Subklasifikasi dan Subkualifikasi Usaha Jasa Konstsruksi Dan Kebijakan Peraturan Lainnya Terkait Jasa Konstruksi Disampaikan Oleh : DR. H. Putut Marhayudi BP. Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum 1. Kelembagaan. Tujuan: Memperkuat fungsi Lembaga dalam pelaksanaan 5 tugas yang diamanatkan UUJK 2. Kesekretariatan Lembaga Tujuan : Mendukung kegiatan lembaga, agar dapat lebih optimal dalam melaksanakan tugas-tugas yang diamanatkan. 3. Pembidangan usaha Tujuan: Agar lebih selaras dengan kebutuhan pasar dan standar internasional 4. Sistem sertifikasi Tujuan:Meningkatkan akuntabilitas proses kemampuan/kompetensi penyedia jasa penilaian a. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi dinyatakan sebagai Lembaga sebagaimana dimaksud UU 18/1999 b.Lembaga Tingkat Nasional dan Lembaga Tingkat Provinsi masing-masing beranggotakan wakil dari unsur: Asosiasi perusahaan jasa konstruksi yang memenuhi persyaratan Asosiasi profesi jasa konstruksi yang memenuhi persyaratan Perguruan tinggi/Pakar yang memenuhi kriteria Instansi Pemerintah yang memenuhi kriteria c. Kepengurusan Lembaga Tingkat Nasional dikukuhkan oleh Menteri dan kepengurusan Lembaga Tingkat Provinsi dikukuhkan oleh Gubernur a. Pendanaan pelaksanaan tugas Lembaga: pendapatan imbalan atas layanan jasa Lembaga; kontribusi dari anggota Lembaga; bantuan dari pihak lain yang sah dan tidak mengikat; Pemerintah memberikan dukungan pendanaan untuk kegiatan kesekretariatan lembaga. b.Dukungan kesekretariatan Lembaga meliputi dukungan administrasi, teknis, dan keahlian c. Pendanaan dari Pemerintah dibebankan pada anggaran kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintah bidang jasa konstruksi. Unit Sertifikasi Badan Usaha dan Tenaga Kerja LEMBAGA NASIONAL LEMBAGA Lisensi DAERAH Kesekretariatan Lembaga Unit Sertifikasi BUJK Kesekretariatan Lembaga Unit Sertifikasi Tenaker Unit Sertifikasi BUJK Unit Sertifikasi Tenaker Catatan: Dalam hal Unit Sertifikasi Tingkat Provinsi tidak mendapatkan Lisensi, sertifikasi di provinsi tsb dilaksanakan oleh Unit Sertifikasi Tingkat Nasional Unit Sertifikasi Tenaker Bentukan Masyarakat. Bentuk Unit Sertifikasi Unit Sertifikasi terdiri dari pengarah, pelaksana, dan para Asessor yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan tugas-tugas sertifikasi. Lembaga Tingkat Nasional membentuk Unit Sertifikasi Tenaga Kerja Nasional dan Unit Sertifikasi Badan Usaha Nasional. Lembaga Tingkat Provinsi membentuk Unit Sertifikasi Tenaga Kerja Provinsi dan Unit Sertifikasi Badan Usaha Provinsi. Masyarakat jasa konstruksi dapat membentuk Unit Sertifikasi Tenaga Kerja di tingkat provinsi. Tugas Unit Sertifikasi Membantu tugas Lembaga dalam melakukan tugas registrasi melalui penilaian klasifikasi dan kualifikasi Badan Usaha dan Tenaga Kerja; dan Menerbitkan Berita Acara Kelayakan hasil penilaian klasifikasi dan kualifikasi Badan Usaha dan Tenaga Kerja. UNIT SERTIFIKASI BADAN USAHA NASIONAL Pengarah Kepala Pelaksana Bidang Administrasi BU.PELAK BANGUNAN GEDUNG Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Sertifikasi Bidang Manajemen Mutu BU.PELAK BANGUNANSI PIL BU.PELAK MEKANIKAL/ ELEKTRIKAL dan LAINNYA Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Sertifikasi Sub Bidang Sertifikasi ASESOR ASESOR BADAN BADAN ASESOR USAHA USAHA BADAN USAHA BU. PERENCANAAN DAN PENGAWASAN Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Sertifikasi UNIT SERTIFIKASI TENAGA KERJA NASIONAL Pengarah Kepala Pelaksana Bidang Administrasi BIDANG ARSITEKTUR Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Sertifikasi Bidang Manajemen Mutu BIDANG MEKANIKAL/ ELEKTRIKAL BIDANG SIPIL Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Sertifikasi Sub Bidang Sertifikasi ASESOR ASESOR BADAN BADAN ASESOR USAHA USAHA KOMPETENSI BIDANG TATA LINGKUNGAN DAN MANAJEMEN PELAKSANAAN Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Sertifikasi ASESOR DAN LISENSI UNIT SERTIFIKASI ASESOR PADA UNIT SERTIFIKASI 1. Asesor Kompetensi dan Asesor Badan Usaha adalah asesor yang telah terdaftar di Lembaga dan minimal memiliki kompetensi sebagai berikut: 2. Mengerti skema sertifikasi yang relevan; 3. Memiliki pengetahuan yang cukup mengenai metode ujian dan dokumen ujian yang relevan; 4. Bebas dari kepentingan apapun sehingga dapat melakukan penilaian (asesment) dengan tidak memihak dan tidak diskriminatif. 5. Ketentuan lebih lanjut mengenai asesor diatur oleh Lembaga. LISENSI UNIT SERTIFIKASI 1. Diberikan oleh Lembaga tingkat Nasional dan berlaku selama 3 tahun. 2. Persyaratan diatur lebih lanjut oleh Lembaga Tingkat Nasional dengan berpedoman kepada Peraturan Menteri Nomor 10 tahun 2010. 