peran public relations dalam meningkatkan penjualan, mutu dan

advertisement
PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM
MENINGKATKAN PENJUALAN, MUTU DAN CITRA PRODUK
DI PT. COCA-COLA BOTLING INDONESIA CENTRAL JAVA
TUGAS AKHIR
Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Amd.
Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
DEVI WIDAYU ANGGRAENI
D1605022
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2008
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan judul :
PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN,
MUTU DAN CITRA PRODUK DI PT. COCA-COLA BOTLING INDONESIA
CENTRAL JAVA
Karya :
Nama : DEVI WIDAYU ANGGRAENI
NIM : D 1605022
Konsentrasi : PUBLIC RELATIONS
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Paitia Ujian Tugas Akhir
Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta,
April 2008
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Drs. Nuryanto, Msi
NIP. 130 675 506
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah di uji dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program
Diploma III Komunikasi Terapan
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Hari
:
Tanggal :
Panitia Ujian Tugas Akhir
Penguji I
Penguji II
Drs. Sutopo, J. K. Ms
Drs. Nuryanto, Msi
NIP. 131 283 611
NIP. 130 675 506
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Dekan
Drs. H. Supriyadi, SU.
NIP. 130 963 616
MOTTO
v
Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
wanita dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling mengenal. sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Alloh
adalah orang-orang yang paling bertaqwa diantara kamu. sesungguhnya Alloh Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal. ( QS. Al – Hujurat:13)
v
Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu
menegakkan(kebenaran) karena Alloh, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk tidak berlaku adil.
berlaku adilah, karena adil lebih dekat kepada taqwa. dan bertaqwalah kepada
Alloh, sesungguhnya Alloh Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al –
Maidah:8)
v
Roda kehidupan itu berputar, janganlah sombong apabila sedang berada diatas, dan
janganlah kamu berkecil hati apabila sedang dibawah. tetaplah bersyukur atas apa
yang kamu dapat ( penulis ).
Persembahan :
Ø Alloh SWT, Terimakasih atas segala Kenikmatan yang Engkau Limpahkan
kepada penulis
Ø Kepada Ibu ku tercinta, Yayuk SR, terimakasih atas nasehat, semangat serta
dukungan nya, baik material maupun spiritual
Ø Alm. Bapak Sri Widodo tersayang, semoga Bapak mendapat tempat terindah
disana
Ø Kakakku tercinta, Diah Ayu, terimakasih atas dukungannya dan terimakasih
sudah menjadi Ibu kedua bagi saya
Ø Pak Gino, Riska, Angga, Ratih, terimakasih atas kerjasamanya selama ini
Ø Mas Yayan, terimakasih atas segala semangat dan dukungannya
Ø Dian, Ninin, Dan Nila, terimakasih sudah menjadi sahabat yang baik
Ø Widi,, Desty, Nit-nit, Shanty, Ari, Imam, Antok, Encik, Linda, Nita, Putri,
Mario, Astri, Luna, Farel, Chris Jhon, terimakasih kerjasamanya selama KKM di
PT. CCBI-CJ
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas berkat rahmat dan hidayah yang dilimpahkan-NYA kepada penulis, sehingga
penuisan Tugas Akhir ini bisa penulis selesaikan dengan baik. Dalam penyusunan
Tugas Akhir atau KKM (Kuliah Kerja Media) ini bertujuan ntuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar Amd di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam pelaksanaan KKM ini, penulis berkesempatan praktek kerja di PT.
Coca-Cola Botling Indonesia Central Java Ungaran. KKM ini mempunyai tujuan
untuk memperoleh gambaran kepada penulis bagaimana aktifitas di dunia kerja,
khususnya di PT.CCBI CJ ini. Selain itu juga untuk menerapkan mata kuliah yang
hanya teori-teori dalam praktek nya.
Penyusunan Laporan KKM yang berjudul Peranan Public Relation dalam
meningkatkan mutu dan citra produk di PT. CCBI- CJ ini, masih sangat jauh dari
sempurna. Maka dari itu, penulis mohon maaf yang sebesar- besarnya.
Di kesempatan yang baik ini, penulis ingin menyampaikan ucapan Terima
Kasih yang sepenuh hati kepada:
1. Bapak Drs. Supriyadi , selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan
kesempatan untuk menyelesaikan laporan ini.
2. Bapak Drs. Adolfo Eko Setyanto Msi, selaku Ketua Program Diploma III
serta Pembimbing Akademik penulis di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
bimbingan, petunjuk, saran-saran serta pengarahan yang bijaksana, baik
tentang perkuliahan maupun KKM ini, sehingga dapat terselesaikan
laporan ini.
3. Bapak Drs. Nuryanto selaku Pembimbing magang penulis, yang dengan
sabar memberikan pengarahan tentang KKM kepada penulis, sehingga
penulis dapat dengan melaksanakan KKM dan menyelesaikan Laporan
Tudas Akhir ini.
4. Segenap Dosen Pengajar Program Diploma III Fakutas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta yang dengan ikhlas
memberikan ilmunya kepada penulis.
5. Ibu Ida Lukitowati selaku PR Internal PT. CCBI CJ yang memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan KKM di PT. CCBI CJ
tersebut serta memberikan bimbingan kepada penulis.
6. Ibu Lucia Arry selaku PR Eksternal PT. CCBI CJ yang telah memberikan
bimbingan kepada penulis.
7. Bapak Langgeng W. Selaku PR Manager PT. CCBI CJ yang sangat ramah
dan sabar kepada penulis dan teman- teman KKM lain.
8. Mas Agung Setyawan selaku org. Development Officer PT. CCBI CJ yang
telah memberikan bimbingan, menjawab pertanyaan-pertanyaan penulis
untuk melengkapi laporan KKM, memberi pengertian bagaimana bekerja
yang baik, tips bagaimana presentasi yang baik dan berbobot,dsb.
9. Mas Lutfi Ariyanto selaku Training Officer PT. CCBI CJ yang telah selalu
memberikan semangat dalam melaksanakan tugas.
10. Semua Staff PT. CCBI CJ yang tidak bisa penulis sebutkan satu- satu,
terima kasih telah membantu penulis dalam mengumpulkan data- data,
baik lesan maupun tertulis, sebagai bahan untuk menyelesaikan laporan
KKM ini.
Surakarta,
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................iii
MOTTO ........................................................................................................ iv
PERSEMBAHAN.......................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vi
DAFTAR ISI................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan Kuliah Kerja Media ( KKM ) .......................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. ..............................................................................................Defin
isi Public Relations...................................................................... 6
B................................................................................................Defin
isi Citra ...................................................................................... 10
C................................................................................................Hubu
ngan Public Relations dengan Merek........................................ 13
D. ..............................................................................................Mark
eting Public Relations................................................................ 15
E................................................................................................Publi
c Relations Internal dan Eksternal............................................. 18
BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. Sejarah berdirinya PT. CCBI- CJ .............................................. 26
B. Visi, misi serta values dari PT. CCBI- CJ................................. 37
C. Lokasi PT. CCBI- CJ ................................................................ 38
D. Struktur Organisasi dan Job Deskription .................................. 39
E. Public Relations Departemen .................................................... 42
BAB IV PELAKSANAAN KKM
A. ..............................................................................................Temp
at dan Waktu KKM ................................................................... 44
B................................................................................................Peker
jaan yang Dilakukan.................................................................. 44
C................................................................................................Ham
batan dalam Pelaksanaan Tugas ................................................ 48
D. ..............................................................................................Cara
Mengatasi Hambatan................................................................. 49
E................................................................................................Manf
aat KKM .................................................................................... 49
F. ...............................................................................................Peran
Public Relations dalam Meningkatkan Penjualan,
Mutu dan Citra Produk di PT. CCBI-CJ ................................... 49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................ 54
B. Saran.......................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 59
LAMPIRAN................................................................................................. 60
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem kegiatan usaha di Indonesia pada saat ini sangat dinamis
dan menarik. Banyak cara yang dilakukan oleh manusia untuk saling
menukar barang dan jasa, yang pada akhirnya menghasilkan uang pada
proses tersebut. Disini sebagai contoh kegiatan usaha itu misalnya dalam
mendirikan suatu perusahaan. Perusahaan adalah badan usaha yang
bergerak dibidang ekonomi yang terdiri dari orang-orang/ badan hukum
untuk menghasilkan barang atau jasa dalam mencapai tujuan dari
perusahaan itu sendiri. Tujuan tersebut adalah mencapai keuntungan.
Adapun sifat dari perusahaan adalah memproduksi barang atau jasa,
penjualan, usaha barang dan jasa, rutinitas, laba, resiko. Setiap perusahaan
mempunyai visi, misi, target, serta tujuan. Kesemuanya itu dibentuk
dengan harapan untuk meningkatkan penjualan dari produk maupun jasa,
serta dalam meningkatkan citra dari perusahaan tersebut. Tidak hanya itu
saja, tetapi dalam mengembangkan perusahaan harus didukung oleh
beberapa faktor, misalnya faktor produksi dan faktor sumber daya yang
ada, termasuk Sumber Daya Manusia. Di dalam perusahaan sangat
diperlukan sekali orang-orang yang mempunyai jiwa pekerja keras,
mempunyai semangat bekerja, mempunyai rasa memiliki dan rasa ingin
ikut mewujudkan tujuan perusahaan dsb. Dengan tenaga kerja yang
1
mempunyai pemikiran seperti itu, maka proses bekerja bisa lancar sesuai
yang diharapkan. Dengan demikian, tujuan dari perusahaan pun mudah
dicapai.
Didalam suatu perusahaan, terdapat banyak sekali masalah yang
dapat mengganggu eksistensi perusahaan. Masalah yang penting yang
sering dihadapi oleh lembaga-lembaga ekonomi maupun bisnis atau yang
sering disebut sebagai perusahaan itu adalah masalah hubungan
(Relationship). Hubungan/ Relationship itu menjadi permasalahan karena
banyak orang-orang dari perusahaan itu sering kebingungan dalam
membina suatu hubungan. Bagaimana membangun dan mengembangkan
hubungan-hubungan yang baik antara berbagai perusahaan, pemerintah,
maupun masyarakat atau publik demi tercapainya tujuan dari perusahaan.
Karena itu, untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh perusahaan
tersebut, peran Public Relations sangat diperlukan sekali.
