PT INTRU NUSANTARA - MANAJER INVESTASI PIHAK YANG MENEMPATKAN DANA AWAL : Tanggal Efektif Tanggal Mulai Penawaran : : 27 Desember 1996 24 Pebruari 1997 Reksa Dana GARUDA SATU (“GARUDA SATU”) adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal Tujuan Investasi Komposisi Investasi Target Investasi Pembelian Minimum : Mempe rtahankan nilai investasi awal dan menghasilkan pendapatan yang lebih baik : Efek Pendapatan Tetap dan Efek Ekuitas : 75% Efek P endapatan Tetap 25% Efek Ekuitas : Rp 250.000,00 PROSPEKTUS PEMBAHARUAN REKSA DANA GARUDA SATU MANAJER INVESTASI : Wisma GKBI La ntai 38 Jl. Jend. Sudirman N o. 28, Jakarta 10210 Te lp.: (021) 572-2708, 572-2709, Fax: (021) 572-2710 BANK KUSTODIAN: DEUTSCHE BANK AG Deutsche Bank Building Jl. Imam Bonjol No. 80, Jakarta 10310 Telp.: (021) 3189101 Fax.: 3189130/31 Telex: 61198 db fx ia, 61524 db ia , Swift: de utidja PENAWARAN UMUM HARGA PENAWARAN TOTAL PENAWAR AN B IAYA PENJUALAN PENJUALAN KEM BALI PER HITUNGAN NILAI NET NAB PADA PENJUALAN KEM BALI : Rp 1.000, 00 PER UNIT PADA HARI PER TAM A PE NAWARAN, SE LANJUTNYA SAMA DENGAN NILAI AKTIVA B ERSIH PER UNIT PADA HAR I YANG BE RSANGKUTAN : 1.00 0.000.000 UNIT PENYERTAAN : 1,5% DAR I NIL AI PEM BEL IAN : DAPAT DILAKUKAN SET IAP S AAT, UNT UK SELURUH ATAU SEBAGIAN UNIT PENYER TAAN, PE MB AYARAN DILAKUKAN DALAM 7 HARI B URSA : TER CANT UM DALAM B AB IX AL OKASI BIAYA SEB ELUM ANDA M EMUTUSKAN UNTUK M EMB ELI UNIT PENYERTAAN REKSA DANA INI ANDA HARUS TERLEB IH DAHULU M EMPELAJAR I ISI PR OSPEKTUS INI KHUSUSNYA B AB V MENGENAI TUJUAN DAN KE BIJAKAN INVESTASI, BAB VII M ENGENAI FAKTOR-FAKTOR RISIKO UTAM A DAN BAB III M ENGENAI M ANAJER INVESTASI BAPE PAM TIDAK ME MB ER IKAN PER NYATAAN M ENYETUJUI ATAU TIDAK M ENYETUJUI EFE K INI, TIDAK JUGA M ENYATAKAN KEB ENAR AN ATAU KE C UKUPAN ISI PR OSP EK TUS INI , SE TIA P PE R NYAT AAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HALTER SEBUT ADALAH PERBUATAN M ELANGGAR HUKUM . Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 3 Mei 2011 DAFTAR ISI BAB I RINGKASAN ........................................................................................... 1 BAB II INFORMASI MENGENAI REKSA DANA ............................................... 2 BAB III MANAJER INVESTASI ........................................................................... 4 BAB IV BANK KUSTODIAN ................................................................................ 5 BAB V TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI .............................................. 6 BAB VI PERPAJAKAN ......................................................................................... 8 BAB VII FAKTOR-FAKTOR RISIKO UTAMA ..................................................... 8 BAB VIII HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN ..................................... 9 BAB IX ALOKASI BIAYA .................................................................................... 9 BAB X PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI .......................................................... 10 BAB XI PENDAPAT AUDITOR TENTANG LAPORAN KEUANGAN ............... 11 BAB XII PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN ........................................................................................ 23 BAB XIII PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN .............................................................................. 24 BAB XIV PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN ............................... 26 I. RINGKASAN 1. Dasar Hukum Reksa Dana GARUDA SATU (selanjutnya disebut GARUDA SATU ) adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana GARUDA SATU termuat dalam Akta Nomor 264 tanggal 20 Desember 1996, yang dibuat di hadapan Siti Rachmayanti, SH, KN, pengganti Adam Kasdarmadji, SH, Notaris di Jakarta, juncto Akta Pengubahan I Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Garuda Satu Nomor 10 tanggal 25 Februari 1999, juncto Akta Pengubahan II Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Garuda Satu Nomor 2 tanggal 4 Desember 2001, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, antara PT INTRU NUSANTARA selaku Manajer Investasi dengan DEUTSCHE BANK AG, cabang Jakarta sebagai Bank Kustodian. 2. Penawaran Umum Pada hari pertama penawaran, Unit Penyertaan GARUDA SATU ditawarkan kepada masyarakat pada harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal sebesar Rp 1.000,00 (seribu rupiah) per unit. Harga per Unit Penyertaan selanjutnya ditentukan sesuai dengan Nilai Aktiva Bersih per unit pada hari yang bersangkutan. Penawaran dilaksanakan secara terus menerus hingga mencapai 1.000.000.000 (satu miliar) Unit Penyertaan. Pemesanan Unit Penyertaan dapat dilakukan dengan pemesanan awal minimum Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan pemesanan Unit Penyertaan untuk investasi selanjutnya ditetapkan minimum sebesar Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Apabila jumlah Unit Penyertaan tersebut di atas telah habis terjual, Manajer Investasi dapat menambah Unit Penyertaan yang ditawarkan setelah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). 3. Tujuan Investasi Tujuan utama pengelolaan dana GARUDA SATU adalah mempertahankan nilai investasi awal (capital preservation) dan menghasilkan pendapatan yang lebih baik. Kisaran dan target komposisi investasi GARUDA SATU adalah sebagai berikut: Bentuk Investasi Kisaran Target Komposisi Investasi Efek Pendapatan Tetap Efek Ekuitas 60% - 100% 0% - 40% 75% 25% GARUDA SATU melakukan investasi pada Efek Ekuitas dan Efek Pendapatan Tetap yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum Indonesia yang ditawarkan melalui penawaran umum di Indonesia dan Instrumen Pasar Uang yang jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, baik dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing. 4. Manajer Investasi PT Intru Nusantara sebagai Manajer Investasi telah memiliki Izin Usaha sebagai Manajer Investasi berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-04/PM-MI/1991 tanggal 20 Desember 1991. Untuk keterangan lebih lanjut lihat Bab III tentang Manajer Investasi. 5. Bank Kustodian Deutsche Bank AG cabang Jakarta sebagai Bank Kustodian telah memiliki persetujuan sebagai kustodian di bidang pasar modal berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-07/PM/1994 tanggal 19 Januari 1994. Untuk keterangan lebih lanjut lihat Bab IV tentang Bank Kustodian. 6. Hak Pemegang Unit Penyertaan Hak yang dimiliki oleh pemegang Unit Penyertaan adalah memperoleh pembagian keuntungan, menjual kembali seluruh atau sebagian Unit Penyertaan, mendapat bukti penyertaan, memperoleh informasi mengenai Nilai Aktiva Bersih harian, memperoleh laporanlaporan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. X.D.1 dan memperoleh 1 hasil likuidasi secara proporsional sesuai dengan kepemilikan Unit Penyertaan dalam hal Reksa Dana dilikuidasi, dan memperoleh tambahan Nilai Aktiva Bersih yang berasal dari Perhitungan Nilai Net NAB pada Penjualan Kembali. 7. Biaya dan Imbalan Jasa Biaya yang dibebankan pada GARUDA SATU adalah imbalan jasa untuk Manajer Investasi, imbalan jasa untuk Bank Kustodian, biaya transaksi, imbalan jasa untuk Akuntan Publik, Konsultan Hukum dan Notaris serta biaya pembuatan dan distribusi Laporan Keuangan dan Pembaharuan Prospektus yang timbul setelah GARUDA SATU dinyatakan efektif, serta pajak yang berkenaan dengan biaya-biaya tersebut di atas. 8. Perpajakan Berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-18/PJ.42/1996 tanggal 30 April 1996 perihal Pajak Penghasilan atas Usaha Reksa Dana, Objek Pajak Penghasilan hanya terbatas pada penghasilan yang diterima oleh Reksa Dana, sedangkan hasil Penjualan Kembali (Pelunasan) Unit Penyertaan dan Bagian Laba (Pembagian Uang Tunai) yang dibagikan Reksa Dana kepada pemegang Unit Penyertaan bukan merupakan Objek Pajak Penghasilan. 9. Faktor-faktor Risiko Utama Risiko berkurangnya nilai Unit Penyertaan, risiko likuiditas Reksa Dana, risiko pertanggungan atas kekayaan GARUDA SATU, risiko terjadinya wanprestasi dan risiko perubahan kondisi ekonomi, politik dan peraturan merupakan faktor-faktor risiko utama bagi pemegang Unit Penyertaan GARUDA SATU. 10. Pembubaran dan Likuidasi Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Peraturan Pasar Modal, pembubaran GARUDA SATU hanya dapat dilakukan apabila terjadi hal-hal sebagaimana diungkapkan dalam Bab X. Jika karena suatu hal GARUDA SATU harus dilikuidasi, maka Pemegang Unit Penyertaan berhak atas pembagian hasil likuidasi. 