DESAIN DAN IMPLEMENTASI NETWORK ATTACHED STORAGE

advertisement
DESAIN DAN IMPLEMENTASI NETWORK ATTACHED STORAGE
MENGGUNAKAN FREENAS PADA BADAN KETAHANAN PANGAN
PROVINSI SUMATERA SELATAN
Marhadi
Jurusan Teknik Informatika
STMIK PalComTech Palembang
Abstrak
Berkembangnya penggunaan fasilitas teknologi informasi, maka informasi yang dapat disimpan
akan semakin besar. Informasi-informasi yang disimpan dapat berupa email ataupun berupa
data-data pada setiap perusahaan atau instansi, yang disimpan dalam sebuah database
management system. Namun cara ini menghadapi beberapa kendala, salah satunya tidak
scalable. Network Attached Storage (NAS) merupakan suatu jaringan untuk melakukan distribusi
asset storage yang dimiiki server dari sebuah system jaringan. NAS memeliki beberapa
keuntungan yaitu : Lebih cepat akses ke data yang tersimpan melalui Local Area Network, Biaya
minim dan perawatan yang murah dan mudah mulai dari setup hingga konfigurasi, Tersedia
Software Open Source. Network Attached Storage (NAS) dibangun di atas platform FreeNas.
Simpulan yang di peroleh adalah FreeNas sebagai sebuah system operasi yang digunakan untuk
pengolahan media penyimpanan jaringan sangat mampu menangani tugasnya dengan baik dan
fasilitas-fasilitas yang ada didalamnya sangat mendukung dalam penyimpanan dan pengaksesan
file. Dengan adanya web FreeNas sangat membantu dan memudahkan user
untuk
mengkonfigurasi NAS.
Kata kunci : Network Attached Storage/NAS, FreeNas.
PENDAHULUAN
Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumsel (BKPPS) adalah badan Pemerintah yang
bergerak di bidang pelayanan ketahanan pangan. BKP Provinsi Sumsel merupakan salah satu
perusahaan yang menggunakan fasilitas teknologi informasi. Dimana data-data dan
informasi-informasi yang ada pada BKP Provinsi Sumsel membutuhkan suatu media
penyimpanan seperti database server. Pada awalnya, Server yang ada pada BKP Provinsi
Sumsel menggunakan fileserver yang berbasis Windows yang kurang efisien. Karena
windows tidak kebal terhadap virus. Dan jika ada data yang terkena virus kemungkinan virus
akan meynebar keseluruh data dan akan mengganggu kinerja system operasi. Maka itu
diperlukanya server yang lebih scalable, yaitu network attached storage (NAS)
menggunakan system operasi FreeNas. NAS adalah PC yang difungsikan sebagai fileserver
yang berjalan di system operasi linux FreeNas. Server yang fungsinya hanya untuk tempat
menampung data, yang tepat untuk menggantikan fileserver. Karena NAS lebih difokuskan
fungsinya sebagai gudang data. Dan NAS tidak membutuhkan perangkat Input/Output (IO)
yang sebagaimana PC dengan menggunakan monitor, keyboard, mungkin ditambahkan
mouse.
1
LANDASAN TEORI
Desain Jaringan
Menurut Moch. Linto dan Azis (2008:1), Jaringan Komputer adalah sekelompok
komputer otonom yang saling menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi
sehingga dapat berbagi data, informasi, program aplikasi, dan perangkat keras.
Menurut Nana (2007:9), Jaringan komputer adalah kumpulan dari beberapa komputer,
baik jaringan komputer bersekala kecil seperti di rumah atau di kantor maupun yang
bersekala besar seperti antar kota dan provinsi, atau jaringan komputer yang mendunia,
dimana komputer-komputer tersebut saling berhubungan
Topologi Jaringan Komputer
Menurut Menurut Moch. Linto dan Azis (2008:10), Topologi atau arsitektur jaringan
merupakan pola hubungan antara terminal dalam suatu sistem jaringan komputer. Topologi
ini akan memengaruhi tingkat efektifitas kinerja jaringan. Ada beberapa jenis topologi yang
dapat diimplementasikan dalam jaringan. Namun, bentuk topologi yang utama adalah
topologi Bus, topologi Ring, dan topologi Star.
Protokol Jaringan
Menurut Nana (2007:46), Protokol yaitu suatu aturan yang harus ditaati oleh dua atau
lebih Station (antarmesin) yaitu komputer atau terminal data/informasi/file, pengiriman pesan
yang harus dipenuhi oleh transmitter dan receiver agar terjadi hubungan komunikasi dapat
berjalan dengan baik dan benar.
Network Attached Storage
Network Attached Storage (NAS) adalah sebuah media penyimpanan jaringan yang
dapat berupa sebuah dedicated hardware atau dapat pula berupa media penyimpanan yang
dibangun dari sebuah komputer. Klien mengakses NAS melalui RPC ( remote-procedurecall) seperti NFS untuk UNIX atau CIFS untuk Windows. RPC dibawa melalui TCP atau
UDP (User Datagram Protocol) dari IP network biasanya dalam local-area network (LAN)
yang sama dengan yang membawa semua lalu lintas data ke klien.