Public Relations/ humas mempunyai peranan penting dalam
membina hubungan yang harmonis antara perusahaan/ lembaga dengan
publik ( eksternal perusahaan ), serta dengan karyawan di perusahaan itu
sendiri ( internal perusahaan ). Public Relations di suatu perusahaan dibagi
menjadi 2, yaitu PR eksternal dan PR internal. Public Relations eksternal
mempunyai aktivitas dalam terciptanya images positif diantara eksternal
stakeholder. Contoh aktivitas yang dilakukan PR eksternal ini misalnya
melakukan Pers Conference, merancang program anjangsana dalam
berbagai bentuk dengan pemerintah, perusahaan lain, pesaing, masyarakat
atau komunitas, community relations, sponshorship, event organizer,
beasiswa dsb. Aktivitas dari eksternal PR juga bertujuan untuk
meningkatkan dukungan partisipasi masyarakat melalui kegiatan yang
saling menguntungkan. Sedangkan tugas dari seorang PR internal adalah
menumbuhkan motivasi atau semangat kerja para karyawan sehingga
produktivitas dan kinerja seluruh karyawan terjaga bahkan meningkat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, PRO merancang kegiatan komunikasi
dalam berbagi bentuk kesemua lini internal stakeholder, misalnya
membuat media relations, mengadakan forum pertemuan karyawan
dengan seluruh pimpinan dan pemegang saham, kegiatan olahraga
bersama dsb.
Selain itu Public Relations juga berperan sebagai jembatan
komunikasi, antara perusahaan dengan khalayaknya. Aktivitas internal PR
adalah menumbuhkan motivasi/ semangat kerja para karyawan, sehingga
produktivitas dan kinerja seluruh staff/ karyawan meningkat. Maka dari itu
seorang Public Relations di suatu perusahaan harus tetap bisa
mempertahankan eksistansi perusahaan didalam suatu persaingan yang
lagi marak-maraknya saat ini. Cara yang dilakukan Public Relations dalam
mempertahankan eksistensi perusahaan misalnya dengan berusaha lebih
keras dalam meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Citra tersebut
bisa dibentuk melalui kualitas atau mutu produk/ jasa. Jika citra dan mutu
suatu produk baik, maka citra dari suatu perusahaan pun menjadi ikut baik.
Karena citra produk adalah persepsi/ gambaran dari suatu produk yang
diperoleh dari suatu informasi/ pengalaman yang ditangkap oleh
konsumen/ masyarakat. Citra positive muncul apabila konsumen
menerima pengalaman yang baik tentang produk itu. Citra negatif apabila
konsumen menerima pengalaman buruk tentang produk. Public relations
Officer juga harus pandai dan berhati-hati dalam berkomunikasi. Hal ini
sangat penting karena untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan
buruk yang timbul dalam perusahaan, misalnya saja adanya issue. Issue
tersebut harus bisa diatasi dengan baik. Ini merupakan tugas seorang
Public relations. Esensi Public Relations jika menghadapi issue tersebut
sebaiknya tidak gugup dan tidak tergesa-gesa. PR harus mempunyai saling
pengertian dengan publik, pandai menjelaskan (tidak bertele- tele), jujur,
membentuk
opini
publik,
mengelola
sebaik-
baiknya
tentang
informasiinformasi yang berhubungan dengan issue, agar publik bisa
mempunyai citra positif kembali pada perusahaan.
Dalam hal mempertahankan citra produk maupun citra
perusahaan Public Relations di PT. Coca- Cola Botling Indonesia Central
Java juga selalu menyusun strategi yang baik demi eksistensi perusahaan.
Sebenarnya dari semua peran Public Relations adalah mensupport tujuan
perusahaan agar mudah diwujudkan dengan cara mendukung strategistrategi Public Relations. Di PT. CCBI-CJ, yaitu perusahaan yang
memproduksi minuman ringan non alkohol dengan sistem waralaba yang
halal dan berkualitas serta selalu memperhatikan kepuasan konsumen,
kebutuhan konsumen, serta selalu peduli terhadap keluhan- keluhan dari
konsumen terhadap produk maupun pelayanannya. Hal ini selalu
dipikirkan oleh Public Relations di PT. CCBI- CJ agar kualitas, mutu,
serta citra produk maupun perusahaan bisa tetap baik di mata khalayak.
Maka dari itu, di PT. CCBI-CJ mempunyai program Customer
Satisfaction/ CS, yakni upaya memuaskan pelanggan melalui berbagai
kegiatan eksternal dan internal. Program lain adalah Corporate Social
Responsibility/ CSR, yakni tanggung jawab sosial perusahaan. Program
CSR ini untuk memelihara hubungan baik dan harmonis dengan
masyarakat dan perusahaan lain.
B. Tujuan Kuliah Kerja Media
1. Menerapkan teori-teori pada saat perkuliahan ke dalam praktek di
dunia kerja.
2. Mengetahui bagaimana perbedaan peran, fungsi dan tugas dari Public
Relations
di
perusahaan
dengan
Public
Relations
di
dalam
Pemerintahan.
3. Mengetahui peran Public Relations dalam dunia kerja, khususnya di
PT. CCBI-CJ.
4. Mengetahui peran Public Relations dalam meningkatkan mutu,
penjualan, dan citra produk di PT. CCBI-CJ.
5. Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Amd. Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI PUBLIC RELATIONS
Sampai sekarang ini, masyarakat masih belum memahami apa itu
yang dimaksut Public Relations ( humas). Yang mereka tahu, PR itu suatu
profesi yang asal menarik, seorang Public Figure atau yang lain. Public
Relations sebagai suatu disiplin ilmu berkembang sudah sangat lama,
sehingga banyak sekali sumbangan pemikiran dari pakar untuk semakin
mementapkan posisi PR Sebagai telaah dan kajian berbagai fenomena
yang ada. Konsekwensi dari keterlibatan para ahli dari berbagai disiplin
ilmu, menyebabkan konsep dan pengertian PR sangat beragam. Dilihat
dari pengertian( definisi) tentang PR saja ada lebih dai seratus definisi.
Meskipun beragam dan banyaknya pengertian yang dikemukakan para ahli
di dalam nya, masih nampak ada benang merah berkenaan dengan konsep
dan prinsip- prinsip umum tentang PR.
Public Relations adalah usaha yang direncanakan serta dilakukan
secara kontinue untuk mencipatakan dan menjaga nama baik serta
kesepahaman bersama antara suatu organisasi dengan publiknya. (Anne
Gregory, Perencanaan dan Manajemen, Kampanye Public Relations,
2001:2)
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa menjadi seorang
Public Relations dalam melakukan sesuatu harus direncanakan dan
dipikirkan
matang-matang.
Seorang
praktisi
juga
harus
mempertimbangkan dengan seksama bagaiman suatu program
selalu
akan
dimulai dan melanjutkannya secara tersruktur, sehingga bermanfaat bagi
organisasi serta publik yang berinteraksi dengan organisasi tersebut.
Menurut kamus IPR( Institute of Public Relations ) yang terbaru,
Public Relations berkaitan dengan reputasi. Hasil dari apa yang anda
lakukan, apa yang anda katakan, dan apa yang dikatakan orang lain
tentang anda. ”Public Relations adalah disiplin ilmu yang memelihara
reputasi dengan tujuan untuk mendapatkan kesepahaman dan dukungan
serta untuk mempengaruhi opini dan perilaku” ( Anne Gregory,
Perencanaan dan Manajemen, Kampanye Public Relatons,2001:3)
Public Relations mempunyai tugas memberikan kontribusa
langsung terhadap suksesnya suatu bisnis, salah satunya dengan menjaga
reputasi dan hubungan relasi. Jika suatu perusahaan mempunyai reputasi
yang baik, maka tampak kecenderungan masyarakat untuk:
·
Mencoba produk baru yang ditawarkan
·
Membeli saham perusahaan
·
Mempercayai iklan yang ditampilkan
·
Ingin bekerjasama di perusahaan
·
Menjalin bisnis dengan perusahaan
·
Membantu perusahaan dalam keadaan sulit
·
Memberikan nilai financial yang tinggi
”Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga- lembaga
ekonomi, bisnis, sosial, dan politik setelah terjadi revolusi industri adalah
masalah hubungan (Relationship). Public Relations disini adalah fungsi
yang mengantar individu dengan perusahaan serta pemerintah denan
organisasi agar terjadi hubungan yang harmonis” ( F.Rachmadi, Public
Relations dalam Teori dan Praktek, 1992:1).
J.C Seidel, Public Relations Director, Division of Housing, State
of New York mendefinisikan Public Relations is the continuing process
which management endeavors to obtain goodwill and understanding of is
customer. Its empolyee and the public at large, in wardly through self
analysis and corection, out wardly through all means of expression. (
Public Relations adalah proses yang kontinue dari usaha- usaha
manajemen untuk memperoleh goodwill
dan pengertian dari para
langganannya, pegawainya dan publik umumnya. Ke dalam mengadakan
analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan
mengadakan pernyataan-pernyataan.
W.Emerson Reck, Public Relations Director, Colgate University
mendefinisikan Public Relations is the contiuning process of keying
policies, services and action to ye best interest of those individual and
groups whose confidence and goodwill an individual or institution covert
and secondly, it is the interpretation of these policies services and actions
to assure complete understanding and appreciation. (Public Relations
adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penentuan
pelayanan-pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan
orang-orang
atau
golongan
agar
orang/lembaga
tu
memperoleh
kepercayaan dan goodwill dari mereka. Kedua, pelaksanaan kebijaksanaan
pelayanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian dan
penghargaan yang sebaik-baiknya).
Howard Bonham, Vice Chairman, American National Red Cross,
Public Relations is the art of bringing about better pulic understanding
which breeds greater public confidence for any individual or organization.
( Public Relations adalah suatu seni untuk mencipatakan pengertian publik
yang lebih baik yang dapat memperdalam keercayaan publik terhadap
seseorang, organisasi atau badan.
Glenn dan Denny Griswold dalam bukunya Your Public
Relations mendefinisikan Public Relations is the management functions
which evalutes public attitudes identifies the polcies and procedures of an
individual or organization with the public interest and executes a program
or action to earn public understanding and acceptance. ( Public Relation
adalah suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menunjukkan
kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar
kepentingan public dan melksanakan rencana kerja untuk memperoleh
pengertian dan pengakuan dari publik.
J.H.Wright mendefinisikan modern Public Relations is planned
program of policies and conduct that will build public confidence and
increase public understanding. ( Public Relations modern adalah suatu
rencana tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan menanamkan
kepercayaan pulik dan pengertian mereka.
”Public Relations adalah”suatu kegiatan untuk menanamkan
serta memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, penghargaan dari
dan untuk publik untuk perusahaan pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya Public Relations juga merupakan suatu usaha untuk
mewujudkan hubungan yang harmonis antara sesuatu badan dengan
publiknya, usaha untuk memberi kesan yang menyenangkan sehingga akan
timbul opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan
itu.” ( Oemi Abdurachman M.A, Dasar-dasar Public Relations,2001:2427)
“Definisi dari IPR( Institute of Public Relations ), Public
Relations is the planned and sustained effort to establish and maintain
goodwill and mutual understanding between on organizationand its
publics”. ( Frank Jefkins, Public Relations, 1998:1)
B. DEFINISI CITRA
Citra secara sederhana merupakan suartu gambaran atau persepsi
seseorang terhadap sesuatu. Citra tersebut dapat berjalan stabil, konsisten
dari waktu ke waktu, diperkaya oleh jutaan pengalaman dan banyak
pikiran asosiatif atau sebaliknya.
v
Citra adalah pengetahuan mengenai tentang kita dan sikap terhadap
kita yang mempunyai kelompok-kelompok dalam lingkungan yang
berbeda. ( Rosady Ruslan, Etika Kehumasan Konsepsi dan
Aplikasi, 2001 :68 )
v
Citra atau image merupakan kesan yag diperoleh seseorang
berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta
atau kenyataan. Untuk mengetahui citra seseorang terhadap sesuatu
obyek dapat diketahui dari sikapnya terhadap suatu obyek tersebut.
