JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) 136-143 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone RANCANG BANGUN ALAT PEMBATAS ARUS LISTRIK DAN MONITORING PEMAKAIAN DAYA PADA RUMAH SEWA BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO Fransiscus1) Harianto2) Susijanto Tri Rasmana3) Program Studi/ Jurusan Sistem Komputer Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya Jalan Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298 Email : 1)[email protected], 2)[email protected], 3)[email protected] Abstract: Demand for electricity is very large and is directly proportional to the use of electricity. The efficiency of the use of electricity must be controlled and restricted to the maximum in accordance with the needs required in view of the pace of demand for electricity is very large and is not matched with the available resources, the need for a system that can control the flow of electricity, so the use of electricity can be used according to usage , In this research method arduino uno will process the data input from the current sensor voltage as a reference in the form of electric current restrictions. Then arduino programmed, if the incoming flow exceeds the specified limits, then will decide relay modules have been installed on the phase of the power house. From the results of testing the entire system, the results of testing of flow measurement and monitoring the use of the calculation program for thirty minutes with a limit of four amperes, four perlalatan electronically with each of the three trials found the cost and the average cost of the same experimental electronic equipment. Then the test results calculation program and manual calculation of the fifteen experiments there is an error, in which the smallest error of 1.33% and 15.38%, so that the largest appliance still have accuracy in the calculation. Further testing current measurement that exceeds the reference is entered, the tool works in accordance with the program when the current sensor <, =, or> then the current restrictions on the conditions expected with the actual conditions has the same condition. Kata kunci: Batasan arus, Monitoring Pemakaian Daya, Sensor Arus Listrik merupakan salah satu bentuk energi, yang diperoleh dari pengolahan dua sumber daya alam, yakni dari pengolahan batu bara dan juga minyak bumi. Kedua bahan energi tersebut pada dasarnya merupakan sumber energi yang tidak ramah terhadap lingkungan. Sehingga penting sekali untuk mengetahui beberapa alasan yang menyangkut betapa pentingnya melakukan hemat energi listrik. Penghematan terhadap arus listrik yang digunakan bisa mengurangi pengeluaran biaya yang juga bersifat sosial, selain itu membantu mengurangi resiko pemanasan global yang membuat suhu bumi meningkat. Menjadikan bumi dalam kondisi yang tidak layak huni, hal ini tentunya merupakan bencana besar bagi kelangsungan kehidupan banyak makhluk di muka bumi, sebab pemakaian listrik yang bisa mengatur adalah pribadi masing-masing. Oleh karena itu kebutuhan terhadap listrik yang sangat besar dan berbanding lurus dengan penggunaan listrik. Maka penggunaan listrik tersebut harus dapat dikontrol dan dibatasi secara maksimal sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, mengingat laju kebutuhan listrik sangat besar dan tidak diimbangi dengan sumber daya yang tersedia, perlu adanya sistem yang dapat mengontro dan membatasi arus listrik, sehingga penggunaan listrik dapat dipakai sesuai dengan kebutuhan. Untuk bisa mengatur penggunaan listrik sesuai dengan kebutuhan dibutuhkan alat yang mampu membatasi arus listrik yang mempunyai