Keefektifan Penggunaan Pendekatan Cooperative Learning dengan

advertisement
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kebonagung 03 sebagai
kelompok eksperimen dan di SD Negeri Kebonagung 01 sebagai kelompok
kontrol yang terletak di perbatasan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten
Semarang tepatnya di Dusun Kebonagung, Kecamatan Sumowono, Kabupaten
Semarang yang merupakan salah satu SD Negeri di Gugus Kenanga Kecamatan
Sumowono, Kabupaten Semarang. SD Negeri Kebonagung 03 didirikan pada
tahun 1984. Jarak dari pusat Kecamatan adalah 6 Km sedangkan dari pusat Kota
adalah 25 Km.
Jumlah seluruh peserta didik SD Negeri Kebonagung 03 dari kelas I
sampai kelas VI yaitu 112 peserta didik dan jumlah seluruh peserta didik SD
Negeri Kebonagung 01 yaitu 155 peserta didik. Pekerjaan orang tua peserta didik
SD Negeri Kebonagung 03 dan SD Negeri Kebonagung 01 mayoritas adalah
petani dan peserta didik SD Negeri Kebonagung 03 dan SD Negeri Kebonagung
01 tinggal bersama orang tua.
Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Kebonagung 03 sebagai
kelompok eksperimen dengan jumlah peserta didik sebanyak 17 peserta didik 7
diantaranya adalah peserta didik perempuan dan 10 peserta didik laki-laki.
Penelitian untuk kelompok kontrol dilakukan di kelas IV SD Negeri Kebonagung
01 dengan jumlah peserta didik sebanyak 18 peserta didik 8 diantaranya adalah
peserta didik perempuan dan 10 peserta didik laki-laki.
4.2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
4.2.1. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Kelompok Eksperimen
Pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran
pada
kelompok
eksperimen
menggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball
throwing yang terdiri dari dua pertemuan dengan masing-masing pertemuan
selama 70 menit (2 x 70 menit). Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu
39
40
tanggal 28 Maret 2012 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 29 Maret 2012.
4.2.1.1. Pertemuan Pertama
Kegiatan pembelajaran dimulai dari guru menyiapkan peralatan yang
dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), lembar observasi yang terdiri dari aktivitas guru dan peserta didik, lembar
kerja siswa, soal evaluasi, alat peraga, buku pelajaran, dan ruang untuk proses
belajar mengajar. Materi pembelajaran pada pertemuan pertama ini adalah
pengertian koperasi, lambang koperasi, tujuan koperasi, manfaat koperasi dan
modal koperasi dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut.
a. Guru memberikan apersepsi, memotivasi peserta didik, menyampaiakan tujuan
dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan kepada peserta didik.
c. Guru membentuk kelompok-kelompok yang terdiri dari 4-5 anak dengan
perbedaan jender dan menjelaskan cara kerja kelompok serta memanggil
masing-masing ketua kelompok untuk menjelaskan materi.
d. Masing-masing ketua kelompok kembali kekelompoknya masing-masing,
kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
e. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
f. Kemudian kertas berupa pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar
dari satu siswa ke siswa yang lain selama kurang lebih ± 15 menit.
g. Setelah siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk
bola tersebut secara bergantian.
h. Guru mendampingi peserta didik dalam kerja kelompok untuk mengerjakan
tugas kelompok yang diberikan.
i. Guru mengevaluasi kegiatan tersebut dengan cara memberikan komentar dan
memberikan rumusan pertanyaan yang benar.
41
j. Guru dan peserta didik bersama membuat kesimpulan dari materi yang sudah
dipelajari, guru memberikan penguatan dan penghargaan kepada peserta didik
serta memberikan penugasan kepada peserta didik untuk mengerjakan LKS.
4.2.1.2. Pertemuan Kedua
Kegiatan pembelajaran dimulai dari guru menyiapkan peralatan yang
dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), lembar observasi yang terdiri dari aktivitas guru dan peserta didik, lembar
kerja siswa, soal evaluasi, alat peraga, buku pelajaran, dan ruang untuk proses
belajar mengajar. Materi pembelajaran pada pertemuan kedua ini adalah
kelengkapan koperasi, macam-macam koperasi dan peran koperasi dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan langkah-langkah pembelajaran
sebagai berikut.
a. Guru memberikan apersepsi, memotivasi peserta didik, menyampaiakan tujuan
dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan kepada peserta didik.
c. Guru membentuk kelompok-kelompok yang terdiri dari 4-5 anak dengan
perbedaan jender dan menjelaskan cara kerja kelompok serta memanggil
masing-masing ketua kelompok untuk menjelaskan materi.
d. Masing-masing ketua kelompok kembali kekelompoknya masing-masing,
kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
e. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
f. Kemudian kertas berupa pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar
dari satu siswa ke siswa yang lain selama kurang lebih ± 15 menit.
g. Setelah siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk
bola tersebut secara bergantian.
h. Guru mendampingi peserta didik dalam kerja kelompok untuk mengerjakan
tugas kelompok yang diberikan.
