instrumentasi satklim lpn

advertisement
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
Orasi Pengukuhan Profesor Riset
Bidang Opto Elektronika dan Aplikasi Laser
(Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya)
LAPAN
LIPI
INSTRUMENTASI SATKLIM LPN -1A
UNTUK
PENELITIAN GAS RUMAH KACA
(CO2) VERTIKAL
Oleh:
Dr. Ir. Chunaeni Latief, M.Sc.
LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL
(LAPAN)
Jakarta, 09 Desember 2009
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
1
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
PRAKATA PENGUKUHAN
Assalamualaikum Warokhmatullahi Wabarokatuh
Majelis Pengukuhan Proferor Riset dan hadirin yang saya
mulyakan.
Segala puji milik Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Atas izin dan ridhoNya pada hari ini saya dapat
menyampaikan orasi ilmiah dalam rangka pengukuhan Profesor
Riset Bidang Opto Elektronik dan Aplikasi Laser (Bidang
Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya).
Sungguh, merupakan anugerah, kehormatan dan kebahagiaan
bagi saya setelah menduduki jabatan ahli peneliti utama (APU) di
penghujung sistem peralihan dan menunggu cukup lama untuk
menggapai pangkat terakhir disertai orasi Profesor Riset.
.
Semoga Allah SWT mengabulkan doa dan permohonan
keluarga agar setelah pengukuhan ini tugas lembaga lebih terpateri
di dalam qolbu.
Kiranya isi orasi ini hanyalah satu dzarah ilmu dari luasnya
samudera iptek yang diberikan Allah untuk hamba-hambaNya.
Semoga karya ini dapat dijadikan khazanah ilmiah.
Dengan kerendahan hati, perkenankan saya menyampaikan
orasi dengan judul:
INSTRUMENTASI SATKLIM LPN-1A
UNTUK
PENELITIAN GAS RUMAH KACA (CO2) VERTIKAL
Instrumentasi Sains Atmosfer dan Iklim LAPAN untuk CO2
Atas (SATKLIM LPN-1A) adalah sistem instrumentasi yang
dirancang untuk meneliti CO2 vertikal, terdiri dari sistem ruas
atmosfer yang diluncurkan menggunakan wahana balon dan sistem
ruas bumi sebagai penerima, pengontrol dan pemroses data.
Orasi ini terdiri dari lima bab yaitu:
2
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
I. PENDAHULUAN
II. PENGEMBANGAN INSTRUMENTASI SATKLIM LPN1A
III. TANTANGAN,
PELUANG DAN KENDALA
PENGEMBANGAN INSTRUMENTASI
SATKLIM
LPN-1A
IV. ARAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
V. KESIMPULAN
VI. PENUTUP
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
3
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
I. PENDAHULUAN
Kondisi atmosfer dunia saat ini sangat memprihatinkan, karena
menerima beban berat dari pencemaran udara dan emisi gas rumah
kaca (GRK) yang semakin meningkat. Polusi udara (termasuk ozon
permukaan) dan GRK yang merupakan dua serangkai bagaikan
tombak bermata dua yang berdampak negatif, dan dapat
menghancurkan atmosfer bumi (Chunaeni Latief, 2007).
Di satu sisi, polusi udara yang berasal dari industri, transportasi,
kebakaran hutan, kegiatan rumah tangga, letusan gunung berapi dsb,
berdampak negatif terhadap penerbangan, kesehatan, kerusakan
bangunan, penyinaran serta aktifitas penduduk. Di sisi lain emisi
GRK yang bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil untuk
transportasi dan industri, proses industri, alih fungsi lahan hutan,
lahan gambut,
aktivitas gunung berapi, sampah dsb, dapat
menimbulkan pemanasan global. Pemanasan global (global
warming)
berdampak terhadap perubahan iklim global yang
menyebabkan kenaikan permukaan air laut, kekeringan, hujan
ekstrim, banjir, mempengaruhi kesehatan, produktivitas pertanian
menurun, punahnya sebagian spesies tumbuh-tumbuhan dan hewan,
mempengaruhi perekonomi dan sosial penduduk (Chunaeni Latief,
2007).
Penelitian atmosfer menjadi sangat penting, karena atmosfer
berfungsi sebagai pelindung bumi dengan prosesnya, sumber
kebutuhan oksigen dan gas lain bagi makhluk hidup, ruang siklus
hidrologi, tempat pembuangan polutan dan emisi hasil proses
antropogenik serta aktifitas alam (Chunaeni Latief, 2004). Indonesia
dengan geografis yang unik berada diantara dua benua besar dan dua
samudera besar serta terbentang di daerah khatulistiwa, merupakan
benua maritim yang memiliki karakteristik atmosfer berbeda dengan
wilayah lain, sangat unik dan menarik untuk diteliti (Edy
Hermawan, 2009)
4
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
Bagaikan orang yang sakit, bumi dengan selimut atmosfer
kadangkala tersingkap kadangkala tertutup sehingga dapat muncul
fenomena atmosfer yang dapat menimbulkan bencana, salah satunya
adalah pemanasan global.
Isu ini dilemparkan oleh kelompok konsensus Intergovermental
Panel on Climate Change (IPCC, 2001) yang menyatakan telah
terjadi perubahan iklim global, dengan kenaikan temperatur 0.6 ± 0.2
o
C dan 0.17oC perdekade dari 30 tahun terakhir. Kenaikan temperatur
tersebut diikuti peningkatan emisi GRK (terutama karbon dioksida
CO2 dan metan CH4) dengan indikasi konsentrasi CO2 jauh lebih
besar dibandingkan dengan CH4. Oleh karena itu yang sangat
berpengaruh dalam peningkatan suhu permukaan bumi adalah CO2.
Manakala emisi GRK (CO2) naik terus seperti sekarang maka
diproyeksikan tahun 1999-2100 temperatur akan naik 1.4 oC - 5.8 oC
yang diikuti kenaikan permukaan air laut atara 9-88 cm (James E.
Hansen, 2001).
Telah diingatkan Allah SWT, dan apabila langit terbelah dan
merah membara (Q.S. Ar Rahman 37), dan apabila langit
dilenyapkan (Q.S. AT Takwir 11). Peringatan ini selanjutnya
diikuti dampak pada laut, dan apabila laut dipanaskan (Q.S. AT
Takwir 6), dan apabila laut dijadikan meluap (Q.S. Al Infithor 3)
sungguh, yang demikian ada tanda-tanda bagi kaum yang
berakal (Q.S. An Nahl 12). apakah engkau tidak berfikir,
menelaah maupun meneliti?.
(Q.S. Al-Baqoroh 76) (Tim
Penterjemah Al Qur’an, 2000).
Akhir-akhir ini banyak peneliti atmosfer yang menggunakan
beragam instrumentasi untuk melakukan penelitian fenomena
pemanasan global akibat GRK. Hal ini merupakan tantangan bagi
Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (LAPAN), yang
banyak terlibat dalam penelitian dirgantara termasuk atmosfer untuk
menyingkap perilaku GRK (CO2).
Run-Lie Shia, dkk. (2006) mengungkap
dinamika CO2
(amplitudo, fasa dan bentuk CO2, penyebaran dan variasi) mengikuti
siklus musiman yang merupakan fungsi ketinggian serta lintang,
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
5
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
yang diduga mempengaruhi struktur atmosfer tropopause khususnya
sirkulasi arah ke bawah Brewer-Dobson. Dengan konveksinya,
siklus ini mengalirkan udara stratosfer ke troposfer atas pada lintang
menengah dan tinggi, sehingga konsentrasi CO2 cepat berubah,
walaupun umurnya dapat sampai 100 tahun.
Machida.T, et.al., (2007) melakukan penelitian di Narita dan
Jakarta dengan pesawat terbang sampai ketinggian 10 km untuk
mengetahui kondisi CO2 daerah mixing height ke atas, diperoleh
kisaran konsentrasi maksimum daerah mixing height 386 ppm.
Hasil penelitian para ahli lingkungan menunjukkan, konsentrasi
CO2 sebelum revolusi industri (tahun 1750) 280 ppm dan pada
tahun 2004 sebesar 378 ppm. Sejalan dengan kenaikan konsentrasi
CO2, temperatur permukaan bumipun meningkat sampai 33oC (C.D.
Keeling, et,al., 2004). Oleh karena itu, diduga kenaikan temperatur
permukaan bumi disebabkan peningkatan CO2.
Repotnya, Indonesia tahun 2006 dituduh sebagai negara ketiga
terbesar yang melemparkan karbon dioksida (CO2) ke udara
(Wetland International dan Delf Hydrolic, 2006). Dengan demikian
Indonesia dikenal sebagai negara penyumbang perubahan iklim
global yang signifikan.
Pernyataan tersebut di atas merupakan tantangan bagi LAPAN,
yang banyak terlibat dalam penelitian atmosfer, agar dapat
menyingkap kondisi GRK (CO2) dan dampaknya di Indonesia.
Melalui penelitian mari kita buktikan apakah emisi dan konsentrasi
CO2 di atmosfer Indonesia meningkat dan merupakan penyumbang
yang signifikan ?.
Untuk menguak fenomena dirgantara atau atmosfer, telah
banyak penelitian yang dikerjakan LAPAN dengan meluncurkan
roket KAPPA, Kartika sampai roket eksperimen RX-420, sistem
balon troposfer dan stratosfer, ozonsonde, satelit, penginderaan jauh
serta aktifitas lainnya.
LAPAN melalui Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer Dan Iklim
(PUSFAT SATKLIM)
mempunyai salah satu tugas meneliti
atmosfer, telah merintis pembuatan instrumentasi sistem sampling
6
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
untuk meneliti konsentrasi CO2 secara horisontal maupun vertikal.
Walaupun instrumentasi tersebut masih jauh dari memadai dan
sempurna (Chunaeni Latief, dkk, 2005). Namun demikian
pengembangan instrumentasi dan penelitian tersebut masih berlanjut
sampai sekarang.
Jika kita tidak dikaruniai akal tidak akan pernah berijtihad
(berinovasi atau berfikir, meneliti) dan salah, kesalahan
berijtihad dapat nilai satu, dan kita boleh berijtihad kembali
untuk menggapai kebenaran dan memperoleh nilai dua (Hadits
Bukhari Muslim)” (Hadiyah Salim, 1985).
“Allah mengangkat orang-orang yang beriman dan berilmu
beberapa derajat” . (Q.S.Al Mujadilah 11). Inilah obsesi kita
semua untuk memperoleh derajat keimanan dan keilmuan yang lebih
tinggi baik individu, masyarakat dan bangsa dalam cakrawala dunia.
II. PENGEMBANGAN INSTRUMENTASI SATKLIM
1A
LPN-
Instrumentasi dalam penelitian dirgantara termasuk atmosfer
beragam jenisnya, tergantung metode penelitian dan tujuan yang
akan dicapai. Secara umum penelitian dan pengembangan
instrumentasi tersebut difokuskan pada inovasi dua bagian yaitu:
Pertama, penelitian dan pengembangan instrumentasi untuk: sains
ruang angkasa dan atmosfer, eksplorasi ruang angkasa, pengamatan
bumi, penginderaan jauh dan sistem sensor dengan aplikasi yang
terintegrasi. Kedua, sistem gondola (payload) yang di dalamnya
termasuk sistem telekomunikasi dan navigasi.
Langkah-langkah
dalam
penelitian
dirgantara
dan
pengembangan instrumentasinya dilakukan dengan cara:
 Perencanaan menyeluruh (grand design) penelitian, agar
tujuan dan sasaran penelitian atmosfer dan instrumentasinya
dapat diraih sempurna.
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
7
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya




Menyiapkan teknologi dengan instrumentasi inovatif untuk
memperoleh keberhasilan penelitian dan misi atmosfer atau
ruang angkasa dalam disain tersebut.
Pembuatan dan pengembangan gondola eksperimen untuk
misi atmosfer dan ruang angkasa, yang mempunyai massa,
ukuran, kompleksitas saintifik yang minimalis.
Membangun kemampuan komersial dalam industri
instrumentasi melalui usaha teknologi ruang angkasa dan
atmosfer.
