BAB II LANDASAN TEORI

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pasar Modal
Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun
modal sendiri. Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar
modal seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai
produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call).
Di dalam Undang-
Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pengertian pasar modal dijelaskan
lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum
dan Perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.
Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara
karena pasar modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan
fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar
modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua
kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak
yang memerlukan dana (issuer).
6
Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat memperoleh
dana segar masyarakat melalui penjualan Efek saham melalui prosedur IPO atau
efek utang (obligasi). Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena
pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan
(return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.
Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian menjadi
meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi
perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan
pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas.
Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah:
•
Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal.
•
Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga
memungkinkan untuk melakukan diversifikasi. Alternatif investasi
memberikan potensi keuntungan dengan tingkat risiko yang dapat
diperhitungkan.
•
Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu
negara.
•
Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat
menengah.
7
•
Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan
iklim berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen
profesional.
2.2 Saham
Saham (McTaggart,2003) dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan
atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perusahaan
terbatas.
Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan siapa
pemiliknya. Akan tetapi, sekarang ini sistem tanpa warkat sudah mulai
dilakukan di pasar modal Jakarta dimana bentuk kepemilikan tidak lagi berupa
lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapi sudah berupa account atas
nama pemilik atau saham tanpa warkat. Jadi penyelesaian transaksi akan
semakin cepat dan mudah.
Saham atau ekuitas merupakan surat berharga yang sudah banyak
dikenal masyarakat. Umumnya jenis saham yang dikenal adalah saham biasa
(common stock). Saham sendiri dibagi menjadi dua jenis saham, yaitu saham
biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).
Saham biasa, merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling
yunior atau akhir terhadap pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan
perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi (tidak memiliki hak-hak
istimewa). Karakterisktik lain dari saham biasa adalah dividen dibayarkan
8
selama perusahaan memperoleh laba. Setiap pemilik saham memiliki hak suara
dalam rapat umum pemegang saham (one share one vote). Pemegang saham
biasa memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar
proporsi sahamnya dan memiliki hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya
kepada orang lain.
Sedangkan untuk saham preferen, merupakan saham yang memiliki
karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa
menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi). Persamaan saham
preferen dengan obligasi terletak pada 3 (tiga) hal: ada klaim atas laba dan
aktiva sebelumnya, dividen tetap selama masa berlaku dari saham dan memiliki
hak tebus dan dapat dipertukarkan dengan saham biasa. Saham preferen lebih
aman dibandingkan dengan saham biasa karena memiliki hak klaim terhadap
kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih dahulu. saham preferen
sulit untuk diperjualbelikan seperti saham biasa, karena jumlahnya yang sedikit.
Daya tarik dari investasi saham adalah dua keuntungan yang dapat
diperoleh pemodal dengan membeli saham atau memiliki saham, yaitu dividen
dan capital gain. Dividen merupakan keuntungan yang diberikan perusahaan
penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Biasanya dividen
dibagikan setelah adanya persetujuan pemegang saham dan dilakukan setahun
sekali. Agar investor berhak mendapatkan dividen, pemodal tersebut harus
memegang saham tersebut untuk kurun waktu tertentu hingga kepemilikan
9
saham tersebut diakui sebagai pemegang saham dan berhak mendapatkan
dividen. Dividen yang diberikan perusahaan dapat berupa dividen tunai, dimana
pemodal atau pemegang saham mendapatkan uang tunai sesuai dengan jumlah
saham yang dimiliki dan dividen saham dimana pemegang saham mendapatkan
jumlah saham tambahan.
Sedangkan capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga
jual yang terjadi. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan
di pasar sekunder. Sebagai contoh, misal saja Anda membeli saham Astra
International dengan harga per sahamnya Rp 1.800 dan menjual dengan harga
Rp 2.200 berarti Anda mendapatkan capital gain sebesar Rp 400 per lembar
sahamnya. Umumnya investor jangka pendek mengharapkan keuntungan dari
capital gain.
