Pamplet Nubuatan Kitab Wahyu “RAHASIA KESELAMATAN YANG HAMPIR TIDAK SEORANGPUN MEMAHAMINYA” Studi Penjelasan berdasarkan Nubuatan Kitab Wahyu pasal 10:1-4 dan Wahyu pasal 11:1 (Dilihat dari terang kitab-kitab Imamat, Daniel dan Ibrani). Pamplet ini adalah bagian kedua dari 5 Seri Pamplet “Rahasia Kebenaran Akhir Zaman” Edisi Revisi ke-2, Mei 2006. Copyright by 1000 MM Indonesia Sejarah Dosa harus Berakhir !!! “...Kami tidak berani mengubah Firman Allah ataupun mencampur-adukkan ajaran-Nya dengan tradisi dunia, membagi-bagi hukum-Nya yang Suci, menyebut satu bagian kurang penting sedangkan yang lain lebih penting untuk memperoleh persetujuan dunia... Kebenaran Yesus Kristus harus dinyatakan... Rahasia kemurtadan dunia tidak boleh disembunyikan... Fakta-fakta kasih karunia dari Yesus Kristus & kemurtadan dari si Pendurhaka harus dipaparkan dengan jelas... Karena sekaranglah waktunya Hari Penyelamatan bagi umat-umat Allah... Sejarah Dosa harus Berakhir ! Amaran Allah yang khikmat dan solem harus dikumandangkan dengan berani, agar semua manusia yang harus diselamatkan BERBALIK dan BERTOBAT... Kemudian dalam IMAN yang teguh dan perkasa, mereka akan MENINGGIKAN, MENGAGUNGKAN, DAN MENYEMBAH ALLAH yang hidup dalam TERANGNYA Yesus kristus yang BENAR dan MURNI... Sejarah Dosa harus Berakhir ! Cukuplah kasih karunia Allah yang panjang sabar terhadap mereka yang menolak-Nya. Jika saja hati mereka masih dikeraskan...maka biarlah mereka menuai apa yang mereka tabur... Sejarah Dosa harus Berakhir ! Jika dunia mendesak kami, kami tidak akan gentar karena TUHAN kami yang kami layani,sanggup melepaskan kami... Biarlah terang Yesus kristus ini tetap bersinar dan berbicara dalam hati umat-umat-Nya sekalipun kami tiada... Sejarah Dosa harus Berakhir ! AMEN. BEBERAPA PANDANGAN TENTANG ARTI BAIT SUCI DALAM Wahyu 11:1. 1. Pandangan yang paling terkenal menyatakan bahwa bait suci itu melambangkan gereja Kristen, atau umatumat Allah (1 Kor 3:16.). Ini masih diragukan karena faktanya mengatakan bahwa walaupun kata bait suci muncul banyak kali dalam buku wahyu, namun tidak pernah melambangkan gereja, dan rasul Yohanes sangat konsisten dalam hal ini (ia menyatakan “bait suci, mezbah dan mereka yang menyembah di dalamnya,” Why. 7:17; 15:8) 2. Pandangan yang lain menyatakan bahwa Yohanes menunjuk pada bait suci di Yerusalem. Namun pandangan ini juga tidak tepat karena faktanya, bahwa bait suci di Yerusalem telah dihancurkan kurang lebih 20 tahun (tahun 70 AD) sebelum kitab Wahyu di tulis ( tahun 90 AD) 3. Pandangan yang paling tepat menyatakan bahwa Yohenes menunjuk pada bait suci di surga. Dan ini selalu muncul dalam penglihatannya.(Why 3:12; 7:15; 11:19; 14:17; 15:5-8; 16:1, 17 ). Hal yang samapun dinyatakan dalam penjelasan kitab lainnya (Ibr 9:24; 8:1,2; 8:5, Kel 25:40; Maz 11:4; 102:19, Mika 1:2,3) PENGENALAN BAIT SUCI 4. Gambar dan susunan Kaabah Allah terdiri dari 2 bagian besar yaitu pelataran dan bilik: a. Pelataran Luar :tempat berkumpul bangsa Israel dan orang luar. Di Pelataran Luar, hanya khusus diperuntukkan bagi orang –orang asing. b. Pelataran dalam : adalah daerah tempat seorang imam bertugas, mulai dari pelataran dalam sampai kedalam bilik yang mana orang biasa tidak dapat melakukan hal itu Dari Pelataran dalam sampai ke Bilik Yang Maha Suci melambangkan tugas dan pelayanan Yesus. Pelataran dalam adalah tugas dan pelayanan Yesus di dalam dunia ini. Benda-benda yang ada pada pelataran dalam adalah: i. Metzbah Korban Bakaran : tempat untuk membakar korban, ini melambangkan peristiwa kematian Yesus (3 G) Yaitu Getsemani , Pengadilan Gabata, dan Golgota. ii. Bejana pembasuhan : tempat membersihkan potongan daging sebelum dibakar dan pembersihan imam. Yaitu melambangkan upacara baptisan, Yesus dibaptiskan sebelum kematiannya di kayu salib. Sebelum Imam masuk kedalam Bilik Yang Suci atau melakukan tugas keimamatannya, ia harus mencuci tangannya melalui bejana pembasuhan. c. Bilik yang Suci : tempat yang berada di surga melambangkan semua yang terjadi adalah dibawah pengendalian Surga secara lebih nyata lagi i. 7 kaki Dian : lampu yang menerangi bait suci: 7 kaki dian menggambarkan 7 jemaat yang digambarkan pada Why pasal 3 dan 4 dan Api melambangkan kehadiran Roh Suci, ii. Mezbah Ukupan : tempat umtuk membakar pedupaan yang adalah doa iii. Meja roti pertunjukan yang menggambarkan Fiman Tuhan , Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. d. Bilik yang Maha Suci : Tempat Tabut Allah dan Hadirat Allah berada. Bilik yang Maha Suci melambangkan bilik yang Maha suci di Surga. Gambar: PENGANTAR MEMAHAMI PELAJARAN KAABAH Sementara tema kaabah terdapat dalam seluruh Alkitab, maka itu dilihat paling jelas didalam buku Imamat, Daniel, Ibrani, dan Wahyu. Empat buku ini, yang sudah menarik akan perhatian dari orang Advent pertama, tetap menjadi fokus dari pelajaran kita yang tetap mengenai kaabah di sorga. Dalam hal penekanan, buku ini boleh menjadi pasangan. Dimana Imamat dan Ibrani mempunyai perhatian utama dengan fungsi keimamatan dihubungan dengan Kaabah. Daniel dan wahyu menghubungkan kegiatan Penghakiman Ilahi didalam kaabah sampai akhir dunia. Jadi kita dapat katakan bahwa penekanan utama dari pasangan pertama adalah pengantaraan, sedangkan penekanan utama dari yang kedua adalah penghukuman. Buku Imamat menjelaskan berbagai korban dari Kaabah Perjanjian Lama. Kita membaca mengenai persembahan senantiasa, dipersembahkan setiap pagi dan petang, demi seluruh orang Israel (Imamat 16:8-13). Kita membaca juga akan berberapa korban yang dibawah oleh setiap individu untuk menyatakan pengampunan, ucapan