Sharing dengan pengusaha, masyarakat dan industri teknologi
instrumen agar aplikasinya dapat diproduksi massal, murah
dan terpakai di masyarakat.
Aplikasi instrumen di luar kegiatan tersebut, cukup berarti dan
penting terutama untuk penelitian dalam bidang: pertahanan,
keamanan, transportasi ruang angkasa dan bidang-bidang lainnya.
2.1. Pembuatan Model Instrumentasi SATKLIM LPN-1A
Dalam melakukan penelitian GRK khususnya CO2 vertikal,
LAPAN membuat model instrumentasi yang berawal dari sistem
sampling (Chunaeni Latief, dkk., 2005). Walaupun banyak kendala
yang dihadapi dalam mengembangkan instrumentasi pengukur
parameter GRK vertikal, khususnya sensor yang memadai untuk
skala atmosfer, namun instrumentasi SATKLIM LPN - 1A telah
diujicobakan pada tahun 2006 untuk mengukur CO2 vertikal di
Bandung dan Watukosek.
Instrumentasi SATKLIM LPN-1A terbagi menjadi sistem ruas
atas atmosfer dan sistem ruas bumi sebagai penerima. Sistem ruas
atas atmosfer atau gondola berbasis sensor Vaisala (sebagai sensor
CO2) terdiri dari: sensor, driver (unit elektronik penopang sensor dan
pengubah parameter atmosfer yang diukur ke besaran listrik),
kontrol dan pemroses data digital dari ruas sistem deteksi, interface
8
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
dan transmitter (antar muka bolak balik untuk
pengiriman
komando dari ruas pemroses awal dari dan ke sistem sensor serta
mengirim data ke ruas bumi). Blok diagram ruas atas atmosfer dapat
dilihat pada Gambar 2.1. Sistem ruas bumi (ground station)
digunakan untuk menerima dan memproses sinyal dari pengukuran
ruas atas. Blok diagram instrumentasi penerima ruas bumi kebalikan
sistem ruas atas atmosfer, hanya setelah masuk ke pemroses
menggunakan penyambung RS 232 atau RS 485 ke komputer.
(Chunaeni Latief, dkk, 2006).
Sensor 1
Sensor n
Driver 1
Driver n
Kontrol
dan
pemroses
digital awal
Interface
telekomndo
dan telemetri
ruang angkasa
Pengont
rol dan
pemros
es data
Ruas
Bumi
Gambar 2.1. Blok instrumentasi SATKLIM LPN-1A ruas
atas atmosfer (Chunaeni Latief, dkk., 2006)
Gambar 2.2 Sistem jaringan pengukuran ke pusat pengolahan
data yang terintegrasi dan sedang dikembangkan
(Chunaeni Latief, 2009) .
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
9
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
Sejalan dengan
sistem pengamatan GRK (CO2) vertikal
dikembangkan juga instrumentasi Sains Atmosfer Dan Iklim LAPAN
untuk CO2 bawah atau permukaan (SATKLIM LPN-1B), (lihat
Gambar 2.2) yang digunakan untuk memonitor CO2 permukaan
secara tetap. Sebagai pengintegrasi beberapa pengamatan, dirancang
sistem pemrosesan data ke pusat pengolahan dengan menggunakan
komputer atau General Packet Radio Service (GPRS)/High Speed
Downlink Packet Access (HSDPA) yang memanfaatkan sistem
jaringan telepon baik wireless maupun sistem kabel berbasis internet
dengan tampilan Website lebih mudah diakses dan banyak diminati
masyarakat (Chunaeni Latief, dkk, 2009).
Sistem instrumentasi SATKLIM LPN-1B ini telah dipasang di
Bandung, Pontianak dan Watukosek (Gambar 2.3 tengah) dengan
sebagian menggunakan GPRS dan sistem Website yang dapat
diakses pengguna langsung.
10 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
2.2. Penelitian CO2 Vertikal Dengan SATKLIM LPN-1A
Penelitian profil CO2 vertikal di Bandung dan Watukosek sudah
dilakukan dengan menggunakan instrumen SATKLIM LPN-1A yang
memiliki sistem pada Gambar 2.1, dilengkapi dengan fitur peta
tracking lintasan untuk recovery gondola jatuh (Gambar 2.3). Hasil
pengukuran profil vertikal sampai ketinggian 18 km menunjukkan
bahwa konsentrasi CO2 bervariasi antara 350-490 ppm. Pola yang
diperoleh mirip dengan yang dihasilkan Machida et.al, (2007) baik di
Jakarta maupun Narita dengan menggunakan pesawat terbang.
Gambar 2.4 menunjukkan bahwa konsentrasi CO2 pada ketinggian
antara 300–3000 m lebih tinggi jika dibandingkan dengan
konsentrasi permukaan. Perbedaan tersebut timbul karena adanya
fenomena konveksi bagian bawah atmosfer saat pagi hari yang
terdistribusi pada ketinggian tersebut (Chunaeni Latief, et.al, 2009).
Demikian juga dengan data konsentrasi hasil pengukuran SATKLIM
LPN-1B, selain nilainya berfluktuasi juga mengalami peningkatan
pada saat pagi hari dibandingkan malam hari. Perbedaan konsentrasi
CO2 malam dan siang pada pengukuran tetap berbeda jauh karena
adanya proses fotosintesa dan respirasi (Chunaeni Latief, et.al, 2009).
(a)
(b)
Gambar 2.3. (a) Gondola dan rumah sensor penelitian CO2
vertkal dan horisontal (tetap), (b) saat pengukuran.
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 11
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
Konsentrasi CO2
vertikal Bandung
27 Agustus 2009
12000
12000
10000
10000
8000
ketinggian (m)
ketinggian (m)
Konsentrasi CO2
vertikal Bandung
10 Februari 2009
8000
6000
4000
2000
0
0
500
1000
konsentrasi CO2
(ppm )
6000
4000
2000
0
0
500
1000
konsentrasi CO2
(ppm )
Gambar 2.4. Hasil penelitian konsentrasi CO2 bulan
Februari dan Agustus di Bandung
(Chunaeni Latief, et.al., 2009).
Konsentrasi CO2 di troposfer atas sangat tergantung pada lokasi.
Hal ini akan sesuai dengan ketentuan fenomena transport dari lintang
tinggi ke lintang rendah pada daerah utara atau selatan. Dikarenakan
umur tinggal CO2 dapat mencapai 100 tahun, maka dapat mencapai
kondisi tunak dan diduga dapat membetuk layer CO2 dengan
memungkinkan munculnya fenomena pendinginan (Chunaeni Latief,
dkk, 2008).
Dengan menggunakan pendekatan carbon cycle (Houghton dan
Hacker, diambil dari C.D. Keeling et.al., 2004) kandungan karbon
yang berada di atmosfer dapat dihitung (lihat Tabel 2.1). Kandungan
karbon sejumlah tersebut, 64% berasal dari bahan bakar fosil, dan
hanya 40% yang tinggal di atmosfer, sisanya 60% dari total karbon
tersebut masuk ke lautan dan kehidupan alam raya lainnya (C.D.
Keeling, et.al., 2004).
12 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
Tabel 2.1. Kandungan karbon di atmosfer Bandung dalam
penta gram karbon (PgC, 1015 gr).
Ketinggian (m)
Musim
Hujan
Musim
HujanKemarau
Musim
Kemarau
Musim
Kemarau Hujan
1000
964,68 – 991.51
782,56 – 800,24
920,16 - 921,44
985,98 – 1012,60
2000
770,63 - 834,32
834,11- 843,27
867,02 - 888,70
787,89 – 961,37
3000
880,76 – 905,68
811,32 – 835,17
854,78 - 864,99
899,07 – 925,06
4000
812,17 - 860,95
779,58 – 811,96
878,20 – 882,46
831,76 – 883,95
5000
712,49 – 814,09
939,54 – 979,59
883,10 – 892.89
764,46 – 848,59
6000
861,58 – 903,12
847,31 – 945,51
922,50 - 947,.00
916,11 – 963,19
7000
888,64 – 836,88
805,14 – 860,52
882,46 – 885,23
900,14 – 953,60
8000
726,76 – 777,24
966,81 – 995,35
844,54 – 878,41
797,26 – 854,34
Sumber: Hasil pengukuran dan perhitungan (metode Trenberth, 1981)
Analisis profil CO2 vertikal menunjukkan adanya konsentrasi
acak yang sangat mencolok sebagai konsekuensi adanya variasi
distribusi konsentrasi dan gejala turbulensi. Dengan demikian
terbuka peluang untuk penelitian mengenai adanya clear air
turbulence (CAT) atau air pocket, yang sangat membahayakan
penerbangan. Selain itu, dapat pula dikaji dinamika atmosfer atas dan
lapisan peralihan serta karakteristik atmosfer.
2.3. Analisis CO2 Terhadap Global Warming.
Hukum Kirchhoff menyatakan emisivitas sama dengan
absorbsivitas untuk black body, yaitu setiap energi yang diserap akan
diradiasikan dalam bentuk yang sama. Semua materi yang berada di
atmosfer termasuk nitrogen, oksigen, partikulat, awan dan GRK
akan mempunyai sifat radiasi black body yang mempunyai
spektrum frekuensi saling tumpang tindih dengan absorpsi CO2.
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 13
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
Karena gas CO2 bersifat black body, maka semakin tinggi
konsentrasi CO2 bawah akan semakin tinggi pula tingkat penyerapan
radiasi inframerah (panas) yang bersumber dari permukaan bumi.
Demikian pula halnya dengan lapisan CO2 atas yang akan menyerap
radiasi inframerah dari atmosfer atas dan luar angkasa. Radiasi
inframerah tersebut kemudian akan dipantulkan kembali. Dengan
demikian, panas bumi yang berasal dari luar angkasa dan atmosfer
atas akan berkurang karena adanya penyerapan oleh CO2 bagian atas.
Terlebih lagi dengan adanya penurunan aktivitas matahari siklus 24
tahun (Khabibullo Abdusamatov, 2002, 2006, 2007 dan Cliff Harris,
2007). Kasus ini seperti selimut tebal yang tidak akan secara
signifikan menambah panas bumi. Apalagi dengan adanya ozon,
aerosol dan uap air (awan) pada atmosfer atas yang akan
mempertinggi tingkat penyerapan radiasi inframerah.
Berdasarkan Hk Beer Lambert (pers. 2.1):
Ir = Ioe-αcd .......................................
2.1.
dimana Io adalah intensitas gelombang panas yang datang dan Ir
adalah intensitas gelombang yang diterima, c konsentrasi gas, d
ketebalan lapisan, α koefisien absorpsi. Heinz Huge (1998) telah
melakukan percobaan dan menghitung panjang serapan pada
skenario konsentrasi CO2 2 kali dari konsentrasi 357 ppm menjadi
714 ppm (tahun 2100) yang dibuat IPCC tahun 1993 dengan
pendekatan konsentrasi CO2 yang sama pada atmosfer permukaan
sampai 10 m. Dari persamaan 2.1, ternyata didapatkan hasil bahwa
semakin bertambahnya ketebalan lapisan dan meningkatnya
konsentrasi gas, maka transmisi infra merah akan semakin kecil
mendekati nol. Dengan demikian perubahan CO2 hanya menambah
efek global warming sampai jarak 10 m dari permukaan tanah dan
hanya sedikit (0.17 % ) terhadap absorbsi infra merah yang dominan
yaitu garis n3 pada 15 µm (667 cm-1). Dengan demikian kurang tepat
jika CO2 disebut berpengaruh signifikan terhadap global warming
atau bencana iklim sekalipun. Jadi konsentrasi CO2 sampai tahun
14 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
2007 (hasil pengukuran permukaan) sebesar 380 ppm sangat kecil
jika dibandingkan 714 ppm (dari skenario kenaikan dua kali).
Dari hasil percobaan di Bandung, Watukosek dan Pontianak
konsentrasi CO2 (sekitar 400 ppm) jauh di bawah 714 ppm, maka dari
hitungan di atas, CO2 tidak berpengaruh signifikan pada kenaikan
temperatur permukaan di tempat-tempat tersebut.