11. Batas Minimum Pembelian Pemesanan Unit Penyertaan dapat dilakukan dengan pemesanan awal minimum Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan pemesanan Unit Penyertaan untuk investasi selanjutnya ditetapkan minimum sebesar Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). 12. Batasan Maksimum Penjualan Kembali Apabila Bank Kustodian menerima dan menyimpan permintaan penjualan kembali Unit Penyertaan lebih dari 10% (sepuluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih dalam satu hari, maka kelebihan tersebut akan disimpan untuk diproses dan dibukukan serta dianggap sebagai permohonan penjualan kembali/redemsi (redemption) pada hari bursa berikutnya yang ditentukan berdasarkan metode FIFO. 13. Kebijakan Pembagian Uang Tunai Manajer Investasi GARUDA SATU dapat membagikan keuntungan apabila memungkinkan dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Reksa Dana. Pembagian keuntungan akan diumumkan kepada pemegang Unit Penyertaan 2 (dua) bulan sebelum pelaksanaan pembagian keuntungan. II. INFORMASI MENGENAI REKSA DANA 1. Dasar Hukum Reksa Dana GARUDA SATU (selanjutnya disebut GARUDA SATU ) adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana GARUDA SATU termuat dalam Akta Nomor 264 tanggal 20 Desember 1996, yang dibuat di hadapan Siti Rachmayanti SH, KN, pengganti Adam Kasdarmadji, SH, Notaris di Jakarta, juncto Akta Pengubahan I Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Garuda Satu Nomor 10 tanggal 25 Februari 1999, juncto Akta 2 Pengubahan II Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Garuda Satu Nomor 2 tanggal 4 Desember 2001, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, (selanjutnya disebut Kontrak Investasi Kolektif), antara PT INTRU NUSANTARA selaku Manajer Investasi dengan DEUTSCHE BANK AG, cabang Jakarta, sebagai Bank Kustodian. 2. Penawaran Umum Pada hari pertama penawaran, Unit Penyertaan GARUDA SATU ditawarkan kepada masyarakat pada harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal sebesar Rp 1.000,00 (seribu rupiah) per unit. Harga per Unit Penyertaan selanjutnya ditentukan sesuai dengan Nilai Aktiva Bersih per unit pada hari yang bersangkutan. Penawaran dilaksanakan secara terus menerus hingga mencapai 1.000.000.000 (satu miliar) Unit Penyertaan. Pemesanan Unit Penyertaan dapat dilakukan dengan pemesanan awal minimum Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan pemesanan Unit Penyertaan untuk investasi selanjutnya ditetapkan minimum sebesar Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Apabila jumlah Unit Penyertaan tersebut di atas telah habis terjual, Manajer Investasi dapat menambah Unit Penyertaan setelah mendapat persetujuan dari BAPEPAM-LK. 3. Pihak yang Menempatkan Dana Awal Pihak yang menempatkan dana awal GARUDA SATU adalah PT Makindo yang menempatkan nilai penyertaan sebesar Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). 4. Manfaat GARUDA SATU a. Diversifikasi Portofolio Besarnya jumlah dana yang dihimpun oleh GARUDA SATU memungkinkan Manajer Investasi untuk melakukan diversifikasi pada portofolionya, sehingga mampu memberikan hasil dan risiko investasi yang optimal. b. Pengelolaan Dana Secara Profesional GARUDA SATU dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi yang berpengalaman dan memiliki keahlian dalam bidang investasi, khususnya dalam bidang pasar modal dan pasar uang serta memahami peraturan perundangannya. c. Likuiditas Pemodal dapat menjual kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU kepada Manajer Investasi bila dikehendaki setiap saat sehingga pemodal lebih leluasa untuk mengatur likuiditas keuangannya. d. Kenyamanan dan Kemudahan Administrasi Seluruh pengelolaan dana dilakukan oleh Manajer Investasi dan pemodal secara berkala akan memperoleh laporan yang lengkap mengenai jumlah investasi, posisi Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana, serta kinerja Reksa Dana setiap 1 (satu) tahun sekali melalui prospektus yang diperbaharui. e. Mempermudah Melakukan Investasi Pemodal tidak perlu lagi melakukan sendiri riset, analisis pasar dan perkembangan harga Efek yang terjadi. 5. Kinerja GARUDA SATU Pada tanggal 28 Februari 2011, jumlah pemegang unit GARUDA SATU adalah 506 pemegang unit, dengan total aktiva bersih Rp 65.355.945.640 dan Unit Penyertaan yang beredar sebanyak 13.820.877,85 unit. Sejak diluncurkan pada tanggal 24 Februari 1997 sampai tanggal 28 Februari 2011 atau dalam waktu 5.117 hari, Nilai Aktiva Bersih (NAB) per Unit Penyertaan naik dari Rp 1.000,00 per unit menjadi Rp 4.728,78 per unit atau naik sebesar 372,88%. Sementara IHSG BEI (Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia) pada jangka waktu yang sama naik dari 696,026 menjadi 3.470,348 atau naik sebesar 398,59%. Grafik berikut menunjukkan bahwa dalam jangka waktu antara tanggal 24 Februari 1997 sampai dengan 28 Februari 2011 kenaikan NAB per unit GARUDA SATU dari waktu ke waktu menunjukkan kecenderungan naik secara konsisten. Meskipun kenaikannya sedikit lebih rendah dibandingkan kenaikan IHSG BEI, namun dalam kurun waktu tersebut kenaikan NAB per unit GARUDA SATU masih lebih baik dibandingkan dengan kenaikan NAB per unit rata-rata Reksa Dana yang mencapai sebesar 336,44% maupun dengan rata-rata deposito yang mencapai 270,25% Dengan demikian investor yang berminat menginvestasikan dananya pada GARUDA SATU dapat melaksanakannya kapan saja. Dalam hal ini, GARUDA SATU dapat menjadi satu alternatif dari menabung. Investor disarankan untuk berinvestasi sedikit demi sedikit misalnya tiap bulan pada GARUDA SATU seperti halnya menabung atau deposito. Pengelolaan dana diupayakan mendapatkan hasil yang sebaik mungkin dengan dukungan jaringan informasi yang luas dan cepat, sistem teknologi yang terbaru, manajemen yang profesional dan berpengalaman, serta riset yang kuat. 3 P e r b a n d i n g a n P e r t u mb u h a n Ha s i l Re k s a Da n a GARUDA S AT U d e n g a n I HS G, De p o s i t o d a n Re k s a Da n a L a i n n y a 4 50% I HS G BE J 3 9 8, 59 % 4 00% GA R U D A S AT U 3 7 2, 88 % 3 50% Pertumbuhan (%) 3 00% 2 50% Ra t a - r a t a Re k s a Da n a 33 6, 44 % 2 00% 1 50% Ra t a - r a t a De p o s i t o 2 70 , 25 % 1 00% 50% 0% - 50% -1 0 0 % Fe b 9 7 Fe b 0 1 Feb 0 5 Fe b 0 3 Fe b 9 9 Fe b 0 9 Fe b 11 Fe b 0 7 Bu l a n 6. Ikhtisar Keuangan Singkat Periode dari Tanggal 1 Januari 2011 s/d 28 Februari 2011 Periode 12 Bulan Terakhir 25 Februari 2010 s/d 28 Februari 2011*) Periode 36 Bulan Terakhir 29 Februari 2008 s/d 28 Februari 2011*) Periode 60 Bulan Terakhir 29 Februari 2006 s/d 28 Februari 2011*) 2008 2009 2010 -1,99% 5,76% -0,89% 24,72% -20,33% 12,99% 8,44% Hasil Investasi Setelah Memperhitungkan Biaya Pemasaran (%) -5,85% 2,12% -3,33% 21,65% -21,11% 9,26% 4,78% Biaya Operasi (%) 4,09% 2,60% 2,37% 2,40% 2,48% 2,49% 2,35% Perputaran Portofolio**) 1 : 0,08 1 : 0,07 1 : 0,09 1 : 0,07 1 : 0,09 1 : 0,08 1 : 0,07 Persentase Penghasilan Kena Pajak - - - - -6,17% 9,11% 12,06% Total Hasil Investasi (%) *) **) 3 Tahun Kalender Terakhir Tidak diaudit Disetahunkan Tujuan Tabel ini adalah semata-mata untuk membantu memahami kinerja masa lalu dari GARUDA SATU. Tabel ini seharusnya tidak dipertimbangkan sebagai indikasi bahwa kinerja masa depan akan sama dengan kinerja masa lalu. III. MANAJER INVESTASI 1. Riwayat Singkat PT Intru Nusantara didirikan dengan Akta No. 1 tanggal 10 Oktober 1991, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Rangkasbitung yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2.6515.HT.01.01.TH.91 tanggal 9 November 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 13 Maret 1992, Tambahan No. 1106 dan No. 22 tanggal 17 Maret 1992, Tambahan No. 1152. PT Intru Nusantara telah memperoleh izin usaha sebagai Manajer Investasi dari BAPEPAM-LK melalui Surat Keputusan No. KEP-04/PM-MI/1991 tanggal 20 Desember 1991. 4 Sejak didirikan tahun 1991, PT INTRU NUSANTARA telah mengelola dana investasi dari investor institusi. Dana tersebut diinvestasikan baik dalam Efek Pendapatan Tetap maupun Efek Ekuitas yang telah ditawarkan melalui Penawaran Umum di Pasar Modal maupun dalam bentuk Penyertaan Langsung (Direct Investment) melalui Penawaran Terbatas (Private Placement). Susunan pengurus PT Intru Nusantara adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Komisaris : Irwan Ang Prof. Ir. Abdul Kadir Direksi Direktur Utama : Vanessa N. Hutagalung Direktur : B.Y. Eko Suripto Pada saat ini susunan pemegang saham Manajer Investasi adalah sebagai berikut: PEMEGANG SAHAM PT MAKINDO PT Garuda Pancaarta JUMLAH % KEPEMILIKAN 99,2 0,8 100,0 Manajer Investasi berkantor pusat di Wisma GKBI, Lantai 38, Jl. Jend. Sudirman No. 28, Jakarta 10210, Indonesia. 