CIRI-CIRI ANAK TUHAN Jika hari ini kita dipanggil Tuhan, apakah kita yakin bahwa kita pasti masuk Sorga ? Kita tahu bahwa yang akan masuk Sorga adalah anak-anak Tuhan, bukan sekedar orang yang suka datang ke gereja. Karena itu menjadi penting bagi kita untuk mengetahui apakah kita anak Tuhan atau bukan, karena jika kita ternyata bukan anak Tuhan, maka kita tidak akan masuk Sorga malahan kita akan masuk neraka. Jika kita ingin mengetahui apakah seseorang adalah orang Kristen atau bukan, maka hal itu tidak terlalu sulit untuk mengetahuinya, misalnya dengan melihat KTP orang tersebut atau apakah orang itu suka ke gereja atau tidak. Jika ingin lebih yakin lagi, maka kita bisa mengecek apakah orang tersebut terdaftar sebagai anggota suatu gereja atau bahkan dengan mengecek apakah ybs sudah dibaptis atau belum. Namun tidak sedemikian mudah untuk menilai apakah seseorang adalah anak Tuhan atau bukan.Memang Alkitab mencatat bahwa Tuhan memberikan tanda pada setiap anak Tuhan, namun sebagai manusia kita tidak bisa melihat tanda tersebut.Demikian juga kita tidak bisa melihat Roh Kudus yang ada di dalam hati kita. 2Kor 1:22 memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita. Jika demikian apakah kita tidak bisa mengetahui apakah kita anak Tuhan atau bukan ? Alkitab kita luar biasa, Tuhan Yesus menjelaskan dengan rinci ciri-ciri dari anak Tuhan. Mari kita baca Mat 7:21-23 : Mat 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Ketiga ayat tersebut menekankan satu hal yaitu ayat 21 yang diulang dan dijelaskan lagi di ayat 22-23. Jika Tuhan Yesus merasa perlu untuk mengulang dan menjelaskan sampai dua kali, maka tentulah ini suatu masalah yang Tuhan Yesus anggap serius. Kita mengerti di ayat 23 “Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"bahwa orang-orang ini ditolak masuk Kerajaan Sorga atau dengan kata lain masuk neraka. Mari kita analisa orang-orang seperti apakah mereka ini. Dari ayat-ayat tersebut jelas bahwa mereka adalah orang yang mengenal Tuhan atau setidaknya MERASA MENGENAL TUHAN. Karena jika mereka tidak mengenal maka mereka tidak bisa memanggilnama Tuhan, sama seperti jika kita melihat seseorang di tempat umum misalnya, jika kita tidak mengenal orang tersebut, maka kita tidak akan bisa menyebut atau memanggil nama orang tersebut. Kalau kita perhatikan, sebenarnya mereka bukan hanya merasa mengenal, bahkan merasa dekat dan akrab dengan Tuhan yang dibuktikan dengan kata “berseru dan Tuhan, Tuhan”. Jika kita tidak mengenal seseorang dengan dekat, maka kemungkinan kita tidak akan berani memanggil orang tersebut dengan suara yang keras dan berulang-ulang. Mungkin kita akan mendekati orang tersebut dan memanggil nama orang tersebut dengan suara biasa saja. Selain itu di ayat 22 dijelaskan bahwa “Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?” Mereka rupanya bukan hanya merasa akrab dengan Tuhan, tapi secara manusia bisa dianggap orang-orang yang hebat atau dipakai Tuhan dengan luar biasa karena mereka bernubuat demi nama Tuhan, mengusir setan demi nama Tuhan dan mengadakan banyak mujizat demi nama Tuhan. Hebat sekali ! Saya tidak tahu apakah ada diantara kita yang pernah bernubuat demi nama Tuhan, mengusir setan demi nama Tuhan dan mengadakan banyak mujizat demi nama Tuhan ? Mungkin sebagian besar dari kita belum pernah melakukan hal-hal tersebut. Jika merekayang luar biasa seperti itu akhirnya masuk neraka, lalu bagaimana dengan kita ? Kalau kita teliti, sebenarnya kunci utama mengapa orang-orang ini ditolak masuk Kerajaan Sorga ada di ayat 23 “ Aku tidak pernah mengenal kamu! “ Dari ayat tersebut kita mengerti bahwa anak Tuhan bukanlah sekedar kita mengenal dan menganggap Tuhan sebagai Bapa kita tapi yang lebih utama adalah apakah Tuhan mengenal kita dan menganggap kita sebagai anak-Nya atau bukan ! Oleh karena itu jika kita ingin tahu apakah Tuhan Yesus mengenal kita dan menganggap kita sebagai milik kepunyaan-Nya atau bukan, kita perlu mempelajari seperti apakah ciri-ciri orang yang dikenal Tuhan. Ciri-ciri tersebut dijelaskan di Yoh 10:1-16 tentang “Gembala yang baik” Yoh 10:1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; 2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. 