Saham dikenal memiliki karakteristik high risk - high return. Artinya
saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan yang
tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi. Saham memungkinkan pemodal
mendapatkan keuntungan (capital gain) dalam jumlah besar dalam waktu
singkat. Namun seiring dengan berfluktuasinya harga saham, saham juga dapat
membuat investor mengalami kerugian besar dalam waktu singkat. Jadi bila
Anda memutuskan untuk berinvestasi dalam bentuk saham yang perlu ditelaah
ulang adalah tingkat risiko yang terkandung (high risk) sesuai dengan tingkat
risiko yang bisa Anda tanggung. Jangan sampai berinvestasi dalam bentuk
10
saham memberikan rasa khawatir serta waswas mengakibatkan Anda susah
tidur dan stres. Kenali tingkat risiko Anda dan ambil keputusan berdasarkan hal
itu.
Dalam menganalisis perusahaan publik yang ada, perlu diingat keingian
Anda berinvestasi di saham untuk jangka waktu yang panjang dengan
mendapatkan dividen yang relatif stabil atau menginginkan keuntungan jangka
yang lebih pendek dari segi capital gain akibat pertumbuhan perusahaan.
Sebagai investor, terdapat 3 alasan mengapa orang memilih untuk
membeli saham tertentu :
•
Income. Apabila pertimbangan Anda dalam berinvestasi dalam saham
adalah mendapatkan pendapatan yang tetap dari hasil investasi
pertahunnya, maka anda bisa membeli saham pada perusahaan yang
sudah mapan dan memberikan dividen secara regular.
•
Growth. Apabila pertimbangan Anda adalah untuk jangka panjang dan
memberikan hasil yang besar di masa datang, berinvestasi pada saham
perusahaan yang sedang berkembang (biasanya perusahaan teknologi)
memberikan keuntungan yang besar, karena kebijakan dari perusahaan
yang sedang berkembang biasanya keuntungan perusahaan akan
diinvestasikan
kembali
ke
perusahaan
maka
perusahaan
tidak
memberikan dividen bagi investor. Keuntungan bagi investor hanya dari
kenaikan harga saham apabila anda menjual saham tersebut di masa
datang (kenaikan harga saham yang besar).
11
•
Diversification. Apabila Anda membeli saham untuk kepentingan
portofolio anda maka harus hati-hati dalam melengkapinya. Apakah
Anda memerlukan saham untuk pendapatan tetap atau membeli obligasi
dengan bunga yang diberikan sebagai pendapatan.
Berinvestasi dalam saham sangat memerlukan pengetahuan yang luas
tentang
perusahaan
itu
sendiri
(perusahaan
dimana
Anda
ingin
menginvestasikan dana anda). Banyak pertanyaan-pertanyaan yang mungkin
timbul dan harus anda jawab sebelum memutuskan berinvestasi pada saham.
Pertanyaan pertama yang harus Anda ketahui jawabannya adalah
perusahaan apa? Dan apa yang dilakukan perusahaan tersebut (line of business)?
Berapa besar hutang yang dimiliki oleh perusahaan (debt to equity ratio)?
Bagaimana perkembangan industri di mana perusahaan itu berada, serta
perkembangan perusahaan itu sendiri? Informasi atau pengetahuan lain yang
harus Anda ketahui adalah pergerakan saham perusahaan itu dalam beberapa
tahun belakangan dari 1, 5, sampai 10 tahun yang lalu. Dan masih banyak lagi
pertanyaan-pertanyaan lainnya. Dengan semua pengetahuan atau informasi yang
Anda dapat dari pertanyaan diatas, akan membantu memberikan kejelasan
mengenai perusahaan dimana anda akan menginvestasikan dana anda serta
prospek ke depan dari perusahaan tersebut. Anda akan menemukan banyak
informasi yang berbeda-beda dari berbagai institusi, Anda harus mempelajari
institusi mana yang memiliki pengalaman serta kridibilitas yang tinggi sehingga
12
informasi yang Anda terima benar-benar adanya dan akurat. Sehingga informasi
tersebut dapat membantu anda melakukan keputusan mengenai investasi yang
anda ambil.