42
i. Guru mengevaluasi kegiatan tersebut dengan cara memberikan komentar dan
memberikan rumusan pertanyaan yang benar.
j. Guru dan peserta didik bersama membuat kesimpulan dari materi yang sudah
dipelajari, guru memberikan penguatan dan penghargaan kepada peserta didik
serta memberikan soal evaluasi.
4.2.2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Kelompok Kontrol
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelompok kontrol menggunakan
metode pertanyaan berantai yang terdiri dari dua pertemuan dengan masingmasing pertemuan selama 70 menit (2 x 70 menit). Pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Maret 2012 dan pertemuan kedua
dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 30 Maret 2012.
4.2.2.1. Pertemuan Pertama
Kegiatan pembelajaran dimulai dari guru menyiapkan peralatan yang
dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), lembar observasi, lembar kerja siswa, soal evaluasi, alat peraga, buku
pelajaran, dan ruang untuk proses belajar mengajar. Materi pembelajaran pada
pertemuan pertama ini adalah pengertian koperasi, simbol lambang koperasi,
tujuan koperasi, manfaat koperasi dan modal koperasi dengan langkah-langkah
pembelajaran sebagai berikut.
a. Guru memberikan apersepsi, memotivasi peserta didik, menyampaiakan tujuan
dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
c. Guru memberikan penjelasan tentang materi kepada peserta didik.
d. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja berupa pertanyaan
dari hasil undian pertanyaan.
e. Setelah siswa mendapat satu pertanyaan sesuai dengan nomor urut pertanyaan
diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis
dalam kertas tersebut secara bergantian sesuai dengan nomor urut pertanyaan.
f. Guru mendampingi peserta didik saat melaksanakan tugas.
43
g. Guru mengevaluasi kegiatan tersebut dengan cara memberikan rumusan
pertanyaan, rumusan kalimat, kemudian memberikan contoh rumusan
pertanyaan yang benar.
h. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari.
i. Guru memberikan penguatan dan penghargaan kepada peserta didik serta
memberikan penugasan untuk mengerjakan soal LKS.
4.2.2.2. Pertemuan Kedua
Kegiatan pembelajaran dimulai dari guru menyiapkan peralatan yang
dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), lembar observasi, lembar kerja siswa, soal evaluasi, alat peraga, buku
pelajaran, dan ruang untuk proses belajar mengajar. Materi pembelajaran pada
pertemuan kedua ini adalah kelengkapan koperasi, macam-macam koperasi dan
peran koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan langkahlangkah pembelajaran sebagai berikut.
a. Guru memberikan apersepsi, memotivasi peserta didik, menyampaiakan tujuan
dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
c. Guru memberikan penjelasan tentang materi kepada peserta didik.
d. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja berupa pertanyaan
dari hasil undian pertanyaan.
e. Setelah siswa mendapat satu pertanyaan sesuai dengan nomor urut pertanyaan
diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis
dalam kertas tersebut secara bergantian sesuai dengan nomor urut pertanyaan.
f. Guru mendampingi peserta didik saat melaksanakan tugas.
g. Guru mengevaluasi kegiatan tersebut dengan cara memberikan rumusan
pertanyaan, rumusan kalimat, kemudian memberikan contoh rumusan
pertanyaan yang benar.
h. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari.
i. Guru memberikan penguatan dan penghargaan kepada peserta didik serta
memberikan soal evaluasi.
44
4.3. Analisis Data Pendahuluan
4.3.1. Uji Homogenitas Varian Pretes
Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua
kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah
data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau
berbeda. Hasil uji homogenitas pretes dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.I
Hasil Uji Homogenitas Varian
Levene Statistic
Sig.
0.93
.763
Perhitungan pengujian homogenitas Test of Homogeneity of Variance yang
tertera pada lampiran XVIIIa. Berdasarkan tabel 4.I diketahui bahwa levene
statistic sebesar 0,93 dengan probabilitas 0,763 > 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa kedua kelompok memiliki varian yang sama (varian kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen). Angka Levene Statistic menunjukkan semakin kecil
nilainya maka semakin besar homogenitasnya.
4.3.2. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar yang
berasal dari kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat.
