GARUDA SATU

advertisement
PT INTRU NUSANTARA - MANAJER INVESTASI
PIHAK YANG MENEMPATKAN DANA AWAL :
Tanggal Efektif
Tanggal Mulai Penawaran
:
:
27 Desember 1996
24 Pebruari 1997
Reksa Dana GARUDA SATU (“GARUDA SATU”) adalah Reksa Dana
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) berdasarkan
Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
Tujuan Investasi
Komposisi Investasi
Target Investasi
Pembelian Minimum
: Mempe rtahankan nilai investasi awal
dan menghasilkan pendapatan yang
lebih baik
: Efek Pendapatan Tetap dan Efek Ekuitas
: 75% Efek P endapatan Tetap
25% Efek Ekuitas
: Rp 250.000,00
PROSPEKTUS PEMBAHARUAN REKSA DANA
GARUDA SATU
MANAJER INVESTASI :
Wisma GKBI La ntai 38
Jl. Jend. Sudirman N o. 28, Jakarta 10210
Te lp.: (021) 572-2708, 572-2709, Fax: (021) 572-2710
BANK KUSTODIAN:
DEUTSCHE BANK AG
Deutsche Bank Building
Jl. Imam Bonjol No. 80, Jakarta 10310
Telp.: (021) 3189101 Fax.: 3189130/31
Telex: 61198 db fx ia, 61524 db ia , Swift: de utidja
PENAWARAN UMUM
HARGA PENAWARAN
TOTAL PENAWAR AN
B IAYA PENJUALAN
PENJUALAN KEM BALI
PER HITUNGAN NILAI NET NAB
PADA PENJUALAN KEM BALI
: Rp 1.000, 00 PER UNIT PADA HARI PER TAM A
PE NAWARAN, SE LANJUTNYA SAMA DENGAN
NILAI AKTIVA B ERSIH PER UNIT PADA HAR I
YANG BE RSANGKUTAN
: 1.00 0.000.000 UNIT PENYERTAAN
: 1,5% DAR I NIL AI PEM BEL IAN
: DAPAT DILAKUKAN SET IAP S AAT, UNT UK
SELURUH ATAU SEBAGIAN UNIT PENYER TAAN,
PE MB AYARAN DILAKUKAN DALAM 7 HARI
B URSA
: TER CANT UM DALAM B AB IX AL OKASI BIAYA
SEB ELUM ANDA M EMUTUSKAN UNTUK M EMB ELI UNIT PENYERTAAN REKSA
DANA INI ANDA HARUS TERLEB IH DAHULU M EMPELAJAR I ISI PR OSPEKTUS INI
KHUSUSNYA B AB V MENGENAI TUJUAN DAN KE BIJAKAN INVESTASI, BAB VII
M ENGENAI FAKTOR-FAKTOR RISIKO UTAM A DAN BAB III M ENGENAI M ANAJER
INVESTASI
BAPE PAM TIDAK ME MB ER IKAN PER NYATAAN M ENYETUJUI ATAU TIDAK
M ENYETUJUI EFE K INI, TIDAK JUGA M ENYATAKAN KEB ENAR AN ATAU
KE C UKUPAN ISI PR OSP EK TUS INI , SE TIA P PE R NYAT AAN YANG
BERTENTANGAN DENGAN HAL-HALTER SEBUT ADALAH PERBUATAN M ELANGGAR
HUKUM .
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 3 Mei 2011
DAFTAR ISI
BAB
I
RINGKASAN ...........................................................................................
1
BAB
II
INFORMASI MENGENAI REKSA DANA ...............................................
2
BAB
III
MANAJER INVESTASI ...........................................................................
4
BAB
IV
BANK KUSTODIAN ................................................................................
5
BAB
V
TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI ..............................................
6
BAB
VI
PERPAJAKAN .........................................................................................
8
BAB VII
FAKTOR-FAKTOR RISIKO UTAMA .....................................................
8
BAB VIII
HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN .....................................
9
BAB
IX
ALOKASI BIAYA ....................................................................................
9
BAB
X
PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI .......................................................... 10
BAB
XI
PENDAPAT AUDITOR TENTANG LAPORAN KEUANGAN ............... 11
BAB XII
PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBELIAN UNIT
PENYERTAAN ........................................................................................ 23
BAB XIII
PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI
UNIT PENYERTAAN .............................................................................. 24
BAB XIV
PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR
PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN ............................... 26
I. RINGKASAN
1.
Dasar Hukum
Reksa Dana GARUDA SATU (selanjutnya disebut GARUDA SATU ) adalah Reksa Dana
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal.
Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana GARUDA SATU termuat dalam Akta Nomor 264
tanggal 20 Desember 1996, yang dibuat di hadapan Siti Rachmayanti, SH, KN, pengganti
Adam Kasdarmadji, SH, Notaris di Jakarta, juncto Akta Pengubahan I Kontrak Investasi
Kolektif Reksa Dana Garuda Satu Nomor 10 tanggal 25 Februari 1999, juncto Akta Pengubahan
II Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Garuda Satu Nomor 2 tanggal 4 Desember 2001,
yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, antara PT INTRU NUSANTARA
selaku Manajer Investasi dengan DEUTSCHE BANK AG, cabang Jakarta sebagai Bank
Kustodian.
2.
Penawaran Umum
Pada hari pertama penawaran, Unit Penyertaan GARUDA SATU ditawarkan kepada
masyarakat pada harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal sebesar Rp 1.000,00 (seribu
rupiah) per unit. Harga per Unit Penyertaan selanjutnya ditentukan sesuai dengan Nilai Aktiva
Bersih per unit pada hari yang bersangkutan. Penawaran dilaksanakan secara terus menerus
hingga mencapai 1.000.000.000 (satu miliar) Unit Penyertaan.
Pemesanan Unit Penyertaan dapat dilakukan dengan pemesanan awal minimum Rp 250.000,00
(dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan pemesanan Unit Penyertaan untuk investasi selanjutnya
ditetapkan minimum sebesar Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
Apabila jumlah Unit Penyertaan tersebut di atas telah habis terjual, Manajer Investasi dapat
menambah Unit Penyertaan yang ditawarkan setelah mendapat persetujuan dari Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK).
3.
Tujuan Investasi
Tujuan utama pengelolaan dana GARUDA SATU adalah mempertahankan nilai investasi
awal (capital preservation) dan menghasilkan pendapatan yang lebih baik.
Kisaran dan target komposisi investasi GARUDA SATU adalah sebagai berikut:
Bentuk Investasi
Kisaran
Target Komposisi Investasi
Efek Pendapatan Tetap
Efek Ekuitas
60% - 100%
0% - 40%
75%
25%
GARUDA SATU melakukan investasi pada Efek Ekuitas dan Efek Pendapatan Tetap yang
diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum Indonesia yang ditawarkan
melalui penawaran umum di Indonesia dan Instrumen Pasar Uang yang jatuh tempo kurang
dari 1 (satu) tahun, baik dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing.
4.
Manajer Investasi
PT Intru Nusantara sebagai Manajer Investasi telah memiliki Izin Usaha sebagai Manajer
Investasi berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan No. KEP-04/PM-MI/1991 tanggal 20 Desember 1991. Untuk keterangan lebih lanjut
lihat Bab III tentang Manajer Investasi.
5.
Bank Kustodian
Deutsche Bank AG cabang Jakarta sebagai Bank Kustodian telah memiliki persetujuan sebagai
kustodian di bidang pasar modal berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-07/PM/1994 tanggal 19 Januari 1994. Untuk
keterangan lebih lanjut lihat Bab IV tentang Bank Kustodian.
6.
Hak Pemegang Unit Penyertaan
Hak yang dimiliki oleh pemegang Unit Penyertaan adalah memperoleh pembagian
keuntungan, menjual kembali seluruh atau sebagian Unit Penyertaan, mendapat bukti
penyertaan, memperoleh informasi mengenai Nilai Aktiva Bersih harian, memperoleh laporanlaporan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. X.D.1 dan memperoleh
1
hasil likuidasi secara proporsional sesuai dengan kepemilikan Unit Penyertaan dalam hal Reksa
Dana dilikuidasi, dan memperoleh tambahan Nilai Aktiva Bersih yang berasal dari Perhitungan
Nilai Net NAB pada Penjualan Kembali.
7.
Biaya dan Imbalan Jasa
Biaya yang dibebankan pada GARUDA SATU adalah imbalan jasa untuk Manajer Investasi,
imbalan jasa untuk Bank Kustodian, biaya transaksi, imbalan jasa untuk Akuntan Publik,
Konsultan Hukum dan Notaris serta biaya pembuatan dan distribusi Laporan Keuangan dan
Pembaharuan Prospektus yang timbul setelah GARUDA SATU dinyatakan efektif, serta pajak
yang berkenaan dengan biaya-biaya tersebut di atas.
8.
Perpajakan
Berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-18/PJ.42/1996 tanggal 30 April
1996 perihal Pajak Penghasilan atas Usaha Reksa Dana, Objek Pajak Penghasilan hanya terbatas
pada penghasilan yang diterima oleh Reksa Dana, sedangkan hasil Penjualan Kembali
(Pelunasan) Unit Penyertaan dan Bagian Laba (Pembagian Uang Tunai) yang dibagikan Reksa
Dana kepada pemegang Unit Penyertaan bukan merupakan Objek Pajak Penghasilan.
9.
Faktor-faktor Risiko Utama
Risiko berkurangnya nilai Unit Penyertaan, risiko likuiditas Reksa Dana, risiko pertanggungan
atas kekayaan GARUDA SATU, risiko terjadinya wanprestasi dan risiko perubahan kondisi
ekonomi, politik dan peraturan merupakan faktor-faktor risiko utama bagi pemegang Unit
Penyertaan GARUDA SATU.
10. Pembubaran dan Likuidasi
Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Peraturan
Pasar Modal, pembubaran GARUDA SATU hanya dapat dilakukan apabila terjadi hal-hal
sebagaimana diungkapkan dalam Bab X.