3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. 4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. 5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." 6 Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. 7 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. 8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. 9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. 10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. 11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; 12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. 13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan dombadomba itu. 14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku 15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. 16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala. Sama seperti Mat 7:21-23 dimana terjadi pengulangan, maka di perumpamaan Gembala yang baik juga terjadi pengulangan yaitu ayat 1-5 yang diulang dan dijelaskan lebih rinci di ayat 7-16. Ayat 1-2 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; 2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. Dijelakan lebih lanjut di ayat “7 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. 8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. 9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. 10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. 11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;” Ayat-ayat ini menjelaskan mengenai “pintu” yaitu pintu menuju keselamatan.Dengan jelas disampaikan bahwa Yesuslah pintu keselamatan itu dan mereka yang menyatakan memberi jalan keselamatan tanpa melalui pintu/Yesus, sesungguhnya mereka hanyalah pencuri dan perampok (ay 1). Mengapa Yesus bisa menjadi satu-satunya pintu ?Karena Yesus dan hanya Yesus yang telah mati di kayu salib memberikan nyawanya untuk menebus seluruh umat manusia.“Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;”(ay 11). Selanjutnya : 3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. 4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. 14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku Ketiga ayat di atas menjelaskan hal-hal sebagai berikut : Anak Tuhan selalu mendengarkan suara Tuhan “domba-domba mendengarkan suaranya”(ay 3) Tuhan mengenal anak-anak-Nya dan ada hubungan pribadi antara Tuhan dengan anak-anak-Nya “ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar”. “Aku mengenal domba-domba-Ku”(ay 3,14) Tuhan akan menuntun anak-anak-Nya keluar dari kehidupan yang duniawi. “menuntunnya ke luar.(ay 3) Anak-anak Tuhan bukan hanya mendengar suara Tuhan tapi mengikuti Tuhan “domba-domba itu mengikuti dia”.(ay 4) Anak-anak Tuhan mengenal suara/firman Tuhan dan mengenal pribadi Tuhan ,“karena mereka mengenal suaranya”. “dan dombadomba-Ku mengenal Aku”(ay 4,14) Jika kita perhatikan ciri-ciri anak Tuhan tersebut, yaitu mendengar suara/Firman Tuhan, punya hubungan pribadi dengan Tuhan, dituntun oleh Tuhan , ikut Tuhan dan mengenal firman serta pribadi Tuhan , maka menurut saya kuncinya dimulai dari ciri yang ke lima yaitu “Anak-anak Tuhan mengenal suara/firman Tuhan dan mengenal pribadi Tuhan”. Apa arti mengenal firman Tuhan dan mengenal pribadi Tuhan ? Mengenal firman Tuhan artinya mengenal segala hukum serta perintah Tuhan, sedangkan mengenal pribadi Tuhan adalah mengenal Tuhan sebagai suatu pribadi dan mengenal segala sifat dan kebesaran-Nya. Sehingga ciri pertama dari seorang anak Tuhan adalah: “Kita mengenal pribadi Tuhan dan mengenal segala hukum serta perintahNya.” Apakah kita mengenal pribadi Tuhan dan segala hukum serta perintah-Nya ? Kita ambil beberapa contoh : Tuhan adalah maha kasih. Mzm 36:6 Ya TUHAN, kasih-Mu sampai ke langit, setia-Mu sampai ke awan. Mzm 25:6 Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu, ya TUHAN, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Rm 8:39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Seperti apa kasih Allah yang maha besar itu ? Apakah itu berarti kita boleh berbuat dosa semaunya, karena Allah pasti mengampuni ? Allah juga adalahmurah hati. Mzm 30:5 (30-6) Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai. Luk 6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." Seperti apa Allah yang murah hati itu ? Apakah karena Allah murah hati, maka kita bisa menganggap Allah adalah murahan, sehingga kita berani masuk gereja yang adalah “Rumah Allah” dengan penampilan dan sikap yang semaunya ? Makan, minum di gereja, ngobrol bahkan main game di Rumah Tuhan ? Allah kita adalah Allah yang maha kudus. Yes 5:16 Tetapi TUHAN semesta alam akan ternyata maha tinggi dalam keadilan-Nya, dan Allah yang maha kudus akan menyatakan kekudusan-Nya dalam kebenaran-Nya. Bagaimana kita harus menyikapi kemahakudusan Tuhan ? 