Dari kajian Hukum Stefan dan panjang gelombang yang
ditunjukkan dengan pergeseran Wien:
 T = b = 2,8978 x 10 -3m oK
............ 2.2
Dimana  panjang gelombang (meter, m),T (Kelvin, K) temperatur
benda, b konstanta pergeseran Wien = 2,8978 x 10 -3 m oK. Dengan
menggunakan pendekatan Vincent Gray (2008), bahwa temperatur
rata-rata permukaan bumi 33oC akan menghasilkan spektrum puncak
radiasi 9,5 µm yang berarti di bawah puncak serapan CO2.
Keyataannya, radiasi inframerah yang diserap CO2 memiliki
puncak spektrum 2,7, 4,3 dan 15 µm, yang bersumber dari radiasi
panas 800, 343 dan – 80oC. Ketiga temperatur tersebut sulit diperoleh
dari sumber black body di bumi, kecuali dari gunung berapi dan dari
daerah stratosfer ke atas, jadi bukan panas permukaan bumi. Dengan
demikian black body dipermukaan bumi sangat kecil pengaruhnya
terhadap global warming.
Dari perhitungan dengan pergeseran Wien (persamaan 2.2),
serta pengukuran dengan basis Hk Beer Lambert, efek global
warming akibat peningkatan CO2 masih perlu dikaji lagi, demikian
juga hasil analisis John Nichol (2008).
Hasil-hasil penelitian Cliff Harris (2007), Prof. Tad Murthy ahli
Kelautan dari Depart Civil Engineering Ottawa Univ. (2005),
Prof.Timothy F.Ball dari Univ. Winnipeg (2004), Khabibullo
Abdusamatov ahli Matematik dan Astronomi dari Obseravatorium
Pulkovo Akademi Sains Rusia (2002, 2006, 2007), Prof. George V.
Chilingar ahli Teknik Sipil dan Perminyakan University of Southern
California, (2006) dsb, (diakses dari Wikipedia 2008), menyatakan
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 15
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
bahwa global warming terjadi lebih kuat akibat pola kegiatan
matahari, temperatur permukaan laut, sinar kosmik, jumlah penduduk
dengan segala aktifitasnya, kebakaran hutan, efek pulau panas kota,
penutupan muka bumi dengan aspal dan pengerasan (ground cover),
pemakaian bahan bakar fosil dan industri. Oleh karena itu,
seyogyanya model IPCC dapat disempurnakan dengan model yang
lebih lengkap dan bijak.
III. TANTANGAN, PELUANG DAN KENDALA
PENGEMBANGAN INSTRUMENTASI
SATKLIM LPN-1A
Tantangan dan peluang pengembangan instrumentasi
SATKLIM LPN -1A adalah:
1. Belum banyak peneliti yang melakukan penelitian atmosfer
khususnya GRK secara vertikal yang didisain dan dibuat sendiri.
2. Adanya dinamika atmosfer yang dapat dikaji melalui distribusi
CO2 di atmosfer dari troposfer sampai ke stratosfer.
3. Terbukanya peluang untuk meneliti CAT, konveksi dengan
dinamika atmosfer, analisis peralihan atmosfer maupun mixing
height.
4. Pembuatan instrumen ini dengan peluncurannya masih dianggap
mahal, sehingga perlu dipikirkan cara mengurangi biaya
sistem instrumentasi dan peluncuran balon yang efektif.
5. Mengembangkan aplikasi instrumentasi SATKLIM LPN-1A
untuk pengukuran parameter atmosfer lainnya.
6. Mengembangkan sistem sensor sendiri atau bekerja sama dengan
lembaga lain, termasuk kerjasama penelitian dengan luar negeri.
Adapun kendala yang dihadapi dalam pengembangan
instrumentasi SATKLIM LPN-1A:
16 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
1. Langkanya SDM yang mumpuni (khususnya yang berlatar
belakang elektronika, instrumentasi dan mampu menjadi
programer komputer).
2. Sulitnya memperoleh komponen elektronika yang mempunyai
ketelitian tinggi dan besifat SMD (surface mounted design),
sehingga dapat mengurangi massa gondola.
3. Susahnya memperoleh sensor GRK, yang belum dapat dibuat di
Indonesia sehingga harganya mahal.
4. Peluncuran relatif sulit dilakukan di sembarang tempat karena
gas pengisi balon (H2) hanya tersedia di kota–kota tertentu saja.
5. Recovery gondola terkendala karena belum tersedianya peta
digital yang rinci, dan batu batere yang ringan dan dapat
menyimpan energi yang tahan lama.
1.
2.
3.
4.
5.
Imbas pengembangan adalah:
Dapat dilakukan penelitian sejenis jarak jauh di beberapa tempat
seperti parameter atmosfer dan bumi, pengukuran sistem
telemetri secara otomatis melalui Website sehingga bisa diakses
langsung oleh pengguna.
Dapat dikembangkannya sistem penelusuran posisi benda
yang bergerak berbasiskan GPS, pada peta digital yang rinci.
Dapat memacu disain sistem terintegrasi dengan basis nano
teknologi, sehingga biaya penelitian menjadi murah.
Sistem sensor GRK, polusi udara dan sensor parameter
atmosfer lainnya dapat berkembang.
Memacu inovasi pembuatan dan pengembangan instrumen
penelitian, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap
negara lain.
Adapun kontribusi aktual ke depan adalah sumbangan data
konsentrasi CO2 permukaan di beberapa tempat dan vertikal dalam
rangka kajian global warming,
dinamika atmosfer dengan
turbulensinya yang membahayakan penerbangan, kajian kebakaran
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 17
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
hutan dan menopang clean development program (CDM) dengan
perdagangan karbon.
IV. ARAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
4.1. Perkembangan Masa lalu dan Sekarang
Perkembangan penelitian atmosfer masa lalu walaupun sudah
meggunakan sistem telemetri, masih menggunakan sistem analog dan
sistem sampling serta gondola sulit diketemukan baik lintasan
maupun jatuhnya kecuali dengan menggunakan teodolit.
Dengan kemudahan pengembangan sistem instrumentasi akhirakhir ini, baik sistem instrumentasi pemroses, komando, kontrol
maupun remote, insya Allah perkembangan instrumentasi atmosfer
sekarang semaikin cerah. Kecerahan ini lebih difasilitasi satelit,
jaringan telepon seluler, sistem Global Positioning Satellite (GPS),
dan pengembangan bahan elektronika mulai dari semikonduktor,
superkonduktor dan komponen elektronik lainnya yang sudah
mengarah ke teknologi thin film nano atau quantum dot dari sistem
surface mounted design (SMD), serta fasilitas internet dengan
GPRSnya. Sehingga ukuran, kecepatan dan jangkauan bukan
merupakan kendala. Instrumentasi SATKLIM LPN-1A dan 1B telah
memanfaatkan teknologi internet dengan GPRS yang dapat dibuka
pada 60.253.114.158/index1.html.
18 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
4.2. Instrumentasi Atmosfer Masa Depan
Pengembangan jaringan pengamatan atmosfer maupun sistem
jarak jauh masa depan akan semakin ringan, mini dan semakin
mudah, daya kecil, terlebih jaringan internet sudah mendunia
sehingga mudah diakses langsung via internet dengan jangkauan dan
penyebaran informasi luas.
Film tipis semikonduktor telah dirintis oleh penyusun dengan
pembuatan reaktor Plasma Enhanced Chemical Vapor Deposition
(PECVD) untuk membuat lapisan tipis (thin film) semikonduktor
sistem amorf berbasis gas-gas silane (SiH4), diborine (B2H6) dan
phosphine (PH3) dengan campurannya (Chunaeni Latief, M.
Barmawi, 1989, 1991). Reaktor PCVD tersebut digunakan membuat
solar sel semikonduktor amorf film tipis lapisan majemuk dalam orde
mikrometer (Chunaeni Latief. et.al; 1992, Chunaeni Latief, Sukirno
dan M. Barmawi, 1995; Sukirno, Chunaeni Latief, M. Barmawi,
1996). Sejalan dengan program solar sel majemuk amorf
dikembangkan solar cell dan divais lapisan tipis majemuk lain
(multilayers devices) seperti a-Si:H/a-Si1-x yang diharapkan dapat
dikembangkan divais-divais semikonduktor baru masa depan yang
sangat ringan dan terintegrasi (Chunaeni Latief, Sukirno, M.
Barmawi,1995).
Berkembangnya semikonduktor film tipis nano atau quantum
dot (ukuran sangat kecil dalam nanometer dan potensialnya sebesar
quantum dot) akan berprospek terjadinya revolusi dimensi divais dan
kebutuhan daya yang sangat kecil, sehingga penggunaan untuk
instrumentasi ruang angkasa sangat menjanjikan.
Di sisi lain superkonduktor film tipis dengan tahanan nol lebih
menantang dan merupakan hal yang baru saat itu, maka dirancang
dan dibuat sistem reaktor Unballanced DC Magnetron Sputtering
untuk membuat superkonduktor lapisan tipis (M. Barmawi, Chunaeni
Latief,
1995). Hal ini merupakan pembuka jalan bagi
berkembangnya
instrumentasi
yang
berbasis
komponen
superkonduktor lapisan tipis masa depan di Indonesia, termasuk
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 19
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
sensor (Chunaeni Latief, Vivi Fauziah, M. Barmawi,1996). Untuk
mengembangkan divais superkonduktor film tipis ini telah dibuat
jembatan mikro persambungan Josephson Junction tipe jembatan
mikro dan divais tiga terminal serta diferensiator (Chunaeni Latief,
Vivi Fauziah, M.Barmawi,1996).
Dengan digunakannya instrumentasi berbasis superkonduktor
dan jaringan serat optik kemampuan internet mengirimkan data
semakin besar dan mempunyai kecepatan yang sangat tinggi
(Chunaeni Latief, 1998).
Instrumentasi dengan teknologi maju ruang angkasa yang
berbasiskan semikonduktor dan superkonduktor lapisan tipis,
menyempurnakan dan menjawab tantangan payload dan massa roket
maupun satelit, dan penelitian menggunakan wahana balon.
Penelitian masa depan ini (penelitian remote maupun insitu)
instrumennya sangat ringan dan murah (Chunaeni Latief, 1998).
Untuk kepentingan penelitian ruang angkasa ataupun atmosfer
masa depan, instrumentasinya harus memenuhi kriteria (Chunaeni
Latief, 1998):
1. Kualitas dan kehandalan tinggi, mampu bekerja pada frekuensi
dan kecepatan tinggi dalam puluhan - ratusan gigahertz dan
dengan waktu tunda picosecond ke bawah.
2. Menggunakan catu daya yang sangat rendah untuk menghemat
pemakaian energi agar umur bisa lebih lama.
3. Sangat ringan (lapisan dalam orde nano atau lebih tipis lagi ke
arah atom), agar biaya peluncuran dan missi murah.
4. Tahan temperatur tinggi, tekanan rendah, stabil, dan derau sangat
rendah.
5. Mampu mengalirkan arus besar pada permukaan yang kecil
sehingga rapat daya dan arus sanggup tinggi, sehingga ukurannya
menjadi kecil tapi kemampuan energinya besar.
6. Parameter fisis dapat direproduksi.
Penelitian ruang angkasa atau atmosfer yang demikian akan
dapat mereduksi massa (sampai 875-85%) dan ukuran serta
20 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
menghemat daya (NASA Science, 2003). Salah satu contohnya
adalah penggunaan instrumentasi yang berbasis superkonduktor
superkonduktor temperatur tinggi ruang angkasa (SKTTRA), yang
mengarah ke satelit mikro mampu mengatasi kebutuhan daya listrik
(lihat Tabel 4.1).
Tabel 4.1. Contoh SKTTRA dari National Communication
Subsystem (USA) untuk ADC, multiplekser,
modulator dsb (NASA,2002,NASA )
Kondisi instrumen
Teknologi lama
Teknologi terakhir
Teknologi SKTTRA
Daya (watt)
500
300
< 40
Massa ( kg)
115
60
< 13
Seyogyanya LAPAN sudah mulai memikirkan untuk meneliti
dan mengembangkan bahan-bahan elektronika dan instrumentasi
untuk keperluan penelitian ruang angkasa dan atmosfer yang
berdampak pada bangkitnya industri dalam negeri paling tidak
diawali dari pengembangan sensor.