3. Penilaian terhadap unit sertifikasi Mekanisme SERTIFIKASI Buku Registrasi Penerbitan Sertifikat Rapat Pengurus Lembaga Assessment Oleh Unit Sertifikasi Kesekretariatan Lembaga Unit Sertifikasi Bentukan Masyarakat Badan Usaha Baru Tenaga Ahli/ Terampil ASOSIASI Perusahaan (Verifikasi & Validasi awal) ASOSIASI PROFESI (Verifikasi & Validasi awal) Badan Usaha Tenaga Ahli/ Terampil Tenaga Terampil Buku Registrasi Sidang Evaluasi BAK oleh Lembaga Berita Acara Kelayakan (BAK) Berita Acara Kelayakan (BAK) Assessment (Unit Sertifikasi) Assessment (Unit Sertifikasi) Berita Acara Kelayakan (BAK) Assessment (Unit Sertifikasi) Berita Acara Kelayakan (BAK) Assessment (Unit Sertifikasi) Permohonan Sertifikasi (melalui Sekretariat Lembaga) 0 BLN 1 BLN 2 BLN 3 BLN Penerbitan SBU (Melalui Sekretariat) a. PELAKSANA KONSTRUKSI PP 28/2000 KLASIFIKASI Arsitektur PP 4/2000 KLASIFIKASI Bangunan Gedung Sipil Mekanikal Elektrikal Sipil Referensi (Diatur dgn Permenpu) BG001 Jasa Pelaksana untuk Konstruksi Bangunan Hunian Tunggal dan Kopel BG002 Jasa Pelaksana untuk Konstruksi Bangunan Multi atau Banyak Hunian SI001 Jasa Pelaksana untuk Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam, dan Prasarana Sumber Daya Air Lainnya SI002 Jasa Pelaksana untuk Konstruksi Bangunan Pengolahan Sampah, Bangunan Pengolahan Air Minum dan Air Limbah MK001 Jasa Pelaksana Pemasangan AC, Pemanas dan Ventilasi EL001 Jasa Pelaksana Instalasi Pembangkit Tenaga Listrik Semua Daya Tata Lingkungan Catatan : • Pengaturan sub klasifikasi dan kualifikasi badan usaha diatur dengan Peraturan Menteri • CPC : Central Product Classification. • Standar klasifikasi yang dikeluarkan oleh PBB. • Digunakan untuk korespondensi dalam perundingan internasional (WTO, ASEAN, APEC) Mekanikal /Elektrikal b. PERENCANA DAN PENGAWAS KONSTRUKSI PP 28/2000 Klas. Perencanaan Klas. Pengawasan Arsitektur Arsitektur Sipil Sipil Mekanikal Mekanikal Elektrikal Elektrikal Tata Lingk Tata Lingk Layanan Jasa Survai (Perlem 12a/2008) Layanan Jasa Inspeksi Teknis Layanan Jasa Analisis & Eng Lainnya (Perlem 12a/2008) Layanan Jasa Manajemen Proyek Layanan Jasa Enjiniring Terpadu PP 4/2010 KLASIFIKASI Referensi (Diatur dgn Permenpu) Arsitektur AR101 Jasa Nasihat dan Pra Desain Arsitektural Rekayasa RE101 Jasa Nasehat dan Konsultansi Rekayasa Teknik Penataan Ruang PR101 Jasa Perencanaan dan Perancangan Perkotaan Jasa Konsultansi Lainnya KL401 Jasa Konsultansi Lingkungan Masa Transisi Menuju PP 04 tahun 2010 dan Peraturan Lain Terkait Jasa Konstruksi 14 Undang-Undang no 18 tahun 1999 Memenuhi Ketentuan perizinan usaha jasa konstruksi BUJK Memiliki Sertifikat Badan Usaha APABILA SBU menjadi syarat penerbitan Klasifikasi kontraktor: Bangunan Gedung, Sipil,ME, Pelaksana Lainnya dan untuk konsultan: Arsitektural, Rekayasa Enjiner, Penataan Ruang dan konsultansi lainnya Klasifikasi ASMET Untuk Konsultan dan Kontraktor Kualifikasi gred Memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi Peserta Lelang memenuhi persyaratan kualifikasi PP 04 tahun 2010 PP 28 Tahun 2000 Perlem 11 A dan 12A PERPRES 54 tahun 2010 Masa Transisi Kualifikasi Kecil, Menengah Besar PERPRES 54 tahun 2010 SE No. 05/2010 SE No. 16/2010 Nilai Pekerjaan Untuk usaha kecil sampai dengan Rp 2.5 M UU 20 tahun 2008 Kekayaan bersih dan penjualan tahunan usaha mikro, kecil dan memengah SUB KLASIFIKASI DAN SUB KUALIFIKASI (PERMEN PU NOMOR 08/2011) 15 DASAR HUKUM KLASIFIKASI USAHA PELAKSANA KONSTRUKSI : PERATURAN PEMERINTAH NO. 4 TAHUN 2010 JO. PERATURAN PEMERINTAH NO. 92 TAHUN 2010 • Pasal 7 ayat 2: “Bidang usaha jasa pelaksana konstruksi, terdiri atas bidang usaha yang bersifat umum, spesialis, dan keterampilan tertentu” • Pasal 8A ayat 2: “Klasifikasi untuk bidang usaha jasa pelaksana konstruksi meliputi: a. Bangunan gedung; b. Bangunan sipil c. Instalasi mekanikal dan elektrikal; dan d. Jasa pelaksana lainnya REFERENSI DALAM PENYUSUNAN KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI CPC versi Provisional PP 28 Tahun 2000 j.o. PP 4 tahun 2010 j.o. PP 92 Tahun 2010 KBLUI tahun 2009 Dasar Hukum PERLEM 11a dan 12a tahun 2008 PERPRES 36 Tahun 2010 Tentang Daftar Negatif Investasi Referensi Proses Penyusunan Rekomendasi Subklasifikasi usaha jasa konstruksi Masukan dari pemangku kepentingan jasa konstruksi 17 SUBKLASIFIKASI JASA PELAKSANA KONSTRUKSI Jenis Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi Umum Klasifikasi Usaha Sub Klasifikasi Usaha Bangunan Gedung 9 subklasifikasi Bangunan Sipil 12 Subklasifikasi Mekanikal dan Elektrikal 10 subklasifikasi Mekanikal & 11 subklasifikasi Elektrikal Pelaksana Lainnya 4 subklasifikasi Pelaksana Lainnya Jasa Pelaksana Konstruksi Spesialis 16 Pekerjaan Spesialis Jasa Pelaksana Konstruksi Ketrampilan 11 Pekerjaan Ketrampilan LINGKUP SUBKLASIFIKASI Masing-masing subklasifikasi memiliki lingkup pekerjaan yang berisikan penjelasan detail dari subklasifikasi 18 TUJUAN PERATURAN MENTERI TENTANG KLASIFIKASI DAN KUALIFIKASI • mewujudkan tertib pelaksanaan penerbitan sertifikat usaha jasa konstruksi sesuai dengan persyaratan kemampuan badan usaha jasa konstruksi dan kompetensi tenaga kerja konstruksi; dan • mewujudkan keselarasan pembagian subklasifikasi bidang usaha jasa konstruksi nasional dengan pembagian subklasifikasi yang berlaku internasional. 