1 Pet1:14 Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, 15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, 16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. 17 Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini. 18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Selain masih banyak atribut Tuhan yang lain, kita juga harus mengenal segala hukum dan perintahTuhan ? Bagaimana seharusnya sikap kita ketika masuk rumah Tuhan. Ibr 12:28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Apa itu pelayanan dan bagaimana kita harus menyikapi dan melakukannya. 1 Pet 4:10 Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. 11 Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin. Apakah tugas yang paling utama yang Tuhan perintahkan kepada kita selama kita hidup di dunia ini ? Pkh 12: 13-14 Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat. Bagaimana kita harus menjalani kehidupan kita sebagai anak Tuhan ? Flp 2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, Apakah semua makanan halal ? Mrk 7:18-19 Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. Dan masih sangat banyak hukum Tuhan dan perintah Tuhan lain yang harus kita mengerti. Mungkin cukup banyak dari kita yang merasa telah mengenal Tuhan, hukum serta perintah-Nya. Sampai seberapa kita harus mengenal pribadi Tuhan, hukum serta perintahNya ? 5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." Ayat di atas menjelaskan bahwa kita harus mengenal pribadi Tuhan dan hukum serta perintah-Nya sampai kita bisa membedakan antara hukum dan perintah Tuhan dengan yang bukan. Atau dengan kata lain sampai kita bisa membedakan antara firman Allah dan bukan atau antara ajaran Tuhan dan ajaran sesat. Mengapa kitaharus mengerti sampai bisa membedakan antara Firman dan ajaran sesat ? Karena Tuhan tahu pasti bahwa sangat banyak nabi-nabi dan ajaran-ajaran palsu yang akan menyesatkan banyak anak Tuhan apalagi di akhir zaman ini. Mat 7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Mat 24:11 Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Mat 24:24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizatmujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Bagaimana kita bisa mengenal pribadi Allah dan segala hukum serta perintah-Nya ? Kita bisa mengenal Allah dan hukum serta perintah-Nya dari khotbahkhotbah yang disampaikan oleh hamba-Nya.Karena itu kita harus mempersiapkan hati kita untuk sungguh-sungguh mendengarkan firmanNya.Berdoa sungguh-sungguh pada Tuhan agar Roh Kudus membimbing dan memberikan pengertian pada kita. 1Kor 2:10 Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. 11 Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. 12 Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. 13 Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. 14 Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. 15 Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. Kita juga bisa belajar untuk mengenal lebih dalam pribadi Allah dan segala hukum serta perintah-Nya dari buku-buku, namun yang terbaik adalah dari Alkitab. Karena Allah dan segala hukum serta perintah-Nya ada di Alkitab. Kita tidak perlu kuatir bahwa kita tidak mengerti akan isinya karena seperti dijelaskan di 1 Kor 2 di atas, jika kita anak Allah, maka Roh Allah sendiri yang akan menjelaskan kepada kita bahkan sampai kepada hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Bagaimana kita harus membaca Alkitab ? Membaca Alkitab adalah membaca dari “Kejadian sampai Wahyu” tanpa ada yang diloncat. Kenapa harus dari Kejadian sampai Wahyu ? Karena Alkitab adalah satu kesatuan. Kenapa