2. Tim Pengelola Investasi Tim Pengelola Investasi bertugas melakukan analisis investasi untuk menentukan alokasi aktiva yang optimal. Setelah alokasi aktiva ditentukan, Tim Pengelola Investasi melaksanakan pemilihan instrumen investasi yang berupa Efek di mana kekayaan GARUDA SATU akan ditanamkan. Tim Pengelola Investasi terdiri atas Vanessa Natalie Hutagalung dan BY Eko Suripto. Vanessa Natalie Hutagalung menyelesaikan pendidikan Hukum dan Ekonomi pada Universitas Indonesia pada tahun 1989 dan tahun 1992. Bekerja pada PT Bursa Paralel Indonesia sejak tahun 1989 - 1990, pada PT Citicorp Indonesia sejak tahun 1990 - 1991, pada Law Firm Kartini Muljadi, SH & Partners sejak tahun 1991 - 1994. Bergabung dengan PT Makindo pada divisi Corporate Finance sejak tahun 1994 - 2003 (sebagai Manajer sejak tahun 1997), sebagai Compliance Officer pada PT Senni Cahaya sejak tahun 2003 - 2005, kemudian bergabung dengan PT Intru Nusantara sebagai Direktur sejak tahun 2005 dan sejak Juni tahun 2008 sebagai Direktur Utama sampai sekarang. B.Y. Eko Suripto menyelesaikan pendidikan Sarjana Muda Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung pada tahun 1992. Bekerja pada Yayasan Universitas Katolik Parahyangan di Bandung tahun 1996 - 1997 sebagai database programmer, pada PT Makindo sejak tahun 1997 - 2001 di divisi Corporate Finance dengan posisi terakhir sebagai Senior Corporate Finance Analyst sejak 1999 - 2001. Bergabung pada PT Makindo Securities sejak tahun 2001 - Maret 2010 dengan posisi terakhir sebagai Direktur sejak 2007. Kemudian bergabung pada PT Intru Nusantara sejak Maret 2010 sampai sekarang, dan menduduki posisi sebagai Direktur sejak April 2011. IV. BANK KUSTODIAN 1. Keterangan Singkat Bank Kustodian Deutsche Bank AG didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan Negara Republik Federal Jerman, berkedudukan dan berkantor pusat di Frankfurt am Main, Republik Federal Jerman. Berdiri pada tahun 1870, dewasa ini Deutsche Bank AG telah berkembang menjadi salah satu institusi keuangan terkemuka di dunia yang menyediakan pelayanan jasa perbankan kelas satu dengan cakupan yang luas dan terpadu. Di Indonesia, Deutsche Bank AG memiliki 1 kantor di Jakarta dan 1 kantor cabang di Surabaya. Jumlah keseluruhan karyawan di Indonesia mencapai 319 karyawan di mana kurang lebih 127 orang di antaranya adalah karyawan yang berpengalaman di bawah departemen kustodian. Deutsche Bank AG Cabang Jakarta telah memiliki persetujuan sebagai Kustodian di bidang pasar modal berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Kep-07/PM/1994 tanggal 19 Januari 1994. 5 2. Pengalaman Bank Kustodian Deutsche Bank AG Cabang Jakarta telah memberikan pelayanan jasa kustodian sejak tahun 1994 dan fund services sejak tahun 1996. Deutsche Bank AG Cabang Jakarta merupakan bank kustodian pertama yang memberikan jasa fund services untuk produk reksa dana pertama yang diluncurkan pada tahun 1996, yaitu reksa dana tertutup. Untuk selanjutnya, Deutsche Bank AG Cabang Jakarta menjadi pionir dan secara konsisten terus memberikan layanan fund services untuk produk reksa dana dan produk lainnya untuk pasar domestik antara lain produk asuransi (unit linked fund), dana pensiun, discretionary fund, syariah fund dan sebagainya. Dukungan penuh yang diberikan Deutsche Bank AG Cabang Jakarta kepada nasabahnya di masa krisis keuangan yang menimpa pasar modal di Indonesia dan negara lainnya di Asia pada tahun 1997, memberikan kepercayaan nasabah yang penuh sampai dengan saat ini. Hal ini terbukti dengan secara konsisten tampil sebagai pemimpin pasar fund services di Indonesia, baik dilihat dari jumlah reksa dana maupun total Nilai Aktiva Bersih yang diadministrasikan. Deutsche Bank AG Cabang Jakarta memiliki nasabah baik dalam maupun luar negeri dari berbagai berbagai bidang usaha antara lain bank, manajer investasi, asuransi, reksa dana, dana pensiun, bank investasi, broker-dealer, perusahaan dan lain sebagainya. 3. Pihak yang Terafiliasi dengan Bank Kustodian Pihak/perusahaan yang terafiliasi dengan Bank Kustodian di pasar modal atau yang bergerak di bidang jasa keuangan di Indonesia adalah PT Deutsche Securities Indonesia. V. TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI 1. Tujuan Investasi Tujuan utama pengelolaan dana GARUDA SATU adalah mempertahankan nilai investasi awal (capital preservation) dan menghasilkan pendapatan yang lebih baik. GARUDA SATU merupakan sarana investasi dengan tingkat risiko yang relatif rendah. Portofolio yang akan dibentuk menekankan pada keseimbangan komposisi investasi pada Efek Pendapatan Tetap dan Efek Ekuitas. 2. Kebijakan Investasi Aset GARUDA SATU diinvestasikan pada: Instrumen Minimum Target Maksimum Efek Pendapatan Tetap Efek Ekuitas 60% 0% 75% 25% 100% 40% Pergeseran kisaran investasi ke arah maksimum atau ke arah minimum bukan merupakan suatu jaminan bahwa hasil investasinya akan lebih baik atau lebih jelek dari komposisi yang ditargetkan. Instrumen Investasi GARUDA SATU melakukan investasi dalam instrumen sebagai berikut: a. Efek Pendapatan Tetap GARUDA SATU melakukan investasi pada Efek Pendapatan Tetap yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum Indonesia dan yang ditawarkan melalui Penawaran Umum di Indonesia dan Efek Pasar Uang yang jatuh tempo kurang dari satu tahun baik dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing. b. Ekuitas Portofolio Efek Ekuitas terdiri atas saham-saham termasuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights) dan Waran, yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan berbadan hukum Indonesia yang ditawarkan melalui Penawaran Umum di Pasar Modal Indonesia. Pemilihan saham (share selection) akan dilakukan dengan dasar analisis fundamental dan aplikasi timing dalam penjualan dan pembelian efek. Pendekatan-pendekatan ini akan diterapkan sesuai dengan kondisi perekonomian dan pasar modal. 6 3. Batasan Investasi Sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk KIK (Kontrak Investasi Kolektif), GARUDA SATU tidak diperbolehkan untuk: a. memiliki Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya tidak dapat diakses dari Indonesia melalui media massa atau fasilitas internet; b. memiliki Efek yang diterbitkan oleh satu perusahaan berbadan hukum Indonesia atau berbadan hukum asing yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri lebih dari 5% (lima per seratus) dari modal disetor perusahaan dimaksud atau lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada setiap saat; c. memiliki Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan yang telah mencatatkan Efeknya pada Bursa Efek di Indonesia lebih dari 5% (lima per seratus) dari modal disetor perusahaan dimaksud; d. memiliki Efek yang diterbitkan oleh satu Pihak lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada setiap saat. Efek dimaksud termasuk surat berharga yang diterbitkan oleh bank. Larangan dimaksud tidak berlaku bagi: 1) Sertifikat Bank Indonesia; 2) Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia; dan/atau 3) Efek yang diterbitkan oleh lembaga keuangan internasional di mana Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya; e. melakukan transaksi lindung nilai atas pembelian Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri lebih besar dari nilai Efek yang dibeli; f. memiliki Efek Beragun Aset lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana, dengan ketentuan bahwa masing-masing Efek Beragun Aset tidak lebih dari 5% (lima per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana; g. memiliki Efek yang tidak ditawarkan melalui Penawaran Umum dan/atau tidak dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia, kecuali: 1) Efek yang sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek; 2) Efek pasar uang, yaitu Efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun; dan 3) Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia dan/atau lembaga keuangan internasional di mana Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya; h. memiliki portofolio Efek berupa Efek yang diterbitkan oleh pihak yang terafiliasi dengan Manajer Investasi lebih dari 20% (dua puluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana, kecuali hubungan afiliasi yang terjadi karena penyertaan modal pemerintah; i. memiliki Efek yang diterbitkan oleh pemegang Unit Penyertaan dan/atau Pihak terafiliasi dari pemegang Unit Penyertaan berdasarkan komitmen yang telah disepakati oleh Manajer Investasi dengan pemegang Unit Penyertaan dan/atau pihak terafiliasi dari pemegang Unit Penyertaan; j. terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi kembali, atau perdagangan Efek; k. terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki (short sale); l. terlibat dalam transaksi marjin; m. melakukan penerbitan obligasi atau sekuritas kredit; n. terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tersebut tidak lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari nilai portofolio Reksa Dana pada saat pembelian; o. membeli Efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika: 1) Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum tersebut merupakan satu kesatuan badan hukum dengan Manajer Investasi; atau 2) Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum dimaksud merupakan pihak terafiliasi dari Manajer Investasi, kecuali hubungan afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah; 7 p. terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan Manajer Investasi atau afiliasinya; dan q. membeli Efek Beragun Aset yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika 1) Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset tersebut dan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana dikelola oleh Manajer Investasi yang sama; 2) Penawaran Umum tersebut dilakukan oleh pihak terafiliasi dari Manajer Investasi, kecuali hubungan afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah; dan/atau 3) Manajer Investasi Reksa Dana terafiliasi dengan Kreditur Awal Efek Beragun Aset, kecuali hubungan afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah. VI. PERPAJAKAN Sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-18/PJ.42/1996 tanggal 30 April 1996 dan peraturan lainnya yang berlaku, perlakuan pajak atas Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif adalah sebagai berikut: No. Uraian A. B. *) Penghasilan Reksa Dana yang berasal dari: a. Dividen b. Bunga/Diskonto Obligasi c. Bunga Deposito d. Capital Gain Saham di Bursa e. Commercial Paper & Surat Utang Lainnya Bagian laba termasuk pelunasan kembali (Penjualan Kembali) Unit Penyertaan yang diterima pemegang unit Perlakuan PPh Dasar Hukum PPh Tarif Umum PPh Final*) PPh Final (20%) PPh Final (0,1%) Ps. 4 (1) UU PPh PP No. 16 Tahun 2000 PP 131 Tahun 2000 PP 41 Tahun 1994 PPh Tarif Umum Ps. 4 (1) UU PPh Bukan Objek PPh Ps. 4 (3) hrf h UU PPh 2009-2010: 0%; 2011-2013: 5%; 2014 dst.: 15%. VII. FAKTOR-FAKTOR RISIKO UTAMA Sebagaimana halnya dengan kegiatan lain, kegiatan yang dilakukan oleh Reksa Dana GARUDA SATU juga tidak terlepas dari risiko usaha yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: 1. Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan Investasi dalam bentuk efek ekuitas dan instrumen berpendapatan tetap adalah berdasarkan pada turun naiknya harga yang akan mempengaruhi nilai dari Unit-unit Penyertaan di dalam Reksa Dana. Sebagai contoh, kenaikan suku bunga akan menyebabkan turunnya nilai instrumen berpendapatan tetap, sementara pertumbuhan pendapatan yang tidak baik dapat menyebabkan harga saham turun. Hal ini akan membuat nilai Unit Penyertaan Reksa Dana turun. 2. Risiko Likuiditas dari Reksa Dana Terbuka Penjualan kembali (pelunasan) tergantung kepada likuiditas dari portofolio atau kemampuan dari Manajer Investasi untuk membeli kembali (melunasi) dengan menyediakan uang tunai segera. 3. Risiko Pertanggungan Atas Kekayaan GARUDA SATU Bank Kustodian mengasuransikan seluruh kekayaan GARUDA SATU, tetapi apabila terjadi hal-hal yang tidak dapat diramalkan sebelumnya seperti kebakaran, bencana alam, atau kerusuhan, semua itu akan dapat mempengaruhi Nilai Aktiva Bersih GARUDA SATU. 4. Risiko Terjadinya Wanprestasi Risiko ini dapat terjadi apabila Emiten lalai atau gagal memenuhi kewajiban membayar pokok dan bunga dari Efek hutang pada waktu yang telah ditetapkan. 5. Risiko Ekonomi, Politik, dan Peraturan Perubahan kondisi ekonomi, politik, dan peraturan, khususnya di bidang pasar uang dan pasar modal dalam negeri atau luar negeri merupakan faktor yang dapat mempengaruhi nilai investasi GARUDA SATU. 8 VIII. HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN Setiap pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Hak untuk memperoleh pembagian keuntungan.Manajer Investasi GARUDA SATU dapat membagikan keuntungan apabila memungkinkan dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Reksa Dana. Pembagian keuntungan dapat berupa Unit Penyertaan atau secara tunai. Hak untuk menjual kembali seluruh atau sebagian Unit Penyertaan Pemegang Unit Penyertaan dapat menjual kembali seluruh atau sebagian Unit Penyertaannya setiap hari bursa sesuai dengan Nilai Aktiva Bersih pada hari yang bersangkutan. Hak untuk mendapatkan bukti penyertaan. Hak untuk memperoleh informasi mengenai Nilai Aktiva Bersih harian dari Bank Kustodian. Hak untuk memperoleh laporan sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK yaitu: a. Laporan posisi penyertaan, bilamana diperlukan. b. Laporan Keuangan Tahunan GARUDA SATU yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik yang terdaftar di BAPEPAM-LK. Hak untuk memperoleh pembagian hasil likuidasi. Dalam hal GARUDA SATU dibubarkan atau dilikuidasi sesuai dengan peraturan yang berlaku, pemegang Unit Penyertaan berhak mendapatkan hasil likuidasi secara proporsional dengan kepemilikan Unit Penyertaan. Hak untuk memperoleh tambahan Nilai Aktiva Bersih berasal dari Perhitungan Nilai Net NAB pada Penjualan Kembali. IX. ALOKASI BIAYA 1. 2. Biaya yang Menjadi Beban GARUDA SATU - Imbalan Jasa untuk Manajer Investasi Menurut Kontrak Investasi Kolektif, imbalan untuk jasa yang diberikan oleh Manajer Investasi ditetapkan sebesar 1,75% (satu koma tujuh puluh lima persen) per tahun dari Nilai Aktiva Bersih yang dihitung setiap hari (berdasarkan 365 hari per tahun) dan dibayarkan setiap bulan dari kekayaan Reksa Dana. - Imbalan Jasa untuk Bank Kustodian Imbalan untuk jasa yang diberikan oleh Bank Kustodian ditetapkan sebesar 0,25% (nol koma dua puluh lima persen) per tahun dari Nilai Aktiva Bersih yang dihitung setiap hari (berdasarkan 365 hari per tahun) dan dibayarkan setiap bulan dari kekayaan Reksa Dana. - Biaya Operasional GARUDA SATU membayar seluruh biaya atas jasa Akuntan Publik, Notaris dan Konsultan Hukum setelah GARUDA SATU dinyatakan efektif atau beroperasi, serta biaya lainnya, biaya yang terkait dengan transaksi, registrasi, biaya pembuatan laporan-laporan yang berkaitan dengan GARUDA SATU dan biaya pembaharuan prospektus berikut penyebarannya. Biaya yang Menjadi Beban Manajer Investasi - Biaya Persiapan Biaya persiapan termasuk proses persiapan dan penandatanganan perjanjian dalam rangka penerbitan Unit Penyertaan GARUDA SATU tetapi tidak terbatas pada biaya Konsultan Hukum, Notaris dan Akuntan Publik. - Biaya Lainnya Biaya lainnya meliputi biaya administrasi, biaya pemasaran, biaya pencetakan dan biaya distribusi prospektus. 9 3. Perhitungan untuk Pemegang Unit Penyertaan Pemegang Unit Penyertaan akan diperhitungkan: Jenis Besar • Biaya Pembelian Unit Penyertaan 1,50% dari Nilai Pembelian • Perhitungan Nilai Net NAB pada Penjualan Kembali: - Periode kepemilikan kurang dari 12 bulan 2,50% dari Nilai Penjualan Kembali - Periode kepemilikan 12 bulan sampai kurang dari 18 bulan 2,00% dari Nilai Penjualan Kembali - Periode kepemilikan 18 bulan atau lebih 1,00% dari Nilai Penjualan Kembali Perhitungan Nilai Net NAB pada Penjualan Kembali (Perhitungan Nilai Net NAB pada Redemsi) tidak diperhitungkan jika memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Penjualan kembali (Redemsi) dilakukan oleh Pemegang Unit dengan tujuan untuk direinvestasikan kembali dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari bursa setelah dana penjualan kembali (redemsi) dikirimkan kepada pemegang unit. 2. Jumlah reinvestasi tidak kurang dari nilai pembelian awal unit yang bersangkutan, atau tidak kurang dari hasil redemsi, mana yang lebih rendah. 