TUGAS Mata Kuliah Data Warehouse “Permasalahan Pemrosesan File” Oleh : Nama Nim : Fitri Wahyu Apriliani : 011.01.106 Kelas : Teknik Informatika VI A Siang SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER TAHUN AKADEMIK 2014 DATABASE Merupakan suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu. PERMASALAHAN PEMROSESAN FILE 1. Data Berlebihan dan Simpang-Siur Data berlebihan memunculkan duplikasi data dalam beberapa file data. Duplikasi dapat mengakibatkan Pemborosan ruang penyimpanan untuk menyimpan duplikat data, Sangat menyulitkan pemeliharaan, (duplikasi kerja) Permasalahan terbesar: Perubahan data di salah satu file menimbulkan inkonsistensi, Merusak integritas data. Data berlebihan terjadi sewaktu beberapa divisi, wilayah fungsional, dan kelompok-kelompok dalam organisasi secara independen mengumpulkan sekelompok informasi yang sama. Akibatnya adalah terjadi kesimpangsiuran informasi yang menyebabkan kesulitan bagi perusahaan untuk menciptakan manajemen hubungan pelanggan, manajemen rantai persediaan, atau sistem enterprise yang seharusnya mengintegrasikan data dari berbagai sumber. Solusi yang dapat dilakukan adalah Pusat repositori data bagi seluruh organisasi. Data dikelola oleh suatu sistem pengendali. Data disimpan dalam format yang baku dan mudah dimengerti. Misalnya diberikan contoh : Apabila terjadi perubahan jumlah sks mata kuliah, sedangkan perubahan hanya diperbaiki pada file mata kuliah dan tidak diperbaiki pada file mahasiswa. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam laporan nilai mahasiswa. File Mahasiwa : Nama text(20), Nomhs text(10), alamat text(40) File KRS : Nama text(20), Nomhs text(10), Jml_Mtk integer(10), File Dosen : Nama text(30), Gol text(4), Gapok File Dosen NIK textdouble 2. Ketergantungan Program Data Ketergantungan program data berhubungan erat antara data yang tersimpan dalam file dengan program tertentu yang dibutuhkan oleh data untuk melakukan proses pembaruan dan pemeliharaan file-file. Hal ini berarti setiap perubahan dalam pengaturan data atau formatnya juga mengakibatkan perubahan pada semua program yang terkait dengan filefile tersebut. Perubahan pemrograman ini sangatlah tidak efisien, karena mungkin memerlukan investasi dana dalam jumlah cukup besar. 3. Kurang Fleksibel Sistem file tradisional bisa menimbulkan banyak laporan rutin terjadwal setelah dilakukan banyak perubahan pemrograman, sebab pengguna tidak bisa membuat laporan yang bersifat instan atau merespon prasyaratprasyarat informasi yang tak terantisipasi sebelumnya secara cepat. 4. Keamanannya Kurang Terjamin Oleh karena kurang bisa mengendalikan atau mengelola data, maka aktivitas akses dan penyebaran informasinya tidak bisa terkuasai dengan baik. Manajemen tidak bisa mengetahui dengan pasti siapa yang mengakses atau bahkan membuat perubahan pada data organisasi. Misalnya diberikan contoh : Tidak semua pemakai diperbolehkan mengakses seluruh data. Bagian Mahasiswa hanya boleh mengakses file mahasiswa. Bagian Mata kuliah hanya boleh mengakses file mata kuliah, tidak boleh mengakses file mahasiswa. Tetapi sejak program-program aplikasi ditambahkan secara ad-hoc maka sulit melaksanakan pengamanan seperti yang diharapkan. 