Jika karena suatu hal GARUDA SATU harus dilikuidasi, maka Pemegang Unit Penyertaan
berhak atas pembagian hasil likuidasi.
11. Batas Minimum Pembelian
Pemesanan Unit Penyertaan dapat dilakukan dengan pemesanan awal minimum Rp 250.000,00
(dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan pemesanan Unit Penyertaan untuk investasi selanjutnya
ditetapkan minimum sebesar Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
12. Batasan Maksimum Penjualan Kembali
Apabila Bank Kustodian menerima dan menyimpan permintaan penjualan kembali Unit
Penyertaan lebih dari 10% (sepuluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih dalam satu hari, maka
kelebihan tersebut akan disimpan untuk diproses dan dibukukan serta dianggap sebagai
permohonan penjualan kembali/redemsi (redemption) pada hari bursa berikutnya yang
ditentukan berdasarkan metode FIFO.
13. Kebijakan Pembagian Uang Tunai
Manajer Investasi GARUDA SATU dapat membagikan keuntungan apabila memungkinkan
dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Reksa Dana. Pembagian keuntungan akan
diumumkan kepada pemegang Unit Penyertaan 2 (dua) bulan sebelum pelaksanaan pembagian
keuntungan.
II. INFORMASI MENGENAI
REKSA DANA
1.
Dasar Hukum
Reksa Dana GARUDA SATU (selanjutnya disebut GARUDA SATU ) adalah Reksa Dana
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal. Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana GARUDA SATU termuat dalam Akta
Nomor 264 tanggal 20 Desember 1996, yang dibuat di hadapan Siti Rachmayanti SH, KN,
pengganti Adam Kasdarmadji, SH, Notaris di Jakarta, juncto Akta Pengubahan I Kontrak
Investasi Kolektif Reksa Dana Garuda Satu Nomor 10 tanggal 25 Februari 1999, juncto Akta
2
Pengubahan II Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Garuda Satu Nomor 2 tanggal 4 Desember
2001, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, (selanjutnya disebut
Kontrak Investasi Kolektif), antara PT INTRU NUSANTARA selaku Manajer Investasi dengan
DEUTSCHE BANK AG, cabang Jakarta, sebagai Bank Kustodian.
2.
Penawaran Umum
Pada hari pertama penawaran, Unit Penyertaan GARUDA SATU ditawarkan kepada masyarakat
pada harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal sebesar Rp 1.000,00 (seribu rupiah) per
unit. Harga per Unit Penyertaan selanjutnya ditentukan sesuai dengan Nilai Aktiva Bersih per
unit pada hari yang bersangkutan. Penawaran dilaksanakan secara terus menerus hingga
mencapai 1.000.000.000 (satu miliar) Unit Penyertaan.
Pemesanan Unit Penyertaan dapat dilakukan dengan pemesanan awal minimum Rp 250.000,00
(dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan pemesanan Unit Penyertaan untuk investasi selanjutnya
ditetapkan minimum sebesar Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
Apabila jumlah Unit Penyertaan tersebut di atas telah habis terjual, Manajer Investasi dapat
menambah Unit Penyertaan setelah mendapat persetujuan dari BAPEPAM-LK.
3.
Pihak yang Menempatkan Dana Awal
Pihak yang menempatkan dana awal GARUDA SATU adalah PT Makindo yang
menempatkan nilai penyertaan sebesar Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
4.
Manfaat GARUDA SATU
a. Diversifikasi Portofolio
Besarnya jumlah dana yang dihimpun oleh GARUDA SATU memungkinkan Manajer
Investasi untuk melakukan diversifikasi pada portofolionya, sehingga mampu memberikan hasil dan risiko investasi yang optimal.
b. Pengelolaan Dana Secara Profesional
GARUDA SATU dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi yang berpengalaman dan memiliki keahlian dalam bidang investasi, khususnya dalam bidang
pasar modal dan pasar uang serta memahami peraturan perundangannya.
c.
Likuiditas
Pemodal dapat menjual kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU kepada Manajer
Investasi bila dikehendaki setiap saat sehingga pemodal lebih leluasa untuk mengatur
likuiditas keuangannya.
d.
Kenyamanan dan Kemudahan Administrasi
Seluruh pengelolaan dana dilakukan oleh Manajer Investasi dan pemodal secara
berkala akan memperoleh laporan yang lengkap mengenai jumlah investasi, posisi
Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana, serta kinerja Reksa Dana setiap 1 (satu) tahun
sekali melalui prospektus yang diperbaharui.
e.
Mempermudah Melakukan Investasi
Pemodal tidak perlu lagi melakukan sendiri riset, analisis pasar dan perkembangan
harga Efek yang terjadi.
5.
Kinerja GARUDA SATU
Pada tanggal 28 Februari 2011, jumlah pemegang unit GARUDA SATU adalah 506 pemegang
unit, dengan total aktiva bersih Rp 65.355.945.640 dan Unit Penyertaan yang beredar sebanyak
13.820.877,85 unit. Sejak diluncurkan pada tanggal 24 Februari 1997 sampai tanggal 28 Februari
2011 atau dalam waktu 5.117 hari, Nilai Aktiva Bersih (NAB) per Unit Penyertaan naik dari
Rp 1.000,00 per unit menjadi Rp 4.728,78 per unit atau naik sebesar 372,88%. Sementara
IHSG BEI (Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia) pada jangka waktu yang
sama naik dari 696,026 menjadi 3.470,348 atau naik sebesar 398,59%.
Grafik berikut menunjukkan bahwa dalam jangka waktu antara tanggal 24 Februari 1997 sampai
dengan 28 Februari 2011 kenaikan NAB per unit GARUDA SATU dari waktu ke waktu
menunjukkan kecenderungan naik secara konsisten. Meskipun kenaikannya sedikit lebih rendah
dibandingkan kenaikan IHSG BEI, namun dalam kurun waktu tersebut kenaikan NAB per unit
GARUDA SATU masih lebih baik dibandingkan dengan kenaikan NAB per unit rata-rata
Reksa Dana yang mencapai sebesar 336,44% maupun dengan rata-rata deposito yang mencapai
270,25%
Dengan demikian investor yang berminat menginvestasikan dananya pada GARUDA SATU
dapat melaksanakannya kapan saja. Dalam hal ini, GARUDA SATU dapat menjadi satu alternatif
dari menabung.
Investor disarankan untuk berinvestasi sedikit demi sedikit misalnya tiap bulan pada GARUDA
SATU seperti halnya menabung atau deposito. Pengelolaan dana diupayakan mendapatkan
hasil yang sebaik mungkin dengan dukungan jaringan informasi yang luas dan cepat, sistem
teknologi yang terbaru, manajemen yang profesional dan berpengalaman, serta riset yang kuat.
3
P e r b a n d i n g a n P e r t u mb u h a n Ha s i l Re k s a Da n a
GARUDA S AT U d e n g a n I HS G, De p o s i t o d a n Re k s a Da n a L a i n n y a
4 50%
I HS G BE J
3 9 8, 59 %
4 00%
GA R U D A
S AT U
3 7 2, 88 %
3 50%
Pertumbuhan (%)
3 00%
2 50%
Ra t a - r a t a
Re k s a Da n a
33 6, 44 %
2 00%
1 50%
Ra t a - r a t a
De p o s i t o
2 70 , 25 %
1 00%
50%
0%
- 50%
-1 0 0 %
Fe b 9 7
Fe b 0 1
Feb 0 5
Fe b 0 3
Fe b 9 9
Fe b 0 9
Fe b 11
Fe b 0 7
Bu l a n
6.
Ikhtisar Keuangan Singkat
Periode dari
Tanggal 1
Januari 2011
s/d 28
Februari 2011
Periode 12
Bulan Terakhir
25 Februari
2010 s/d 28
Februari 2011*)
Periode 36
Bulan Terakhir
29 Februari
2008 s/d 28
Februari 2011*)
Periode 60
Bulan Terakhir
29 Februari
2006 s/d 28
Februari 2011*)
2008
2009
2010
-1,99%
5,76%
-0,89%
24,72%
-20,33%
12,99%
8,44%
Hasil Investasi
Setelah Memperhitungkan Biaya
Pemasaran (%)
-5,85%
2,12%
-3,33%
21,65%
-21,11%
9,26%
4,78%
Biaya Operasi (%)
4,09%
2,60%
2,37%
2,40%
2,48%
2,49%
2,35%
Perputaran
Portofolio**)
1 : 0,08
1 : 0,07
1 : 0,09
1 : 0,07
1 : 0,09
1 : 0,08
1 : 0,07
Persentase
Penghasilan
Kena Pajak
-
-
-
-
-6,17%
9,11%
12,06%
Total Hasil
Investasi (%)
*)
**)
3 Tahun Kalender
Terakhir
Tidak diaudit
Disetahunkan
Tujuan Tabel ini adalah semata-mata untuk membantu memahami kinerja masa lalu dari
GARUDA SATU. Tabel ini seharusnya tidak dipertimbangkan sebagai indikasi bahwa kinerja
masa depan akan sama dengan kinerja masa lalu.
III. MANAJER INVESTASI
1.
Riwayat Singkat
PT Intru Nusantara didirikan dengan Akta No. 1 tanggal 10 Oktober 1991, dibuat di hadapan
Fathiah Helmi, SH, Notaris di Rangkasbitung yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2.6515.HT.01.01.TH.91 tanggal 9 November 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 13 Maret
1992, Tambahan No. 1106 dan No. 22 tanggal 17 Maret 1992, Tambahan No. 1152. PT Intru
Nusantara telah memperoleh izin usaha sebagai Manajer Investasi dari BAPEPAM-LK melalui
Surat Keputusan No. KEP-04/PM-MI/1991 tanggal 20 Desember 1991.
4
Sejak didirikan tahun 1991, PT INTRU NUSANTARA telah mengelola dana investasi
dari investor institusi. Dana tersebut diinvestasikan baik dalam Efek Pendapatan Tetap
maupun Efek Ekuitas yang telah ditawarkan melalui Penawaran Umum di Pasar Modal
maupun dalam bentuk Penyertaan Langsung (Direct Investment) melalui Penawaran
Terbatas (Private Placement).