batasan agar tidak melebihi dari yang diinputkan, hal ini sangat memudahkan bagi masyarakat yang ingin menghemat penggunaan listrik terutama yang mempunyai usaha rumah sewa. Meskipun tidak signifikan terhadap penggunaan daya yang terlalu besar, namun cukup bermanfaat dan membantu dalam mengaplikasikan penggunaan listrik dalam sekala kecil, sistem ini bekerja dengan mengontrol arus listrik sehingga penggunaan listrik dapat terpakai sesuai dengan pemakaian. SENSOR ARUS ACS712 Sensor arus ACS712 adalah merupakan sensor untuk mendeteksi arus, penggunaan sensor arus ACS712 ini kebanyakan memiliki kekurangan yakni nilai arus yang di dapatkan dari sensor tidak linear sehingga terkadang kita membutuhkan tingkat Fransiscus, Harianto, Susijanto Tri Rasmana JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 136 linear yang lebih tinggi. Sebelum membahas lebih lanjut, akan di jelaskan terlebih dahulu tentang sensor arus ACS712. ACS712 ini memiliki tipe variasi sesuai dengan arus maksimal yakni 5A, 20A, 30A. ACS712 ini menggunakan VCC 5V. Perangkat terdiri dari rangkaian sensor efekhall yang linier, low-offset dan presisi. Saat arus mengalir di jalur tembaga pada bagian pin 1-4, maka rangkaian sensor efek-hall akan mendeteksi dan mengubahnya menjadi tegangan yang proporsional. Efek Hall adalah fenomena fisika dimana aliran listrik / elektron dalam pelat konduktor terpengaruh oleh paparan medan magnet. Besar arus maksimum yang dapat dideteksi sebesar 5A di mana tegangan pada pin keluaran akan berubah secara linear mulai dari 2,5 Volt (½×VCC, tegangan catu daya VCC= 5V) untuk kondisi tidak ada arus hingga 4,5V pada arus sebesar +5A atau 0,5V pada arus sebesar −5A (positif/negatif tergantung polaritas, nilai di bawah 0,5V atau di atas 4,5V dapat dianggap lebih dari batas maksimum). Berikut ini adalah karakteristik dari sensor suhu ACS712 : 1. Memiliki sinyal analog dengan sinyal-ganguan rendah (low noise) 2. Ber-bandwidth 80 kHz 3. Total output error 1.5% pada Ta = 25°C 4. Memiliki resistansi dalam 1.2 mΩ 5. Tegangan sumber operasi tunggal 5.0V 6. Sensitivitas keluaran: 66 sd 185 mV/A 7. Tegangan keluaran proporsional terhadap arus AC atau DC 8. Fabrikasi kalibrasi 9. Tegangan offset keluaran yang sangat stabil 10. Hysterisis akibat medan magnet mendekati nol 11. Rasio keluaran sesuai tegangan sumber Sensor ACS712 pada saat tidak ada arus yang terdeteksi, maka keluaran sensor adalah 2,5 V. Pada saat arus mengalir dari IP+ ke IP-, maka keluaran akan >2,5 V. Sedangkan ketika arus listrik mengalir terbalik dari IP- ke IP+, maka keluaran akan <2,5 V. Sumber : (allegromicro.com) MIKROKONTROLER ARDUINO UNO Menurut Artanto (2012:27), ada tiga bagian utama dalam bahasa pemrograman Arduino, yaitu struktur, variabel, dan fungsi. Berikut penjelasan masing-masing bagian: struktur program arduino, variabel dan tipe data, fungi. Arduino Uno mengandung mikroprosesor (berupa Atmel AVR) dan dilengkapi dengan oscillator 16MHz (yang memungkinkan operasi berbasis waktu dilaksanakan dengan tepat), dan regulator (pembangkit tegangan) 5 volt. Sejumlah pin tersedia di papan. Pin 0 hingga 13 digunakan untuk isyarat digital, yang hanya bernilai 0 atau 1. Pin A0-A5 digunakan untuk isyarat analog. Arduino Uno dilengkapi dengan static random access memory (SRAM) berukuran 2KB untuk memegang data, flash memory berukuran 32KB, dan erasable programmable read only memory (EEPROM) untuk menyimpan program. Spesifikasi Arduino Uno antara lain: 1. Menggunakan Mikrokontroler ATmega328. 2. Beroperasi pada tegangan 5V. 3. Tegangan input 7 – 12V. 4. Memiliki 14 pin digital input/ output. 5. Memiliki 6 pin analog. 