Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Opto Elektronika dan Aplikasi Laser (Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya) LAPAN LIPI INSTRUMENTASI SATKLIM LPN -1A UNTUK PENELITIAN GAS RUMAH KACA (CO2) VERTIKAL Oleh: Dr. Ir. Chunaeni Latief, M.Sc. LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) Jakarta, 09 Desember 2009 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 1 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya PRAKATA PENGUKUHAN Assalamualaikum Warokhmatullahi Wabarokatuh Majelis Pengukuhan Proferor Riset dan hadirin yang saya mulyakan. Segala puji milik Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Atas izin dan ridhoNya pada hari ini saya dapat menyampaikan orasi ilmiah dalam rangka pengukuhan Profesor Riset Bidang Opto Elektronik dan Aplikasi Laser (Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya). Sungguh, merupakan anugerah, kehormatan dan kebahagiaan bagi saya setelah menduduki jabatan ahli peneliti utama (APU) di penghujung sistem peralihan dan menunggu cukup lama untuk menggapai pangkat terakhir disertai orasi Profesor Riset. . Semoga Allah SWT mengabulkan doa dan permohonan keluarga agar setelah pengukuhan ini tugas lembaga lebih terpateri di dalam qolbu. Kiranya isi orasi ini hanyalah satu dzarah ilmu dari luasnya samudera iptek yang diberikan Allah untuk hamba-hambaNya. Semoga karya ini dapat dijadikan khazanah ilmiah. Dengan kerendahan hati, perkenankan saya menyampaikan orasi dengan judul: INSTRUMENTASI SATKLIM LPN-1A UNTUK PENELITIAN GAS RUMAH KACA (CO2) VERTIKAL Instrumentasi Sains Atmosfer dan Iklim LAPAN untuk CO2 Atas (SATKLIM LPN-1A) adalah sistem instrumentasi yang dirancang untuk meneliti CO2 vertikal, terdiri dari sistem ruas atmosfer yang diluncurkan menggunakan wahana balon dan sistem ruas bumi sebagai penerima, pengontrol dan pemroses data. Orasi ini terdiri dari lima bab yaitu: 2 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya I. PENDAHULUAN II. PENGEMBANGAN INSTRUMENTASI SATKLIM LPN1A III. TANTANGAN, PELUANG DAN KENDALA PENGEMBANGAN INSTRUMENTASI SATKLIM LPN-1A IV. ARAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN V. KESIMPULAN VI. PENUTUP Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 3 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya I. PENDAHULUAN Kondisi atmosfer dunia saat ini sangat memprihatinkan, karena menerima beban berat dari pencemaran udara dan emisi gas rumah kaca (GRK) yang semakin meningkat. Polusi udara (termasuk ozon permukaan) dan GRK yang merupakan dua serangkai bagaikan tombak bermata dua yang berdampak negatif, dan dapat menghancurkan atmosfer bumi (Chunaeni Latief, 2007). Di satu sisi, polusi udara yang berasal dari industri, transportasi, kebakaran hutan, kegiatan rumah tangga, letusan gunung berapi dsb, berdampak negatif terhadap penerbangan, kesehatan, kerusakan bangunan, penyinaran serta aktifitas penduduk. Di sisi lain emisi GRK yang bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil untuk transportasi dan industri, proses industri, alih fungsi lahan hutan, lahan gambut, aktivitas gunung berapi, sampah dsb, dapat menimbulkan pemanasan global. Pemanasan global (global warming) berdampak terhadap perubahan iklim global yang menyebabkan kenaikan permukaan air laut, kekeringan, hujan ekstrim, banjir, mempengaruhi kesehatan, produktivitas pertanian menurun, punahnya sebagian spesies tumbuh-tumbuhan dan hewan, mempengaruhi perekonomi dan sosial penduduk (Chunaeni Latief, 2007). Penelitian atmosfer menjadi sangat penting, karena atmosfer berfungsi sebagai pelindung bumi dengan prosesnya, sumber kebutuhan oksigen dan gas lain bagi makhluk hidup, ruang siklus hidrologi, tempat pembuangan polutan dan emisi hasil proses antropogenik serta aktifitas alam (Chunaeni Latief, 2004). Indonesia dengan geografis yang unik berada diantara dua benua besar dan dua samudera besar serta terbentang di daerah khatulistiwa, merupakan benua maritim yang memiliki karakteristik atmosfer berbeda dengan wilayah lain, sangat unik dan menarik untuk diteliti (Edy Hermawan, 2009) 4 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya Bagaikan orang yang sakit, bumi dengan selimut atmosfer kadangkala tersingkap kadangkala tertutup sehingga dapat muncul fenomena atmosfer yang dapat menimbulkan bencana, salah satunya adalah pemanasan global. Isu ini dilemparkan oleh kelompok konsensus Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC, 2001) yang menyatakan telah terjadi perubahan iklim global, dengan kenaikan temperatur 0.6 ± 0.2 o C dan 0.17oC perdekade dari 30 tahun terakhir. Kenaikan temperatur tersebut diikuti peningkatan emisi GRK (terutama karbon dioksida CO2 dan metan CH4) dengan indikasi konsentrasi CO2 jauh lebih besar dibandingkan dengan CH4. Oleh karena itu yang sangat berpengaruh dalam peningkatan suhu permukaan bumi adalah CO2. Manakala emisi GRK (CO2) naik terus seperti sekarang maka diproyeksikan tahun 1999-2100 temperatur akan naik 1.4 oC - 5.8 oC yang diikuti kenaikan permukaan air laut atara 9-88 cm (James E. Hansen, 2001). Telah diingatkan Allah SWT, dan apabila langit terbelah dan merah membara (Q.S. Ar Rahman 37), dan apabila langit dilenyapkan (Q.S. AT Takwir 11). Peringatan ini selanjutnya diikuti dampak pada laut, dan apabila laut dipanaskan (Q.S. AT Takwir 6), dan apabila laut dijadikan meluap (Q.S. Al Infithor 3) sungguh, yang demikian ada tanda-tanda bagi kaum yang berakal (Q.S. An Nahl 12). apakah engkau tidak berfikir, menelaah maupun meneliti?. (Q.S. Al-Baqoroh 76) (Tim Penterjemah Al Qur’an, 2000). Akhir-akhir ini banyak peneliti atmosfer yang menggunakan beragam instrumentasi untuk melakukan penelitian fenomena pemanasan global akibat GRK. Hal ini merupakan tantangan bagi Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (LAPAN), yang banyak terlibat dalam penelitian dirgantara termasuk atmosfer untuk menyingkap perilaku GRK (CO2). Run-Lie Shia, dkk. (2006) mengungkap dinamika CO2 (amplitudo, fasa dan bentuk CO2, penyebaran dan variasi) mengikuti siklus musiman yang merupakan fungsi ketinggian serta lintang, Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 5 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya yang diduga mempengaruhi struktur atmosfer tropopause khususnya sirkulasi arah ke bawah Brewer-Dobson. Dengan konveksinya, siklus ini mengalirkan udara stratosfer ke troposfer atas pada lintang menengah dan tinggi, sehingga konsentrasi CO2 cepat berubah, walaupun umurnya dapat sampai 100 tahun. Machida.T, et.al., (2007) melakukan penelitian di Narita dan Jakarta dengan pesawat terbang sampai ketinggian 10 km untuk mengetahui kondisi CO2 daerah mixing height ke atas, diperoleh kisaran konsentrasi maksimum daerah mixing height 386 ppm. Hasil penelitian para ahli lingkungan menunjukkan, konsentrasi CO2 sebelum revolusi industri (tahun 1750) 280 ppm dan pada tahun 2004 sebesar 378 ppm. Sejalan dengan kenaikan konsentrasi CO2, temperatur permukaan bumipun meningkat sampai 33oC (C.D. Keeling, et,al., 2004). Oleh karena itu, diduga kenaikan temperatur permukaan bumi disebabkan peningkatan CO2. Repotnya, Indonesia tahun 2006 dituduh sebagai negara ketiga terbesar yang melemparkan karbon dioksida (CO2) ke udara (Wetland International dan Delf Hydrolic, 2006). Dengan demikian Indonesia dikenal sebagai negara penyumbang perubahan iklim global yang signifikan. Pernyataan tersebut di atas merupakan tantangan bagi LAPAN, yang banyak terlibat dalam penelitian atmosfer, agar dapat menyingkap kondisi GRK (CO2) dan dampaknya di Indonesia. Melalui penelitian mari kita buktikan apakah emisi dan konsentrasi CO2 di atmosfer Indonesia meningkat dan merupakan penyumbang yang signifikan ?. Untuk menguak fenomena dirgantara atau atmosfer, telah banyak penelitian yang dikerjakan LAPAN dengan meluncurkan roket KAPPA, Kartika sampai roket eksperimen RX-420, sistem balon troposfer dan stratosfer, ozonsonde, satelit, penginderaan jauh serta aktifitas lainnya. LAPAN