4.3.2.1. Hasil Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas Pretes
Eksperimen
Asymp. Sig (2-tailed)
.960
Kontrol
.890
Perhitungan data normalitas pretes dapat dilihat pada lampiran XVIIIb dan
diperoleh data bahwa:
1. Nilai pretes kelompok eksperimen dengan teknik One Sample KolmoogovSmirov Test. Dari tabel 4.2 tersebut nampak tingkat signifikansi dua sisi
dengan taraf kepercayaan 5 % (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,960. Jika nilai
45
Asymp. Sig (2 tailed) > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal.
Nilai dari Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,960 > 0,05, artinya data dari nilai
pretes kelompok eksperimen adalah berdistribusi normal. Berikut gambaran
visual kenormalan penyebaran data pretes kelompok eksperimen.
Gambar 4.1 Grafik Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen
2. Nilai pretes kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmoogov-Smirov
Test. Dari tabel 4.2 tersebut nampak tingkat signifikansi dua sisi dengan taraf
kepercayaan 5 % (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,890. Jika nilai Asymp. Sig (2
tailed) > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp.
Sig (2-tailed) adalah 0,890 > 0,05, artinya data dari nilai pretes kelompok
kontrol adalah berdistribusi normal. Berikut gambaran visual kenormalan
penyebaran data pretes kelompok kontrol.
Gambar 4.2 Grafik Uji Normalitas Pretes Kelompok Kontrol
46
4.3.2.2. Hasil Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas Posttest
Eksperimen
Asymp. Sig (2-tailed)
.906
Kontrol
.979
Perhitungan data normalitas posttest dapat dilihat pada lampiran XIX dan
diperoleh data bahwa:
1. Nilai posttest kelompok eksperimen dengan teknik One Sample KolmoogovSmirov Test. Dari tabel 4.3 tersebut nampak tingkat signifikansi dua sisi
dengan taraf kepercayaan 5 % (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,906. Jika nilai
Asymp. Sig (2 tailed) > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal.
Nilai dari Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,906 > 0,05, artinya data dari nilai
posttest kelompok eksperimen adalah berdistribusi normal. Berikut gambaran
visual kenormalan penyebaran data posttest kelompok eksperimen.
Gambar 4.3 Grafik Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen
2. Nilai posttest kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmoogov-Smirov
Test. Dari tabel 4.3 tersebut nampak tingkat signifikansi dua sisi dengan taraf
kepercayaan 5 % (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,979. Jika nilai Asymp. Sig (2
tailed) > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp.
Sig (2-tailed) adalah 0,979 > 0,05, artinya data dari nilai posttest kelompok
kontrol adalah berdistribusi normal. Berikut gambaran visual kenormalan
penyebaran data posttest kelompok kontrol.
47
Gambar 4.4 Grafik Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol
4.3.3 Hasil Uji Beda (T-Test)
Uji beda atau t-test untuk menguji signifikansi perbedaan mean antar
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji beda (t-test) digunakan untuk
menguji signifikansi perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Perhitungan hasil uji beda menggunakan Independent Samples
Test tertera pada lampiran XXb. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji beda (t-test)
nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 4.4
Hasil Uji Beda (T-Test) Nilai Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
F
Sig.
t
Sig.(2- Lower
Upper
tailed)
Nilai Equal
.036
.851
3.360
.002
5.14337 20.93506
variances assumed
3.369
.002
5.16402 20.91441
Equal variances
not assumed
Hasil tabel 4.4 terlihat hasil F hitung levene test sebesar 0,36 dengan
probabilitas 0,851 > 0,05, maka kedua kelompok memiliki varian yang sama atau
homogen. Semakin kecil levene maka semakin besar tingkat homogenitasnya.
Dengan demikian analisis uji beda (t-test) harus menggunakan asumsi equal
variance assumed. Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai t adalah 3.360 dengan
probabilitas signifikansi 0,002 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikansi untuk pembelajaran yang menggunakan pendekatan
cooperative learning dengan metode snowball throwing dengan pembelajaran
48
yang menngunakan metode pertanyaan berantai. Perbedaan rata-rata antara
5.14337 sampai 20.93506 dengan perbedaan rata-rata 13,04. Dan diperkuat lagi
dengan adanya nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen 78,71 dan kelompok
kontrol 65,67.
4.4. Analisis Data Lanjutan
4.4.1. Analisis Deskriptif Pendekatan Cooperative Metode Snowball Throwing
Langkah-langkah
pembelajaran
dengan
penggunaan
pendekatan
cooperative learning metode snowball throwing terdiri dari kegiatan pra
pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Penggunaan
pendekatan cooperative learning metode snowball throwing diharapkan dapat
mempermudah guru dalam menyampaikan konsep dalam materi pelajaran yaitu
koperasi
dan juga bermanfaat untuk peserta didik yaitu mempermudah
memahami materi koperasi yang disampaikan oleh guru dan dapat mencapai hasil
belajar yang maksimal.