6. Flash Memory 32KB pada ATmega328 dengan 2KB digunakan untuk bootloader. 7. SRAM 2KB pada ATmega 328. 8. EEPROM 1KB pada ATmega328. Sumber : (Arduino.cc) RELAY Relay adalah saklar mekanik yang dikendalikan atau dikontrol secara elektronik (elektro magnetik). Saklar pada relay akan terjadi perubahan posisi OFF ke ON pada saat diberikan energi elektro magnetik pada armatur relay tersebut. Relay pada dasarnya terdiri dari 2 bagian utama yaitu saklar mekanik dan sistem pembangkit elektromagnetik (induktor inti besi). saklar atau kontaktor relay dikendalikan menggunakan tegangan listrik yang diberikan ke induktor pembangkit magnet untuk menarik armatur tuas saklar atau kontaktor relay. Relay dibutuhkan dalam rangkaian elektronika sebagai eksekutor sekaligus interface antara beban dan sistem kendali elektronik yang berbeda sistem power supplynya. Secara fisik antara saklar atau kontaktor dengan elektromagnet relay terpisah sehingga antara beban dan sistem kontrol terpisah. Sumber : (elektronika-dasar.web.id) METODE PENELITIAN Dari penelitian ini terdapat dua proses utama yang akan dijalankan, yaitu proses dimana arduino uno akan memproses data masukan dari sensor arus yang berupa tegangan untuk dijadikan batasan acuan arus listrik dan dikirimkan ke interface melalui bluetooth untuk ditampilkan data yang dikirim oleh mikrokontroller arduino uno. LCD 16 x 2 Modul Sensor Arus Acs712 Keypad 4 x 4 Buzzer Modul Relay Arduino Uno Bluetooth Hc-05 Bluetooth Laptop Power Supply Interface (Visual Basic. Net) Gambar 1. Blok Diagram Sistem keseluruhan Mikrokontroller arduino uno akan memproses data masukan dari sensor arus yang berupa tegangan untuk dijadikan acuan batasan arus listrik. Kemudian mikrokontroller arduino uno Fransiscus, Harianto, Susijanto Tri Rasmana JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 137 diprogram, apabila arus yang masuk melebihi batas yang ditentukan, selanjutnya mikrokontroller arduino uno akan memutuskan modul relay yang telah dipasang pada phase dari listrik rumah. Sistem ini dapat digunakan untuk menghitung pemakaian daya yang terpakai dengan mengkalkulasikan hasil pembacaan arus, kemudian untuk memonitoring daya yang telah terpakai dapat diakses melalui komputer yang sudah terhubung dengan bluetooth, sehingga dapat mengetahui pemakaian listrik. Alat ini juga diberi buzzer sebagai alarm jika alat ingin mematikan atau memutuskan arus listrik pada rumah, sehingga user bisa mengetahui keadaan listrik rumahnya. PERANCANGAN KERAS PERANGKAT 1. Perancangan Mikrokontroller Arduino Uno Perancangan arduino dibuat dengan menentukan port atau pin pada arduino yang akan digunakan untuk mengakses semua komponen. Berikut adalah rincian dari port pada arduino yang akan digunakan dalam pembuatan sistem ini. 1. port A5 & A4 : Lcd i2c 16 x 2 2. port D0 & D1 : Bluetooth 3. port D2 sampai D9 : Keypad 4. port A0 : Sensor Arus ACS712 5. port D10 : Modul Relay 6. port D11 : Buzzer Adapun fitur utama dari mikrokontroler Arduino Uno adalah sebagai berikut: a. 6 Pin input Analog Digital Converter (ADC), berada pada port A0, A1, A2, A3, A4 dan A5. b. 6 channel Pulse Width Modulation (PWM), berada pada port 3, 5, 6, 9, 10 dan 11. c. 14 channel I/O digital, berada pada port 1 sampai 13. d. Menggunakan tegangan 5V untuk beroperasi. e. Mempunyai 1 pin supply 5V dan 1 pin supply 3.2V. Sumber : (Arduino.cc) 2. Perancangan Sensor Arus ACS712 Perancangan sensor arus ACS712 ini dirancang dengan menghubungkan antara modul dengan arduino uno. Sensor ini mendeteksi besarnya arus yang mengalir dan mengkonversinya menjadi tegangan dengan berdasarkan perubahan yang mengalir. Besar tegangan yang keluar dari sensor arus adalah sebesar 185 mV/A sesuai dengan datasheet. Karena output dari sensor adalah tegangan analog, maka sensor dimasukkan kedalam port analog dari arduino untuk selanjutnya di proses dan pin yang digunakan adalah pin A0 untuk output dari sensor arus ACS712. 