ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN LABA / RUGI PADA U.D. TAHU IBU SOPIAH FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013 Nama NPM Jurusan Pembimbing : : : : Nur Fitri Sulistyandiani 25210126 Akuntansi Rino Rinaldo, SE, MMSI PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI Nama NPM Kelas Judul Tanggal Sidang Tanggal Lulus : : : : Nur Fitri Sulistyandiani 25210126 3 EB 23 ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN LABA / RUGI PADA U.D. TAHU IBU SOPIAH : 25 Juli 2013 : 27 Agustus 2013 Menyatakan bahwa tulisan ini merupakan hasil karya saya sendiri dan dapat dipublikasikan oleh Universitas Gunadarma, segala kutipan dalam bentuk apapun telah sesuai dengan kaidah, etika yang berlaku mengenai isi dan tulisan ini merupakan tanggung jawab penulis, bukan dari Universitas Gunadarma. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dengan penuh kesadaran. Jakarta, 02 Juli 2013 Nur Fitri Sulistyandiani ABSTRAKSI Nur Fitri Sulistyandiani 25210126 Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Dan Dampaknya Terhadap Laporan Laba / Rugi Pada U.D. Tahu Ibu Sopiah. PI. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2010. Kata Kunci : Harga Pokok Produksi, Laporan Laba / Rugi, Metode Full Costing, Variabel Costing. ( ix + 36 Halaman ). Di era globalisasi yang semakin maju pada saat ini tak dapat di pungkiri lagi bahwa kegiatan perekonomian di Indonesia pun berkembang dengan pesat. Oleh karena itu di setiap usaha dituntut untuk memiliki suatu sistem informasi biaya, guna mendapatkan cost evectiveness ( biaya efektif ) yang dapat di tentukan besarnya jumlah biaya yang dikeluarkan secara tepat dan akurat. Oleh karena itulah penulis ingin mengetahui bagaimanakah U.D. Tahu Sopiah yang bergerak dibidang produksi tahu berusaha meningkatkan jumlah produksi per bulannya sehingga penjualan hasil produksinya agar tetap dapat bertahan. Objek penelitian yang diambil oleh penulis adalah U.D. Tahu Sopiah. Penulis mengambil data berupa data volume produksi, data bahan baku, data biaya tenaga kerja, data biaya overhead pabrik pada bulan Maret 2013, untuk selanjutnya dilakukan perhitungan dan analisis. Setelah dilakukan perhitungan dan analisis dapat disimpulkan ternyata hasilnya memperlihatkan bahwa Harga Pokok Produksi dengan menggunakan Metode Full Costing dan Variabel Costing mempunyai jumlah yang berbeda yang disebabkan pada masing-masing Biaya Produksinya yaitu BOP Total yang terdiri Biaya Tetap ditambah Biaya Variabel yang terdapat pada Metode Full Costing dan BOP Variabelnya yang terdapat pada Metode Variabel Costing dan jika dilihat dari Laporan Laba / Rugi dengan menggunakan Metode Full Costing dan Variabel Costing mempunyai perhitungan yang berbeda pula. Hal ini disebabkan karena Laporan Laba / Rugi dengan menggunakan Metode Variabel Costing, Biaya Tetap berupa biaya listrik dan biaya air tidak menggunakan BOP Total yaitu Biaya Tetap dan Biaya Variabel, sehingga Metode Variabel Costing ini dapat memberikan keuntungan laba yang signifikan. Daftar Pustaka ( 1988 - 2009 ). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju pada saat ini tak dapat di pungkiri lagi bahwa kegiatan perekonomian di Indonesia pun berkembang dengan pesat. Sebagai contoh, sering kita jumpai berbagai macam jenis usaha di sekitar kita, seperti perusahaan-perusahaan besar, perusahan dibidang jasa, koperasi, warung, usaha pribadi. Beberapa teori mengatakan bahwa laba yang tinggi dapat di peroleh dengan cara menekan biaya produksi seperti yang terdapat dalam unsur-unsur biaya produksi yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik ( BOP ). Dengan metode ini semua perusahaan atau usaha akan mendapatkan informasi yang lengkap, tepat dan akurat atas seluruh aktivitas dan biaya yang ditimbulkan saat produksi berlangsung. U.D. Tahu Sopiah yang bergerak dibidang produksi tahu yang berusaha meningkatkan jumlah produksi per bulannya, dimana setiap produksi tahu akan selalu berusaha mendapatkan pangsa pasar yang besar untuk penjualan hasil produksinya agar tetap dapat bertahan. Berdasarkan hasil yang didapat untuk menganalisis kinerja keuangan usaha dagang dengan mengunakan metode Full Costing dan Variabel Costing yang dilandasi pada konsep bahwa dalam pengukuran Harga Pokok Produksi dan Laba / Rugi pada suatu usaha dagang, maka usaha dagang tersebut bisa meningkatkan penjualan. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membahas dan menuangkannya kedalam Penulisan Ilmiah yang diberi judul “ Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Dan Dampaknya Terhadap Laporan Laba / Rugi Pada U.D. Tahu Ibu Sopiah ”. 1.2. 1.2.1. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang dirumuskan dalam penulisan ilmiah ini adalah : 1. Bagaimana klasifikasi biaya pada U.D Tahu Ibu Sopiah?. 2. Bagaimana perhitungan Harga Pokok Produksi pada U.D Tahu Ibu Sopiah?. 3. Bagaimana perhitungan dan perbandingan Laba / Rugi pada produk tahu pada U.D. Ibu Sopiah?. 1.2.2. Batasan Masalah Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka batasan masalah dalam Penulisan Ilmiah ini hanya sebatas menghitung Biaya Produksi dan Laba / Rugi dengan menggunakan Metode Full Costing dan Metode Variabel Costing Pada Produk Tahu Pada Bulan Maret 2013. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam Penulisan Ilmiah ini adalah : 1. Untuk mengetahui klasifikasi biaya pada U.D. Tahu Ibu Sopiah. 2. Untuk mengetahui Harga Pokok Produksi dengan menggunakan Metode Full Costing dan Metode Variabel Costing Pada U.D.Tahu Ibu Sopiah. 3. Untuk mengetahui hasil perhitungan dan perbandingan Laporan Laba / Rugi dengan menggunakan Metode Full Costing dan Metode Variabel Costing Pada U.D.Tahu Ibu Sopiah. 1.4. Manfaat Penelitian Penulis mengharapkan adanya manfaat yang dapat diambil dari penelitian ilmiah ini, yaitu : 1. Manfaat Akademis Dengan adanya adanya penelitian ilmiah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis. Dan selain itu guna melengkapi syarat-syarat untuk mencapai gelar sarjana setara sarjana muda jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. 2. Manfaat Praktis Bagi pamilik usaha, hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk menentukan langkah selanjutnya dan menjadi pertimbangan khusus dimasa yang akan datang. 1.5. 