ETNOFITOMEDIKA Ellyn K. Damayanti Bagian Konservasi Keanekaragaman Tumbuhan Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB November 2010 PENDAHULUAN Pemanfaatan tumbuhan dalam kehidupan manusia ETNOBOTANI ETNOBIOLOGI ETNOBIOLOGI HUTAN ETNOFITOMEDIKA Etno Fito Medika MEDIKA Sistem pengobatan: Modern Tradisional Sistem pengobatan tradisional: Konsep penyakit: Sistem personalistik vs. sistem naturalistik what, why, how sakit: individu lingkungan Pola pengobatan Alternatif pengobatan Konsep DEFINISI ETNOBOTANI ETNOBIOLOGI HUTAN Ilmu yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan secara tradisional oleh suku-bangsa Ilmu yang mempelajari hubungan langsung manusia dengan tumbuhan, hewan, dan ekosistem hutan dalam kegiatan pelestarian pemanfaatannya secara tradisional dan turun-temurun ETNOFITOMEDIKA Keterkaitan pengetahuan lokal etnis tertentu yang menghuni kawasan hutan dengan keanekaragaman spesies tumbuhan yang dapat dijadikan bahan pengobatan Tumbuhan Obat (TO) HALHAL-HAL PENTING ETNOFITOMEDIKA Pendokumentasian pengetahuan botani masyarakat tradisional Penilaian kuantitatif tentang penggunaan dan budidaya tumbuhan Penilaian tentang manfaat ekonomi tumbuhan tersebut Pengembangan dan peningkatan mutu tumbuhan yang bersumber dari pengetahuan tradisional Pengakuan hak milik intelektual masyarakat tradisional TO DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL Naskah kuno Husodo (Jawa) Usada (Bali) Lontarak Pabbuara (Sulawesi Selatan), dll. Relief candi-candi Jawa Tengah dan Jawa Timur Borobudur, Prambanan, Penataran, Tegalwangi Pohon kamboja, maja, buni, dll. Kecubung, pinang, kelapa, dll. Lanjutan… Lanjutan… Pengobatan tradisional pelestarian pemanfaatan tumbuhan Konsep sakit Pengetahuan obat tradisional Aturan adat dalam pemanfaatan SDAH Pengobatan tradisional sumber informasi tentang spesies TO secara turun-temurun PEMANFAATAN TO OLEH ETNIS Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Pengobatan Tradisional Ramuan Spesies TO Ramuan Spesies TO > 370 etnis Ramuan Spesies TO Spesies TO Ramuan & Ramuan > 550 bahasa Spesies SpesiesTO TO Ramuan dialek Ramuan Spesies TO 1300 spesies TO Spesies TO Ramuan/ Ramuan>/Jamu SpesiesTO TO Spesies SpesiesTO TO Spesies Peluang menyembuhkan penyakit semakin besar!!! besar!!! Beragam etnis beragam pengetahuan beragam ramuan/jamu beragam spesies TO penyakit yang sama Bhinneka Tunggal Ika Beragam etnis beragam pengetahuan beragam ramuan/jamu spesies TO yang sama penyakit yang sama CONTOH ETNIS, ΣPENYAKIT PENYAKIT, PENYAKIT, Σ TO No. Etnis Lokasi Σ Penyakit Σ TO 1. Aceh P. Weh 51 98 2. Melayu Tradisional TN Bukit Tigapuluh 45 195 3. Talang Mamak TN Bukit Tigapuluh 58 115 4. Anak Dalam (Orang TN Bukit Duabelas Rimbo) 72 116 5. Sakai Bengkalis, Riau 63 76 6. Sunda Kasepuhan TN Gunung Halimun-Salak 23 51 7. Atoni Kupang, NTT 47 97 8. Dayak Singkawang, Kalbar 32 57 9. Saluan Banggai, Sulteng 32 51 Lembah Baliem, Papua 20 25 10. Dani ETNIS ACEH Lokasi: Iboih, Sabang, di sekitar kawasan konservasi Pulau Weh Memanfaatkan berbagai spesies TO untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Tumbuhan yang dimanfaatkan umumnya masih tumbuh liar. Penggunaan spesies tumbuhan obat dapat berupa tunggal (tidak dicampur), dan dapat