Susunan pengurus PT Intru Nusantara adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama :
Komisaris
: Irwan Ang
Prof. Ir. Abdul Kadir
Direksi
Direktur Utama : Vanessa N. Hutagalung
Direktur
: B.Y. Eko Suripto
Pada saat ini susunan pemegang saham Manajer Investasi adalah sebagai berikut:
PEMEGANG SAHAM
PT MAKINDO
PT Garuda Pancaarta
JUMLAH
% KEPEMILIKAN
99,2
0,8
100,0
Manajer Investasi berkantor pusat di Wisma GKBI, Lantai 38, Jl. Jend. Sudirman No. 28,
Jakarta 10210, Indonesia.
2.
Tim Pengelola Investasi
Tim Pengelola Investasi bertugas melakukan analisis investasi untuk menentukan alokasi aktiva
yang optimal. Setelah alokasi aktiva ditentukan, Tim Pengelola Investasi melaksanakan
pemilihan instrumen investasi yang berupa Efek di mana kekayaan GARUDA SATU akan
ditanamkan. Tim Pengelola Investasi terdiri atas Vanessa Natalie Hutagalung dan BY Eko
Suripto.
Vanessa Natalie Hutagalung menyelesaikan pendidikan Hukum dan Ekonomi pada Universitas Indonesia pada tahun 1989 dan tahun 1992. Bekerja pada PT Bursa Paralel Indonesia
sejak tahun 1989 - 1990, pada PT Citicorp Indonesia sejak tahun 1990 - 1991, pada Law Firm
Kartini Muljadi, SH & Partners sejak tahun 1991 - 1994. Bergabung dengan PT Makindo pada
divisi Corporate Finance sejak tahun 1994 - 2003 (sebagai Manajer sejak tahun 1997), sebagai
Compliance Officer pada PT Senni Cahaya sejak tahun 2003 - 2005, kemudian bergabung
dengan PT Intru Nusantara sebagai Direktur sejak tahun 2005 dan sejak Juni tahun 2008 sebagai
Direktur Utama sampai sekarang.
B.Y. Eko Suripto menyelesaikan pendidikan Sarjana Muda Teknik Pertambangan Institut
Teknologi Bandung pada tahun 1992. Bekerja pada Yayasan Universitas Katolik Parahyangan
di Bandung tahun 1996 - 1997 sebagai database programmer, pada PT Makindo sejak tahun
1997 - 2001 di divisi Corporate Finance dengan posisi terakhir sebagai Senior Corporate
Finance Analyst sejak 1999 - 2001. Bergabung pada PT Makindo Securities sejak tahun
2001 - Maret 2010 dengan posisi terakhir sebagai Direktur sejak 2007. Kemudian bergabung
pada PT Intru Nusantara sejak Maret 2010 sampai sekarang, dan menduduki posisi sebagai
Direktur sejak April 2011.
IV. BANK KUSTODIAN
1.
Keterangan Singkat Bank Kustodian
Deutsche Bank AG didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan Negara
Republik Federal Jerman, berkedudukan dan berkantor pusat di Frankfurt am Main, Republik
Federal Jerman. Berdiri pada tahun 1870, dewasa ini Deutsche Bank AG telah berkembang
menjadi salah satu institusi keuangan terkemuka di dunia yang menyediakan pelayanan jasa
perbankan kelas satu dengan cakupan yang luas dan terpadu.
Di Indonesia, Deutsche Bank AG memiliki 1 kantor di Jakarta dan 1 kantor cabang di Surabaya.
Jumlah keseluruhan karyawan di Indonesia mencapai 319 karyawan di mana kurang lebih 127
orang di antaranya adalah karyawan yang berpengalaman di bawah departemen kustodian.
Deutsche Bank AG Cabang Jakarta telah memiliki persetujuan sebagai Kustodian di bidang
pasar modal berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor Kep-07/PM/1994 tanggal 19 Januari 1994.
5
2.
Pengalaman Bank Kustodian
Deutsche Bank AG Cabang Jakarta telah memberikan pelayanan jasa kustodian sejak tahun
1994 dan fund services sejak tahun 1996.
Deutsche Bank AG Cabang Jakarta merupakan bank kustodian pertama yang memberikan jasa
fund services untuk produk reksa dana pertama yang diluncurkan pada tahun 1996, yaitu reksa
dana tertutup. Untuk selanjutnya, Deutsche Bank AG Cabang Jakarta menjadi pionir dan secara
konsisten terus memberikan layanan fund services untuk produk reksa dana dan produk
lainnya untuk pasar domestik antara lain produk asuransi (unit linked fund), dana pensiun,
discretionary fund, syariah fund dan sebagainya.
Dukungan penuh yang diberikan Deutsche Bank AG Cabang Jakarta kepada nasabahnya di
masa krisis keuangan yang menimpa pasar modal di Indonesia dan negara lainnya di Asia
pada tahun 1997, memberikan kepercayaan nasabah yang penuh sampai dengan saat ini. Hal
ini terbukti dengan secara konsisten tampil sebagai pemimpin pasar fund services di Indonesia, baik dilihat dari jumlah reksa dana maupun total Nilai Aktiva Bersih yang diadministrasikan.
Deutsche Bank AG Cabang Jakarta memiliki nasabah baik dalam maupun luar negeri dari
berbagai berbagai bidang usaha antara lain bank, manajer investasi, asuransi, reksa dana, dana
pensiun, bank investasi, broker-dealer, perusahaan dan lain sebagainya.
3.
Pihak yang Terafiliasi dengan Bank Kustodian
Pihak/perusahaan yang terafiliasi dengan Bank Kustodian di pasar modal atau yang bergerak
di bidang jasa keuangan di Indonesia adalah PT Deutsche Securities Indonesia.
V. TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI
1.
Tujuan Investasi
Tujuan utama pengelolaan dana GARUDA SATU adalah mempertahankan nilai investasi awal
(capital preservation) dan menghasilkan pendapatan yang lebih baik. GARUDA SATU
merupakan sarana investasi dengan tingkat risiko yang relatif rendah. Portofolio yang akan
dibentuk menekankan pada keseimbangan komposisi investasi pada Efek Pendapatan Tetap
dan Efek Ekuitas.
2.
Kebijakan Investasi
Aset GARUDA SATU diinvestasikan pada:
Instrumen
Minimum
Target
Maksimum
Efek Pendapatan Tetap
Efek Ekuitas
60%
0%
75%
25%
100%
40%
Pergeseran kisaran investasi ke arah maksimum atau ke arah minimum bukan merupakan suatu
jaminan bahwa hasil investasinya akan lebih baik atau lebih jelek dari komposisi yang
ditargetkan.
Instrumen Investasi
GARUDA SATU melakukan investasi dalam instrumen sebagai berikut:
a. Efek Pendapatan Tetap
GARUDA SATU melakukan investasi pada Efek Pendapatan Tetap yang diterbitkan oleh
perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum Indonesia dan yang ditawarkan melalui
Penawaran Umum di Indonesia dan Efek Pasar Uang yang jatuh tempo kurang dari satu tahun
baik dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing.
b. Ekuitas
Portofolio Efek Ekuitas terdiri atas saham-saham termasuk Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (Rights) dan Waran, yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan berbadan hukum
Indonesia yang ditawarkan melalui Penawaran Umum di Pasar Modal Indonesia. Pemilihan
saham (share selection) akan dilakukan dengan dasar analisis fundamental dan aplikasi timing
dalam penjualan dan pembelian efek. Pendekatan-pendekatan ini akan diterapkan sesuai dengan
kondisi perekonomian dan pasar modal.
6
3.
Batasan Investasi
Sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk KIK (Kontrak Investasi Kolektif), GARUDA SATU tidak diperbolehkan untuk:
a.
memiliki Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya tidak
dapat diakses dari Indonesia melalui media massa atau fasilitas internet;
b.
memiliki Efek yang diterbitkan oleh satu perusahaan berbadan hukum Indonesia atau
berbadan hukum asing yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri lebih dari 5%
(lima per seratus) dari modal disetor perusahaan dimaksud atau lebih dari 10% (sepuluh
per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada setiap saat;
c.
memiliki Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan yang telah mencatatkan
Efeknya pada Bursa Efek di Indonesia lebih dari 5% (lima per seratus) dari modal disetor
perusahaan dimaksud;
d.
memiliki Efek yang diterbitkan oleh satu Pihak lebih dari 10% (sepuluh per seratus)
dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada setiap saat. Efek dimaksud termasuk surat
berharga yang diterbitkan oleh bank. Larangan dimaksud tidak berlaku bagi:
1) Sertifikat Bank Indonesia;
2) Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia; dan/atau
3) Efek yang diterbitkan oleh lembaga keuangan internasional di mana Pemerintah Republik
Indonesia menjadi salah satu anggotanya;
e.
melakukan transaksi lindung nilai atas pembelian Efek yang diperdagangkan di Bursa
Efek luar negeri lebih besar dari nilai Efek yang dibeli;
f.
memiliki Efek Beragun Aset lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana, dengan ketentuan bahwa masing-masing Efek Beragun Aset tidak lebih dari
5% (lima per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana;
g.
memiliki Efek yang tidak ditawarkan melalui Penawaran Umum dan/atau tidak dicatatkan
pada Bursa Efek di Indonesia, kecuali:
1) Efek yang sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek;
2) Efek pasar uang, yaitu Efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu)
tahun; dan
3) Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia dan/atau lembaga keuangan
internasional di mana Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya;
h.
memiliki portofolio Efek berupa Efek yang diterbitkan oleh pihak yang terafiliasi
dengan Manajer Investasi lebih dari 20% (dua puluh per seratus) dari Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana, kecuali hubungan afiliasi yang terjadi karena penyertaan modal
pemerintah;
i.
memiliki Efek yang diterbitkan oleh pemegang Unit Penyertaan dan/atau Pihak
terafiliasi dari pemegang Unit Penyertaan berdasarkan komitmen yang telah disepakati
oleh Manajer Investasi dengan pemegang Unit Penyertaan dan/atau pihak terafiliasi dari
pemegang Unit Penyertaan;
j.
terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi kembali, atau perdagangan Efek;
k.
terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki (short sale);
l.
terlibat dalam transaksi marjin;
m.
melakukan penerbitan obligasi atau sekuritas kredit;
n.
terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek yang berkaitan
dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tersebut tidak lebih dari 10% (sepuluh per
seratus) dari nilai portofolio Reksa Dana pada saat pembelian;
o.
membeli Efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika:
1) Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum tersebut merupakan satu kesatuan
badan hukum dengan Manajer Investasi; atau
2) Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum dimaksud merupakan pihak
terafiliasi dari Manajer Investasi, kecuali hubungan afiliasi tersebut terjadi
karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah;
7
p.
terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan Manajer Investasi atau
afiliasinya; dan
q.
membeli Efek Beragun Aset yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika
1) Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset tersebut dan Kontrak Investasi
Kolektif Reksa Dana dikelola oleh Manajer Investasi yang sama;
2) Penawaran Umum tersebut dilakukan oleh pihak terafiliasi dari Manajer Investasi,
kecuali hubungan afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal
Pemerintah; dan/atau
3) Manajer Investasi Reksa Dana terafiliasi dengan Kreditur Awal Efek Beragun Aset,
kecuali hubungan afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal
Pemerintah.