3. Perancangan Relay Perancangan relay dirancang untuk memutus arus listrik apabila arduino memerintahkan untuk aktif ketika mendeteksi arus yang mengalir melebihi batas yang ditentukan.. Relay yang digunakan adalah jenis modul relay 5 volt, dimana tegangan untuk mengaktifkan relay tersebut adalah 5 volt dc. Modul relay ini bekerja apabila mendapatkan input high atau 5 volt pada pin inputnya, sedangkan pin input dari modul relay dihubungkan dengan pin digital/D10 arduino. Fungsi dari modul relay ini adalah untuk memutus arus listrik apabila pada sistem mendeteksi adanya beban yang berlebihan. Kontak dari modul relay ini mampu dialiri arus ac 220 volt sampai 10A. 4. Perancangan LCD LCD yang digunakan untuk sistem ini adalah liquid LCD dengan ukuran 16 x 2 yang menggunakan jenis komunikasi i2c. Pada LCD ini terdapat dua output yaitu pin Sda dan pin Scl yang merupakan pin output dari jenis komunikasi i2c. Pada sistem ini LCD digunakan sebagai informasi untuk pemakaian daya yang telah terpakai 5. Perancangan Keypad Untuk pembatasan arus keypad yang digunakan adalah jenis keypad membran dengan ukuran 4x4 dan memiliki 8 pin yang akan dihubungkan dengan arduino. Dalam perancangan keypad ini memiliki 8 pin dari arduino uno, dimana pin-pin tersebut mempunyai fungsi untuk satu tombol. Fungsi dari keypad ini untuk memasukan batasan arus yang diinginkan pada rumah sewa. 6. Perancangan Power Supply Dalam pembuatan tugas akhir ini, sumber tegangan atau power supply yang akan digunakan adalah jenis switching power supply. Mengapa menggunakan switching power supply karena hasil output tidak memiliki frekuensi atau merupakan DC murni, sehingga aman untuk supply tegangan pada Arduino, dan switching power supply ini mudah didapatkan dipasaran dengan harga yang relatif murah. Switching power supply diatas digunakan untuk mensuplai daya untuk arduino, sedangkan untuk suplai daya LCD, bluetooth, buzzer, menggunakan dc to dc converter yang disetting pada output 5 volt dan memiliki output stabil. Perubahan tegangan untuk sensor arus sangatlah berpengaruh, untuk itu digunakanlah modul dc to dc converter. 7. Perancangan Bluetooth HC-05 Untuk mengirim data dari arduino ke laptop menggunakan Bluetooth HC-05, dimana laptop sebagai interface yang akan menampilkan data pemakaian daya listrik secara realtime. Jenis bluetooth HC-05 yang menggunakan jenis komunikasi serial untuk komunikasi datanya atau biasa disebut dengan komunikasi Tx dan Rx. Pin digital 0 (Rx) arduino dihubungkan dengan pin Tx Fransiscus, Harianto, Susijanto Tri Rasmana JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 138 bluetooth HC-05, sedangkan untuk Pin digital 1 (Tx) arduino dihubungkan dengan pin Rx bluetooth HC-05 dan bluetooth HC-05 bekerja pada tegangan 3,3 sampai 5 volt dc. 8. Perancangan Buzzer Buzzer pada sistem ini digunakan sebagai alarm atau sirine untuk memberi tanda jika relay aktif atau ingin memutuskan arus listrik pada rumah sewa. VCC pada Buzzer dihubungkan langsung dengan vcc sumber 5 volt, sedangkan gnd Buzzer dihubungkan dengan pin D11 arduino. Jadi, jika relay aktif atau memutusakan arus listrik maka arduino akan mengeluarkan perintah output 0 volt pada pin D11 sehingga Buzzer akan aktif. PERANCANGAN PERANGKAT MEKANIK Alat di desain dengan sedemikian rupa agar seluruh rangkaian