5. Kurang Mampu Berbagi Pakai Data Akses data yang tidak fleksibel dalam sebuah sistem yang simpang siur membuat orang kesulitan untuk mendapatkan informasi. Informasi tidak bisa mengalir dengan lancar ke semua wilayah fungsional atau ke bagian-bagian dalam organisasi. Misalnya di berikan contoh, seorang manajer menginginkan data mengenai tunjangan karyawan. Tentu sang manajer akan kesulitan mengingat data tunjangan dan karyawan berada dalam file yang berbeda. KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN PEMROSESAN DATABASE * Keuntungan Pemrosesan Database 1. Mengurangi Redundancy Data Terkontrolnya kerangkapan data, setiap data hanya mencantumkan satu kali saja field yang sama yang dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya. 2. Dapat Menyimpan Data Secara Terpisah Data disimpan secara terpisah yang dihubungkan dengan relasi. Misalnya nama, NIM dan alamat mahasiswa cukup dibuat satu kali saja di dalam data base. Kemudian dari data umum ini dapat dihubungkan ke data lain misalnya pembayaran uang kuliah, daftar nilai, beasiswa dan sebagainya. Dengan menggunakan database ini maka masing-masing bagian yang mengangani mahasiswa, msalnya bagian keuangan dan bagian akademik, tidak perlu memiliki file sendiri-sendiri, yang mengandung record nama, alamat, NIM. 3. Dapat Mengintegrasikan Data dari Berbagai File Integrasi data merupakan proses mengkombinasikan dua atau lebih set data agar mempermudah dalam berbagi dan analisis, dalam rangka mendukung manajemen informasi di dalam sebuah lingkungan kerja. Integrasi data menggabungkan data dari berbagai sumber database yang berbeda ke dalam sebuah penyimpanan seperti gudang data (data warehouse). Syarat integrasi data dapat dipenuhi dengan berbagai cara seperti konsisten dalam penamaan variabel, konsisten dalam ukuran variabel, konsisten dalam struktur pengkodean dan konsisten dalam atribut fisik dari data. Masalah-masalah yang ada pada integrasi data yaitu heterogenitas data, otonomi sumber data, kebenarandankinerjaquery/permintaan. Contoh: • Data yang sama (misalnya: data penduduk) dapat dipakai bersama antar bagian organisasi(antarinstansi). • Data suatu instansi dapat dipakai bersama oleh instansi-instansi lain yang memerlukan (tidak perlu ada duplikasi data dalam suatu lingkungan organisasi). 4. Dapat Melakukan Pengambilan Data dan Informasi Secara Lebih Cepat Basis data dapat diakses oleh beberapa pemakai secara simultan, yang diolah tidak bergantung dan menyatu dalam program tapi terlepas dalam satu kelompok data. Misalnya sistem pada sebuah bank memungkinkan seorang nasabah dapat melakukan transaksi perbankan tanpa harus berada di kantor banknya. 5. Meningkatkan Keamanan Data Database Administrator (DBA) dapat memberikan batasan-batasan pengaksesan data, pada dasarnya file basis data hanya boleh diakses oleh pemakai tertentu yang mempunyai wewenang. Pembatasan dapat dilakukan melalui DBMS atau program aplikasi misalnya dengan memberikan password dan pemberian hak akses bagi pemakai (misal : modify, delete, insert, retrieve) sehingga keamanan data tetap terjaga. * Kelemahan Pemrosesan Database 1. Membutuhkan Software Khusus dan Umumnya Biaya Mahal Hal ini disebabkan sangat sulit untuk membuat software khusus database ini, sehingga diperlukan biaya yang mahal untuk membangun software tersebut. 2. Membutuhkan Perangkat Keras yang Spesifikasinya Tinggi Untuk pemrosesan data yang sangat banyak dengan cepat dan akurat maka diperlukan software yang membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi untuk mengoprasikannya. Maka diperlukan biaya yang mahal untuk mendapatkan tingkat pemrosesan data terbaik. 3. Membutuhkan Tenaga Khusus untuk Melakukan Maintenance Untuk merawat sofware diperlukan tenaga khusus dengan biaya yang tidak sedikit dan hal itu dilakukan rutin dengan priode tertentu, ini diperlukan apabila software tersebut mengalami perubahan ataupun kerusakan.