BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

advertisement
55
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa dan Pembahasan
Dalam bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai valuasi harga
saham PT. Bank Mandiri Tbk, dengan menggunakan metode discounted cash
flow valuation. Dari beberapa macam metode discounted cash flow valuation
yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis memutuskan untuk
menggunakan model dividend discount model. Pemilihan model ini didasarkan
atas kesesuaian model dengan karakteristik perusahaan keuangan. Tahun dasar
yang digunakan untuk melakukan analisis ini adalah tahun 2009.
4.1.1 Analisis Harga Saham PT. Bank Mandiri dengan Dividend Discount
Model
Seperti yang telah dikemukakan dalam bab 2, harga dari saham pada
model ini ditentukan oleh besarnya dividend yang akan diterima pada
masa yang akan datang. Secara umum, dividend discount model dapat
dituliskan dalam bentuk persamaan berikut:
Dimana:
55
56
DPSt = Expected dividend per share
ke
= Cost of Equity
Untuk menentukan versi dividend discount model yang akan
digunakan, terlebih dahulu kita harus menghitung besarnya tingkat
pertumbuhan yang akan yang akan dialami oleh perusahaan. Langkah
selanjutnya adalah dengan melakukan proyeksi terhadap earning, dividend
yang akan diperoleh, dan cost of equity yang akan digunakan sebagai
discount factor.
4.1.2 Estimasi Tingkat Pertumbuhan
Tingkat pertumbuhan yang dialami oleh PT. Bank Mandiri Tbk akan
kita hitung dengan metode tingkat pertumbuhan fundamental. Tingkat
pertumbuhan pada metode ini merupakan fungsi dari besarnya tingkat
reinvestasi perusahaan dan kualitas dari investasi tersebut. Tingkat
reinvestasi perusahaan ditunjukan oleh return on equity (ROE).
g = Retention ratio * ROE
dimana:
g
= tingkat pertumbuhan dividend
RR
= laba yang ditahan
ROE
= tingkat imbal-hasil ekuitas
Payout ratio
=Presentasi dividend yang dibayarkan
Tabel 1
57
Perhitungan Tingkat Pertumbuhan
Payout ratio
Retention ratio
ROE
Tingkat pertumbuhan (g)
0,29
0,71
20%
14,2%
Sumber: Data yang sudah diolah
Perhitungan tersebut didapat dari:
Dari hasil perhitungan, kita dapatkan tingkat pertumbuhan yang
dialami oleh PT. Bank Mandiri Tbk sebesar 14,2%. Tingkat pertumbuhan
ini jauh lebih besar dari tingkat pertumbuhan ekonomi indonesia, sehingga
model yang akan digunakan adalah two stage dividend discount model.
Tingkat pertumbuhan periode high growth diasumsikan berlangsung
hingga lima tahun. Asumsi ini didasarkan atas ukuran besarnya perusahaan
(size of company), tingkat persaingan dan karakteristik industri yang
memilki regulasi yang ketat dan PT . Bank Mandiri Tbk, merupakan
perusahaan perbankan swasta terbesar di indonesia maka dalam hal ini kita
gunakan asumsi selam 5 tahun.
58
Pada periode stabil PT. Bank Mandiri, Tbk diasumsikan akan
mengalami tingkat pertumbuhan sebesar 4%, yaitu mendekati tingkat
pertumbuhan GDP Indonesia pada kwartal keempat tahun 2009 yang
sebesar 4,4% (statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia tahun 2009).
4.1.3 Cost of Equity
Cost of equity perusahaan akan dihitung dengan menggunakan
pendekatan rumus dividend yield plus growth rate.
Dimana:
Ke
= Cost of equity
D0
= Dividend per tahun sebelumnya
D1
= Dividend per akhir tahun 1
P0
= Value of common stock
g
= Tingkat pertumbuhan dividend
Dalam hal ini value common stock pada PT. Bank Mandiri Tbk
tahun 2009 diketahui berdasarkan ikhtisar PT. Bank Mandiri Tbk sejumlah
2025 dan nilai dividend yang ditetapkan berdasarkan RUPS PT. Bank
Mandiri Tbk sebesar Rp 100,16 per saham.