elektronik dapat terpasang dengan baik., mulai dari rangkaian mikrokontroller arduino uno, sensor arus ACS712, LCD, Keypad, Relay, Bluetooth, Buzzer, Power supply. START Baca Serial Port Ada Informasi Masuk Dari Arduino tidak ya Baca Informasi Tarif Dasar Listrik , Arus Dari Sensor ACS dan Jumlah Total pemakaian KWH , simpan ke dalam varabel temporary untuk di proses Ada Perubahan Arus Listrik tidak ya Simpan Data Arus Listrik Ke Database My SQL dan Tampilkan Pada Table GUI Tampilkan Data Arus Listrik Ke Grafik Chart Set Tanggal Bulan Dan Tahun Tombol Enter Di tekan Cari Informasi Data Arus dalam database Sesuai Dengan Setting Tanggal , bulan dan tahun Print PDF data hasil Pencarian di database Gambar 2. Tampilan keseluruhan alat PERANCANGAN LUNAK PERANGKAT Perancangan flowchart perangkat lunak ini adalah perancangan untuk program IDE arduino agar arduino dapat bekerja sebagaimana mestinya dan sesuai dengan konsep yang dibuat. Langkah awal adalah membuat sebuah flowchart perangkat lunak yang akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan program. Flowchart yang digunakan adalah flowchart perangkat lunak, bagaimana sistem ini nantinya akan dibuat programnya. Berikut adalah flowchart perangkat lunak dari Rancang Bangun Alat Pembatas Arus Listrik Dan Monitoring Pemakaian Daya Pada Rumah Sewa Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. tidak Stop ya END Gambar 3. Perancangan Flowchart Perangkat Lunak Pada perancangan flowchart perangkat lunak digunakan untuk memonitoring pemakaian daya yang terpakai. Sebelum menjalankan pertama membaca apakah ada serial port yang terhubung atau tidak jika tidak, maka akan langsung memasukkan tanggal, bulan dan tahun. Tetapi jika ya, maka akan masuk informasi dari arduino. Setelah informasi yang dikirimkan arduino terhubung, selanjutnya membaca informasi tarif dasar listrik, arus dari sensor ACS dan jumlah total pemakaian KWH kemudian disimpan kedalam variabel temporary untuk diproses. Kemudian melihat apakah ada perubahan arus listrik yang terjadi, jika tidak maka akan langsung memasukkan tanggal, bulan dan tahun. Tetapi jika ya maka data baru akan disimpan ke database My SQL dan Fransiscus, Harianto, Susijanto Tri Rasmana JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 139 ditampilkan pada table GUI dan menampilkan data arus listrik ke grafik Chart. Setelah memasukkan tanggal, bulan dan tahun kemudian akan di cari informasi data arus dalam database sesuai dengan setting tanggal, bulan dan tahun yang di masukkan. Selanjutnya data hasil pencarian pada database dicetak. PERANCANGAN FLOWCHART MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO tersambungkan dengan sumber tegangan 220VAC. Selanjutnya mengecek informasi dari keypad, jika ada informasi karakter keypad untuk update data tarif dasar listrik, jika ya maka akan disimpan informasi tarif dasar listrik ke EEPROM. Jika tidak, akan langsung mengecek informasi karakter keypad. Kemudian selanjutnya informasi karakter keypad untuk update batasan arus listrik, jika ya maka akan disimpan informasi batasan arus listrik ke EEPROM. Jika tidak akan langsung kembali ke proses awal. START Baca sensor Arus ACS Arus Sensor ACS > Batas Maksimal tidak PERANCANGAN INTERFACE Dalam perancangan interface ini dibuat untuk menampilkan grafik arus dan pemakaian daya yang telah terpakai, sehingga bisa dipantau untuk penggunaan listriknya. Berikut adalah gambar interface yang akan digunakan pada sistem. ya Putuskan Sumber Tegangan 220VAC Rancang Bangun Sistem Kontrol Pembatas Arus Listrik Dan Monitoring Daya Pada Rumah Sewa Berbasis Mikrokontroller Set Timer Untuk