4.3. Penyiapan Sumberdaya Manusia (SDM)
Untuk mengembangkan dan meningkatkan instrumentasi
SATKLIM LPN-1A dan lainnya, tentunya SDM peneliti perlu
disiapkan dengan memahami beberapa paradigma peneliti yang
berkecimpung dalam bidang software maupun hardware
instrumentasi diantaranya:
1. Memiliki keahlian dan kearifan bidang instrumentasi atmosfer,
kebijakan emosional, ketinggian spiritual dan naluri penelitian.
Hal ini merupakan modal ketangguhan peneliti yang mengantar
pada profesionalisme dan kesuksesan.
2. Mempunyai jiwa kewirausahaan. Jiwa kewirausahaan yang
melekat, sanggup mengatasi gejolak perkembangan iptek global,
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 21
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
persaingan produk, agar hasil penelitiannya dapat dirasakan
masyarakat dan mempunyai nilai jual.
3. Sanggup merencanakan penelitian. Peneliti yang tidak bisa
membuat
perencanaan
penelitian,
sebenarnya
adalah
merencanakan kemandegan dan kegagalan.
4. Sanggup menggali keberhasilan melalui fenomena atmosfer dan
instrumen pemantaunya, serta siap menghadapi kendala dan
tantangan kegagalan, tahan cacian dan cibiran dari orang yang
tidak senang.
5. Mempunyai jiwa kebesaran dan kebanggaan hati pada lembaga
dan negara.
6. Sanggup melakukan penelitian mandiri maupun kelompok serta
bekerja sama saling mendukung dan ulet dengan motivasi sukses
dan sanggup mewujudkan pusat keunggulan atau center of
excellence (Chunaeni Latief, 1988)
7. Sanggup menulis dan mendokumentasikan perencanaan dan
hasilnya (baik penelitian maupun yang lainnya), tidak hanya pada
angan-angan saja, karena kita tidak akan hidup selama-lamanya
(David H. Bangs, Jr., 1995), sehingga dokumentasi tersebut
diharapkan dapat membantu lembaga untuk menindak lanjuti
rencana manakala baik dan relevan.
8. Sanggup menggali modal penelitian, karena penelitian tidak
mungkin tercapai hanya mengandalkan semangat tanpa basis
modal atau dana. Namun, kemampuan dan kekuatan modal
disesuikan dengan kepentingan penelitian dan kemampuan
lembaga tempat berpijak.
9. Jangan hanya sanggup menjadi peneliti atau penguasa peneliti di
lembaga sendiri, padahal banyak pemangku kepentingan, teman,
dan kelompok peneliti yang membantu keberhasilan dan
kemajuan bersama (Chunaeni Latief, 1995).
10. Keberhasilan penelitian, khazanah dan kekayaan ilmiah tidak bisa
diperoleh dalam sekejap dan tiba-tiba, melainkan melalui
perjuangan yang panjang, bertahap, lazim dan cukup lama.
22 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
Kesepuluh paradigma tersebut diatas akan baik kalau didukung
dengan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia melalui
peningkatan pendidikan (bergelar maupun training, khusus bidang
elektronika, instrumentasi maupun program komputer). Memiliki
kemauan keras untuk maju dibarengi dengan fasilitas yang memadai,
sehingga dapat menjadi tulang punggung penelitian masa datang,
insya Allah. Peluang kerjasama antar dan intra lembaga baik dalam
negeri maupun luar negeri, dengan industri yang perlu digalakan dan
ditingkatkan.
Kalau Indonesia dikatakan tidak kompeten di bidang hardware
dan software, bukan hanya SDMnya kurang mampu, namun
kalangan industripun belum terampil mencari celah agar bisa
mengantisipasi dan komplemen dengan kebutuhan pasar Indonesia
dan internasional. Di sisi lain pemerintah belum mampu
menyediakan nuansa fasilitas penelitian yang nyaman, termasuk
tunjangan fungsional dan berkembangnya industri hardware dan
software. Artinya apakah kita yakin dengan potensi Indonesia di
dunia hardware dan software serta penelitian bisa eksis?, karena
pemerintah belum mendengungkan keharusan memakai instrumen
produk dalam negeri dari hasil penelitian sendiri.
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 23
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
V. KESIMPULAN
Dari hasil perjalanan pengembangan instrumentasi SATKLIM
LPN-1A dapat disumpulkan sebagai berikut:
1. Instrumentasi SATKLIM LPN-1A dapat digunakan untuk
penelitian CO2 vertikal dan dapat dikembangkan untuk
penelitian horisontal jarak jauh termasuk parameter atmosfer
lainnya (penyempurnaan sensor) menggunakan wahana balon..
2. Hasil pengukuran konsentrasi CO2 vertikal fluktuatif,
tergantung bulan atau musim saat itu.
3. Hasil analisis CO2 tidak begitu signifikan mempengaruhi
perubahan temperatur, karena banyak hal-hal lain yang
menyumbang
sehingga perlu penelitian lebih lanjut jika
dikaitkan dengan isu pemanasan global (global warming).
4. Melalui penelitian CO2 membuka peluang penelitian fenomena
konveksi, CAT, dinamika atmosfer, lapisan perubahan dan
lapisan batas, mixing height, CDM dengan perdangan karbon,
serta kemungkinan munculnya lapisan CO2 di atmosfer atas
dengan fenomena pendinginan.
Peluang pengembangan instrumentasi atmosfer maupun
dirgantara sangat terbuka lebar di LAPAN, mengingat LAPAN
sedang mengembangkan peroketan dan persatelitan pada generasi
berikutnya setelah satelit LAPAN-Technische Universitaet Berlin
(TUBSAT) dan roket-roket eksperimen berhasil diluncurkan.
Demikian juga instrumentasi payload roket maupun instrumentasi
satelit, balon dsb.
Sejalan dengan pengembangan tersebut, LAPAN juga
memfasilitasi pengembangan instrumentasi
yang bernuansa
penelitian atmosfer dengan inovasi baru untuk meraih keunggulan
bangsa melalui kekinian dirgantara. Kesemuanya akan sangat
berhasil jika ditangani oleh empu-empu dan pemikir yang handal.
24 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
VI.PENUTUP
Kontribusi aktual ke depan berkenaan dengan Instrumentasi
Satklim LPN – 1A untuk Penelitian Gas Rumah Kaca (CO2) Vertikal
adalah sumbangan data konsentrasi CO2 permukaan di beberapa
tempat dan vertikal dalam rangka kajian global warming, dinamika
atmosfer dengan turbulensinya yang membahayakan penerbangan,
kajian kebakaran hutan dan menopang clean development program
(CDM) dengan perdagangan karbon.
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 25
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Presiden dan
Wakil Presiden Republik Indonesia, Men Ristek, Kepala LIPI, Tim
Evaluasi Jabatan Peneliti LIPI, Kepala LAPAN, seluruh Deputi dan
Sekretaris Utama LAPAN, seluruh Kepala Pusat dan Kepala Bidang,
rekan-rekan peneliti GRK, serta seluruh keluarga yang telah
mendorong, memacu dan membantu orasi ini.
Kepada seluruh rekan-rekan di TP2I LAPAN, TP3 LIPI, dan
seluruh handai taulan di Jabfung LAPAN yang telah membantu
menyelesaikan usulan fungsional saya dan rekan-rekan, penghargaan
yang tulus, disertai do’a semoga Allah membalas dengan kebaikan
yang berlimpah.
Satu persembahan kepada ibunda yang tercinta, istriku dan
anak-anakku yang senantiasa bersama tatkala duka dan besyukur
bersama tatkala mendapat anugerah, agar kita selalu syukur nikmat
dan bukan kufur nikmat (Q.S. Ibrahim 7)
Pengukuhan ini hanyalah salah satu nikmat Allah dari nikmat
yang telah dilimpahkan kepada kita yang tak terhitung jumlahnya.
Sungguh, sebagai akhir ungkapan kepada seluruh hadirin yang
saya hormati, saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya
atas kehadiran, perhatian dan kesabaran dalam menghadiri
penyampaian orasi pengukuhan ini, teriring do’a semoga Allah
menganugerahkan dan membalas saudara-saudara dengan kebaikan
yang lebih.
Hanya kepada Engkau jua ya Allah saya berlindung dari
kesombongan jabatan Profesor Riset yang Engkau anugerahkan
kepada saya.
Terima kasih
Assalamualikum warokhmatullahi wabarokatuh
26 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
DAFTAR RUJUKAN
C.D. Keeling, T.P.Whorf and the Carbon Dioxide Research Group at
the Scripps Institution of Oceanography (SIO), 2004,
University of California, La Jolla, California USA 92093 0444,
p.1.
Chunaeni Latief, M. Barmawi, 1989, Reaktor Plasma Silikon
Amorf, Prosid. Simposium Fisika Nasional XII, Yogyakarta,
p.99-105.
Chunaeni Latief, M. Barmawi, 1991, Percobaan Plasma CVD
menggunakan Reaktor Trioda, Simposium Fisika Nasional,
XIII, Puspitek-Serpong, p. 241-251.
Chunaeni Latief, et.al., Effect of Thermal Annealing on Omorphous
Silicon Multilayers, 1992, Rerearch report to Toray Science
Foundation, ITB Bandung, p.1-16.
Chunaeni Latief, Sukirno, M. Barmawi, 1995, Ring Blade of RF
Plasma Enhanced Mini Reactor Of Ammorphous Si Solar
Cell,
Proc.The
Seventh
International
Conference
Microelctronics Program ICME-95, Kualalumpu Malaysia,
p.49-52.
Chunaeni Latief, Sukirno, M. Barmawi, 1995, Multilayer Film of
a-Si:H/a-Si1-x Nx using PECVD And Its Rapid Thermal
Annealing, Proceeding The Fourth Asean Science and
Technology
Week (FASTW) Microelectronics And
Information Technology Conference, Thailand Bangkok.,
p.138-141.
Chunaeni Latief, Vivi Fauziah dan M. Barmawi, 1996. Pembuatan
dan Karakterisasi Persambungan Josephson Tipe Jembatan
Mikro, Proc. XVIth National Symposium On Physics and
Aseanip Regional Seminar on The Physics of Metals And
Alloys, Bandung Indonesia, 1996, p. 345-349.
Chunaeni Latief, Vivi Fauziah dan M. Barmawi, 1996. Pembuatan
Devais Tiga Terminal Superkonduktor, Proc. XVIth National
Symposium On Physics and Aseanip Regional Seminar on
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 27
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
The Physics of Metals And Alloys, Bandung Indonesia, 1996,
p. 350-355.
Chunaeni Latief and M. Barmawi, 1997,Deposition thin film with
buffer layer by unballanced magnetron sputtering, Proc. Of
SPIE, Third Inter. Conference on Thin Film Physics And
Applic., Shanghai China, p. 196-199.
Chunaeni Latief, 1998, Prospek Superkonduktor
Dalam
Menggapai Perangkat Komunikasi Masa Depan, Orasi
Ilmiah pada sidang Senat Terbuka Akademi Teknologi
Pembangunan Yayasan Asasi Bandung, dalam rangka
Wisuda Ahli Madya, Hotel Jayakarta Bandung, p. 1-11.
Chunaeni Latief, 1998, Membangun Pusat Keunggulan Kelompok
Penelitian, makalah ujian kenaikan golongan III/d ke IV/a
LAPAN, p. 2-6.
Chunaeni Latief, 1999, Piranti Superkonduktor Dalam Koridor Era
Informasi Dan Telekomunikasi Masa Depan, Seminar Kapita
Selekta Senat Mahasiswa FT-UPN, Kampus UPN
Yogyakarta, p. 1-18.
Chunaeni latief, 2004, Dampak Asap Kebakaran Hutan Terhadap
Lingkungan, Disajikan dalam Pelatihan Pengendalian
Kebakaran Hutan dan Lahan, Bapedalda Propinsi Papua,
Jayapura , p. 1-12.