1.5.1. Metode Penelitian Objek Penelitian Sebagai objek penelitian, penulis melakukan survey dan tinjauan terhadap laporan-laporan biaya pada U.D. Tahu Ibu Sopiah. U.D. Tahu Ibu Sopiah merupakan jenis usaha keluarga yang bergerak dibidang usaha penjualan makanan. Usaha tersebut telah dirintis oleh Bapak Solihin beserta istrinya kurang lebih selama 13 tahun. Pada tanggal 25 Agustus 2012 Bapak Solihin meninggal dunia, kemudian usaha tersebut dilanjutkan oleh istrinya yang bernama Ibu Sopiah. U.D. Ibu Sopiah berada di susun III Bendungan Poncol RT.001 / RW.009 Desa Satria Jaya Kec. Tambun Utara Kab. Bekasi. Jenis produk yang dijual oleh Ibu Sopiah adalah Tahu. 1.5.2. Data Penelitian Dalam perhitungan Harga Pokok Produksi dan Laba / Rugi pada U.D. Tahu Ibu Sopiah membutuhkan sumber-sumber data yang digunakan dalam Penelitian Ilmiah adalah sebagai berikut : 1. Data Primer Yaitu data yang dikumpulkan dan disusun sendiri oleh penulis melalui wawancara dan observasi dari usaha dagang yang menjadi lokasi penelitian. 1.5.3. Metode Pengumpulan Data Adapun metode-metode yang digunakan penulis dalam mendapatkan data sebagai berikut : 1. Riset Lapangan Merupakan tinjauan langsung terhadap usaha untuk mendapatkan data yang tepat dan akurat. 2. Wawancara Merupakan sesuatu tekhnik pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung dengan pemilik atau karyawan perusahaan. 3. Studi Kepustakaan Merupakan pengumpulan data yang didapat dari berbagai sumber tertulis, guna melengkapi data dan teori yang akan di gunakan dalam Penelitian Ilmiah. 1.5.4. Alat Analisis Alat analisis yang digunakan oleh penulis dalam penulisan ilmiah ini adalah analisis yang terdiri dari analisis berdasarkan Full Costing dan Variabel Costing. Didalam Metode Full Costing memiliki beberapa alat ukur, seperti Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Overhead Pabrik ( BOP ). 1. Full Costing Adalah metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku variabel maupun tetap. - Rumus dan perhitungan yang digunakan dalam Metode Full Costing yaitu : a. Menentukan Tarif BOP : Tarif BOP = Tarif BOP Sesungguhnya Total Unit Produksi b. Perhitungan Harga Pokok Produksi : Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Utama BOP Total ( Biaya Tetap + Biaya Variabel ) Total Harga Pokok Produksi : : : : : Rp. xxxx Rp. xxxx + Rp. xxxx Rp. xxxx + Rp. xxxx c. Harga Pokok Produksi Per Unit : = Total Biaya Produksi Unit Produksi 2. Variabel Costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berprilaku variabel ke dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel. - Rumus dan perhitungan yang digunakan dalam Metode Variabel Costing : Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung BOP ( Biaya Variabel ) Harga Pokok Produksi : : : : Rp. xxxx Rp. xxxx Rp. xxxx + Rp. xxxx 3. Penyajian Laporan Laba Rugi a. Laporan Laba / Rugi ( Metode Full Costing ) Hasil Penjualan Harga Pokok Produksi Laba Usaha Rp. xxxx,- ( Rp. xxxx,- ) Rp. xxxx,- b. Laporan Laba / Rugi ( Metode Variabel Costing ) Hasil Penjualan Harga Pokok Produksi Laba Usaha Rp. xxxx,- ( Rp. xxxx,- ) Rp. xxxx,- BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Data Produksi Dalam perhitungan Harga Produksi pada U.D. Tahu Ibu Sopiah dibutuhkan beberapa unsur biaya produksi guna melakukan perhitungan. Unsur-unsur tersebut antara lain adalah : 1. Biaya Bahan Baku Biaya bahan baku adalah biaya yang dibebankan produk tertentu atas penggunaan bahan baku tertentu dalam proses produksi. 2. Biaya Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dibebankan terhadap para karyawan yang membantu proses produksi. Biaya tenaga kerja dibagi menjadi 2 (dua), yaitu biaya tenaga kerja tidak langsung. 3. Biaya Overhead Pabrik ( BOP ) Biaya lain-lain diluar biaya utama yang dibebankan kedalam proses produksi. 