3. Reinvestasi dilakukan: a. atas nama pemegang unit yang menjual kembali (redemsi) dan/atau pihak lain yang ditunjuk oleh pemegang unit, dan/atau b. ke Reksa Dana lain yang Manajer Investasinya sama dengan Manajer Investasi Reksa Dana GARUDA SATU. 4. Menyertakan surat keterangan pada saat mengajukan redemsi yang menyatakan rencana melakukan penjualan kembali dan mereinvestasikan kembali dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari bursa. Dana yang dikreditkan ke investor dari hasil redemsi untuk diinvestasikan kembali dalam waktu 15 (lima belas) hari bursa adalah sejumlah nilai redemsi dikurangi Perhitungan Nilai Net NAB pada penjualan kembali yang akan ditahan selama dana yang dikreditkan tersebut belum direinvestasikan kembali. Dana yang direinvestasikan adalah sebesar dana yang dikreditkan oleh investor dari hasil redemsi tersebut ditambah dengan Perhitungan Nilai Net NAB pada penjualan kembali yang ditahan sebelumnya. Beban biaya reinvestasi sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam prospektus ini. Perhitungan Nilai Net NAB pada penjualan kembali, bukan milik/hak Manajer Investasi melainkan menjadi hak pemegang unit yaitu asset dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada GARUDA SATU, sehingga menambah Nilai Aktiva Bersih. X. PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI Sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IV.B.1 Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif wajib dibubarkan apabila terjadi salah satu dari hal-hal sebagai berikut: a. Dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari bursa, Reksa Dana yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif memiliki dana kelolaan kurang dari Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah); b. Diperintahkan oleh BAPEPAM-LK sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan di Pasar Modal. c. Total Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana kurang dari Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) selama 90 (sembilan puluh) hari bursa berturut-turut; dan/atau d. Manajer Investasi dan Bank Kustodian telah sepakat untuk membubarkan Reksa Dana. 10 XI. PENDAPAT AUDITOR TENTANG LAPORAN KEUANGAN 11 REKSA DANA GARUDA SATU LAPORAN AKTIVA DAN KEWAJIBAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan perbandingan 31 Desember 2009) (dalam satuan Rupiah, kecuali Unit Penyertaan) AKTIVA Catatan Portofolio investasi bersih Bank Piutang Transaksi efek Bunga Dividen Pajak dibayar di muka 2a, 2b, 3 4 64.835.500.000 182.326.935 61.996.166.355 210.872.432 5 2c, 6 2.178.438.459 80.882.756 18.053.575 - 764.415.064 46.462.650 5.508.702 67.295.201.725 63.023.425.203 9 531.077.211 1.620.592 840.329.269 542.587.025 15.332.952 532.697.803 1.398.249.246 2a 66.762.503.922 61.625.175.958 13.832.487,3759 13.846.184,8892 4.826,50 4.450,70 7 JUMLAH AKTIVA 2010 2009 KEWAJIBAN Hutang transaksi efek Beban masih harus dibayar Hutang pajak 8 JUMLAH KEWAJIBAN AKTIVA BERSIH Jumlah unit penyertaan yang beredar Nilai aktiva bersih per unit penyertaan 2a Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan 12 REKSA DANA GARUDA SATU LAPORAN OPERASI Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 (Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009) (dalam satuan Rupiah) Catatan PENDAPATAN INVESTASI Bunga Dividen Lain-lain 2c, 10 2c 2010 2009 2.708.811.281 707.811.387 4.562.737 3.576.284.838 498.120.212 1.264.381 3.421.185.405 4.075.669.431 1.116.574.297 159.510.615 233.429.203 1.045.125.029 149.303.575 298.769.945 JUMLAH BEBAN INVESTASI 1.509.514.115 1.493.198.549 PENDAPATAN INVESTASI BERSIH 1.911.671.290 2.582.470.882 2b, 2c 2.360.869.666 2.471.010.462 2b, 2c 1.605.801.018 2.895.389.855 JUMLAH KEUNTUNGAN (KERUGIAN) INVESTASI BERSIH 3.966.670.684 5.366.400.317 KENAIKAN (PENURUNAN) AKTIVA BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI SEBELUM BEBAN PAJAK 5.878.341.974 7.948.871.199 156.136.000 541.762.255 136.930.711 715.256.971 5.180.443.719 7.096.683.517 JUMLAH PENDAPATAN INVESTASI BEBAN INVESTASI Beban jasa pengelolaan investasi Beban jasa kustodian Beban lain-lain KEUNTUNGAN INVESTASI Keuntungan (kerugian) investasi yang telah direalisasi Keuntungan (kerugian) investasi yang belum direalisasi BEBAN PAJAK Pajak kini Pajak final 2c, 11 2c, 12 2e, 13 KENAIKAN (PENURUNAN) AKTIVA BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan 13 REKSA DANA GARUDA SATU LAPORAN PERUBAHAN AKTIVA BERSIH Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 (Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009) (dalam satuan Rupiah) Catatan KENAIKAN AKTIVA BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI Pendapatan investasi - bersih Keuntungan (kerugian) investasi yang telah direalisasi Keuntungan (kerugian) Investasi yang belum direalisasi Beban pajak Pajak kini Pajak final 2010 2009 2c 1.911.671.290 2.582.470.882 2b, 2c 2.360.869.666 2.471.010.462 2b, 2c 1.605.801.018 2.895.389.855 2e, 13 (156.136.000) (541.762.255) (136.930.711) (715.256.971) 5.180.443.719 7.096.683.517 411.620.286 (454.736.041) 992.611 (126.438.105) (43.115.755) (125.445.494) JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN) AKTIVA BERSIH 5.137.327.964 6.971.238.023 AKTIVA BERSIH PADA AWAL TAHUN 61.625.175.958 54.653.937.935 AKTIVA BERSIH PADA AKHIR TAHUN 66.762.503.922 61.625.175.958 JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN) AKTIVA BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI TRANSAKSI DENGAN PEMEGANG UNIT PENYERTAAN Penjualan unit penyertaan Pembelian kembali unit penyertaan JUMLAH TRANSAKSI DENGAN PEMEGANG UNIT PENYERTAAN 2d Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan 14 REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 (Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009) (dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM Reksa Dana Garuda Satu (Reksa Dana) adalah reksa dana bersifat terbuka berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang dibentuk pada tanggal 20 Desember 1996 menurut Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995. Kontrak Investasi Kolektif Garuda Satu antara PT Intru Nusantara sebagai Manajer Investasi dan Deutsche Bank AG, Jakarta sebagai Bank Kustodian telah diaktanotariskan dengan akta No. 264 tanggal 20 Desember 1996 dari Notaris Ny. Siti Rachmayanti, SH KN., pengganti Adam Kasdarmadji SH, Notaris di Jakarta. Kontrak Investasi Kolektif Garuda Satu telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 2 tanggal 4 Desember 2001 dari Notaris Fathiah Helmi SH, untuk menyesuaikan dengan Peraturan BAPEPAM No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Unit penyertaan Reksa Dana Garuda Satu diluncurkan sejak 24 Februari 1997. Manajer Investasi dan Bank Kustodian Reksa Dana Garuda Satu masing-masing berkedudukan di Wisma GKBI Lantai 38, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 28, Jakarta dan di Jalan Imam Bonjol No. 80, Jakarta. Tujuan dari Reksa Dana adalah sebagai wadah untuk menghimpun dana dari pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam instrumen pasar modal baik dalam bentuk efek bersifat hutang maupun efek bersifat ekuitas yang ditawarkan melalui penawaran umum seperti saham, warran dan surat bukti right, serta instrumen pasar uang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun meliputi Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Promissory Note, Sertifikat Deposito baik dalam mata uang Rupiah maupun dalam mata uang asing dan Surat Berharga Komersial yang telah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat efek yang disetujui oleh BAPEPAM. Sasaran komposisi portofolio Reksa Dana Garuda Satu adalah 25% dalam efek yang bersifat ekuitas dengan kisaran antara 0% sampai 40% dan 75% dalam efek instrumen pendapatan tetap termasuk pasar uang dengan kisaran 60% sampai 100%. Sponsor Reksa Dana Garuda Satu adalah PT Makindo. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 PT Makindo memiliki 5.296.205,890 unit penyertaan, sedangkan PT Intru Nusantara sebagai Manajer Investasi tidak memiliki unit penyertaan. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Intru Nusantara, sesuai dengan akta No. 06 tanggal 11 Juni 2010 dari Notaris H. Parlindungan L. Tobing, SH, sebagai berikut: Komisaris Utama : Komisaris : Direktur Utama : Direktur : Prof. Ir. Abdul Kadir Irwan Ang Vanessa Natalie Hutagalung Ignatius Budi Prabowo Perihal perubahan susunan pengurus Perusahaan tersebut di atas, pemberitahuannya telah diterima oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum berdasarkan surat No. AHU-AH.01.10-20127 tanggal 06 Agustus 2010. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Penetapan nilai aktiva bersih Reksa Dana dilakukan setiap hari kerja berdasarkan nilai pasar wajar portofolio efek Reksa Dana. Nilai aktiva bersih per unit penyertaan dihitung berdasarkan nilai aktiva bersih pada akhir hari kerja dibagi dengan jumlah unit penyertaan yang beredar. b. Investasi 15 REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 (Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009) (dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) Investasi dalam deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal. Investasi dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia dinyatakan sebesar nilai pasar wajar. Investasi dalam saham dinyatakan sebesar nilai pasar wajar dengan menggunakan harga terakhir saham yang bersangkutan pada bursa efek di Indonesia. Perbedaan antara harga perolehan dan nilai pasar wajar dicatat sebagai laba atau rugi yang belum direalisasi atas investasi. Laba atau rugi yang telah direalisasi atas investasi diakui pada saat penjualan efek sebesar perbedaan antara harga perolehan dan harga jual bersih. Harga pokok penjualan efek ditetapkan dengan menggunakan metode rata-rata. c. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dan beban bunga diakui harian secara akrual. Pendapatan dividen dari saham yang diperdagangkan di bursa efek diakui pada tanggal ex (ex-date), yaitu tanggal di mana saham tidak memiliki hak atas dividen, saham bonus atau hak lain. Beban jasa pengelolaan investasi, beban jasa kustodian dan beban lain-lain diakui harian secara akrual. d. Pembelian Kembali Unit Penyertaan Pembelian kembali unit penyertaan merupakan transaksi pencairan unit penyertaan. Dalam transaksi ini ada sebagian dana dengan persentase yang diperhitungkan sebagai bagian yang tetap berada di dalam Nilai Aktiva Bersih reksa dana yang merupakan dana milik pemegang unit yang masih tercatat. e. Beban Pajak Reksa Dana menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan . Metode penangguhan Pajak Penghasilan diterapkan untuk mencerminkan perbedaan temporer antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak yang menimbulkan suatu jumlah kena pajak atau jumlah yang boleh dikurangkan dalam perhitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai tercatat aktiva tersebut dipulihkan atau nilai tercatat kewajiban tersebut dilunasi. Pengaruh pajak atas perbedaan temporer, yang masingmasing dapat berupa aktiva atau kewajiban disajikan dalam jumlah bersih. 16 REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 (Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009) (dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PORTOFOLIO INVESTASI - BERSIH 31 Desember 2010 No. Uraian Investasi Nilai Pasar Wajar Terhadap Harga Beli/Harga Perolehan (%) Jumlah Pokok DEPOSITO BERJANGKA 40.700.000.000 Rupiah Nilai Pasar Wajar/ Nilai Nominal Nilai Pasar Wajar Terhadap Jumlah Nilai Wajar Portofolio Efek (%) 100,00 40.700.000.000 62,77 Jumlah Saham SAHAM 1. 2. Keuangan 112.500 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 1.700.000 PT Bank Bukopin Tbk. 88,69 88,10 641.250.000 1.105.000.000 0,99 1,70 3. Aneka Industri 90.500 PT Astra International Tbk. 103,28 4.936.775.000 7,61 4. Perdagangan, Jasa dan Investasi 15.000.000 PT Bakrie & Brothers Tbk. 66,68 975.000.000 1,50 95,41 91,32 6.312.300.000 198.000.000 9,74 0,31 96,20 2.089.450.000 600.000.000 43.000.000 1.577.600.000 3,22 98,10 103,34 103,18 100,10 90,00 826.875.000 2.818.750.000 1,28 4,35 196.500.000 0,30 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi 794.000 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. 600.000 PT Berlian Laju Tanker Tbk. 131.000 225.500 500.000 100.000 272.000 Industri Dasar dan Kimia PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. PT Daya Sakti Unggul Corporation Tbk. PT Krakatau Steel Tbk. PT Pelat Timah Nusantara Tbk. PT Asahimas Flat Glass Tbk. Pertambangan 245.000 PT Medco Energi International Tbk. 1.025.000 PT Timah Tbk. 14. Agrobisnis 7.500 PT Astra Agro Lestari Tbk. 107,66 15. Industri Barang Konsumsi 110.000 PT Unilever Indonesia Tbk. 101,84 Jumlah 0,93 0,07 2,34 1.815.000.000 2,80 64.835.500.000 100,00 17 REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 (Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009) (dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PORTOFOLIO INVESTASI - BERSIH (Lanjutan) 31 Desember 2009 No. Uraian Investasi Nilai Pasar Wajar Terhadap Harga Beli/Harga Perolehan (%) Jumlah Pokok DEPOSITO BERJANGKA 27.300.000.000 Rupiah SERTIFIKAT BANK Jumlah Pokok INDONESIA 10.300.000.000 Rupiah Nilai Pasar Wajar/ Nilai Nominal Nilai Pasar Wajar Terhadap Jumlah Nilai Wajar Portofolio Efek (%) 100,00 27.300.000.000 44,04 99,73 10.272.456.484 16,57 Jumlah Saham SAHAM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Keuangan 626.500 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Aneka Industri 20.107 PT Astra International Tbk. 55 9.000.000 166 2.500.000 Perdagangan, Jasa dan Investasi PT Multipolar Corporation Tbk. PT Bakrie & Brothers Tbk. PT United Tractors Tbk. PT Mitra International Resources Tbk. Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi 134.500 PT Samudera Indonesia Tbk. 575.000 PT Indosat Tbk. 187.500 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. 10. 11. Industri Dasar dan Kimia 225.500 PT Daya Sakti Unggul Tbk. 1.000.000 PT Indofarma Tbk. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 220.000 950.000 1.537.500 212.500 862.500 2.150.000 18. 19. Agrobisnis 58.000 PT Astra Agro Lestari Tbk. 1.800.000 PT Bakrie Sumatra Plantation Tbk. 20. 21. 22. 23. 1.300.000 6.750.000 1.750.000 374 Pertambangan PT Aneka Tambang Tbk. PT Tambang Timah Tbk. PT International Nickel Indonesia Tbk. PT Medco Energi International Tbk. PT Adaro Energy Tbk. PT Energi Mega Persada Tbk. Lain-lain PT Ciputra Property Tbk. PT Sentul City Tbk. PT Bakrieland Development Tbk. PT Arwana Citramulia Tbk. Jumlah 98,94 2.850.575.000 4,60 115,92 697.712.900 1,13 47,20 80,73 207,73 67,68 3.245 765.000.000 2.573.000 875.000.000 0,00 1,24 0,00 1,41 55,49 92,61 101,50 511.100.000 2.716.875.000 1.771.875.000 0,83 4,38 2,86 50,85 97,85 51.865.000 83.000.000 0,08 0,13 102,39 95,88 87,07 90,40 123,45 79,49 484.000.000 1.900.000.000 5.611.875.000 520.625.000 1.492.125.000 414.950.000 0,78 3,06 9,05 0,84 2,41 0,67 100,00 68,05 1.319.500.000 1.044.000.000 2,13 1,68 63,76 73,50 93,14 111,61 318.500.000 654.750.000 337.750.000 55.726 0,51 1,06 0,54 0,00 61.996.166.355 100,00 4. BANK Bank merupakan dana yang siap dipakai untuk operasional perusahaan yang ada pada rekening beberapa bank dalam negeri. 18 REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 (Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009) (dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG TRANSAKSI EFEK Piutang transaksi efek merupakan piutang kepada PT Makindo Securities (pihak hubungan istimewa) yang terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan efek melalui perantara pedagang efek. 6. PIUTANG BUNGA Piutang bunga merupakan piutang bunga atas deposito berjangka. 7. PAJAK DIBAYAR DI MUKA Pajak dibayar di muka merupakan Pajak Bunga Sertifikat Bank Indonesia. 8. HUTANG TRANSAKSI EFEK Hutang transaksi efek merupakan hutang kepada PT Makindo Securities (pihak hubungan istimewa) yang terjadi sehubungan dengan transaksi pembelian efek melalui perantara pedagang efek. 9. HUTANG PAJAK Hutang pajak merupakan saldo hutang usaha per 31 Desember 2010 dan 2009 dengan rincian sebagai berikut: 2010 2009 PPh Pasal 25 14.946.741 Taksiran hutang pajak penghasilan setelah dikurangi pembayaran di muka sebesar Rp 155.617.545 (2010) 1.620.592 386.211 dan Rp 136.544.500 (2009) Jumlah 42.219.842 14.332.952 10. PENDAPATAN BUNGA Deposito berjangka (termasuk Sertifikat Bank Indonesia) Giro Jumlah 2010 2009 2.705.700.746 3.110.535 2.708.811.281 3.573.012.365 3.272.473 3.576.284.838 11. BEBAN JASA PENGELOLAAN INVESTASI Beban jasa pengelolaan investasi merupakan beban yang dibayarkan kepada PT Intru Nusantara sebagai Manajer Investasi sebesar 1,75% per tahun dari Nilai Aktiva Bersih. 1 2. BEBAN JASA KUSTODIAN Beban jasa kustodian merupakan beban pengelolaan administrasi dan imbalan jasa penitipan kekayaan Reksa Dana pada Deutsche Bank AG sebagai Bank Kustodian sebesar 0,25% per tahun dari Nilai Aktiva Bersih. 13. BEBAN PAJAK Rekonsiliasi antara kenaikan aktiva bersih dari aktivitas operasi sebelum beban pajak seperti yang disajikan dalam laporan operasi dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 19 REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 (Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009) (dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Kenaikan aktiva bersih dari aktivitas operasi sebelum beban pajak Beda tetap: Beban untuk mendapatkan, menagih dan memelihara pendapatan yang telah dikenakan pajak final (Keuntungan) kerugian yang belum direalisasi Keuntungan dari pelaksanaan Corporate action perusahaan publik (insidentil) Beban pajak Pendapatan yang telah dikenakan pajak final: Bunga deposito berjangka (termasuk SBI) Giro Keuntungan yang telah direalisasi atas penjualan saham Beban Lain-lain Taksiran penghasilan kena pajak Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan) Beban pajak kini 25% x Rp 518.468.116 (2010) 25% x Rp 106.075.884 (2010) 28% x 50% x Rp 566.087.492 (2009) 28% x Rp 205.994.508 (2009) Jumlah: Pembayaran Pajak Penghasilan di muka PPh Pasal 23 PPh Pasal 25 Jumlah 2010 2009 5.878.341.974 7.948.871.199 1.288.858.709 1.240.337.267 (1.605.801.018) (2.895.389.855) - 326.256.904 125.442.860 (2.705.700.746) (3.110.535) (3.573.012.365) (3.272.473) (2.228.043.539) - (2.471.010.462) 73.859.877 624.544.845 772.082.952 624.544.000 772.082.000 129.617.029 26.518.971 156.136.000 79.252.249 57.678.462 136.930.711 106.171.534 49.446.011 155.617.545 858.155 135.686.345 136.930.711 518.455 386.211 Taksiran Pajak Penghasilan kurang / (lebih) bayar Tidak ada beban pajak tangguhan pada tahun 2010 dan 2009, karena Reksa Dana tidak mempunyai beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak. 14. IKHTISAR PEMBELIAN DAN PENJUALAN EFEK Efek Ekuitas Pembelian Jumlah Harga Beli 2010 Penjualan Jumlah Harga Jual Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. PT Indosat Tbk. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. PT Samudera Indonesia Tbk. PT Mitra International Resources Tbk. PT Berlian Laju Tanker Tbk. 1.325.000 11.099.114.108 718.500 6.235.856.369 512.500 2.569.552.700 1.087.500 6.051.141.824 1.162.500 4.340.447.939 1.162.500 4.605.720.315 134.500 468.966.447 4.800.000 1.347.660.051 7.300.000 2.126.612.272 850.000 295.775.851 250.000 95.900.612 Industri Barang Konsumsi PT Unilever Indonesia Tbk. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. PT Indofarma Tbk. PT Gudang Garam Tbk. 217.500 150.000 7.000.000 40.000 3.541.289.162 107.500 1.796.579.656 738.812.981 150.000 749.768.425 589.737.943 8.000.000 718.582.042 1.862.009.239 40.000 1.896.839.387 Saldo dipindahkan 16.057.500 26.384.399.974 18.950.500 24.745.967.349 20 REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 (Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009) (dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pembelian Jumlah Harga Beli Saldo dipindahkan Aneka Industri PT Astra International Tbk. PT Selamat Sempurna Tbk. 16.057.500 2009 Penjualan Jumlah Harga Jual 26.384.399.974 18.950.500 24.745.967.349 418.500 107.500 22.473.425.073 109.787.985 2.280.000 475.000 1.125.000 682.500 337.500 65.000 750.000 - 4.286.644.305 942.472.202 3.326.350.356 1.880.369.903 1.230.101.684 1.193.380.358 143.626.748 - 3.142.500 695.000 1.050.000 650.000 1.875.000 65.000 2.900.000 2.090.500 6.515.836.340 1.519.028.337 2.281.562.749 1.868.691.931 8.154.727.976 1.254.928.015 496.477.720 6.497.827 2.500.000 150.394.500 2.500.000 156.587.090 306.500 487.500 400.000 1.700.000 750.000 200.000 450.000 197.500 1.735.527.466 4.211.046.001 2.401.298.851 1.254.290.130 223.586.490 731.919.900 529.388.640 118.185.012 820.500 487.500 400.000 750.000 200.000 450.000 197.500 4.112.691.540 4.357.873.285 2.452.315.660 230.161.470 753.504.812 569.425.455 126.215.170 160.000 449.500 500.000 250.000 500.000 - 2.671.908.688 2.389.868.869 208.045.725 211.554.930 611.604.300 - 29.000 117.500 400.000 250.000 374 513.828.009 1.047.309.419 196.284.890 220.695.955 29.811 Perdagangan, Jasa, dan Investasi PT United Tractors Tbk. PT Bakrie & Brothers Tbk. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. 225.000 7.000.000 1.753.500 3.982.822.347 612.105.615 1.408.168.772 225.166 1.000.000 1.753.500 4.230.726.510 49.818.500 1.605.500.799 Pengembang PT Sentul City Tbk. PT Sentul City Tbk. Warrant Seri I PT Bakrieland Development Tbk. PT Intiland Development Tbk. PT Ciputra Property Tbk. 1.458.000 500.000 1.450.000 750.000 149.566.328 18.333.000 - 2.362.500 110.289.300 2.250.000 1.541.543.625 1.450.000 268.203.525 2.050.000 1.919.661.242 120.135.710 462.564.772 1.573.392.775 756.992.107 Pertanian PT Astra Agro Lestari Tbk. PT Bakrie Sumatra Plantation Tbk. 606.500 2.657.000 Pertambangan PT Adaro Energy Tbk. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. PT Timah (Persero) Tbk. PT Medco Energi International Tbk. PT International Nickel Indonesia Tbk. PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk. PT Energi Mega Persada Tbk. PT Energi Mega Persada Tbk. Right Exp PT Energi Mega Persada Tbk. Warrant Seri I Keuangan PT Bank Danamon Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Bukopin Tbk. PT Himpunan Saudara 1906 Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk. PT Mandala Multifinance Tbk. Industri Dasar dan Kimia PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. PT Asahimas Flat Glass Tbk. PT Pelat Timah Nusantara Tbk. PT Jaya Pari Steel Tbk. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. PT Arwana Citra Mulia Tbk. Jumlah 13.295.400.186 1.269.670.475 347.607 18.413.251.382 107.500 113.536.361 657.000 14.821.726.110 4.457.000 1.676.377.579 47.549.000 102.056.948.263 73.074.147 107.324.324.654 Pada tahun 2010 dan 2009, beban komisi yang dibayarkan kepada perantara pedagang efek masing-masing berjumlah Rp 419.008.591 dan Rp 372.009.580. 21 REKSA DANA GARUDA SATU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 (Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009) (dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. IKHTISAR KEUANGAN SINGKAT Jumlah hasil investasi Hasil investasi setelah memperhitungkan beban pemasaran Beban operasi Perputaran portofolio Persentase penghasilan kena pajak 2010 2009 8,44% 12,99% 4,78% 2,35% 1 : 0,07 12,06% 9,26% 2,57% 1 : 0,08 10,88% Tujuan Tabel ini adalah semata-mata untuk membantu memahami kinerja masa lalu Reksa Dana, dan bukan sebagai indikasi bahwa kinerja masa depan akan sama dengan kinerja masa lalu. 16. KEADAAN EKONOMI Indonesia masih mengalami dampak memburuknya ekonomi, terutama yang disebabkan oleh depresiasi mata uang di masa lalu. Kegiatan Reksa Dana juga terpengaruh oleh keadaan ekonomi negara, dan mungkin masih akan berlanjut di masa yang akan datang. Namun demikian perbaikan kondisi ekonomi tersebut masih tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lain yang diambil oleh pemerintah untuk memulihkan keadaan ekonomi, di mana hal tersebut berada di luar kendali Manajer Investasi Reksa Dana. Pada saat ini, tidak mungkin untuk menentukan perkembangan ekonomi di masa yang akan datang dan dampaknya terhadap likuiditas dan pendapatan Reksa Dana. Sehubungan dengan kondisi ini, Manajer Investasi Reksa Dana berusaha mempertahankan tingkat likuiditas dengan melakukan investasi di bidang yang berisiko rendah. 17. REVISI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 50 (REVISI 2006) DAN NO. 55 (REVISI 2006) Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah merevisi dan menerbitkan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) antara lain PSAK 50 dan PSAK 55. Berikut ini ikhtisar revisi PSAK 50 dan 55. a. PSAK No. 50 (REVISI 2006) PSAK No. 50 (REVISI 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan , berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan,dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa yang akan datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (REVISI 2006) ini menggantikan PSAK No. 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan diungkapkan. b. PSAK No. 55 (REVISI 2006) 22 PSAK No. 55 (REVISI 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran , mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (REVISI 2006) ini menggantikan PSAK No. 55 Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai , dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan. Dengan PSAK 50 dan 55, mulai tahun 2010 maka PSAK 49 tidak diberlakukan lagi. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar ini pada laporan keuangan. XII. PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN 1. Tata Cara Pemesanan Pemesanan pembelian Unit Penyertaan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan serta persyaratan yang tercantum dalam Prospektus dan Formulir Pemesanan dan Pembukaan Rekening. Para pemodal yang ingin membeli Unit Penyertaan GARUDA SATU harus mengisi Formulir Pemesanan dan Pembukaan Rekening yang dapat diperoleh dari Manajer Investasi, Bank Kustodian atau dari Agen Penjualan yang ditunjuk oleh Manajer Investasi. Setelah Formulir Pemesanan dan Pembukaan Rekening diisi oleh pemodal, dapat diserahkan kepada Manajer Investasi, Bank Kustodian atau Agen Penjualan dengan melampirkan fotokopi Bukti Jati Diri (KTP/Paspor untuk Perorangan dan Anggaran Dasar serta Bukti Jati Diri Pejabat yang berwenang untuk Badan Hukum) yang masih berlaku serta melampirkan bukti transfer/ pembayaran untuk pembelian GARUDA SATU. Jumlah Unit Penyertaan yang dibeli akan dihitung menurut Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan pada akhir hari diterimanya pembayaran. 2. Batas Minimum dan Maksimum Pembelian Unit Penyertaan Minimum investasi awal GARUDA SATU adalah Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan pemesanan Unit Penyertaan untuk investasi selanjutnya ditetapkan minimum sebesar Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Batas maksimum pembelian GARUDA SATU bagi setiap pemesanan oleh masing-masing pemegang Unit Penyertaan adalah sebesar 1% (satu persen) dari jumlah Unit Penyertaan yang dikeluarkan. 