( Drs. Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public
Relations, 2003 :114 )
v
Citra dibagi menjadi 5 yaitu :
-
Citra bayangan adalah suatu gambaran terhadap sesuatu,
tetapi belum ada informasi apapun
-
Citra Segmentasi adalah suatu gambaran terhadap sesuatu,
dimana disitu sudah ada informasi tetapi hanya sebagian saja
-
Citra Semu adalah suatu gambaran terhadap sesuatu yang,
dimana disitu sudah dapat informasi semuanya, tetapi masih
ada unsur yang dibuat-buat/ tidak sebenarnya
-
Citra Informatif adalah suatu gambaran terhadap sesuatu,
dimana sudah dapat informasi yang tepat, akurat, tetapi
belum pernah tahu siapa/ apa subyeknya
-
Citra Keseluruhan adalah suatu gambaran terhadap sesuatu
yang sudah dapat informasi yang tepat, akurat, lengkap, dan
juga pernah merasakannya ( Materi Perkuliahan )
v
”Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations mengemukakan
jenis-jenis citra, antara lain :
The Mirror Image ( cerminan citra ) yaitu bagaimana dugaan
manajemen terhadap publik eksternal dalam melihat
perusahaannya
The Current Image ( citra masih hangat ) yaitu citra yang
terdapat pada publik eksternal yang berdasarkan pengalaman
atau menyangkut miskinnya informasi dan pemahaman
publik eksternal.
The Wish Image ( citra yang diinginkan ) yaitu manajemen
menginginkan pencapaian prestasi tertentu. Citra ini di
aplikasikan untuk sesuatu yang baru sebelum public eksternal
memperoleh informasi secara lengkap
The Multiple Image ( citra yang berlapis ) yaitu sejumlah
individu, kantor cabang atau perwakilan perusahaan lainnya
dapat membentuk citra tertentu yang belum tentu sesuai
dengan keseragaman citra seluruh organisasi atau
perusahaan”. ( Drs. Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto,
Dasar-dasar Public Relations, 2003 : 117 )
v
Citra Perusahaan adalah suatu cara bagaimana pihak lain
memandang
atau
menilai
sebuah
perusahaan
berdasarkan
pengetahuan, pengertian, informasi, ataupun pengalaman. Setiap
perusahaan pasti mempunyai citra. Citra perusahaan tersebut
datang dari pelanggan, konsumen, staf perusahaan, distributor,
pemasok, dsb yang mempunyai pandangan terhadap perusahaan.
Tetapi sekarang, banyak perusahaan yang mulai menyadari betapa
pentingnya memahami perlunya memberikan perhatian yang cukup
untuk menciptakan suatu citra positif yang dapat menguntungkan
perusahaan atau organisasi itui sendiri. Karena kesadaran itulah,
suatu citra perusahaan perlu dibangun, tidak hanya menunggu
terbentuknya citra atau kesan yang timbul dari opini publik.
v
Citra produk adalah persepsi atau gambaran dari suatu produk yang
diperoleh dari suatu informasi/ pengalaman yang ditangkap oleh
konsumen/ masyarakat
-
Citra positif akan muncul apabila konsumen menerima
pengalaman baik tentang produk
-
Sedangkan citra negatif akan timbul apabila konsumen
menerima pengalaman buruk terhadap produk tersebut
( Public Relations PT.CCBI-CJ )
Dari pengertian yang dijelaskan diatas, dapat diambil kesimpulan
bahwa citra merupakan cara masyarakat memberikan kesan baik
atau buruk terhadap diri kita.
C. HUBUNGAN PUBLIC RELATIONS DENGAN MEREK
Merek sebenarnya merupakan sesuatu hal yang sering sekali
didengar, bahkan dilihat setiap hari. Merek atau bahasa asing nya brand
adalah sesuatu yang diciptakan oleh pemilik perusahaan/ siapapun yang
ingin membangun mereknya. Baik itu dengan memepermainkan warna,
tulisan/ lambang. Menurut Widodo muktiyo dalam bukunya membangun
usaha dengan kekuatan images (2006:53) merek juga merupakan sesuatu
untuk mempermudah perusahaan dalam memperkenalkan produk atau
jasanya, karena secara tidak langsung, merek juga berperan sebagai
jembatan komunikasi antara stakeholder dengan konsumennya. Sehingga
dengan merek, apa yang diinginkan produsen akan tercapai. Jika dalam
membangun merek itu bagus, maka akan lebih mudah konsumen mengenal
perusahaan, produk, atau pun jasanya, sekaligus dapat membangun
komunikasi dengan publik.
Keberadaan merek akan mempengaruhi kesadaran konsumen.
Oleh karena itu, perusahaan harus bisa menciptakan merek/ brand sebaik
mungkin. Merek juga harus sesuai dengan apa yang ingin disampaikan.
Merek sebaiknya yang mudah dihafal, mudah dimengerti oleh publik. Jika
suatu merek itu baik, maka dengan sendirinya kesadaran konsumen akan
muncul. Selain itu, untuk mendukung adanya merek, perlu adanya
komunikasi yang baik agar konsumen lebih paham dengan apa yang
disampaikan.
Disini
Public
Relations
berperan
penting
dalam
mengkomunikasikan merek dengan strategi-strategi Public Relations.
Karena merek merupakan suatu alat agar suatu produk ataupun
perusahaan dapat dikenal oleh masyarakat. Fungsi ini tidak jauh beda
dengan Public Relations yang pekerjaannya selalu berhubungan dengan
masyarakat Public Relations disini berperan bagaimana agar suatu nama itu
dapat mudah dikenal dan diingat oleh para khalayak. Public Relations juga
berusaha untuk ”bagaimana memposisikan nama itu dalam benak
konsumen, agar nama yang dibuat atau diciptakan bisa memiliki nilai yang
lebih unggul dari pesaing-pesaingnya.” ( Widodo Muktiyo, Membangun
Usaha dengan Kekuatan Image, 2006:57 )
Setelah memposisikan nama atau merek itu dalam benak
konsumen, Public Relations juga harus bisa membantu dalam menciptakan
kepercayaan dari konsumen mengenai merek tersebut dan bagaimana mutu
atau kualitasnya.Merek/ branding dalam Public Relations adalah, bahwa
tugas utama Public Relations yaitu mendorong public memiliki pikiran
positif tentang perusahaan, produk, jasa, atau individu tertentu. Sedangkan
branding sendiri merupakan sebuah ide dimana serangkaian atribut tertentu
digunakan untuk mendorong publik mempunyai pendapat positif mengenai
perusahaan, produk, atau jasa.
Sedangkan Public Relations dalam branding/ merek bertugas
untuk menghasilkan publikasi bagi sebuah brand, membangun opini publik
yang positif dan solud tentang brand dan menjelaskan brand ( tele story )
secara lebih menyeluruh.
D. Marketing Public Relations
Marketing/ pemasaran adalah salah satu bagian dari perusahaan
yang sering disebut sebagai motor penghasil energi. Karena fungsi
manajemen dari pemasaran itu mempunyai tugas pokok untuk meraih
tjuan perusahaan yaitu memperoleh profit yang setinggi-tingginya, namun
dengan cara memenuhi, memberikan berbagai pilihan, menentukan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran/konsumen serta sekaligus
memberikan kepuasan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan
dengan yang diberikan oleh para pesaing dalam waktu yang bersamaan.
Definisi yang lebih sederhana dari marketing adalah suatu rangkaian
kegiatan yang mengatur barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Lebih dari sekadar menjual barang dan jasa, tugas dari Public
Relations adalah mengkomunikasikan segenap konsep dan gagasan dalam
objek yang dipasarkan. Oleh karena itu, konsumen akan mempunyai
motivasi untuk membeli apa yang dipasarkan. ( F. Rachamadi, Public
Relations dalam Teori dan Praktek, 1992:31 ).
Di sini, fungsi dari marketing itu sering dianggap sama dengan
fungsi Public Relations dalam suatu perusahaan. Sebenarnya tidak sama,
tetapi kedua fungsi ini saling terkait dan saling menguatkan. Definisi dari
Marketing Public Relations sendiri adalah proses dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi dari program-program yang mendorong minat
beli serta kepuasan konsumen melelui penyampaian informasi da kesan
kesan yang meyakinkan dalam usaha memperlihatkan bahwa perusahaan
dan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan minat konsumen.
Marketing Public Relations ini mendukung tujuan pemasaran dan
memperkuat fungsi manajemen perusahaan. CPR / Corporate Public
Relations mempunyai fungsi sebagai fungsi manajemen erusahaan dan
mendukung tujuan perusahaan. Kaitannya antara MPR dan CPR adalah
suatu kemitraan yang saling mempengaruhi. Ini semua tidak akan tercapai
bila MPR dan CPR sama-sama melihat sebagai lawan.
”Public Relations dalam mendukung pemasaran itu lebih kepada
komunikasinya. Atau bisa disebut, marketing menjual produk dengan
konsep marketing, Public Relations menjual image, goodwill dengan
komunikasi. Maka dari itu Public Relations juga bisa disebut dengan
komunikator. Untuk mengembangkan pesan yang ingin disampaikan,
maka komunikator haru mendapatkan AIDA, yakni Attention, Interest,
Demand, dan Action.” ( F. Rachamadi, Public Relations dalam Teori dan
Praktek, 1992:34 ).
”Menurut Kotler dan William Mindak, hubungan Public
Relations dengan marketing adalah:
1. Marketing dan Public Relations masing-masing adalah 2 fungsi yang
terpisah, tetapi sama. Asumsi traditional ini menekankan bahwa
Marketing dan Public Relations masing-masing mempunyai perspektif
dan kemampuan yang berbeda.
2. Marketing dan Public Relations adalah 2 ungsi yang sama, tetapi
tumang tindih. Disini marketing dan Public Relations adalah 2 fungsi
yang penting dan terpisah. Tetapi dalam beberapa hal tertentu
beroerasi di lahan yang sama.
3. Marketing sebagai fugsi yang dominan. Menurut pandangan ini Public
Relations dalam perusahaan harus ditematkan di bawah bidang
marketig.
4. Public Relations sebagai fungsi yang dominan. Pandangan ini
menegaskan bahwa Public Relations berfungsi untuk mengendalikan
fungsi marketing.
5. Marketing dan Public Relations adalah fungsi yang sama. Asumsinya
adalah bahwa kedua fungsi itu meruakan konsep dan metodologi yang
sama-sama semakin mengarah kesatu titik temu”.