19 JENIS DAN SIFAT USAHA KONSTRUKSI Jenis Usaha Jasa Konstruksi Jasa Pelaksanaan Terdiri atas Usaha yang bersifat Umum, Spesialis dan Keterampilan Jasa Perencanaan Jasa Pengawasan Terdiri atas Usaha yang bersifat Umum dan Spesialis 20 KLASIFIKASI BIDANG USAHA JASA KONSTRUKSI Klasifikasi bidang usaha jasa perencanaan dan pengawasan konstruksi meliputi: 1. arsitektur; 2. rekayasa (engineering); 3. penataan ruang; dan 4. jasa konsultansi lainnya. Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi meliputi: 1. bangunan gedung; 2. bangunan sipil; 3. instalasi mekanikal dan elektrikal; dan 4. jasa pelaksanaan lainnya. 21 LAYANAN USAHA TERINTEGRASI Layanan usaha jasa perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan konstruksi dapat dilakukan secara terintegrasi. Layanan usaha yang dapat dilakukan secara terintegrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: 1. rancang bangun (design and build); 2. perencanaan, pengadaan, dan pelaksanaan terima jadi (engineering, procurement, and construction); 3. penyelenggaraan pekerjaan terima jadi (turn-key project); dan/atau 4. penyelenggaraan pekerjaan berbasis kinerja (performance based). Layanan usaha yang dilaksanakan secara terintegrasi hanya dapat dilakukan oleh badan usaha yang berbadan hukum. 22 PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI BIDANG USAHA JASA PELAKSANAAN BANGUNAN GEDUNG Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi bangunan gedung: 1. jasa pelaksana konstruksi bangunan hunian tunggal dan koppel; 2. jasa pelaksana konstruksi bangunan multi atau banyak hunian; 3. jasa pelaksana konstruksi bangunan gudang dan industri; 4. jasa pelaksana konstruksi bangunan komersial; 5. jasa pelaksana konstruksi bangunan hiburan publik; 6. jasa pelaksana konstruksi bangunan hotel, restoran, dan bangunan serupa lainnya; 7. jasa pelaksana konstruksi bangunan pendidikan; 8. jasa pelaksana konstruksi bangunan kesehatan; dan 9. jasa pelaksana konstruksi bangunan gedung lainnya. 23 CONTOH LINGKUP PEKERJAAN UNTUK KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG Klasifikasi Bangunan Gedung Kode Subklasifikasi Lingkup Pekerjaan BG001 Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Pekerjaan Pelaksanaan (termasuk Hunian Tunggal dan Kopel didalamnya pembangunan baru, penambahan, serta peningkatan) dari bangunan perumahan yang terdiri dari satu atau dua tempat tinggal maksimum 2 lantai. BG002 Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Pekerjaan Pelaksanaan (termasuk Multi atau Banyak Hunian didalamnya pembangunan baru, penambahan serta peningkatan) dari bangunan perumahan bertingkat tinggi yang lebih dari 2 lantai. BG003 Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Pekerjaan Pelaksanaan (termasuk Gudang dan Industri didalamnya pembangunan baru, penambahan, peningkatan serta pekerjaan renovasi) dari bangunan gudang dan bangunan Industri. 24 PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI BIDANG USAHA JASA PELAKSANAAN BANGUNAN SIPIL Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi bangunan sipil: 1. jasa pelaksana konstruksi saluran air, pelabuhan, dam, dan prasarana sumber daya air lainnya; 2. jasa pelaksana konstruksi instalasi pengolahan air minum dan air limbah serta bangunan pengolahan sampah; 3. jasa pelaksana konstruksi jalan raya (kecuali jalan layang), jalan, rel kereta api, dan landas pacu bandara; 4. jasa pelaksana konstruksi jembatan, jalan layang, terowongan dan subways; 5. jasa pelaksana konstruksi perpipaan air minum jarak jauh; 6. jasa pelaksana konstruksi perpipaan air limbah jarak jauh; 7. jasa pelaksana konstruksi perpipaan minyak dan gas jarak jauh; 8. jasa pelaksana konstruksi perpipaan air minum lokal; 9. jasa pelaksana konstruksi perpipaan air limbah lokal; 10.jasa pelaksana konstruksi perpipaan minyak dan gas lokal; 11.jasa pelaksana konstruksi bangunan stadion untuk olahraga outdoor; dan 12.jasa pelaksana konstruksi bangunan fasilitas olah raga indoor dan fasilitas rekreasi. 