tidak boleh diloncat ? Karena tidak ada satu ayat, kata bahkan tanda baca sekalipun yang tidak ada artinya. Dari penjelasan mengenai ciri pertama dari anak Tuhan, kita mengerti bahwa ciri seorang anak Tuhan bukan ditentukan sudah seberapa lama kita ke gereja, seberapa sering kita ke gereja, seberapa aktif kita di gereja , seberapa banyak persembahan yang kita berikan dan setinggi apa posisi kita di gereja. Tapi seberapa kita mengenal Allah, hukum serta perintah-Nya. Ketika saya remaja, saya ingat ada istilah “orang yang mengenal Tuhan” sebagai istilah untuk anak-anak Tuhan.Bukan sekedar telah ke gereja, melainkan telah mengenal Tuhan. Kita adalah anak Tuhan dan Tuhan adalah Bapa kita : Rm 8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Dari status tersebut, tentunya menjadi suatu konsekuensi bahwa kita harus mengenal Bapa. Karenanya menjadi pertanyaan bila kita sebagai anak Bapa tapi tidak mengenal Bapa dan sebagai anak Bapakita tidak memiliki kerinduan untuk lebih mengenal Bapa. Kita sering mendengar banyak kisah bagaimana seorang anak yang lahir dan ditinggal ayah atau ibunya berjuanguntuk mencari dan mengenal orang tua mereka. Saya pernah menonton sebuah film yang mengisahkan bagaimana seorang anak yang tinggal dengan ibunya di Vietnam mencoba mencari ayahnya yang berkebangsaan Korea.Anak ini meninggalkan negerinya menuju Korea, suatu tempat yang tidak dikenalnya untuk mencari ayahnya.Ia mencari ayahnya bukan untuk meminta pertanggungjawaban ayahnya tapi hanya sekedar ingin melihat wajah ayahnya. Jika kita menganggap diri kita “anak Tuhan”, adakah kerinduan kita untuk lebih mengenal Tuhan yang adalah Bapa kita ? Adakah kerinduan kita untuk membaca Alkitab, untuk merenungkan dan melaksanakannya dalam kehidupan kita ? Maz 1:1-2 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Mzm 63:7 Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam,8 sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. Mzm 119:27 Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib. Flp 3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, 2Ptr 3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya. Bila sampai saat ini kita tidak memiliki kerinduan untuk lebih mengenal Bapa, tidak ada kerinduan untuk membaca Alkitab, maka seharusnya kita bertanya pada diri sendiri “Benarkah saya anak Tuhan” ? Atau kita sebenarnya HANYA MERASA sebagai anak Tuhan sama seperti orangorang yang berseru Tuhan, Tuhan . Atau dengan dengan istilah yang lebih sederhana, mungkinkah kita sebenarnya hanyalah PENGUNJUNG GEREJA karena bagaimana mungkin kita ini anak Tuhan jika tidak ada kerinduan untuk mengenal Tuhan ? Anak Tuhan harus mengenal Tuhan dan segala hukum dan perintah Tuhan sebenarnya disampaikan oleh Tuhan Yesus dalam kesempatan-kesempatan lain, misalnya : Mat 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Kerajaan Allah adalah Allah beserta segala kebesaran-Nya, sedangkan kebenarannya adalah hukum dan perintah Allah karena hanya hukum dan perintah Allah yang benar, tidak ada yang lain. Kata “carilah dahulu…., maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” mengandung pengertian agar kita MENGUTAMAKAN untuk mengenal Allah dan segala hukum serta perintah-Nya melebihi yang lain, karena Tuhan akan menambahkan apa yang kita butuhkan bilamana kita mengenal Tuhan dan segala hukum serta perintah-Nya. Dalam perjanjian lama “mengenal Allah dan hukum serta perintah-Nya” menggunakan istilah “takut akan Tuhan”. Ul 10:12 "Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, Ul 31:12 Seluruh bangsa itu berkumpul, laki-laki, perempuan dan anakanak, dan orang asing yang diam di dalam tempatmu, supaya mereka mendengarnya dan belajar takut akan TUHAN, Allahmu, dan mereka melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini, Apa arti takut akan Tuhan ? Kalau boleh saya membuat sebuah perbandingan : Apa arti “takut akan Polisi ?” Takut akan Polisi mengandung 3 syarat, yaitu : 1. Kenal ciri-ciri Polisi : Bagaimana kita bisa takut Polisi bila kita tidak tahu seperti apa Polisi itu, karena tidak semua yang berseragam adalah Polisi. Ada anggota-anggota ormas tertentu yang berseragam. Ada juga mereka yang berseragam tapi dari angkatan bersenjata misalnya. 