Observasi yang dilakukan perlunya kerjasama antara peneliti dan guru.
Membentuk tim antara peneliti dan guru bertujuan supaya metode pembelajaran
benar-benar dilaksanakan dan guru memahami langkah-langkah metode yang
dipakai sehingga mempermudah melakukan penilaian pada lembar observasi.
Observer (guru) mengamati peneliti dan proses pembelajaran dalam penggunaan
pendekatan cooperative learning metode snowball throwing apakah sesuai dengan
langkah-langkah penggunaan pendekatan cooperative learning metode snowball
throwing. Observasi dilakukan dengan indikator kinerja dalam penggunaan
pendekatan cooperative learning metode snowball throwing apabila rata-rata dari
hasil observasi aktivitas guru dan peserta didik ≥ 3 dan ≥ 4 dari seluruh item yang
telah diisikan oleh observer. Dikatakan berhasil apabila peneliti dalam
menggunakan pendekatan cooperative learning metode snowball throwing sudah
melakukan rata-rata dari hasil observasi untuk peserta didik 3 dan aktivitas guru
dan peserta didik 4.
Hasil observasi selama dua (2) kali pertemuan pada kelompok eksperimen
tentang langkah-langkah penggunaan pendekatan cooperative learning metode
49
snowball throwing. Hasil observasi pertemuan I dan hasil observasi pertemuan II
dapat dilihat pada lampiran XI dan XII.
Hasil observasi pembelajaran yang menggunakan pendekatan cooperative
learning metode snowball throwing di kelas IV SD Negeri Kebonagung 03 pada
pertemuan 1 yang dilakukan pada tanggal 28 Maret 2012 menunjukkan bahwa
guru sudah memenuhi kriteria penggunaan pendekatan cooperative learning
metode snowball throwing. Guru melakukan pembelajaran sesuai langkahlangkah pendekatan cooperative learning metode snowball throwing tertera pada
lampiran XI bahwa skor 3 dan 4 banyak mendapat skor dari seluruh prosedur
penggunaan pendekatan cooperative learning metode snowball throwing.
Perhitungannya lembar observasi pertemuan I dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5
Jumlah Rata-Rata Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Peserta Didik
Metode Snowball Throwing Pertemuan I
No
1
2
3
4
5
6
7
Rata-Rata Skor
1
2
3
3,5
4
4,5
5
Jumlah Frekuensi
0
0
6
10
25
7
0
Perhitungan rata-rata skor dari seluruh item indikator pada pertemuan I
rata-rata untuk aktivitas guru adalah 4,02 dan rata-rata aktivitas peserta didik
adalah 3,67. Rata-rata semua antara aktivitas guru dan peserta didik adalah 3,84.
Pembelajaran penggunaan pendekatan cooperative learning dengan metode
snowball throwing pada pertemuan I dikatakan belum berhasil.
Hasil observasi pertemuan 2 yang dilakukan pada tanggal 29 Maret 2012
menunjukkan bahwa aktivitas guru dan peserta didik juga sudah memenuhi
kriteria penggunaan pendekatan cooperative learning metode snowball throwing
dengan langkah-langkah penggunaan pendekatan cooperative learning metode
snowball throwing tertera pada lampiran XII. Nilai skor 3 dan 4 mendapat skor
terbanyak dengan perhitungan pendekatan cooperative learning dengan metode
snowball throwing pertemuan II dapat dilihat pada tabel 4.6.
50
Tabel 4.6
Jumlah Rata-Rata Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Peserta Didik
Metode Snowball Throwing Pertemuan II
No
1
2
3
4
5
6
7
Rata-Rata Skor
1
2
3
3,5
4
4,5
5
Jumlah Frekuensi
0
0
1
8
25
12
0
Perhitungan rata-rata skor dari seluruh item indikator pada pertemuan 2
rata-rata untuk aktivitas guru adalah 4,24 dan rata-rata aktivitas peserta didik
adalah 3,80. Rata-rata semua antara aktivitas guru dan peserta didik adalah 4,02.
Pembelajaran penggunaan pendekatan cooperative learning dengan metode
snowball throwing pada pertemuan II dikatakan sudah berhasil.
4.4.2. Analisis Deskriptif Metode Pertanyaan Berantai
Langkah-langkah pembelajaran penggunaan metode pertanyaan berantai
terdiri dari kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan
penutup.