Chunaeni Latief, dkk, 2005, Pembuatan Sampling Udara Jarak
Jauh Dalam Rangka Pengukuran GRK (CO2) Berbasiskan
Mikrokontroler ATMEL, Prosiding Seminar Nasional Dies ke
50 FMIPA UGM, p. 18-32.
Chunaeni Latief, dkk., 2006, Penelusuran Gondola Balon Pada
Pengukuran Parameter Atmosfer Atas, Proceedings Seminar
Instrumentasi Berbasis Fisika 2006, Lab. Elektronika dan
Instrumentasi ITB Kelompok Fisika Teoritik Energi Tinggi
dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Pengetahuan
Alam, Bandung, p 190-193.
Chunaeni Latief, 2007, Tombak Bermata Dua Polusi Udara dan
Gas Rumah Kaca, Form Rapat Koordinasi Pencemaran Udara
28 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
Kota Bandung, Bapedalda Propinsi Jawa Barat, Hotel Mitra
Bandung, p. 1-7.
Chunaeni Latief, 2008, Instrumen Pemantau CO2 Di Bandung,
Prosiding Seminar Instrumentasi Berbasis Fisika 2008,
Lab.Elektronika dan Instrumentasi, Kelompok Fisika Teoritik
Energi Tinggi dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan
Pengetahuan Alam, ITB Bandung. P.77-80.
Chunaeni Latief , et.al., 2009, Monitoring in Bandung Using 2009 Gr
Balloon of 4700 Gr Lift Forced, Proc. International Worksho
AASP, Pusfat Satklim-LAPAN Bandung.p.247-255
Chunaeni Latief, et.al., 2009, Design of The CO2 Instrument
Vertical Profile and Surface, Lecture Humanosphere Science
School 2009 “In Search of Sustainable Humanosphere in
Asia and Africa”, LIPI, Cibinong Bogor, p. 29-34.
Cliff Harris, 2007, Global Temperature Trends From 2500 B.C.To
2040 A.D, LongRangeWeather.com, p 1-4.
Delf Hydraulics Wetland
International Netherland, 2006,
technical report on the 12th UN-FCCC summit, UN-Climate
Conference, Nairobi, wetlands.org/publication., p.1-2.
David H. Bangs, Jr., 1995, Pedoman Langkah Awal Menjalankan
Usaha (The Start Up Guide), Penerjemah Matroji Mustafa,
SE., M.B.A.,Penerbit. Erlangga, p.13-16.
Dr. Tim F. Ball, 2004, Historical Climatologist On the real danger
for Canada, global cooling (www.fep.org/main/publication
detail.php?pubID=864)Frontier Centre for Public Policy, p.2.
Edy Hermawan, 2009, Radar Atmosfer Indonesia, LAPAN web. Bdg
lapan.go.id, p-1.
George W. Mitschang, 1995, Space Application and Implication of
High Temperature Superconductivity, IEEE Transaction on
Application Engineer, vol.5, no 2, part 1, p. 69-73.
Hadiyah Salim, 1985, Mukhtarul Ahadits, PT. Al Ma’arif Bandung,
p.35.
Heinz Huge, 1988, The Climate catastrophe, assessed 31 July
2008, http://www.john-daly.com /artfact.htm, p.1-7.
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 29
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
IPCC, 2001, Climate Change 2001. Synthesis Report. IPCC Third
Assessment Report. Introduction. In accordance with a
decision taken at its Thirteenth Session, Maldives,
www/.ipcc.ch/pdf/climate-changes2001/synthesis-spm-en.pdf
James E. Hansen, 2001, Climate Change 2001, Working Group I:
The Scientific Basis - IPCC , NASA, USA.Gov, p.5
John Nicol, 2008, Climate Change, [email protected], p 1-4.
M.Barmawi, Chunaeni Latief, 1995, YBCO Thin Film Prepared
By Unballanced DC Magnetron Sputtering,
Proceeding
of The Second International Workshop On Material Science
IWOMS’95, Hanoi Vietnam., p. 484-486.
Machida. T, et. al., 2007, A new
JAL project: Contrail
Comprehensive Observation Network for Trace Gases by
Air Liner, IGACtivitie Newsletter of
the International
Global Atmospheric Chemistry Project, Issue, p. 37.
NASA, 2002, Space Technology Instrumentation. and Sensing
Tech. http://ranier.hq.nasa.gov/Sensors_page/Inst HP. html,
p. 2-5.
Nasa Science, Feb.5, 2003, Living up to the Hype:Superconductors
cience.nasa.gov/headlines/y2003/05feb_superconductor.htm,
p. 1-3.
Robinson, Sindy, 2005, Com.Global warming? Controversy heats
up in the scientific community, Carleton University Spring,
(Wikipedia) p.1-4.
Run-Lie Shia, et al., 2006, in the upper tropospher: Influence of
stratospher-tropospher exchange, Geophysics
Research
letters, Vol. 3, p.L14814.
Sukirno, Chunaeni Latief, M. Barmawi, 1996, Plasma Enhanced
CVD Mini Reactor And Its Application To Ammorphous Si
Solar Cell, Conference Proceeding Internat. Conference on
Microelectronics 1996 ICME-96, Bandung Indonesia, p.54-59
Tim Penterjemah, 2000, Al Qur’an Dan Terjemahnya Departemen
Agama RI, Penerbit UD Mekar Surabaya, p. 22, 403, 887,
1028, 1032.
30 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
www.google.com, 2007 (diakses Jan 2008), Carbon Sequestration
in atmosfer, the ocean and underground), p. 1-5.
Wikipidea, 2007 (diakses Jan 2008), Carbon Cycle, p.1-3.
Wikipedia, 2008, List of scientists opposing of the mainstream
scientific
assessement
of
global
warming,
http://en.wikipedia.org/wiki/Lists, p 1-8.
DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH
1. Chunaeni Latief, 1997, Cara Memonitor Polusi Udara Dengan
Laser, Berita PUSRIGAN LAPAN, Th keempat No10,p.18-23.
2. Chunaeni Latief, 1977, Beberapa Ketentuan Dalam Mendisain
Space Teleskop, Berita PUSRIGAN, Th. keempat No11, p1-6.
3. Chunaeni Latief, 1978 Pengukuran Kecepatan Angin Pusar
Dengan Laser, Majalah LAPAN, No.8, Th.II, p.15-20.
4. Chunaeni Latief, 1978, Menjejaki Pengaruh Temperatur Pada
Material Dengan Holografi Laser, Berita PUSRIGAN LAPAN,
Th. Ke V, No.15, p.4-13.
5. Chunaeni Latief, 1978, Beberapa Pertimbangan didalam
Merencanakan Velocimeter Udara Dengan Laser, Berita
PUSRIGAN LAPAN, Th. Ke V, No.13, p.4-13.
6. Chunaeni Latief, 1979, Metoda Pengukuran Gelombang Radio
Astronomi Dengan Teknik Laser, Pertemuan Himpunan
Astronomi Indonesia, Jakarta, p.1-10.
7. Chunaeni Latief, 1979, Simulasi Penelusuran Lintasan Benda Di
Angkasa Secara Tiga Dimensi Dengan Sumber Cahaya laser ,
Majalah LAPAN, No.12, Th.III, p.5-12.
8. Chunaeni Latief, 1979, Pengukuran Kecepatan Udara Dengan
Laser Pada Hamburan Belakang, Scientific Report,
24/SR/PRD/79; PUSRIGAN-LAPAN, Bandung, p1-17.
9. Chunaeni Latief, 1979, Metoda Pengukuran Kecepatan Udara
Pada Terowongan Angin Dengan Laser HeNe, Proc. Seminar
Nasional KIM LIPI Bandung, p.1-11.
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 31
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
10. Chunaeni Latief, 1979, Simulasi Deposisi Polusi Udara Dengan
Hukum Ohm, Seminar Nasional Dirgantara LAPAN, Bandung,
p.1-15.
11. Chunaeni Latief, 1980, Pengukuran Respons Frekuensi Speaker
Dengan Laser HeNe, Proc. Seminar Nasional KIM LIPI
Bandung, p.95-99.
12. Chunaeni Latief, 1980, Simulasi Pengukuran Gelombang Kejut
(Scock Wave) Dengan Laser HeNe Model Interferometer Fabry
Perot, Program Penelitian, PUSRIGAN-LAPAN, Bandung,
LAPAN, LT CZ 8065, p. 1-34.
13. Chunaeni Latief, 1981, Penjejakan Gas Methan Dengan Tunable
Diode Injection Laser Pada Daerah 1210 cm-1- 1370 cm-1
Simposium Fisika Nasional IX, Surabaya, p.30-37.
14. Chunaeni Latief, M. Barmawi, Tjia May On, 1982, Penggunaan
Komputermikro Z-80 Pada Spektrometer Berkas Tunggal,
Simposium Fisika Nasional, 3-7 Ag. 1982, p. 1-15.
15. Chunaeni Latief, 1982, Pengukuran Absorbsi Gas Dengan
Menggunakan White Cell Pada Spektroskopi Laser, Majalah
LAPAN, No. 23, Tahun keVI, p. 35-42.
16. Chunaeni Latief, 1983, Pengukuran Indeks Bias Atmosfer
Turbulen Dengan Metode Interferensi Michelson Pada Laser He
Ne, Kumpulan Kertas Kerja Kolok. Penelitian PUSRIGAN
LAPAN, Bandung, Buku II, p.43-56.
17. Chunaeni Latief , 1983, Studi
Dasar
Komputermikro
Diperbantukan Pada Instrumentasi Spektroskopi, Presentasi
Umum Sekolah Pasca Sarjana OEAL UI, 25 Jan 83, p.1-20.
18. Chunaeni Latief, 1984, Pengukuran Pola Interferensi Michelson
Dengan Detektorfoto BPY 13 pada percobaan indek Bias
Turbulensi, Kumpulan Kertas Kerja Kolok. Penelitian
PUSRIGAN LAPAN, Bandung, Buku I, p.83-96
19. Chunaeni Latief, 1984, Penelitian Pola Hamburan Aerosol
H2SO4
Dengan Laser HeNe, Proc. Program Penelitian,
PUSRIGAN LAPAN 1983/1984, Buku I, p.15-36
32 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
20. Nurlaini, J Yeti Priyati, Chunaeni Latief, 1984, Penelitian
Keasaman Air Hujan, 1983/1984, Proc. Program Penelitian,
PUSRIGAN LAPAN, p.37-58.
21. Chunaeni Latief, 1984, Pengukuran Kecepatan Udara Dengan
Efek Doppler Pada Laser Didalam Terowongan Angin,
Seminar. Nasional Teknologi Peroketan LAPAN, Jakarta, April
1984, p.1-13.
22. Chunaeni Latief, 1984, Percobaan Pengukuran CO2 Dengan
Spektrometer LDS Pada Diferensial Tingkat ke Dua, Seminar
Nasional Dirgantara LAPAN, Bandung, p.1-13.
23. Chunaeni Latief, 1984, Penjalaran Polusi Dengan Analogi
Hukum Ohm dan Perubahannya Dengan Teknik Laser,
Seminar Nasional Chunaeni Latief Dirgantara LAPAN, p.1-12.
24. Yeti Priyati, Chunaeni Latief, Nurlaini.J., 1984, Penelitian Awal
dari Polusi Udara Dengan Menggunakan Tunable Diode
Laser, Proc. Program Penelitian 1983/1984, PUSRIGAN
LAPAN, p.3-14.
25. Chunaeni Latief, Nurlaini.J., Yeti Priyati 1984, Penelitian Pola
Hamburan Aerosol H2SO2 Dengan Laser HeNe, Proc. Program
Penelitian 1983/1984, PUSRIGAN LAPAN, p.15-36.
26. Chunaeni Latief, 1984, Aplikasi Laser (TDL) Dalam Pengukuran
Polusi, Proc. Kursus Laser dan Aplikasinya, LFN-LIPI,
p.AL/CL/01-33..