Diatas telah dikemukakan bahwa Public Relatsion dalam ikut
serta dalam meningkatkan penjualan, mutu serta mempertahankan citra
produk itu bekerjasama dengan divisi lain, terutama dengan marketing.
Maka dari itu muncul istilah Marketing Public Relations. Public Relations
memberikan kontribusi unsur-unsur Marketing Mix untuk mendukung
fungsi marketing. Kontribusi itu antara lain:
·
Konsep dan inovasi
·
Modifikasi produk
·
Posisi produk didalam tahap Life Cycles yaitu yang mencajur masa
pengenalan produk, perkembangan, kejayaan, dan penurunan produk.
·
Riset pemasaran
·
Nama produk dan merk produk
·
Citra produk
·
Segmen produk
·
Harga
·
Kemasan produk
·
Penyaluran
·
Armada tenaga penjual
·
Mendidik pasar
·
Periklanan
·
Riset periklanan
·
Promosi penjualan
·
Jasa purna jual
·
Membina kesetiaan pelanggan
E. Public Relations Internal dan Eksternal
Public Relations dibangun melalui relasi/ hubungan. Maka dari
itu, untuk menciptakan suatu hubungan yang baik untuk mendukung
perusahaan yang diembannya, Public Relations harus mempunyai hubungan
yang harmnis dengan stakeholder baik Internal maupun Eksternal.
Ø Public Relations Internal:
Public Relations Internal mempunyai tugas untuk mencapai
karyawan agar mempunyai semangat dalam bekerja. Tugas seorang Public
Relations Officer disini adalah memberikan motivasi kepada karyawan
sehingga productivitas seluruh karyawan ataupun staff meningkat,
memperhatikan kepentingan-kepentingan para karyawan nya misalnya, segi
social, kesehatan, kesejahteraan, tempat bekerja, ekonomi dsb. Jika
kesemuanya dilakukan dengan baik oleh Public Relations Officer, maka
akan mendukung kelancaran aktivitas dalam perusahaan. Sehingga antara
yang dipimpin dan yang memimpin, akan tercipta hubungan yang harmonis.
Jika sudah begitu, komunikasi antara karyawan dan atasan tidak akan
mengalami banyak kesulitan.
Public Relations yang baik adalah yang memperlakukan tiap
karyawan dengan sikap yang sama, tanpa membeda-bedakan tingkat,
pendidikan dll. Tetapi Public Relations Officer harus bertindak adil, tidak
memihak suatu golongan, jujur dan bijaksana. .(Oemi Abdurachman, Dasardasar Public Relations,2001:37).
Menurut Frank Jefkins, Hubungan dengan stakeholder internal
juga harus harmonis, antara lain dengan:
a. Perusahaan- perusahaan rekanan
b. Calon pegawai/ anggota: Mereka bisa berada di perusahaan lain
(masih menjadi anggota atau pagawai disitu), atau bisa juga di
lembaga-lembaga pendidikan mulai dari sekolah menengah
kejuruan, akademi hingga perguruan tinggi atau dari luar negeri
c. Pegawai atau anggota: Meliputi semua orang yang bekerja pada
atau menunjang suatu perusahaan, yakni pucuk pimpinan dan para
eksekutif, petugas gudang, pabrik dan laboratorium, staff kantor
atau administrasi umum, staff divisi pelayanan dan penjualan, staff
transportasi dsb.
d. Serikat Pekerja: Sekelompok bekerja yang bekerja di suatu
perusahaan
e. Pemilik saham
Ø Public Relations Eksternal:
Public Relations Eksternal bertujuan untuk mengeratkan hubungan
dengan orang-orang diluar perusahaan hingga terbentuklah opini Publik
yang favorable terhadap badan itu. Hubungan-hubungan dengan publik di
luar perusahaan itu merupakan suatu keharusan didalam usaha-usaha untuk
memperluas pelanggan, memperkenalkan produksi, mencari modal dan
hubungan, memperbaiki hubungan dengan serikat buruh, mencegah
pemogokan kerja dan mempertahankan karyawan-karyawan yang cakap,
efektif dan produktif dalam kerjanya, memecahkan persoalan-persoalan atas
kesulitan yang sedang dihadapi.
“Public Relations Eksternal juga harus pandai berkomunikasi
secara efektif yang sifatnya informatif dan persuasif yang ditujukan kepada
publik. Informasi harus diberikan dengan jujur berdasarkan fakta dan harus
teliti. Perhatian yang besar terhadap publik akan membangkitkan
kepercayaan publik terhadap perusahaan”.(Oemi Abdurachman, Dasardasar Public Relations,2001:38-39).
Selain itu, Public Relations Eksternal juga harus pandai menjalin
hubungan yang harmonis dengan stakeholder nya. Karena dengan itu,
stakeholder juga akan berusaha memberikan kepercayaan ke perusahaan.
Stakeholder yang sering dimaksud disini antara lain:
a. Community Relations, adalah hubungan dengan khalayak disekitar
lokasi lembaga atau perusahaan. Hal ini akan melancarkan kegiatan
urja misal digan mengambil tenaga kerja di sekitar preusan. secara
terus menerus, akan terlaksana media yang baik antara lain hádala
interaksi dengan lingkungan secara periodik, misal mengadakan
bhakti social terhadap masyarakat sekitar.
b. Customer Relations, adalah kontak antara perusahaan dengan
pelanggan atau calon pelanggan dengan cara:
-
Melaksanakan
penelitian
dengan
pelanggan
secara
langsung maupun tidak, bagaiman sikap masyarakat atau
konsumen terhadap perusahaan dan produknya
-
Mengadakan
program
aksi
pendekatan
terhadap
pelanggan atau calon pelanggan.
-
Mengijinkan khalayak menonton proses produksi
-
Menciptakan mekanisme keakraban antara masyarakat
dengan perusahaan, sehingga tercipta ketergantungan
masyarakat
terhadap
lembaga.
dengan
demikian,
masyarakat telah membutuhkan kehadiran perusahaan ini.
c. Retailer Relations, adalah hubungan perusahaan dengan penyalur
barang, agen, dari perusahaan ke masyarakat atau pemakai barang/
jasa produksinya. medianya melalui surat-surat langsung kepada
yang bersangkutan.
d. Industrial Relations, adalah suatu hubungan kerjasama perusahaan
dengan perorangan atau kelompok, gunanya untuk meningkatkan
hubungan dengan organisasi karyawan. Definisi yang lain adalah
suatu hubungan dengan industri lain atau suatu asosiasi perusahaan
tertentu. Hubungan ini perlu dibentuk untuk berbagai kepentingan,
yakni mencegah konflik antar pihak managerial dengan serikat
pekerja, mencegah saingan kerja, mengadakan kesepakatan antara
manager dengan serikat pekerja, mampu mengantisipasi segala
kemungkinan secara dini.
e. Goverment
Relations,
hubungan
yang
dibangun
dengan
pemerintah. Medianya antara lain dengan pertemuan rutin yang
dilakukan dengan Pemerintah Daerah maupun Instansi terkait.
f. Public At Large Relations. Hubungan ini perlu dibentuk karena
dapat menciptakan pendapat publik. Misalnya hubungan dengan
pelajar, Mahasiswa yang mengadakan kunjungan, dsb.
g. Press Relations, adalah hubungan dengan pers atau media massa.
Ini juga sangat penting karena tanpa pers, perusahaan atau lembaga
tertentu tidak akan dikenal khalayak. Maka dalam hal ini
perusahaan yang bersangkutan harus mampu membina hubungan
dengan pers secara harmonis.
”Pers Relations itu berkenaan dengan media komunikasi. Media
komunikasi ini diperlukan karena menjadi sarana yang sangat
pentimg dan efisien dalam berkomunikasi dengan publik. Agar
komunikasi dengan publk tersebut dapat dapat terpelihara, maka
segala kepentingan media massa terhadap organisasi harus dapat
direspon dengan baik oleh organisasi. Pers Relations juga
berkenaan dengan pemberian informasi matau memberi tanggapan
pada media pemberitaan atas nama organisasi atau klien. Karena
berhubungan dengan media massa itulah, banyak yang
menyebutkan bahwa Pers Relations itu merupakan fungsi khusus
bagi Public Relations”. (Yosal Iriantara, Media Relations,
2005:29).
Public Relations berperan dalam upaya meningkatkan hubungan
pers, PR dan pers sebagai mitra kerja dapat dilakukan dengan cara:
-
Melakukan pertemuan berkala antara PR dan pers
-
Lobby berkala antara pimpinan perusahaan yang diwakili
PR dengan wartawan atau pimpinan media massa
-
Pers tour yang diselenggarakan PR memberi kesempatan
lebih jauh bagi pers untuk mengenal dan mengetahui lebih
banyak situasi dan mekanisme kerja suatu perusahaan.
Sehingga pers dapat ber-empati pada permasalahan yang
dihadapi perusahaan
-
Akses yang mudah bagi pers pada pejabat eksekuif,
sehingga hal-hal yang menyagkut kebijakan tertentu dapat
pula diperoleh langsung lewat sumber utama
-
Pendelegasian wewenang yang jelas menyangkut pejabat
PR yang memberi informasi seandainya manager PR
tidak berada di tempat
-
Apresiasi pejabat PR pada mekanisme kerja pers yang
menurut kecepatan dan ketepatan dalam menyajikan
informasi, sehingga aktualitas berita tidak terganggu oleh
kelambanan PR dalam mengenai informasi
-
Pers harus menghormati prinsip off the Record yang
diminta oleh pejabat PR sehingga pelanggaran asas ini
akan menempatkan PR dalam posisi yang sulit dimata
pimpinan
Baik Public Relations eksternal maupun internal harus mempunyai
banyak relasi, koneksi agar tidak banyak hambatan dalam menjalankan
tugasnya. Selain itu, untuk menjadi seoarang Public Relations yang
profesional, harus dapat memenuhi syarat-syarat nya.
”Menurut Charles W.Pine, persyaratan dari seorang profesional
Public Relations itu adalah:
· Mampu mengekspresikan pendiriannya serta mengetahui kapan dia
akan mendengar
· Harus menjadi pengamat yang baik, mampu mempelajari situasi dan
hubungan serta memiliki daya ingatan yang baik, sistematis dan kritis
· Mampu menghargai martabat manusia dan bisa mengakui hak-hak
setiap pribadi
· Mempunyai keberanian, integritas pribadi yang tinggi dan mampu
berpikir secara konseptual dan sistematis.
