Gabriella Vania S (08120110088)

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi, peran dan fungsi Public Relations (PR) mulai disadari
manfaatnya. Banyak perusahaan maupun organisasi mulai memaksimalkan peran
dan fungsi PR. Wacana ini akhirnya memicu pertumbuhan konsultan PR.
Konsultan PR hadir sebagai organisasi independen yang bertindak sebagai
penyedia layanan komunikasi, baik bagi individu maupun organisasi. Sejatinya
kinerja PR bertujuan untuk meningkatkan kualitas hubungan suatu perusahaan
dengan berbagai pihak yang berkaitan. Beberapa diantaranya seperti hubungan
dengan customer, rekan usaha (investor), media, bahkan dengan pemerintah.
PR selalu bekerja maksimal dalam perencanaan serta menjalankan strategi
komunikasi yang dibuat secara komprehensif. Kualitas hubungan yang berhasil
dibentuk merupakan salah satu faktor penentu kelangsungan hidup dari instansi
tersebut. Secara garis besar, PR berperan membentuk citra yang positif melalui
komunikasi yang intensif. Namun dalam mencapai tujuan tersebut, banyak agenda
kegiatan yang harus dijalankan. Pengertian tersebut seharusnya mulai disadari
oleh instansi pemerintah, mengingat masih banyak instansi pemerintah yang
belum memaksimalkan peran PR miliknya.
Menggunakan jasa konsultan PR dapat menjadi alternatif dalam
menjalankan fungsi komunikasi pada sebuah instansi. Beberapa alasan dibalik
penggunaan jasa konsultan PR adalah, kurang memadainya sumber daya manusia
!
!"#$%&'#()'*+!,(#+%-#)*"!')"()&)* .!
pada suatu instansi untuk melakukan serangkaian kegiatan komunikasi. Hal ini
umumnya terjadi karena instansi tersebut belum sepenuhnya paham akan peran,
fungsi, serta manfaat dari kegiatan PR. Salah satu instansi pemerintah yang
menggunakan jasa konsultan PR adalah Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga
Keuangan Republik Indonesia (Bapepam-LK).
Peneliti tertarik untuk menjadikan pelaksanaan konsep public relations
khususnya media relations pada sebuah institusi pemerintah sebagai karya ilmiah
tugas akhir. Hal ini berawal dari pelaksanaan kerja magang yang dilakukan
peneliti, pada saat kerja magang tersebut peneliti terlibat dalam proyek asistensi
media relations Bapepam-LK oleh Share Communication. Pada saat itu peneliti
melihat Bapepam-LK melakukan tindakan proaktif dalam pelaksanaan media
relations, dimana hal tersebut cukup jarang ditemui pada sebuah intansi
pemerintah yang bertugas sebagai regulator.
Bapepam – LK merupakan salah satu instansi milik pemerintah Republik
Indonesia yang merupakan gabungan dari 2 institusi pemerintah, yaitu Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan
(DJLK). Instansi ini bergerak dalam pengawasan kegiatan sektor jasa keuangan.
Sektor jasa keuangan tersebut mencakup pasar modal, perbankan, dana pensiun,
asuransi, dan lembaga keuangan lainnya. Melihat fungsinya sebagai pengawas
sektor jasa keuangan, maka Bapepam – LK bisa disebut sebagai salah satu
instansi yang berisiko tinggi terhadap krisis.
Dalam Studi Analisa Keefektifitasan Penyebaran Informasi Dalam Rangka
Sosialisasi Pasar Modal yang dilakukan pada 2006, ditemukan fakta bahwa
!
!"#$%&'#()'*+!,(#+%-#)*"!')"()&)* .!
sosialisasi yang dilakukan oleh Bapepam-LK selama ini masih belum efektif,
ditinjau dari beberapa indikator. Salah satu dari indikator tersebut membahas
mengenai penyebaran informasi pasar modal melalui media massa. Baru sekitar
50% koresponden, yang mengetahui tentang pasar modal melalui media massa.
Dalam studi analisa tersebut juga diakui, bahwa sosialisasi pasar modal sebagai
salah bentuk penyebaran informasi yang dijalankan selama ini belum cukup
efektif dan tepat sasaran. Hal tersebut disebabkan kurangnya pemanfaatan media
massa. Terlebih lagi, hubungan antara media massa dengan instansi pemerintah
belum mengarah kepada hubungan yang sinergi dan kokoh. Rekan-rekan
wartawan khususnya ekonomi, lebih memilih untuk menjalin hubungan yang erat
dengan Bursa Efek Indonesia dibandingkan dengan Bapepam-LK. Hal ini karena
mereka (wartawan khususnya ekonomi) belum merasa mendapatkan perhatian
dari Bapepam-LK.
Program media relations yang dilakukan oleh Bapepam-LK bukanlah
sebuah tindakan reaktif atas isu tertentu. Kegiatan tersebut murni berasal dari
keinginan ketua Bapepam-LK sebelumnya A. Fuad Rahmany. Beliau ingin
menggarap program media relations dengan lebih serius dan komperhensif.
