profil kabupaten / kota

advertisement
PROFIL KABUPATEN / KOTA
KOTA PRABUMULIH
SUMATERA SELATAN
KOTA PRABUMULIH
ADMINISTRASI
Profil Wilayah
Terdapat dua faktor yang menjadikan Kota Prabumulih strategis secara ekonomi
yaitu :
ƒ Persimpangan jalan kereta api, ke selatan menuju Bandar Lampung dan ke
barat menuju Lubuk Linggau .
ƒ Pusat eksploitasi / pengeboran minyak bumi di Sumatera Selatan.
Dengan dua faktor tersebut diatas mengakibatkan aktivitas perekonomian kota
semakin meningkat, oleh sebab itu sangat diperlukan dukungan fasilitas atau
Prasarana dan Sarana untuk kebutuhan sebuah kota yang mobilitas masyarakatnya
tinggi. Dukungan Prasarana dan Sarana yang ada untuk menunjang aktivitas
masyarakat kota sudah cukup tersedia, namun kualitasnya perlu ditingkatkan, seperti
Terminal, Stasiun Kereta api, Pasar, Penyediaan air bersih dan pengolahan sampah.
Dalam konteks perwilayahan, Prabumulih termasuk kota pusat pengembangan
regional bagi Provinsi Sumatera Selatan. Jaringan prasarana dan sarana antara
Prabumulih dengan kota-kota penting disekitarnya seperti Palembang, Baturaja dan
Muaraenirn sudah memadai walaupun demikian, aksesibilitas menuju daerah
belakang perlu ditingkatkan. Potensi kawasan-kawasan di sekitar Prabumulih seperti
perkebunan dan pariwisata dapat ditingkatkan dengan pengembangan prasarana
dan sarana penting misalnya, perdagangan, air bersih, telekomunikasi dan drainase.
Sebagai kota yang baru, Prabumulih telah mengembangkan sistem jaringan
prasarana dan sarana strategis perkotaan untuk mendukung daya saing kota.
Penyediaan air bersih, pembangunan sistem drainase dan jaringan jalan telah
dilaksanakan dan dikaitkan dengan perencanaan pusat pertumbuhan yang baru dari
kota Prabumulih.
Kota Prabumulih memiliki kawasan strategis yang terkait dengan kebijakan kota
dalam pengembangan agribisnis serta sebagai pusat perdagangan dan jasa. Lahan
yang produktif dan potensial akan dikembangkan untuk menunjang kegiatan
agribisnis, sedangkan kawasan jaIan lingkar akan dikembang untuk perdagangan
dan jasa serta pelayanan umum.
Tabel 1. LUAS WILAYAH KOTA PRABUMULIH
No.
Kecamatan
1.
2.
3.
4.
Total
Luas (Km²)
Rambang Kapak Tengah
Prabumulih Timur
Prabumulih Barat
Cambai
114,56
24,00
32,00
166,00
336,56
Kota Prabumulih terdiri dari
4
kecamatan
yaitu
Kecamatan
Rambang Kapak Tengah, Prabumulih
Timur, Prabumulih Barat, dan Cambai
seluas 336,56 km2 dengan jumlah
penduduk
keseluruhan
sejumlah
119.063 jiwa.
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Prabumulih, 2003
Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu Kecamatan Rambang Kapak Tengah
(114,56 km2) sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan
Prabumulih Timur (24 km2).
Selain sebagai kota penghasil minyak bumi, Prabumulih juga dikenal sebagai kota
nanas. Dimana selain memproduksi nanas, juga pemanfaatannya sebagai hasil
olahan. Hal ini bisa dibuktikan di sepanjang tepi jalan lalu lintas Sumatera yang
melintasi kota ini banyak dijual buah-buah nanas yang sebagian besar berasal dari
Kota Prabumulih.
Dari hasil produksi tanaman padi dan palawija, padi sawah yang paling banyak hasil
produksinya, yang diikuti oleh jagung sebagai penghasil produksi terbesar di Kota
Prabumulih.
Orientasi Wilayah
Secara geografis wilayah Kota
Prabumulih
mempunyai
luas
wilayah 336,56 km2 dengan batasbatas sebagai berikut :
ƒ Batas Utara : Kabupaten
Muara Enim
ƒ Batas Selatan : Kabupaten
Muara Enim
ƒ Batas Timur : Kabupaten
Muara Enim dan Kabupaten
Ogan Komering Ilir
ƒ Batas Barat : Kabupaten
Muara Enim
PENDUDUK
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Tabel 2. JUMLAH PENDUDUK KOTA PRABUMULIH
No.