VI. PERPAJAKAN
Sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-18/PJ.42/1996 tanggal 30 April 1996 dan
peraturan lainnya yang berlaku, perlakuan pajak atas Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif adalah sebagai berikut:
No. Uraian
A.
B.
*)
Penghasilan Reksa Dana
yang berasal dari:
a. Dividen
b. Bunga/Diskonto Obligasi
c. Bunga Deposito
d. Capital Gain Saham di Bursa
e. Commercial Paper
& Surat Utang Lainnya
Bagian laba termasuk pelunasan
kembali (Penjualan Kembali) Unit
Penyertaan yang diterima
pemegang unit
Perlakuan PPh
Dasar Hukum
PPh Tarif Umum
PPh Final*)
PPh Final (20%)
PPh Final (0,1%)
Ps. 4 (1) UU PPh
PP No. 16 Tahun 2000
PP 131 Tahun 2000
PP 41 Tahun 1994
PPh Tarif Umum
Ps. 4 (1) UU PPh
Bukan Objek PPh
Ps. 4 (3) hrf h UU PPh
2009-2010: 0%; 2011-2013: 5%; 2014 dst.: 15%.
VII. FAKTOR-FAKTOR RISIKO UTAMA
Sebagaimana halnya dengan kegiatan lain, kegiatan yang dilakukan oleh Reksa Dana GARUDA
SATU juga tidak terlepas dari risiko usaha yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:
1.
Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan
Investasi dalam bentuk efek ekuitas dan instrumen berpendapatan tetap adalah berdasarkan
pada turun naiknya harga yang akan mempengaruhi nilai dari Unit-unit Penyertaan di dalam
Reksa Dana. Sebagai contoh, kenaikan suku bunga akan menyebabkan turunnya nilai instrumen
berpendapatan tetap, sementara pertumbuhan pendapatan yang tidak baik dapat menyebabkan
harga saham turun. Hal ini akan membuat nilai Unit Penyertaan Reksa Dana turun.
2.
Risiko Likuiditas dari Reksa Dana Terbuka
Penjualan kembali (pelunasan) tergantung kepada likuiditas dari portofolio atau kemampuan
dari Manajer Investasi untuk membeli kembali (melunasi) dengan menyediakan uang tunai
segera.
3.
Risiko Pertanggungan Atas Kekayaan GARUDA SATU
Bank Kustodian mengasuransikan seluruh kekayaan GARUDA SATU, tetapi apabila terjadi
hal-hal yang tidak dapat diramalkan sebelumnya seperti kebakaran, bencana alam, atau
kerusuhan, semua itu akan dapat mempengaruhi Nilai Aktiva Bersih GARUDA SATU.
4.
Risiko Terjadinya Wanprestasi
Risiko ini dapat terjadi apabila Emiten lalai atau gagal memenuhi kewajiban membayar pokok
dan bunga dari Efek hutang pada waktu yang telah ditetapkan.
5.
Risiko Ekonomi, Politik, dan Peraturan
Perubahan kondisi ekonomi, politik, dan peraturan, khususnya di bidang pasar uang dan pasar
modal dalam negeri atau luar negeri merupakan faktor yang dapat mempengaruhi nilai investasi
GARUDA SATU.
8
VIII. HAK-HAK PEMEGANG UNIT
PENYERTAAN
Setiap pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Hak untuk memperoleh pembagian keuntungan.Manajer Investasi GARUDA SATU
dapat membagikan keuntungan apabila memungkinkan dengan tidak mengabaikan tingkat
kesehatan Reksa Dana. Pembagian keuntungan dapat berupa Unit Penyertaan atau secara
tunai.
Hak untuk menjual kembali seluruh atau sebagian Unit Penyertaan Pemegang Unit
Penyertaan dapat menjual kembali seluruh atau sebagian Unit Penyertaannya setiap hari
bursa sesuai dengan Nilai Aktiva Bersih pada hari yang bersangkutan.
Hak untuk mendapatkan bukti penyertaan.
Hak untuk memperoleh informasi mengenai Nilai Aktiva Bersih harian dari Bank Kustodian.
Hak untuk memperoleh laporan sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK yaitu:
a. Laporan posisi penyertaan, bilamana diperlukan.
b. Laporan Keuangan Tahunan GARUDA SATU yang telah diperiksa oleh Akuntan
Publik yang terdaftar di BAPEPAM-LK.
Hak untuk memperoleh pembagian hasil likuidasi. Dalam hal GARUDA SATU dibubarkan atau dilikuidasi sesuai dengan peraturan yang berlaku, pemegang Unit Penyertaan
berhak mendapatkan hasil likuidasi secara proporsional dengan kepemilikan Unit Penyertaan.
Hak untuk memperoleh tambahan Nilai Aktiva Bersih berasal dari Perhitungan Nilai Net
NAB pada Penjualan Kembali.
IX. ALOKASI BIAYA
1.
2.
Biaya yang Menjadi Beban GARUDA SATU
-
Imbalan Jasa untuk Manajer Investasi
Menurut Kontrak Investasi Kolektif, imbalan untuk jasa yang diberikan oleh Manajer Investasi ditetapkan sebesar 1,75% (satu koma tujuh puluh lima persen) per tahun
dari Nilai Aktiva Bersih yang dihitung setiap hari (berdasarkan 365 hari per tahun)
dan dibayarkan setiap bulan dari kekayaan Reksa Dana.
-
Imbalan Jasa untuk Bank Kustodian
Imbalan untuk jasa yang diberikan oleh Bank Kustodian ditetapkan sebesar 0,25%
(nol koma dua puluh lima persen) per tahun dari Nilai Aktiva Bersih yang dihitung
setiap hari (berdasarkan 365 hari per tahun) dan dibayarkan setiap bulan dari kekayaan Reksa Dana.
-
Biaya Operasional
GARUDA SATU membayar seluruh biaya atas jasa Akuntan Publik, Notaris dan
Konsultan Hukum setelah GARUDA SATU dinyatakan efektif atau beroperasi,
serta biaya lainnya, biaya yang terkait dengan transaksi, registrasi, biaya pembuatan
laporan-laporan yang berkaitan dengan GARUDA SATU dan biaya pembaharuan
prospektus berikut penyebarannya.
Biaya yang Menjadi Beban Manajer Investasi
-
Biaya Persiapan
Biaya persiapan termasuk proses persiapan dan penandatanganan perjanjian dalam
rangka penerbitan Unit Penyertaan GARUDA SATU tetapi tidak terbatas pada biaya
Konsultan Hukum, Notaris dan Akuntan Publik.
-
Biaya Lainnya
Biaya lainnya meliputi biaya administrasi, biaya pemasaran, biaya pencetakan dan
biaya distribusi prospektus.
9
3.
Perhitungan untuk Pemegang Unit Penyertaan
Pemegang Unit Penyertaan akan diperhitungkan:
Jenis
Besar
• Biaya Pembelian Unit Penyertaan
1,50% dari Nilai Pembelian
• Perhitungan Nilai Net NAB pada
Penjualan Kembali:
- Periode kepemilikan kurang dari 12 bulan
2,50% dari Nilai Penjualan Kembali
- Periode kepemilikan 12 bulan sampai
kurang dari 18 bulan
2,00% dari Nilai Penjualan Kembali
- Periode kepemilikan 18 bulan atau lebih
1,00% dari Nilai Penjualan Kembali
Perhitungan Nilai Net NAB pada Penjualan Kembali (Perhitungan Nilai Net NAB pada
Redemsi) tidak diperhitungkan jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Penjualan kembali (Redemsi) dilakukan oleh Pemegang Unit dengan tujuan untuk
direinvestasikan kembali dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari
bursa setelah dana penjualan kembali (redemsi) dikirimkan kepada pemegang unit.
2. Jumlah reinvestasi tidak kurang dari nilai pembelian awal unit yang bersangkutan,
atau tidak kurang dari hasil redemsi, mana yang lebih rendah.
3. Reinvestasi dilakukan:
a. atas nama pemegang unit yang menjual kembali (redemsi) dan/atau pihak lain
yang ditunjuk oleh pemegang unit, dan/atau
b. ke Reksa Dana lain yang Manajer Investasinya sama dengan Manajer Investasi
Reksa Dana GARUDA SATU.
4. Menyertakan surat keterangan pada saat mengajukan redemsi yang menyatakan
rencana melakukan penjualan kembali dan mereinvestasikan kembali dalam jangka
waktu 15 (lima belas) hari bursa.
Dana yang dikreditkan ke investor dari hasil redemsi untuk diinvestasikan kembali dalam
waktu 15 (lima belas) hari bursa adalah sejumlah nilai redemsi dikurangi Perhitungan
Nilai Net NAB pada penjualan kembali yang akan ditahan selama dana yang dikreditkan
tersebut belum direinvestasikan kembali.
Dana yang direinvestasikan adalah sebesar dana yang dikreditkan oleh investor dari hasil
redemsi tersebut ditambah dengan Perhitungan Nilai Net NAB pada penjualan kembali
yang ditahan sebelumnya.
Beban biaya reinvestasi sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam prospektus ini.
Perhitungan Nilai Net NAB pada penjualan kembali, bukan milik/hak Manajer Investasi
melainkan menjadi hak pemegang unit yaitu asset dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana
pada GARUDA SATU, sehingga menambah Nilai Aktiva Bersih.
X. PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI
Sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IV.B.1 Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif wajib dibubarkan apabila terjadi salah satu dari hal-hal sebagai berikut:
a.
Dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari bursa, Reksa Dana yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif memiliki dana kelolaan kurang dari Rp 25.000.000.000,00
(dua puluh lima miliar rupiah);
b.
Diperintahkan oleh BAPEPAM-LK sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan di Pasar
Modal.
c.
Total Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana kurang dari Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima
miliar rupiah) selama 90 (sembilan puluh) hari bursa berturut-turut; dan/atau
d.
Manajer Investasi dan Bank Kustodian telah sepakat untuk membubarkan Reksa Dana.
10
XI. PENDAPAT AUDITOR
TENTANG LAPORAN KEUANGAN
11
REKSA DANA GARUDA SATU
LAPORAN AKTIVA DAN KEWAJIBAN
31 DESEMBER 2010
(Dengan perbandingan 31 Desember 2009)
(dalam satuan Rupiah, kecuali Unit Penyertaan)
AKTIVA
Catatan
Portofolio investasi bersih
Bank
Piutang
Transaksi efek
Bunga
Dividen
Pajak dibayar di muka
2a, 2b, 3
4
64.835.500.000
182.326.935
61.996.166.355
210.872.432
5
2c, 6
2.178.438.459
80.882.756
18.053.575
-
764.415.064
46.462.650
5.508.702
67.295.201.725
63.023.425.203
9
531.077.211
1.620.592
840.329.269
542.587.025
15.332.952
532.697.803
1.398.249.246
2a
66.762.503.922
61.625.175.958
13.832.487,3759
13.846.184,8892
4.826,50
4.450,70
7
JUMLAH AKTIVA
2010
2009
KEWAJIBAN
Hutang transaksi efek
Beban masih harus dibayar
Hutang pajak
8
JUMLAH KEWAJIBAN
AKTIVA BERSIH
Jumlah unit penyertaan yang beredar
Nilai aktiva bersih per unit penyertaan
2a
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
12
REKSA DANA GARUDA SATU
LAPORAN OPERASI
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
(Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009)
(dalam satuan Rupiah)
Catatan
PENDAPATAN INVESTASI
Bunga
Dividen
Lain-lain
2c, 10
2c
2010
2009
2.708.811.281
707.811.387
4.562.737
3.576.284.838
498.120.212
1.264.381
3.421.185.405
4.075.669.431
1.116.574.297
159.510.615
233.429.203
1.045.125.029
149.303.575
298.769.945
JUMLAH BEBAN INVESTASI
1.509.514.115
1.493.198.549
PENDAPATAN INVESTASI BERSIH
1.911.671.290
2.582.470.882
2b, 2c
2.360.869.666
2.471.010.462
2b, 2c
1.605.801.018
2.895.389.855
JUMLAH KEUNTUNGAN (KERUGIAN)
INVESTASI BERSIH
3.966.670.684
5.366.400.317
KENAIKAN (PENURUNAN) AKTIVA
BERSIH DARI AKTIVITAS
OPERASI SEBELUM BEBAN PAJAK
5.878.341.974
7.948.871.199
156.136.000
541.762.255
136.930.711
715.256.971
5.180.443.719
7.096.683.517
JUMLAH PENDAPATAN INVESTASI
BEBAN INVESTASI
Beban jasa pengelolaan investasi
Beban jasa kustodian
Beban lain-lain
KEUNTUNGAN INVESTASI
Keuntungan (kerugian) investasi
yang telah direalisasi
Keuntungan (kerugian) investasi
yang belum direalisasi
BEBAN PAJAK
Pajak kini
Pajak final
2c, 11
2c, 12
2e, 13
KENAIKAN (PENURUNAN) AKTIVA
BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
13
REKSA DANA GARUDA SATU
LAPORAN PERUBAHAN AKTIVA BERSIH
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
(Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009)
(dalam satuan Rupiah)
Catatan
KENAIKAN AKTIVA BERSIH
DARI AKTIVITAS OPERASI
Pendapatan investasi - bersih
Keuntungan (kerugian) investasi
yang telah direalisasi
Keuntungan (kerugian) Investasi
yang belum direalisasi
Beban pajak
Pajak kini
Pajak final
2010
2009
2c
1.911.671.290
2.582.470.882
2b, 2c
2.360.869.666
2.471.010.462
2b, 2c
1.605.801.018
2.895.389.855
2e, 13
(156.136.000)
(541.762.255)
(136.930.711)
(715.256.971)
5.180.443.719
7.096.683.517
411.620.286
(454.736.041)
992.611
(126.438.105)
(43.115.755)
(125.445.494)
JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN)
AKTIVA BERSIH
5.137.327.964
6.971.238.023
AKTIVA BERSIH PADA AWAL TAHUN
61.625.175.958
54.653.937.935
AKTIVA BERSIH PADA AKHIR TAHUN
66.762.503.922
61.625.175.958
JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN)
AKTIVA BERSIH DARI
AKTIVITAS OPERASI
TRANSAKSI DENGAN PEMEGANG
UNIT PENYERTAAN
Penjualan unit penyertaan
Pembelian kembali unit penyertaan
JUMLAH TRANSAKSI DENGAN
PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
2d
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
14
REKSA DANA GARUDA SATU
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
(Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009)
(dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
Reksa Dana Garuda Satu (Reksa Dana) adalah reksa dana bersifat terbuka berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang dibentuk pada tanggal 20 Desember 1996 menurut
Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995.
Kontrak Investasi Kolektif Garuda Satu antara PT Intru Nusantara sebagai Manajer
Investasi dan Deutsche Bank AG, Jakarta sebagai Bank Kustodian telah diaktanotariskan
dengan akta No. 264 tanggal 20 Desember 1996 dari Notaris Ny. Siti Rachmayanti, SH
KN., pengganti Adam Kasdarmadji SH, Notaris di Jakarta. Kontrak Investasi Kolektif
Garuda Satu telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 2 tanggal
4 Desember 2001 dari Notaris Fathiah Helmi SH, untuk menyesuaikan dengan Peraturan
BAPEPAM No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif. Unit penyertaan Reksa Dana Garuda Satu diluncurkan sejak 24 Februari
1997.
Manajer Investasi dan Bank Kustodian Reksa Dana Garuda Satu masing-masing berkedudukan di Wisma GKBI Lantai 38, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 28, Jakarta dan di
Jalan Imam Bonjol No. 80, Jakarta.
Tujuan dari Reksa Dana adalah sebagai wadah untuk menghimpun dana dari pemodal
untuk selanjutnya diinvestasikan dalam instrumen pasar modal baik dalam bentuk efek
bersifat hutang maupun efek bersifat ekuitas yang ditawarkan melalui penawaran umum
seperti saham, warran dan surat bukti right, serta instrumen pasar uang yang mempunyai
jatuh tempo kurang dari satu tahun meliputi Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat
Berharga Pasar Uang (SBPU), Promissory Note, Sertifikat Deposito baik dalam mata
uang Rupiah maupun dalam mata uang asing dan Surat Berharga Komersial yang telah
diperingkat oleh perusahaan pemeringkat efek yang disetujui oleh BAPEPAM. Sasaran
komposisi portofolio Reksa Dana Garuda Satu adalah 25% dalam efek yang bersifat
ekuitas dengan kisaran antara 0% sampai 40% dan 75% dalam efek instrumen pendapatan
tetap termasuk pasar uang dengan kisaran 60% sampai 100%.
Sponsor Reksa Dana Garuda Satu adalah PT Makindo. Pada tanggal 31 Desember 2010
dan 2009 PT Makindo memiliki 5.296.205,890 unit penyertaan, sedangkan PT Intru
Nusantara sebagai Manajer Investasi tidak memiliki unit penyertaan.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Intru
Nusantara, sesuai dengan akta No. 06 tanggal 11 Juni 2010 dari Notaris H. Parlindungan
L. Tobing, SH, sebagai berikut:
Komisaris Utama :
Komisaris
:
Direktur Utama :
Direktur
:
Prof. Ir. Abdul Kadir
Irwan Ang
Vanessa Natalie Hutagalung
Ignatius Budi Prabowo
Perihal perubahan susunan pengurus Perusahaan tersebut di atas, pemberitahuannya telah
diterima oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Direktorat
Jenderal Administrasi Hukum Umum berdasarkan surat No. AHU-AH.01.10-20127
tanggal 06 Agustus 2010.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana
Penetapan nilai aktiva bersih Reksa Dana dilakukan setiap hari kerja berdasarkan
nilai pasar wajar portofolio efek Reksa Dana.
Nilai aktiva bersih per unit penyertaan dihitung berdasarkan nilai aktiva bersih
pada akhir hari kerja dibagi dengan jumlah unit penyertaan yang beredar.
b. Investasi
15
REKSA DANA GARUDA SATU
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
(Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009)
(dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Investasi dalam deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal.
Investasi dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia dinyatakan sebesar nilai pasar wajar.
Investasi dalam saham dinyatakan sebesar nilai pasar wajar dengan menggunakan
harga terakhir saham yang bersangkutan pada bursa efek di Indonesia.