pula berupa ramuan. Darah tinggi: pucuk daun baseron (Hibiscus tiliaceus L.) – tunggal, buah belimbing sago (Averrhoa carambola L.) - tunggal Kencing manis: daun ba’me tano (Phyllanthus niruri L.), kulit buing (Melia azedarach L.) - tunggal, daun tapak dara (Nothopanax sp.) - tunggal ETNIS MELAYU TRADISIONAL Penghuni TN Bukit Tiga Puluh di Provinsi Riau & Jambi, a.l. tinggal di sepanjang sungai Cinaku, Dusun Sanglap. Kehidupan di pedalaman sangat sederhana dan berhubungan dengan hutan memungkinkan mereka untuk tetap mempertahankan pengetahuan tradisionalnya tentang pengobatan. Malaria: Akar bolu (Brucea javanica (L.) Merr.) – tunggal, daun kapung-kapung (Oroxylum indicum (L.) Vent) – tunggal Aprodisiaka: akar tiga (Arcangelisia flava (L.) Merr.) tunggal, akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack.) – tunggal Sakit kuning: semua bagian paku kunyit (Sphaerostephanus heterocarpon (Bl.) Holtt.) - tunggal ETNIS TALANG MAMAK Menghuni TN Bukit Tiga Puluh sejak ratusan tahun lalu, tinggal di sepanjang sungai Gangsal, Desa Tanah Datar, Tuo Datai, Air Bamban, Rantau Langsat, Siambul,Talang Lakat, Kecamatan Siberida Indragiri Hulu, Riau; dan di desa Simarintihan, kecamatan Perwakilan Sumai, Bungo Tebo, Jambi. Ketergantungan pada hutan dipertahankan hingga saat ini, dengan penggunaan berbagai spesies tumbuhan dan hewan untuk keperluan hidup, diantaranya sebagai bahan obat. Kencing batu: daun kayu sakit kencing (Pleomele elliptica (Thunb.)N.E.Br.) – tunggal Malaria: daun ampelas kucing (Tetracera fagifolia BL.) tunggal, daun/kulit batang pule hitam (Alstonia sp.) tunggal Pusing/pening: daun pecuka harimau (Globba pendula Roxb.) - tunggal ETNIS SAKAI Tinggal di Kecamatan Mandau, Bengkalis, Riau, yang merupakan areal hutan, mendukung kebiasaan etnis Sakai yang sejak jaman dahulu berinteraksi dengan alam. Pemanfaatan berbagai spesies tumbuhan untuk kehidupan seharihari diperoleh dari alam sekitarnya, dengan persentase pemanfaatan terbesar adalah tumbuhan obat. Sakit kuning: akar kukunyit (Coscinium fenestratum (Gaertn.) Colebr.) – tunggal, daun petundu (Globba sp.) - tunggal Aprodisiaka: akar/batang petalo bumi (Eurycoma longifolia Jack) – tunggal Malaria: seluruh bagian tumbuhan dudukung anak (Phyllanthus niruri L.) – tunggal Sari rapet: akar urat sepancong (Macaranga heynei I.M. Johnston) - tunggal. ETNIS REJANG Penduduk yang tinggal di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Menggunakan berbagai spesies tumbuhan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Kencing batu: daun kapuk (Ceiba pentandra (L.) Gaertn.) - tunggal Malaria: 10 spesies, diantaranya kulit batang kepayang (Pangium edule Reinw.) - tunggal Sakit kuning: daun bambu kuning (Bambusa vulgaris Schrad) - tunggal, kulit batang kasai (Chisocheton pentandrus Bl.) - tunggal, akar kayu kancil (Meliosma lanceolata Bl.) - tunggal Tekanan darah tinggi: daun alpukat (Persea americana Miller) - tunggal, daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) - tunggal, daun ciplukan (Physalis angulata L.) - tunggal, batang/daun bayam duri (Amaranthus spinosus L.) - tunggal ETNIS SUNDA KASEPUHAN Bermukin di dalam dan di sekitar TN Gunung Halimun, Kab. Lebak, Banten, Kab. Sukabumi & Bogor, Jawa Barat. Kehidupan