terima kasih dan penyerahan (psl 1-7). Dan puncak dari seluruh sistim korban, Hari Pendamaian, di jelaskan secara rinci (pasal 16.) Buku Ibrani membandingkan dan membedakan acara-acara ini dengan korban Yesus Kristus di Salib Golgota (9:1 – 10:22). Itu memberikan bukti bahwa oleh kematian Yesus yang hanya satu kali untuk semua sudah mencapai apa yang korban Israel secara berulang kali tidak dapat capai. Dia adalah kenyataan yang dilambangkan oleh Korban Hari Pendamaian, demikian juga semua acara waktu lalu. Walaupun sudah diusulkan bahwa semua referensi didalam Ibrani menunjukkan bahwa hari Pendamaian secara eskatologi mulai di salib, Ibrani tidak mempunyai perhatian mengenai masalah waktu; itu berkonsentrasi pada kesempurnaan Korban Kalvari. Sebagai jawaban kepada pertanyaan mengenai waktu peristiwa di kaabah sorga, kita melihat kepada buku Daniel dan Wahyu. Lebih khusus “waktu nubuatan” Daniel 7 s/d 9 tetap penting bagi pemahaman Advent akan kaabah. Mereka itu menunjuk diseberang dari kedatangan pertama dari Kristus kepada pekerjaan pehukuman akhir Allah dari kaabah sorga. Arti yang tepat dari nubuatan Perjanjian Lama adalah masalah yang menuntun suatu studi berkelanjutan. Investigasi ini harus berusaha untuk tetap benar kepada berbagai sifat dari masing-masing nubuatan, dan dengan memperhitungkan sudut pandang berbeda dari pembaca (dlm Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan waktu modern), untuk melihat akan maksud ilahi didalam nubuatan, dan mempertahankan tekanan diantara kedaulatan Ilahi dan kebebasan manusia. Lebih jauh, studi ini harus memberikan penekanannya kepada perasaan meluas dan kuat dari kedatangan Yesus kedua yang kita temukan didalam Perjanjian Baru (Roma 13:11-12; 1 Korintus 7:29-31; Wahyu 22:20). (Dikutip dari Sanctuary Review Committee GC) PERINTAH YANG DIBERIKAN: 5. Buluh pengukur. Jenis buluh yang tumbuh di lembah Yordan. Buluh itu lurus dan panjang yang ukurannya kira-kira bisa mencapai 10 kaki, dan baik digunakan sebagai tongkat pengukur 6. Bangunlah : Merupakan kata perintah untuk melakukan suatu aktivitas,atau mulai melakukan sesuatu, atau siap melakukan sesuatu. Bangun = sadar dalam hal yang nyata a. Lalu bangunlah Musa dengan Yosua, abdinya, maka naiklah Musa ke atas hunung Allah itu. (Kel. 24:13) b. “Bersiaplah kamu” (Rise ye up) Ul 2:24. Dengan kata lain “mulailah melakukan sesuatu dalam hal persiapan”. Hal yang mulai dilakukan adalah persiapan. c. Kata-Nya kepada mereka : ‘mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan’” (Luk 22:46) d. “Kata Yesus kepadanya; ‘ Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah!’. Bangunlah dan ukurlah = merupakan satu perintah untuk memulai kegiatan penghakiman. 7. Mengukur dalam bahasa aslinya “Metreo” yang berarti mengevaluasi atau mengadili. Hal itu dapat juga diartikan pekerjaan pengadilan Allah pada hari penghakiman. a. “Dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi, dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu” (Mat 7:2) b. “Lalu Ia berkata lagi : “Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu dan disamping itu akan ditambahkan lagi kepadamu” (Mark 4:24). c. “Memang kami tidak berani menggolongkan diri kepada atau membandingkan diri dengan orangorang tertentu yang memujikan diri sendiri. Mereka yang mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri akan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri” 8. Mengukur, dalam zaman Perjanjian Lama adalah diartikan pengadilan yang menentukan siapa yang akan hidup dan siapa yang mati. (2 Sam. 8:2) TEMPAT APAKAH YANG DI UKUR ? 9. “Bait Suci” yang dalam bahasa aslinya naos, yang berarti Bilik Suci yang bagian dalam atau Bilik Yang Maha Suci. “Bangunlah, dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah, dan mereka yang berada di dalamnya” Why 11:1 Dalam pengukuran ini ada menyangkut 3 hal yang terdapat dalam kaabah, yaitu tempat (bait suci), Peralatan (Mezbah), dan Orang (yang beribadah di dalamnya). 3 hal ini tidak lain dari satu system upacara pelaksanaan kaabah pada perjanjian lama, sehubungan dengan hari penghakiman. Untuk mengerti pengukuran / Penghakiman ini lebih lanjut, maka marilah kita kembali melihat apakah yang sebenarnya terjadi pada sistem upacara sehubungan dengan pelaksaan penghakiman dalam Perjanjian Lama. Pelajaran tambahan untuk memahami : RAHASIA KAABAH PENDAMAIAN AKHIR ZAMAN “Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka. Menurut segala apa yang Ku tunjukkan kepadamu sebagai contoh kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah kamu harus membuatnya”. (Kel 25:8,9) “Kepada mereka Allah mau memberitahukan betapa kayanya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: KRISTUS ADA DI TENGAH-TENGAH KAMU, Kristus yang adalah Pengahrapan akan Kemuliaan ! Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus” (Kolose 1:27,28). Inilah awal perintah yang Tuhan berikan kepada Musa dalam pembuatan Bait Suci pertama kali. Pengetahuan mengenai kaabah yang di bangun oleh Musa, dan cara-cara yang dijalankan, selamanya memberikan terang atas rencana keselamatan. Lambang kaabah Perjanjian Lama menunjuk ke depan kepada Mesias. Perjanjian Baru menyatakan Dia sebagai Yesus dari Nazareth, “ Anak Domba yang disembelih sejak awal dunia ini.” Wahyu 13: 8. Studi kaabah dan semua upacaranya membawakan pertobatan, pembaharuan, dan penyerahan di dalam setiap abad. Mereka yang menerima dan mencintai terang dari Firman Allah, mengenai kondisi rohani mereka, juga menerima terang tambahan sehubungan kepada kegenapan nubuatan. Ini di janjikan sebagai berikut: “…Umat sisa…mempunyai kesaksian Yesus… Kesaksian Yesus adalah Roh nubuat.” Wahyu 12:17 dan 19:10 “Roh Nubuatan” mempunyai tiga arti, secara khusus semuanya menyatakan kepada pekerjaan Roh Suci, sebagai berikut: 1. Roh suci yang memberikan Nubuatan Alkitab 2. Roh Suci sebagaimana yang dinyatakan oleh para nabi-Nya 3. Roh Suci memberikan pengertian dan “Kebenaran terkini” kepada kita, mengenai nubuatan sekarang sedang dipenuhi. Adalah merupakan suatu pekabaran yang sangat berharga yang disampaikan oleh Tuhan kepada umat-Nya sejak manusia diciptakan dan saat manusia jatuh ke dalam dosa sampai kepada kedatangan-Nya yang kedua kali saat manusia dipulihkan ke dalam keadaan semula. Manusia dimuliakan kembali dari keadaannya yang penuh dosa dan semuanya itu dijelaskan dengan begitu sempurna melalui Upacara Kaabah. Pelajaran ini dapat kita lihat secara jelas melalui salah satu upacara Hari Grafirat yang akan di adakan satu tahun sekali dalam kemah Suci yang penggenapannya dimulaikan saat Yesus disalibkan PENJELASAN SKEMA BAIT SUCI Dalam Perjanjian lama, kita melihat bahwa Kaabah yang kita dapati mempunyai skema yang terdiri dari tiga posisi utama yaitu : elataran luar, Pelataran Dalam, Bilik Suci dan Bilik Yang Maha Suci dan keempatnya memiliki fungsi-fungsi penting dalam pelaksanaan upacara penghapusan dosa bagi seluruh umat. A. Pelataran Luar Tempat berkumpulnya segenap umat Israel. Hanya ditempat inilah orang-orang asing boleh berada. Pelataran adalah melambangkan bumi kita ini dan pelataran bagian luar adalah keadaan orang berdosa yang berada di bumi B. Pelataran Dalam Dalam pembagian kemah suci pelataran merupakan tem tempat pat terluar dimana pelaksanaan penyemblihan korban dilakukan, pembersihan dan pembakaran korban. Hal itu dapat kita lihat pada peralatan yang terdapat pada bagian pelataran ini: 1. Mezbah bakaran, 2. Tempat pembasuhan, 3. Lokasi penyembelihan korban Dalam palaksanaan upacara ini seorang yang akan mengaku dosanya agar ia dilepaskan dari kesalahan dan dosa yang ia lakukan maka ia akan membawa seekor korban berupa domba atau lembu. Bagi mereka yang miskin dan tidak mampu dapat membawa seekor burung tekukur atau merpati kepada seorang imam dan disemblih. Seorang imam yang akan membawa korban itu kedalam bilik terlebih dahulu harus membersihkan keberadaannya pada tempat pembasuhan. Jika telah selesai dan korban itu akan dibakar pada mezbah pembakaran. B. Bilik yang Suci Selain pelataran dalam Kemah Suci itu, ada juga bilik khusus dalam pelaksanaan upacara kaabah dan mempunyai misi khusus. Salah satunya adalah Bilik yang Suci dimana di dalamnya terdapat pelaksanaan pengantaraan, dan Penyucian. Hal itu dapat kita lihat dalam peralatan yang memiliki simbol khusus dalam misinya pada Bilik yang suci ini. Yakni:1. Meja Roti, 2. Mezbah ukupan, 3. 7 Kaki dian Saat korban disembelih, darah persembahan itu dapat dioleskan dalam salah satu dari dua hal dibawah ini: a. Jika di bawa ke bilik suci, maka harus dipercikkan di depan tirai bagian dalan dan diletakkan di atas tanduktanduk mezbah pedupaan ( Im 4:5,7, 17,18). b. Jika darah itu tidak di bawa ke dalam kaabah maka akan diletakkan di atas taduk-tanduk mezbah korban bakaran di pelataran (Im 4:25, 30). Dan sebagian daging yang dipersembahkan akan dimakan imam (Im 6:25, 26,30). Sehingga yang mengambil bagian dalam upacara ini mengerti bahwa dosa-dosa mereka dan pertanggung- jawabannya sudah dipindahkan ke dalam kaabah dan keimamatannya. Upacara ini menggambarkan orang yang berdosa yang telah saat itu telah di ampuni semua pelanggarannya dan ditanggungkan kepada domba yang menggabarkan Sang Penebus yang akan datang dan menanggung semua kesalahannya Melalui lambang doma itu ia percaya bahwa semua kesalahannya telah dihapuskan. Ia pulang dengan pengampunan, yakin atas penerimaan Tuhan. Begitulah dalam pengalaman yang dilambangkan apabila seorang yang berdosa ditarik ke dalam penyesalan oleh Roh Kudus supaya menerima Kristus sebagai Juruslamat dan Tuhannya, Kristus mempertanggunjawabkan dosa-dosanya. Ia telah diampuni. Kristus adalah kepastian bagi umat percaya, dan juga sebagai Pengganti mereka. Dalam pelayanan ini, lambang pelayanan dalam Bilik Yang Suci berpusat pada diri Yesus sendir). C. Bilik Yang Maha Suci Bilik yang satunya lagi adalah Bilik Yang Maha Suci yaitu bilik yang dibatasi dengan tirai dari atas sampai kebawah sehingga tidak terlihat oleh siapapun juga bagian dalamnya dan hanya dapat di masuki oleh seorang Imam Besar sekali setahun. Tidak ada seorangpun yang dapat masuk ke dalam Bilik yang Maha Suci kecuali Imam besar itu sendiri. Pelayanan ini yang disebut dengan “Hari Grafirat”. Dalam Bilik yang Maha Suci ini, terletak sebuah tabut perjanjian yang didalamnya terdapat Sepuluh Hukum Tuhan, dan disitu Allah hadir dalam cahaya (Shekinah) diatas tutup tabut. Dalam pelaksanaan upacara kaabah ini terbagi dalam dua fase besar 1. Fase Upacara harian 2. Fase Upacara Tahunan FASE PELAKSANAAN UPACARA HARIAN Pada pelaksanaan Upacara harian ini dilakukan setiap hari yang dipimpin oleh Imam Besar. Setelah mengadakan upacara pembukaan di pagi hari ( fajar menyingsing) oleh Imam Besar, Bait Suci dibuka bagi umat Tuhan sepanjang satu hari itu. Bagi siapa saja yang tergerak hatinya untuk mengaku dosa-dosanya, ia datang ke Bait Suci (pelataran dalam ) dengan membawa korban yang akan dibantai sebagai tanggungan akan dosa-dosanya yang dialihkan kepada korban/domba itu. Dalam pelaksaan ini imam hanya bias masuk ke Bilik Yang Suci untuk permohonan keampunan dosa bagi orang yang berdosa itu. Kemudian pada sore harinya (matahari terbenam/petang) Imam Besar kembali memimpin upacara penutupan sebagaimana pagi hari. Dalam fase pelaksanaan upacara harian ini, terdiri dari dua bagian besar upacara Di pelataran Dalam, dan Di dalam Bilik Suci. FASE PELAKSANAAN UPACARA TAHUNAN (HARI GRAFIRAT) Pada pelaksanaan Upacara Hari Grafirat ini, Hanya dilakukan oleh seorang Iman Besar yang diadakan sekali setahun bagi seluruh umat/ bangsa Israel, Imamat 16: 7,8, Ibr.9:7. Seluruh umat berkumpul pada pelaksanaan upacara ini dengan menyucikan dirinya, sambil menunggu dipelataran luar kemah suci. Mereka berada di sana sambil menyerahkan/mempercayakan nasib mereka ketangan Imam besar yang mengadakan upacara pengampunan dosa bagi segenap umat dihadapan hadirat Allah. Dengan solem dan syahdu mereka menantikannya hingga selesai. (Imamat 16:19-31; 23:27-31). Bagi Imam Besar sebelum ia mengadakan upacara pendamaian Hari Grafirat itu, terlebih dahulu ia harus melakukan penyucian bagi dirinya sendiri dan keluarganya, barulah ia mengadakan upacara itu untuk tujuan penyucian umat. Saat pelaksanaan upacara itu telah disiapkan seekor lembu jantan bagi dirinya. Karena seorang imam besar yang akan mengadakan upacara ini tidak boleh bercacat baik dalam keadaan fisik, khususnya hati yang disucikan dari banyak kesalahan dan harus terlebih dahulu benarbenar ditahirkan dari dosa-dosanya, yaitu dengan menyembelih seekor lembu jantan bagi penyucian dirinya, kemudian barulah ia boleh mengadakan upacara itu. Seorang Imam Besar mempunyai Jubah khusus yang ia gunakan dengan menggunakan giring giring (BEL) yang digantungkan pada ujung bawa jubahnya sehingga saat ia berjalan dan melakukan setiap fase upacara ini, maka segenap umat yang berada di pelataran luar bait suci dapat mengetahui dengan mendengar bunyi giring-giring tersebut sebagai tanda keberadaan Imam Besar itu berada dan menginformasikan apa yang sedang ia lakukan. Kemudian disana pada pelataran bait suci sebelah utara bagian kiri terdapat 2 ekor kambing yang sudah diikat, dan kemudian diundi untuk dipilih mana yang merupakan kambing untuk Tuhan dan mana kambing Azazel. Kambing yang diundi untuk Tuhan di ambil oleh Imam Besar Untuk di sembelih bagi pengampunan umat/bangsa Israel. Darah dari kambing jantan itu ditaruh dalam sebuah bokor untuk di bawa kedalam Bilik Suci dan Bilik yang Maha Suci (Imamat 16:7-9, 15-19). Di bilik Yang Maha Suci Pada pelaksanaan hari Grafirat ini berpusat pada Pelayanan dalam Bilik yang Maha Suci. Darah yang dibawa dalam bokor itu kemudian dibawa oleh Imam Besar dari Bilik Yang Suci ke dalam Bilik Yang Maha Suci. Setiap gerakan dari Imam Besar ini dapat diketahui oleh segenap umat dengan mendengarkan giring-giring yang terdapat pada ujung jubah bagian bawah Imam Besar sehingga mereka pun dapat mengerti saat kapan imam sudah masuk kedalam bilik yang maha suci. Saat inilah kondisi Umat Allah dipertaruhkan oleh Imam Besar apakah permohonan dosa mereka diterima dalam Bilik yang Maha Suci oleh Allah atau tidak. Sehingga Keadaan yang terjadi diluar pelataran bait suci terhadap umat adalah: 1. Segenap umat berdiam dengan syahdu dan penuh Khidmat penuh ketergantungan, mempercayakan nasib kepada Imam Besar yang mempertaruhkan segalanya sebagai pengantara demi keampunan umat sambil berdoa dan bergumul menantikan keputusan bagi nasib mereka 2. Mereka dengan syahdu dan penuh ketenangan berada di luar untuk mendengarkan bunyi giring-giring yang menginformasikan kepada mereka keberadaan Imam Besar. Jika terjadi saja kesalahan dalam pelaksanaan upacara ini oleh Imam Besar dalam kesuciannya maka kegagalan tersebut megakibatkan kematian pada Imam Besar. Imam Besar membawa bokor/cawan yang berisi darah kambing jantan itu kehadapan tutup Tabut Perjanjian dimana Allah berada disana untuk menghadapkan segala kesalahan umat dan permohonan pengampunan dosa. Dan jawaban penerimaan korban pengantaraan itu diterima melalui batu yang menyala pada baju efod Imam Besar yaitu Urim dan Tumim. Setelah pengantaraan itu di terima maka imam besar keluar dengan membawa bokor/cawan berisi darah, kepelataran bait suci, kepada kambing jantan satunya lagi (Azazel) dan menumpangkan tangannya keatas kambing Azasel kemudian kambing itu dilepaskan ke-padang gurun sampai mati disana. Tapi tidak ada kasiatnya WUJUD & PENGGENAPAN DARI GAMBARAN NUBUATAN SEBENARNYA Sebagaimana yang kita ketahui bahwa gambaran bait suci yang ada di dunia dan pelaksanaan upacara yang ada merupakan CONTOH dari bait suci yang sebenarnya dalam kerajaan Sorga (Kel. 25:40), sedangkan wujud sebenarnya melambangkan pelayanan imam Yesus Kristus pada proses penyelamatan sejarah dunia berdosa ini dalam kurun waktu yang berbeda. (Ibrani 8:5) Sistim korban Perjanjian Lama diberikan oleh Allah. Itu adalah cara keselamatan oleh Iman untuk waktu itu, mendidik umat Allah akan karakter dosa yang menakutkan dan mengarahkan ke depan kepada cara Allah membawakan akhir untuk dosa. didalam banyak korban yang dibawakan ini. Dosa adalah perlawanan moral, bukan diatasi oleh menyembelih “binatang. “Adalah tidak mungkin darah dari lembu dan kambing akan membersihkan dosa (Ibr. 10:4). Didalam Yesus Kristus saja maka dosa dapat dipindahkan. Bukan saja Dia adalah Imam Besar kita, Dia juga adalah Korban kita. Dia adalah “Anak Domba Allah, yang mengangkut dosa isi dunia” (Yoh. 1:29), Domba Paskah menjadi korban bagi kita (1 Kor. 5:7), Dia yang ditentukan oleh Allah yang darahnya adalah pembayaran untuk dosa semua manusia. (Rom. 3:21-25). Didalam terang dari Yesus Kristus semua pelayanan dari kaabah Perjanjian Lama menemukan artinya yang benar. Sekarang kita tahu bahwa kaabah orang Ibrani itu sendiri adalah hanya gambaran, lambang dari kaabah yang benar “ yang telah dirikan bukan oleh manusia tapi oleh Tuhan” (Ibr. 8:2, 9:24), suatu kenyataan yang lebih mulia daripada yang pikiran kita dapat pikirkan. (PP 357). Sekarang kita tahu bahwa semua imam Lewi dan Imam Besar Harun adalah hanya menjadi gambar perdana dari Seorang adalah Imam Besar sebab Dia adalah Allah dan manusia (5:1-10). Sekarang kita tahu bahwa darah binatang yang dipilih dengan seksama agar supaya tidak ada cacat cela (Imamat 1:3,10), adalah lambang dari darah Anak Allah, yang akan menyucikan kita dari dosa karena mati bagi kita (1 Pet. 1:18-19). Sebagaimana yang terjadi dalam proses upacara hari grafirat dalam bilik yang maha suci maka hal itu pun akan kita lihat pada upacara bait suci sorga yang merupakan kejadian sebenarnya terhadap pentas sejarah dunia berdosa dalam proses pengampunan dosa dan misi penyelamatan Tuhan terhadap umat-Nya. A. Pada pelataran Di pelataran, Imam Besar terlebih dahulu melakukan pembersihan bagi dirinya dengan menyembelih seekor lembu jantan. Kemudian Imam itu mengambil kambing yang sudah diundi yaitu kambing untuk Tuhan, dan disembelih sebagai korban penghapus dosa bagi bangsa Israel, yang menjelaskan bahwa Imam Besar yang sesungguhnya yaitu Yesus sendiri sebagai Imam Besar yang suci yang tak bercacat dan sempurna, melaksanakan upacara sebagai pengantara umat manusia. Pelayanan ini digenapi tatkala Yesus sendiri, sebagai korban yang sempurna itu menyerahkan nyawa-Nya untuk disalibkan (Mat.27:45-50). Saat itulah Tirai Kaabah di bumi terbelah dua dari atas kebawah (Mat. 27:51). Tirai yang terbelah ini menjadi tanda bahwa tata upacara yang terjadi dalam kaabah dunia tidak berlaku lagi karena saat itu pekerjaan pengantaraan yang sesungguhnya telah dimulaikan oleh Yesus sendiri, sebagai domba yang tersembelih. Dalam upacara bangsa Israel, kambing tidak pernah dinyatakan untuk disembelih sebagai korban, itu melambangkan setan dan dosa. Jadi arti dari kambing jantan yang disembelih ini merupakan suatu keadaan dimana Yesus sebagai yang dipersalahkan, yang menanggung dosa manusia secara keseluruhan (Hal itu lah yang terjadi pada peristiwa 3 G Yaitu Getsemani, Gabata, dan Golgota). Kristus telah diperlakukan sebagaimana yang seharusnya terjadi kepada kita, agar kita dapat diperlakukan sebagaimana Ia seharusnya diperlakukan. Ia dihukum karena dosa-dosa kita, yang seharusnya tidak terkena kepada-Nya, agar kita dapat dibenarkan oleh pembenaran-Nya, yang sebenarnya bukanlah bagian kita. Ia menderita kematian yang seharus-nya menimpa kita, agar kita dapat menerima hidup yang ada pada-Nya. ‘Oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.’ Yes 53:5 B. Pada Bilik yang Suci Darah korban dibawa ke dalam Bilik Suci oleh Imam Besar pada saat ia melaksanakan pelayanan di pelataran bait suci. Demikian pula dengan Yesus sebagai imam besar yang naik ke surga dengan membawa darahNya sendiri yang sudah disembelih pada pelataran bait suci yatiu: peristiwa penyaliban di dunia. (Ibrani 9:1112,14). Disinilah segenap doa umat dilambangkan dengan upacara di dalam bilik yang suci memohon keampunan dosa dan oleh Roh Suci menyampaikan dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan kepada Bapa di sorga. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus(Roma 8:27, 28). Saat inilah seperti yang di janjikan Yesus kepada setiap umat-Nya. Keadaan tersebut terjadi mulai dari Yesus naik ke sorga tahun 31 sampai pada masa 1844 saat dimana Yesus berpindah dari Bilik Yang Suci ke Bilik Yang Maha Suci atau akhir dari masa nubuatan 2300 PP, dimana kaabah itu dibersihkan kembali dalam keadaan yang wajar (Daniel 8:14) Rasul Yohanes melihat Yesus sedang bersama sama dengan ketujuh jemaat-Nya melalui kuasa Roh Suci yang ia kirimkan untuk mempertahankan tabiat-Nya di dalam diri jemaat-jemaat. Dalam kaabah yang dibangun oleh Musa menurut contoh yang diberikan kepadanya, ketujuh kaki Dian Emas (lambang pengurapan Roh Kudus dan Ketujuh Jemaat-Nya, berada di Bilik Yang Suci) Mengenai hal ini, “Yohanes memberikan kepada kita informasi yang terbatas sebagaimana ia melihat Penebus pada hari Tuhan yang tampak kepadanya dalam penglihatan di pulau Patmos :’Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas. Dan ditengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas’”. Why. 1:12-13(dikutib dari: Messiah In His Sanctuary hal. 170). C. Pada Bilik yang Maha Suci (Hari Pendamaian) Hari pendamaian ini adalah merupakan pekerjaan pengadilan. Mereka yang memenuhi persyaratan Allah pada hari ini dinyatakan layak untuk tetap hidup. Semua Dosanya telah diakui, diampuni. Tidak ada lagi kesalahan yang tercatat. Ia telah dibersihkan dari segala kesalahannya. Tuhan telah membuang semua dosadosanya. Dibersihkan dari segala kesalahannya. Kasusnya telah diputuskan. Pada hari ini orang-orang Yanudi menyebut hari Pendamaian ini (Yom Haddin) “Hari penghakiman”. “Alkitab katakan “ pada hari Imam Besar akan mengadakan pendamaian bagimu, untuk mentahirkandirimu, sehingga engkau dapat menjadi tahir dari segala dosa-dosamu dihadapan Tuhan” (Imamat 16:30). Saat Imam Besar masuk ke dalam Bilik Yang Maha Suci, maka ia membawa cawan yang berisi darah-Nya dan dihadapkan kehadapan tabut sepuluh hukum dimana Allah berada. Kapankah pelaksanan Hari pendamaian ini dilaksanakan? Dua kali Tuhan menunjukkan kepada Daniel pertentangan yang terjadi antara Kristus dan Setan, yang kemudian mengarahkan perhatiannya pada kuasa tanduk kecil. Kuasa ini bekerja melawan Allah dan umat-umat Allah. Hal ini menyatakan perlawanan dirinya sendiri melalui pergantian “korban sehari-hari” pelayanan Yesus di bilik yang suci. Namun sampai kapankah hal itu harus terjadi? (Dan 8:12,13) Maka Tuhanpun menyatakan kepada Daniel “Sampai lewat 2300 petang dan pagi lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yag wajar”. Kata “dipulihkan” dalam bahasa aslinya adalah “Addaqs” yang artinya Dibersihkan, Dibenarkan, Dipertahankan, Dibuktikan. Yang kesemuanya ini adalah merupakan tindakan-tindakan yang terjadi di ruangan pengadilan. Sementara Daniel memikirkan dan masih belum mengerti tentang jangka waktu yang cukup panjang selama 2300 tahun dan kapan pelaksanaannya (Dan. 8:27), Tuhan memberitahukan kepada Daniel tentang Nubuatan 70 x 7 minggu (490 tahun) yaitu bagian pertama dari nubuatan 2300 PP yang dimulai sejak dikeluarkannya titah pembangunan kembali tembok Yerusalem th 457 SM – 34 M. Nubuatan pertama ini merupakan kesempatan yang diberikan Tuhan kepada Bangsa Israel secara bangsa sebagai pembawa kebenaran terang “Kaabah”, sampai tiba kegenapan nubuatan kaabah itu. (Dan. 9: 24,25-27) Kemudian setelah kita melihat masa pelayanan Yesus pada bagian sisa kedua yaitu di Bilik Yang Suci. Dari sini kita lihat awal dari Nubuatan 2300 PP yang berakhir pada tahun 1844 M. yaitu akhir pelayanan Yesus di Bilik Yang Suci dan berpindah ke Bilik Yang Maha Suci. Sejak itu tahun mulai 1844 merupakan permulaan penghakiman bagi umat-umat Tuhan. Bagian pelayanan ini yang melambangkan Yesus yang berpindah dari Bilik Yang Suci ke Bilik Yang Maha Suci di surga tahun 1844, waktu berakhirnya masa 2300 pp (Dan 8:14) dimana saat itu terjadi masa kekecewaan besar karena salah interpretasi tentang waktu itu sebagai kedatangan Tuhan kedua kali oleh William Miller Yesus menghadapkan darahnya sendiri kehadirat Allah Bapa, sebagai pengantara bagi umat-umat-Nya yang percaya kepada-Nya, sebagaimana segenap umat Israel yang menggantungkan nasibnya kepada Imam besar yang menghadapkan darah korban sebagai pengganti hukuman bagi orang berdosa. Gambaran ini dijelaskan dalam Wahyu 11:1 dan 19, saat bait suci Allah (Naos, yang berarti bagian yang terdalam) itu terbuka. Sejak saat itu pelayanan Yesus di Bilik Yang maha Suci dimulaikan dan ini akan berlangsung terus sampai Dia keluar dari Bilik Yang Maha Suci serta menumpahkan cawan murka Allah (7 Malapetaka, Why. 15:5-8) Dan apakah yang dilakukan oleh segenap umat saat Imam besar Yesus sedang berada di dalam bilik yang Maha suci? “Hari pandamaian yang diadakan pada tanggal 10 bulan ke tujuh atau bulan tishri ini, bukanlah hari raya melainkan hari berpuasa. (Im 16:29,20; 23:27,32 ; Bil 29:7). Pada hari ini Semua Urusan Pribadi Dikesampingkan, dan segenap bangsa Israel Merendahkan Diri Dihadapan Allah, Berdoa, Berpuasa dan Memeriksa Diri Masing Masing” Namun pada malam sesudah hari pendamaian lewat, mereka bersuka ria dan berpesta bersama.” (dikutib dari: Kaabah Allah di bumi Hal. 87, 88;. GC 420) Keterangan: Bilamana semua wujud upacara yang dilakukan ini diwajibkan untuk dilakukan olleh bangsa Israel, maka iyu berarti bahwa keadaan umat pilihan akhir zaman ini juga haruslah melaksanakan bagian yang diperuntukkan untuk mereka sesuai dengan nubuatan, karena kalau tidak maka mereka haruslah dimusnahkan (Im. 23:29), yaitu: Semua Urusan Pribadi Dikesampingkan (waktu yang diminta bagi kita sekarang adalah mengutamakan pekerjaan Tuhan/penginjilan), Merendahkan Diri Dihadapan Allah ( gantinya menonjolkan diri, kita harus menyadari sepenuhnya bahwa kita bukanlah apa-apa melainkan alah/saluran dimana Yesus yang harus terpancar dalam kehidupan kita), Berdoa (mendoakan dan berbeban bagi jiwa-jiwa yang belum bertobat), Memeriksa diri masing-masing (sadar sepenuhnya agar dapat saling mengampuni, jangan menghakimi, dll…) dan Berpuasa (Tentang Berpuasa, Yesaya 58 :6-7 Mengatakan: Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa kerumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri. Berpuasa Dalam Tulisan Inspirasi Mengatakan: Puasa yang benar yang dianjurkan kepada semua orang ialah menjaukan diri dari setiap jenis makanan yang merangsang dan menggunakan makanan sederhana yang menyehatkan dengan cara teratur, yaitu makanan yang dilimpahkan Allah kepada kita. Manusia jangan banyak memikirkan tentang apa yang akan dimakan dan diminum dari bahan yang untuk sementara saja, tetapi biarlah meraka memikirkan lebih banyak tentang makanan yang berasal dari sorga, yang akan mengatur dan memberikan tenaga kepada seluruh pengalaman keagamaan. “Berfirmanlah Allah; Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tubuhan yuang berbiji di selurh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.” Kej. 1:29. (Pelajaran selanjutnya tentang berpuasa lihat lampiran 1) Keberadaan mereka di pelataran luar yang khidmat, solem dan hening menggambarkan bagaimana system perbaktian yang sebenarnya sedang terjadi pada umat Tuhan. ( Hab 3:20) “Tetapi Tuhan ada dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah dihadapan-NYa, ya segenap bumi! Inilah yang membedakan sistem perbaktian umat Tuhan yang sebenarnya yaitu SATU PERBAKTIAN YANG SOLEM DAN SUCI, dan BUKAN SUATU PERBAKTIAN yang MENGUNDANG KERIBUTAN, atau BERTEPUK TANGAN KEGIRANGAN. “Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang dekat. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa…Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. ‘Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh Iman, dan apabila ia mengudurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya’. Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup”.(Ibrani 10:22-26, 35-39). Hal inilah yang sedang terjadi pada umat Tuhan sekarang ini, dimana Yesus sedang berada di bilik yang maha suci sejak tahun 1844, 22 Oktober (waktu ini adalah waktu dimana nubuatan kitab Daniel yang tadinya tertutup bukan lagi kitab yang tertutup melainkan telah menjadi “kitab yang terbuka”, Wahyu 10, digenapi), terus sampai Masa akhir dari masa kesukaran kecil, sementara Umat Tuhan pada masa bangsa Israel mereka bertekun dalam doa dan bersungguh-sungguh dan dengan iman menggantungkan nasib mereka kepada Imam Besar, maka hal yang sama harus dilakukan umat Tuhan di dunia. Mereka harus bergumul dalam doa yang tekun dan bersehati memohon kuasa dari surga untuk menguatkan mereka dan memohon kelepasan atas kesalahan dan dosa mereka, melalui pengantaraan imam besar Yesus (INILAH INTI DARI PEMBENARAN OLEH IMAN). Hal itu hanya berlaku bagi mereka yang dengan sungguh-sungguh menaruh pengharapannya pada Sang Imam Besar Yesus Kristus, Tuhan akan memberikan kekuatan kepada mereka yang memohon dengan sungguh sungguh, seperti yang dinyatakan oleh nabi Zakharia, Kayal Zakharia mengenai Yosua dan Malaikat dapat digunakan dengan kekuatan khusus kepada pengalaman Umat Allah pada penutupan hari besar pendamaian …Umat sisa {generasi akhir ] dipakaikan didalam pakaian kemuliaan, tidak pernah akan dicemari oleh kebejatan dunia ini. Namun nama mereka dituliskan didalam buku kehidupan anak Domba, terdaftar bersama orang setia sepanjang zaman ….mereka aman secara kekal dari rekayasa penggoda. Dosa mereka sudah dipindahkan kepada cikal bakal dosa [setan]. Semua kesalahan yang mereka miliki dengan pengantaraan Yesus sudah ditanggung oleh Yesus dan segala dosa mereka telah ditebus. D. Dosa yang di tanggungkan kepada Kambing Azazel Kemudian setelah Yesus selesai melakukan pekerjaan keimamatan di sorga sebagai pengantara (Why. 15:6), Ia beralih dari pelayanan-Nya di bilik yang maha suci, menanggalkan jubah keimamatannya, dan menggantikan dengan Pakaian Pembalasan / Jubah Kerajaan serta menyerukan, “biarlah yang Jahat bertambah jahat, orang bejat bertambah bejat, yang suci bertambah suci dan orang benar bertambah benar”, maka tidak ada lagi pengataraan saat ini, tidak ada lagi doa yang di jawab, tidak ada lagi permohonan doa yang didengar, semuanya umat-Nya telah dimetraikan. Saat itulah sebagaimana Imam Besar menggantikan pakaian keimamatannya, dan cawan darah yang ia bawa itu di curahkan keatas kepala kambing Azazel , maka Yesus-pun mencurahkan cawan yang penuh dengan dosa umat-umat-Nya dan ditanggungkan-Nya keatas setan dan pengikut-pengikutnya (Why.16) Kemudian kambing itu dibawa kepadang gurun,tempat yang sepi dan tandus, dan mati disana, demikianlah Setan, setelah kedatangan Yesus yang ke-dua kali, akan dirantai selama 1000 tahun (Why. 20:1-3) dan setelah itu akan dimusnahkan dengan lautan api (Why. 20:11-15), inilah api neraka yang dipersiapkan bagi setan dan para pengikutnya. Dengan demikian tidak ada lagi dosa yang merusak alam semesta ini, barulah kemudian Tuhan memperbaharui kembali langit dan bumi menjadi baru. Disini Yesus beserta umat-umat tebusan akan tinggal didalamnya serta menikmati hidup kekal (Why.21-22). Jadi INTI dari SELURUH NUBUATAN KAABAH PENDAMAIAN adalah sebagai berikut: Peristiwa 3 G( Getsemani, Gabata, Golgota) Kenaikan Yesus ke surga tahun 31 – 1844 masehi 22 Oktober 1844 – Permulaan 7 murka dicurahkan 7 Malapetaka / cawan murka Allah dicurah Setan dirantai 1000 thn & dibinasakan(neraka) Langit dan Bumi dibaharui, Yesus memerintah bersama umat-umat tebusan 10. “Bangsa-bangsa”, dalam bahasa aslinya “ethnoi” berarti (Gentiles, Kjv) : Mereka atau orang orang yang menentang atau orang orang yang berdiri bangsa-bangsa kafir bukan pada pihak Tuhan. 11. “Menginjak-injak” : hal ini menggambarkan apa yang pernah terjadi seperti yang pernah dinubuatkan oleh Yesus “dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genap zaman bangsabangsa itu.” Menginjak-injak kota suci selama 42 bulan berhubungan dengan waktu 42 bulan dalam Wahyu 13:1-10. hal ini menggambarkan tindakan yang di buat oleh binatang yang berasal dari dalam laut. 12. Empat puluh dua bulan : Dengan menggunakan perhitungan nubuatan Yeh. 4:6, Yaitu satu hari = satu tahun. Jumlah 42 bulan dihitung dengan perhitungan: 1 bulan = 30 hari, maka 42 bulan x 30 hari = 1260 hari. Dalam perhitungan nubuatan 1 hari =1tahun berarti 1260 hari =1260 tahun. DUA SAKSI YANG BERNUBUAT 13. “Kedua Saksi” adalah mewakili Alkitab, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Yesus menjelaskan bahwa Perjanjian Lama “Menyaksikan “ Dia. ( Yoh. 5 : 39; Luk 24:25-27, 44) demikian juga Perjanjian Baru menyaksikan kehidupan, pekerjaan, dan perkataan Yesus serta pengorbanan-Nya maupun kebangkitan setelah pelayanan-Nya pada umat-Nya didunia. 14. Kedua Saksi ini juga dapat juga berarti umat-umat-Nya . Dalam Perjanjian Baru, Yesus sering menunjuk murid-murid-Nya sebagai Saksi ( Yoh. 15:27, Luk. 24:48). Sebelum kenaikan-Nya Yesus menyatakan pada murid-murid-Nya:”Kamu akan menjadi saksi-Ku...” (Kisah 1:8: 3:15; 5:32). Aplikasi yang lebih jelas adalah keberadaan semangat injil yang di bawa oleh Pekabaran Musa dan Elia Menurut Yesus, mengkhotbahkan Injil sebelum kesudahan zaman adalah untuk bersaksi pada semua bangsa”(Matius 24:14). Dalam buku Wahyu, kesaksian adalah alasan mengapa umat-umatAllah dianiaya (Why. 2:13; 6:9; 12:11; 17:6; 20:4). Itu adalah gereja yang bersaksi bagi Yesus (Why. 17:6; 20:4). 15. “Nubuat”, dalam buku Wahyu menunjukkan “Firman Allah” dan “kesaksian Yesus” (Why. 1:2, 9). Jika ada orang yang ingin menyakiti ke-2 saksi ini, maka ke-2 saksi ini: berkuasa menghanguskan musuh-musuh mereka dengan api...menutup langit...(Why. 11:5-6). Kenyataannya dalam Perjanjian Lama,. Sejak dari peristiwa permulaan penciptaan, Firman Allah itulah yang menghadirkan dasar dunia dan segala isinya. Firman Allah jugalah yang melalui Nabi Musa membawa tulah ke-Mesir (Kel. 7-11). Dalam Yeremia 5:14, Firman Allah itu seperti api dalam mulut Nabi Yeremia. Firman Allah juga yang melalui Nabi Elia, menutup langit sehingga tidak turun hujan selama 3 ½ tahun (1 Raja-raja 17:1)... 16. Kedua saksi = 2 pohon zaitun = 2 kaki dian . Pohon zaitun melambangkan umat-umat Tuhan (membangun kota Yerusalem / Zerubabel), yaitu Firman Allah yang menjadi saksi melalui umat-umat Tuhan tentang Yesus, Kaki Dian melambangkan Pekerjaan keimamatan, Imam besar ( Yosua) yang adalah juga merupakan kesaksianYesus dalam pekerjaan keimamatan ( Zak. 3:4). 17. “Binatang yang muncul dari jurang maut”, ini sering kali diidentifikasikan dengan binatang yang “keluar dari dalam laut” Why. 13:10, karena mereka mempunyai ciri yang sama, yaitu : berperang dengan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka (Why. 13:7; Daniel 7:21). “Binatang” selalu mewakili kuasa politik dalam buku Daniel, karena itu “binatang dari jurang maut” harus dimengerti sebagai bentuk kuasa politik dan agama yang mendominasi dunia pada waktu itu. 18. Dari semua komentar yang ada, geraja Advent melihat penggenapan “binatang dari jurang maut ini” sebagai Revolusi Prancis”, “kematian saksi” itu diinterpretasikan sebagai serangan besar atas Alkitab dalam konteks Revolusi Prancis yang muncul diakhir periode nubuatan 1260 hari/42 bulan. Revolusi Prancis adalah periode teror dimana anti agama dan paham ateis menyerang negara. Saat itu adalah masa yang sangat kritis karana Negara mengumumkan bahwa Alkitab tidak berlaku lagi dan bahwa tidak ada Tuhan di Sorga ( dikutip: Ranko Stefanovic, Revelation Of Jesus Christ, Barrien Springs, MI: Andrews University Press, 2002). 19. Kejahatan yang paling gelap dalam daftar hitam, perbuatan setan yang paling mengerikan selama berabad-abad, itulah pembantaian Santo Bartolomeus. Dunia gemetar mengenang peristiwa berdarah itu, sebagai pembantaian manusia yang paling kejam. Raja Prancis menyetujui rencana yang menakutkan setelah didesak oleh imam-imam gereja Roma. Lonceng dibunyikan, tengah malam sebagai tanda pembantaian itu akan dimulai. Ribuan kaum Protestan sedang tertidur nyenyak dirumah-rumah karena percaya pada perlindungan Raja, mereka diseret keluar tanpa amaran kemudian dibunuh dengan sadis. Pembantaian itu berlangsung selama 7 hari didalam kota Paris, Tiga hari pertama dilakukan dengan keganasan yang luar biasa kemudian terus sampai keluar kota Paris yang dilangsungkan selama 2 bulan dengan tidak memandang bulu, usia, jenis kelamin (lihat W. M. Sloanne, The Frence Revolution and Religious Reform, Preface, 1900) Saat itu sekitar 30.000 orang Protestan yang mati di paris dalam rangka memperingati Santo Bartolomeus, tahun 1572. 20. Satu Medali diciptakan untuk memperingati hari pembantaian itu dan masih dapat dilihat di Vatikan, 3 buah lukisan Vasari yang menggambarkan serangan terhadap laksamana. Raja yang sedang musyawarah merencanakan pembantaian, maka terdengarlah teriakan-teriakan para pemberontak di Prancis:”hancurkan si jahanam”, maksud mereka ialah Kristus sendiri. Hujatan terhadap sorga dan kejahatan berjalan bersamasama. Manusia yang paling biadab dan binatang buas paling ditakuti yang kejam dan jahat, sekarang ditinggikan diatas segalanya. Setan sangat dipuja sedangkan Kristus disalibkan...Alkitab dikumpulkan dan dibakar dihadapan umum sambil melemparkan kata-kata kutukan..(Ibid) 21. Prancis sebagai suatu pemerintahan sendiri, menjauh dalam sejarah dunia oleh dekrit musyawarah legislatif dan telah menyatakan “tidak adanya Allah”. Seluruh penduduk kota pusat pemerintahan itu, baik wanita dan pria, menyanyi dan berjingkrak-jingkrak kegirangan sewaktu mendengar pengumuman itu 22. Konvensi Nasional menghapuskan kalender Gregory, nama-nama bulan serta hari, dan itu telah menghapus Era kekristenan dan menciptakan era baru mulai tangal 22 September 1792 , saat hadirnya Revolusi Prancis... Ketidak-percayaan, dan paham atheis memerintah sebagai yang tertinggi. Konvensi Nasional menghapuskan Sabat, dan para pemimpin masyarakat Paris mengumumkan bahwa mereka telah “...MENURUNKAN TAHKTA RAJA SURGA SEBAGAIMANA YANG MEREKA LAKUKAN DENGAN RAJA-RAJA DUNIA...”, Akhirnya, 20 November 1793, Para pemimpin masyarakat Prancis – Hebert, Chavmette, Momoro ... memaksa konvensi Nasional mengeluarkan dekrit penghapusan agama kristen di Prancis dan menggantikannya dengan penyembahan akal/pikiran... 23. Istri Momoro yang muda dan cantik tetapi seorang pelacur, seorang pe-dansa, manjadi perwujudan dari ”Dewi akal/pikiran” dan didudukkan di atas altar yang tinggi di katredal Notredame serta disembah (dikutip dari The Standard History of the World, oleh Israel Smith Clare, Vol. 7, hal. 3386-3387). 24. 3 ½ hari nubuatan = 3 ½ tahun literal. Selama 3 ½ tahun periode ini dekrit agama di hapuskan (26 Nov 1793-17 Juni 1797).” Saat Prancis secara umun menolak Allah dan mengesampingkan Alkitab, orang-orang jahat dan roh-roh kegelapan ditinggikan dalam mencapai keinginan mereka yang telah dirindukan sejak lamanegara bebas dari hukuman Allah... saksi-saksi Allah yang setia ini, dibunuh kuasa murtad yang muncul dari “Jurang maut”... (dikutip dari buku The Triumph of God’s Love hal. 169, oleh White). Sumber: Alkitab dan Buku-buku Sejarah Dunia