3. Harga Pembelian Unit Penyertaan Harga pembelian Unit Penyertaan berdasarkan atas Nilai Aktiva Bersih per Unit yang ditetapkan pada akhir hari bursa yang bersangkutan. Bagi dana yang diterima di Bank Kustodian sampai pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat akan diproses berdasarkan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana yang bersangkutan pada akhir hari bursa tersebut. Jika dana diterima oleh Bank Kustodian setelah pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat, akan diproses berdasarkan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana yang bersangkutan pada akhir hari bursa berikutnya. 4. Syarat Pembayaran Pembayaran dapat dilakukan dengan menggunakan cek, giro, pemindahbukuan, wesel bank atau transfer telegrafis dalam mata uang rupiah. Untuk pembayaran yang menggunakan cek atau giro, maka cek atau giro tersebut harus merupakan cek atau giro atas nama pemilik atau pihak yang mengajukan (menandatangani) Formulir Pemesanan dan Pembukaan Rekening GARUDA SATU. Cek atau giro tersebut harus ditulis/ditujukan kepada Deutsche Bank AG, cabang Jakarta, Indonesia, Cq. Reksa Dana GARUDA SATU. 23 Transfer atau pemindahbukuan harap ditujukan ke rekening GARUDA SATU sebagai berikut: Rekening Nomor Pada Bank : : : Reksa Dana GARUDA SATU 00.90001.00.0 DEUTSCHE BANK AG, Cabang Jakarta Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk transfer atau pemindahbukuan sehubungan dengan pembayaran tersebut merupakan tanggung jawab pemodal. 5. Persetujuan Manajer Investasi dan Bank Kustodian Manajer Investasi dan Bank Kustodian dapat menerima atau menolak Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan secara keseluruhan atau sebagian. Selanjutnya Bank Kustodian akan mengirimkan surat Konfirmasi Pembelian/Penjualan Unit Penyertaan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari bursa setelah tanggal Formulir Pemesanan dan Pembukaan Rekening disetujui oleh Manajer Investasi dan diterima oleh Bank Kustodian. XIII. PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN 1. Permohonan Penjualan Kembali Unit Penyertaan Pemegang Unit Penyertaan dapat menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan yang dimilikinya dengan mengisi Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU. Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU tersebut menyatu dengan Surat Konfirmasi Pembelian/Penjualan Unit Penyertaan. Formulir tersebut ditujukan kepada Bank Kustodian atau Manajer Investasi atau agen penjualan yang ditunjuk oleh Manajer Investasi. Permohonan ini harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan serta persyaratanpersyaratan yang tercantum dalam Prospektus ini dan dalam Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU. Permohonan penjualan kembali Unit Penyertaan yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan tersebut di atas tidak dilayani. Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU tersebut harus dilengkapi dengan fotokopi Bukti Jati Diri (KTP/Paspor untuk perorangan dan Anggaran Dasar serta Bukti Jati Diri pejabat yang berwenang untuk Badan Hukum) yang masih berlaku. Terhadap setiap penjualan kembali akan dikenakan Perhitungan Nilai Net NAB pada Penjualan Kembali yang besarnya berkaitan dengan periode kepemilikan Unit Penyertaan sebagai berikut: - Periode kepemilikan kurang dari 12 bulan : 2,50% dari nilai Penjualan Kembali - Periode kepemilikan 12 bulan sampai kurang dari 18 bulan : 2,00% dari nilai Penjualan Kembali - Periode kepemilikan 18 bulan atau lebih : 1,00% dari nilai Penjualan Kembali Perhitungan Nilai Net NAB pada Penjualan Kembali (Perhitungan Nilai Net NAB pada Redemsi) tidak dibebankan jika memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Penjualan kembali dilakukan oleh Pemegang Unit dengan tujuan untuk direinvestasikan kembali dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari bursa setelah dana penjualan kembali dikirimkan kepada pemegang unit. 2. Jumlah reinvestasi tidak kurang dari nilai pembelian awal unit yang bersangkutan atau tidak kurang dari hasil redemsi, mana yang lebih rendah. 3. Reinvestasi dilakukan: a. atas nama pemegang unit yang menjual kembali dan/atau pihak lain yang ditunjuk oleh pemegang unit, dan/atau b. ke Reksa Dana lain yang Manajer Investasinya sama dengan Manajer Investasi Reksa Dana GARUDA SATU. 24 4. Menyertakan surat keterangan pada saat mengajukan redemsi yang menyatakan rencana melakukan penjualan kembali dan mereinvestasikan kembali dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari bursa. Dana yang dikreditkan ke investor dari hasil redemsi untuk diinvestasikan kembali dalam waktu 15 (lima belas) hari bursa adalah sejumlah nilai redemsi dikurangi Perhitungan Nilai Net NAB pada penjualan kembali yang akan ditahan selama dana yang dikreditkan tersebut belum direinvestasikan kembali. Dana yang direinvestasikan adalah sebesar dana yang dikreditkan oleh investor dari hasil redemsi tersebut ditambah dengan Perhitungan Nilai Net NAB pada penjualan kembali yang ditahan sebelumnya. Beban biaya reinvestasi sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam prospektus ini. Manajer Investasi maupun Bank Kustodian berhak untuk menerima atau menolak permohonan penjualan kembali Unit Penyertaan secara keseluruhan atau sebagian untuk melindungi kepentingan pemegang Unit Penyertaan. Manajer Investasi dapat membatasi jumlah Unit Penyertaan yang dicairkan pada satu hari transaksi sampai dengan 10% (sepuluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih pada hari itu. Permintaan pencairan berkenaan dengan semua Unit Penyertaan yang tidak dicairkan pada hari itu akan dianggap diterima pada hari transaksi berikutnya. 2. Batasan Minimum Penjualan Kembali Batasan minimum penjualan kembali Unit Penyertaan adalah sebesar Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Manajer Investasi dapat meminta kepada pemegang unit untuk mencairkan kepemilikan Unit Penyertaannya jika nilainya kurang dari Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). 3. Batasan Penjualan Kembali Tidak terdapat batasan maksimum penjualan kembali Unit Penyertaan. Apabila Bank Kustodian menerima atau menyimpan permintaan penjualan kembali Unit Penyertaan lebih dari 10% (sepuluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih dalam satu hari, maka kelebihan tersebut akan diproses dan dibukukan serta dianggap sebagai permohonan penjualan kembali pada hari bursa berikutnya yang ditentukan berdasarkan metode FIFO. Pengembalian dana hasil penarikan atau pencairan Unit Penyertaan akan ditransfer langsung ke rekening pemegang Unit Penyertaan. Biaya transfer akan menjadi beban dari pemegang Unit Penyertaan. Pembayaran di wilayah Republik Indonesia akan dilakukan tidak lebih lama dari 7 (tujuh) hari bursa setelah Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU diterima oleh Bank Kustodian secara lengkap dan benar. 4. Harga Penjualan Kembali Unit Penyertaan Harga penjualan kembali Unit Penyertaan ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan pada hari bursa yang bersangkutan. Bagi Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU yang diterima dan disetujui sampai dengan pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat, oleh Bank Kustodian akan diproses berdasarkan Nilai Aktiva Bersih GARUDA SATU pada akhir hari bursa yang bersangkutan. Bagi Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU yang diterima dan disetujui oleh Bank Kustodian setelah pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat, maka harga penjualan kembali Unit Penyertaan didasarkan pada Nilai Aktiva Bersih GARUDA SATU pada akhir hari bursa berikutnya. Bank Kustodian akan memproses formulir ini dan membukukannya sebagai permohonan penjualan kembali pada hari berikutnya yang ditentukan berdasarkan metode First In First Out (FIFO). 25 XIV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN Informasi tambahan mengenai Reksa Dana GARUDA SATU, Prospektus dan Formulir Pemesanan dan Pembukaan Rekening dapat diperoleh pada alamat berikut: PT INTRU NUSANTARA : Wisma GKBI Lantai 38 Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210 Telp.: (62-21) 5722708, 5722709 (hunting) Fax.: (62-21) 5722710 SENTRA INVESTASI MAKINDO Wisma GKBI Lantai Mezzanine - B Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210 Telp.: (62-21) 5722111 Telepon Bebas Pulsa: 0 - 800 - 1821 - 600 Fax.: (62-21) 5722550, 5722551 26