melalui Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer Dan Iklim (PUSFAT SATKLIM) mempunyai salah satu tugas meneliti atmosfer, telah merintis pembuatan instrumentasi sistem sampling 6 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya untuk meneliti konsentrasi CO2 secara horisontal maupun vertikal. Walaupun instrumentasi tersebut masih jauh dari memadai dan sempurna (Chunaeni Latief, dkk, 2005). Namun demikian pengembangan instrumentasi dan penelitian tersebut masih berlanjut sampai sekarang. Jika kita tidak dikaruniai akal tidak akan pernah berijtihad (berinovasi atau berfikir, meneliti) dan salah, kesalahan berijtihad dapat nilai satu, dan kita boleh berijtihad kembali untuk menggapai kebenaran dan memperoleh nilai dua (Hadits Bukhari Muslim)” (Hadiyah Salim, 1985). “Allah mengangkat orang-orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat” . (Q.S.Al Mujadilah 11). Inilah obsesi kita semua untuk memperoleh derajat keimanan dan keilmuan yang lebih tinggi baik individu, masyarakat dan bangsa dalam cakrawala dunia. II. PENGEMBANGAN INSTRUMENTASI SATKLIM 1A LPN- Instrumentasi dalam penelitian dirgantara termasuk atmosfer beragam jenisnya, tergantung metode penelitian dan tujuan yang akan dicapai. Secara umum penelitian dan pengembangan instrumentasi tersebut difokuskan pada inovasi dua bagian yaitu: Pertama, penelitian dan pengembangan instrumentasi untuk: sains ruang angkasa dan atmosfer, eksplorasi ruang angkasa, pengamatan bumi, penginderaan jauh dan sistem sensor dengan aplikasi yang terintegrasi. Kedua, sistem gondola (payload) yang di dalamnya termasuk sistem telekomunikasi dan navigasi. Langkah-langkah dalam penelitian dirgantara dan pengembangan instrumentasinya dilakukan dengan cara: Perencanaan menyeluruh (grand design) penelitian, agar tujuan dan sasaran penelitian atmosfer dan instrumentasinya dapat diraih sempurna. Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 7 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya Menyiapkan teknologi dengan instrumentasi inovatif untuk memperoleh keberhasilan penelitian dan misi atmosfer atau ruang angkasa dalam disain tersebut. Pembuatan dan pengembangan gondola eksperimen untuk misi atmosfer dan ruang angkasa, yang mempunyai massa, ukuran, kompleksitas saintifik yang minimalis. Membangun kemampuan komersial dalam industri instrumentasi melalui usaha teknologi ruang angkasa dan atmosfer. Sharing dengan pengusaha, masyarakat dan industri teknologi instrumen agar aplikasinya dapat diproduksi massal, murah dan terpakai di masyarakat. Aplikasi instrumen di luar kegiatan tersebut, cukup berarti dan penting terutama untuk penelitian dalam bidang: pertahanan, keamanan, transportasi ruang angkasa dan bidang-bidang lainnya. 2.1. Pembuatan Model Instrumentasi SATKLIM LPN-1A Dalam melakukan penelitian GRK khususnya CO2 vertikal, LAPAN membuat model instrumentasi yang berawal dari sistem sampling (Chunaeni Latief, dkk., 2005). Walaupun banyak kendala yang dihadapi dalam mengembangkan instrumentasi pengukur parameter GRK vertikal, khususnya sensor yang memadai untuk skala atmosfer, namun instrumentasi SATKLIM LPN - 1A telah diujicobakan pada tahun 2006 untuk mengukur CO2 vertikal di Bandung dan Watukosek. Instrumentasi SATKLIM LPN-1A terbagi menjadi sistem ruas atas atmosfer dan sistem ruas bumi sebagai penerima. Sistem ruas atas atmosfer atau gondola berbasis sensor Vaisala (sebagai sensor CO2) terdiri dari: sensor, driver (unit elektronik penopang sensor dan pengubah parameter atmosfer yang diukur ke besaran listrik), kontrol dan pemroses data digital dari ruas sistem deteksi, interface 8 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya dan transmitter (antar muka bolak balik untuk pengiriman komando dari ruas pemroses awal dari dan ke sistem sensor serta mengirim data ke ruas bumi). Blok diagram ruas atas atmosfer dapat dilihat pada Gambar 2.1. Sistem ruas bumi (ground station) digunakan untuk menerima dan memproses sinyal dari pengukuran ruas atas. Blok diagram instrumentasi penerima ruas bumi kebalikan sistem ruas atas atmosfer, hanya setelah masuk ke pemroses menggunakan penyambung RS 232 atau RS 485 ke komputer. (Chunaeni Latief, dkk, 2006). Sensor 1 Sensor n Driver 1 Driver n Kontrol dan pemroses digital awal Interface telekomndo dan telemetri ruang angkasa Pengont rol dan pemros es data Ruas Bumi Gambar 2.1. Blok instrumentasi SATKLIM LPN-1A ruas atas atmosfer (Chunaeni Latief, dkk., 2006) Gambar 2.2 Sistem jaringan pengukuran ke pusat pengolahan data yang terintegrasi dan sedang dikembangkan (Chunaeni Latief, 2009) . Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 9 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya Sejalan dengan sistem pengamatan GRK (CO2) vertikal dikembangkan juga instrumentasi Sains Atmosfer Dan Iklim LAPAN untuk CO2 bawah atau permukaan (SATKLIM LPN-1B), (lihat Gambar 2.2) yang digunakan untuk memonitor CO2 permukaan secara tetap. Sebagai pengintegrasi beberapa pengamatan, dirancang sistem pemrosesan data ke pusat pengolahan dengan menggunakan komputer atau General Packet Radio Service (GPRS)/High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang memanfaatkan sistem jaringan telepon baik wireless maupun sistem kabel berbasis internet dengan tampilan Website lebih mudah diakses dan banyak diminati masyarakat (Chunaeni Latief, dkk, 2009). Sistem instrumentasi SATKLIM LPN-1B ini telah dipasang di Bandung, Pontianak dan Watukosek (Gambar 2.3 tengah) dengan sebagian menggunakan GPRS dan sistem Website yang dapat diakses pengguna langsung. 10 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya 2.2. Penelitian CO2 Vertikal Dengan SATKLIM LPN-1A Penelitian profil CO2 vertikal di Bandung dan Watukosek sudah dilakukan dengan menggunakan instrumen SATKLIM LPN-1A yang memiliki sistem pada Gambar 2.1, dilengkapi dengan fitur peta tracking lintasan untuk recovery gondola jatuh (Gambar 2.3). Hasil pengukuran profil vertikal sampai ketinggian 18 km menunjukkan bahwa konsentrasi CO2 bervariasi antara 350-490 ppm. Pola yang diperoleh mirip dengan yang dihasilkan Machida et.al, (2007) baik di Jakarta maupun Narita dengan menggunakan pesawat terbang. Gambar 2.4 menunjukkan bahwa konsentrasi CO2 pada ketinggian antara 300–3000 m lebih tinggi jika dibandingkan dengan konsentrasi permukaan. Perbedaan tersebut timbul karena adanya fenomena konveksi bagian bawah atmosfer saat pagi hari yang terdistribusi pada ketinggian tersebut (Chunaeni Latief, et.al, 2009). Demikian juga dengan data konsentrasi hasil pengukuran SATKLIM LPN-1B, selain nilainya berfluktuasi juga mengalami peningkatan pada saat pagi hari dibandingkan malam hari. Perbedaan konsentrasi CO2 malam dan siang pada pengukuran tetap berbeda jauh karena adanya proses fotosintesa dan respirasi (Chunaeni Latief, et.al, 2009). (a) (b) Gambar 2.3. (a) Gondola dan rumah sensor penelitian CO2 vertkal dan horisontal (tetap), (b) saat pengukuran. Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 11 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya Konsentrasi CO2 vertikal Bandung 27 Agustus 2009 12000 12000 10000 10000 8000 ketinggian (m) ketinggian (m) Konsentrasi CO2 vertikal Bandung 10 Februari 2009 8000 6000 4000 2000 0 0 500 1000 konsentrasi CO2 (ppm ) 6000 4000 2000 0 0 500 1000 konsentrasi CO2 (ppm ) Gambar 2.4. Hasil penelitian konsentrasi CO2 bulan Februari dan Agustus di Bandung (Chunaeni Latief, et.al., 2009). Konsentrasi CO2 di troposfer atas sangat tergantung pada lokasi. Hal ini akan sesuai dengan ketentuan fenomena transport dari lintang tinggi ke lintang rendah pada daerah utara atau selatan. Dikarenakan umur tinggal CO2 dapat mencapai 100 tahun, maka dapat mencapai kondisi tunak dan diduga dapat membetuk layer CO2 dengan memungkinkan munculnya fenomena pendinginan (Chunaeni Latief, dkk, 2008). Dengan menggunakan pendekatan carbon cycle (Houghton dan Hacker, diambil dari C.D. Keeling et.al., 2004) kandungan karbon yang berada di atmosfer dapat dihitung (lihat Tabel 2.1). Kandungan karbon sejumlah tersebut, 64% berasal dari bahan bakar fosil, dan hanya 40% yang tinggal di atmosfer, sisanya 60% dari total karbon tersebut masuk ke lautan dan kehidupan alam raya lainnya (C.D. Keeling, et.al., 2004). 