BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Daya tarik sensual mempunyai beberapa peran yang potensial. Pertama, materi sensual dalam periklanan bertindak sebagai daya tarik untuk mengambil perhatian yang juga mempertahan perhatian tersebut untuk waktu yang lebih lama. Seringkali dengan mempertunjukkan model yang menarik dalam pose yang merangsang. Peran potensial yang kedua adalah untuk ”meningkatkan ingatan” terhadap pesan. Riset menunjukkan bahwa iklan yang berisi daya tarik sensual atau simbolisme akan meningkatkan ingatan hanya apabila hal itu cocok dengan kategori produk sesuai dengan pelaksanaan kreatif iklan. Daya tarik seksual menghasilkan ingatan yang lebih baik bila pelaksanaan periklanan mempunyai hubungan yang tepat dengan produk yang diiklankan. Peran ketiga yang dijalankan oleh isi seksual dalam periklanan adalah untuk membangkitkan tanggapan emosional seperti perasaan arousal (merangsang) atau nafsu. Reaksireaksi ini dapat meningkatkan pengaruh persuasi iklan.1 Menurut Carry Cheng, ahli mode dan juru bicara Best of British, perempuan erat kaitannya dengan sensualitas, entah melalui lekuk tubuh, gaya busana, aksesoris, maupun wewangian yang digunakan. Dalam kehidupan seharihari perempuan banyak digunakan dalam iklan. keterlibatan tersebut didasari dua 1 Shimp, Terence A.Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta: Erlangga. 2003, hal : 481 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ faktor utama, yaitu; pertama bahwa perempuan adalah pasar yang sangat besar dalam industri. Ribuan kosmetik diciptakan untuk perempuan. Karena keinginan untuk tampil cantik, perempuan membutuhkan lipstik, bedak pemerah pipi, mascara, penghitam alis, bulu mata palsu, dan sebagainya. Tidak herann bila pada gillirannya, perempuan selalu menjadi target iklan.2 Faktor kedua adalah bahwa perempuan luas dipercaya mampu menguatkan pesan iklan. Perempuan merupakan elemen agar iklan mempunyai unsur menjual. Sensualitas seolah-olah sudah menjadi monopoli golongan tertentu, khususnya perempuan. Mungkin saja sebenarnya, para perempuan yang ingin atau bahkan selalu tampil sensual (seksi) berharap memperlihatkan sebuah citra positif perempuan sebagai daya tarik lawan jenis, yang tentunya menuntut penghormatan dan perlakuan selayaknya seorang pribadi yang bermartabat.3 Sayangnya tidak jarang sebagian besar orang , khususnya kaum lelaki dengan penuh konsentrasi dan bola mata yang terbuka lebar, bahkan seperti takut kehilangan momen yang berharga, menerjemahkan sensualitas perempuan sebagai sekeder objek atau daya tarik fisik (Physical attraction) untuk memuaskan atau melampiaskan birahinya. Sehingga, tidak jarang para perempuan ikut terjebak dalam pola pikir negatif laki-laki, tampil seronok dengan mempertontonkan bagian-bagian intim (sensual) tubuh, terutama berpakaian serba minim dan terbuka. Penampilan seperti ini bisa saja mempengaruhi (mereduksi) citra perempuan dimata publik.4 2 Widyatama, Rendra. Pengantar periklanan, Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. 2007, hal 41 http://www.scribd.com/doc/72474933/bedhaya-ketawang-ready-to-show 4 Ibid 3 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Physical attraction (daya tarik fisik), bahkan ada yang menyebutnya bersinonim dengan sensualitas.5 Daya tarik fisik pada dasarnya adalah sebuah persepsi masyarakat atau budaya tertentu terhadap ciri-ciri atau karakter fisik individu, kelompok, ras, dan suku bangsa, yang dianggap menarik, indah, dan “sedap” dipandang (looks good) yang sebenarnya berlaku pula pada makhluk hidup lain, termasuk binatang. Daya tarik fisik ini dapat meliputi berbagai macam pengertian, termasuk dan walaupun tidak terbatas hanya pada daya tarik sensual (sensual