Penggunaan
metode
pertanyaan
berantai
diharapkan
dapat
mempermudah guru dalam menyampaikan konsep dalam materi pelajaran yaitu
koperasi dan juga bermanfaat untuk mengaktifkan peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran.
Observasi yang dilakukan perlunya kerjasama antara peneliti dan guru.
Membentuk tim antara peneliti dan guru bertujuan supaya metode pembelajaran
benar-benar dilaksanakan dan guru memahami langkah-langkah metode yang
dipakai sehingga mempermudah melakukan penilaian pada lembar observasi.
Observer (guru) mengamati peneliti dan proses pembelajaran dalam penggunaan
metode pertanyaan berantai apakah sesuai dengan langkah-langkah penggunaan
metode pertanyan berantai. Observasi dilakukan dengan indikator kinerja dalam
penggunaan metode pertanyaan berantai apabila rata-rata dari hasil observasi
aktivitas guru dan peserta didik ≥ 3 dan ≥ 4 dari seluruh item yang telah diisikan
oleh observer. Dikatakan berhasil apabila peneliti dalam menggunakan
pendekatan cooperative learning metode snowball throwing sudah melakukan
51
rata-rata dari hasil observasi untuk peserta didik 3 dan aktivitas guru dan peserta
didik 4.
Hasil observasi selama dua (2) kali pertemuan pada kelompok kontrol
tentang langkah-langkah penggunaan metode pertanyaan berantai. Hasil observasi
pertemuan I dan hasil observasi pertemuan II dapat dilihat pada lampiran XIII dan
XIV.
Hasil observasi pembelajaran yang menggunakan metode pertanyaan
berantai di kelas IV SD Negeri Kebonagung 0I pada pertemuan 1 yang dilakukan
pada tanggal 28 Maret 2012 menunjukkan bahwa guru sudah memenuhi kriteria
penggunaan metode pertanyaan berantai. Aktivitas guru dan peserta didik dalam
pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode pertanyaan berantai yang
tertera pada lampiran XIII bahwa skor 3 dan 4 banyak mendapat skor dari seluruh
prosedur penggunaan metode pertanyaan berantai. Perhitungan penggunaan
metode pertanyaan berantai pertemuan I dapat dilihat pada 4.7.
Tabel 4.7
Jumlah Rata-Rata Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Peserta Didik
Metode Pertanyaan Berantai Pertemuan I
No
1
2
3
4
5
6
7
Rata-Rata Skor
1
2
3
3,5
4
4,5
5
Jumlah Frekuensi
0
0
6
14
22
74
0
Perhitungan rata-rata skor dari seluruh item indikator pada pertemuan I
rata-rata untuk aktivitas guru adalah 4,0 dan rata-rata aktivitas peserta didik
adalah 3,65. Rata-rata semua antara aktivitas guru dan peserta didik adalah 3,83.
Pembelajaran penggunaan metode pertanyaan berantai pada pertemuan I
dikatakan belum berhasil.
Hasil observasi pertemuan 2 yang dilakukan pada tanggal 30 Maret 2012
menunjukkan bahwa aktivitas guru dan peserta didik juga sudah memenuhi
kriteria penggunaan metode pertanyaan berantai dengan langkah-langkah
penggunaan metode pertanyaan berantai tertera pada lampiran XIV. Nilai skor 3
dan 4 mendapat skor terbanyak. Perhitungan penggunaan metode pertanyaan
berantai pertemuan II dapat dilihat pada 4.8.
52
Tabel 4.8
Jumlah Rata-Rata Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Peserta Didik
Metode Pertanyaan Berantai Pertemuan II
No
1
2
3
4
5
6
7
Rata-Rata Skor
1
2
3
3,5
4
4,5
5
Jumlah Frekuensi
0
0
2
8
22
12
0
Perhitungan rata-rata skor dari seluruh item indikator pada pertemuan 2
rata-rata untuk aktivitas guru adalah 4,25 dan rata-rata aktivitas peserta didik
adalah 3,75. Rata-rata semua antara aktivitas guru dan peserta didik adalah 4,0.
Pembelajaran penggunaan metode pertanyaan berantai pada pertemuan II
dikatakan sudah berhasil.
4.4.3. Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis yang sudah dirumuskan pada bab II yaitu hipotesis statistik yang
diuji dalam penelitian ini adalah:
H0 : μ1 = μ2
Yaitu: “rata-rata hasil belajar peserta didik kelompok eksperimen dalam
penggunaan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing
sama dengan rata-rata hasil belajar kelompok kontrol yang pembelajaran
penggunaan metode pertanyaan berantai”. Artinya, tidak ada perbedaan hasil
belajar IPS
peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pendekatan
cooperative learning dengan metode snowball throwing dalam pembelajaran IPS.