Menyalakan Kembali Sumber Tegangan 220VAC Com Port tgl bulan Arus No Jam tahun Daya enter Report Hari Ini Arus Daya Kwh Timer > 5 detik Sambungkan Sumber Tegangan 220VAC Grafik Arus Kirim informasi Sensor Arus , Tarif Dasar Listrik dan total KWH pemakaian ke Komputer Baca Informasi Keypad Gambar 5. Perancangan Interface Informasi karakter keypad untuk update data Tarif Dasar Harga Listrik tidak ya Simpan Tarif Dasar Listrik Ke EEPROM Informasi karakter keypad untuk update Batasan Arus Listrik tidak ya Simpan batasan arus listrik Ke EEPROM Gambar 4. Perancangan Flowchart Arduino Pada perancangan flowchart arduino digunakan untuk membatasi arus listrik yang telah ditentukan batas maksimal 5 ampere. Sebelum menjalankan pertama membaca sensor arus ACS lalu melihat apakah sensor arus ACS melebihi batas maksimal, jika tidak maka akan mengirim informasi sensor arus, tarif dasar listrik dan total KWH pemakian ke komputer. Tetapi jika ya, maka akan memutuskan sumber tegangan 220VAC kemudian men set timer untuk menyalakan kembali sumber tegangan 220VAC, setelah timer lebih dari 5 detik maka akan Dalam perancangan interface ini ada beberapa tools yang dibuat pada sistem, yaitu comport yang digunakan untuk memilih com arduino diterhubung dengan pc atau laptop, form arus digunakan sebagai form untuk menampilkan arus yang sedang dipakai oleh beban, form daya digunakan sebagai tampilan perhitungan daya listrik yang terpakai oleh beban, dan form kwh untuk menampilkan hasil peritungan kwh beban. Selain itu pada sistem ini juga dilengkapi dengan grafik yang menampilkan arus beban yang sedangang berjalan, dan juga dilengkapi dengan fitur database untuk menyimpan data arus, daya, kwh, dan nilai rupiah setiap kali terjadi perubahan arus yang signifikan. Didalam fitur database juga terdapat pencarian untuk melihat hasil pembacaan sebelumnya di tanggal yang berbeda. HASIL DAN PENGUJIAN Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan alat yang sudah dirangkai dengan microsoft visual studio untuk interface. Dimana mikrokontroller melakukan pengiriman data melalaui bluetooth ke microsoft visual studio sebagai monitoring pemakaian daya. Fransiscus, Harianto, Susijanto Tri Rasmana JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 140 a. Pengujian pengukuran arus dan monitoring pemakaian dengan program Pengujian ini dilakukan dengan cara setiap 1 alat elektronik diukur, dengan jumlah 4 alat elektronik. Setiap perubahan arus akan di tampilakan ke interface sebagai bukti atau keberhasilan setelah seluruh proses pengukuran selesai. Untuk menghitung daya listrik menggunakan rumus : Irata-rata = 𝑁 I 𝑛=1 N P = (V x Irata-rata x CosPhi) Untuk menghitung biaya menggunakan rumus : (P/1000/3600) x TDL Keterangan : P = Daya Listrik (Watt) Irata-rata = Rata-rata arus dari pengukuran sensor arus ACS712 V = 220 Cos Phi = 0,8 TDL = 1400 Berikut adalah hasil pengujian pengukuran arus dan monitoring pemakaian dengan perhitungan program selama tiga puluh menit dengan batasan empat ampere, dari empat peralatan elektronik yang di tampilkan pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Pengujian pengukuran arus dan monitoring pemakaian dengan perhitungan program selama tiga puluh menit Da Rata A Arus Penguj ya Kw -rata la (Amp Biaya ian (W h Biay t ere) att) a Percob S 21,1 0,12 0,01 Rp aan 1 2 03 12.,0 0 Rp.1 Percob S 21,1 0,12 0,01 Rp 2,00 aan 2 2 03 12,00 Percob S 21,1 0,12 0,01 Rp aan 3 2 03 12,00 Percob K 33, 0,19 0,0 Rp aan 1 44 15 21,0 7 0 Percob K 33, 0,19 0,0 Rp Rp. aan 2 44 15 21,0 21,0 7 0 0 Percob K 33, 0,19 0,0 Rp aan 3 44 15 21,0 7 0 Percob M 21, 0,12 0,0 Rp aan 1 12 