Masyarakat Sunda Kasepuhan hingga kini masih menunjukkan karakteristik budaya Sunda abad ke 16, namun mereka dapat berdampingan dengan masyarakat sekitarnya. Mereka tinggal di perkampungan khusus dan ada juga yang berbaur dengan masyarakat desa membentuk kampung campuran Darah tinggi: buah muda nangka walanda (Annona muricata L.) - tunggal Sakit pinggang: daun reundeu (Staurogyne elongata O.K.) tunggal Maag: daun sembung (Blumea balsamifera (L.) D.C.) – tunggal ETNIS BADUY Etnis Baduy (Dalam dan Luar) tinggal di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Kehidupan yang sangat tradisional, memungkinkan mereka memanfaatkan berbagai spesies tumbuhan dari hutan dan yang ada di sekitar tempat tinggal mereka untuk keperluan hidup sehari-hari, khususnya untuk pengobatan. Demam: kulit kayu lame putih (Alstonia sp.), untuk obat demam – tunggal Kurang nafsu makan: daun singgugu (Clerodendrum serratum L.) - tunggal Sakit kuning: akar lempuyang (Nicolaia solaris (BL.) tunggal ETNIS JAWA Etnis Jawa di beberapa daerah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur masih mempertahankan kebiasaannya menggunakan ramuan obat tradisional ataupun satu spesies tumbuhan obat untuk menjaga kesehatan dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Batu ginjal: daun/akar gempur batu (Borreria hispida (L.) K. Sch.) – tunggal Kencing batu: daun tempuyung (Sonchus arvensis L.) – tunggal Malaria: daun sembung (Blumea balsamifera (L.) DC.) – tunggal Sakit kuning: daun/batang brotowali (Tinospora tuberculata (Lmk.) Beumee ex K. Heyne) - tunggal, daun sampang (Euodia latifolia DC.) - tunggal ETNIS MADURA Tinggal di Pulau Madura terkenal dengan ramuan tradisionalnya untuk mengatasi berbagai kesulitan di bidang kesehatan dan gangguan seksual “Ramuan Madura”. Frigiditas: daun pepaya (Carica papaya L.) tunggal Kencing manis: buah asam (Tamarindus indica L.) - ramuan Sakit kuning: daun/buah sukun (Artocarpus communis Forst.) - tunggal Tekanan darah tinggi: daun saledri (Apium graveolens L.) - tunggal ETNIS BALI Kelompok masyarakat yang mendiami Pulau Bali, yang kuat memegang teguh adat istiadat dan budaya warisan nenek moyangnya, tidak hanya memiliki pengetahuan tentang pengobatan tradisional, tetapi juga telah mendokumentasikan pengetahuan pengobatan tradisional mereka berupa naskah kuno yang ditulis diatas daun lontar, yang disebut “Lontar Usada”, yang jumlahnya ribuan. Kencing batu: daun keji beling (Strobilanthes crispus L.) ramuan, akar jarak (Jatropha curcas L.) - tunggal Kencing manis: pepagan suren (Toona sureni (Bl.) Merr.) tunggal Sakit kuning: akar alang-alang (Imperata cylindrica Nees) ramuan ETNIS SAMAWA Tinggal di Kabupaten Sumbawa, NTB, sejak dahulu telah memiliki pengetahuan tentang pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional dilakukan dengan menggunakan tumbuh-tumbuhan, baik tunggal maupun ramuan. Sakit paru-paru: daging buah bagek (Tamarindus indica L.) - tunggal Sakit ginjal: daun tempuyung (Sonchus arvensis L.) tunggal Tipes: daun rotawali (Tinospora crispa (L.) Diels.) tunggal ETNIS ATONI Etnis Atoni yang dimaksud adalah masyarakat yang tinggal di daerah Camplong, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, NTT. Darah tinggi: air buah/santan