12 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya Tabel 2.1. Kandungan karbon di atmosfer Bandung dalam penta gram karbon (PgC, 1015 gr). Ketinggian (m) Musim Hujan Musim HujanKemarau Musim Kemarau Musim Kemarau Hujan 1000 964,68 – 991.51 782,56 – 800,24 920,16 - 921,44 985,98 – 1012,60 2000 770,63 - 834,32 834,11- 843,27 867,02 - 888,70 787,89 – 961,37 3000 880,76 – 905,68 811,32 – 835,17 854,78 - 864,99 899,07 – 925,06 4000 812,17 - 860,95 779,58 – 811,96 878,20 – 882,46 831,76 – 883,95 5000 712,49 – 814,09 939,54 – 979,59 883,10 – 892.89 764,46 – 848,59 6000 861,58 – 903,12 847,31 – 945,51 922,50 - 947,.00 916,11 – 963,19 7000 888,64 – 836,88 805,14 – 860,52 882,46 – 885,23 900,14 – 953,60 8000 726,76 – 777,24 966,81 – 995,35 844,54 – 878,41 797,26 – 854,34 Sumber: Hasil pengukuran dan perhitungan (metode Trenberth, 1981) Analisis profil CO2 vertikal menunjukkan adanya konsentrasi acak yang sangat mencolok sebagai konsekuensi adanya variasi distribusi konsentrasi dan gejala turbulensi. Dengan demikian terbuka peluang untuk penelitian mengenai adanya clear air turbulence (CAT) atau air pocket, yang sangat membahayakan penerbangan. Selain itu, dapat pula dikaji dinamika atmosfer atas dan lapisan peralihan serta karakteristik atmosfer. 2.3. Analisis CO2 Terhadap Global Warming. Hukum Kirchhoff menyatakan emisivitas sama dengan absorbsivitas untuk black body, yaitu setiap energi yang diserap akan diradiasikan dalam bentuk yang sama. Semua materi yang berada di atmosfer termasuk nitrogen, oksigen, partikulat, awan dan GRK akan mempunyai sifat radiasi black body yang mempunyai spektrum frekuensi saling tumpang tindih dengan absorpsi CO2. Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 13 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya Karena gas CO2 bersifat black body, maka semakin tinggi konsentrasi CO2 bawah akan semakin tinggi pula tingkat penyerapan radiasi inframerah (panas) yang bersumber dari permukaan bumi. Demikian pula halnya dengan lapisan CO2 atas yang akan menyerap radiasi inframerah dari atmosfer atas dan luar angkasa. Radiasi inframerah tersebut kemudian akan dipantulkan kembali. Dengan demikian, panas bumi yang berasal dari luar angkasa dan atmosfer atas akan berkurang karena adanya penyerapan oleh CO2 bagian atas. Terlebih lagi dengan adanya penurunan aktivitas matahari siklus 24 tahun (Khabibullo Abdusamatov, 2002, 2006, 2007 dan Cliff Harris, 2007). Kasus ini seperti selimut tebal yang tidak akan secara signifikan menambah panas bumi. Apalagi dengan adanya ozon, aerosol dan uap air (awan) pada atmosfer atas yang akan mempertinggi tingkat penyerapan radiasi inframerah. Berdasarkan Hk Beer Lambert (pers. 2.1): Ir = Ioe-αcd ....................................... 2.1. dimana Io adalah intensitas gelombang panas yang datang dan Ir adalah intensitas gelombang yang diterima, c konsentrasi gas, d ketebalan lapisan, α koefisien absorpsi. Heinz Huge (1998) telah melakukan percobaan dan menghitung panjang serapan pada skenario konsentrasi CO2 2 kali dari konsentrasi 357 ppm menjadi 714 ppm (tahun 2100) yang dibuat IPCC tahun 1993 dengan pendekatan konsentrasi CO2 yang sama pada atmosfer permukaan sampai 10 m. Dari persamaan 2.1, ternyata didapatkan hasil bahwa semakin bertambahnya ketebalan lapisan dan meningkatnya konsentrasi gas, maka transmisi infra merah akan semakin kecil mendekati nol. Dengan demikian perubahan CO2 hanya menambah efek global warming sampai jarak 10 m dari permukaan tanah dan hanya sedikit (0.17 % ) terhadap absorbsi infra merah yang dominan yaitu garis n3 pada 15 µm (667 cm-1). Dengan demikian kurang tepat jika CO2 disebut berpengaruh signifikan terhadap global warming atau bencana iklim sekalipun. Jadi konsentrasi CO2 sampai tahun 14 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya 2007 (hasil pengukuran permukaan) sebesar 380 ppm sangat kecil jika dibandingkan 714 ppm (dari skenario kenaikan dua kali). Dari hasil percobaan di Bandung, Watukosek dan Pontianak konsentrasi CO2 (sekitar 400 ppm) jauh di bawah 714 ppm, maka dari hitungan di atas, CO2 tidak berpengaruh signifikan pada kenaikan temperatur permukaan di tempat-tempat tersebut. Dari kajian Hukum Stefan dan panjang gelombang yang ditunjukkan dengan pergeseran Wien: T = b = 2,8978 x 10 -3m oK ............ 2.2 Dimana panjang gelombang (meter, m),T (Kelvin, K) temperatur benda, b konstanta pergeseran Wien = 2,8978 x 10 -3 m oK. Dengan menggunakan pendekatan Vincent Gray (2008), bahwa temperatur rata-rata permukaan bumi 33oC akan menghasilkan spektrum puncak radiasi 9,5 µm yang berarti di bawah puncak serapan CO2. Keyataannya, radiasi inframerah yang diserap CO2 memiliki puncak spektrum 2,7, 4,3 dan 15 µm, yang bersumber dari radiasi panas 800, 343 dan – 80oC. Ketiga temperatur tersebut sulit diperoleh dari sumber black body di bumi, kecuali dari gunung berapi dan dari daerah stratosfer ke atas, jadi bukan panas permukaan bumi. Dengan demikian black body dipermukaan bumi sangat kecil pengaruhnya terhadap global warming. Dari perhitungan dengan pergeseran Wien (persamaan 2.2), serta pengukuran dengan basis Hk Beer Lambert, efek global warming akibat peningkatan CO2 masih perlu dikaji lagi, demikian juga hasil analisis John Nichol (2008). Hasil-hasil penelitian Cliff Harris (2007), Prof. Tad Murthy ahli Kelautan dari Depart Civil Engineering Ottawa Univ. (2005), Prof.Timothy F.Ball dari Univ. Winnipeg (2004), Khabibullo Abdusamatov ahli Matematik dan Astronomi dari Obseravatorium Pulkovo Akademi Sains Rusia (2002, 2006, 2007), Prof. George V. Chilingar ahli Teknik Sipil dan Perminyakan University of Southern California, (2006) dsb, (diakses dari Wikipedia 2008), menyatakan Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 15 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya bahwa global warming terjadi lebih kuat akibat pola kegiatan matahari, temperatur permukaan laut, sinar kosmik, jumlah penduduk dengan segala aktifitasnya, kebakaran hutan, efek pulau panas kota, penutupan muka bumi dengan aspal dan pengerasan (ground cover), pemakaian bahan bakar fosil dan industri. Oleh karena itu, seyogyanya model IPCC dapat disempurnakan dengan model yang lebih lengkap dan bijak. III. TANTANGAN, PELUANG DAN KENDALA PENGEMBANGAN INSTRUMENTASI SATKLIM LPN-1A Tantangan dan peluang pengembangan instrumentasi SATKLIM LPN -1A adalah: 1. Belum banyak peneliti yang melakukan penelitian atmosfer khususnya GRK secara vertikal yang didisain dan dibuat sendiri. 2. Adanya dinamika atmosfer yang dapat dikaji melalui distribusi CO2 di atmosfer dari troposfer sampai ke stratosfer. 3. Terbukanya peluang untuk meneliti CAT, konveksi dengan dinamika atmosfer, analisis peralihan atmosfer maupun mixing height. 4. Pembuatan instrumen ini dengan peluncurannya masih dianggap mahal, sehingga perlu dipikirkan cara mengurangi biaya sistem instrumentasi dan peluncuran balon yang efektif. 5. Mengembangkan aplikasi instrumentasi SATKLIM LPN-1A untuk pengukuran parameter atmosfer lainnya. 6. Mengembangkan sistem sensor sendiri atau bekerja sama dengan lembaga lain, termasuk kerjasama penelitian dengan luar negeri. Adapun kendala yang dihadapi dalam pengembangan instrumentasi SATKLIM LPN-1A: 16 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya 1. Langkanya SDM yang mumpuni (khususnya yang berlatar belakang elektronika, instrumentasi dan mampu menjadi programer komputer). 2. Sulitnya memperoleh komponen elektronika yang mempunyai ketelitian tinggi dan besifat SMD (surface mounted design), sehingga dapat mengurangi massa gondola. 3. Susahnya memperoleh sensor GRK, yang belum dapat dibuat di Indonesia sehingga harganya mahal. 4. Peluncuran relatif sulit dilakukan di sembarang tempat karena gas pengisi balon (H2) hanya tersedia di kota–kota tertentu saja. 5. Recovery gondola terkendala karena belum tersedianya peta digital yang rinci, dan batu batere yang ringan dan dapat menyimpan energi yang tahan lama. 1. 2. 3. 4. 5. Imbas pengembangan adalah: Dapat dilakukan penelitian sejenis jarak jauh di beberapa tempat seperti parameter atmosfer dan bumi, pengukuran sistem telemetri secara otomatis melalui Website sehingga bisa diakses langsung oleh pengguna. Dapat dikembangkannya sistem penelusuran posisi benda yang bergerak berbasiskan GPS, pada peta digital yang rinci. Dapat memacu disain sistem terintegrasi dengan basis nano teknologi, sehingga biaya penelitian menjadi murah. Sistem sensor GRK, polusi udara dan sensor parameter atmosfer lainnya dapat berkembang. Memacu inovasi pembuatan dan pengembangan instrumen penelitian, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap negara lain. Adapun kontribusi aktual ke depan adalah sumbangan data konsentrasi CO2 permukaan di beberapa tempat dan vertikal dalam rangka kajian global warming, dinamika atmosfer dengan turbulensinya yang membahayakan penerbangan, kajian kebakaran Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 17 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya hutan dan menopang clean development program (CDM) dengan perdagangan karbon. IV. ARAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN 4.1. Perkembangan Masa lalu dan Sekarang Perkembangan penelitian atmosfer masa lalu walaupun sudah meggunakan sistem telemetri, masih menggunakan sistem analog dan sistem sampling serta gondola sulit diketemukan baik lintasan maupun jatuhnya kecuali dengan menggunakan teodolit. Dengan kemudahan pengembangan sistem instrumentasi akhirakhir ini, baik sistem instrumentasi pemroses, komando, kontrol maupun remote, insya Allah perkembangan instrumentasi atmosfer sekarang semaikin cerah. Kecerahan ini lebih difasilitasi satelit, jaringan telepon seluler, sistem Global Positioning Satellite (GPS), dan pengembangan bahan elektronika mulai dari semikonduktor, superkonduktor dan komponen elektronik lainnya yang sudah mengarah ke teknologi thin film nano atau quantum dot dari sistem surface mounted design (SMD), serta fasilitas internet dengan GPRSnya. Sehingga ukuran, kecepatan dan jangkauan bukan merupakan kendala. Instrumentasi SATKLIM LPN-1A dan 1B telah memanfaatkan teknologi internet dengan GPRS yang dapat dibuka pada 60.253.114.158/index1.html. 18 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya 4.2. Instrumentasi Atmosfer Masa Depan Pengembangan jaringan pengamatan atmosfer maupun sistem jarak jauh masa depan akan semakin ringan, mini dan semakin mudah, daya kecil, terlebih jaringan internet sudah mendunia sehingga mudah diakses langsung via internet dengan jangkauan dan penyebaran informasi luas. Film tipis semikonduktor telah dirintis oleh penyusun dengan pembuatan reaktor Plasma Enhanced Chemical Vapor Deposition (PECVD) untuk membuat lapisan tipis (thin film) semikonduktor sistem amorf berbasis gas-gas silane (SiH4), diborine (B2H6) dan phosphine (PH3) dengan campurannya (Chunaeni Latief, M. Barmawi, 1989, 1991). Reaktor PCVD tersebut digunakan membuat solar sel semikonduktor amorf film tipis lapisan majemuk dalam orde mikrometer (Chunaeni Latief. et.al; 1992, Chunaeni Latief, Sukirno dan M. Barmawi, 1995; Sukirno, Chunaeni Latief, M. Barmawi, 1996). Sejalan dengan program solar sel majemuk amorf dikembangkan solar cell dan divais lapisan tipis majemuk lain (multilayers devices) seperti a-Si:H/a-Si1-x yang diharapkan dapat dikembangkan divais-divais semikonduktor baru masa depan yang sangat ringan dan terintegrasi (Chunaeni Latief, Sukirno, M. Barmawi,1995). Berkembangnya semikonduktor film tipis nano atau quantum dot (ukuran sangat kecil dalam nanometer dan potensialnya sebesar quantum dot) akan berprospek terjadinya revolusi dimensi divais dan kebutuhan daya yang sangat kecil, sehingga penggunaan untuk instrumentasi ruang angkasa sangat menjanjikan. Di sisi lain superkonduktor film tipis dengan tahanan nol lebih menantang dan merupakan hal yang baru saat itu, maka dirancang dan dibuat sistem reaktor Unballanced DC Magnetron Sputtering untuk membuat superkonduktor lapisan tipis (M. Barmawi, Chunaeni Latief, 1995). Hal ini merupakan pembuka jalan bagi berkembangnya instrumentasi yang berbasis komponen superkonduktor lapisan tipis masa depan di Indonesia, termasuk Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 19 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya sensor (Chunaeni Latief, Vivi Fauziah, M. Barmawi,1996). Untuk mengembangkan divais superkonduktor film tipis ini telah dibuat jembatan mikro persambungan Josephson Junction tipe jembatan mikro dan divais tiga terminal serta diferensiator (Chunaeni Latief, Vivi Fauziah, M.Barmawi,1996). Dengan digunakannya instrumentasi berbasis superkonduktor dan jaringan serat optik kemampuan internet mengirimkan data semakin besar dan mempunyai kecepatan yang sangat tinggi (Chunaeni Latief, 1998). Instrumentasi dengan teknologi maju ruang angkasa yang berbasiskan semikonduktor dan superkonduktor lapisan tipis, menyempurnakan dan menjawab tantangan payload dan massa roket maupun satelit, dan penelitian menggunakan wahana balon. Penelitian masa depan ini (penelitian remote maupun insitu) instrumennya sangat ringan dan murah (Chunaeni Latief, 1998). Untuk kepentingan penelitian ruang angkasa ataupun atmosfer masa depan, instrumentasinya harus memenuhi kriteria (Chunaeni Latief, 1998): 1. Kualitas dan kehandalan tinggi, mampu bekerja pada frekuensi dan kecepatan tinggi dalam puluhan - ratusan gigahertz dan dengan waktu tunda picosecond ke bawah. 2. Menggunakan catu daya yang sangat rendah untuk menghemat pemakaian energi agar umur bisa lebih lama. 3. Sangat ringan (lapisan dalam orde nano atau lebih tipis lagi ke arah atom), agar biaya peluncuran dan missi murah. 4. Tahan temperatur tinggi, tekanan rendah, stabil, dan derau sangat rendah. 5. Mampu mengalirkan arus besar pada permukaan yang kecil sehingga rapat daya dan arus sanggup tinggi, sehingga ukurannya menjadi kecil tapi kemampuan energinya besar. 6. Parameter fisis dapat direproduksi. Penelitian ruang angkasa atau atmosfer yang demikian akan dapat mereduksi massa (sampai 875-85%) dan ukuran serta 20 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya menghemat daya (NASA Science, 2003). Salah satu contohnya adalah penggunaan instrumentasi yang berbasis superkonduktor superkonduktor temperatur tinggi ruang angkasa (SKTTRA), yang mengarah ke satelit mikro mampu mengatasi kebutuhan daya listrik (lihat Tabel 4.1). Tabel 4.1. Contoh SKTTRA dari National Communication Subsystem (USA) untuk ADC, multiplekser, modulator dsb (NASA,2002,NASA ) Kondisi instrumen Teknologi lama Teknologi terakhir Teknologi SKTTRA Daya (watt) 500 300 < 40 Massa ( kg) 115 60 < 13 Seyogyanya LAPAN sudah mulai memikirkan untuk meneliti dan mengembangkan bahan-bahan elektronika dan instrumentasi untuk keperluan penelitian ruang angkasa dan atmosfer yang berdampak pada bangkitnya industri dalam negeri paling tidak diawali dari pengembangan sensor. 4.3. Penyiapan Sumberdaya Manusia (SDM) Untuk mengembangkan dan meningkatkan instrumentasi SATKLIM LPN-1A dan lainnya, tentunya SDM peneliti perlu disiapkan dengan memahami beberapa paradigma peneliti yang berkecimpung dalam bidang software maupun hardware instrumentasi diantaranya: 1. Memiliki keahlian dan kearifan bidang instrumentasi atmosfer, kebijakan emosional, ketinggian spiritual dan naluri penelitian. Hal ini merupakan modal ketangguhan peneliti yang mengantar pada profesionalisme dan kesuksesan. 2. Mempunyai jiwa kewirausahaan. Jiwa kewirausahaan yang melekat, sanggup mengatasi gejolak perkembangan iptek global, Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 21 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya persaingan produk, agar hasil penelitiannya dapat dirasakan masyarakat dan mempunyai nilai jual. 3. Sanggup merencanakan penelitian. Peneliti yang tidak bisa membuat perencanaan penelitian, sebenarnya adalah merencanakan kemandegan dan kegagalan. 4. Sanggup menggali keberhasilan melalui fenomena atmosfer dan instrumen pemantaunya, serta siap menghadapi kendala dan tantangan kegagalan, tahan cacian dan cibiran dari orang yang tidak senang. 5. Mempunyai jiwa kebesaran dan kebanggaan hati pada lembaga dan negara. 6. Sanggup melakukan penelitian mandiri maupun kelompok serta bekerja sama saling mendukung dan ulet dengan motivasi sukses dan sanggup mewujudkan pusat keunggulan atau center of excellence (Chunaeni Latief, 1988) 7. Sanggup menulis dan mendokumentasikan perencanaan dan hasilnya (baik penelitian maupun yang lainnya), tidak hanya pada angan-angan saja, karena kita tidak akan hidup selama-lamanya (David H. Bangs, Jr., 1995), sehingga dokumentasi tersebut diharapkan dapat membantu lembaga untuk menindak lanjuti rencana manakala baik dan relevan. 8. Sanggup menggali modal penelitian, karena penelitian tidak mungkin tercapai hanya mengandalkan semangat tanpa basis modal atau dana. Namun, kemampuan dan kekuatan modal disesuikan dengan kepentingan penelitian dan kemampuan lembaga tempat berpijak. 9. Jangan hanya sanggup menjadi peneliti atau penguasa peneliti di lembaga sendiri, padahal banyak pemangku kepentingan, teman, dan kelompok peneliti yang membantu keberhasilan dan kemajuan bersama (Chunaeni Latief, 1995). 10. Keberhasilan penelitian, khazanah dan kekayaan ilmiah tidak bisa diperoleh dalam sekejap dan tiba-tiba, melainkan melalui perjuangan yang panjang, bertahap, lazim dan cukup lama. 22 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya Kesepuluh paradigma tersebut diatas akan baik kalau didukung dengan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia melalui peningkatan pendidikan (bergelar maupun training, khusus bidang elektronika, instrumentasi maupun program komputer). Memiliki kemauan keras untuk maju dibarengi dengan fasilitas yang memadai, sehingga dapat menjadi tulang punggung penelitian masa datang, insya Allah. Peluang kerjasama antar dan intra lembaga baik dalam negeri maupun luar negeri, dengan industri yang perlu digalakan dan ditingkatkan. Kalau Indonesia dikatakan tidak kompeten di bidang hardware dan software, bukan hanya SDMnya kurang mampu, namun kalangan industripun belum terampil mencari celah agar bisa mengantisipasi dan komplemen dengan kebutuhan pasar Indonesia dan internasional. Di sisi lain pemerintah belum mampu menyediakan nuansa fasilitas penelitian yang nyaman, termasuk tunjangan fungsional dan berkembangnya industri hardware dan software. Artinya apakah kita yakin dengan potensi Indonesia di dunia hardware dan software serta penelitian bisa eksis?, karena pemerintah belum mendengungkan keharusan memakai instrumen produk dalam negeri dari hasil penelitian sendiri. Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 23 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya V. KESIMPULAN Dari hasil perjalanan pengembangan instrumentasi SATKLIM LPN-1A dapat disumpulkan sebagai berikut: 1. Instrumentasi SATKLIM LPN-1A dapat digunakan untuk penelitian CO2 vertikal dan dapat dikembangkan untuk penelitian horisontal jarak jauh termasuk parameter atmosfer lainnya (penyempurnaan sensor) menggunakan wahana balon.. 2. Hasil pengukuran konsentrasi CO2 vertikal fluktuatif, tergantung bulan atau musim saat itu. 3. Hasil analisis CO2 tidak begitu signifikan mempengaruhi perubahan temperatur, karena banyak hal-hal lain yang menyumbang sehingga perlu penelitian lebih lanjut jika dikaitkan dengan isu pemanasan global (global warming). 4. Melalui penelitian CO2 membuka peluang penelitian fenomena konveksi, CAT, dinamika atmosfer, lapisan perubahan dan lapisan batas, mixing height, CDM dengan perdangan karbon, serta kemungkinan munculnya lapisan CO2 di atmosfer atas dengan fenomena pendinginan. Peluang pengembangan instrumentasi atmosfer maupun dirgantara sangat terbuka lebar di LAPAN, mengingat LAPAN sedang mengembangkan peroketan dan persatelitan pada generasi berikutnya setelah satelit LAPAN-Technische Universitaet Berlin (TUBSAT) dan roket-roket eksperimen berhasil diluncurkan. Demikian juga instrumentasi payload roket maupun instrumentasi satelit, balon dsb. Sejalan dengan pengembangan tersebut, LAPAN juga memfasilitasi pengembangan instrumentasi yang bernuansa penelitian atmosfer dengan inovasi baru untuk meraih keunggulan bangsa melalui kekinian dirgantara. Kesemuanya akan sangat berhasil jika ditangani oleh empu-empu dan pemikir yang handal. 24 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya VI.PENUTUP Kontribusi aktual ke depan berkenaan dengan Instrumentasi Satklim LPN – 1A untuk Penelitian Gas Rumah Kaca (CO2) Vertikal adalah sumbangan data konsentrasi CO2 permukaan di beberapa tempat dan vertikal dalam rangka kajian global warming, dinamika atmosfer dengan turbulensinya yang membahayakan penerbangan, kajian kebakaran hutan dan menopang clean development program (CDM) dengan perdagangan karbon. Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 25 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Men Ristek, Kepala LIPI, Tim Evaluasi Jabatan Peneliti LIPI, Kepala LAPAN, seluruh Deputi dan Sekretaris Utama LAPAN, seluruh Kepala Pusat dan Kepala Bidang, rekan-rekan peneliti GRK, serta seluruh keluarga yang telah mendorong, memacu dan membantu orasi ini. Kepada seluruh rekan-rekan di TP2I LAPAN, TP3 LIPI, dan seluruh handai taulan di Jabfung LAPAN yang telah membantu menyelesaikan usulan fungsional saya dan rekan-rekan, penghargaan yang tulus, disertai do’a semoga Allah membalas dengan kebaikan yang berlimpah. Satu persembahan kepada ibunda yang tercinta, istriku dan anak-anakku yang senantiasa bersama tatkala duka dan besyukur bersama tatkala mendapat anugerah, agar kita selalu syukur nikmat dan bukan kufur nikmat (Q.S. Ibrahim 7) Pengukuhan ini hanyalah salah satu nikmat Allah dari nikmat yang telah dilimpahkan kepada kita yang tak terhitung jumlahnya. Sungguh, sebagai akhir ungkapan kepada seluruh hadirin yang saya hormati, saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya atas kehadiran, perhatian dan kesabaran dalam menghadiri penyampaian orasi pengukuhan ini, teriring do’a semoga Allah menganugerahkan dan membalas saudara-saudara dengan kebaikan yang lebih. Hanya kepada Engkau jua ya Allah saya berlindung dari kesombongan jabatan Profesor Riset yang Engkau anugerahkan kepada saya. Terima kasih Assalamualikum warokhmatullahi wabarokatuh 26 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya DAFTAR RUJUKAN C.D. Keeling, T.P.Whorf and the Carbon Dioxide Research Group at the Scripps Institution of Oceanography (SIO), 2004, University of California, La Jolla, California USA 92093 0444, p.1. Chunaeni Latief, M. Barmawi, 1989, Reaktor Plasma Silikon Amorf, Prosid. Simposium Fisika Nasional XII, Yogyakarta, p.99-105. Chunaeni Latief, M. Barmawi, 1991, Percobaan Plasma CVD menggunakan Reaktor Trioda, Simposium Fisika Nasional, XIII, Puspitek-Serpong, p. 241-251. Chunaeni Latief, et.al., Effect of Thermal Annealing on Omorphous Silicon Multilayers, 1992, Rerearch report to Toray Science Foundation, ITB Bandung, p.1-16. Chunaeni Latief, Sukirno, M. Barmawi, 1995, Ring Blade of RF Plasma Enhanced Mini Reactor Of Ammorphous Si Solar Cell, Proc.The Seventh International Conference Microelctronics Program ICME-95, Kualalumpu Malaysia, p.49-52. Chunaeni Latief, Sukirno, M. Barmawi, 1995, Multilayer Film of a-Si:H/a-Si1-x Nx using PECVD And Its Rapid Thermal Annealing, Proceeding The Fourth Asean Science and Technology Week (FASTW) Microelectronics And Information Technology Conference, Thailand Bangkok., p.138-141. Chunaeni Latief, Vivi Fauziah dan M. Barmawi, 1996. Pembuatan dan Karakterisasi Persambungan Josephson Tipe Jembatan Mikro, Proc. XVIth National Symposium On Physics and Aseanip Regional Seminar on The Physics of Metals And Alloys, Bandung Indonesia, 1996, p. 345-349. Chunaeni Latief, Vivi Fauziah dan M. Barmawi, 1996. Pembuatan Devais Tiga Terminal Superkonduktor, Proc. XVIth National Symposium On Physics and Aseanip Regional Seminar on Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 27 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya The Physics of Metals And Alloys, Bandung Indonesia, 1996, p. 350-355. Chunaeni Latief and M. Barmawi, 1997,Deposition thin film with buffer layer by unballanced magnetron sputtering, Proc. Of SPIE, Third Inter. Conference on Thin Film Physics And Applic., Shanghai China, p. 196-199. Chunaeni Latief, 1998, Prospek Superkonduktor Dalam Menggapai Perangkat Komunikasi Masa Depan, Orasi Ilmiah pada sidang Senat Terbuka Akademi Teknologi Pembangunan Yayasan Asasi Bandung, dalam rangka Wisuda Ahli Madya, Hotel Jayakarta Bandung, p. 1-11. Chunaeni Latief, 1998, Membangun Pusat Keunggulan Kelompok Penelitian, makalah ujian kenaikan golongan III/d ke IV/a LAPAN, p. 2-6. Chunaeni Latief, 1999, Piranti Superkonduktor Dalam Koridor Era Informasi Dan Telekomunikasi Masa Depan, Seminar Kapita Selekta Senat Mahasiswa FT-UPN, Kampus UPN Yogyakarta, p. 1-18. Chunaeni latief, 2004, Dampak Asap Kebakaran Hutan Terhadap Lingkungan, Disajikan dalam Pelatihan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Bapedalda Propinsi Papua, Jayapura , p. 1-12. Chunaeni Latief, dkk, 2005, Pembuatan Sampling Udara Jarak Jauh Dalam Rangka Pengukuran GRK (CO2) Berbasiskan Mikrokontroler ATMEL, Prosiding Seminar Nasional Dies ke 50 FMIPA UGM, p. 18-32. Chunaeni Latief, dkk., 2006, Penelusuran Gondola Balon Pada Pengukuran Parameter Atmosfer Atas, Proceedings Seminar Instrumentasi Berbasis Fisika 2006, Lab. Elektronika dan Instrumentasi ITB Kelompok Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam, Bandung, p 190-193. Chunaeni Latief, 2007, Tombak Bermata Dua Polusi Udara dan Gas Rumah Kaca, Form Rapat Koordinasi Pencemaran Udara 28 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya Kota Bandung, Bapedalda Propinsi Jawa Barat, Hotel Mitra Bandung, p. 1-7. Chunaeni Latief, 2008, Instrumen Pemantau CO2 Di Bandung, Prosiding Seminar Instrumentasi Berbasis Fisika 2008, Lab.Elektronika dan Instrumentasi, Kelompok Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam, ITB Bandung. P.77-80. Chunaeni Latief , et.al., 2009, Monitoring in Bandung Using 2009 Gr Balloon of 4700 Gr Lift Forced, Proc. International Worksho AASP, Pusfat Satklim-LAPAN Bandung.p.247-255 Chunaeni Latief, et.al., 2009, Design of The CO2 Instrument Vertical Profile and Surface, Lecture Humanosphere Science School 2009 “In Search of Sustainable Humanosphere in Asia and Africa”, LIPI, Cibinong Bogor, p. 29-34. Cliff Harris, 2007, Global Temperature Trends From 2500 B.C.To 2040 A.D, LongRangeWeather.com, p 1-4. Delf Hydraulics Wetland International Netherland, 2006, technical report on the 12th UN-FCCC summit, UN-Climate Conference, Nairobi, wetlands.org/publication., p.1-2. David H. Bangs, Jr., 1995, Pedoman Langkah Awal Menjalankan Usaha (The Start Up Guide), Penerjemah Matroji Mustafa, SE., M.B.A.,Penerbit. Erlangga, p.13-16. Dr. Tim F. Ball, 2004, Historical Climatologist On the real danger for Canada, global cooling (www.fep.org/main/publication detail.php?pubID=864)Frontier Centre for Public Policy, p.2. Edy Hermawan, 2009, Radar Atmosfer Indonesia, LAPAN web. Bdg lapan.go.id, p-1. George W. Mitschang, 1995, Space Application and Implication of High Temperature Superconductivity, IEEE Transaction on Application Engineer, vol.5, no 2, part 1, p. 69-73. Hadiyah Salim, 1985, Mukhtarul Ahadits, PT. Al Ma’arif Bandung, p.35. Heinz Huge, 1988, The Climate catastrophe, assessed 31 July 2008, http://www.john-daly.com /artfact.htm, p.1-7. Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 29 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya IPCC, 2001, Climate Change 2001. Synthesis Report. IPCC Third Assessment Report. Introduction. In accordance with a decision taken at its Thirteenth Session, Maldives, www/.ipcc.ch/pdf/climate-changes2001/synthesis-spm-en.pdf James E. Hansen, 2001, Climate Change 2001, Working Group I: The Scientific Basis - IPCC , NASA, USA.Gov, p.5 John Nicol, 2008, Climate Change, [email protected], p 1-4. M.Barmawi, Chunaeni Latief, 1995, YBCO Thin Film Prepared By Unballanced DC Magnetron Sputtering, Proceeding of The Second International Workshop On Material Science IWOMS’95, Hanoi Vietnam., p. 484-486. Machida. T, et. al., 2007, A new JAL project: Contrail Comprehensive Observation Network for Trace Gases by Air Liner, IGACtivitie Newsletter of the International Global Atmospheric Chemistry Project, Issue, p. 37. NASA, 2002, Space Technology Instrumentation. and Sensing Tech. http://ranier.hq.nasa.gov/Sensors_page/Inst HP. html, p. 2-5. Nasa Science, Feb.5, 2003, Living up to the Hype:Superconductors cience.nasa.gov/headlines/y2003/05feb_superconductor.htm, p. 1-3. Robinson, Sindy, 2005, Com.Global warming? Controversy heats up in the scientific community, Carleton University Spring, (Wikipedia) p.1-4. Run-Lie Shia, et al., 2006, in the upper tropospher: Influence of stratospher-tropospher exchange, Geophysics Research letters, Vol. 3, p.L14814. Sukirno, Chunaeni Latief, M. Barmawi, 1996, Plasma Enhanced CVD Mini Reactor And Its Application To Ammorphous Si Solar Cell, Conference Proceeding Internat. Conference on Microelectronics 1996 ICME-96, Bandung Indonesia, p.54-59 Tim Penterjemah, 2000, Al Qur’an Dan Terjemahnya Departemen Agama RI, Penerbit UD Mekar Surabaya, p. 22, 403, 887, 1028, 1032. 30 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya www.google.com, 2007 (diakses Jan 2008), Carbon Sequestration in atmosfer, the ocean and underground), p. 1-5. Wikipidea, 2007 (diakses Jan 2008), Carbon Cycle, p.1-3. Wikipedia, 2008, List of scientists opposing of the mainstream scientific assessement of global warming, http://en.wikipedia.org/wiki/Lists, p 1-8. DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH 1. Chunaeni Latief, 1997, Cara Memonitor Polusi Udara Dengan Laser, Berita PUSRIGAN LAPAN, Th keempat No10,p.18-23. 2. Chunaeni Latief, 1977, Beberapa Ketentuan Dalam Mendisain Space Teleskop, Berita PUSRIGAN, Th. keempat No11, p1-6. 3. Chunaeni Latief, 1978 Pengukuran Kecepatan Angin Pusar Dengan Laser, Majalah LAPAN, No.8, Th.II, p.15-20. 4. Chunaeni Latief, 1978, Menjejaki Pengaruh Temperatur Pada Material Dengan Holografi Laser, Berita PUSRIGAN LAPAN, Th. Ke V, No.15, p.4-13. 5. Chunaeni Latief, 1978, Beberapa Pertimbangan didalam Merencanakan Velocimeter Udara Dengan Laser, Berita PUSRIGAN LAPAN, Th. Ke V, No.13, p.4-13. 6. Chunaeni Latief, 1979, Metoda Pengukuran Gelombang Radio Astronomi Dengan Teknik Laser, Pertemuan Himpunan Astronomi Indonesia, Jakarta, p.1-10. 7. Chunaeni Latief, 1979, Simulasi Penelusuran Lintasan Benda Di Angkasa Secara Tiga Dimensi Dengan Sumber Cahaya laser , Majalah LAPAN, No.12, Th.III, p.5-12. 8. Chunaeni Latief, 1979, Pengukuran Kecepatan Udara Dengan Laser Pada Hamburan Belakang, Scientific Report, 24/SR/PRD/79; PUSRIGAN-LAPAN, Bandung, p1-17. 9. Chunaeni Latief, 1979, Metoda Pengukuran Kecepatan Udara Pada Terowongan Angin Dengan Laser HeNe, Proc. Seminar Nasional KIM LIPI Bandung, p.1-11. Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 31 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya 10. Chunaeni Latief, 1979, Simulasi Deposisi Polusi Udara Dengan Hukum Ohm, Seminar Nasional Dirgantara LAPAN, Bandung, p.1-15. 11. Chunaeni Latief, 1980, Pengukuran Respons Frekuensi Speaker Dengan Laser HeNe, Proc. Seminar Nasional KIM LIPI Bandung, p.95-99. 12. Chunaeni Latief, 1980, Simulasi Pengukuran Gelombang Kejut (Scock Wave) Dengan Laser HeNe Model Interferometer Fabry Perot, Program Penelitian, PUSRIGAN-LAPAN, Bandung, LAPAN, LT CZ 8065, p. 1-34. 