attraction). Perempuan yang bertubuh indah dan seksi cenderung dipandang laki-laki sebagai symbol sensualitas. Keindahan fisik perempuan diidentifikasikan dari bentuk tubuh beserta proporsi bagian-bagian paling sentral secara seksual dan melambangkan sensualitas perempuan, yang harus disesuaikan dengan standar yang berlaku di masyarakat yang kian memposisikan persoalan sensualitas ke lini depan. Walaupun zaman telah berubah, dimana perempuan mengalami perkembangan yang cukup pesat pada masa sekarang, perempuan masih cenderung diletakkan sebagai pemuas nafsu seksual laki-laki. Perempuan tetap dijadikan sebagai sarana pengungkap erotis dan merupakan lambang keindahan, sehingga hal-hal yang dianggap indah selalu dikaitkan dengan pesona perempuan. Tidak hanya itu saja, daya tarik fisik seorang juga dipengaruhi oleh atribut-atribut tambahan seperti cara berpakaian, Jenis parfum yang digunakan, serta produk- 5 “Sensuality” (http://www.infoplease.com/thesaurus/sensuality) 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/ produk perawatan tubuh lainnya. Tidak menutup kemungkinan bahwa daya tarik inilah yang pada akhirnya menentukan daya tarik sensual seseorang..6 Sensualitas sering dipersepsikan pada tubuh seorang wanita. Sensualitas merupakan tataran imajinasi seksual individu terhadap objek yang dilihatnya. Sensualitas tak lepas dari fashion, make-up serta tubuh itu sendiri. Perempuan sebagai model iklan di media massa, baik cetak maupun elektroknik makin marak digunakan. Menggunakan perempuan sebagai barang komoditi dalam iklan bukan hal baru. Pengumbaran sensualitas untuk menarik perhatian pria dianggap wajar. Sensualitas perempuan dimasukkan kedalam berbagai aspek masyarakat tak terkecuali ke dalam media periklanan. Iklan adalah media untuk promosi produkproduk yang beredar di masyarakat, tujuan utama iklan adalah supaya produk yang diiklankan diminati masyarakat. Maka dari itu, iklan akan dibuat sedemikian rupa supaya menarik perhatian masyarakat dan salah satu pilihan yang menarik adalah dengan menggunakan perempuan sebagai objek utamanya dengan dibumbui dengan sisi sensual, sehingga kenyataan yang muncul adalah penggunaan sensualitas perempuan tersebut mengabaikan sisi psikkologis, sosiologis, ekologis,estetika, dan keterkaitan dengan produk yang diiklankan tersebut.7 Memanfaatkan keindahan tubuh untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan atau dianggap sebagai penggoda lelaki, ditambah kejadian-kejadian di masyarakat yang melabeli kebanyakan perempuan cantik zaman sekarang lebih mementingkan kecantikan lahiriah, sementara intelektualitas atau moralitas 6 Melliana S, Anastasia. Menjelajah Tubuh: Perempuan dan Mitos Kecantikan. Yogyakarta: LKIS. Hal: 146 7 http://psikologi-untar.blogspot.com/2012/11/body-image-dan-sensualitas-perempuan.html 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/ kurang diperhatikan. Jadi, sensualitas perempuan dapat dikatakan seperti dua sisi mata dengan konsekuesinya masing-masing, tergantung bagaimana ia menghayati sensualitasnya itu dan bagaimana ia mengekspresikannya ke luar.8 Maka terbentuklah sebuah konstruksi sensualitas yang terkait dengan penelitian ini bahwa sensualitas diciptakan dalam iklan wardah eksklusif series bukan saja sebagai daya tarik untuk menarik konsumen yang potensial, tetapi objek pendukung yang datang dari endorser wanita yang menggoda dengan cara komunikasinya melalui bahasa tubuh dan ekspresi wajah menjadi faktor utama guna membangkitkan tanggapan atau reaksi emosional audiens. Rangkaian produk dan tata bahasa yang ditampilkan oleh wardah exclusive series merupakan faktor pendukung untuk menonjolkan sisi sensualitas endorser. Penelitian ini lebih menarik karena endorser