H 1 : μ1 ≠ μ 2
Yaitu: “rata-rata hasil belajar peserta didik kelompok eksperimen dalam
penggunaan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing
tidak sama dengan rata-rata hasil belajar peserta didik kelompok kontrol yang
pembelajaran penggunaan metode pertanyaan berantai”. Artinya, ada perbedaan
hasil belajar IPS peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pendekatan
cooperative learning dengan metode snowball throwing dalam pembelajaran IPS.
Penggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing
53
efektif dalam pembelajaran IPS ditunjukan dengan adannya perbedaan hasil
belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Analisis uji hipotesis H0 diterima jika signifikasi lebih besar dari 0,05 (H0
> 0,05) dan H0 ditolak jika signifikansi lebih kecil dari 0,05 (H0 < 0,05). Uji
perbedaan rata-rata dengan Independent Samples T-Test dapat diperoleh output
pada lampiran XXb.
Hasil t-hitung yang telah dilakukan diperoleh signifikansi 0,002 lebih kecil
dari 0,05 (0,002 < 0,05). Karena signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka h0 ditolak
dan h1 diterima yang menyatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan
pendekatan cooperative learning dengan metode snowball throwing memiliki
perbedaan hasil belajar pada pelajaran IPS kelas IV. Sehingga pendekatan
cooperative learning dengan metode snowball throwing efektif dalam
pembelajaran IPS peserta didik kelas IV. Hal ini diperkuat dengan informasi yang
memaparkan nilai rata-rata posttest peserta didik kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Rata-rata untuk kelompok eksperimen yaitu sebesar 78,71 dan
rata-rata kelompok kontrol sebesar 65,67 berarti rata-rata nilai posttest antara
peserta didik yang menggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode
snowball throwing dengan peserta didik yang pembelajarannya menggunakan
metode pertanyaan berantai berbeda. Nilai posttest peserta didik yang
menggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball
throwing lebih tinggi daripada nilai peserta didik yang menggunakan metode
pertanyaan berantai. Dalam hal ini diartikan ada perbedaan hasil belajar antara
peserta didik yang menggunkan pendekatan cooperative learning dengan metode
snowball throwing dengan peserta didik yang menggunakan metode pertanyaan
berantai dan penggunaan pendekatan cooperative learning dengan metode
snowball throwing efektif dalam pembelajaran IPS peserta didik kelas IV SD.
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini, dengan pokok bahasan yang disampaikan pada
kelompok eksperimen dan kontrol sama yaitu tentang koperasi. Jadi perlakuan
yang berbeda hanya
terletak pada pendekatan dan metode yang digunakan.
Setelah itu pada kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, yaitu pada kelas
54
eksperimen
menggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode
snowball throwing sedangkan untuk kelompok kontrol menggunakan metode
pertanyaan berantai.
Pemberian perlakuan yang tidak sama antara kedua kelompok dan
pembelajaran kedua kelompok kelas yang sudah benar-benar dilaksanakan sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran pendekatan cooperative learning dengan
metode snowball throwing dan penngunaan metode pertanyaan berantai, ternyata
diperoleh hasil yang berbeda secara signifikan berdasarkan hasil posttest yang
dikerjakan oleh siswa. Lembar observasi penilaian yang diperoleh kedua
kelompok tersebut seimbang antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9
Hasil Penelitian Kelompok Eksperimen Penggunaan Pendekatan Cooperative
Learning dan Kelompok Kontrol Penggunaan Metode Pertanyaan Berantai
No
Keterangan
Kelompok
Kelompok
Eksperimen
Kontrol
1
Rata-Rata Hasil Pretes
59,18
58,67
2
Rata-Rata Hasil Posttest
78,71
65,67
3
Uji Homogenitas Pretes Sig.
3
Uji Normalitas Pretes
0,960
0,890
4
Uji Normalitas Posttest
0,906
0,979
6
Uji Homogenitas Posttest Sig.
0,851
9
Uji Beda (t-test)
0,002
7
8
Hasil
Lembar
Observasi
pertemuan I
Hasil
Lembar
pertemuan II
Observasi
0,763
3,84
3,83
4,02
4,0
55
Hasil pembahasan dari tabel 4.9 diperoleh data hasil nilai pretes yang
berupa rata-rata hasil belajar peserta didik kelompok eksperimen 59,18 dengan
kelompok kontrol 58,67. Hasil rata-rata posttes kelompok eksperimen 78,71
sedangkan hasil rata-rata kelas kelompok kontrol 65,67. Dari data pada tabel 4.9
dapat dilihat perbedaan rata-rata kelompok eksperimen sebelum dan sesudah
dilakukan pembelajaran menggunakan pendekatan cooperative learning dengan
metode snowball throwing.