13. Chunaeni Latief, 1981, Penjejakan Gas Methan Dengan Tunable Diode Injection Laser Pada Daerah 1210 cm-1- 1370 cm-1 Simposium Fisika Nasional IX, Surabaya, p.30-37. 14. Chunaeni Latief, M. Barmawi, Tjia May On, 1982, Penggunaan Komputermikro Z-80 Pada Spektrometer Berkas Tunggal, Simposium Fisika Nasional, 3-7 Ag. 1982, p. 1-15. 15. Chunaeni Latief, 1982, Pengukuran Absorbsi Gas Dengan Menggunakan White Cell Pada Spektroskopi Laser, Majalah LAPAN, No. 23, Tahun keVI, p. 35-42. 16. Chunaeni Latief, 1983, Pengukuran Indeks Bias Atmosfer Turbulen Dengan Metode Interferensi Michelson Pada Laser He Ne, Kumpulan Kertas Kerja Kolok. Penelitian PUSRIGAN LAPAN, Bandung, Buku II, p.43-56. 17. Chunaeni Latief , 1983, Studi Dasar Komputermikro Diperbantukan Pada Instrumentasi Spektroskopi, Presentasi Umum Sekolah Pasca Sarjana OEAL UI, 25 Jan 83, p.1-20. 18. Chunaeni Latief, 1984, Pengukuran Pola Interferensi Michelson Dengan Detektorfoto BPY 13 pada percobaan indek Bias Turbulensi, Kumpulan Kertas Kerja Kolok. Penelitian PUSRIGAN LAPAN, Bandung, Buku I, p.83-96 19. Chunaeni Latief, 1984, Penelitian Pola Hamburan Aerosol H2SO4 Dengan Laser HeNe, Proc. Program Penelitian, PUSRIGAN LAPAN 1983/1984, Buku I, p.15-36 32 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya 20. Nurlaini, J Yeti Priyati, Chunaeni Latief, 1984, Penelitian Keasaman Air Hujan, 1983/1984, Proc. Program Penelitian, PUSRIGAN LAPAN, p.37-58. 21. Chunaeni Latief, 1984, Pengukuran Kecepatan Udara Dengan Efek Doppler Pada Laser Didalam Terowongan Angin, Seminar. Nasional Teknologi Peroketan LAPAN, Jakarta, April 1984, p.1-13. 22. Chunaeni Latief, 1984, Percobaan Pengukuran CO2 Dengan Spektrometer LDS Pada Diferensial Tingkat ke Dua, Seminar Nasional Dirgantara LAPAN, Bandung, p.1-13. 23. Chunaeni Latief, 1984, Penjalaran Polusi Dengan Analogi Hukum Ohm dan Perubahannya Dengan Teknik Laser, Seminar Nasional Chunaeni Latief Dirgantara LAPAN, p.1-12. 24. Yeti Priyati, Chunaeni Latief, Nurlaini.J., 1984, Penelitian Awal dari Polusi Udara Dengan Menggunakan Tunable Diode Laser, Proc. Program Penelitian 1983/1984, PUSRIGAN LAPAN, p.3-14. 25. Chunaeni Latief, Nurlaini.J., Yeti Priyati 1984, Penelitian Pola Hamburan Aerosol H2SO2 Dengan Laser HeNe, Proc. Program Penelitian 1983/1984, PUSRIGAN LAPAN, p.15-36. 26. Chunaeni Latief, 1984, Aplikasi Laser (TDL) Dalam Pengukuran Polusi, Proc. Kursus Laser dan Aplikasinya, LFN-LIPI, p.AL/CL/01-33.. 27. Chunaeni Latief, 1985, Penelusuran Daereh Kerja Laser Terubah LAI-0168-22 Menggunakan Spektrometer Laser LS-3, Berita PUSRIGAN LAPAN, Th. Ke X No 47, p.5-27. 28. Chunaeni Latief, 1985, Percobaan Spektroskopi Michelson Fourier Untuk Mengukur Uap Air, Proceeding Kolokium Penelitian PUSIGAN LAPAN, Buku III, p.79-99. 29. Chunaeni Latief, Nurlaini J, Yeti Priyati. R, Djamhur Effendi, 1986, Penggunaan Komputer Mikro Untuk Kontrol Pengubahan Lintasan Optik Pada Percobaan Spektroskopi Michelson-Fourier, Proc. Program Penelitian 1984/1985, PUSRIGAN LAPAN, p.90109. Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 33 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya 30. Nurlaini, J Yeti Priyati, Chunaeni Latief,1986, Penelitian Keasaman Air Hujan, Proc. Program Penelitian 1985/1986 Buku II, PUSRIGAN LAPAN.p.22-43. 31. Yeti Priyati, Chunaeni Latief, Nurlaini, J,1986, Penelitian Konsentrasi Debu Atmosfer, Proc. Program Penelitian 1985/1986 Buku II, PUSRIGAN LAPAN.p.3-21. 32. Chunaeni Latief, 1986, Penjalaran Sinar Laser CO2 (10,6 µm) Di Atmosfer,Kursus Laser CO2, LFN-LIPI, Serpong, p.1-21. 33. Chunaeni Latief, 1986, Penggunaan Laser CO2 Untuk Pengukuran Pencemaran Udara, Kursus Laser CO2, LFN-LIPI, Serpong, p. 1-12. 34. Chunaeni Latief, 1987, Penelitian Pengaruh Aerosol Terhadap Kejelas Pandangan Dengan Mini Lidar Pada Lamda 1,06 µm, Proc. Prog. Penelitian, PUSRIGAN LAPAN, Buku II, p.49-71 35. Nurlaini, Chunaeni Latief, Yeti Priyati, 1987, Penelitian Keasaman Air Hujan 1986/1987, Proc. Program Penelitian, PUSRIGAN LAPAN 1986/1987, p.51-70. 36. Yeti Priyati, Nurlaini, Chunaeni Latief, 1987, Penelitian Konsentrasi Debu Atmosfer di Pulau Jawa, Proc. Program Penelitian 1986/1987, PUSRIGAN LAPAN, p.71-81 37. Chunaeni Latief, 1987, Penelitian Dispersi Aerosol Buatan (SiCl4) Di Atmosfer Dengan Menggunakan Mini LIDAR, Seminar Nasional Teknologi Industri, III-ITS Surabaya, p.1-10. 38. Nurlaini,Yeti Priyati, Chunaeni Latief, 1988, Penelitian Keasaman Air Hujan 1987/1988, Proc. Program Penelitian, PUSRIGAN LAPAN 1987/1988, p.160-170. 39. Chunaeni Latief, Yeti Priyati, Nurlaini,1988, Penelitian SebaranPolusi Pabrik Baja Inti Jaya Steel Semarang, Proc. Program Penelitian, PUSRIGAN LAPAN 1987/1988, p.171-185. 40. Yeti Priayati, Chunaeni Latief, Nurlaini, 1989, Penelitian Pencemaran Udara Oleh Partikel Debu, Berita PUSRIGAN LAPAN, tahun ke XII No 47, p.34-44. 34 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya 41. Chunaeni Latief, M. Barmawi, 1989, Reaktor Plasma Silikon Amorf, Pros.Seminar Fisika Nasional XII, HFI Yogyakarta. p.99105.. 42. Chunaeni latief, M. Barmawi, 1989, Reaktor Plasma Trioda, Seminar New S1 Material Science, ITB, p.x-x’ 43. Eti Kurniati, Anondo Prabowo,Chunaeni L, Agus Iim S, Binsar Gultom, 1990, Model Penyebaran Aerosol Di PLTU Suralaya, Proc. Program Penelitian, PUSRIGAN LAPAN, p.73-83 44. Siti Asiati, Eti Kurniati, Chunaeni L, Anondo Prabowo, Agus Iim S, 1990, Konsentrasi Aerosol Di Bandung, Proc. Program Penelitian, PUSRIGAN LAPAN, p.84-89. 45. Chunaeni Latief, 1991, Pemantauan Sumbangan Polusi Partikel PLTU Suralaya Menggunakan LIDAR, Seminar Nasional Teknologi Industri V, ITS, p.1-14. 46. Chunaeni Latief, M. Barmawi, 1991, Percobaan Plasma CVD Menggunakan Reaktor TRIODA, Simposium Fisika Nasional.XIII, Puspitek-Serpong, p. 241-251. 47. Chunaeni Latief, V.M.Ratag, Khairurrijal, Maman Budiman, 1992, Effect Of Thermal Annealing on Amorphous Silicon Multilayers, Resert Report, Toray Foundation, ITB Bandung, p.1-16. 48. Khairurrijal, Chunaeni Latief and M. Barmawi, 1994, Formation of Si-O and Si-C Bonds In Electrochemically Synthezed Porous Silicon, Kontribusi Fisika Indonesia,Vpl.5, No.2, p.2836. 49. Chunaeni Latief, M.Barmawi, 1994, Seminar Fisika Nasional HFI, Deposisi Film Tipis Menggunakan PECVD, Seminar Fisika Nasional HFI XV, Yogyakarta, p. 50. M. Barmawi, Chunaeni Latief, Toto Winata, Sukirno, 1994, Analisa Sistem Vakum Untuk Deposisi Film Tipis Superkonduktor, Laporan Penelitian Direk. Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Dirjen DIKTI DEPDIKBUD, ITB Bandung, p.1-8. Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 35 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya 51. Chunaeni Latief, Sukirno, M. Barmawi, 1995, Ring Blade of RF Plasma Enhanced Mini Reactor Of Ammorphous Si Solar Cell, Proc.The Seventh International Conference Microelctronics Program ICME-95, Kualalumpu Malaysia, p.4952. 52. Chunaeni Latief, Sukirno, M. Barmawi, 1995, Multilayer Film of a-Si:H/a-Si1-x Nx using PECVD And Its Rapid Thermal Annealing, Proceeding The Fourth Asean Science and Technology Week (FASTW) Microelectronics And Information Technology Conference, Thailand Bangkok., p.138-141. 53. Toto Winata, Sukirno, M.Barmawi, Chunaeni Latief, 1995, Studi Analisis Efek Fotoluminesen Pada Silikon Berpori Dengan Menggunakan Spektroskopi Infra Merah, Laporan Penelitian Diretorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Dirjen DIKTI DEPDIKBUD, ITB Bandung, p.1-24. 54. M. Barmawi, Chunaeni Latief, 1995, YBCO Thin Film Prepared By Unballanced DC Magnetron Sputtering, Proceeding of The Second International Workshop On material Science IWOMS’95, Hanoi Vietnam, p.484-486. 55. Sukirno, Chunaeni Latief, M. Barmawi, 1996, Plasma Enhanced CVD Mini Reactor And Its Application To Ammorphous Si Solar Cell, Conference Proceeding Internat. Conference on Microelectronics 1996 ICME-96, Bandung Indonesia, p.54-59 56. M. Barmawi, Chunaeni Latief, dan Juliper Nainggolan , 1996, Pembuatan Lapisan Tipis YBCO dengan Unballanced DC Magnetron Sputtering, Proc. XVIth National Symposium On Physics and Aseanip Regional Seminar on The Physics of Metals And Alloys, Bandung, p.339-344. 