25 CONTOH LINGKUP PEKERJAAN UNTUK KLASIFIKASI BANGUNAN SIPIL Klasifikasi Bangunan Sipil Kode Subklasifikasi Lingkup Pekerjaan SI001 Jasa Pelaksana Konstruksi Saluran Air, 1. Pelabuhan, Dam, dan Prasarana Sumber Daya Air Lainnya SI002 Jasa Pelaksana Konstruksi Instalasi Pengolahan Air Minum dan Air Limbah Serta Bangunan Pengolahan Sampah. Pekerjaan pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan bendungan (dam), bendung (weir), embung, pintu air, talang, check dam, tanggul dan saluran pengendali banjir termasuk drainase perkotaan beserta bangunan pelengkapnya, tanggul laut, krib, viaduk dan sarana dan/atau prasarana sumber daya air lainnya; 2. Pekerjaan pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan konstruksi jaringan saluran air, sistem irigasi (kanal), reservoir (waduk) dan drainase irigasi; dan 3. Pekerjaan pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan dermaga, sarana pelabuhan, penahan gelombang dan sejenisnya. Termasuk konstruksi jalan air atau terusan, pelabuhan dan sarana jalur sungai, dok (pangkalan), lock (panama canal lock, Hoover Dam) dan lain-lain. Pekerjaan pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan instalasi pengolahan air minum, bangunan menara air dan reservoir air beserta bangunan pelengkap air minum lainnya, instalasi pengolahan air limbah beserta bangunan pelengkap air limbah lainnya, bangunan Tempat Pembuangan Akhir Sampah beserta bangunan pelengkapnya. 26 PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI BIDANG USAHA JASA PELAKSANAAN INSTALASI MEKANIKAL Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi instalasi mekanikal: 1. jasa pelaksana konstruksi pemasangan pendingin udara (Air Conditioner), pemanas dan ventilasi; 2. jasa pelaksana konstruksi pemasangan pipa air (plumbing) dalam bangunan dan salurannya; 3. jasa pelaksana konstruksi pemasangan pipa gas dalam bangunan; 4. jasa pelaksana konstruksi insulasi dalam bangunan; 5. jasa pelaksana konstruksi pemasangan lift dan tangga berjalan; 6. jasa pelaksana konstruksi pertambangan dan manufaktur; 7. jasa pelaksana konstruksi instalasi thermal, bertekanan, minyak, gas, geothermal (pekerjaan rekayasa); 8. jasa pelaksana konstruksi instalasi alat angkut dan alat angkat; 9. jasa pelaksana konstruksi instalasi perpipaan, gas, dan energi (pekerjaan rekayasa); 10. jasa pelaksana konstruksi instalasi fasilitas produksi, penyimpanan minyak dan gas (pekerjaan rekayasa); 27 CONTOH LINGKUP PEKERJAAN UNTUK KLASIFIKASI INSTALASI MEKANIKAL Klasifikasi Kode MK001 Instalasi Mekanikal dan Elektrikal MK002 MK003 Subklasifikasi LingkupPekerjaan jasa pelaksana konstruksi Pekerjaan pelaksana pemasangan dan perawatan yang pemasangan pendingin udara meliputi pemanasan elektrik maupun non-elektrik, (Air Conditioner), pemanas ventilasi, lemari pendingin, atau peralatan AC, dan ventilasi pekerjaan ducting dan pekerjaan metal lebaran yang dilakukan secara terintegrasi dari pekerjaan tersebut. Jasa Pelaksana konstruksi Pekerjaan pelaksana pemasangan dan perawatan yang Pemasangan Pipa Air meliputi: (Plumbing) dalam Bangunan 1.sistem perpipaan utama air panas dan dingin, dan Salurannya instalasi sprinkler, pipa air kotor, pipa drain; 2.perlengkapan saniter; dan 3.sistem pemadam kebakaran. Jasa Pelaksana Konstruksi Pekerjaan pelaksana pemasangan dan perawatan pipa Pemasangan Pipa Gas dalam untuk gas, oksigen di rumah sakit dan peralatan Bangunan pengoperasian gas lainnya 28 PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI BIDANG USAHA JASA PELAKSANAAN INSTALASI ELEKTRIKAL Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi instalasi elektrikal: 1. jasa pelaksana konstruksi instalasi pembangkit tenaga listrik semua daya; 2. jasa pelaksana konstruksi instalasi pembangkit tenaga listrik daya maksimum 10 MW; 3. jasa pelaksana konstruksi instalasi pembangkit tenaga listrik energi baru dan terbarukan; 4. jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan transmisi tenaga listrik tegangan tinggi/ekstra tegangan tinggi; 5. jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan transmisi telekomunikasi dan/atau telepon; 6. jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan distribusi tenaga listrik tegangan menengah; 7. jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan distribusi tenaga listrik tegangan rendah; 8. jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan distribusi telekomunikasi dan/atau telepon; 9. jasa pelaksana konstruksi instalasi sistem kontrol dan instrumentasi; 10.jasa pelaksana konstruksi instalasi tenaga listrik gedung dan pabrik; dan 11.jasa pelaksana konstruksi instalasi elektrikal lainnya. 