noa (Cocos nucifera L.) - tunggal Rematik: daun komkona (Datura metel L.) tunggal Sakit kepala: semua bagian tali putri (Cassytha filiformis L.) - tunggal Sakit kuning: daun/akar buntianak ( Kalanchoe pinnata Pers.) - tunggal Memperbanyak ASI: akar humusu (Imperata cylindrica Nees.) - tunggal ETNIS DAYAK Etnis Dayak yang dimaksud adalah etnis Dayak yang tinggal di desa-desa yang berbatasan atau di sekitar Cagar Alam Singkawang, Sambas, Kalimantan Barat. Etnis Dayak ini memanfaatkan berbagai spesies tumbuhan untuk keperluan kesehatan mereka, karena tempat tinggal mereka di bukit-bukit dan daya beli masyarakat terhadap obat-obat modern rendah. Kencing batu: kulit batang kapuk (Ceiba pentandra (L.) Gaertn.) - tunggal Mencret: daun jambu biji (Psidium guajava L.) - tunggal Sakit kuning: daun ampulut (Urena lobata L.) - tunggal Tekanan darah tinggi: batang/daun bayam duri (Amaranthus spinosus L.) - tunggal ETNIS SALUAN Etnis Saluan yang tinggal di Desa Babang Buyangge, Kecamatan Kintom, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah menggunakan berbagai spesies tumbuhan untuk pengobatan tradisional berbagai macam penyakit sebagai warisan nenek moyang, walaupun di desa tersebut telah ada fasilitas kesehatan dari pemerintah, berupa Puskesmas Pembantu. Diabetes: buah gore (Caesalpinia sp.) - tunggal TBC: kulit batang longku bobon (Acalypha caturus Bl.) - tunggal Aprodisiaka: kulit kayu longkida (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq.) - tunggal ETNIS AMBON Tinggal di Pulau Seram, Maluku, di beberapa desa masih mempraktekkan pengobatan tradisional yang merupakan warisan nenek moyang mereka. Pengobatan tradisional dilakukan dengan memanfaatkan berbagai spesies tumbuhan yang ada di sekitar tempat tinggal mereka. Sakit kuning: daun galuga (Bixa orellana L.) - tunggal Tekanan darah tinggi: daun daun kaki kuda (Centella asiatica (L.) Urb.) - tunggal Melancarkan ASI: daun kelor (Moringa oleifera Lmk.) tunggal Rematik: daun ora (Abelmochus moschatus Medik.) tunggal ETNIS DANI Etnis Dani adalah masyarakat tradisional yang tinggal di Lembah Baliem, Jaya Wijaya, di sekitar Wamena dan Karulu. Suatu kelompok masyarakat yang mempunyai hubungan yang sangat erat dengan alam lingkungannya, dimana tidak hanya memandang alam sebagai hal yang magis religius, tetapi juga sebagai sumber yang menguntungkan dan memberi hidup bagi mereka. Pemanfaatan sumberdaya alam, khususnya tumbuhan terbatas untuk keperluan hidup mereka sehari-hari, seperti untuk bahan sandang, pangan, bangunan, pewarna, obat tradisional, dll. Etnis Dani sangat tertutup dalam memberikan keterangan kepada masyarakat luar. Malaria: pepaya (Carica papaya L.) - tunggal Sakit perut: holowasi (Euodia elleryana F.v. Muell.) tunggal PUSTAKA Damayanti, E. K. 1999. Kajian tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit penting pada berbagai etnis di Indonesia. Skripsi. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Tidak dipublikasikan. Hikmat, A. 2009. Bahan kuliah Etnobiologi Hutan. BKKT-DKSHE, Fakultas Kehutanan IPB. Bogor: tidak dipublikasikan. Sangat, H. M., E.A.M. Zuhud, E.K. Damayanti. 2000. Kamus penyakit dan tumbuhan obat Indonesia (Etnofitomedika 1). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia