BULETIN KARST GUNUNGSEWU

advertisement
BULETIN KARST
GUNUNGSEWU
Edisi 2, Vol. 1, November 2013
Topik Utama
Kerawanan Tsunami di Wilayah Kepesisiran
Kawasan Karst Gunungsewu
Berdasarkan data dari National Geophysical Data Centre (2005)
dan Marfai dkk. (2008), selama 4.006 tahun (Tahun 2000 sebelum
masehi sampai dengan Tahun 2006) kejadian tsunami di Wilayah
Kepesisiran Selatan Pulau Jawa telah terjadi sebanyak 33 kali. Bahkan,
dalam kurun waktu antara Tahun 1629 sampai dengan Tahun 2006 telah
terjadi 9 kali kejadian tsunami di Pantai Selatan Jawa, yakni pada tahun;
1818, 1840, 1859, 1904, 1921, 1925, 1957, 1994, dan 2006 (Marfai
dan Cahyadi, 2012).
Buletin Karst Gunungsewu, Edisi 2, Vol. 1. November 2013
Kerawanan Tsunami di Wilayah Kepesisiran
Kawasan Karst Gunungsewu
Ahmad Cahyadi, Jurusan Geografi Lingkungan
F a k u l t a s G e o g r a f i U n i v e r s i t a s G a d j a h M a d a Yo g y a k a r t a
Tsunami dan Kejadiannya di Indonesia
Letak geografis Indonesia yang terletak di antara pertemuan tiga lempeng tektonik besar dunia
telah menyebabkan Indonesia menjadi bagian dari “Ring of Fire”. Zona pertemuan lempeng tektonik yang
saling bertumbukan (Subduction Zone) merupakan wilayah yang sering mengalami gempa bumi. Beberapa
gempa bumi yang disertai dengan deformasi lapisan kerak bumi seringkali menimbulkan tsunami dengan
berbagai besaran dan tingkat kerusakan tertentu pada wilayah kepesisiran.
Tabel 1. Kejadian Tsunami di Indoensia
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Tahun
Lokasi kejadian Tsunami
1833
Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung
1883
Gunung Krakatau
1938
Kepulauan Kai-Laut Banda
1967
Tinambung
1968
Tambu, Sulawesi Tengah
1977
Sumbawa
1992
Flores
1994
Banyuwangi
1996
Toli-toli
1996
Biak, Papua
2000
Kepulauan Banggai
2004
Nangroe Aceh Darussalam
2006
Pangandaran, Jawa Barat
2010
Kepulauan Mentawai
Sumber: VSI (2006); Marfai dan Cahyadi (2012)
Jumlah Korban
Meninggal
tidak ada data
± 36.000
tidak ada data
58
200
161
2.080
377
9
166
50
± 250.000
600
456
“Selama Tahun 2000 sebelum masehi sampai dengan tahun 2006 telah terjadi
33 kali kejadian tsunami di Wilayah Kepesisiran Selatan Pulau Jawa, dan
selama Tahun 1926 sampai dengan Tahun 2006 telah terjadi 9 kali kejadian
tsunami di wilayah tersebut”
Page 1
Buletin Karst Gunungsewu, Edisi 2, Vol. 1. November 2013
Dampak Posisi Wilayah Kepesisiran Kawasan Karst Gunungsewu
Terhadap Kerawanan Tsunami
Posisi Wilayah Kepesisiran Kawasan Karst Gunungsewu ini memiliki kerawanan tinggi terhadap
tsunami. Kondisi ini disebabkan Wilayah Kepesisiran Kawasan Karst Gunungsewu menghadap ke
Samudera Hindia, di mana pada lokasi tersebut terdapat zona penunjaman lempeng Samudera HindiaAustralia yang menyusup di bawah lempeng Benua Eurasia (Sutikno, 2009, Mardiatno dkk, 2009). Selain
itu, zona penunjaman di Selatan Wilayah Kepesisiran Kawasan Karst Gunungsewu merupakan celah
seismik/seismic gap yang berpotensi mengalami gempa besar (Marfai dkk. 2012). Celah seismik adalah
wilayah yang terletak pada lokasi yang berpotensi mengalami gempa, di mana daerah di sekitarnya
telah mengalami gempa sedangkan pada wilayah tersebut belum terjadi gempa. Penyimpanan energi
dalam waktu yang lama akan menyebabkan wilayah tersebut berpotensi mengalami gempa yang besar
diikuti dislokasi di bawah permukaan laut. Kondisi tersebut dapat menimbulkan tsunami.