4.1.2. Data Volume Produksi Berikut ini adalah data-data volume produksi yang dihasilkan U.D. Tahu Ibu Sopiah, selama bulan Maret 2013. Tabel 4.1 Data Volume Produksi U.D. Tahu Ibu Sopiah Maret 2013 Jenis Produk Kuantitas Harga / Pieces Tahu 1.250 Rp.2000,- Total Kuantitas 1.250 Sumber : U.D. Tahu Ibu Sopiah 4.1.3. Data Bahan Baku Biaya bahan baku adalah biaya yang dibebankan kepada produk tertentu atas pemakaian sejumlah bahan baku dalam proses produksi. Sumber : U.D. Tahu Ibu Sopiah 4.1.4. Data Biaya Tenaga Kerja Bahan Harga (terhadap Rp ) Total Biaya tenagaBaku kerja adalahKuantitas biaya yang dibebankan para Harga ( Rp ) karyawan yang membantu proses produksi. Biaya tenaga kerja dibagi Tahu 125 kerja Bungkus 625.000 menjadi 2 ( dua ), yaitu biaya tenaga langsung dan5.000 biaya tenaga kerja tidak Tepung langsung.Terigu 64 Kg Jumlah 7.500 480.000 1.105.000 Tabel 4.4 Biaya Tenaga Kerja Langsung U.D. Ibu Sopiah Kedalam Tarif Per Unit Maret 2013 Jam Kerja/Bulan BTKL/Jam Keterangan 1 Orang Karyawan 140,5 Jam/Bulan Rp. 3.584,2/jam Total BTKL Rp. 505.000,- Sumber : U.D. Tahu Ibu Sopiah Keterangan : Tahu : (1250/1250) x 100% = 100% Biaya Produksi Jumlah Unit Prosentase BTKL Tahu 1.250 100% Rp. 505.000,- Sumber : U.D. Tahu Ibu Sopiah 4.1.5. Data Biaya Overhead Pabrik Berikut ini adalah data biaya overhead pabrik pada U.D. Tahu Ibu Sopiah. Keterangan Total BTKL (Rp) 1 Orang Karyawan Rp. 100.000,- Biaya Overhead Pabrik Biaya Biaya ( BOP ) Tetap ( Rp ) Variabel ( Rp ) Biaya Bahan Penolong - Gas LPG 72.500,- - Minyak Goreng 41.500,- - Plastik Pembungkus 29.000,- - Garam ( 10 x Rp. 1000,- ) 10.000,- - Penyedap ( 64 x Rp. 500,- ) Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung 32.000,100.000,- - Biaya Listrik - Biaya Air ( PDAM ) 66.440,- 150.000,- 8.000,- 100.000,- Biaya Penyusutan - Penggorengan 2.500,- - Kompor 10.000,- - Wadah 2.500,- - Penjepit 7.000,- - Peniris Minyak Sumber : U.D. Tahu Ibu Sopiah Total Biaya Overhead ( BOP ) 5.000,101.440,- 535.000,- Perhitungan Biaya Penyusutan selama 1 ( satu ) Bulan adalah sebagai berikut : - Penyusutan Penggorengan Harga perolehan Masa efektif Biaya penyusutan per tahun Biaya penyusutan perbulan Biaya Penggorengan - Penyusutan Kompor Harga perolehan Masa efektif Biaya penyusutan pertahun Biaya penyusutan perbulan Biaya Kompor : Rp. 150.000,: 5 tahun : Rp. 30.000,: Rp. 2.500,= Rp. 150.000,5 Tahun = Rp. 30.000,12 Bulan = Rp. 2.500,- : Rp. 600.000,: 5 tahun : Rp. 120.000,: Rp. 10.000,= Rp. 600.000,- = Rp. 120.000,5 Tahun 12 Bulan = Rp. 10.000,- - Penyusutan Wadah Harga perolehan Masa efektif Biaya penyusutan per tahun Biaya penyusutan perbulan Biaya Wadah - Penyusutan Penjepit Harga perolehan Masa efektif Biaya penyusutan perbulan Biaya Penjepit : Rp. 30.000,: 1 tahun : Rp. 30.000,: Rp. 2.500,= Rp. 30.000,1 Tahun = Rp. 30.000,12 Bulan = Rp. 2.500,- : Rp. 14.000,: 2 bulan : Rp. 7.000,= Rp. 14.000,2 bulan = Rp. 7.000,- 4.2.1. Pembahasan Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode Full Costing Dan Variabel Costing Dalam pembahasan Penulisan Ilmiah ini, perhitungan Harga Pokok Produksi diawali dengan menentukan tarif BOP Per Unit, kemudian melakukan perhitungan pada Harga Pokok Produksi. Setelah didapatkan Harga Pokok Produksi,dilanjutkan dengan perhitungan Harga Pokok Produksi Per Unit. Dan