Kecamatan
1.
2.
3.
4.
Total
Rambang Kapak Tengah
Prabumulih Timur
Prabumulih Barat
Cambai
Jumlah (jiwa)
7.975
37.109
59.468
14.511
119.063
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Prabumulih, 2003
Jumlah penduduk terbanyak di Kota
Prabumulih terdapat di Kecamatan
Prabumulih Barat, yaitu sejumlah
59.468 jiwa, sedangkan penduduk
terkecil terdapat di Kecamatan
Rambang Kapak Tengah, yaitu
sebanyak 7.975 jiwa
Sebaran dan Kepadatan Penduduk
Tabel 3. KEPADATAN JUMLAH PENDUDUK KOTA PRABUMULIH
Penduduk
No.
Kecamatan
Kepadatan
Jumlah (Jiwa)
(Jiwa/Km²)
1. Rambang Kapak Tengah
7.975
70
2. Prabumulih Timur
37.109
1.546
3. Prabumulih Barat
59.468
1.858
4. Cambai
14.511
87
Total
119.063
354
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Prabumulih, 2003
Kecamatan dengan tingkat kepadatan tertinggi yaitu Kecamatan Prabumulih Barat
(1.858 jiwa/ km2), sedangkan kecamatan dengan tingkat kepadatan terendah yaitu
Kecamatan Rambang Kapak Tengah (70 jiwa/ km2).
EKONOMI
Kondisi Perekonomian Daerah
Kota Prabumulih merupakan kota penghasil minyak dan gas (migas). Sehingga
Pertamina menjadikan Prabumulih sebagai salah satu daerah operasinya yang
memiliki potensi migas yang cukup besar.
Di Prabumulih sendiri produksi minyak mencapai 518.893 barrel dan gas 5.518.470
kubik feet. Hasil tambang itu diperoleh dari 42 sumur yang berproduksi. Total sumur
yang ada 251 sumur, dengan 194 sumur tidak lagi berproduksi dan 15 ditinggalkan.
Belum lagi produksi migas hasil kerjasama Pertamina dengan mitra kerjanya, P.
Seaunion Limau yang memproduksi minyak sebanyak 577.324 barrel dari 23 sumur.
Keberadaan Pertamina di kota ini tak dimungkiri sebagai ladang pemasukan kas
daerah. Melalui bagi hasil pajak, khususnya PBB sektor pertambangan migas,
Pertamina menyumbang Rp 7,81 miliar, bagi hasil bukan pajak sumber daya alam
minyak bumi Rp 26,75 miliar, dan gas alam Rp 6,97 miliar. Perolehan dari migas
memang yang terbesar, mencapai 35,7% dari total realisasi pendapatan Kota
Prabumulih tahun 2002 senilai Rp 94,24 miliar.
DISTRIBUSI PERSENTASE KEGIATAN EKONOMI
KOTA PRABUMULIH TAHUN 2002
Industri
; Pengolahan
Pertambangan
20,10%
; dan Penggalian
44,38%
Pertanian; 4,52%
; Jasa – jasa
3,88%
, Perdagangan
Keuangan; 3,93%
Pengangkutan
; dan Komunikasi
2,30%
Bangunan; 5,51%
Hotel, dan
Restoran; 13,76%
Listrik Gas, dan
Air Bersih; 1,63%
Dari data tahun 2001,
kontribusi yang cukup
signifikan
membangun
perekonomian Kota
Prabumulih
yaitu
sektor pertambangan
dan
penggalian
(44,38%), kemudian
diikuti oleh sektor
industri pengolahan
(20,10%), dan sektor
perdagangan, hotel,
dan
restoran
(13,76%). Sedangkan
sektor
lainnya
(21,76%)
meliputi
sektor
bangunan,
listrik, gas, dan air
bersih,
pertanian,
jasa-jasa, keuangan,
pengangkutan
dan
komunikasi.