Gambar 1. Celah Seismik di Selatan Wilayah Kepesisiran Kawasan Karst Gunungsewu
(Marfai dan Cahyadi 2012)
Page 2
Buletin Karst Gunungsewu, Edisi 2, Vol. 1. November 2013
Tipologi Wilayah Kepesisiran dan Dampaknya Terhadap Kerawanan
Tsunami
Berdasarkan tipologi (bentuk) wilayah kepesirannya, maka kerawanan tsunami di Wilayah
Kepesisiran Kawasan Karst Gunungsewu dapat dibagi menjadi dua kategori. Kategori pertama adalah
Wilayah Kepesisiran dengan tipologi tebing terjal cliff (asal proses struktural, dan geolombang) yang
memiliki kerawanan tsunami rendah. Kedua tipologi wilayah kepesisiran yang berbentuk teluk dengan
gisik (material endapan marin) dengan kerawanan tsunami yang tinggi. Hasil pemodelan tsunami di
Pantai Sadeng misalnya, menunjukkan bahwa pada ketinggian tsunami 6 meter saja, maka seluruh
permukiman yang terdapat di lokasi tersebut akan tenggelam (Cahyadi dkk, 2012).
Gambar 2. Skenario Bencana Tsunami dan peta Kerawanan Tsunami di Pantai Sadeng (Cahyadi dkk, 2012)
Page 3
Buletin Karst Gunungsewu, Edisi 2, Vol. 1. November 2013
Gambar 3. Pantai Sundak dengan Kerawanan Tsunami yang Tinggi
Gambar 4. Tanjung Krinjingan di Kabupaten Wonogiri Memiliki Kerawanan Tsunami yang Rendah
Page 4
Buletin Karst Gunungsewu, Edisi 2, Vol. 1. November 2013
Pustaka
Cahyadi, A.; Afianita, I.; Gamayanti, P. dan Fauziyah, S. 2012. Evaluasi Tata Ruang Pesisir Sadeng
Gunungkidul: Perspektif Pengurangan Risiko Bencana. Makalah dalam Seminar Nasional
Sustainable Culture, Architecture and Nature ke-3 Tahun 2012. Program Studi Arsitektur Fakultas
Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 15 Mei 2012.
Mardiatno, D.; Marfai, M.A. dan Sartohadi J. 2009. Multi-risks of disasters in Cilacap City, Indonesia.
Proceeding International Coastal Conference, Nagoya Jepang, 23-25 Februari 2009. Hal: 6-14.
Marfai, M.A; King, Lorenz; Singh, Lalan Prasad; Mardiatno, Djati; Sartohadi, Junun; Hadmoko, Danang
Sri; dan Dewi, Anggraini. 2008. Natural hazards in Central Java Province, Indonesia: an
overview. Environmental Geology, Vol. 56. Hal: 335–351.
Marfai, M.A. dan Cahyadi, A. 2012. Penentuan Tipologi Pesisir Rawan Tsunami di Provinsi D.I. Yogyakarta
Berdasarkan Analisis Regional Dan Local Site Effect. Jurnal Spatial, Edisi Desember 2012, Hal 1-6.
Marfai, M.A.; Cahyadi, A.; Sekaranom, A.B.; dan Nucifera, F. 2012. Pemetaan Risiko Bencana Tsunami
Menggunakan Sistem Informasi Geografis di Pesisir Sadeng, Kabupaten Gunungkidul. Laporan
Penelitian. Magister Perencanaan Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai, Fakultas
Geografi, Universitas Gadjah Mada.
National Geophysical Data Centre. 2005. Tsunami Run-ups Where All Records Returned. Diakses Oleh
Ahmad
Cahyadi
Tanggal
15
September
2006
Pukul
18.30
WIB
dari
Paula.Dunbar@Noaa.Gov.NOAA-Satelite-and-Information-Service-Natural-Hazard
Sutikno. 2009. Indonesia Negeri 1001 Bencana. Makalah dalam Seminar Sistem Informasi Kebencanaan
Sebagai Sebuah Kearifan di Negeri 1001 Bencana. Environmental Geography Srudent Association
(EGSA) Fakultas Geografi UGM Yogyakarta, 3-5 Desember 2009.
VSI. 2006. Pengenalan Tsunami. Diakses oleh Ahmad Cahyadi Tanggal 28 Juli 2005, Pukul 11.00 WIB
dari http://merapi.vsi.esdm.go.id/?static/tsunami/pengenalan.htm
Redaksi menerima tulisan yang membahas tentang lingkungan kawasan karst di Gunungsewu ataupun di
lokasi lain di Indonesia. Makalah tidak dibatasi halaman, dan dikirimkan melalui email kepada redaksi
dengan format .doc atau .docx
Redakasi:
Ahmad Cahyadi ([email protected])
Diterbitkan Oleh:
Karst Student Forum (KSF) Fakultas Geografi UGM ([email protected])
Bulaksumur, Sleman, D.I. Yogyakarta 55281
Page 5
Download