2.3 Inflasi
Dalam ilmu ekonomi, inflasi (McTaggart,2003) adalah suatu proses
meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu). Dengan
kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara
kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya
tingkat harga.
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah
atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh
yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu
meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja,
menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang
parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan
perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi
tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi
karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti
pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan
menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin
merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
13
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang
diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi,
produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi
pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya
produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan
untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya
untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha
produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha
kecil).
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di
suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal
yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan
ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan
kesejahteraan masyarakat
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau
desakan biaya produksi. Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation)
terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi
perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang dan
jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi.
Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan
harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan
dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi
14
full employment. Inflasi desakan biaya (cost push inflation) terjadi akibat
meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produkproduk (output) yang dihasilkan ikut naik.
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :
•
Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
•
Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
•
Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
•
Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)
Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi.
Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat
inflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki
kewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh
diintervensi oleh pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal ini
disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang
kurang independen salah satunya disebabkan intervensi pemerintah yang
bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian -akan mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi.
Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau
tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu,
bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang
domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat
internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola
15
inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia,
termasuk oleh Bank Indonesia.
Gambar 2.1 Pergerakan Inflasi dari Januari 2005 – Oktober 2008
2.4 Suku Bunga Indonesia
Suku bunga (McTaggart,2003) adalah presentase yield pada sekuritas
keuangan seperti obligasi dan saham. Suku bunga juga dapat diartikan sebagai
jumlah yang diterima oleh pihak yang meminjamkan dan dibayarkan oleh
peminjam dalam bentuk persentase dari jumlah pinjaman. Suku bunga
mempengaruhi keputusan individu terhadap pilihan membelanjakan uang lebih
banyak atau menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan. Suku bunga juga
merupakan sebuah harga yang menghubungkan masa kini dengan masa depan,
sebagaimana harga lainnya maka tingkat suku bunga ditentukan oleh interaksi
antara permintaan dan penawaran.
Suku bunga dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Suku bunga nominal
16
Suku bunga nominal adalah presentase tingkat pengembalian terhadap
asset seperti pada obligasi dalam bentuk nominal uang. Suku bunga yang
digunakan dalam transaksi sehari-hari dan dimuat dalam surat kabar.
2. Suku bunga riil
Suku bunga riil adalah presentase tingkat pengembalian terhadap asset
dalam bentuk “apa yang dapat diperoleh oleh nilai uang tersebut”. Suku
bunga riil didapat dari suku bunga nominal yang telah dikurangi dengan
inflasi.
Gambar 2.2 Pergerakan SBI dari Januari 2005 – Oktober 2008
2.5 Nilai tukar rupiah terhadap USD
Nilai tukar mata uang (Madura,2006) merupakan ukuran nilai dari suatu
mata uang dalam unit terhadap mata uang lain. Indonesia yang menganut
system kurs bebas mengambang (floating exchange rate), nilai mata uangnya
akan berubah sesuai dengan kondisi pasar uang. Artinya nilai tukar bergantung
kepada permintaan dan penawaran.
Factor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang adalah :
1. Tingkat Inflasi.
17
Inflasi dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan international,
sehingga dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran mata uang.
Bila inflasi didalam negeri lebih tinggi dibandingkan Negara lain, maka
barang impor akan menjadi murah, sehingga permintaan akan barang
impor meningkat. Permintaan terhadap mata ang asung juga akan
meningkat seiring dengan meningkatnya impor, sehingga menyebabkan
mata uang dalam negeri terdepresiasi.