59
Perhitungan:
D 1 = D 0 (1+g)
D 1 = 100,16(1+14,2%)
= 114,4
Perhitungan Cost of equity:
= 19,84 %
Tabel 2
Perhitungan Cost Of Equity pada High Growth
P0
DPS
Growt Rate
DPS 1
Ke
2025
100,16
14,2%
114,4
19,84%
Sumber: Data yang sudah diolah
Dari perhitungan diatas diperoleh cost of equity sebesar 19,84%.
Besarnya nilai cost of equity disebabkan oleh besarnya tingkat
pertumbuhan dividend yakni sebesar 14,2%.
4.1.4 Proyeksi Earning dan Dividend
60
Untuk melakukan proyeksi earning dan dividend yang akan
diperoleh,
perhitungan
penulis menggunakan
sebelumnya
yakni
tingkat
14,2%
pertumbuhan
dan
dari
diasumsikan
hasil
tingkat
pertumbuhan ini akan terus berlangsung selama lima tahun. Untuk
menghitung besarnya dividend yang akan diterima oleh pemegang saham,
perusahaan akan mempertahankan kebijakan dividend (payout ratio) saat
ini yakni 29% dari net income.
Pada periode stabil tingkat pertumbuhan perusahaan diasumsikan
sebesar 4%, mendekati tingkat pertumbuhan GDP Indonesia tahun 2009
yang sebesar 4,4%. Payout ratio pada periode stabil akan meningkat
menjadi 80% (didapat dari persamaan g= RRx ROE sehingga diperoleh
persamaan 4%= RR x 29%, sehingga RR = 4% / 29%, hasilnya 86%) dari
net income. Peningkatan payout ratio ini terjadi karena kebutuhan dana
untuk reinvestasi perusahaan pada periode stabil menurun.
Proyeksi earning dan dividend dapat dilihat pada tabel 3 dengan
persamaan sebagai berikut:
Proyeksi Earning
Earning t
= Earning t-1 X (1+ growt rate)
Proyeksi Dividend
Dividend
t
= Dividend t X Payout ratio
61
Tabel 3
Proyeksi Earning dan Dividend
Tahun Earning
rupiah)
(juta Growt
Rate
Payout
Dividend
Ratio
rupiah)
(juta
7.155.464
1
8.171.539,8
14,2%
29%
2.369.746,56
2
9.331.897,5
14,2%
29%
2.706.250,28
3
10.657.027
14,2%
29%
3.090.537,83
4
12.170.324,8
14,2%
29%
3.529.394,20
5
13.898,511
14,2%
29%
4.030.568,19
6
14.454.451,4
4%
86%
12.430.828,2
Sumber : Laporan Keuangan PT. Bank Mandiri Tbk 2009, diolah
4.1.5 Periode Tingkat Pertumbuhan Tinggi
Nilai dari saham pada periode high growth merupakan pejumlahan
dari present value dividend yang akan diterima. Present Value dari
dividend yang akan diterima diperoleh dengan cara mendiskon dividend
yang diterima dengan cost of equity. Perhitungan nilai saham pada periode
high growth adalah sebagai berikut:
Dimana :
PV
= Present Value
D1
= Dividend
ke
= Cost Of Equity
62
Tabel 4
Perhitungan Value of High Growth Period
Tahun
Dividend (juta
rupiah)
Cost of
Present Value (juta
equity
rupiah)
1
2.369.746,56
19,84%
1.977.425,36
2
2.706.250,28
19,84%
2.258.219,52
3
3.090.537,83
19,84%
2.578.886,70
4
3.529.394,20
19,84%
2.945.088,61
5
4.030.568,19
19,84%
3.363.291,21
Total
13.122.911.40
Sumber: Data yang sudah diolah
4.1.6 Periode Tingkat Pertumbuhan Stabil
Nilai saham pada periode stabil diperoleh dengan cara mendiskon
terminal price terhadap cost of equity.