· Mempunyai kedisiplinan yang tinggi serta melaksanakan tugas secara
terperinci, semangat serta etos kerja yang tinggi
· Mempunyai kemampuan intelektualitas yang dinamis, kualitas
pertimbangan pemikiran yang baik dan memiliki jiwa kepemimpinan
· Mampu berpikir rasional dan efisien dalam keadaan darurat dan dapat
mengambil keputusan yang cepat
· Mampu meninterprestasikan berbagai informasi secara sistematis,
menemukan dan mengidentifikasikan taktik yang ada, serta solusi
pemecahan masalah dengan tepat
· Harus mampu memahami ilmu psikologi filsafat, kebudayaan, sosial,
politik, hukum dan ekonomi dalam menghadapi/ mengantisipasi suatu
kejadian
· Mampu mengorganisasi diri sendiri dan orang lain
· Harus memiliki keberanian untuk mengajukan keberatan atas
keinginan pimpinan apabila hasilnya tidak mendukung
· Mempunyai penyusunan prioritas utama, srtategi perencanaan dan
program kerja, memperbaiki dan saling melengkapi prioritas lainnya
dianggap perlu sebagai pendukungnya
· Menyadari bahwa dirinya adalah seorang guru untuk murid-muridnya
dan bukan seorang pelopor di bidang nya”.( Rosady Ruslan, Etika
Kehumasan Konsepsi dan Aplikasi, 2001: 77-78 )
Hal diatas perlu sekali diperhatikan oleh seorang Public Relations
karena mengingat peran dari seorang Public Relations itu sangat penting
dan selalu berhubungan dengan citra, nama baik perusahaan atau produk.
Jadi untuk mendukung kesemuanya itu, Public Relations harus mempunyai
syarat-syarat diatas.
BAB III
DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya PT. COCA- COLA BOTLING INDONESIA
CENTRAL JAVA
Coca-cola adalah minuman ringan non alkohol terkenal di seluruh dunai dan
sering disebut dengan minuman nomer satu didunia. Produk dari Coca-Cola
sdendiri adalah Coca-Cola, Fanta, Sprite, Fresstea, Ades, Sunfill, dan Extra Joss
Strike yang halal dan berkualitas. Produk-produk ini diproduksi dibawah
pengawasan mutu yang handal dan juga memiliki Sumber Daya Manusia yang
terampil. Coca-cola ini banyak diminati oleh konsumennya hampir di 200 Negara.
Karena mempunyai cita rasa yang berbeda dengan produk minuman lain.
Perusahaan minuman terbesar ini telah melalui perjalanan panjang sejak
dimulainya awal yang sederhana lebih dari satu abad lalu. John Styth Pemberton
merupakan orang pertama yang memunculkan serta mengenalkan rasa
menyegarkan dari Coca- cola di Atlanta, Georgia. Mei 1886, beliau membuat
syrup karamel bewarna dalam sebuah ketel kuningan di kebun belakang
rumahnya. Beliau juga yang mendistribusikian produk barunya tersebut dijalan
menuju Jacobs Pharmacy (rumah obat Jacobs) dengan menempatkan syrup
tersebut dalam sebuah teko. Konsumen dapat menikmati syrup itu dengan harga
lima sen setiap satu gelas nya. Sejak saat itu, syrup karamel berkarbonasi tersebut
dikenal sebagai minuman Nikmat dan Menyegarkan yang diberi nama Coca-cola.
Frank M Robinson
yakni rekan bisnis dari John S Pemberton
menyarankan untuk menggunakan nama dan tulisan ’’ Coca-cola ’’ dengan
huruf-huruf miring mengalir. Saran tersebut diterima baik oleh John S
Pemberton. Kemudian menjadi terkenal di seluruh dunia.
Tahun pertama, Pemberton menjual 25 galon syrup yang
diangkut dalam tong kayu bewarna merah menyala. Kemudian warna
merah di hubungkan dengan merek minuman nomer satu di dunia itu.
Sebagai hasil usahanya, Dr. Pemberton memperoleh keuntungan kotor
sebesar $50 dan menghabiskan $73.96 untuk iklan. Kemudian ada seorang
pengusaha Atlanta bernama Asa G Chander mengambil alih kepemilikan
penuh atas perusahaan Coca-Cola pada tahun 1891. dalam waktu 4 tahun,
bakat dagang yang dimiliki nya berhasil memperluas konsumsi Coca- Cola
di setiap Negara bagian dn wilayah Amerika. Tahun 1919, The Coca-Cola
Company dijual pada kelompok investor dengan harga 25 juta dolar.
Robert Woodruff diangkat menjadi presiden The Coca-Cola Company.
Merek Dagang Coca-Cola Company
Merek dagang Coca-Cola didaftarkan di kantor hak paten dan
merek dagang Amerika Serikat. Pada tahun 1893 dan diikuti oleh merek
’’Coke’’ pada tahun 1942. Coca-cola mudah dikenal oleh konsumen
karena dikemas dalam botol yang unik. Hal ini telah diakui oleh kantor
hak paten dan merek dagang Amerika Serikat pada tahun 1977. kemudian
pada tahun 1982, The Coca-Cola Company memeperkenalkan ’’Diet
Coke’’ pada konsumen di USA. Dan tahun berikutnya perusahaan melihat
perluya mengenalkan produk-produk tambahan yang menunjang nama
Coca-Cola. Sampai sekarang ini Coca-Cola adalah minuman ringan yang
paling digemari di seluruh dunia, dan juga merupakan merek dagang yang
paling dikenal dan dikagumi diselurh dunia.
Peningkatan Produk
Laboratorium penelitian telah berhasil menciptakan produk
Coca-Cola terbaru. Dengan evaluasi internal dan test rasa beberapa kali
dengan metode ’’Blind Test’’. Konsumen mengatakan bahwa mereka
menyukai keduanya, baik Coca-Cola maupun produk saingannya. Oleh
karena itu, pada bulan April 1985 perusahaan dengan bangga
memperkenalkan rasa Coke yang baru. Peluncuran Coke dengan rasa
baruini dilakukan di Amerika Serikat dan Kanada.
Produk Minuman Ringan
The Coca-Cola sangat memperhatikan keinginan konsumen,
mengingat hal itu, Coca-Cola minuman ringan nomer satu di dunia ini
meluncurkan serangakaian produk untuk memenuhi setiap selera
konsumen di masing- masing negara. Adapun produk- produk dari The
Coca-cola sampai saat ini adalah:
-
Coca-Cola
Berasal dari resep temuan Dr. John S Pemberton pada tahun
1886. Minuman bersoda ramuan biji Cola ini menghadirkan rasa khasyang
menyegarkan. Untuk memberi pilihan, Coca-Cola juga meghadirkan
minuman rendah kalori bermerk Diet Coke sejak 1986.
-
Sprite
Minuman yang sangat digemari kawula muda ini diperkenalkan
pada 1961 dan kini menyebar ke 190 negara di dunia. Dipasaran domestik,
Sprite- Sparkling Beverages bercita rasa lemon Lime dan mulai dijual
1975. Meminum sprite dapat menghilangkan rasa haus, sehingga
memeberikan rasa bebas gerah sensasi plong.
-
Fanta
Salah satu minuman terpopuler di dikalangan remaja diseluruh
dunia. Fanta ini awalnya dikembangkan di Eropa di masa perang dunia II,
dan kini dijual lebih dari 70 rasadi 188 negara degan rasa jeruk sebagai
volume terbesar.
-
Extra Joss Strike
Minuman energi siap saji bersoda ini di produksi awal 2007,
hasil kerjasama Coca-Cola dengan PT. Bintang Toedjoe. Melalui
kerjasama ini, Coca- Cola berhak memproduksi dan memasarkan Extra
Joss Strike di negara ini melalui jaringan area operasinya.
-
Schweppes
Produk ini merupakan salah satu merek minuman tertua di dunia,
sejak 1783. konsumen bisa memilih sesuai keinginannya. Ada tonic water,
ginger ale, soda water. Segmen yang dibidik konsumen usia 16-34 tahun
dan trutaa mereka yang terbiasa mendatangi hotel, restoran, dan cafe serta
yang sering berbelanja di outlet-outlet saluran modern.
-
Ades
Air minum dalam kemasan ini pertama kali dipasarkan tahun
1986. pada akhir 2000, Coca-Cola mengakuisisi merek ades dan dan
menjadikan PT. Ades Alfindo Prasetia Tbk sebagai mitra pembotolannya.
Sedangkan distribusi di area operasi (kecuali Jakarta dan West Java)
dilakukan Coca-Cola Botling Indonesia. Ades diproses dengan sistem
penyaringan air berteknologi tinggi dan berskala mikron, sehingga aman
dikonsumsi oleh semua kalangan.
-
A&W
Minuman berkarbonasi ini menawarkan cita rasa root beer/
sarsaparilla yang begitu kental A&W resmi berlaga di pasar nasional sejak
20 Mei 2003. di negeri asalnya, minuman ini di produksi sejak 1919.
walau sudah tua, karena rasanya yang khas minuman ini sangat disukai
hingga sekarang.
-
Frestea
Frestea aroma melati (jasmine) di produksi pada tahun 2002,
sedangkan adiknya lahir pada tahun 2005 yaitu teh hijau frestea Green dan
teh rasa buah Frestea Frutcy (rasa Apel, lemon, dan Markisa). Ketiga
merek in i diproduksi bereknologi tinggi dengan proses yang higienis.
-
Powerade
Secara global, minuman rehidrasi Powerade pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1990 dan bersama Coca-Cola menjadi sponsor
resmi olimpiade sejak 1992. merek global ini mulai diproduksi di
Indonesia pada tahun 2006 dengan nama Powerade Isotonik. Dengan dua
rasa pilihan, Grape Fruit Lemon dan Orange Burst.
Botol Coca-Cola pertama
Pada tahun 1899, proses pembotolan Coca-Cola berskala besar
dimulai. Pemilik The Coca- Cola Company Asa G Chandler memberikan
hak pembotolan exlusif pada Joseph B Whitehead dan Benjamin F
Thomas dari Chattanooga, Tennessee. Kontrak ini menandai dimulainya
sistem pembotolan yang unik dan independen dari The Coca-Cola
Company dan merupakan dasar dari pengoperasian Perseroan minuman
rigan tersebut hingga kini. Agar konsumen bisa membedakan botol CocaCola ini dengan botol soda lain, maka dibuatlah botol Coca-Cola khusus
dengan bentuk Kontur botol yang dikenal hingga sekarang. Desain ini
dibuat oleh The Root Glass Company pada tahun 1915.
Coca- Cola di Indonesia
Di Indonesia, Coca-Cola mulai diperdagangkan pada tahun 1932
oleh De Netherlands Indische Mineral Wter Fabrik Jakarta di bawah
manajemen Bernie Vonings dari Belanda. Kemudian perusahaan ini
berganti nama menjadi Indonesia Beverages Limited (IBL) sejak
proklamasi kemerdekaan dan masuknya para pemegang saham dari
Indonesia. IBL menjalin kerjasama dengan tiga perusahaan Jepang: Mitsui
Toatsu Chemical Inc. Mitsui & Co. Ltd dan Mikuni Coca-Cola Botling Co.
membentuk PT. Djaya Beverages Botling Company. Tanggal 12 Oktober
1993, Coca- Cola Amatil Limited sebuah perusahaan publik dari Australia
yang merupakan pabrik pembotolan. Kemudian nama itu berubah lagi
menjadi Coca- Cola Amatil Indonesi Jakarta. Sampai saat ini Coca-Cola
Amatil Indonesia didukung oleh 11 pabrik pembotolan dan sekitar 9.000
karyawan, melayani lebih dari 400.000 pelanggan di seluruh nusantara.
Coca- Cola merupakan perusahaan minuman yang berhasil beroperasi di
Asia
karena
keunikan
produk
dan
sistem
pemasarannya
serta
pemahamannya terhadap pasar lokal. Sebelas pabrik pembotolan di
Indonesia : Semarang, Bandar Lampung, Padang, Medan, Surabaya,
Bandung, Bali, Jakarta, Banjarmasin, dan Manado.
Coca- Cola Di Jawa Tengah
Dirintis oleh dua orang pengusaha yaitu Bapak Partogius
Hutabarat (Alm) dan Bapak Mugijanto. Nama yang dipilih adalah PT. Pan
Java Botling Company, resmi didirikan pada tanggal 1 November 1974
diatas Lahan seluas 8,5 ha dan mulai beroperasi pada tanggal 5 Desember
1975. Kemudian pada bulan April 1992, PT. Pan Java bergabung dengan
Coca-Cola Amatil Limited Australia. Sehingga sejak saat itu nama
berubah menjadi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java. Tetapi
pada tangal 1 Juli 2002 berubah menjadi PT. Coca-Cola Botlling
Indonesia Central Java Operations, sedangkan untuk distributor bernama
PT. Coca-Cola Distribution Indonesia.
Proses Produksi
Coca-Cola terbuat dari bahan baku pilihan berupa air, gula,
concentrate dan carbondioxida. Sebelum sampai di tangan konsumen,
Coca-Cola telah melalui berbagai proses terlebih dahulu. Pertama,
pengolahan air yang diperoleh dari sumur(Deep Well) yang sebelumnya
diolah menggunakan sistem koagulasi dan filtrasi dengan menambah
bahan- bahan kimia : Ferro Sulfat( FeSO4), Lime[Ca(OH)2], Chlorine
[Ca(Ocl)2],
Sand
Filter,
Actived
Carbon,
Resin
dan
Natrium
Chlorida(NaCL). Kedua, pembuatan sirup. Tahap ini campuran antara
gula, air dan concentrate yang ada pada Simple Syrup Tank memasuki
tahapan precoting yaitu :Active Carbon dan Filte Aid.setelah itu sirup
mengalami penyaringanyang dilakukan melalui filter press untuk
kemudian disterilisasi degan menggunakan UV lamp. Sirup yang sudah
disterilisasi dimasukkan kedalam finish syrup tank untuk kemudian
ditambahkan Concentrate di dalamnya. Ketiga, tahap ini dilakukan
pencucian botol. Botol-botol yang telah dikumpulkan kemudian diproses
melalui pemeriksaan tahap awal untuk menjalani pencucian. Proses
pencucian botol menggunakan bahan kimia yang disebut dengan Caustic
Soda. Botol yang telah melalui tahapan pencucian kemudian menjalani
prses pemeriksaan tahap akhir. Keempat, proses pengisisan. Tahap ini
botol diisi dengan sirup yang sudah diberi kabornasi. Kemudian memasuki
tahapan Crowning atau penutupan botol. Setelah itu dilakukan proses date
coding atau pemberian tanggal dan kode produksi. Botol yang telah
menjalani proses coding tersebut kemudian menjalani pemeriksaan penuh
atau Full Inspection sebelum akhirnya di pasarkan.
Limbah
Seperti lazim nya industri lain, Coca-Cola juga menghasilkan
limbah industri. Limbah disini ada yang berbentuk gas (asap), padat
(botol) dan cair (air). Semua limbah itu mengalami proses pengolahan
limbah melalui sistem yang aman dan tidak membahayakan. Ini
merupakan wujud kepedulian PT. Coca-Cola Botling Indonesia terhadap
lingkungan dan wujud kepedulian sosial perusahaan yang tinggi kepada
masyarakat.
Pemasaran
Pusat pemasaran Coca-Cola Botling Indonesia Jawa Tengah
tersebar di wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Jogjakarta, dan
Madiun. Didukung oleh sembilan Sales Center dan delapan sub sales
center yang memiliki lebih dari 75.000 outlet atau dister. Coca-Cola
mengupayakan dan mengutamakan ’Kepuasan Pelanggan’ sebagai
pelayanan yang utama dengan sistem distribusi ’Direct maupun Indirect’.
Sumber Daya Manusia
Coca-Cola Botling Indonesia Central Java memperkerjakan
tenaga kerja yang telah memiliki KKB, dengan sistem SP RTMM dan
Koperasi Kendali Harta sebagai penunjang hubungan industrial Pancasila
yang harmonis. Melalui program peningkatan ketrampilan seluruh
karyawan diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan baik yang
diselenggarakan oleh internal dan eksternal.
CSR ( Corporate Social Responsibility )
Sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap lingkugan
serta kepedulian sosial, maka perusahaan mengembangkan program CSR
untuk memelihara hubungan baik dan harmonis dengan masyarakat dan
perusahaan lain, seperti donor darah, bantuan air bersiah, bantuan untuk
yayasan sosial, Bea Siswa, bantuan pendidikan dan sebagainya.
Penghargaan
Penghargaan yang telah diterima oleh PT. Coca-Cola Botling
Indonesia Central Java adalah meliputi tingkat lokal, nasional maupun
internasional, yakni sebagai berikut :
Ø Penghargaan Lokal:
·
Penghijauan dan pertamanan pabrik propinsi Jawa Tengah
·
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kabupaten Semarag dan Propinsi
Jawa Tengah
·
Pengelolaan satpam Teladan dari POLDA Jateng
·
Partisipasi Pengentasan Desa Tertinggal Jateng
·
Partisipasi dalam pembinaan kegiatan Sepak Bola Propinsi Jateng
·
Solo Customer Satisfaction Index (SCSI) untuk Teh Hi-c
·
Pelayanan Terbaik Asuransi Jamsostek se Jawa Tengah tahun 2005
Ø Penghargaan Nasional
·
Mutu diantara pabrik Coca Cola di Indonesia
·
Bendera Emas dari Presiden RI untuk SMK3
·
Prestasi Penjualan Terbaik
·
Piala Presiden untuk kecelakaan nihil
·
Piagam menteri Lingkungan Hidup
·
Chairman Award
·
Sertifikasi ISO 14001 sejak tahun 2001
·
Biparte Awards dari Wakil Presiden RI untuk iklim kerja kondosif tahun
2005
Ø Penghargaan Internsional
·
Mutu Coca-Cola se Asia Tinur Jauh
·
Penghargaan mutu dari The Coca-Cola Company Quality System diantara
perusahaan Coca-Cola se Asia Pasific
·
Sertificate TCCQS phase 3
B. Visi, misi, serta values dari PT. CCBI- CJ
Ø VISI
Menjadi perusahaan minuman terbesar dan terbaik di Asia
Tenggara
Ø MISI
PT. CCBI-CJ bertekad untuk Memberikan kesegaran pada
pelanggan dan konsumen kita dengan rasa bangga dan semangat
sepanjang hari, setiap hari. Selain itu Coca-Cola juga memberikan nilai
terbaik bagi pemegang saham dengan menjadi perusahaan minuman
non alkohol yang tumbuh terdepan dalam pasar minuman, serta sangat
menghargai karyawan. The Coca-Cola Company beserta karyawan
berdedikasi dan berdisiplin memberikan Coca-Cola suatu keunggulan
bersaing yang berkesinambungan. Coca-Cola juga mengembangkan
kemitraan sejati dengan para pelanggan untuk memuaskan konsumen
yang dahaga. PT. CCBI-CJ menjadi unit operation yang mandiri,
fleksibel dan efektif meraih peluang pasar minuman ringan di Central
Java dengan biaya seefisien mungkin melalui organisasi yang
bersemangat, komunikatif dan menikmati pekerjaan. Merk The CocaCola Company adalah pilar kesukesan dalam memenuhi kepuasan
konsumen dan pelanggan melalui produk-produk nya serta layanan
yang berkualitas tinggi dan memenuhi peraturan perundang- undangan
tentang Food Safety.
Ø VALUES
1. Sumber Daya Manusia
Mengembangkan SDM, menghargai prestasi, serta menikmati apa
yang kita lakukan.
2. Pelanggan
Menang untuk pelanggan dan diri sendiri.
3. Semangat
Semangat untuk bertindak, bertanggung jawab, dan sukses.
4. Inovasi
Selalu mencari cara yang lebih baik.
5. Keunggulan
Senantiasa melakukan pekerjaan yang terbaik.
6. Warga negara yang baik
Melakukan hal yang benar di perusahaan, masyarakat dan sesama.
C. LOKASI PT. CCBI- CJ
Lokasi PT. CCBI-CJ terletak di Jl Raya Soekarno-Hatta Km 30
Ungaran Semarang. Telepon: 0298- 523333, Fax: 0298- 522303. Lokasi
ini di pilih karena letaknya yang strategis dan sarat dengan air, sehingga
mendukung PT. CCBI-CJ dalam berproduksi.
D. STRUKTUR ORGANISASI dan JOB DESKRIPTION.
Job Deskriptions:
Ø General Manager: Memimpin, mengendalikan perusahaan dan
mengadakan evaluasi tentang penyelenggaraan perusahaan sesuai
dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan
Ø Executive Secretary: Mengatur jadwal atasan, mendampingi atasan,
serta membuat surat- surat baik surat keluar maupun masuk.
Ø Finance Manager: Mengatur keuangan dan akuntasi, mencari tingkat
efisiensi nilaiuang yang dikelo9la untuk mencapai keseimbangan,
sesuai dengan yang telah ditentukan bersama. Selain itu, Finance
Manager bertugas mensuplay bahan baku untuk keperluan selama
produksi berlangsung dari pemasok.
Ø Human Resources Manager: Membentuk, mengembangkan serta
merekrut SDM untuk melaksanakan tanggung jawab kerja dan
memproyeksikan kebutuhan masa dating.
Ø Technical Opration & Logistic Manager: Menyiapkan bahan baku
untuk produksi secara efisien dan efektif.
Ø General Sales Manager: Mengelola pasar untuk mencapai angka
penjualan yang telah ditargetkan dengan biaya distribusi yang telah
ditetapkan untuk mencapai tingkat keuntungan.
Ø Business Service Manager: Mengorganisir dan menyeleksi informasiinformasi bisnis yang masuk dan keluar.
Ø Quality
Assurance
Manager:
Memimpin,
mengevaluasi
serta
mengendalikan kuallitas produk sejak penerimaan material sampai
produk diterima poleh konsumen.
Ø Maintenance and Engineering: Memantau dan mengamati mesin agar
dapat digunakan dengan baik.