Pemilihan Share Communication sebagai konsultan bagi Bapepam-LK bukanlah
melalui proses pitching, namun hal ini berdasarkan hubungan kekerabatan antara
A. Fuad Rahmany dengan Direktur Utama Share Communication, Rahmi
Hidayati.
Dalam skripsi ini, strategi komunikasi PR yang akan dibahas adalah
mengenai media relations. Yosal Irintara (2005 : 32) mengartikan bahwa media
!
!"#$%&'#()'*+!,(#+%-#)*"!')"()&)* .!
relations merupakan bagian dari public relations eksternal yang membina dan
mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi
antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi. Kegiatan
media relations dirumuskan untuk membuat setiap pesan yang akan disampaikan
ke publik, terintegrasi dengan baik sehingga mampu mengurangi resiko terjadinya
kekeliruan (blunder) infomasi. Dalam pelaksanaannya, kegiatan media relations
tidak berhenti pada kegiatan teknis seperti acara dengan pers, namun bermula
pada pembuatan strategi media relations yang matang. Media relations yang
efektif juga merupakan penghubung antara 2 (dua) kepentingan, yaitu,
kepentingan PR yang ingin membangun serta memelihara citra organisasi, dan
kepentingan jurnalis untuk memberitakan sebuah isu dengan jujur kepada publik.
Perlu diingat bahwa tujuan dari media relations adalah menciptakan pengetahuan
dan pemahaman, bukan untuk menyampaikan pesan sesuai keinginan organisasi
demi mempertahankan citra baik. Hubungan baik dengan media tentunya diikuti
dengan harapan instansi untuk diliput secara jujur dan berimbang.
Bagi Bapepam-LK, kegiatan media relations seharusnya mendapatkan
perhatian khusus, mengingat posisi Bapepam-LK yang krusial khususnya dalam
sektor jasa keuangan sebagai pihak regulator. Banyaknya sub sektor dibawahi
Bapepam-LK, membuat instansi tersebut harus mampu menciptakan arus
informasi yang sinergi dan dinamis. Salah satu nilai lebih dari strategi media
relations adalah, rekan media akan berupaya untuk selalu melakukan verifikasi
kepada pihak Bapepam-LK sebelum sebuah isu disebarkan ke masyarakat.
Sekarang ini, komunikasi sarat akan informasi dan dengan cepat dapat menyebar,
!
!"#$%&'#()'*+!,(#+%-#)*"!')"()&)* .!
sehingga memungkinkan terjadinya gangguan (noise). Hal ini tidak menutup
kemungkinan substansi dari sebuah pesan menjadi bias. Namun tetap saja dalam
kegiatan pelaksanaanya, banyak hal yang harus dipertimbangkan, misalnya
kebijakan editorial suatu media massa. Oleh sebab itu, Bapepam-LK perlu
melakukan media relations yang intensif guna memperbaiki hubungan antara
wartawan dan Bapepam-LK sendiri, serta menghindari hal negatif yang dapat
merugikan pihak tertentu dengan asistensi konsultan PR. Dari hal tersebut dapat
terlihat pentingnya strategi media relations diterapkan bagi Bapepam-LK dengan
bantuan konsultan public relations. Hal inilah yang membuat penulis tertarik
mengangkat judul penelitian:
“Strategi
Konsultan
Public
Relations
Share
Communication
Dalam
Membangun Media Relations Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga
Keuangan Republik Indonesia”
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian di atas yang menjadi latar belakang penelitian penulis, terdapat
pokok permasalahan yang dibahas adalah “ Bagaimana strategi Share
Communication membangun media relations Badan Pengawas Pasar Modal
– Lembaga Keuangan Republik Indonesia? ”
!
!"#$%&'#()'*+!,(#+%-#)*"!')"()&)* .!
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1.
Mengetahui
strategi
media
relations
yang
dijalankan
Share
Communication bagi Bapepam-LK.
2.
Mengetahui kegiatan-kegiatan media relations.
3.
Mengetahui kendala dalam menjalankan kegiatan media relations di
Bapepam-LK.
1.4 Kegunaan Penelitian
Dalam penelitian yang penulis lakukan, kiranya mampu memberikan
sumbangan atau kontibusi positif berkenaan dengan strategi media relations
sebuah instansi :
a. Kegunaan Teoritis atau Akademis
Peneliti berharap penelitian ini dapat memperkaya kajian ilmu komunikasi
khususnya mengenai strategi konsultan public relations dalam membangun
media relations sebuah instansi pemerintah.
b. Kegunaan Praktis
Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan sumbangan saran dan kritik
positif bagi pihak Share Communication sebagai konsultan public relations
Bapepam-LK, dan supaya Share Communication juga mampu mengetahui
efektifitas strategi media relations yang diterapkan oleh Bapepam-LK.
!
!"#$%&'#()'*+!,(#+%-#)*"!')"()&)* .!
Download