Terminal Price dapat diperoleh dengan persamaan sebagai berikut:
Dimana :
Pn
= Terminal Price
K e,st
= Cost of equity pada periode stabil
n
= Lama periode High growth
63
D n-1 adalah dividend yang akan diterima setelah periode tingkat
pertumbuhan tinggi atau dividend pada periode tingkat pertumbuhan
stabil, diperoleh dengan cara mengalikan earning pada periode stabil
dengan payout ratio pada periode stabil. Earning pada periode stabil
diperoleh dengan cara mengalikan earning pada periode sebelumnya
dengan tingkat pertumbuhan pada periode stabil.
D n-1 = Earning st x Payout ratio
st
Dimana :
D n-1
= Dividend pada periode tingkat
Earning st
= Earning pada periode stabil
pertumbuhan stabil
Payoutratio st = Payout ratio pada periode stabil
Tabel 5
Perhitungan Cost of Equity pada Tingkat Pertumbuhan Stabil
P0
DPS 0
G
DPS 1
Cost of
Equity
2025
100,16
4%
Sumber: Data yang sudah diolah
Perhitungan terminal Price :
104
9,13
64
= 55.083.342.410.000
4.1.7 Value of Equity
Nilai dari saham merupakan penjumlahan dari nilai pada periode
pertumbuhan tinggi dan pertumbuhan stabil.
Value of equity = value of high growth period + value of stable
period
= Rp 13.122.911.400.000 + Rp 55.083.342.410.000
= Rp 68.206.253.810.000
Value of equity per share diperoleh dengan cara membagi value of equity
dengan jumlah saham yang beredar.
= 3.254 per lembar saham
65
Tabel 6
Perhitungan Value Per Share
PV Hihg Growth
Rp 13.122.911.400.000
PV Terminal Price
Rp 55.083.342.410.000
Value Of Equity
Rp 68.206.253.810.000
Number Of Share
20.961.252.565
Value Per Share
Rp 3.254
Sumber : tabel 4
Model ini memfokuskan penilaian pada dividend sehingga nilai dari
equity sangat dipengaruhi oleh kebijakan dividend yang diterapkan oleh
perusahaan.
Oleh karena two stage dividend discount model didasarkan atas dua
tingkat pertumbuhan, maka model ini sangat sesuai untuk perusahaan yang
memilki tingat pertumbuhan tinggi dan diharapkan dapat mempertahankan
tingkat pertumbuhan tersebut untuk periode waktu tertentu, setelah itu
sumber atau penyebab dari tingkat pertumbuhan tinggi tersebut hilang.
Skenario yang dapat diterapkan adalah bahwa perusahaan memilki hak
paten terhadap produk yang profitable untuk bebrapa tahun kedepan, dan
diharapkan perusahaan menikmati supernormal growth selama periode
tersebut.
66
Model ini juga akan lebih sesuai jika digunakan untuk menilai
perusahaan yang mempertahankan kebijakan residual cash flow sebagai
dividend.
4.2 Perbandingan Nilai Intrinsik Saham Bank Mandiri dengan Nilai Valuasi
Saham pada Metode Dividend Discount Model
Nilai saham yang diperoleh pada perhitumgan dengan menggunakan
dividend discount model lebih kecil dibandingkan dengan harga saham pada
pasar modal (BEI).
Pada bulan januari 2010 saham PT. BANK MANDIRI, Tbk
diperdagangkan pada harga Rp 4.700 per saham. Berdasarkan hasil model
tersebut Dividend discount Model diperoleh nilai intrinsik lebih kecil dari
harga pasar saham, maka pada PT. BANK MANDIRI Tbk termasuk saham
yang overvalue.
67
Download