FreeNas
FreeNAS merupakan sumber tertanam jaringan terbuka Network Attached Storage (NAS)
system yang di dasarkan pada FreeBSD dan dirilis di bawah lisensi BSD. Nas menyediakan system
operasi yang telah dioptimalkan untuk penyimpanan file dan berbagi.
Server
Menurut Dede (2006:13) Komputer Server adalah komputer yang biasanya
dikhususkan untuk penyimpanan data yang akan digunakan bersama, atau sebagai basis data.
Server adalah program-program yang menunggu dan memenuhi permintaan dari client
program yang sama atau berbeda.
Sistem Operasi
Menurut Bambang (2009:2), Sistem Operasi adalah Program yang bertindak sebagai
perantara antara pemakai komputer dan perangkat keras komputer. Maksud sistem operasi
adalah menyediakan satu lingkungan tempat pemakai dapat mengakses program-program.
2
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analysis
Dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis pada BKP ( Badan Ketahanan Pangan )
Provinsi SumSel, Diamana BKP menggunakan komputer dan teknologi jaringan dalam
membantu aktifitas rutin kerja sehari-hari.
sehari hari. Dengan semakin berkembangnya teknologi
informasi yang
ng ada di BKP maka informasi yang dapat disimpan akan semakin besar. Oleh
karena itu penulis merancang sebuah media penyimpanan terpusat yang terpercaya dan
mudah untuk diterapkan agar dapat memenuhi kebutuhan yang ada.
2. Design
1) Topologi jaringan dan spesifikasi yang digunakan
Dari hasil riset yang dilakukan penulis, Maka topologi jaringan yang ada pada
BKP dapat digambarkan secara sederhana seperti di bawah ini :
Gambar 1. Topologi Jaringan yang digunakan
Komputer yang digunakan sebagai server memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Processor
: Intel Core 2 Duo E7500 3.93 Ghz
Memory
: DDR2 4 GB
Hard disk
: 160 GB
Sistem Operasi
: Windows Server 2003
Komputer yang digunakan sebagai client memilki spesifikasi sebagai berikut:
Processor
: Intel Core 2 Duo E7400 2.8 Ghz
Memory
: DDR2 2 GB
Hard disk
: 160 GB
Sistem Operasi
: Windows XP Profesional Service pack 3
2) Topologi jaringan yang diusulkan
Topologi jaringan yang diusulkan penulis pada BADAN KETAHAN PANGAN
PROVINSI SUMATERA SELATAN dimana penulis menambahkan satu komputer baru
sebagai Network Attached Storage.
Storage
3
Gambar 2. Topologi yang diusulkan
Teknologi jaringan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini :
a) Kartu jaringan
Kartu jaringan yang digunakan adalah D-Link DFE-520TX PCI Fast Ethernet
Adapter.
b) Switch
Switch yang digunakan adalah D-Link Des-1008A.
c) Kabel LAN
Kabel LAN yang digunakan adalah kabel Straight.
Konfigurasi Network Attached Storage melalui Web Interface
a) Storage
Langkah pertama menentukan hard disk yang akan digunakan sebagai NAS.
Pilih “Volumes” pada menu utama FreeNas seperti berikut :
Gambar 3. Tampilan Gambar Volume
Pilih “Volume Manager”, maka akan tampil gambar “Volume Manager” yang
menampilkan Volume atau Hard disk yang digunakan pada sistem FreeNas.
4
Gambar 4. Tampilan Gambar Volume Manager
Lalu ketikan nama pada’Volume name’, dan pilih hardisk yang akan digunakan,
kemudian pilih UFS pada Filesistem type. setelah itu pilih Add Volume seperti gambar
berikut:
Gambar 5. Tampilan Gambar Add Volume
Tunggu hingga proses selesai, lalu akan tampil gambar berikut :
5
Gambar 6. Tampilan Gambar Volume Manager yang telah jadi
b) Service
Setting CIFS dengan merubah Authentication Model menjadi ‘Local User’,
NetBIOS name ‘data’ dan Description ‘NAS Server.