29 CONTOH LINGKUP PEKERJAAN UNTUK KLASIFIKASI INSTALASI ELEKTRIKAL Klasifikasi Kode Instalasi Mekanikal EL001 dan Elektrikal EL002 EL003 Subklasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Instalasi Pembangkit Tenaga Listrik Semua Daya Jasa Pelaksana Konstruksi Instalasi Pembangkit Tenaga Listrik Daya Maksimum 10MW Jasa Pelaksana Konstruksi Instalasi Pembangkit Tenaga Listrik Energi Baru dan Terbarukan Lingkup Pekerjaan Pekerjaan pemasangan dan perawatan elektromekanik dan kelistrikan pembangkit tenaga listrik semua daya. Jasa pelaksana instalasi dan perawatan elektromekanik dan instalasi kelistrikan pembangkit tenaga listrik dengan daya maksimum 10 MW / unit. Jasa pelaksana instalasi dan perawatan pembangkit tenaga listrik energi baru dan terbarukan antara lain : surya, angin (bayu), micro hydro, gelombang laut. 30 PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI BIDANG USAHA JASA PELAKSANAAN LAINNYA Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi lainnya: 1. jasa penyewa alat konstruksi dan pembongkaran bangunan atau pekerjaan sipil lainnya dengan operator; 2. jasa pelaksana perakitan dan pemasangan konstruksi prafabrikasi untuk konstruksi bangunan gedung; 3. jasa pelaksana perakitan dan pemasangan konstruksi prafabrikasi untuk konstruksi jalan dan jembatan serta rel kereta api; dan 4. jasa pelaksana perakitan dan pemasangan konstruksi prafabrikasi untuk konstruksi prasarana sumber daya air, irigasi, dermaga, pelabuhan, persungaian, pantai serta pengolahan air bersih, limbah dan sampah (insinerator). 31 CONTOH LINGKUP PEKERJAAN UNTUK KLASIFIKASI JASA PELAKSANA LAINNYA Klasifikasi Kode Subklasifikasi PL001 Jasa Penyewaan Alat Jasa Pelaksanaa Konstruksi dan n Lainnya Pembongkaran Bangunan atau Pekerjaan Sipil Lainnya dengan Operator PL002 Jasa Pelaksana Perakitan dan Pemasangan Konstruksi Prafabrikasi untuk Konstruksi Bangunan Gedung Lingkup Pekerjaan Jasa peminjaman dan penyewaan yang berhubungan dengan peralatan dengan operator untuk konstruksi atau penghancuran dan jasa operasional yang disediakan dengan operator. Pekerjaan khusus pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi yang langsung dilakukan di lokasi konstruksi yang bahan utamanya dari beton untuk beberapa bagian pracetak dari bangunan gedung kecuali pekerjaan pemasangan komponen pracetak baja. PL003 Jasa Pelaksana Perakitan Pekerjaan khusus pemasangan bangunan konstruksi dan Pemasangan prafabrikasi yang langsung dilakukan di lokasi Konstruksi Prafabrikasi konstruksi yang bahan utamanya dari beton untuk untuk Konstruksi Jalan beberapa bagian pracetak dari konstruksi jalan, dan Jembatan Serta Rel jembatan dan rel kereta api kecuali pekerjaan Kereta Api pemasangan komponen pracetak baja. 32 BIDANG USAHA JASA PELAKSANAAN KONSTRUKSI SPESIALIS 1. pekerjaan penyelidikan lapangan; 2. pekerjaan pembongkaran; 3. pekerjaan penyiapan dan pematangan tanah/lokasi; 4. pekerjaan tanah, galian dan timbunan; 5. pekerjaan persiapan lapangan untuk pertambangan; 6. pekerjaan perancah; 7. pekerjaan pondasi, termasuk pemancangannya; 8. pekerjaan pengeboran sumur air tanah dalam; 9. pekerjaan atap dan kedap air (waterproofing); 10. pekerjaan beton; 11. pekerjaan baja dan pemasangannya, termasuk pengelasan; 12. pekerjaan pemasangan batu; 13. pekerjaan konstruksi khusus lainnya; 14. pekerjaan pengaspalan dengan rangkaian peralatan khusus; 15. pekerjaan lansekap/pertamanan; dan 16. pekerjaan perawatan bangunan gedung. 33 CONTOH LINGKUP PEKERJAAN UNTUK KLASIFIKASI JASA PELAKSANA SPESIALIS Klasifikasi Kode Subklasifikasi SP001 Pekerjaan Penyelidikan Jasa Lapangan Pelaksana an Spesialis Lingkup Pekerjaan Pekerjaan penyelidikan lapangan bertujuan mengidentifikasi lokasi yang tepat untuk proyek konstruksidan untuk pekerjaan demarkasi, contohnya demarkasi dari suatu area lokal dimana satu atau lebih tahapan atau proses besar dari pekerjaan konstruksi sedang berjalan. SP002 Pekerjaan Pembongkaran Pekerjaan penghancuran bangunan atau struktur lainnya seperti jalan dan jalan layang, mencakup juga penjualan material yang didapat dari hasil operasi penghancuran. SP003 Pekerjaan Penyiapan dan Pekerjaan penyiapan yang bertujuan agar lahan siap untuk Pematangan dipergunakan untuk pekerjaan konstruksi selanjutnya, Tanah/Lokasi termasuk didalamnya blasting, testdrilling, dan pekerjaan pemindahan batu-batuan. SP004 Pekerjaan Tanah, Galian Pekerjaan penggalian dan penimbunan, pekerjaan pemindahan dan Timbunan tanah, grading of construction sites, trench digging. 