10 12,0 3 0 A Da Arus Penguj l ya K Biay Rp. (Am ian a (W wh a 12,0 pere) t att) 0 Percob M 21, 0,12 0,0 Rp aan 2 12 10 12,0 3 0 Percob M 21, 0,12 0,0 Rp aan 3 12 10 12,0 3 0 Percob D 29 1,66 0,1 Rp aan 1 3,9 36 195, 2 4 00 Percob D 29 1,66 0,1 Rp Rp. aan 2 3,9 36 195, 195, 2 4 00 00 Percob D 29 1,66 0,1 Rp aan 3 3,9 36 195, 2 4 00 Ket : K=Kipas Angin, M=Monitor LED, S=Solder, D=Dispenser Berdasarkan table 1 dapat disimpulkan dari hasil pengujian biaya dari empat peralatan elektronik masing-masing tiga kali percobaan elektronik dan diuji selama tiga puluh menit dengan batasan empat ampere didapatkan biaya yang sama dan rata-rata biaya dari percobaan peralatan elektronik, daya yang lebih besar akan lebih banyak biaya pemakaiannya, seperti yang dijelaskan pada tabel 1. b. Pengujian hasil biaya pemakaian dengan membandingkan perhitungan program dan perhitungan manual Hasil pengujian bertujuan untuk melihat seberapa banyak selisih yang didapatkan setelah membandingkan perhitungan program dan perhitungan manual. Rumus perhitungan program : Irata-rata = 𝑁 𝑛=1 I N (V x Irata-rata x CosPhi)/1000/3600) x TDL Rumus perhitungan manual : (V x It x CosPhi)/1000) x 0,5 x TDL Keterangan : Irata-rata = Rata-rata arus dari pengukuran sensor arus ACS712 It = Hasil pengukuran arus dari tang ampere V = 220 Cos Phi = 0,8 TDL = 1400 Berikut adalah hasil pengujian biaya pemakaian dengan membandingkan perhitungan program dan perhitungan manual yang terlihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Pengujian biaya membandingkan perhitungan perhitungan manual Perhitun Perhitu Beban gan ngan Sensor Program Manual K Rp 16 Rp 18 M Rp 12 Rp 14 S Rp 12 Rp 14 pemakaian dengan program dan Selisih (-/+) Error (%) Rp 2 (-) Rp 2 (-) Rp 2 (-) 11,11 14,28 14,28 Fransiscus, Harianto, Susijanto Tri Rasmana JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 141 Beban Sensor D S+K K+M S+D K+D S+M M+D K+M+ S K+S+D Perhitun gan Program Rp 195 Rp 26 Rp 25 Rp 209 Rp 210 Rp 22 Rp 207 Rp 46 Perhitu ngan Manual Rp 198 Rp 30 Rp 28 Rp 212 Rp 214 Rp 26 Rp 210 Rp 42 Rp 232 Rp 228 Selisih (-/+) Error (%) Rp 3 (-) Rp 4 (-) Rp 3 (-) Rp 3 (-) Rp 4 (-) Rp 4 (-) Rp 3 (-) Rp 4 (+) Rp 4 (+) Rp 3 (-) 1,51 13,33 10,71 1,41 1,86 15,38 1,42 9,52 1,75 M+S+ Rp 221 Rp 224 1,33 D K+M+ Rp 230 Rp 226 Rp 4 1,76 D (+) K+M+ Rp 244 Rp 240 Rp 4 1,66 S+D (+) Ket : K=Kipas Angin, M=Monitor LED, S=Solder, D=Dispenser Berdasarkan table 2 dapat disimpulkan dari hasil pengujian perhitungan program dan perhitungan manual terhadap lima belas percobaan terdapat error, dimana error terkecil 1,33 dan terbesar 15,38 sehingga alat masih memiliki keakuratan dalam perhitungan. Seperti yang di jelaskan pada tabel 2. c. Pengujian pengukuran arus yang melebihi batas acuan yang diinputkan Hasil pengujian pada kondisi ini menandakan adanya arus yang terpakai melebihi dari batas yang diinputkan. Hasil dari program mikrokontroller diharapkan mampu memutus arus yang mengalir pada alat ketika terjadi kelebihan arus. Kemudian mikrokontroller memerintahkan relay untuk pemutusan arus dan membunyikan buzzer sebagai penanda akan pemutusan arus tersebut. Hasil pengujian saat alat kelebihan arus dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil Pengujian pengukuran arus yang melebihi batas acuan yang diinputkan Beban Senso Batas Kondisi Kondisi pada r an Dihara Sesung sensor Arus Arus pkan guhnya (A) (A) K 0,19 1,5 Hidup Hidup M 0,12 1,5 Hidup Hidup S 0,12 1,5 Hidup Hidup D 1,66 1,5 Mati Mati S+K 0,31 1,7 Hidup Hidup K+M 0,31 1,7 Hidup Hidup S+D 1,78 1,7 Mati Mati K+D 1,85 1,9 Hidup Hidup S+M 0,24 1,9 Hidup Hidup M+D 1,78 1,9 Hidup Hidup