Uji homogenitas varian setelah kedua kelompok diberi pretes ditunjukkan
signifikansi > 0,05, signifikansinya 0,763 dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua
kelas bervarian sama dan homogen. Sehingga dapat dilakukan penelitian dengan
memberikan tindakan pada kelompok eksperimen dalam pembelajaran IPS
menggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode snowball
throwing.
Uji normalitas dari hasil pretes ditunjukan signifikasi kedua kelompok >
0,05 yaitu signifikansi kelompok eksperimen 0,960 dan pada kelompok kontrol
0,890 sehingga menunjukkan kedua kelas berdistribusi normal. Sedangkan hasil
uji normalitas dari hasil posttes ditunjukkan signifikasi kedua kelas > 0,05 yaitu
signifikansi kelompok eksperimen 0,906 dan pada kelompok kontrol 0,979
sehingga kedua kelompok juga masih berdistribusi normal setelah diberikan
treatmen pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Uji homogenitas of varian menggunakan hasil posttes digunakan untuk
melakukan uji hipotesis jika kedua kelas tersebut bervarian yang sama maka dapat
dilakukan uji hipotesis. Kedua kelas bervaian yang sama dengan ditunjukan
signifikansi > 0,05 yaitu 0,851 jadi dapat disimpulkan kedua kelompok tetap
homogen atau memiliki varian yang sama.
Uji beda (t-test) dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pendekatan cooperative
learning dengan metode snowball throwing dengan peserta didik yang
pembelajaranya menggunakan metode pertanyaan berantai dengan signifikansi (2tailed) < 0,05 , signifikansinya 0,002. Sehingga ada perbedaan hasil belajar antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Artinya, penggunaan pendekatan
56
cooperative learning dengan metode snowball throwing efektif dalam
pembelajaran IPS.
Hasil observasi kelompok eksperimen pada pertemuan pertama ditunjukan
dengan rata-rata 3,84 hasil observasi belum mencapai 4 sehingga dapat
disimpulkan bahwa hasil observasi pertemuan pertama belum berhasil. Hasil
observasi kelompok kontrol pada pertemuan pertama ditunjukan dengan nilai ratarata hasil observasi 3,83 belum mencapai rata-rata 4 sehingga dapat disimpulkan
hasil observasi pertemuan pertama belum berhasil. Hasil observasi kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol pada pertemuan pertama kelompok dikatakan
sebanding.
Hasil observasi pada pertemuan kedua pada kelompok eksperimen
mencapai rata-rata 4,02 sehingga dikatakan sudah berhasil karena sudah mencapai
rata-rata lebih dari 4. Hasil observasi pada pertemuan kelompok kontrol
ditunjukan dengan hasil rata-rata 4,0 sehingga dikatakan sudah berhasil karena
sudah mencapai 4. Hasil observasi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
pada pertemuan kedua kelompok dikatakan sebanding.
Pendekatan cooperative learning metode snowball throwing tepat
digunakan dalam pembelajaran IPS sebab materi pembelajaran IPS itu bersifat
abstrak dan perlunya guru mengkongkritkan materi dan mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu pengetahuan yang bersumber dari guru saja
tidak mampu diserap dengan baik oleh peserta didik harus ada proses
pembelajaran yang dilakukan dengan tindakan langsung dan proses belajar yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Metode pembelajaran ini merupakan
metode dimana peserta didik dapat berperan aktif untuk menyerap pengetahuan
dari guru dan tutor sebaya serta peserta didik yang lain sebab dalam metode ini
terjadi hubungan interaksi antar peserta didik dalam kelompok. Selain itu langkahlangkah dalam pelaksanaan pembelajaran ini menyangkut hubungan sosial antar
individu satu dengan yang lainnya, ini sesuai dengan karakteristik pendidikan IPS
yaitu mengatur hubungan antar manusia.
57
Pembelajaran IPS menggunakan pendekatan cooperative learning dengan
metode snowball throwing dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan
peserta didik diantaranya:
a. Hasil belajar akademik peserta didik meningkat.
b. Peserta didik dapat berinteraksi dengan anggota kelompok dengan perbedaan
latar belakang dan kondisi berbeda untuk bekerja dengan saling bergantung dan
saling menghargai satu sama lain.
c. Peserta didik mendapat keterampilan bekerja sama dan kolaborasi serta dapat
mengatasi masalah – masalah sosial yang berhubungan dengan IPS.