wardah exclusive series adalah Dewi Sandra yang sekarang telah mengenakan hijab. Namun dengan memakai hijab Image Dewi Sandra yang Sensual dan menggoda tidak hilang bahkan ditonjolkan melalui lekuk tubuh, gaya busana, aksesoris, rangkaian kosmetik wardah exclusive series, dan teks yang dikonstruksikan secara subliminal dalam gambar dan teks Wardah exclusive series yang ada di majalah Hijabella, subliminal berarti dibawah sadar, subliminal diperintah melalui ide bahwa pikiran di bawah bertindak sebagai ”data base” (Bank data) untuk memori.9 Peneliti memilih Iklan Wardah exclusive series di majalah Hijabella karena majalah Hijabella ditunjukkan untuk wanita berhijab yang ingin tampil gaya dengan model-model pakaian yang gaya dan modern serta dilengkapi dengan 8 Op.Cit. Hal: 149 9 Thomson, Peter. Rahasia Komunikasi.Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,1999, hal 25 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/ tata cara berrias untuk wanita berhijab sehingga cocok dengan produk Wardah Exclusive series. Majalah sebagai media cetak memiliki keunggulan salah satunya yaitu permanen, yaitu bisa dibaca dalam periode beberapa hari dan sering kali disimpan untuk digunakan sebagai referensi dimasa datang. Majalah merupakan media yang paling lama disimpan dirumah dibandingkan media lain cocok menggunakan persuasi subliminal dimana pesan/stimulus yang diserap oleh persepsi dalam otak bawah sadar, yang diterima melalui medium gambar dalam hal ini di majalah yang duilang-ulang. Pesan/stimulus cepat melintas sebelum individu dapat memprosesnya, sehingga mengganggu pengolahan, pesan-pesan subliminal ini perlahan-lahan akan memengaruhi dan mengubah pikiran dari otak seseorang.10 Definisi persepsi subliminal adalah proses masuknya stimulus yang begitu halus kebawah tingkat kesadaran konsumen namun mampu memengaruhi perasaan dan prilaku dalam tingkat kesadaran.11 Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang Persuasi Subliminal Sensualitas Endorser Wardah Exclusive Series di Majalah Hijabella, Edisi X April 2014 dengan menggunakan analisis framing. Dengan analisis Framing akan diketahui cara atau media saat mengkonstruksi fakta dengan mencermati strategi seleksi, penonjolan, dan pertautan fakta kedalam berita atau lebih bermakna, lebih menarik, lebih bserarti atau lebih diingat, untung menggiring interpretasi khalayak sesuai perspektif wartawan ketika menyeleksi isu berita. Cara pandang atau perspektif itu akhirnya menentukan fakta apa yang 10 11 Ibid hal vii Op.cit hal vii 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/ diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, serta mau dibawa kemana berita tersebut.12 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang peneliti membuat rumusan masalah penelitian Yang dikemas dalam bentuk pertanyaan berikut: Bagaimana persuasi subliminal sensualitas endorser pada Wardah Exclusive Series di majalah Hijabella ,Edisi X April 2014 dengan menggunakan analisis framing ? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah ingin ” Mengetahui persuasi subliminal sensualitas endorser Wardah Exclusive Series di majalah Hijabella ,Edisi X April 2014” 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran atau kontribusi dan masukan bagi kajian ilmu komunikasi di bidang periklanan. 12 Sobur, Alex.Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana.Bandung: Remadja Karya. Hal 161-162 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini dapat memberikan sumbangan atau kontribusi bagi kesadaran masyarakat mengenai fungsi sensualitas dalam produk iklan. Dan bagaimana mengkonsruksikan sebuah sensualitas dalam persepsi masyarakat. 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/