27. Chunaeni Latief, 1985, Penelusuran Daereh Kerja Laser Terubah
LAI-0168-22 Menggunakan Spektrometer Laser LS-3, Berita
PUSRIGAN LAPAN, Th. Ke X No 47, p.5-27.
28. Chunaeni Latief, 1985, Percobaan Spektroskopi Michelson
Fourier Untuk Mengukur Uap Air, Proceeding Kolokium
Penelitian PUSIGAN LAPAN, Buku III, p.79-99.
29. Chunaeni Latief, Nurlaini J, Yeti Priyati. R, Djamhur Effendi,
1986, Penggunaan Komputer Mikro Untuk Kontrol Pengubahan
Lintasan Optik Pada Percobaan Spektroskopi Michelson-Fourier,
Proc. Program Penelitian 1984/1985, PUSRIGAN LAPAN, p.90109.
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 33
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
30. Nurlaini, J Yeti Priyati, Chunaeni Latief,1986, Penelitian
Keasaman Air Hujan, Proc. Program Penelitian 1985/1986
Buku II, PUSRIGAN LAPAN.p.22-43.
31. Yeti Priyati, Chunaeni Latief, Nurlaini, J,1986, Penelitian
Konsentrasi Debu Atmosfer, Proc. Program Penelitian
1985/1986 Buku II, PUSRIGAN LAPAN.p.3-21.
32. Chunaeni Latief, 1986, Penjalaran Sinar Laser CO2 (10,6 µm) Di
Atmosfer,Kursus Laser CO2, LFN-LIPI, Serpong, p.1-21.
33. Chunaeni Latief, 1986, Penggunaan Laser CO2
Untuk
Pengukuran Pencemaran Udara, Kursus Laser CO2, LFN-LIPI,
Serpong, p. 1-12.
34. Chunaeni Latief, 1987, Penelitian Pengaruh Aerosol Terhadap
Kejelas Pandangan Dengan Mini Lidar Pada Lamda 1,06 µm,
Proc. Prog. Penelitian, PUSRIGAN LAPAN, Buku II, p.49-71
35. Nurlaini, Chunaeni Latief, Yeti Priyati, 1987, Penelitian
Keasaman Air Hujan 1986/1987, Proc. Program Penelitian,
PUSRIGAN LAPAN 1986/1987, p.51-70.
36. Yeti Priyati, Nurlaini, Chunaeni Latief, 1987, Penelitian
Konsentrasi Debu Atmosfer di Pulau Jawa, Proc. Program
Penelitian 1986/1987, PUSRIGAN LAPAN, p.71-81
37. Chunaeni Latief, 1987, Penelitian Dispersi Aerosol Buatan
(SiCl4) Di Atmosfer Dengan Menggunakan Mini LIDAR,
Seminar Nasional Teknologi Industri, III-ITS Surabaya,
p.1-10.
38. Nurlaini,Yeti Priyati, Chunaeni Latief,
1988, Penelitian
Keasaman Air Hujan 1987/1988, Proc. Program Penelitian,
PUSRIGAN LAPAN 1987/1988, p.160-170.
39. Chunaeni Latief, Yeti Priyati, Nurlaini,1988, Penelitian
SebaranPolusi Pabrik Baja Inti Jaya Steel Semarang, Proc.
Program Penelitian, PUSRIGAN LAPAN 1987/1988, p.171-185.
40. Yeti Priayati, Chunaeni Latief, Nurlaini, 1989, Penelitian
Pencemaran Udara Oleh Partikel Debu, Berita PUSRIGAN
LAPAN, tahun ke XII No 47, p.34-44.
34 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
41. Chunaeni Latief, M. Barmawi, 1989, Reaktor Plasma Silikon
Amorf, Pros.Seminar Fisika Nasional XII, HFI Yogyakarta. p.99105..
42. Chunaeni latief, M. Barmawi, 1989, Reaktor Plasma Trioda,
Seminar New S1 Material Science, ITB, p.x-x’
43. Eti Kurniati, Anondo Prabowo,Chunaeni L, Agus Iim S, Binsar
Gultom, 1990, Model Penyebaran Aerosol Di PLTU Suralaya,
Proc. Program Penelitian, PUSRIGAN LAPAN, p.73-83
44. Siti Asiati, Eti Kurniati, Chunaeni L, Anondo Prabowo, Agus
Iim S, 1990, Konsentrasi Aerosol Di Bandung, Proc. Program
Penelitian, PUSRIGAN LAPAN, p.84-89.
45. Chunaeni Latief, 1991, Pemantauan Sumbangan Polusi Partikel
PLTU Suralaya Menggunakan LIDAR, Seminar Nasional
Teknologi Industri V, ITS, p.1-14.
46. Chunaeni Latief, M. Barmawi, 1991, Percobaan Plasma CVD
Menggunakan
Reaktor
TRIODA,
Simposium Fisika
Nasional.XIII, Puspitek-Serpong, p. 241-251.
47. Chunaeni Latief, V.M.Ratag, Khairurrijal, Maman Budiman,
1992, Effect Of Thermal Annealing on Amorphous Silicon
Multilayers, Resert Report, Toray Foundation, ITB Bandung,
p.1-16.
48. Khairurrijal, Chunaeni Latief and M. Barmawi, 1994, Formation
of Si-O and Si-C Bonds In Electrochemically Synthezed
Porous Silicon, Kontribusi Fisika Indonesia,Vpl.5, No.2, p.2836.
49. Chunaeni Latief, M.Barmawi, 1994, Seminar Fisika Nasional
HFI, Deposisi Film Tipis Menggunakan PECVD, Seminar Fisika
Nasional HFI XV, Yogyakarta, p.
50. M. Barmawi, Chunaeni Latief, Toto Winata, Sukirno, 1994,
Analisa
Sistem Vakum Untuk
Deposisi
Film Tipis
Superkonduktor,
Laporan
Penelitian Direk. Pembinaan
Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Dirjen DIKTI
DEPDIKBUD, ITB Bandung, p.1-8.
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 35
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
51. Chunaeni Latief, Sukirno, M. Barmawi, 1995, Ring Blade of
RF Plasma Enhanced Mini Reactor Of Ammorphous Si
Solar Cell, Proc.The Seventh International Conference
Microelctronics Program ICME-95, Kualalumpu Malaysia, p.4952.
52. Chunaeni Latief, Sukirno, M. Barmawi, 1995, Multilayer Film
of a-Si:H/a-Si1-x Nx using PECVD And Its Rapid Thermal
Annealing, Proceeding The Fourth Asean Science and
Technology Week (FASTW) Microelectronics And Information
Technology Conference, Thailand Bangkok., p.138-141.
53. Toto Winata, Sukirno, M.Barmawi, Chunaeni Latief, 1995,
Studi Analisis Efek Fotoluminesen Pada Silikon Berpori Dengan
Menggunakan Spektroskopi Infra Merah, Laporan Penelitian
Diretorat Pembinaan Penelitian dan
Pengabdian Pada
Masyarakat Dirjen DIKTI DEPDIKBUD, ITB Bandung, p.1-24.
54. M. Barmawi, Chunaeni Latief, 1995, YBCO Thin Film
Prepared By Unballanced DC Magnetron
Sputtering,
Proceeding of
The
Second International Workshop On
material Science IWOMS’95, Hanoi Vietnam, p.484-486.
55. Sukirno, Chunaeni Latief, M. Barmawi,
1996, Plasma
Enhanced CVD Mini Reactor And Its Application To
Ammorphous Si Solar Cell, Conference Proceeding Internat.
Conference on
Microelectronics 1996 ICME-96, Bandung
Indonesia, p.54-59
56. M. Barmawi, Chunaeni Latief, dan Juliper Nainggolan ,
1996, Pembuatan Lapisan Tipis YBCO dengan Unballanced
DC Magnetron Sputtering, Proc. XVIth National Symposium
On Physics and Aseanip Regional Seminar on The Physics of
Metals And Alloys, Bandung, p.339-344.
57. Chunaeni Latief, Vivi Fauziah dan M. Barmawi, 1996.
Pembuatan dan Karakterisasi Persambungan Josephson Tipe
Jembatan Mikro, Proc. XVIth National Symposium On Physics
and Aseanip Regional Seminar on The Physics of Metals And
Alloys, Bandung Indonesia, p. 345-349.
36 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
58. Chunaeni Latief, Vivi Fauziah dan M. Barmawi, 1996.
Pembuatan Devais Tiga Terminal Superkonduktor, Proc. XVI th
National Symposium On Physics and Aseanip Regional Seminar
on The Physics of Metals And Alloys, Bandung Indonesia, p.
350-355.
59. Sukirno, Toto Winata, Chunaeni Latief, M.Barmawi, 1996,
PECVD Reactor and Its Application to Amorphous Si Solar Cell,
Proc. XVIth National Symposium On Physics and Aseanip
Regional Seminar on The Physics of Metals And Alloys,
Bandung, p.222-227.
60. Chunaeni Latief and M.Barmawi, 1997, Depositionof YBCO
thin film layer by unbalanced magnetron sputtering, Proceeding
SPIE, SPIE-The International Society for Optical Engineering,
Third International Conference on Thin Film Physics and
Application, Shanghai, China, p. 196-199.
61. T.Winata, Sukirno, W.W.Wenas, Johnson, M.Barmawi, C.
Latief, J.D Malago, A. Bahtiar, 1997, Study of Properties of
Delta Doped a-Si: Solar Cells Deposited Using PECVD
Reactor, Proceeding of The Ninth International Conference On
Microelectronics, ITB Bandung, p.179.
62. Sumaryati, Chunaeni L, Sugijo, Tuti B, dan Toni S, 1998, Emisi
CO2 Dari Alih Fungsi Lahan, Laporan Penelitian Pelayanan Jasa
Perkiraan Iklim, Puslitbang PA-LAPAN, Bandung., p. 23-33.
63. Jasruddin D M, Amiruddin S, A Atmadi, C. Latief, Sukirno,
T. Winata, M. Barmawi, 1998, Fabrikasi Lapisan Buffer
PrBa2Cu3O7- б/MgO(100) Untuk Meningkatkan Temperatur
Kritis Superkonduktor Yba2Cu3O7-б(101),Pros.XVII National
Physics Symposium and AAPPS Seminar On Physics Of
Materials, HFI, Yogyakarta, p.78-81.
64. Chunaeni Latief, 1998, Prospek Superkonduktor Dalam
Menggapai
Perangkat Komunikasi Masa Depan, Orasi
Ilmiah pada sidang Senat Terbuka Akademi Teknologi
Pembangunan Yayasan Asasi Bandung, dalam
rangka
Wisuda Ahli Madya, Hotel Jayakarta Bandung, p. 1-11.
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 37
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
65. Chunaeni Latief, 1998, Membangun Pusat
Keunggulan
Kelompok Penelitian, makalah ujian kenaikan golongan III/d ke
IV/a LAPAN, p. 2-6.
66. Chunaeni Latief, 1999, Konsep Pembangunan Berbasiskan
Sumberdaya Alam Untuk Indonesia, Seminar
Nasional
Perencanaan Tata Ruang Wilayah Berbasisikan Pembangunan
Ekonomi Wilayah, UKPI-HMTPL, Hotel Horizon Bandung, p.110.
67. Chunaeni Latief, 1999, Piranti Superkonduktor Dalam Koridor
Era Informasi Dan Telekomunikasi Masa Depan, Seminar Kapita
Selekta Senat Mahasiswa FT-UPI, Kampus UPN Yogyakarta,
p.1-18
68. Chunanei Latief, Afif Budiyono, 2001, Kebisingan Daerah
Tepian Jalan Tol Palimanan Kanci Dalam Rangka Pemanfaatan
Ruang Sekitar Jalan Tol Kabupaten Cirebon. Majalah LAPAN,
Vol.3 No 3, p.114-124.
69. Chunanei Latief, 2001, Pembuatan Silikon Amorf Sebagai
Pembangkit Listrik Tak Berpolusi Dan Uji Karakter, Seminar
Studium General Jurusan Teknik Elektro FT-UNLA Bandung,
p.1-12.