2. Kenal tanda-tanda lalu lintas, hukum-hukum yang berlaku serta halhal yang diperintahan oleh Polisi . 3. Taat : setelah kita mengenal Polisi dan peraturannya, maka kita taat pada perintah yang diberikan oleh Polisi. Demikian juga takut akan Tuhan dimulai dari mengenal Tuhan, mengenal segala hukum dan perintah-Nya dan kemudian taat. Karena bagaimana mungkin kita bisa taat bila kita tidak mengenal Tuhan dan hukum serta perintah-Nya ? Ciri kedua dari anak-anak Tuhan adalah mengikuti Tuhan “dombadomba itu mengikuti dia”. Apa arti mengikuti Tuhan ? Mengikuti Tuhan berarti tidak mengikuti keinginan diri kita sendiri tapi mengikuti keinginan Tuhan. Apa keinginan diri kita ? Keinginan diri kita adalah keinginan daging, yaitu : Gal 5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, 20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, 21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Artinya bila kita sebagai anak Tuhan masih melakukan hal-hal seperti di atas, tidak ada perubahan dalam hidup kita, dahulu sebelum menjadi orang Kristen melakukan percabulan, sekarang setelah menjadi orang Kristen pun masih melakukan percabulan, dahulu menyembah berhala, sekarang pun masih menyembah berhala, dahulu sering berselisih, sekarang pun masih sering berselisih, dahulu mabuk-mabukan, sekarang pun masih mabukmabukandan yang lainnya, maka sangat mungkin kita bukan anak Tuhan walau sering ke gereja sekalipun. Karena kita tidak menjadi pengikut Kristus, oleh sebab itu ayat 21 memberikan peringatan bahwa “, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” Mengapa mereka tidak dapat masuk dalam Kerajaan Allah atau akan masuk neraka, karena jika kita masih hidup dalam kedagingan, maka kita bukanlah anak Allah, karena begitu kita menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita pada saat itu kita sudah mati terhadap dosa. Rm 6:1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? 2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? 3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? 4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. 5 Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. 6 Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. 7 Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. 8 Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. 9 Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. 10 Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. 11 Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. 12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. 13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. 14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia. 15 Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak! 16 Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran? 17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. 18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. 19 Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggotaanggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan. 20 Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran. 21 Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian. 22 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. 23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Mengikuti Tuhan berarti mengikuti kehendak Tuhan yaitu hidup dipimpin oleh Roh untuk menghasilkan buah Roh. Gal 5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. 24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. 25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, 26 dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki. Ciri anak Tuhan yang ketiga adalah memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan. “iamemanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya” Kekristenan bukanlah masalah ritual tapi masalah hubungan pribadi dengan Tuhan. Sebelum jatuh kedalam dosa, manusia memiliki hubungan yang sangat pribadi dengan Tuhan namun dosa memutuskan hubungan itu, manusia terbuang darihadapan hadirat Tuhan. Tuhan Yesus mati di kayu salib untuk menebus dosa kita agar kita dapat diperdamaikan kembali dengan Allah sehingga kita kembali memiliki hubungan secara