2. Tingkat suku bunga
Kenaikan suku bunga dalam negeri akan mengakibatkan aliran modal
masuk, sehingga penawaran mata uang asing akan naik. Sebaliknya jika
suku bunga diluar negeri lebih tinggi dari pada suku bunga didalam
negeri, maka akan terjadi aliran modal keluar yang menyebabkan
naiknya permintaan mata uang asing, sehingga nilai tukar mata uang
dalam negeri akan terdepresiasi.
3. Tingkat pendapatan
Makin
tinggi
tingkat
pertumbuhan
pendapatan,
memperbesar
kemungkinan untuk melakukan impor yang berarti permintaan mata
uang asing semakin meningkat yang pada akhirnya akan mengakibatkan
depresiasi mata uang dalam negeri.
4. Kebijakan pemerintah
18
Pemerintah dapat mempengaruhi nilai tukar mata uangnya dengan
beberapa cara, antara lain dengan mengubah kebijakan perdagangan
dengan Negara lain, melakukan intervensi di pasar uang, merubah
variable makro seperti tingkat suku bunga. Contohnya adalah Jepang
yang sering melakukan intervensi untuk memperlemah nilai tukar Yen
agar harga barang ekspornya dapat lebih bersaing.
5. Ekspetasi.
Pasar uang akan bereaksi terhadap berita yang mempunyai pengaruh ke
masa depan. Misalnya, The Fed akan menurunkan suku bunga membuat
dolar terus melemah.
Gambar 2.3 Pergerakan Nilai Tukar USD dari Januari 2005 – Oktober 2008
2.6 Index Harga Saham Gabungan
Bursa efek sudah lama dikenal di Amerika Serikat dan negara lainnya di
dunia. Pada tahun 1934 Securities Exchange Act secara formal membentuk
Securities and Exchange Commission (SEC) sebagai lembaga yang ditugasi
19
untuk administrasi peraturan perundang-undangan efek. SEC berwenang untuk
mengatur bursa dan pasar Over-the-Counter (OTC) dengan syarat keterbukaan
informasi bukan saja amisi baru tetapi juga terhadap efek yang sudah di pasar.
Dengan demikian kewenangan hukum SEC lebih lengkap dan meliputi bursa,
keanggotaannya, pialang di pasar OTC , efek-efek yang diperdagangkan
dipasar-pasar perdana, sekunder, tersier dan kuarter. Di Indonesia, Badan/Bursa
Efek baru didirikan pada awal dekade 1980-an. Hingga saat ini hanya ada dua
bursa efek yakni Bursa EFEK Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).
Kedua Bursa Efek di Indonesia ini, akhir-akhir ini ingin di "merger" untuk lebih
meningkatkan efisiensi dan potensi para pialangnya.
Peraturan perundang-undangan tentang efek dikeluarkan terutama untuk:
a. Menjamin keterbukaan yang cukup dan akurat mengenai informasi bagi
investasi yang ada dan potensial.
b. Mencegah serta menghukum penyalahgunaan dan misrepresentasi.
c. Membentuk lembaga, yaitu komisi (seperti Badan Pengawas Pasar
Modal-BAPEPAM) dan bursa (seperti BEJ dan BES) yang ditugasi
untuk menegakkan hukum dan penyelenggara transaksi.
Bursa Efek (Securities Exchange) adalah lembaga sentral dimana
kekuatan penawaran dan permintaan untuk efek tertentu dipertemukan.