dilanjutkan juga dengan perhitungan menggunakan Metode Variabel Costing. Tarif BOP/ Unit = = Rp. 636.440,1.250 Rp. 509,15,- Keterangan Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahu ( Rp ) 1.105.000,505.000,- BOP - Rp. 509,15 x 1.250 Total Harga Pokok Produksi 636.440,2.246.440,- Penjelasan : HPP = HPP = = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + BOP Total ( Biaya Tetap + Biaya Variabel ) Rp. 1.105.000,- + Rp. 505.000,- + Rp. 101.440,- + 535.000,Rp. 2.246.440,- - Penentuan Harga Pokok Produksi Per Unit Tabel 4.8 Harga Pokok Produksi Per Unit Menggunakan Metode Full Costing Pada U.D. Tahu Ibu Sopiah Maret 2013 Keterangan Tahu ( Rp ) Total HPP 2.246.440,- Volume Produksi HPP / Unit 1.250 1.797,15,- 4.2.2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode Variabel Costing - Penentuan Harga Pokok Produksi Biaya Bahan Baku : BTKL BOP Variabel HPP Rp. 1.105.000,: Rp. 505.000,: Rp. 535.000,- + : Rp. 2.145.000,- Penjelasan : HPP HPP = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + BOP ( Biaya Variabel ) = Rp. 1.105.000,- + Rp. 505.000,- + Rp. 535.000,- = Rp. 2.145.000,- - Penentuan Harga Pokok Produksi Per Unit Tabel 4.9 Harga Pokok Produksi Per Unit Menggunakan Metode Variabel Costing Pada U.D. Tahu Ibu Sopiah Maret 2013 Keterangan Tahu ( Rp ) Total HPP 2.145.000,- Volume Produksi 1.250 HPP / Unit 1.716,- 4.3. Analisis Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode Full Costing Dan Variabel Costing a. Setelah melakukan perhitungan dengan Metode Full Costing maka akan didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 5.0 Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Full Costing Pada U.D. Tahu Ibu Sopiah Maret 2013 Keterangan Harga Pokok Produksi Tahu Rp. 1.797,15,- Dengan Metode Full Costing diperoleh hasil perhitungan Harga Pokok Produksi adalah sebesar Rp. 1.797,15,-. b. Setelah melakukan perhitungan dengan Metode Variabel Costing maka akan didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 5.1 Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Variabel Costing Pada U.D. Tahu Ibu Sopiah Maret 2013 Keterangan Harga Pokok Produksi Tahu Rp. 1.716,- Dengan Metode Variabel Costing diperoleh hasil perhitungan Harga Pokok Produksi adalah sebesar Rp. 1.716,-. 4.4. Analisis Hasil Perhitungan Laba / Rugi Dengan Menggunakan Metode Full Costing Dan Variabel Costing a. Laporan Laba / Rugi ( Metode Full Costing ) Hasil Penjualan ( Rp. 2000,- x 1250 unit ) HPP ( Rp. 2.246.440,- ) Laba Usaha Rp. 2.500.000,Rp. 253.560,- b. Laporan Laba / Rugi ( Metode Variabel Costing ) Hasil Penjualan ( Rp. 2000,- x 1250 unit ) HPP ( Rp. 2.145.000,- ) Laba Usaha Rp. 2.500.000,Rp. 355.000,- Berdasarkan Perhitungan Laba / Rugi diatas dengan menggunakan Metode Full Costing dan Variabel Costing, maka didapatkan hasil Laba Usaha yang berbeda yaitu sebesar Rp. 253.560,- dengan menggunakan Metode Full Costing dan Rp. 355.000,- dengan menggunakan Metode Variabel Costing. Hal ini disebabkan adalah jumlah Harga Pokok Produksi yang digunakan dengan Metode Full Costing lebih besar daripada menggunakan Metode Variabel Costing yang dikarenakan Harga Pokok Produksi dengan menggunakan Metode Full Costing itu terdapat di BOP Totalnya itu terdiri dari Jumlah Biaya Tetap ditambah Biaya Variabel, sedangkan dengan menggunakan Metode Variabel Costing di BOP Totalnya hanya menggunakan Biaya Variabelnya saja. Sehingga hasil jumlah Laba Usaha yang didapatkan dengan menggunakan kedua Metode itu yaitu Metode Full Costing dan Metode Variabel Costing menjadi terbalik yaitu lebih besar dengan menggunakan Metode Variabel Costing. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Setelah mendapatkan hasil Perhitungan Harga Pokok Penjualan dan Laba / Rugi dengan Metode Full Costing dan Metode Variabel Costing maka didapat kesimpulan bahwa : 1. Klasifikasi biaya pada U.D. Tahu Ibu Sopiah adalah berdasarkan hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai, yaitu : a. Biaya Langsung, terdiri dari : - Biaya Bahan Baku untuk Produk Tahu adalah sebesar Rp. 1.105.000,-. - Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Produk Tahu adalah sebesar Rp. 505.000,-. b. Biaya Tidak Langsung, terdiri dari : - Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung sebesar Rp. 100.000,-. - Biaya Bahan Penolong Sebesar Rp. 143.000,- ( Biaya Variabel ). - Biaya Listrik dan Air Sebesar Rp. 74.440,- ( Biaya Tetap ). - Biaya Listrik dan Air Sebesar Rp. 250.000,- ( Biaya Variabel ). - Biaya Penyusutan Sebesar Rp. 27.000,- ( Biaya Variabel ). 2. Harga Pokok Produksi pada U.D. Tahu Ibu Sopiah dengan menggunakan Metode Full Costing adalah sebesar Rp. 1.797,15,-, Sedangkan Harga Pokok Produksi pada U.D. Tahu Ibu Sopiah dengan menggunakan Metode Variabel Costing adalah sebesar Rp. 1.716,-. Hal ini disebabkan karena jumlah Harga Pokok Produksi yang digunakan dengan Metode Full Costing lebih besar daripada menggunakan Metode Variabel Costing yang dikarenakan Harga Pokok Produksi dengan menggunakan Metode Full Costing itu terdapat di BOP Totalnya itu terdiri dari Jumlah Biaya Tetap ditambah Biaya Variabel, sedangkan dengan menggunakan Metode Variabel Costing di BOP Totalnya hanya menggunakan Biaya Variabelnya saja. 3. Laba / Rugi pada U.D. Tahu Ibu Sopiah dengan menggunakan Metode Full Costing sebesar Rp. 253.560,-, sedangkan Laba / Rugi pada U.D. Tahu Ibu Sopiah dengan menggunakan Metode Variabel Costing sebesar Rp. 355.000,-. Hal ini disebabkan karena jumlah Harga Pokok Produksi dengan menggunakan Metode Full Costing dan Metode Variabel Costing menjadi terbalik yaitu lebih besar dengan menggunakan Metode Variabel Costing karena dengan Menggunakan Metode Variabel Costing di BOP Totalnya pada Harga Pokok Produksi hanya menggunakan Biaya Variabelnya saja. Oleh karena itu Pabrik U.D. Tahu Ibu Sopiah jika dilihat dari Laba Usahanya yang didapatkan dengan menggunakan Kedua Metode tersebut yaitu Metode Full Costing dan Metode Variabel Costing maka sebaiknya Pabrik U.D. Tahu Ibu Sopiah menggunakan Metode Variabel Costing agar dapat memberikan keuntungan laba yang lebih signifikan. 5.2. Saran Berdasarkan perhitungan dan kesimpulan yang telah didapat, maka penulis mencoba memberikan saran yang mungkin dapat dipertimbangkan oleh U.D. Tahu Ibu Sopiah. Adapun saran tersebut adalah sebaiknya usaha Tahu Ibu Sopiah tetap menggunakan Metode Variabel Costing agar jumlah Biaya Produksi Variabelnya dapat ditekan sebaik mungkin seperti Biaya Listrik dan Biaya Air ( PDAM ) dan tetap menjaga kinerja dalam proses produksinya dan juga tetap menjaga kualitasnya dari Produk Tahu yang dihasilkan, agar di masa yang akan datang usaha tersebut tetap mendapatkan tingkat produksi yang menguntungkan.