Ø Werehousing and Transportation: Mengelola stock bahan baku dan
produk jadi
Ø Demand Operation Planning: Merencanakan penyediaan bahan baku
dan p[roses produksi
Ø Quality Management System: Mengendalikan systen dokumentasi
secara keseluruhan.
Ø Production
Manager:
Mengarahkan,
mengendalikan
serta
mengevaluasi proses produksi dan hasil produksi.
PUBLIC RELATIONS DEPARTMENT
Di PT. Coca-Cola Botling Indonesia Central Java Divisi Public
Relations berada dibawah naungan Human Resources Department. Public
Relations di PT. CCBI-CJ ini sudah ada sejak berdirinya perusahaan ini,
yakni pada tanggal 5 Desember 1976. Public Relations disini terdiri dari
Public Relations Manager dan dua Public Relations Officer, yakni Public
Relations Internal dan Public Relations Eksternal. Public Relations
Internal di PT. CCBI-CJ bertugas memotivasi karyawan agar tetap
semangat dalam bekerja, mengurusi kunjungan pabrik, acara-acara yang
diadakan di dalam perusahaan, dsb yang berhubungan dengan internal
perusahaan. Public Relations eksternal bertugas menyelenggarakan
kegiatan eksternal yang mendukung nama baik perusahaan dsb, yang pada
intinya, Public Relations mempunyai tugas mempertahankan citra baik
perusahaan maupun produk, menjalin hubungan baik dengan stakeholderstakeholdernya.
Peran Public Relations sangat penting bagi perusahaan karena
Public Relations itu selalu berhubungan dengan reputasi perusahaan/ nama
baik perusahaan.
BAB IV
PELAKSANAAN KKM
A. Waktu dan tempat KKM
Kuliah Kerja Media ini dilaksanakan pada tanggal 3 maret
sampai dengan 31 maret 2008 dan pelaksanaan nya di PT. Coca-Cola
Botling Indonesia Central Java, yang beralamat di Jl. Raya Soekarno-Hatta
Km 30 Jawa Tengah. Dan penulis berkesempatan melaksanakan KKM ini
di Divisi Public Relations.
B. Pekerjaan yang dilakukan
Pertama KKM, penulis beserta teman-teman KKM lainnya hanya
mendapatkan Breefing dari Public Relation Officer serta staf lain
mengenai tata tertib KKM dan profil singkat dari PT. CCBI-CJ. Setelah
mendapatkan tempat kerja, oleh pembimbing penulis diberi tugas untuk
menemani Public Relations Officer dalam menerima kunjungan pabrik
atau yang biasa disebut Plant Visit. Plant Visit merupakan kegiatan yang
tepat untuk memberi penjelasan kepada masyarakat bmengenai Coca-Cola,
agar citra Coca Cola menjadi daya tarik bagi masyarakat untuuk
meningkatkan pengetahuan terhadap The Coca-Cola System dan proses
produksi, marketing, promosi hingga kegiatan kemasyarakatan. Selain itu,
Plant Visit juga dapat memperkuat citra Coca-Cola dan dapat juga
meminimalkan adanya pemberitaan negatif terhadap produk maupun
perusahaan. Pelaksanaan Plant Visit yang dilakukan oleh PRO PT. CCBICJ ini biasanya diawali dengan penjelasan dari profil perusahaan, sejarah
Coca-Cola, proses produksi, dan bahan-bahannya, distribusi produk, sisi
kualitas produk, kualitas lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja,
kemudian diadakan tanya jawab. Setelah itu, para pengunjung diajak
berkunjung langsung ke pabrik untuk melihat proses produksi. Disini,
penulis diberi tugas untuk menemani pengunjung berkeliling pabrik.
Kunjungan seperti ini diadakan 3 kali dalam seminggu, yakni pada hari
selasa, rabu dan kamis.
Tugas lain yang didapat penulis adalah membaca surat kabar
setiap hari. Oleh pembimbing, jika ada berita yang berhubungan dengan
Coca-Cola, maka berita itu digunting, dikliping dan discan. Kliping
tersebut diserahkan kepada Public Relations Manager untuk disimpan
sebagai arsip perusahaan.
Penulis juga mempunyai kesempatan untuk membantu di divisi
lain, yakni di HRD. Di HRD, penulis mendapat tugas untuk membuat
Perfomance Plan dengan menggunakan program Lotus Notes. Perfomance
Plan karyawan ini berisi tentang rencana-rencana apa saja yang dilakukan
oleh para karyawan untuk bisa mendukung apa yang telah ditargetkan.
Setelah Perfomance Plan selesai, penulis diberi tugas lagi untuk membuat
Individual Development Plan. IDP ini juga sama seperti Perfomance Plan.
Bukan hanya itu saja, penulis juga diberi tugas untuk mengidentifikasikan
karakteristik dari karyawan dengan menggunakan komputer. Apakah
karakteristik dari karyawan tersebut masuk D( Driver), I(Influence),
S(Steadiness), ataupun C(Compliance). Characteristic Identification Test
ini selalu dilkukan di PT. CCBI-CJ untuk mengetahui karakteristik dari
karyawan ataupun calon karyawan, cocok bekerja di bagian apa.
Penulis mendapat tugas untuk mendata buku-buku yang ada di
perpustakaan PT. CCBI-CJ. Buku-buku tersebut diklasifikasikan menurut
tema nya, serta dirapikan agar jika ada yang mau pinjam tidak
kebingungan.
PT. Coca-Cola Botling Indonesia Central Java adalah perusahaan
yang sangat besar. Jadi tidak heran lagi jika di perusahaan ini selalu ada
event. Salah satu nya adalah penyuluhan HIV/AIDS. Penyuluhan ini
adalah acara yang diselenggarakan oleh Public Relation Officer di PT.
CCBI-CJ. Penyuluhan HIV/AIDS tersebut diperuntukan kepada semua
karyawan di PT. CCBI-CJ, terutama yang bekerja di pabrik. Karena
sebagian karyawan pabrik, belum begitu paham dengan apa yang disebut
dengan HIV/AIDS, bagaimana cara mengatasi, serta menghindari penyakit
tersebut. Disini penulis mendapat tugas menyiapkan bahan untuk
penjelasan sebelum acara dimulai.
Penulis sangat beruntung sekali melaksanakan Kuliah Kerja
Media di PT. CCBI-CJ pada bulan maret ini. Karena di bulan maret ini PT.
CCBI-CJ mempunyai banyak sekali event. Misal pada hari Air Sedunia,
PT. CCBI-CJ bekerjasama dengan Dinas Pemerintahan kota Semarang,
mengadakan Peringatan Hari Air Sedunia. Peringatan Hari Air Sedunia
tersebut diadakan di Hall PT. CCBI-CJ pada tanggal 25 Maret 2008. Event
ini dihadiri oleh perwakilan dari perusahaan-perusahaan di Semarang,
serta dari Dinas Pemerintahan Kota Semarang. Wakil Bupati pun ikut
hadir dalam event ini. Dalam event ini penulis mendapat tugas membuat
ID Card untuk panitia, memnyiapkan Gift untuk para tamu, menerima
tamu, menyiapkan absensi, menyiapkan List, khususnya untuk para
wartawan sebagai bahan mereka dalam membuat berita, memberikan kaos
untuk tamu yang bertuliskan Hari Air Sedunia dan Coce Zero. Coce Zero
merupakan produk baru dari PT. Coca-Cola. Sehingga Coce Zero disini
menjadi Sponsor Utama dalam event ini, dengan tujuan agar Coce Zero
cepat dikenali oleh masyarakat, khususnya oleh para tamu undangan.
Penulis juga mendapat tugas untuk ikut mendokumentasikan acara ini,
yakni pada waktu acara di dalam Hall PT. CCBI-CJ dan pada waktu
penanaman pohon di taman PT. CCBI-CJ.
Membuat artikel merupakan salah satu kegiatan dari Public
Relations Officer. Pembimbimg lapangan memberikan tugas kepada
penulis untuk membuat artikel dari acara yang telah diselenggarakan oleh
PRO PT. CCBI-CJ, yaitu pada waktu peringatan Hari Air Sedunia. Artikel
tersebut kemudian diserahkan kepada PRO untuk disimpan dan sebagai
bahan untuk membuat CJ-News, yakni majalah internal di PT. CCBI-CJ
Peringatan Hari Air itu tidak diselenggarakan di perusahaan saja.
Tetapi juga diselenggarakan di luar (eksternal). Public Relations PT.
CCBI-CJ juga mengadakan peringatan Hari Air Sedunia
di mata air
Senjoyo Salatiga bersama 150 siswa/ siswi dari SMK Telkom Salatiga
dengan tema Penanaman Pohon dan Bersih-bersih mata air Senjoyo.
Penulis ikut berpartisipasi dalam event eksternal ini. Penulis diberi tugas
untuk mendokumentasikan acara tersebut.
Bertepatan pada peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW, PT.
CCBI- CJ mengadakan pengajian yang diikuti warga sekitar perusahaan.
Selain bertujuan untuk memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW,
juga untuk mempererat hubungan dengan warga sekitar perusahaan.
Penulis juga ikut berpartisipasi dalam pengajian yang diadakan di masjid
Ar-Rachman di PT. CCBI-CJ. Penulis diberi tugas pembimbing untuk
mendokumentasikan acara serta membagi makanan kepada warga yang
datang di pengajian tersebut.
Kegiatan dalam Kuliah Kerja Media ini adalah kegiatan Donor
Darah. Kegiatan Donor Darah ini sudah menjadi program Triwulan dari
PT.
CCBI-CJ.
Partisipasi
penulis
dalam
kegiatan
ini
mendokumentasikan acara, menerima pendaftaran karyawan
adalah
yang
mengikuti Donor Darah, serta memberikan Sembako dan makanan kepada
para pendonor.
C. Hambatan dalam pelaksanaan Tugas
Pada awalnya penulis belum bisa beradaptasi dengan lingkungan,
jadi penulis masih sungkan jika diberi tugas oleh pembimbing. Selain itu,
hambatan lain adalah ketika entry data karyawan. Karena banyaknya
karyawan
yang
namanya
sama.
Penulis
sering
kesulitan
untuk
menyelesaikan tugas ini.
D. Cara mengatasi hambatan
Penulis mencoba bekerja lebih santai dan penulis sering bertanya
kepada pembimbing apabila mendapat kesulitan.
E. Manfaat Kuliah Kerja Media
Selama melaksanakan Kuliah Kerja Media di PT. Coca-Cola
Botling Indonesia Central Java, penulis dapat mengetahui bagaimana
dunia kerja itu. Penulis juga bisa menerapkan teori-teori selama
perkuliahan pada waktu magang. Penulis mengetahui cara kerja di
perusahaan terutama di PT. CCBI-CJ.