34 BIDANG USAHA JASA PELAKSANAAN KONSTRUKSI KETERAMPILAN 1. pekerjaan kaca dan pemasangan kaca jendela; 2. pekerjaan plesteran; 3. pekerjaan pengecatan; 4. pekerjaan pemasangan keramik lantai dan dinding; 5. pekerjaan pemasangan lantai lain, penutupan dinding dan pemasangan wall paper; 6. pekerjaan kayu dan atau penyambungan kayu dan material lain; 7. pekerjaan dekorasi dan pemasangan interior; 8. Pekerjaan Pemasangan Ornamen; 9. pekerjaan pemasangan gipsum; 10. Pekerjaan Pemasangan plafon akustik; dan 11. pemasangan curtain wall. 35 CONTOH LINGKUP PEKERJAAN UNTUK KLASIFIKASI JASA PELAKSANA KETERAMPILAN Klasifikasi Kode Subklasifikasi KT001 Pekerjaan Kaca dan Jasa Pelaksanaan Pemasangan Kaca Keterampilan Jendela KT002 Pekerjaan Plesteran Lingkup Pekerjaan Pekerjaan konstruksi khusus material kaca, cermin, danproduk-produk berbahan kaca, serta pekerjaan instalasi jendela kaca. Pekerjaan konstruksi khususdari plester interior dan exterior ataustucco dan pekerjaan dry wall yang berhubungan deingan instalasi dinding papan, yang biasanya adalah bahan gypsum. KT003 Pekerjaan Pekerjaan konstruksi khusus pengecatan dan Pengecatan pekerjaan konstruksi yang berhubungan dengan interior dan exterior bangunan dan pekerjaan pengecatan dari struktur berat (rekayasa teknik). Tidak termasuk pengecatan atap bangunan. KT004 Pekerjaan Pekerjaan konstruksi khusus pemasangan dan Pemasangan pegesetan keramik, dinding beton, dinding potongan Keramik Lantai dan batu, serta lantai ubin. Dinding 36 PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI BIDANG USAHA JASA KONSTRUKSI TERINTEGRASI Layanan usaha terintegrasi meliputi subklasifikasi bidang usaha: •jasa terintegrasi untuk infrastruktur tranportasi; •jasa terintegrasi untuk konstruksi penyaluran air dan pekerjaan sanitasi; •jasa terintegrasi untuk konstruksi manufaktur; dan •jasa terintegrasi untuk konstruksi fasilitas minyak dan gas. 37 CONTOH LINGKUP PEKERJAAN UNTUK KLASIFIKASI JASA KONSTRUKSI TERINTEGRASI Klasifikasi Kode Subklasifikasi LingkupPekerjaan Jasa Konstruksi Terintegrasi TI501 Jasa Terintegrasi Untuk Infrastruktrur Tranportasi Jasa teknikal terintegrasi untuk konstruksi dari infrastruktur transportasi (turnkey projects). Termasuk didalamnya perencanaan dan studi sebelum investasi, pembuatan pre-elimary dan final desain, estimasi biaya, penjadwal konstruksi, inspeksi dan penerimaan dari kontrak termasuk jasa teknikal seperti seleksi dan pelatihan personiil dan operasional dan pembuatan manual pemiliharaan dan jasa teknikal lainnya yang disediakan untuk klient yang membentuk jasa terintegrasi utuh untuk proyek terima jadi termasuk didalamnya kegiatan yang dilakukan secara terintegrasi antara perencanaan, pengadaan, dan pelaksanaan terima jadi (engineering, procurement, construction) TI502 Jasa Terintegrasi Untuk Konstruksi Penyaluran Air dan Pekerjaan Sanitasi Jasa teknikal terintegrasi untuk konstruksi dari infrastruktur keairan dan sanitasi. Termasuk didalamnya perencanaan dan studi sebelum investasi, pembuatan preelimary dan final desain, estimasi biaya, penjadwal konstruksi, inspeksi dan penerimaan dari kontrak termasuk jasa teknikal seperti seleksi dan pelatihan personiil dan operasional dan pembuatan manual pemiliharaan dan jasa teknikal lainnya yang disediakan untuk klient yang membentuk jasa terintegrasi utuh untuk proyek terima jadi termasuk didalamnya kegiatan yang dilakukan secara terintegrasi antara perencanaan, pengadaan, dan pelaksanaan terima jadi (engineering, procurement, construction) 38 REFERENSI DALAM PENYUSUNAN SUBKUALIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI PP 28 Tahun 2000 j.o. PP 4 tahun 2010 j.o. PP 92 Tahun 2010 PERPRES 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG DAN JASA Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM PERLEM 11a dan 12a tahun 2008 Dasar Hukum Referensi Proses Penyusunan Rekomendasi Subkualifikasi usaha jasa konstruksi Masukan dari pemangku kepentingan jasa konstruksi 39 PEMBAGIAN KUALIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI 1. Usaha jasa konstruksi dapat berbentuk orang perseorangan atau badan usaha. 2. Bentuk usaha yang dilakukan oleh orang perseorangan selaku pelaksana konstruksi hanya dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi beresiko kecil, berteknologi sederhana, dan berbiaya kecil. 3. Bentuk usaha yang dilakukan oleh orang perseorangan perencana konstruksi atau pengawas konstruksi hanya dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan bidang keahliannya. 40 PEMBAGIAN KUALIFIKASI BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI • Badan usaha jasa perencanaan dan pengawasan memiliki subkualifikasi: 1. subkualifikasi kecil 1; 2. subkualifikasi kecil 2; 3. subkualifikasi menengah 1; 4. subkualifikasi menengah 2; dan 5. subkualifikasi besar. • Badan usaha jasa pelaksanaan memiliki subkualifikasi: 1. subkualifikasi kecil 1; 2. subkualifikasi kecil 2; 3. subkualifikasi kecil 3; 4. subkualifikasi menengah 1; 5. subkualifikasi menengah 2; 6. subkualifikasi besar 1; dan 7. subkualifikasi besar 2. 