Perbedaan antara harga perolehan dan nilai pasar wajar dicatat sebagai laba atau rugi
yang belum direalisasi atas investasi. Laba atau rugi yang telah direalisasi atas
investasi diakui pada saat penjualan efek sebesar perbedaan antara harga perolehan
dan harga jual bersih. Harga pokok penjualan efek ditetapkan dengan menggunakan
metode rata-rata.
c. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dan beban bunga diakui harian secara akrual.
Pendapatan dividen dari saham yang diperdagangkan di bursa efek diakui pada tanggal
ex (ex-date), yaitu tanggal di mana saham tidak memiliki hak atas dividen, saham
bonus atau hak lain.
Beban jasa pengelolaan investasi, beban jasa kustodian dan beban lain-lain diakui
harian secara akrual.
d. Pembelian Kembali Unit Penyertaan
Pembelian kembali unit penyertaan merupakan transaksi pencairan unit penyertaan.
Dalam transaksi ini ada sebagian dana dengan persentase yang diperhitungkan sebagai
bagian yang tetap berada di dalam Nilai Aktiva Bersih reksa dana yang merupakan
dana milik pemegang unit yang masih tercatat.
e. Beban Pajak
Reksa Dana menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan . Metode penangguhan
Pajak Penghasilan diterapkan untuk mencerminkan perbedaan temporer antara laporan
keuangan untuk tujuan komersial dan pajak yang menimbulkan suatu jumlah kena
pajak atau jumlah yang boleh dikurangkan dalam perhitungan laba fiskal periode
mendatang pada saat nilai tercatat aktiva tersebut dipulihkan atau nilai tercatat
kewajiban tersebut dilunasi. Pengaruh pajak atas perbedaan temporer, yang masingmasing dapat berupa aktiva atau kewajiban disajikan dalam jumlah bersih.
16
REKSA DANA GARUDA SATU
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
(Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009)
(dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PORTOFOLIO INVESTASI - BERSIH
31 Desember 2010
No.
Uraian
Investasi
Nilai Pasar Wajar
Terhadap Harga
Beli/Harga
Perolehan (%)
Jumlah Pokok DEPOSITO BERJANGKA
40.700.000.000 Rupiah
Nilai Pasar Wajar/
Nilai Nominal
Nilai Pasar Wajar
Terhadap Jumlah
Nilai Wajar
Portofolio Efek (%)
100,00 40.700.000.000
62,77
Jumlah Saham SAHAM
1.
2.
Keuangan
112.500 PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
1.700.000 PT Bank Bukopin Tbk.
88,69
88,10
641.250.000
1.105.000.000
0,99
1,70
3.
Aneka Industri
90.500 PT Astra International Tbk.
103,28
4.936.775.000
7,61
4.
Perdagangan, Jasa dan
Investasi
15.000.000 PT Bakrie & Brothers Tbk.
66,68
975.000.000
1,50
95,41
91,32
6.312.300.000
198.000.000
9,74
0,31
96,20
2.089.450.000
600.000.000
43.000.000
1.577.600.000
3,22
98,10
103,34
103,18
100,10
90,00
826.875.000
2.818.750.000
1,28
4,35
196.500.000
0,30
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Infrastruktur, Utilitas dan
Transportasi
794.000 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
600.000 PT Berlian Laju Tanker Tbk.
131.000
225.500
500.000
100.000
272.000
Industri Dasar dan Kimia
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
PT Daya Sakti Unggul Corporation Tbk.
PT Krakatau Steel Tbk.
PT Pelat Timah Nusantara Tbk.
PT Asahimas Flat Glass Tbk.
Pertambangan
245.000 PT Medco Energi International Tbk.
1.025.000 PT Timah Tbk.
14.
Agrobisnis
7.500 PT Astra Agro Lestari Tbk.
107,66
15.
Industri Barang Konsumsi
110.000 PT Unilever Indonesia Tbk.
101,84
Jumlah
0,93
0,07
2,34
1.815.000.000
2,80
64.835.500.000
100,00
17
REKSA DANA GARUDA SATU
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
(Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009)
(dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PORTOFOLIO INVESTASI - BERSIH (Lanjutan)
31 Desember 2009
No.
Uraian
Investasi
Nilai Pasar Wajar
Terhadap Harga
Beli/Harga
Perolehan (%)
Jumlah Pokok DEPOSITO BERJANGKA
27.300.000.000 Rupiah
SERTIFIKAT BANK
Jumlah Pokok
INDONESIA
10.300.000.000 Rupiah
Nilai Pasar Wajar/
Nilai Nominal
Nilai Pasar Wajar
Terhadap Jumlah
Nilai Wajar
Portofolio Efek (%)
100,00 27.300.000.000
44,04
99,73 10.272.456.484
16,57
Jumlah Saham SAHAM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Keuangan
626.500 PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Aneka Industri
20.107 PT Astra International Tbk.
55
9.000.000
166
2.500.000
Perdagangan, Jasa dan
Investasi
PT Multipolar Corporation Tbk.
PT Bakrie & Brothers Tbk.
PT United Tractors Tbk.
PT Mitra International Resources Tbk.
Infrastruktur, Utilitas dan
Transportasi
134.500 PT Samudera Indonesia Tbk.
575.000 PT Indosat Tbk.
187.500 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
10.
11.
Industri Dasar dan Kimia
225.500 PT Daya Sakti Unggul Tbk.
1.000.000 PT Indofarma Tbk.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
220.000
950.000
1.537.500
212.500
862.500
2.150.000
18.
19.
Agrobisnis
58.000 PT Astra Agro Lestari Tbk.
1.800.000 PT Bakrie Sumatra Plantation Tbk.
20.
21.
22.
23.
1.300.000
6.750.000
1.750.000
374
Pertambangan
PT Aneka Tambang Tbk.
PT Tambang Timah Tbk.
PT International Nickel Indonesia Tbk.
PT Medco Energi International Tbk.
PT Adaro Energy Tbk.
PT Energi Mega Persada Tbk.
Lain-lain
PT Ciputra Property Tbk.
PT Sentul City Tbk.
PT Bakrieland Development Tbk.
PT Arwana Citramulia Tbk.
Jumlah
98,94
2.850.575.000
4,60
115,92
697.712.900
1,13
47,20
80,73
207,73
67,68
3.245
765.000.000
2.573.000
875.000.000
0,00
1,24
0,00
1,41
55,49
92,61
101,50
511.100.000
2.716.875.000
1.771.875.000
0,83
4,38
2,86
50,85
97,85
51.865.000
83.000.000
0,08
0,13
102,39
95,88
87,07
90,40
123,45
79,49
484.000.000
1.900.000.000
5.611.875.000
520.625.000
1.492.125.000
414.950.000
0,78
3,06
9,05
0,84
2,41
0,67
100,00
68,05
1.319.500.000
1.044.000.000
2,13
1,68
63,76
73,50
93,14
111,61
318.500.000
654.750.000
337.750.000
55.726
0,51
1,06
0,54
0,00
61.996.166.355
100,00
4. BANK
Bank merupakan dana yang siap dipakai untuk operasional perusahaan yang ada pada
rekening beberapa bank dalam negeri.
18
REKSA DANA GARUDA SATU
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
(Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009)
(dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG TRANSAKSI EFEK
Piutang transaksi efek merupakan piutang kepada PT Makindo Securities (pihak hubungan
istimewa) yang terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan efek melalui perantara
pedagang efek.
6. PIUTANG BUNGA
Piutang bunga merupakan piutang bunga atas deposito berjangka.
7. PAJAK DIBAYAR DI MUKA
Pajak dibayar di muka merupakan Pajak Bunga Sertifikat Bank Indonesia.
8. HUTANG TRANSAKSI EFEK
Hutang transaksi efek merupakan hutang kepada PT Makindo Securities (pihak
hubungan istimewa) yang terjadi sehubungan dengan transaksi pembelian efek melalui
perantara pedagang efek.
9. HUTANG PAJAK
Hutang pajak merupakan saldo hutang usaha per 31 Desember 2010 dan 2009 dengan
rincian sebagai berikut:
2010
2009
PPh Pasal 25
14.946.741
Taksiran hutang pajak penghasilan setelah dikurangi
pembayaran di muka sebesar Rp 155.617.545 (2010)
1.620.592
386.211
dan Rp 136.544.500 (2009)
Jumlah
42.219.842
14.332.952
10.
PENDAPATAN BUNGA
Deposito berjangka (termasuk Sertifikat
Bank Indonesia)
Giro
Jumlah
2010
2009
2.705.700.746
3.110.535
2.708.811.281
3.573.012.365
3.272.473
3.576.284.838
11. BEBAN JASA PENGELOLAAN INVESTASI
Beban jasa pengelolaan investasi merupakan beban yang dibayarkan kepada PT Intru
Nusantara sebagai Manajer Investasi sebesar 1,75% per tahun dari Nilai Aktiva Bersih.
1 2. BEBAN JASA KUSTODIAN
Beban jasa kustodian merupakan beban pengelolaan administrasi dan imbalan jasa
penitipan kekayaan Reksa Dana pada Deutsche Bank AG sebagai Bank Kustodian sebesar
0,25% per tahun dari Nilai Aktiva Bersih.