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Prabumulih, 2002
Keuangan Daerah
Tabel 4. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
KOTA PRABUMULIH TAHUN 2003
PENDAPATAN
JUMLAH (Rp)
1. Bagian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu
5.000.000.000
2. Bagian Pendapatan Asli Daerah
3.223.000.000
3. Bagian Dana Perimbangan
125.809.133.000
4. Bagian Pinjaman Daerah
0
5. Bagian Lain-lain Penerimaan yang Sah
3.971.160.000
TOTAL
138.003.293.000
PENGELUARAN
1. Belanja rutin
65.901.623.000
Pos DPRD
5.685.576.500
2. Belanja Pembangunan
72.101.670.000
TOTAL
138.003.293.000
Sumber : Pemerintah Kota Prabumulih, 2003
SARANA DAN PRASARANA PERMUKIMAN
Komponen Air Bersih
Sesuai data yang ada kota Prabumulih masih memiliki fasilitas PDAM yang sangat
terbatas. Hal ini dapat dilihat bahwa hanya 1 desa yang baru dapat menikmati air
bersih dari PDAM. Selebihnya yaitu 30 desa belum menikmati air bersih dari 1 dam,
masyarakat yang belum terjangkau oleh jaringan PDAM, mendapatkan air bersih dari
sumur gali.
Data air bersih yang didapatkan sangat kurang. Namun demikian, dengan asumsi
kebocoran yang diperbolehkan untuk Kota Sedang sebesar 15%, dan kebutuhan
ideal adalah 100 liter/orang/hari, maka kebutuhan air bersih untuk Kota Prabumulih
bisa diperkirakan dengan memperhitungkan jumlah penduduk Kota Prabumulih.
Dengan jumlah penduduk sebesar 119.063 jiwa maka kebutuhan air bersih Kota
Prabumulih diperkirakan sebesar 11.906.300 liter/hari. Jumlah ini diperhitungkan dari
jumlah penduduk dikalikan dengan jumlah/kebutuhan dasar penduduk untuk
klasifikasi kota sedang (100 lt/org/hr).
Komponen Persampahan
Jumlah truk sampah sebayak 5 unit dalam keadaan 60 % baik 1 sedangkan gerobak
sampah sebanyak 12 unit, kondisi ini tidak mendukung disebabkan :
ƒ Kondisi truk sampah yang sudah cukup tua,
ƒ Volume sampah khususnya pasar Prabumulih terus menumpuk.
Sesuai dengan standar kota sedang, yaitu tingkat timbulan sampah sebanyak 3
liter/orang/hari, Kota Prabumulih dengan jumlah penduduk 119.063 jiwa,
menghasilkan 357,19 m3/hr timbulan sampah. Jumlah ini didapatkan dari jumlah
penduduk dikalikan 3/1000 (m3/hr).
Beberapa data transportasi persampahan yang didapatkan adalah jumlah kendaraan
yaitu truk sampah sebanyak 5 unit. Sedangkan jumlah peralatan sampah yang
digunakan sebanyak 12 unit.
Komponen Sanitasi / Limbah Cair
Truk penyedot limbah sebanyak 2 buah, keadaan ini sudah cukup mendukung
karena aktifitas penyedotan sangat terbatas. Di kota ini belum dibangun IPLT. Oleh
sebab itu perlu direncanakan sehinga kebutuhan prasarana sarana ini dapat segera
menampung kebutuhan sebuah kota.
Untuk produksi limbah, setiap manusia diasumsikan memproduksi limbah cair
sejumlah 0,2 lt/org/hr. Angka ini merupakan kebutuhan ideal dari setiap penduduk
pada kelas kota sedang. Sehingga didapatkan asumsi produksi limbah di Kota
Prabumulih sejumlah 23.813 lt/hr dari hasil perhitungan kebutuhan ideal produksi
limbah setiap manusia dikalikan dengan jumlah penduduk Kota Prabumulih.
Beberapa data yang didapatkan untuk alat angkut sanitasi/limbah cair adalah data
jumlah truk tinja yaitu sebanyak 5 unit.
Komponen Drainase
Kota Prabumulih tidak termasuk kota yang rawan banjir namun untuk mengatasi
genangan air di saluran-saluran air yang ada maupun keindahan kota maka
prasarana dan sarana drainase ini perlu ditingkatkan pembangunannya.
Komponen Jalan
Prasarana dan sarana dibidang ini sudah cukup menunjang mobilitas masyarakat
namun kualitas mutu jalan, terutama jalan-jalan dalam kampung perlu ditingkatkan.
Download