Metode pertanyaan berantai adalah metode yang digunakan untuk
mengingatkan memori tentang materi pelajaran dan memperdalam satu materi.
Pembelajaran pertanyaan berantai memberikan variasi dalam pembelajaran
dibanding dengan pembelajaran yang hanya berpusat kepada guru. Tujuan
pembelajaran pertanyaan berantai adalah mengaktifkan peserta didik dalam
pembelajaran dan menumbuhkan ketrampilan aktivitas belajar dalam menjawab
pertanyaan yang diundi oleh guru.
Pembelajaran yang dilakukan pada kelompok ekperimen yaitu SD Negeri
Kebonagung 03 menggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode
snowball throwing terlihat beberapa aktivitas peserta didik yang menunjukkan
bahwa penggunaan pendekatan cooperative learning metode snowball throwing
dalam pembelajaran dapat memberikan pengaruh positif terhadap perilaku peserta
didik, temuan aktivitas yang dimaksud antara lain adalah:
a.
Seluruh peserta didik Kelas IV SD Negeri Kebonagung 03 aktif dalam
mengikuti pembelajaran karena peserta didik terlibat langsung dalam
pembelajaran dan dapat memahami materi yang disampaiakan oleh guru dan
ketua kelompoknya.
b.
Materi yang disampaikan guru kepada ketua kelompok dan ketua kelompok
menyampaiakn materi kepada anggotanya lebih menyenangkan sehingga
peserta didik lebih mudah memahami konsep yang disampaikan guru dan
ketua kelompoknya.
58
c.
Hampir seluruh peserta didik kelas IV SD Negeri Kebonagung 03 mampu
mengerjakan tugas untuk membuat pertanyaan dan menjawab pertanyan yang
diberikan kelompok lain dengan sangat baik.
d.
Seluruh peserta didik mampu mengerjakan soal tes dengan percaya diri,
terlihat bahwa peserta didik tidak melihat jawaban teman sebangkunya hal ini
bertolak belakang dengan tes homogenitas yang dilakukan sebelum dilakukan
perlakuan bahwa peserta didik kurang percaya diri yaitu sering melihat
jawaban teman sebangkunya.
Hasil temuan pada saat pembelajaran di kelas IV SD Negeri Kebonagung
03 mengindikasikan bahwa penggunaan pendekatan cooperative learning dengan
metode snowball throwing yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran
IPS pokok bahasan koperasi memiliki pengaruh positif terhadap pembelajaran
yaitu pembelajaran lebih menyenangkan, peserta didik lebih aktif, materi
pelajaran tersajikan dapat dipahami, peserta didik lebih mudah dalam memahami
materi pelajaran dan akan berpengaruh pada hasil belajar peserta didik sehingga
hasil belajar peserta didik dapat tercapai secara maksimal.
Pembelajaran yang dilakukan pada kelompok kontrol yaitu SD Negeri
Kebonagung 01 menggunakan metode pertanyaan berantai terlihat dalam
pembelajaran dapat memberikan pengaruh positif terhadap perilaku peserta didik,
temuan aktivitas yang dimaksud antara lain adalah.
a. Seluruh peserta didik Kelas IV SD Negeri Kebonagung 01 lebih senang dalam
mengikuti pembelajaran karena ada pembagian pertanyaan yang diundi dan
menjawab pertanyaan sesuai nomor urut pertanyaan tersebut.
b. Materi yang disampaikan guru kepada peserta didik jelas dan peserta didik juga
menginginkan guru untuk mengajar lagi.
c. Hampir seluruh peserta didik kelas IV SD Negeri Kebonagung 01 mampu
mengerjakan tugas menjawab pertanyan sesuai nomor urut pertanyaan yang
diundi dengan baik tetapi ada juga peserta didik yang tidak bisa menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru dan yang dapat menjawab pertanyaan dari
peserta didik yang lain mendapat penghargaan atau bintang yang sudah
disediakan oleh guru.
59
Hasil temuan pada saat pembelajaran di kelas IV SD Negeri Kebonagung
01
mengindikasikan
bahwa
pembelajaran
pertanyaan
berantai
lebih
menyenangkan dibanding dengan pembelajaran konvensional yang menggunakan
metode ceramah, peserta didik lebih diajak untuk berpartisipasi dalam
pembelajaran, materi yang disampaiakan dapat diterima dengan baik dan akan
berpengaruh pada hasil belajar peserta didik sehingga hasil belajar peserta didik
dapat tercapai.
Download