Sedangkan pasar efek (securities market) merupakan mekanisme yang
memungkinkan penawar dan peminta dana melakukan transaksi penjualan dan
pembelian sekuritas. Pasar Efek terdiri dari pasar uang (money market) dan
20
pasar modal (capital market). Kegiatan pasar uang melakukan transaksi jualbeli efek jangka pendek dan pasar modal menyangkut jual-beli/transaksi efek
jangka panjang (saham dan obligasi). Pasar Modal dapat digolongkan dengan
pasar perdana dan pasar sekunder. Pasar Perdana adalah pasar dimana emisi
bursa efek ditawarkan kepada publik. Sedangkan Pasar Sekunder adalah pasar
dimana efek diperdagangkan setelah dijual perdana (emisi). Bursa Options
adalah options yang membolehkan pemegangnya untuk membeli atau menjual
asset finansial pada suatu harga tertentu selama periode tertentu didaftar dan
diperdagangkan di bursa tertentu. Sedangkan Bursa Futures adalah futures yang
merupakan kontrak yang menjanjikan penyerahan mendatang dari komoditi
valuta asing atau instrumen finansial dengan harga tertentu pada suatu tanggal
tertentu, diperdagangkan pada berbagai bursa. Pasar Over-the Counter (OTC),
merupakan jaringan telekomunikasi yang tersebar di berbagai tempat dimana
pembeli dan penjual dari efek tertentu dapat dipertemukan bersama. Transaksi
Efek dilaksanakan dengan melihat keadaan dan kondisi pasar dimana tingkat
harga secara umum meningkat (bull-market/menguntungkan) atau menurun
(bear-market/tidak menguntungkan). Keadaan ini sangat tergantung pada sikap
investor, aktivitas perekonomian kebijakan/tindakan pemerintah untuk memacu
atau menurunkan kegiatan ekonomi.
Pelaku-pelaku yang terlibatdalam pasar efek :
1. Pialang saham : mereka yang mendapat lisensi dari bursa untuk
melakukan perdagangan efek dan terikat pada etika bursa. Bekerja untuk
21
perusahaan pialang yang menjadi anggota bursa efek. Kegiatan utama
pialang saham adalah :
•
Membeli dan menjual efek.
•
Memberikan jasa.
•
Mengirimkan laporan bulanan mengenal seluruh transaksi.
•
Menginvestasikan uang tunai menganggur pada account.
•
Menyimpan sertifikat saham kliennya.
2. Pembukaan Account : merupakan hubungan legal antara klien dengan
broker. Pembukaan account dapat lebih dari satu brokerage firm untuk
memanfaatkan lebih banyak opini. Beberapa jenis account dapat
dibentuk seperti :
•
Account tunggal (individual) atau bersama (suami-istri/ortuanak)
•
Account tunai atau margin
•
Account diskresions, broker dapat melakukan sendiri transaksi
pembelian atau penjualan.
Transaksi Odd-lot merupakan perdagangan saham dibawah standar lot.
Satu lot terdiri dari 500 lembar saham. Sebaliknya transaksi Round-lot adalah
perdagangan diatas standar yaitu diatas 500 lembar atau kelipatannya. Pada
prakteknya efek yang diperdagangkan dalam skala jumlah besar yaitu minimal
200.000 saham (bloc-trading).
22
Jenis Pesanan Dasar meliputi :
a. Pembelian panjang, membeli efek dengan harapan nilainya akan naik
dan dijual dengan keuntungan besar. Transaksi ini merupakan jenis yang
paling umum dan paling dasar.
b. Penjualan pendek, investor melalui broker menjual efek yang dipinjam
kemudian dibeli dengan harga rendah untuk selanjutnya dijual dengan
harga tinggi.
c. Pembelian margin, investor dengan modal sendiri dan uang pinjaman
dari perusahaan pialang, membeli efek.
Manfaat Index Harga Saham Gabungan :
•
Tersedianya dana segar dan relatif murah.
•
Pemodal (pemegang saham dari Emiten) "capital gain“ dari setiap
lembar efek yang disimpannya.
•
Perkembangan perdagangan efek di Bursa Efek menjadi barometer
kegiatan perekonomian.
•
Dari Indeks Harga Saham Individual maupun Indeks Harga Saham
Gabungan mencerminkan kinerja perekonomian pada sektor maupun
agregatnya dari para pemegang saham yang tersebar di berbagai sektor
ekonomi.
23
Gambar 2.4 Pergerakan IHSG dari Januari 2005 – Oktober 2008
24
Download