1 (satu) kali masa tugas selama 4 (empat) tahun.
2. Masa tugas kepala sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diperpanjang untuk 1 (satu) kali masa tugas apabila memiliki prestasi kerja minimal
baik berdasarkan penilaian kinerja
3. Guru yang melaksanakan tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah 2 (dua) kali
masa tugas berturut-turut, dapat ditugaskan kembali menjadi kepala sekolah/madrasah
di sekolah/madrasah lain yang memiliki nilai akreditasi lebih rendah dari
sekolah/madrasah sebelumnya, apabila : a. telah melewati tenggang waktu sekurangkurangnya 1 (satu) kali masa tugas; atau b. memiliki prestasi yang istimewa
MASA TUGAS
Pasal 10
 Kepala sekolah/madrasah diberi 1 (satu) kali masa tugas selama 4 (empat) tahun dapat
diperpanjang untuk 1 (satu) kali masa tugas apabila memiliki prestasi kerja minimal
baik.
 Guru yang melaksanakan tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah 2 (dua) kali
masa tugas berturut-turut, dapat ditugaskan kembali menjadi kepala sekolah/madrasah
di sekolah/madrasah lain yang memiliki nilai akreditasi lebih rendah dari
sekolah/madrasah sebelumnya, apabila : a. telah melewati tenggang waktu sekurangkurangnya 1 (satu) kali masa tugas; atau b. memiliki prestasi yang istimewa
 Kepala sekolah/madrasah yang masa tugasnya berakhir, tetap melaksanakan tugas
sebagai guru sesuai dengan jenjang jabatannya
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
Pasal 11
 Pengembangan keprofesian berkelanjutan meliputi pengembangan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap pada dimensi-dimensi kompetensi kepribadian, manajerial,
kewirausahaan, supervisi, dan sosial.
 Pengembangan keprofesian berkelanjutan dilaksanakan melalui pengembangan diri,
publikasi ilmiah, dan/atau karya inovatif.
 Pengembangan keprofesian berkelanjutan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan Direktur Jenderal.
PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
Pasal 12
 Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan secara berkala setiap tahun dan
secara kumulatif setiap 4 (empat) tahun.
 Penilaian kinerja tahunan dilaksanakan oleh pengawas sekolah/madrasah
 Penilaian kinerja 4 (empat) tahunan dilaksanakan oleh atasan langsung dengan
mempertimbangkan penilaian kinerja oleh tim penilai yang terdiri dari pengawas
sekolah/madrasah, pendidik, tenaga kependidikan, dan komite sekolah dimana yang
bersangkutan bertugas.
 Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
 usaha pengembangan sekolah/madrasah
 peningkatan kualitas sekolah/madrasah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional
 Usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala sekolah/madrasah;
MUTASI DAN PEMBERHENTIAN TUGAS GURU SEBAGAI KEPALA
SEKOLAH/MADRASAH
Pasal 13
Kepala sekolah/madrasah dapat dimutasikan setelah melaksanakan masa tugas dalam 1
(satu) sekolah/madrasah sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.
Pasal 14
Kepala sekolah/madrasah dapat diberhentikan dari penugasan karena:
a. permohonan sendiri;
b. masa penugasan berakhir;
c. telah mencapai batas usia pensiun jabatan fungsional guru
d. diangkat pada jabatan lain;
e. dikenakan hukuman disiplin sedang dan/atau berat;
f. dinilai berkinerja kurang dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 12
g. berhalangan tetap;
h. tugas belajar sekurang-kurangnya selama 6 (enam) bulan;dan/atau
i. meninggal dunia
KOPETENSI HARUS DIMILIKI KEPALA SEKOLAH
BERDASARKAN PERMENDIKNAS NO 13 Thn 2007
 KEPRIBADIAN
 Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak
mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.
 Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
 Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah/madrasah
 Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
 Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah/
madrasah.
 Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
 MANAJERIAL
 Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan.
 Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.
 Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah
secara optimal.
 Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar
yang efektif.
 Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran peserta didik.
 Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.
Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide,
sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/ madrasah.
 Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan penempatan dan
pengembangan kapasitas peserta didik.
 Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan
tujuan pendidikan nasional.
 Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsi p pengelolaan yang
akuntabel, transparan, dan efisien.
 Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/
madrasah.
 Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran
dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.
 Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan
pengambilan keputusan.
 Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen
sekolah/madrasah.
 Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan
sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.
 KEWIRAUSAHAAN





Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah.
Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar
yang efektif.
Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
Pantang menyerah dan se lalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi
sekolah/madrasah.
Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah
sebagai sumber belajar peserta didik.
 SUPERVISI



Merencanakan progr am supervisi akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
Melaksanakan s upervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan
dan teknik supervisi yang tepat.
Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
 SOSIAL



Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah
Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.
Download