70. Chunaeni Latief, Afif Budiyono, Ekaningtyas, 2002, Penelitian
Kebisingan Di Sistem Generator Dan Daerah Sekitar PLTU
Suralaya Serang Banten Majalah LAPAN, Vol 4 No 1,p.19-31.
71. Chunaeni Latief, Afif Budiono, 2002, Polusi Udara di Kawasan
Industri DKI Jakarta, Lokakarya Pengendalian Kualitas Udara
di Prop. DKI Jakarta, Balikota Jakarta, p.1-12.
72. Chunaeni Latief, 2002, Ozon Dan Polusi Udara Untuk
Aplikasi Tata Ruang, Disampaikan Pada Diklat Aplikasi Iklim
Dan Lingkungan Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer Dan Iklim,
LAPAN Bandung, 1-24.
73. Chunaeni Latief, 2003, Research And Development in The
Division Of Ozone And Air Pollution Assessment in LAPAN
Indonesia (Case Studies: Basin Region in Bandung and
Surrounding area and industrial Zones in Jakarta), Proc. The 3rd
38 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
International Workshopon Radar and Lidar Remote Sensing
Technology in Asia, Information and Communications Bureau
Ministry of Publik Management, Home Affairs, Posts and
Telecomm, Tokyo, Japan., p.79-89.
74. Chunaeni latief, 2004, Kualitas Debu Di Sekitar Indocement
PT.ITP Tbk. Palimanan Cirebon, Majalah LAPAN, Vol 6,No.1,
p.71-82..
63. Chunaeni Latief, 2004, Dampak Asap Kebakaran Hutan
Terhadap Lingkungan,
Disajikan dalam
Pelatihan
Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Bapedalda Propinsi
Papua, Jayapura ,p.2-24.
64. Chunaeni Latief, 2004, Penginderaan
Jauh
Dalam
Pemanfaatan Kebakaran Hutan, Disajikan dalam Pelatihan
Pengendalian Lahan dan Lahan, Bapedalda Propinsi Papua,
Jayapura , p.2-16.
65. Chunaeni Latief, Afif Budiyono,
Rully S, 2005, Analisis
Kualitas Udara Kota Bandung Tahun 2002, Buku Ilmiah Polusi
Udara Dan Penyebarannya, Lembaga Penerbangan Dan
Antariksa Nasional, p.69-88.
66. Chunaeni latief, 2005, Daerah Gelap Bising Pada Daerah
Dengan Pembatas Tepian Jalan Tol Palimanan-Kanci, Buku
Ilmiah Polusi Udara Dan Penyebarannya, Lembaga Penerbangan
Dan Antariksa Nasional, p.107-118.
67. Chunaeni latief, Sumaryati, Afif Budiyono, Timbul Manik, 2005,
Penyebaran Polusi Udara Dari daerah Industri di DKI Jakarta,
Buku Ilmiah Polusi Udara Dan Penyebarannya, Lembaga
Penerbangan Dan Antariksa Nasional, p.91-108
68. Chunaeni Latief dan Heri Suherman, Gun Gun Gunawan, 2005,
Kawat panas Sebagai Pemutus Balon Dalam Percobaan
Sampling CO2, Buku Ilmiah Polusi Udara Dan Penyebarannya,
Lembaga Penerbangan Dan Antariksa nasional, p. 121-124.
69. Chunaeni Latief, Zulkarnaen, Gun Gun Gunawan, Heri S, Adi
Sadewo, Sri Kaloka P, 2004, Pembuatan Sampling Udara Jarak
Jauh Dalam rangka Pengukuran GRK (CO2 ) Berbasiskan
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 39
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
Mikrokontroler ATMEL, Laporan Penelitian , PUSFAT
SATKLIM LAPAN, p. 1-48...
70. Chunaeni Latief dan Heri Suherman, 2005, Pembuatan High
Volume Sampler Variabel
(HVSV) Untuk Pengumpul
Partikulat Mengambang Di Atmosfer, Majalah LAPAN, Vol.7
No.1, p.14-23.
71. Chunaeni Latief, Asif Awaluddin, Gun Gun Gunawan, 2005,
Pembuatan Sampling Udara Jarak Jauh Dalam Rangka
Pengukuran GRK (CO2) Berbasiskan Mikrokontroler ATMEl,
Pros. Seminar Nasional Dies ke 50 FMIPA UGM., p.18-32.
72. Sumaryati, Afif Budiyono, Chunaeni Latief, Sri Kaloka PS
2005, Studi Awal Pola Penyebaran Polusi Udara Dari Aktifitas
Industri Sebagai Dasar Pengembangan Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Agam Sumatera Barat, Sosialisasi Pusfat Satklim
LAPAN, p.1-13.
73. Chunaeni Latief, Putri Hanny, Sumaryati, 2005, Analisis
Dampak Kualitas Udara Kawasan Industri Krakatau Steel
Pada Tata Ruang Kota Cilegon Berbasiskan TAPM dan ORAQI,
Majalah LAPAN, Vol 7 No 3,4, p.82-98.
74. Chunaeni Latief, dkk, 2005, Pembuatan Sampling Udara
Jarak Jauh
Dalam
Rangka
Pengukuran GRK (CO2)
Berbasiskan Mikrokontroler ATMEL, Prosiding Seminar
Nasional Dies ke 50 FMIPA UGM, p. 18-32.
75. Chunaeni Latief, Asif Awaluddin, Gun Gun Gunawan, 2006,
Penelusuran Gondola Balon Pada Pengukuran Parameter
Atmosfer Atas, Proceedings Seminar Instrumentasi Berbasis
Fisika 2006, Lab. Elektronika dan Instrumentasi ITB Kelompok
Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi Fakultas
Matematika dan Pengetahuan Alam, ITB Bandung, p.190-195.
76. Chunaeni Latief, 2006, Monitoring CO2 Di Atmosfer Jarak Jauh,
Prosiding Seminar Nasional BASIC SCIENCE III 2006,
UNBRAW Malang, p.428-437.
77. Iis Sofiati, Chunaeni Latief., 2006, Trayektori Polusi Udara Di
Kota Malang dan Sekitarnya, Prosiding Seminar Nasional
40 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
BASIC SCIENCE III 2006, Malang, UNBRAW Malang, p.438451.
78. Chunaeni Latief., 2006, Polusi Debu Erupsi Gunung Merapi
Tahun 2006, Prosidings Seminar Nasional Perubahan Iklim Dan
Lingkungan Di Indonesia 2006, Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional, Bandung, p.195-204.
79. Chunaeni Latief, Afif Budiono, Sumaryati, 2007, Pola
Penyebaran Polusi Udara dari PLTU Suralaya pada Musim
Kemarau, Publikasi Ilmiah LAPAN tahun 2007 Sains Atmosfer
Dan Iklim Sains Antariksa serta Pemanfaatannya, p.51-55.
80. Chunaeni Latief, 2007, Tombak Bermata Dua Polusi Udara dan
Gas Rumah Kaca, Form Rapat Koordinasi Pencemaran Udara
Kota Bandung, Bapedalda Jawa Barat, Hotel Mitra Bandung,
p.1-7.
81. Chunaeni Latief, Asif Awaluddin, Gun Gun Gunawan, 2008,
Realitas Karbon di Atmosfer Indonesia Hasil Pengukuran Profil
CO2 Di Watukosek, Prosiding Seminar Nasional Kimia Dan
Pendidikan Kimia IV, Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, p.233-243
82. Chunaeni Latief, Perbedaan Sebaran Karbon Pada Atmosfer
Permukaan Dan Menengah Bulan Desember 2007 Hasil
Pengukuran Profil Vertikal CO2 Di Watukosek, Prosiding
SNATI 2008, Seminar nasional Aplikasi Teknologi Informasi,
Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri UII,
Yogyakarta, p.G 5-G 8.
83. Sumaryati, Chunaeni Latief, dan Dessy Gusnita, 2008, Pola
Penyebaran Polusi Udara Dari PLTU Suralaya Pada Musim
Kemarau, Publikasi Ilmiah LAPAN Sains Atmosfer & Iklim,
Sains Antariksa, serta Pemanfaatannya, p 51-57.
84. Chunaeni Latief, 2008, Instrumen Pemantau CO2 Di Bandung,
Prosiding Seminar Instrumentasi Berbasis Fisika 2008, Lab.
Elektronika dan Instrumentasi, Kelompok Fisika Teoritik Energi
Tinggi dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Pengetahuan
Alam, ITB Bandung. P.77-80.
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 41
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
85. Chunaeni Latief, Asif Awaluddin, Gun Gun Gunawan 2008,
Pengembangan Instrumen Penjejak CO2
Vertikal Dan
Pengukurannya Via Wahana Balon, Seminar Nasional Tahunan:
Penelitian Masalah Lingkungan Di Indonesia 2008, Jurusan
Teknik Lingkungan Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknik
Lingkungan TRISAKTI. Jakarta, p 179-186.
86. Sumaryati, Iis S, Chunaeni Latief, 2008, Variasi Musiman Pola
Sebaran Polusi Udara dari PLTU Suralaya, Prosiding Seminar
Nasional Kimia (SENAKI X), Jurusan Kimia Fakultas
matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi
Sepuluh November, Surabaya, p.157-165.
87. Chunaeni Latief, 2008, Pengembangan Instrumen dan Pemantau
CO2 Vertikal Dan Horizontal Di LAPAN (Kasus: Kajian CO2
Ground Base Pada Bulan September 2008 di Bandung),
Prosiding Sem. Nasional Polusi Udara Dan Ozon, Pusfat Satklim
LAPAN, Bandung, p. 42-51..
88. Chunaeni Latief, Asif Awaluddin, Gun Gun Gunawan , 2008,
Realitas Karbon Di Atmosfer Indonesia Hasil Pengukuran
Profil CO2 Di Watukosek, Seminar Nasional Kimia dan
Pendidikan Kimia IV, UPI Bandung, p.233-243
89. Ari. Ginaldi N, Chunaeni Latief, Ibnu Fathrio, 2008, Pemakaian
FSK Pada Penelitian GRK Berbasisi Sensor Vaisala Dan
Mikrokontroler,Workshop Aplikasi Sains Atmosfer-LAPAN,
Bandung, p. 99-106.
90. Chunaeni Latief, Asif Awaluddin, Gun Gun Gunawan, 2008,
CO2 Vertical Monitoring in Bandung Using 2000 Gr Balloon of
4700 Gr Lift Forced, Workshop on Ground Based Atmospheric
Observation Network in Equatorial Asia, Asia-Africa Science
Platform (AA-SP) Program of JSPS, LAPAN Bandung, p. 247255.
91. Asif Awaluddin, Chunaeni Latief, Heri Suherman, 2009,
Characterstic of Surface Carbon Dioxide In Bandung,
Watukosek,
and
Pontianak
(Based
On
Daily
Observation),Workshop on Ground Based Atmospheric
42 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
Observation Network in Equatorial Asia, Asia-Africa Science
Platform (AA-SP) Programof JSPS, LAPAN Bandung, p. 256261.
92. Chunaeni Latief, Asif Awaluddin, Afif Budiyono, 2009, Design
of The CO2 Instrument Vertical Profile and Surface
93. Lecture Humanosphere Science School 2009 “In Search of
Sustainable Humanosphere in Asia and Africa”, LIPI, Cibinong
Bogor, p. 29-34.
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 43
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
DAFTAR PEMBICARA
1. Kursus Aplikasi Laser (TDL) Dalam Pengukuran Polusi, Proc.
Kursus Laser dan Aplikasinya, LFN-LIPI, Bandung, 1984.
2. Polusi Udara dan Sumberdaya Alam dalam Seminar Nasional
Seminar Tata Ruang Pedesaan Menjelang Lepas Landas,
UNISBA, 1986
3. Penjalaran Sinar Laser CO2 (10,6 µm) Di Atmosfer, Kursus
Laser CO2, LFN-LIPI, 1986.
4. Penggunaan Laser CO2 Untuk Pengukuran Pencemaran Udara,
5. Kursus Laser CO2, LFN-LIPI, 1986
6. Prospek Superkonduktor Dalam Menggapai Perangkat
Komunikasi Masa Depan, Orasi Ilmiah pada sidang Senat
terbuka Akademi Teknologi Pembangunan Yayasan Asasi
Bandung, dalam rangka Wisuda Ahli Madya, Hotel Jayakarta
Bandung, 1998.