F. Peran Public Relations dalam meningkatkan mutu dan citra produk
di PT. CCBI-CJ
Peran Public Relations dalam suatu perusahaan itu sangat
penting sekali. Karena seorang Public Relation itu selalu berhubungan
dengan reputasi atau citra perusahaan. Citra baik yang telah dimiliki oleh
perusahaan itu akan dapat bertahan, bahkan akan lebih baik lagi apabila
Public Relations di perusahaan itu mampu melaksanakan tugasnya sebagai
PR dengan baik.
Di PT. Coca-Cola Botling Indonesia Central Java, Public
Relations disini selalu berusaha untuk melaksanakan tugasnya dengan
baik. Diantaranya membangun images positif dari masyarakat umum
terhada perusahaan, menjalin hubungan baik dengan stakeholder, baik
internal maupun eksternal, dsb. Semua yang dilakukan Public Relations
tersebut tidak lain bertujuan untuk meningkatkan citra perusahaan, produk,
meningkatkan penjualan dsb, yang mendukung kelancaran dan eksistensi
PT. CCBI-CJ. Public Relations juga mempunyai peran yang hampir sama
dengan marketing, yakni dalam meningkatkan penjualan produk. Tetapi
peran Public Relations disini lebih kepada peningkatan citra produk nya.
Dalam hal ini, PR bekerjasama dengan divisi lain untuk mendukung tujuan
perusahaan. Seperti yang dikatakan Public Relations Eksternal PT. CCBICJ, tugas PR itu adalah mensupport tujuan dari perusahaan dengan cara
melakukan
strategi-strategi
Public
Relations,
yakni
Community
Development, Education Program, Govertment Relations, Media Support,
Customer Satisfaction.
Dalam meningkatkan mutu serta citra dari produk, PR terlebih
dahulu harus bisa mendorong publik memiliki pikiran positif tentang
perusahaan, produk maupun jasa. Pikiran positif dari publik itu muncul
apabila konsumen menerima pengalaman baik tentang produk, jasa serta
layanannya. Dalam hal ini, Public Relations harus bisa membina
hubungan baik dengan dengan stakeholder internal maupun eksternal,
Customer,
Bank,
Karyawan,
Media,
Dinas
Pendidikan
dll.untuk
meningkatkan mutu dan mempertahankan citra dari produk, Public
Relations bekerjasama dengan marketing. Bedanya, marketing menjual
produk, sedangkan PR menjual images atau citra dari produk tersebut
dengan cara berkomunikasi yang baik kepada konsumen tentang
produknya, serta mendukung fungsi marketing dengan memberikan
kontribusi kepada unsur marketing mix. Secara bertahap dan kronologis.
Kontribusi PR tersebut adalah dalam hal konsep, inovasi atau modifikasi
produk, posisi produk, riset pemasaran, nama dan merk produk, citra
produk, segmen produk, harga, kemasan produk, penyaluran, armada
tenaga penjual, mendidik pasar, periklanan, riset periklanan, promosi
penjualan, jasa purna jual, serta membina kesetiaan pelanggan. Bu Lucya
Ari W, selaku PR eksternal PT. CCBI-CJ mengungkapkan bahwa, cara PR
untuk mendukung peningkatan mutu serta citra itu antara lain dengan cara
melakukan aktivitas, baik internal maupun eksternal. Disini dicontohkan
pada saat Launching produk baru dari Coca-Cola yaitu Coce Zero. Public
Relations bisa menyelenggarakan kegiatan penyuluhan misalnya dengan
tema kesehatan. Dengan mengundang tokoh kesehatan yang dapat
dipercaya, masyarakat umum, serta media untuk ikut meliput kegiatan ini.
Diikutsertakannya media disini bermanfaat untuk meliput kegiatankegiatan yang dilakukan, agar masyarakat umum yang tidak mengikuti
bisa mengetahui. Kegiatan-kegiatan yang diadakan misalnya dengan
presentasi seputar kesehatan, ada test kesehatan gratis, dsb. Kegiatan
semacam ini sangat efektif untuk bisa membangun kepercayaan publik
terhadap perusahaan. Secara tidak langsung, publik akan berpikir, bahwa
PT. CCBI-CJ sangat peduli dengan masyarakat, sehingga citra perusahaan
akan terangkat. Dalam presentasi kesehatan itu juga bisa dihubungkan
dengan Coce Zero. Coce Zero ini merupakan produk baru dari Coca-Cola
yang mempunyai kandungan gula yang rendah, sehingga dapat dikonsumsi
oleh siapa saja, dan yang dalam masa program diet serta yang menderita
penyakit gula sekalipun. Hal ini memungkinkan konsumen untuk tertarik
pada produk baru ini.
Peran Public Relations secara umum adalah dengan diadakannya
program CSR, yakni Customer Responsibility, memberikan informasi
yang sebenar-benarnya kepada Customer, mengadakan penyuluhan-
penyuluhan dsb. Sedangkan peran Public Relations secara khusus yaitu
dengan bekerjasama dengan marketing media dalam membuat Media
Exposure, yakni mengenai penampilan dari iklan suatu produk. Dengan
penampilan yang menarik dan komunikasi yang baik, maka para
konsumen akan tertarik untuk membeli produk tersebut. Tidak hanya itu
saja, untuk meningkatkan mutu, penjualan serta citra dari suatu produk,
Public Relations PT. CCBI-CJ bekerjasama dengan Dinas Pendidikan
untuk mengadakan kunjungan pabrik atau Plant Visit. Dengan Plant Visit,
Public Relations lebih mudah untuk mengajak para konsumen terutama
orang-orang yang berkunjung, untuk membentuk images positif terhadap
produk atau PT. CCBI-CJ sendiri. Karena melelui Plant Visit, para
pengunjung akan lebih mengetahui tentang PT. CCBI-CJ, produkproduknya, pelayanannya, sistem produksinya, kualitas dari produknya,
dsb. Sehingga dengan ini, para pengunjug tidak ragu lagi untuk
mengkonsumsi produk dari Coca-Cola, karena sudah mengetahui
bagaimana proses produksi dan mutu nya.
Berhubungan baik dengan media merupakan tugas dari seorang
Public Relations. Di PT. CCBI-CJ mempunyai hubungan yang harmonis
dengan media massa. Sehingga sering sekali berita mengenai PT. CCBICJ ini muncul di beberapa surat kabar. Dengan media, semua yang
berhubungan dengan Coca-Cola akan cepat dikenal oleh khalayak.
Dengan srategi-srategi yang dilakukan Public relations PT.
CCBI-CJ tersebut, maka sebagian tujuan dari perusahaan akan mudah
dicapai.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil penulis dari pembahasan di atas antara
lain:
1. Penulis dapat mengetahui peran dan fungsi Public Relations dalam
perusahaan.
a. Peran dari Public Relations itu adalah mensupport tujuan
dari perusahaan dengan cara menerapkan strategi-strategi
Public Relations yang sudah ada.
b. Fungsi Public Relations harus bisa membina hubungan baik
dengan customer, perusahaan lain, masyarakat sekitar,
pemerintah, karyawan, dsb agar semua kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh Public Relations mendapat respon
yang baik dari mereka.
2. Penulis dapat mengetahui bagaimana peran Public Relations dalam
meningkatkatkan penjualan, mutu, dan citra produk
a. Untuk mendukung peningkatan penjualan, mutu, serta citra
produk, Public Relations bekerjasama dengan divisi lain,
dan terutama dengan marketing.
b. Public Relations dan marketing asumsinya adalah bahwa
kedua fungsi itu merupakan konsep dan metodologi yang
sama-sama semakin mengarah kepada satu titik temu.
c. Public Relations memberikan dukungan dan peran untuk
menentukan arah posisi produk didalam pasar yang
kompetitif, pilihan harga, mutu produk, dan segmen pasar
yang
paling
tepat
untuk
ditempatkan
di
kalangan
konsumen.
d. Dukungan PR dalam bidang marketing adalah membantu
perusahaan dan nama produk menjadi lebih dikenal,
membantu peluncuran produk baru atau produk yang telah
diperbaiki, melaporkan fakta- fakta yang tidak mendukung
tentang perusahaan, membantu menginvestasikan produk
atau pelayanan dengan keuntungan yang dapat membantu
penjualan, mencari dan meluaskan pasaran dengan biaya
yang relatif kecil, menciptakan citra mengenai produk
maupun perusahaannya.
e. Public
Relations
juga
berusaha
untuk
selalu
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk mendukung
peningkatan produk dan mempertahankan citra produk.
Kegiatan itu bisa dengan mengadakan penyuluhanpenyuluhan atau kegiatan yang lain. Dengan diadakan
kegiatan semacam itu.
f. Public Relations juga harus mengikutsertakan media untuk
meliput kegiatan yang sedang diadakan. Hal ini bertujuan
agar masyarakat mengetahui kepedulian perusahaan dengan
lingkungan atau masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat
bisa lebih mengenal perusahaan itu dan kemungkinan
publik tersebut akan menanamkan pikiran positif terhadap
perusahaan dan produknya. Jadi Public Relations harus bisa
menjalin hubungan baik juga terhadap media.
B. Saran-saran
Selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis
menemukan beberapa hal yang mungkin dapat menjadi pertimbangan bagi
pihak dari PT. Coca-Cola Botling Indonesia Central Java sebagai tempat
pelaksanaan magang dan program Diploma III Komunikasi Terapan.
Semua saran di bawah bersifat membangun agar lebih baik dimasa yang
akan datang.
A. PT. Coca-Cola Botling Indonesia Central Java
a. Dalam menyelenggarakan suatu event, sebaiknya di
siapkan matang-matang, agar event bisa berjalan lancar
b. Sebaiknya antara atasan dan karyawan komunikasi nya
lebih
ditingkatkan
lagi,
agar
tidak
terjadi
kesalahpahaman dalam melaksanakan tugas
c. Dalam membuat surat balasan Sponshorship, sebaiknya
dipertimbangkan baik-baik, mana yang pantas dapat
sponshorship dari Coca-Cola
B. Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta :
a. Sebaiknya lebih sering diadakan kegiatan-kegiatan
praktek agar mahasiswa lebih banyak berlatih dan
menerapkan ilmu yang ada.
b. Sebaiknya diadakan kegiatan kunjungan ke perusahaan
atau instansi untuk menambah wawasan dan gambaran
dunia kerja kepada mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrachman, Oemi. 2001. Dasar-dasar Public Relations. Bandung : PT. Citra
Aditya Bakti
Gregory, Anne. 2004. Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public
Relations. Jakarta : Erlangga.
Iriantara, Yosal. 2005. Media Relations Konsep Pendekatan dan Praktek.
Jakarta : Simbiosa Vekatama Media
Jefkins, Frank. 1998. Public Relations. Jakarta : Erlangga
Muktiyo, Widodo. 2006. Membangun Usaha dengan Kekuatan Image.
Yogyakarta : PINUS Book Publisher
Rachmadi, F. 1992. Public Relations dalam Teori dan Praktek. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama
Ruslan, Rosady. 2001. Etika Kehumasan Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta : PT.
Raja GrafindoPersada
Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2003. Dasar-dasar Public Relations.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
LAMPIRAN
Download