Islam Berkembang Begitu Pesatnya di Eropa dan Amerika

advertisement
Islam Berkembang Begitu Pesatnya di Eropa dan Amerika
Written by Admin
Kamis, 29 Juli 2010
JAKARTA--Islam merupakan agama yang paling cepat perkembangannya di Eropa dan
Amerika. Islam kini makin mendapat tempat di hati masyarakat Eropa dan Amerika. Sejak
menyebarnya Islam ke Eropa pada abad ke-7 Masehi melalui Andalusia (Spanyol) oleh
pasukan Thariq bin Ziyad, panglima tentara dari Dinasti Bani Umayyah, benua putih dan biru itu
seakan menjadi lahan subur penyebaran dakwah dan syiar Islam.
Dalam 30 tahun terakhir, jumlah kaum Muslimin di seluruh dunia telah meningkat pesat.
Sebuah angka statistik menunjukkan, pada tahun 1973 penduduk Muslim dunia sekitar 500 juta
jiwa. Namun, saat ini jumlahnya naik sekitar 300 persen menjadi 1,57 miliar jiwa. Tercatat, satu
dari empat penduduk dunia beragama Islam.
Data ini diungkapkan oleh Pew Research Center, sebuah kelompok pencari fakta Amerika
yang menyediakan informasi mengenai isu, sikap, dan tren yang membentuk Amerika dan
dunia melalui sebuah jajak pendapat publik. Dalam studinya yang berjudul "Memetakan
Populasi Muslim Global: Sebuah Laporan Tentang Jumlah dan Distribusi Populasi Muslim
Dunia", kelompok ini mengindikasikan bahwa seperlima kaum Muslim (300 juta) tinggal di
negara-negara non-Muslim.
Hasil studi yang dirilis akhir tahun lalu ini juga menemukan bahwa Eropa memiliki sedikitnya
38 juta Muslim yang membentuk lima persen dari total populasi benua tersebut. Sebagian besar
terkonsentrasi di Eropa Tengah dan Timur. Rusia memiliki lebih dari 16 juta Muslim, dan
terbesar di Eropa. Menurut studi tersebut, Jerman memiliki pemeluk Muslim sebanyak 4,5 juta,
Prancis sebesar 3,5 juta jiwa, Inggris sekitar dua juta orang, dan Italia sebanyak 1,3 juta jiwa.
Sisanya tersebar di beberapa negara Eropa lainnya seperti Portugal, Swedia, Belanda, Swiss,
Belgia, dan lainnya. Namun demikian, jumlah ini diperkirakan bertambah lagi. Sebab, sebuah
hasil studi di Rusia menyebutkan, jumlah pemeluk Islam di negara Beruang Merah tersebut
mencapai 25 juta jiwa dari total populasi yang mencapai 145 juta jiwa.
Studi tersebut mengatakan bahwa hampir 46 juta Muslim berada di benua Amerika. Di negara
super power, Amerika Serikat, agama Islam dipeluk oleh sekitar 2,5 juta orang. Sementara itu,
di Kanada jumlah pemeluk Islam mencapai 700 ribu orang. Tak jauh berbeda dengan
1/3
Islam Berkembang Begitu Pesatnya di Eropa dan Amerika
Written by Admin
Kamis, 29 Juli 2010
Argentina. Umat Islam di negara Tango itu mencapai 800 ribu orang, dan merupakan pemeluk
Islam terbesar di Amerika Selatan. Sementara itu, di Suriname, pemeluk Islam mencapai 16
persen dari total penduduknya, dan menjadi populasi Muslim terbesar di benua Amerika.
Data yang disampaikan oleh pihak Pew Research Center mengenai populasi Muslim di Barat,
terutama di Eropa dan AS itu bertolak belakang dengan perhitungan yang biasanya dilaporkan
oleh organisasi-organisasi Muslim di kawasan-kawasan tersebut. Muslim di AS, misalnya,
secara umum diyakini berjumlah lebih dari tujuh juta sementara Prancis lebih dari enam juta.
Faktor pemicu
Peningkatan umat Islam yang demikian pesat itu, bukan saja karena disebabkan oleh
meningkatnya jumlah penduduk di negara-negara Muslim, tapi juga bertambah jumlah
orang-orang yang memeluk Islam (mualaf). Hal ini merupakan suatu fenomena yang menonjol,
terutama setelah serangan terhadap World Trade Center (WTC) pada tanggal 11 September
2001. Ketertarikan secara alamiah dan rasa ingin tahu yang mendalam, telah mendorong
peningkatan jumlah warga dunia yang berpaling kepada Islam.
''Alhamdulillah, kondisi umat Islam di AS baik-baik saja. Umat Islam terus bertambah banyak
di sini, baik sebelum maupun sesudah peristiwa 11 September 2001,'' ujar Mohammad
Kudaimi, anggota Nawawi Foundation, sebuah lembaga pendidikan yang berbasis di Chicago,
Amerika Serikat (AS).
Menurut pria keturunan Suriah ini, dalam lima tahun terakhir ini, agama Islam menjadi agama
yang paling cepat perkembangannya di bandingkan dengan agama lainnya. Ia mengatakan,
setiap harinya selalu ada warga negara non-Muslim AS yang memeluk Islam. Kondisi serupa
juga terjadi benua Eropa dan kawasan Amerika lainnya. Menurut laporan surat kabar Times,
setelah peristiwa 11 September, agama Islam mendapatkan perhatian besar dari kalangan
warga kulit putih Inggris yang berekonomi kuat dan berpendidikan. Peristiwa itu, bukannya
membuat makin besar stigma negatif, tetapi makin menambah jumlah anak-anak muda dan
peneliti yang termotivasi untuk mempelajari Islam. Bahkan, mereka makin tertarik dan Akhirnya
memeluk Islam.
Di Belgia, agama Islam terus menunjukkan eksistensi yang semakin kuat, walaupun
kebencian terhadap umat Islam, sudah tak lagi sebatas retorika, kebijakan, atau kecaman,
melainkan mengarah pada kebencian dan Islamophobia. Di negara berpenduduk 10 juta jiwa itu
kini menjadi tempat bermukim sekitar 628.751 umat Muslim, atau enam persen dari populasi.
Jumlah pemeluk Islam yang terus berkembang, menyebabkan perubahan secara demografi.
Di banyak wilayah, penduduk Muslim sudah lebih banyak ketimbang pemeluk Kristen Protestan
dan Yahudi. Majalah terkemuka L'Express dalam sebuah artikelnya, bahkan berani
memprediksikan bahwa dalam 20 tahun ke depan, Islam bisa menjadi agama dominan di ibu
kota Brussel, Belgia.
Para sosiolog di Belgia mencatat, pada awal tahun 2000, jumlah umat Muslim di kota itu
mencapai 17 persen dari populasi. Tapi di tahun 2008, menurut Oivier Servais, dari Laboratory
2/3
Islam Berkembang Begitu Pesatnya di Eropa dan Amerika
Written by Admin
Kamis, 29 Juli 2010
for Prospective Anthropology di UCL, angkanya sudah mencapai 33,5 persen dari populasi,
naik hampir dua kali lipat. Di kota ini, sebanyak 33,5 persen penduduknya atau sekitar 350 ribu
orang dari 1,1 juta jiwa, memeluk Islam. Subhanallah.
Sumber: RepublikaOnline
3/3
Download