41 SUBKUALIFIKASI USAHA PELAKSANA KONSTRUKSI (KEKAYAAN BERSIH, BATASAN NILAI PAKET DAN JUMLAH PAKET SESAAT) Sub Usaha Kekayaan Bersih Kemampuan Melaksanakan paket Batasan nilai satu pekerjaan Jumlah Paket Sesaat P Paling Banyak Rp 50 Juta 0 sampai dengan Rp 300 juta Maksimum 300 juta 1 K1 Lebih dari Rp 50 juta sampai dengan Rp 200 juta 0 sampai dengan Rp 1 Milyar Maksimum Rp 1 Milyar 5 K2 Lebih dari Rp 200 juta sampai dengan Rp 350 juta 0 sampai dengan Rp 1.75 Milyar Maksimum Rp 1.75 Milyar 5 K3 Lebih dari Rp 350 juta sampai dengan Rp 500 juta 0 sampai dengan Rp 2.5 Milyar Maksimum Rp 2.5 Milyar 5 M1 Lebih dari Rp 500 juta sampai dengan Rp 2 milyar 0 sampai dengan Rp 10 Milyar Maksimum Rp 10 Milyar 6 atau 1.2 x N M2 Lebih dari Rp 2 Milyar s.d Rp 10 Milyar 0 sampai dengan Rp 50 Milyar Maksimum Rp 50 Milyar 6 atau 1.2 x N B1 Lebih dari Rp 10 milyar sampai dengan Rp 50 milyar 0 sampai dengan Rp 250 Milyar Maksimum Rp Rp 250 Milyar 6 atau 1.2 x N B2 Lebih dari Rp 50 milyar sampai dengan tak terbatas 0 sampai dengan tak terbatas tak terbatas 6 atau 1.2 x N 42 Subkualifikasi Usaha Pelaksana Konstruksi (Pengalaman) Sub Usaha Pengalaman Nilai Pengalaman Tertinggi (KD/3) Total Kumulatif Pekerjaan P - - K1 - - K2 - nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurangkurangnya adalah Rp 1 Milyar pada subkualifikasi usaha kecil 1 (K1) K3 - nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurangkurangnya adalah Rp 1.75 Milyar pada subkualifikasi usaha kecil 2 (K2) M1 Nilai Paket Tertinggi selama kurun waktu 10 tahun terakhir sekurangkurangnya adalah Rp 833 Juta pada subkualifikasi usaha kecil 3 (K3) ; atau M2 Nilai Paket Tertinggi selama kurun waktu 10 tahun terakhir sekurangkurangnya adalah Rp 3.33 Milyar pada pekerjaan subkualifikasi usaha Menengah 1 (M1); atau nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurangkurangnya adalah Rp 2.5 Milyar pada subkualifikasi usaha kecil 3 (K3); atau Bagi Badan Usaha yang baru berdiri (kurang dari 3 tahun) tanpa pengalaman nilai minimum pengalaman diukur pengalaman PJT/PJK dengan Nilai Paket Tertinggi Rp 833 Juta untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki. nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurangkurangnya adalah Rp 10 Milyar pada subkualifikasi usaha Menengah 1 (M1). 43 subkualifikasi Usaha Pelaksana Konstruksi (Lanjutan dari syarat pengalaman) Sub Usaha Pengalaman Nilai Pengalaman Tertinggi (KD/3) Total Kumulatif Pekerjaan B1 Nilai Paket Tertinggi selama kurun waktu 10 tahun terakhir sekurangkurangnya adalah Rp 16.66 Milyar pada pekerjaan subkualifikasi usaha Menengah 2 (M2); atau nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurangkurangnya adalah Rp 50 milyar pada subkualifikasi usaha Menengah 2 (M2). B2 Nilai Paket Tertinggi selama kurun waktu 10 tahun terakhir sekurangkurangnya adalah Rp 83.33 Milyar pada pekerjaan subkualifikasi usaha besar 1(B1); atau nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurangkurangnya adalah Rp 250 milyar pada subkualifikasi usaha Besar 1 (B1). 44 SUBKUALIFIKASI USAHA PELAKSANA KONSTRUKSI (KEPERSONALIAAN DAN BATASAN JUMLAH SUBKLASIFIKASI) Sub Usaha Ketentuan mengenai PJBU/PJT/PJK Kualifikasi PJT Batasan Jumlah Subklasifikasi dan Klasifikasi Keterangan P Boleh dirangkap antara PJBU, PJT dan PJK Diri sendiri minimal SKT tingkat 1 Maksimum 2 Subklasifikasi dalam satu klasifikasi yang sama K1 Boleh dirangkap antara PJBU, PJT dan PJK 1 orang bersertifikat minimal SKT tingkat 3 Maksimum 4 Subklasifikasi dalam 2 klasifikasi yang berbeda Khusus Elektrikal minimal memiliki SKA K2 Boleh dirangkap antara PJBU, PJT dan PJK 1 orang bersertifikat minimal SKT tingkat 2 Maksimum 6 Subklasifikasi dalam 2 klasifikasi yang berbeda Khusus Elektrikal minimal memiliki SKA K3 Boleh dirangkap antara PJBU, PJT dan PJK 1 orang bersertifikat minimal SKT tingkat 1 Maksimum 8 Subklasifikasi dalam 3 klasifikasi yang berbeda Khusus Elektrikal minimal memiliki SKA M1 • Wajib memiliki PJBU, PJT dan PJK secara terpisah • Untuk PJK boleh merangkap untuk 2 klasifikasi yang berbeda • PJK minimal memiliki Sertifikat setara dengan PJT 1 orang bersertifikat minimal SKA tingkat muda Maksimum 10 Subklasifikasi dalam 4 klasifikasi yang berbeda. M2 • Wajib memiliki PJBU, PJT dan PJK secara terpisah (PJK boleh merangkanp untuk 2 klasifikasi yang berbeda) • PJK minimal memiliki Sertifikat setara dengan PJT 1 orang bersertifikat minimal SKA tingkat madya Maksimum 12 Subklasifikasi dalam 4 klasifikasi yang berbeda. B1 • Wajib memiliki PJBU, PJT dan PJK secara terpisah • Untuk setiap Klasifikasi memiliki PJK yang tidak boleh merangkap (PJK minimal memiliki sertifikat setara PJT). 1 orang bersertifikat minimal SKA tingkat madya Maksimum 14 Subklasifikasi dalam 4 klasifikasi yang berbeda PJT sudah memiliki SKA madya selama 3 tahun. B2 • Wajib memiliki PJBU, PJT dan PJK secara terpisah • Untuk setiap Klasifikasi memiliki PJK yang tidak boleh merangkap (PJK minimal memiliki sertifikat setara PJT). 1 orang bersertifikat minimal SKA tingkat utama atau SKA tingkat Madya Tak Terbatas PJT sudah memiliki SKA madya selama 6 tahun. 