13. BEBAN PAJAK
Rekonsiliasi antara kenaikan aktiva bersih dari aktivitas operasi sebelum beban pajak
seperti yang disajikan dalam laporan operasi dengan taksiran penghasilan kena pajak
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut:
19
REKSA DANA GARUDA SATU
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
(Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009)
(dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kenaikan aktiva bersih dari aktivitas operasi
sebelum beban pajak
Beda tetap:
Beban untuk mendapatkan, menagih dan
memelihara pendapatan yang telah
dikenakan pajak final
(Keuntungan) kerugian yang belum
direalisasi
Keuntungan dari pelaksanaan Corporate
action perusahaan publik (insidentil)
Beban pajak
Pendapatan yang telah dikenakan pajak final:
Bunga deposito berjangka (termasuk SBI)
Giro
Keuntungan yang telah direalisasi atas
penjualan saham
Beban Lain-lain
Taksiran penghasilan kena pajak
Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan)
Beban pajak kini
25% x Rp 518.468.116 (2010)
25% x Rp 106.075.884 (2010)
28% x 50% x Rp 566.087.492 (2009)
28% x Rp 205.994.508 (2009)
Jumlah:
Pembayaran Pajak Penghasilan di muka
PPh Pasal 23
PPh Pasal 25
Jumlah
2010
2009
5.878.341.974
7.948.871.199
1.288.858.709
1.240.337.267
(1.605.801.018)
(2.895.389.855)
-
326.256.904
125.442.860
(2.705.700.746)
(3.110.535)
(3.573.012.365)
(3.272.473)
(2.228.043.539)
-
(2.471.010.462)
73.859.877
624.544.845
772.082.952
624.544.000
772.082.000
129.617.029
26.518.971
156.136.000
79.252.249
57.678.462
136.930.711
106.171.534
49.446.011
155.617.545
858.155
135.686.345
136.930.711
518.455
386.211
Taksiran Pajak Penghasilan kurang /
(lebih) bayar
Tidak ada beban pajak tangguhan pada tahun 2010 dan 2009, karena Reksa Dana tidak
mempunyai beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak.
14. IKHTISAR PEMBELIAN DAN PENJUALAN EFEK
Efek Ekuitas
Pembelian
Jumlah
Harga Beli
2010
Penjualan
Jumlah
Harga Jual
Infrastruktur, Utilitas, dan
Transportasi
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
PT Indosat Tbk.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
PT Samudera Indonesia Tbk.
PT Mitra International Resources Tbk.
PT Berlian Laju Tanker Tbk.
1.325.000 11.099.114.108
718.500 6.235.856.369
512.500 2.569.552.700 1.087.500 6.051.141.824
1.162.500 4.340.447.939 1.162.500 4.605.720.315
134.500
468.966.447
4.800.000 1.347.660.051 7.300.000 2.126.612.272
850.000
295.775.851
250.000
95.900.612
Industri Barang Konsumsi
PT Unilever Indonesia Tbk.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
PT Indofarma Tbk.
PT Gudang Garam Tbk.
217.500
150.000
7.000.000
40.000
3.541.289.162
107.500 1.796.579.656
738.812.981
150.000
749.768.425
589.737.943 8.000.000
718.582.042
1.862.009.239
40.000 1.896.839.387
Saldo dipindahkan
16.057.500
26.384.399.974 18.950.500 24.745.967.349
20
REKSA DANA GARUDA SATU
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
(Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009)
(dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pembelian
Jumlah
Harga Beli
Saldo dipindahkan
Aneka Industri
PT Astra International Tbk.
PT Selamat Sempurna Tbk.
16.057.500
2009
Penjualan
Jumlah
Harga Jual
26.384.399.974 18.950.500 24.745.967.349
418.500
107.500
22.473.425.073
109.787.985
2.280.000
475.000
1.125.000
682.500
337.500
65.000
750.000
-
4.286.644.305
942.472.202
3.326.350.356
1.880.369.903
1.230.101.684
1.193.380.358
143.626.748
-
3.142.500
695.000
1.050.000
650.000
1.875.000
65.000
2.900.000
2.090.500
6.515.836.340
1.519.028.337
2.281.562.749
1.868.691.931
8.154.727.976
1.254.928.015
496.477.720
6.497.827
2.500.000
150.394.500
2.500.000
156.587.090
306.500
487.500
400.000
1.700.000
750.000
200.000
450.000
197.500
1.735.527.466
4.211.046.001
2.401.298.851
1.254.290.130
223.586.490
731.919.900
529.388.640
118.185.012
820.500
487.500
400.000
750.000
200.000
450.000
197.500
4.112.691.540
4.357.873.285
2.452.315.660
230.161.470
753.504.812
569.425.455
126.215.170
160.000
449.500
500.000
250.000
500.000
-
2.671.908.688
2.389.868.869
208.045.725
211.554.930
611.604.300
-
29.000
117.500
400.000
250.000
374
513.828.009
1.047.309.419
196.284.890
220.695.955
29.811
Perdagangan, Jasa, dan Investasi
PT United Tractors Tbk.
PT Bakrie & Brothers Tbk.
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
225.000
7.000.000
1.753.500
3.982.822.347
612.105.615
1.408.168.772
225.166
1.000.000
1.753.500
4.230.726.510
49.818.500
1.605.500.799
Pengembang
PT Sentul City Tbk.
PT Sentul City Tbk. Warrant Seri I
PT Bakrieland Development Tbk.
PT Intiland Development Tbk.
PT Ciputra Property Tbk.
1.458.000
500.000
1.450.000
750.000
149.566.328 18.333.000
- 2.362.500
110.289.300 2.250.000
1.541.543.625 1.450.000
268.203.525 2.050.000
1.919.661.242
120.135.710
462.564.772
1.573.392.775
756.992.107
Pertanian
PT Astra Agro Lestari Tbk.
PT Bakrie Sumatra Plantation Tbk.
606.500
2.657.000
Pertambangan
PT Adaro Energy Tbk.
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.
PT Timah (Persero) Tbk.
PT Medco Energi International Tbk.
PT International Nickel Indonesia Tbk.
PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk.
PT Energi Mega Persada Tbk.
PT Energi Mega Persada Tbk. Right Exp
PT Energi Mega Persada Tbk. Warrant
Seri I
Keuangan
PT Bank Danamon Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Bukopin Tbk.
PT Himpunan Saudara 1906 Tbk.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
PT Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk.
PT Mandala Multifinance Tbk.
Industri Dasar dan Kimia
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
PT Asahimas Flat Glass Tbk.
PT Pelat Timah Nusantara Tbk.
PT Jaya Pari Steel Tbk.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
PT Arwana Citra Mulia Tbk.
Jumlah
13.295.400.186
1.269.670.475
347.607 18.413.251.382
107.500
113.536.361
657.000 14.821.726.110
4.457.000 1.676.377.579
47.549.000 102.056.948.263 73.074.147 107.324.324.654
Pada tahun 2010 dan 2009, beban komisi yang dibayarkan kepada perantara pedagang efek
masing-masing berjumlah Rp 419.008.591 dan Rp 372.009.580.
21
REKSA DANA GARUDA SATU
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
(Dengan perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009)
(dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. IKHTISAR KEUANGAN SINGKAT
Jumlah hasil investasi
Hasil investasi setelah memperhitungkan beban
pemasaran
Beban operasi
Perputaran portofolio
Persentase penghasilan kena pajak
2010
2009
8,44%
12,99%
4,78%
2,35%
1 : 0,07
12,06%
9,26%
2,57%
1 : 0,08
10,88%
Tujuan Tabel ini adalah semata-mata untuk membantu memahami kinerja masa lalu
Reksa Dana, dan bukan sebagai indikasi bahwa kinerja masa depan akan sama dengan
kinerja masa lalu.
16. KEADAAN EKONOMI
Indonesia masih mengalami dampak memburuknya ekonomi, terutama yang disebabkan
oleh depresiasi mata uang di masa lalu. Kegiatan Reksa Dana juga terpengaruh oleh
keadaan ekonomi negara, dan mungkin masih akan berlanjut di masa yang akan datang.
Namun demikian perbaikan kondisi ekonomi tersebut masih tergantung pada kebijakan
fiskal, moneter dan kebijakan lain yang diambil oleh pemerintah untuk memulihkan
keadaan ekonomi, di mana hal tersebut berada di luar kendali Manajer Investasi Reksa
Dana.
Pada saat ini, tidak mungkin untuk menentukan perkembangan ekonomi di masa yang
akan datang dan dampaknya terhadap likuiditas dan pendapatan Reksa Dana. Sehubungan
dengan kondisi ini, Manajer Investasi Reksa Dana berusaha mempertahankan tingkat
likuiditas dengan melakukan investasi di bidang yang berisiko rendah.
17. REVISI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 50 (REVISI 2006) DAN NO.
55 (REVISI 2006)
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah merevisi dan
menerbitkan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) antara lain PSAK
50 dan PSAK 55. Berikut ini ikhtisar revisi PSAK 50 dan 55.
a. PSAK No. 50 (REVISI 2006)
PSAK No. 50 (REVISI 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ,
berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi
yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi
instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban
keuangan,dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga,
dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan kewajiban
keuangan akan saling hapus.
Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan antara lain, informasi mengenai faktor
yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa yang akan
datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang
diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (REVISI 2006) ini menggantikan
PSAK No. 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu dan diterapkan secara prospektif
untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Penerapan lebih
dini diperkenankan dan diungkapkan.
b. PSAK No. 55 (REVISI 2006)
22
PSAK No. 55 (REVISI 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ,
mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, dan kontrak
pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan
definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan,
pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan
lindung nilai. PSAK No. 55 (REVISI 2006) ini menggantikan PSAK No. 55 Akuntansi
Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai , dan diterapkan secara prospektif
untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal
1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
Dengan PSAK 50 dan 55, mulai tahun 2010 maka PSAK 49 tidak diberlakukan lagi.
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar ini pada laporan keuangan.
XII. PERSYARATAN DAN TATA CARA
PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
1.
Tata Cara Pemesanan
Pemesanan pembelian Unit Penyertaan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
serta persyaratan yang tercantum dalam Prospektus dan Formulir Pemesanan dan Pembukaan
Rekening. Para pemodal yang ingin membeli Unit Penyertaan GARUDA SATU harus mengisi
Formulir Pemesanan dan Pembukaan Rekening yang dapat diperoleh dari Manajer Investasi,
Bank Kustodian atau dari Agen Penjualan yang ditunjuk oleh Manajer Investasi.
Setelah Formulir Pemesanan dan Pembukaan Rekening diisi oleh pemodal, dapat diserahkan
kepada Manajer Investasi, Bank Kustodian atau Agen Penjualan dengan melampirkan fotokopi
Bukti Jati Diri (KTP/Paspor untuk Perorangan dan Anggaran Dasar serta Bukti Jati Diri Pejabat
yang berwenang untuk Badan Hukum) yang masih berlaku serta melampirkan bukti transfer/
pembayaran untuk pembelian GARUDA SATU.