Gambar 7. Tampilan Gambar Services
Lalu setting CIFS dengan merubah Authentication Model menjadi ‘Local User’,
NetBIOS name ‘data’ dan Description ‘NAS Server. Dan biarkan untuk settingan yang
lainnya seperti gambar dibawah ini :
6
Gambar 8. Tampilan Gambar CIFS Setting
Kemudian ON’kan pada CIFS seperti gambar berikut ini :
Gambar 9. Tampilan Gambar CIFS ON
Setelah CIFS selesai di setting, restart sistem FreeNas melalui web FreeNas seperti
gambar berikut :
Gambar 10. Tampilan Gambar reboot
7
c) Sharing
Pada tahap ini pilih Windows (CIFS), karena disini client menggunakan
sistem operasi windows 7/xp. seperti pada gambar berikut:
Gambar 11. Tampilan Gambar Windows CIFS
Kemudian pilih ‘Add windows (CIFS) Share’, lalu isi ‘Name’, dengan Data BKP, lalu
pada Path pilih tempat lokasi penyimpanan data pada hardisk yang telah di buat di Volume
Manager, dan aktifkan pada ‘inherit permissions’ seperti gambar dibawah ini :
Gambar 12. Tampilan Gambar Add Windows CIFS Share
Setelah CIFS Share selesai di Add maka akan tampil gambar seperti pada gambar
berikut :
Gambar 13. Tampilan Gambar Windows CIFS yang sudah di Add
d) Shell
Pada tahap awal web FreeNas pada menu kiri bawah pilih Shell, pada shell ini
untuk membuat folder baru yang akan di share, dan folder ini hanya akan bisa di
akses oleh pemilik masing-masing folder.
8
Gambar 14. Tampilan Gambar web FreeNas
Lalu pilih ‘Shell’ lalu bikin folder pada BKP seperti gambar berikut :
[root@freenas ~]# cd ..
[root@freenas /]# cd mnt/
[root@freenas /mnt@~]# cd BKP/
[root@freenas /mnt/BKP]# mkdir gusni
[root@freenas /mnt/BKP]# mkdir husein
[root@freenas /mnt/BKP]# mkdir yongky
[root@freenas /mnt/BKP]# mkdir panggih
[root@freenas /mnt/BKP]# mkdir viny
[root@freenas
as /mnt/BKP]# mkdir ice
[root@freenas /mnt/BKP]#
Gambar 15. Tampilan Gambar Shell
e) Group
Pada tahap ini membuat group untuk folder yang akan di akses oleh user.
9
Gambar 16. Tampilan Gambar Add Group
f) User
Pada tahap ini membikin user, dimana user ini yang akan mengakses folderfolder yang ada pada group tersebut.
Gambar 17. Tampilan gambar membuat Users
Kemudian restart system supaya system berjalan dengan normal.
10
Gambar 18. Tampilan gambar reboot sistem pada web FreeNas
g) Mengakses Folder Share dengan client Windows
Pada tahap ini penulis akan melakukan pengujian terhadap server NAS
dengan mengakses server tersebut dari client.
Gambar 19. Tampilan gambar network Sharing pada Windows 7
Lalu pada tampilan network Sharing pada DATA dan akan tampil folder share seperti
gambar berikut :
11
Gambar 20. Tampilan gambar folder utama
Dan untuk masuk ke folder utama NAS Server maka akan di minta login dahulu,
login dengan user dan password yang telah terdaftar di sistem FreeNas disini mencoba login
dengan user gusni seperti gambar berikut :
Gambar 21. Tampilan Gambar Login
Setelah login maka di didalam Folder utama akan ada folder-folder yang di miliki
oleh masing-masing user,, seperti gambar berikut :
Gambar 22. Tampilan Gambar Setelah Login
12
Kemudian masuk ke dalam folder fungsional yang di miliki user gusni, seperti
gambar berikut :
Gambar 23. Tampilan Gambar Folder Gusni
Dan jika user gusni tidak bisa mengakses folder lainnya, jika akan masuk ke dalam
folder yang lain maka aka nada peringatan tidak mempunyai akses pada folder tersebut,
seperti gambar berikut :
Gambar 24. Tampilan gambar tidak memiliki akses pada folder Husein
Dan ada peringatan yang sama jika akan masuk ke folder-folder lainnya, begitu juga
dengan user-user yang lainya.
PENUTUP
Network Attached Storage menggunakan sistem operasi FreeNas telah selesai
dibangun dan telah diupayakan sesuai dengan perencanaan dan rancangan pada tahap analisis
kebutuhan jaringan, perangkat lunak, serta konfigurasinya. Setelah dilakukan tahap
pengujian, maka dapat diambil simpulan bahwa FreeNas sebagai sebuah sistem operasi yang
digunakan untuk pengolahan media penyimpanan jaringan sangat mampu menangani
tugasnya dengan baik dan fasilitas-fasilitas yang ada didalamnya sangat mendukung dalam
penyimpanan dan pengaksesan file. Dengan adanya web FreeNas sangat membantu dan
memudahkan user untuk mengkonfigurasi NAS. Selain itu sistem operasi FreeNas juga
13
bersifat free yang bisa digunakan tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar dengan fasilitas
yang begitu banyak yang ada di dalam FreeNas tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Azikin, Askari. 2011. Debian GNU/LINUX. Informatika. Bandung.
Hariyanto, Bambang. 2009. Sistem Informasi. Informatika. Bandung.
Herlambang, Moch. Linto dan Azis Catur L. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router
Masa depan Menggunakan Mikrotik RouterOSTM. Yogyakarta: C.V.ANDI OFFSET.
Sopandi, Dede. 2006. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Bandung: Informatika.
Suarna, Nana. 2007 Pengantar (LAN) Local Area Network. Bandung: Yrama Widya.
14
Download