45 SUBKUALIFIKASI USAHA KONSULTANSI KONSTRUKSI (TENAGA AHLI TETAP DAN JUMLAH SUBKLASIFIKASI) Sub Usaha Jumlah dan Kualifikasi Tenaga Ahli Untuk Subklasifikasi/Klasifikasi Maksimum Jumlah Subklasifikasi dan Klasifikasi P memiliki minimal SKA tingkat madya Paling banyak 1 (satu) subklasifikasi. K1 memiliki satu orang tenaga ahli tetap dengan SKA ahli muda untuk setiap klasifikasi usaha ( boleh merangkap sebagai PJK dan/atau PJT). Paling banyak 6 (enam) sub klasifikasi pada maksimum 3 (tiga) klasifikasi yang berbeda K2 memiliki satu orang tenaga ahli tetap dengan SKA ahli muda untuk setiap klasifikasi usaha ( boleh merangkap sebagai PJK dan/atau PJT). Paling banyak 18 subklasifikasi pada maksimum 6 (enam) klasifikasi yang berbeda M1 memiliki satu orang tenaga ahli tetap dengan SKA tingkat madya untuk setiap subklasifikasi usaha (boleh merangkap sebagai PJK dan atau PJT). Untuk Subklasifikasi terkait dapat dirangkap oleh satu orang tenaga ahli tetap (maksimum 2 subklasifikasi) Paling banyak 20 subklasifikasi pada maksimum 6 klasifikasi yang berbeda M2 memiliki satu orang tenaga ahli tetap dengan SKA tingkat madya untuk setiap subklasifikasi usaha (boleh merangkap sebagai PJK dan atau PJT). Untuk Subklasifikasi terkait dapat dirangkap oleh satu orang tenaga ahli tetap (maksimum 2 subklasifikasi) Paling banyak 20 subklasifikasi pada maksimum 6 klasifikasi yang berbeda B memiliki satu orang tenaga ahli tetap dengan SKA tingkat madya untuk setiap subklasifikasi usaha (tidak boleh merangkap sebagai PJK dan atau PJT). Untuk Subklasifikasi terkait dapat dirangkap oleh satu orang tenaga ahli tetap (maksimum 2 subklasifikasi) Dapat mengambil Seluruh subklasifikasi dan klasifikasi yang ada. 46 SUBKUALIFIKASI USAHA KONSULTANSI KONSTRUKSI (KEKAYAAN BERSIH,PENGALAMAN,KEMAMPUAN) Sub Usaha Kekayaan Bersih minimum Kemampuan Melaksanakan Paket Pekerjaan Batasan Nilai Satu Pekerjaan Pengalaman P - 0 s/d Rp 250 juta Maksimum Rp 250 juta - K1 Rp 50 Juta 0 s/d Rp 500 juta Maksimum Rp 500 juta - K2 Rp 100 juta 0 s/d Rp 750 juta Maksimum Rp 750 juta Badan Usaha memiliki pengalaman pekerjaan konsultansi Kualifikasi K1 selama 4 tahun terakhir dengan total nilai kumulatif pekerjaan Rp 500 juta untuk setiap klasifikasi yang dimiliki M1 Rp 150 juta 0 s/d Rp 1.5 milyar Maksimum Rp 1 .5 milyar • Pengalaman melaksanakan paket konsultansi kualifikasi Kecil (K2) selama 10 tahun terakhir dengan total nilai kumulatif pekerjaan Rp 750 juta untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki. • Badan Usaha baru berdiri (< 3 tahun) tanpa pengalaman nilai minimum pengalaman diukur dengan pengalaman PJT/PJK dengan Nilai kumulatif pekerjaan Rp 750 juta untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki M2 Rp 300 juta 0 s/d Rp 2.5 milyar Maksimum Rp 2.5 milyar Pengalaman melaksanakan paket konsultansi kualifikasi Menengah 1 (M1) selama 10 tahun terakhir dengan total nilai kumulatif pekerjaan Rp 1.5 Milyar untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki B Rp 500 juta tak terhingga tak terhingga Pengalaman melaksanakan paket konsultansi kualifikasi menengah 2 (M2) selama 10 tahun terakhir dengan total nilai kumulatif pekerjaan Rp 2,5 Milyar untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki 47 SUBKUALIFIKASI USAHA KONSULTANSI KONSTRUKSI (PJK DAN PJT) Penanggung Jawab Klasifikasi (PJK) Penanggung Jawab Teknik (PJT) P - - K1 Untuk setiap Klasifikasi memiliki PJK dengan SKA Ahli Muda, PJK boleh merangkap sebagai Penanggung Jawab Badan Usaha (PJBU) dan/atau Penanggung Jawab Teknik (PJT). • PJT merupakan tenaga ahli tetap bersertifikat (SKA) Ahli Muda. • PJT boleh dirangkap oleh PJBU dan/atau PJK. K2 Untuk setiap Klasifikasi memiliki PJK dengan SKA Ahli Muda, PJK boleh merangkap sebagai Penanggung Jawab Badan Usaha (PJBU) dan/atau Penanggung Jawab Teknik (PJT). • PJT merupakan tenaga ahli tetap bersertifikat (SKA) Ahli Muda. • PJT boleh dirangkap oleh PJBU dan/atau PJK. M1 Untuk setiap Klasifikasi memiliki PJK dengan SKA Ahli Madya, PJK boleh merangkap sebagai PJT dan/atai sebagai PJBU. • PJT merupakan tenaga ahli tetap bersertifikat (SKA) Ahli Madya,. • PJT boleh merangkap sebagai PJK dan/atau PJBU M2 Untuk setiap Klasifikasi memiliki PJK dengan SKA Ahli Madya, PJK boleh merangkap sebagai PJT dan/atau sebagai PJBU • PJT merupakan tenaga ahli tetap bersertifikat (SKA) Ahli Madya, • PJT boleh merangkap sebagai PJK dan/atau PJBU B Untuk setiap Klasifikasi memiliki PJK dengan SKA Ahli Utama atau SKA Madya (sudah memiliki SKA Madya selama 6 tahun), tidak boleh merangkap sebagai PJBU dan/atau PJT. • PJT merupakan tenaga ahli tetap bersertifikat (SKA) Ahli Utama atau SKA Madya (sudah memiliki SKA Madya selama 6 tahun) • PJT tidak boleh merangkap sabagai PJK dan atau 48 PJBU. Sub Usaha TERIMAKASIH 49