7. Konsep Pembangunan Berbasiskan Sumberdaya Alam Untuk
Indonesia, Seminar Nasional Perencanaan Tata Ruang Wilayah
Berbasisikan Pembangunan Ekonomi Wilayah, UKPI-HMTPL,
Hotel Horizon Bandung, 1999.
8. Ring Blade of RF Plasma Enhanced Mini Reactor Of
Ammorphous Si Solar Cell, Proc.The Seventh International
Conference Microielectronics Program ICME-95, Kualalumpur
Malaysia, 1995.
9. Piranti Superkonduktor Dalam Koridor Era Informasi Dan
Telekomunikasi Masa Depan, Seminar Kapita Selekta Senat
Mahasiswa FT-UPI, Kampus UPN Yogyakarta, 1999 .
10. Pembuatan Sel Surya Silikon Amorf Sebagai Pembangkit Listrik
Alternatif Tak Berpolusi Dan Uji Karakter, Studium General
Tahun Ajaran Baru, Teknik Elektro UNLA, 2002.
11. Ozon Dan Polusi Udara Untuk Aplikasi Tata Ruang,
Disampaikan Pada Diklat Aplikasi Iklim Dan Lingkungan
Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer Dan Iklim, Lembaga
Penerbangan Dan Antariksa Nasional, 2002.
44 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
12. Research And Development in The Division Of Ozone And Air
Pollution Assessment in LAPAN Indonesia (Case Studies: Basin
Region in Bandung and Surrounding area and industrial Zones in
Jakarta), The 3rd International Workshop on Radar and Lidar
Remote Sensing Technology in Asia, Tokyo, Japan, 2003
Information and Communications Bureau Ministry of Publik
Management, Home Affairs, Posts and Telecommunications,
Kokobunci, Tokyo, Japan, 2003.
13. Dampak Asap Kebakaran Hutan Terhadap Lingkungan,
Disajikan dalam Pelatihan Pengendalian Kebakaran Hutan
dan Lahan, Bapedalda Propinsi Papua, Jayapura , 2004.
14. Penginderaan Jauh Dalam Pemanfaatan Kebakaran Hutan,
Pelatihan Kebakaran Hutan dan Lahan, Bapedalda Propinsi
Papua, Jayapura 2004.
15. Sosialisai Polusi Udara, Pupuk Sriwijaya dan BPLHD Sumatera
Selatan, Palembang, 2007.
16. Tombak Bermata Dua: Polusi Udara dan Gas Rumah Kaca,
Form Rapat Koordinasi Pencemaran Udara Kota Bandung,
Bapedalda Jawa Barat, Hotel Mitra Bandung, 2007.
17. Design of The CO2 Instrument Vertical Profile and Surface
18. Lecture Humanosphere Science School 2009 “In Search of
Sustainable Humanosphere in Asia and Africa”, 2009.
19. Pembicara atau penyaji makalah di beberapa seminar/workshop/
pertemuan ilmiah baik dalam atau luar negeri yang tecantum
dalam karya ilmiah tersebut di atas.
EDITOR MAJALAH/PROCEEDING
1.
2.
3.
4.
5.
Buku Ilmiah Pusfat Satklim LAPAN dan Bidang Jizon Polud
Majalah LAPAN, 2002- 2004.
Journal Sains Dirgantara, 2004- 2006.
Beberapa Proceeding Seminar di Pusfat Satklim.
Sebagai mitra bestari untuk beberapa makalah Kontribusi Fisika
ITB, dan JSM MIPA ITB.
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 45
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
KEGIATAN PROFESI
1. Research of SiCl4 burning over Land (Atmosphere) by using
Mini LIDAR, Meppen, West Germany, DFVLR Team, 1986.
2. Konsultan kelistrikan di Pembangunan IPAL Cisirung tahun
1996-1998.
3. Studi Penyajian Informasi Lingkungan (PIL/ANDAL) Ruas
Jalan Bihbul Lembang Kabupaten TK II Bandung, 1990.
4. Penyusunan Pedoman Penataan Bangunan (Ruang) Pada
Kawasan Pariwisata Anyer Kabupaten DT II Serang, 1990.
5 Penyajian Informasi Lingkngan (PIL/ANDAL) Kawasan
Industri MKJIE, Kabupaten Karawang, 1990.
6 Pengkajian Pemanfaatan
Ruang Pedesaan Yang Berubah
Menjadi Kawasan Industri, Studi Kasus Kawasan Industri
Bekasi dan Tangerang, 1990/1991.
7 Penyajian Evaluasi
Lingkungan (PEL/SEMDAL) PT
Farmitalia CARLO ERBA (CEFI), Lembang Kab. DT II
Bandung, 1991.
8 Penyusunan AMDAL Pabrik Batik dan Garmen Desa
Lumpang Kec. Parung Panjang Kab DT II Bogor, 1991.
9 Penyajian Informasi Lingkungan (PIL/ANDAL) Kawasan
Industri EJIP, Kab. DT II Bekasi, 1991.
10 Research of Effect Thermal Annealing on
Amorphous
Multilayers, Toray Foundation, Bandung, 1991.
11 Penyajian Informasi Lingkungan (PIL/ANDAL) Kawasan
Industri BIIE, Kabupaten DT II Bekasi, 1991.
12 Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Teluk
Naga Kabupaten DT II Tangerang, 1993.
13 Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP I dan
WP II Kabupaten DT II Pandeglang, 1993, 1994.
14 Revisi Rencana Umum Tata Ruang (RUTRK) Pariwisata,
Kabupaten DT II Tasikmalaya, 1993.
46 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
15 Revisi Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Kabupaten DT II
Tasikmalaya, 1994.
16 Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Kawasan
Industri Kabupaten DT II Tasikmalaya, 1994.
17 Penyusunan AMDAL Penambangan Batubara Bukit Asam
(Satu),Kalimantan Selatan , 1994.
18 Penelitian Pembuatan Lapisan Tipis Superkonduktor, Basic
Science, ITB, Bandung, 1995.
19 Penelitian Pembuatan Silikon Amorf Berpori, LPPM, ITB,
Bandung, 1995.
20 Penelitian Sel Surya FI, ITB, 1993 - 1995.
21 Penelitian dan Pembuatan MOCVD, Proyek URGE Bath
Tahap I, FI-ITB Bandung, 1997/1998, Tahap II, FI-ITB
Bandung , 1998/1999.
22 Penelitian Sel Surya Sistem Tandem RUT Tahap I,
FI-ITB,
Bandung, 1996/1997.
23 Penelitian Sel Surya Sistem Delta Dopped RUT Tahap II, FIITB, Bandung, 1997/1998.
24 Penelitian Sel Surya Dengan Delta Dopped, RUT Tahap III,
Bandung, 1998/1999.
25 Penelitian Superkonduktor YBCO, RUT Tahap I, Batan
PUSPITEK Serpong, 1997/1998.
26 Penelitian Polusi Udara Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon,
PLTU, Suralaya dan Kabupaten Tanggerang, 2002 -2004.
27 Penelitian Sebaran Partikulat Pabrik Semen Palimanan
Kabupaten Cirebon, 2004.
28 Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, PLTU, Suralaya dan
Kabupaten Tanggerang, 2002 -2004.
29 Penelitian Polusi Udara Industri Di Wilayah Propinsi DKI,
2002.
30 Anggota Tim Kerja Program Langit Biru Jabar, 2002-2004, dan
Standarisasi Peraturan Kebisingan 2008 BPLHD Jabar.
31 Anggota Tim Teknis KOMNAS Perubahan Iklim 2003.
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 47
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
32 Anggota Tim Nasional Capacity Self Assessment KLH 20042005
ORGANISASI PROFESI
1. Anggota Himpunan Astronomi Indonesia (1977- sekarang)
2. Anggota Himpunan Fisika Indonesia (1988- sekarang)
3. Anggota Asosiasi Masyarakat Pengguna Sensor Indonesia
(2008 –sekarang)
4. Anggota Perhimpunan Meteorologi dan Pertanian Indonesia
(2009- sekarang)
48 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Chunaeni Latief, lahir di Brebes, 24 April 1948,
anak ke 3 dari Bapak Abdul Latief (alm) dan Ibu
Masri’ah. Menikah dengan Asilah Hidayati
Chariri tahun 1978, dikaruniai 3 orang anak: Lia
Lagonissi Elmiraly L, Fourier Dzar Eljabbar L,
Xenia Elmirany L.
Pendidikan SDN 6 Kartini Brebes lulus tahun
1960, SMPN I Brebes tahun 1963, SMAN
Brebes tahun 1967, Sarjana Muda Fisika Teknik
ITB 1973 dan Sarjana Fisika Teknik 1976. Pasca Sarjana Teknologi
Roket ITB-LAPAN tahun 1978, Magister of Engineering Scince dari
Opto Elektroteknika dan Aplikasi Laser UI tahun 1982. Doktor
MIPA bidang Material Elektronika diraih tahun 1997.
Mengenyam training spektroskopi di Batan Yogyakarta 1988,
training Tunnable Diode Laser untuk spektroskopi di Boston USA
1980, dan Gas Chromatography di San Jose California USA 1980,
training Spektroskopi Laser Terubah untuk polusi udara di Boston
Amerika 1982, dan training LIDAR untuk polusi udara partikulat di
DFLR Jerman 1986. Training electronics and material electronics
PAU ITB, 1996.
Menjadi pegawai LAPAN di Bandung sejak tahun 1976. pernah
ditugaskan sebagai Kepala Laboratorium Laser 1977-1979
PUSRIGAN LAPAN, Ka Kelompok Fisika Atmosfer 1982-1987
Pusat Penelitian Atmosfer, tahun 2001-2003 Kabid Jizon Polud
Pusfat Satklim. Staf peneliti Bidang Pengkajian Ozon dan polusi
Udara 2000-sekarang.
Sebagai Dewan Redaksi Majalah LAPAN (2002-2004), Dewan
Redaksi Jurnal Sains Dirgantara (2004-2006) dan beberapa Dewan
Redaksi Majalah Ilmiah LAPAN serta prosiding Seminar.
Menjabat anggota Tim Penilai Perekayasa 2001-2003, anggota
Tim P2JP/TP2I LAPAN tahun 2005-2009, dan diangkat sebagai TP3
(Nasional) tahun 2009. Pangkat fungsional yang diduduki adalah
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 49
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
Ahli Peneliti Utama (APU) tahun 2005 atau Peneliti Utama IV/e,
kepangkatan yang diduduki terakhir Pembina Utama golongan IV/e
sejak Juli 2009.
Pengalaman mengajar di SAIG-FT-ITB, STM Otto
Iskandardinata Bandung, STM Pembangunan Bandung, Instruktur
Penataran Guru STM Pembangunan Bandung, FT-ITB, Universitas
Kiansantang Bandung, UNISBA, Akademi Teknologi Pembangunan
Bandung, Universitas Langlangbuana Bandung. Pernah menjabat Ka
Lab Listrik Pedesaan dan Energi UNISBA, PD II FT UNISBA, Kajur
Teknik Elektro ATP, PD II dan PD I ATP Bandung, Ka Jur Teknik
Elektro UNLA.
50 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
2009
ISBN : 978 – 979 – 1458 – 28 – 3
Katalog dalam Terbitan (KDT)
Instrumentasi SATKLIM LPN-1A Untuk Penelitian Gas Rumah
Kaca (CO2) Vertikal
Chunaeni Latief
ii + 49 hlm; 148 x 210 mm
Gambar Sampul
:
1. Earth
Atmosphere
pada
website
http://en.wikipedia.org/wiki/Earth_atmosphere
2. The Average Profile of Earth's Atmosphere oleh Randy
Russel pada website www.windows.ucar.edu
Desain Sampul oleh : Sofian Nasution
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
Jl. Pemuda Persil No. 1 Jakarta 13220, PO.Box 1020/JAT.
Telp. (021) 489 2802 (Hunting), Fax. (021) 489 4815,489 2884
Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 51
Download