K+M+S 0,43 2,2 Hidup Hidup Beban pada sensor Senso Batas Kondisi Kondisi r an Dihara Sesung Arus Arus pkan guhnya (A) (A) K+S+D 1,97 2,2 Hidup Hidup M+S+D 1,9 2,3 Hidup Hidup K+M+D 1,97 2,15 Hidup Hidup K+M+S+D 2,09 2,15 Hidup Hidup K 0,19 0,15 Mati Mati M 0,12 0,15 Hidup Hidup S 0,12 0,15 Hidup Hidup D 1,66 1,5 Mati Mati S+K 0,31 0,25 Mati Mati K+M 0,31 0,25 Mati Mati S+D 1,78 1,6 Mati Mati K+D 1,85 1,6 Mati Mati S+M 0,24 1,6 Hidup Hidup M+D 1,78 1,6 Mati Mati K+M+S 0,43 1,6 Hidup Hidup K+S+D 1,97 2 Hidup Hidup M+S+D 1,9 2 Hidup Hidup K+M+D 1,97 2 Hidup Hidup K+M+S+D 2,09 2 Mati Mati Ket : A=Ampere, K=Kipas Angin, M=Monitor LED, S=Solder, D=Dispenser Berdasarkan tabel 3 dapat disimpulkan bahwa dari pengujian pengukuran arus yang melebihi batas acuan yang diinputkan, alat bekerja sesuai dengan program, ketika sensor arus <, =, atau > batasan arus maka kondisi diharapkan dengan kondisi sesungguhnya memiliki kondisi yang sama. Seperti yang dijelaskan pada tabel 3. PENUTUP Berdasarkan pengujian maka dapat mengambil beberapa kesimpulan dan saran dari hasil yang diperoleh. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil perancangan sistem dan pengujian yang telah dilakukan dalam Rancang Bangun Alat Pembatas Arus Listrik dan Monitoring Pemakaian Daya pada Rumah Sewa Berbasis Mikrokontroller Arduino Uno, sehingga dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Peneliti dapat merancang sistem batasan arus dan monitoring pemakaian daya secara real time yang tidak melebihi batasan arus sebesar 5 A, meskipun dari 4 percobaan peralatan elektronik terdapat beberapa error dalam pembacaan biaya. 2. Dari hasil pengujian keseluruhan sistem, hasil pengujian pengukuran arus dan monitoring pemakaian dengan perhitungan program selama tiga puluh menit dengan batasan empat ampere, dari empat perlalatan elektronik dengan masingmasing tiga kali percobaan didapatkan biaya dan rata-rata biaya yang sama dari percobaan peralatan elektronik. Kemudian hasil pengujian Fransiscus, Harianto, Susijanto Tri Rasmana JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 142 biaya pemakaian dengan membandingkan perhitungan program dan perhitungan manual terhadap lima belas percobaan terdapat error, dimana error terkecil 1,33% dan terbesar 15,38% sehingga alat masih memiliki keakuratan dalam perhitungan. Selanjutnya pengujian pengukuran arus yang melebihi batas acuan yang diinputkan, alat bekerja sesuai dengan program ketika sensor arus <, =, atau > batasan arus maka pada kondisi diharapkan dengan kondisi sesungguhnya memiliki kondisi yang sama. Saran Untuk pengembangan penelitian selanjutnya, supaya alat ini dapat dikembangkan lagi lebih baik, penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Untuk kedepannya sensor arus ACS712 5A dapat di ganti dengan sensor yang bisa membaca arus lebih tinggi dan mempunyai tingkat sensitifitas yang tinggi. Agar pembacaan pada sensor lebih akurat. 2. Untuk mengirim data ke komputer sebagai interface dapat diganti dengan jarak yang labih jauh dari bluetooth, supaya tidak terganggu dengan masalah pengiriman data dari alat tersebut. DAFTAR PUSTAKA Arduino.cc. [online], (https://www.arduino.cc/en/Main/Ardui noBoardUno, diakses 20 Desember 2015). Artanto, Dian., (2012). Interaksi Arduino dan LabVIEW. Jakarta : Gramedia. Current sensor ICs, ACS712, Available, (Online). (http://www.allegromicro.com/ diakses 10 Desember 2015) Elektronika-dasar.web.id [online], http://elektronika-dasar.web.id/teori-relayelektro-mekanik/, diakses 12 Desember). Fransiscus, Harianto, Susijanto Tri Rasmana JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) Hal: 143