pribadi dengan Allah. Rm 3:25 Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Karena itu seorang anak Tuhan akanmemiliki kerinduan untuk datang dekat kepada Tuhan, mereka akan menyediakan waktu untuk bersaat teduh, berdoa secara rutin. Selain itu seorang anak Tuhan juga merasakan hubungan pribadi dengan Tuhan.Bukan hanya kita yang berbicara pada Tuhan melalui doa-doa kita, namun kita juga merasakan jawaban-jawaban Tuhan atas doadoa kita.Kita melihat dan merasakan bagaimana kuasa Tuhan terjadi dalam kehidupan kita, seperti seorang anak yang melihat bagaimana kemampuan ayahnya dalam menyelesaikan banyak persoalan. Karena itu hubungan pribadi kita dengan Tuhan menjadi salah satu ciri dan dasar dari iman kita.Banyak orang Kristen yang terkagum-kagum dengan kesaksian seseorang. Hal ini tidaklah buruk, namun kita tidak boleh mendasarkan iman kita pada kesaksian orang lain, siapapun dia dan sehebat apapun kesaksiannya, karena iman kita harus didasarkan pada hubungan pribadi kita dengan Tuhan seperti yang dialami oleh Ayub dan orang-orang Samaria. Ayb 42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Yoh 4:42 dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia." Ciri anak Tuhan keempat adalah merasakan tuntunan Tuhan dalam setiap langkah hidup kita untuk menjadi serupa denganYesus Kristus. “dan menuntunnya ke luar” Apakah selama ini kita merasakan tuntunan Tuhan untuk membawa kita keluar dari kehidupan duniawi untuk menjadi serupa dengan Yesus Kristus ? Bila kita tidak pernah merasakan tuntunan Allah dan kita merasa melangkah sendiri dalam dunia ini, maka kita harus mengecek status kita. Karena sama seperti kita sebagai orang tua yang akan terus membimbing anak-anak kita agar bertumbuh menjadi seorang anak yang baik dan sehat, maka Allah juga secara terus menerus membimbing kita agar kita menjadi semakin berkenan kepada-Nya, yaitu serupa dengan Tuhan Yesus Kristus. Rm 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Bila kita kembali ke Matius 7:21 : Mat 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Maka ayat-ayat tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut : 1. Bukan semua yang memanggil bahkan berseru Tuhan, Tuhan pastilah anak Tuhan dan karenanya tidak pasti akan masuk dalam Kerajaan Sorga. 2. Yang akan masuk Sorga adalah mereka yang melakukan kehendak Bapa yaitu yang dikenal oleh Yesus, mengenal Tuhan, mengenal hukum-hukum Tuhan, dan taat mengikuti kehendak Tuhan. 3. Melayani Tuhan, bahkan dalam bentuk yang hebat sekalipun, seperti bernubuat, mengusir setan dan mengadakan banyak mujizat bukanlah ciri utama anakTuhan. Setiap orang bisa melakukan hal tersebut bila dengan menyebutkan deminama Tuhan karena sesungguhnya yang berkuasa adalah “nama Tuhan” bukan orang tersebut. Mrk 9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, …..” Sama seperti seorang Polisi yang menembak mati seseorang, maka sesungguhnya yang hebat adalah pistolnya bukan polisinya, karena jika pistol tersebut ditembakkan oleh seorang biasapun, jika kena pada bagian vital seseorang, maka sang korban bisa mati juga. 4. Anak Tuhan adalah orang yang dikenal oleh Tuhan. 5. Setiap orang yang bukan anak Tuhan, sehebat apapun orang tersebut dan sebaik apapun orang tersebut, pada dasarnya adalah pembuat kejahatan karena tidak menerima pengampunan dosa dari Allah melalui Tuhan Yesus Kristus. Jika kita amati Amanat Agung Tuhan Yesus dalam Mat 28 : 19-20 “ Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Dengan jelas disampaikan bahwa “jadikanlah semua bangsa murid-Ku”. Murid berkaitan dengan “belajar” dan “diajar”. Belajar dan diajar apa ? Belajar dan diajar “segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu”. Apakah itu ? Mengenal Tuhan dan mengenal segala hukum serta perintah Tuhan. Kemudian “ajarlah mereka melakukan”. Di hari-hari akhir menjelang kedatangan Tuhan Yesus, mari kita mengecek diri kita masing masing untuk memastikan bahwa kita benar-benar anak Tuhan.Belajar sungguh-sungguh untuk menjadi orang yang takut akan Tuhan, baca Alkitab lebih banyak selagi sempat, karena tidak selamanya kesempatan indah seperti ini akan terus ada. Sediakan waktu untuk bersaat teduh dan lakukan Mezbah Keluarga.