Jumlah Unit Penyertaan yang dibeli akan dihitung menurut Nilai Aktiva Bersih per Unit
Penyertaan pada akhir hari diterimanya pembayaran.
2.
Batas Minimum dan Maksimum Pembelian Unit Penyertaan
Minimum investasi awal GARUDA SATU adalah Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu
rupiah) dan pemesanan Unit Penyertaan untuk investasi selanjutnya ditetapkan minimum sebesar
Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Batas maksimum pembelian GARUDA
SATU bagi setiap pemesanan oleh masing-masing pemegang Unit Penyertaan adalah sebesar
1% (satu persen) dari jumlah Unit Penyertaan yang dikeluarkan.
3.
Harga Pembelian Unit Penyertaan
Harga pembelian Unit Penyertaan berdasarkan atas Nilai Aktiva Bersih per Unit yang ditetapkan
pada akhir hari bursa yang bersangkutan. Bagi dana yang diterima di Bank Kustodian sampai
pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat akan diproses berdasarkan Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana yang bersangkutan pada akhir hari bursa tersebut. Jika dana diterima oleh Bank
Kustodian setelah pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat, akan diproses berdasarkan
Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana yang bersangkutan pada akhir hari bursa berikutnya.
4.
Syarat Pembayaran
Pembayaran dapat dilakukan dengan menggunakan cek, giro, pemindahbukuan, wesel bank
atau transfer telegrafis dalam mata uang rupiah.
Untuk pembayaran yang menggunakan cek atau giro, maka cek atau giro tersebut harus
merupakan cek atau giro atas nama pemilik atau pihak yang mengajukan (menandatangani)
Formulir Pemesanan dan Pembukaan Rekening GARUDA SATU. Cek atau giro tersebut
harus ditulis/ditujukan kepada Deutsche Bank AG, cabang Jakarta, Indonesia, Cq. Reksa Dana
GARUDA SATU.
23
Transfer atau pemindahbukuan harap ditujukan ke rekening GARUDA SATU sebagai berikut:
Rekening
Nomor
Pada Bank
:
:
:
Reksa Dana GARUDA SATU
00.90001.00.0
DEUTSCHE BANK AG, Cabang Jakarta
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk transfer atau pemindahbukuan sehubungan dengan
pembayaran tersebut merupakan tanggung jawab pemodal.
5.
Persetujuan Manajer Investasi dan Bank Kustodian
Manajer Investasi dan Bank Kustodian dapat menerima atau menolak Pemesanan Pembelian
Unit Penyertaan secara keseluruhan atau sebagian. Selanjutnya Bank Kustodian akan
mengirimkan surat Konfirmasi Pembelian/Penjualan Unit Penyertaan selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari bursa setelah tanggal Formulir Pemesanan dan Pembukaan Rekening disetujui
oleh Manajer Investasi dan diterima oleh Bank Kustodian.
XIII. PERSYARATAN DAN TATA CARA
PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
1.
Permohonan Penjualan Kembali Unit Penyertaan
Pemegang Unit Penyertaan dapat menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan
yang dimilikinya dengan mengisi Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan GARUDA
SATU. Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU tersebut menyatu
dengan Surat Konfirmasi Pembelian/Penjualan Unit Penyertaan. Formulir tersebut ditujukan
kepada Bank Kustodian atau Manajer Investasi atau agen penjualan yang ditunjuk oleh Manajer
Investasi.
Permohonan ini harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan serta persyaratanpersyaratan yang tercantum dalam Prospektus ini dan dalam Formulir Penjualan Kembali Unit
Penyertaan GARUDA SATU. Permohonan penjualan kembali Unit Penyertaan yang
menyimpang dari ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan tersebut di atas tidak
dilayani.
Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU tersebut harus dilengkapi dengan
fotokopi Bukti Jati Diri (KTP/Paspor untuk perorangan dan Anggaran Dasar serta Bukti Jati
Diri pejabat yang berwenang untuk Badan Hukum) yang masih berlaku.
Terhadap setiap penjualan kembali akan dikenakan Perhitungan Nilai Net NAB pada Penjualan
Kembali yang besarnya berkaitan dengan periode kepemilikan Unit Penyertaan sebagai berikut:
-
Periode kepemilikan kurang dari 12 bulan
: 2,50% dari nilai Penjualan Kembali
-
Periode kepemilikan 12 bulan sampai
kurang dari 18 bulan
: 2,00% dari nilai Penjualan Kembali
-
Periode kepemilikan 18 bulan atau lebih
: 1,00% dari nilai Penjualan Kembali
Perhitungan Nilai Net NAB pada Penjualan Kembali (Perhitungan Nilai Net NAB pada
Redemsi) tidak dibebankan jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.
Penjualan kembali dilakukan oleh Pemegang Unit dengan tujuan untuk direinvestasikan
kembali dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari bursa setelah dana penjualan kembali dikirimkan kepada pemegang unit.
2.
Jumlah reinvestasi tidak kurang dari nilai pembelian awal unit yang bersangkutan atau
tidak kurang dari hasil redemsi, mana yang lebih rendah.
3.
Reinvestasi dilakukan:
a. atas nama pemegang unit yang menjual kembali dan/atau pihak lain yang ditunjuk
oleh pemegang unit, dan/atau
b. ke Reksa Dana lain yang Manajer Investasinya sama dengan Manajer Investasi
Reksa Dana GARUDA SATU.
24
4.
Menyertakan surat keterangan pada saat mengajukan redemsi yang menyatakan
rencana melakukan penjualan kembali dan mereinvestasikan kembali dalam jangka
waktu 15 (lima belas) hari bursa.
Dana yang dikreditkan ke investor dari hasil redemsi untuk diinvestasikan kembali dalam
waktu 15 (lima belas) hari bursa adalah sejumlah nilai redemsi dikurangi Perhitungan Nilai
Net NAB pada penjualan kembali yang akan ditahan selama dana yang dikreditkan tersebut
belum direinvestasikan kembali.
Dana yang direinvestasikan adalah sebesar dana yang dikreditkan oleh investor dari hasil redemsi
tersebut ditambah dengan Perhitungan Nilai Net NAB pada penjualan kembali yang ditahan
sebelumnya.
Beban biaya reinvestasi sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam prospektus ini.
Manajer Investasi maupun Bank Kustodian berhak untuk menerima atau menolak permohonan
penjualan kembali Unit Penyertaan secara keseluruhan atau sebagian untuk melindungi
kepentingan pemegang Unit Penyertaan. Manajer Investasi dapat membatasi jumlah Unit
Penyertaan yang dicairkan pada satu hari transaksi sampai dengan 10% (sepuluh persen) dari
Nilai Aktiva Bersih pada hari itu. Permintaan pencairan berkenaan dengan semua Unit
Penyertaan yang tidak dicairkan pada hari itu akan dianggap diterima pada hari transaksi
berikutnya.
2.
Batasan Minimum Penjualan Kembali
Batasan minimum penjualan kembali Unit Penyertaan adalah sebesar Rp 250.000,00 (dua
ratus lima puluh ribu rupiah). Manajer Investasi dapat meminta kepada pemegang unit untuk
mencairkan kepemilikan Unit Penyertaannya jika nilainya kurang dari Rp 250.000,00 (dua
ratus lima puluh ribu rupiah).
3.
Batasan Penjualan Kembali
Tidak terdapat batasan maksimum penjualan kembali Unit Penyertaan. Apabila Bank Kustodian
menerima atau menyimpan permintaan penjualan kembali Unit Penyertaan lebih dari 10%
(sepuluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih dalam satu hari, maka kelebihan tersebut akan diproses
dan dibukukan serta dianggap sebagai permohonan penjualan kembali pada hari bursa
berikutnya yang ditentukan berdasarkan metode FIFO.
Pengembalian dana hasil penarikan atau pencairan Unit Penyertaan akan ditransfer langsung
ke rekening pemegang Unit Penyertaan. Biaya transfer akan menjadi beban dari pemegang
Unit Penyertaan. Pembayaran di wilayah Republik Indonesia akan dilakukan tidak lebih lama
dari 7 (tujuh) hari bursa setelah Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU
diterima oleh Bank Kustodian secara lengkap dan benar.
4.
Harga Penjualan Kembali Unit Penyertaan
Harga penjualan kembali Unit Penyertaan ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per
Unit Penyertaan pada hari bursa yang bersangkutan.
Bagi Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU yang diterima dan
disetujui sampai dengan pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat, oleh Bank Kustodian
akan diproses berdasarkan Nilai Aktiva Bersih GARUDA SATU pada akhir hari bursa yang
bersangkutan.
Bagi Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan GARUDA SATU yang diterima dan
disetujui oleh Bank Kustodian setelah pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat, maka
harga penjualan kembali Unit Penyertaan didasarkan pada Nilai Aktiva Bersih GARUDA
SATU pada akhir hari bursa berikutnya. Bank Kustodian akan memproses formulir ini dan
membukukannya sebagai permohonan penjualan kembali pada hari berikutnya yang ditentukan
berdasarkan metode First In First Out (FIFO).
25
XIV. PENYEBARLUASAN
PROSPEKTUS DAN FORMULIR
PEMESANAN PEMBELIAN UNIT
PENYERTAAN
Informasi tambahan mengenai Reksa Dana GARUDA SATU, Prospektus dan Formulir
Pemesanan dan Pembukaan Rekening dapat diperoleh pada alamat berikut:
PT INTRU NUSANTARA :
Wisma GKBI Lantai 38
Jl. Jend. Sudirman No. 28
Jakarta 10210
Telp.: (62-21) 5722708, 5722709 (hunting)
Fax.: (62-21) 5722710
SENTRA INVESTASI MAKINDO
Wisma GKBI Lantai Mezzanine - B
Jl. Jend. Sudirman No. 28
Jakarta 10210
Telp.: (62-21) 5722111
Telepon Bebas Pulsa: 0 - 800 - 1821 - 600
Fax.: (62-21) 5722550, 5722551
26
Download