COVER TA LUAR.cdr

advertisement
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dalam merancang sebuah promosi atau perkenalan
sebuah instansi atau mengenai produk tertentu, pemahaman
perancang akan obyek promosi serta pemahaman desainer akan
obyek desain sangat penting. Hal ini mengingat seorang desainer
harus mampu menyampaikan pesan secara tepat yang juga
disertai strategi yang optimal untuk menyasar target audien
dengan efektif. Dalam perancangan ini, penulis mempelajari
pemahaman –pemahaman yang harus dimiliki dalam merancang
sebuah proses tersebut.
Pertama, pemahaman yang dimaksud dalam hal ini adalah
pemahaman mengenai atribut objek desain yang bertemakan
ecotourism di alam bebas sehingga dapat mengetahui pesan apa
yang akan disampaikan kepada audien.
Kedua, pemahaman terhadap konsumen sehingga dapat
mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen dan dengan media
apa saja konsumen biasanya berinteraksi. Hal ini membantu untuk
menentukan media apa yang efektif menyasar pada target audien.
Penyampaian pesan melalui usaha-usaha komunikasi
dapat dilakukan dalam berbagai cara. Dalam promosi pemasaran
pariwisata Sumenep melalui buku travel adventure ini, proses
komunikasi terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung
pada target audience.
Dalam penelitian ini telah didapat beberapa kesimpulan
yang menyangkut permasalahan yang diambil sebagai subyek dari
penelitian :
 Sebagai wahana wisata yang memiliki potensi besar
untuk berkembang, Pulau Madura, terutama Sumenep
memerlukan sebuah perancangan promosi yang mampu
mendukung
untuk
mencapai
tujuan
sebagai
penyelenggara wisata alam terkemuka di Indonesia.
169
170
Mengingat telah dibukanya akses yang mempermudah
menuju Sumenep melalui Jembatan Sura-Madu.
 Adanya kompetitor dapat diatasi dengan pemunculan
USP Sumenep, dengan karakteristik pesisir pantai dan
segala sesuatu yang terdapat di dalamnya yang memang
tidak dimiliki oleh kompetitor lainnya.
 Melihat cukup banyaknya masyarakat umum yang belum
tahu akan obyek-obyek wisata alam yang terdapat di
Sumenep, terutama wisata alam pesisir pantai, maka
diperlukan sebuah promosi yang berbeda dari kompetitor
sehingga mampu menarik minta konsumen.
 Media harus didesain dengan satu kesatuan sistem grafis
untuk lebih menguatkan identitas Sumenep, terutama
wisata alam pesisir pantai tersebut.
 Pengakomodasian USP dari Sumenep dengan pesisir
pantai dalam medianya perlu dilakukan untuk
meminimalisir persepsi masyarakat umum yang
menganggap wisata alam pesisir pantai Sumenep sama
saja dengan kompetitor lainnya.
Penentuan target audiens juga merupakan hal yang sangat
penting. Mengingat, dengan hal tersebut, komunikator dapat
fokus dalam menyampaikan pesan yang terkandung di dalamnya.
Dengan adanya hal tersebut pula, komunikator dapat lebih mudah
dalam menentukan pembentukan visual yang cocok atau sesuai
dengan khalayak sasaran. Dan yang terakhir adalah eksekusi dari
desain yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam media yang
digunakan.
Analisa dan penelitian yang dilakukan, akan membantu
dalam proses pembuatan hingga akhir. Sehingga, pesan-pesan
komunikasi yang telah dirancang dapat dilihat, dibaca,
dimengerti, dipahami dan akhirnya memberikan sebuah timbalbalik yang positif terhadap pihak yang bersangkutan, yang dalam
hal ini adalah Kabupaten Sumenep.
171
6.2 Saran
Kadang kita tidak menyadari media-media apa saja yang
sebenarnya cukup menarik dalam sebuah promosi suatu instansi
atau suatu produk tertentu. Gaya visual juga mempunyai
pengaruh yang cukup besar dalam menarik minat konsumen. Dari
hal-hal seperti inilah suatu strategi dapat digali untuk memperluas
wacana bagi sebuah promosi tersebut.
Berkaitan dengan dibuka akses menuju Pulau Madura
melalui Jembatan Sura-Madu, diharapkan Kabupaten Sumenep
mempersiapkan dengan sebaik-baiknya potensi-potensi yang
terdapat dimilikinya, baik itu melalui sarana dan prasarana, atau
fasilitas. Sehingga, Sumenep memiliki sejumlah obyek wisata
yang benar-benar siap untuk dipasarkan, baik itu menjelang
dibukanya Jembatan Sura-Madu ataupun setelahnya. Hal ini
dikarenakan untuk mengangkat citra yang dimiliki Kabupaten
Sumenep untuk mampu bersaing dengan kabupaten-kabupaten
lain yang terdapat di Pulau Madura, bahkan hingga tingkat Jawa
Timur dan Jawa, hingga tingkat nasional. Segala proses dan
pelaksanaan kegiatan wisata alam tersebut haruslah
mencerminkan “Ecotourism”. Sebuah obyek wisata alam yang
berwawasan lingkungan.
Dalam teknis pemotretan yang dilakukan di Sumenep,
pada musim kemarau, sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan
sore hari menjelang senja. Hal ini berkaitan dengan kontur daerah
yang berbukit. Hindari pemotretan diatas jam 10 (sepuluh) pagi,
karena posisi bayangan obyek akan terkesan datar. Hal ini
dikarenakan posisi pesisr yang menghadap utara. Jika pemotretan
dilakukan pada musim hujan, maka sebaiknya pemotretan
dilakukan pada siang hari. Hal ini dikarenakan pada pagi hari
kabut-kabut akan menutupi pandangan. Banyak obyek-obyek
landscape yang akan tertutup kabut, begitu pula pada sore
harinya.
Download