57. Chunaeni Latief, Vivi Fauziah dan M. Barmawi, 1996. Pembuatan dan Karakterisasi Persambungan Josephson Tipe Jembatan Mikro, Proc. XVIth National Symposium On Physics and Aseanip Regional Seminar on The Physics of Metals And Alloys, Bandung Indonesia, p. 345-349. 36 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya 58. Chunaeni Latief, Vivi Fauziah dan M. Barmawi, 1996. Pembuatan Devais Tiga Terminal Superkonduktor, Proc. XVI th National Symposium On Physics and Aseanip Regional Seminar on The Physics of Metals And Alloys, Bandung Indonesia, p. 350-355. 59. Sukirno, Toto Winata, Chunaeni Latief, M.Barmawi, 1996, PECVD Reactor and Its Application to Amorphous Si Solar Cell, Proc. XVIth National Symposium On Physics and Aseanip Regional Seminar on The Physics of Metals And Alloys, Bandung, p.222-227. 60. Chunaeni Latief and M.Barmawi, 1997, Depositionof YBCO thin film layer by unbalanced magnetron sputtering, Proceeding SPIE, SPIE-The International Society for Optical Engineering, Third International Conference on Thin Film Physics and Application, Shanghai, China, p. 196-199. 61. T.Winata, Sukirno, W.W.Wenas, Johnson, M.Barmawi, C. Latief, J.D Malago, A. Bahtiar, 1997, Study of Properties of Delta Doped a-Si: Solar Cells Deposited Using PECVD Reactor, Proceeding of The Ninth International Conference On Microelectronics, ITB Bandung, p.179. 62. Sumaryati, Chunaeni L, Sugijo, Tuti B, dan Toni S, 1998, Emisi CO2 Dari Alih Fungsi Lahan, Laporan Penelitian Pelayanan Jasa Perkiraan Iklim, Puslitbang PA-LAPAN, Bandung., p. 23-33. 63. Jasruddin D M, Amiruddin S, A Atmadi, C. Latief, Sukirno, T. Winata, M. Barmawi, 1998, Fabrikasi Lapisan Buffer PrBa2Cu3O7- б/MgO(100) Untuk Meningkatkan Temperatur Kritis Superkonduktor Yba2Cu3O7-б(101),Pros.XVII National Physics Symposium and AAPPS Seminar On Physics Of Materials, HFI, Yogyakarta, p.78-81. 64. Chunaeni Latief, 1998, Prospek Superkonduktor Dalam Menggapai Perangkat Komunikasi Masa Depan, Orasi Ilmiah pada sidang Senat Terbuka Akademi Teknologi Pembangunan Yayasan Asasi Bandung, dalam rangka Wisuda Ahli Madya, Hotel Jayakarta Bandung, p. 1-11. Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 37 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya 65. Chunaeni Latief, 1998, Membangun Pusat Keunggulan Kelompok Penelitian, makalah ujian kenaikan golongan III/d ke IV/a LAPAN, p. 2-6. 66. Chunaeni Latief, 1999, Konsep Pembangunan Berbasiskan Sumberdaya Alam Untuk Indonesia, Seminar Nasional Perencanaan Tata Ruang Wilayah Berbasisikan Pembangunan Ekonomi Wilayah, UKPI-HMTPL, Hotel Horizon Bandung, p.110. 67. Chunaeni Latief, 1999, Piranti Superkonduktor Dalam Koridor Era Informasi Dan Telekomunikasi Masa Depan, Seminar Kapita Selekta Senat Mahasiswa FT-UPI, Kampus UPN Yogyakarta, p.1-18 68. Chunanei Latief, Afif Budiyono, 2001, Kebisingan Daerah Tepian Jalan Tol Palimanan Kanci Dalam Rangka Pemanfaatan Ruang Sekitar Jalan Tol Kabupaten Cirebon. Majalah LAPAN, Vol.3 No 3, p.114-124. 69. Chunanei Latief, 2001, Pembuatan Silikon Amorf Sebagai Pembangkit Listrik Tak Berpolusi Dan Uji Karakter, Seminar Studium General Jurusan Teknik Elektro FT-UNLA Bandung, p.1-12. 70. Chunaeni Latief, Afif Budiyono, Ekaningtyas, 2002, Penelitian Kebisingan Di Sistem Generator Dan Daerah Sekitar PLTU Suralaya Serang Banten Majalah LAPAN, Vol 4 No 1,p.19-31. 71. Chunaeni Latief, Afif Budiono, 2002, Polusi Udara di Kawasan Industri DKI Jakarta, Lokakarya Pengendalian Kualitas Udara di Prop. DKI Jakarta, Balikota Jakarta, p.1-12. 72. Chunaeni Latief, 2002, Ozon Dan Polusi Udara Untuk Aplikasi Tata Ruang, Disampaikan Pada Diklat Aplikasi Iklim Dan Lingkungan Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer Dan Iklim, LAPAN Bandung, 1-24. 73. Chunaeni Latief, 2003, Research And Development in The Division Of Ozone And Air Pollution Assessment in LAPAN Indonesia (Case Studies: Basin Region in Bandung and Surrounding area and industrial Zones in Jakarta), Proc. The 3rd 38 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya International Workshopon Radar and Lidar Remote Sensing Technology in Asia, Information and Communications Bureau Ministry of Publik Management, Home Affairs, Posts and Telecomm, Tokyo, Japan., p.79-89. 74. Chunaeni latief, 2004, Kualitas Debu Di Sekitar Indocement PT.ITP Tbk. Palimanan Cirebon, Majalah LAPAN, Vol 6,No.1, p.71-82.. 63. Chunaeni Latief, 2004, Dampak Asap Kebakaran Hutan Terhadap Lingkungan, Disajikan dalam Pelatihan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Bapedalda Propinsi Papua, Jayapura ,p.2-24. 64. Chunaeni Latief, 2004, Penginderaan Jauh Dalam Pemanfaatan Kebakaran Hutan, Disajikan dalam Pelatihan Pengendalian Lahan dan Lahan, Bapedalda Propinsi Papua, Jayapura , p.2-16. 65. Chunaeni Latief, Afif Budiyono, Rully S, 2005, Analisis Kualitas Udara Kota Bandung Tahun 2002, Buku Ilmiah Polusi Udara Dan Penyebarannya, Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional, p.69-88. 66. Chunaeni latief, 2005, Daerah Gelap Bising Pada Daerah Dengan Pembatas Tepian Jalan Tol Palimanan-Kanci, Buku Ilmiah Polusi Udara Dan Penyebarannya, Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional, p.107-118. 67. Chunaeni latief, Sumaryati, Afif Budiyono, Timbul Manik, 2005, Penyebaran Polusi Udara Dari daerah Industri di DKI Jakarta, Buku Ilmiah Polusi Udara Dan Penyebarannya, Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional, p.91-108 68. Chunaeni Latief dan Heri Suherman, Gun Gun Gunawan, 2005, Kawat panas Sebagai Pemutus Balon Dalam Percobaan Sampling CO2, Buku Ilmiah Polusi Udara Dan Penyebarannya, Lembaga Penerbangan Dan Antariksa nasional, p. 121-124. 69. Chunaeni Latief, Zulkarnaen, Gun Gun Gunawan, Heri S, Adi Sadewo, Sri Kaloka P, 2004, Pembuatan Sampling Udara Jarak Jauh Dalam rangka Pengukuran GRK (CO2 ) Berbasiskan Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 39 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya Mikrokontroler ATMEL, Laporan Penelitian , PUSFAT SATKLIM LAPAN, p. 1-48... 70. Chunaeni Latief dan Heri Suherman, 2005, Pembuatan High Volume Sampler Variabel (HVSV) Untuk Pengumpul Partikulat Mengambang Di Atmosfer, Majalah LAPAN, Vol.7 No.1, p.14-23. 71. Chunaeni Latief, Asif Awaluddin, Gun Gun Gunawan, 2005, Pembuatan Sampling Udara Jarak Jauh Dalam Rangka Pengukuran GRK (CO2) Berbasiskan Mikrokontroler ATMEl, Pros. Seminar Nasional Dies ke 50 FMIPA UGM., p.18-32. 72. Sumaryati, Afif Budiyono, Chunaeni Latief, Sri Kaloka PS 2005, Studi Awal Pola Penyebaran Polusi Udara Dari Aktifitas Industri Sebagai Dasar Pengembangan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Agam Sumatera Barat, Sosialisasi Pusfat Satklim LAPAN, p.1-13. 73. Chunaeni Latief, Putri Hanny, Sumaryati, 2005, Analisis Dampak Kualitas Udara Kawasan Industri Krakatau Steel Pada Tata Ruang Kota Cilegon Berbasiskan TAPM dan ORAQI, Majalah LAPAN, Vol 7 No 3,4, p.82-98. 74. Chunaeni Latief, dkk, 2005, Pembuatan Sampling Udara Jarak Jauh Dalam Rangka Pengukuran GRK (CO2) Berbasiskan Mikrokontroler ATMEL, Prosiding Seminar Nasional Dies ke 50 FMIPA UGM, p. 18-32. 75. Chunaeni Latief, Asif Awaluddin, Gun Gun Gunawan, 2006, Penelusuran Gondola Balon Pada Pengukuran Parameter Atmosfer Atas, Proceedings Seminar Instrumentasi Berbasis Fisika 2006, Lab. Elektronika dan Instrumentasi ITB Kelompok Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam, ITB Bandung, p.190-195. 76. Chunaeni Latief, 2006, Monitoring CO2 Di Atmosfer Jarak Jauh, Prosiding Seminar Nasional BASIC SCIENCE III 2006, UNBRAW Malang, p.428-437. 77. Iis Sofiati, Chunaeni Latief., 2006, Trayektori Polusi Udara Di Kota Malang dan Sekitarnya, Prosiding Seminar Nasional 40 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya BASIC SCIENCE III 2006, Malang, UNBRAW Malang, p.438451. 78. Chunaeni Latief., 2006, Polusi Debu Erupsi Gunung Merapi Tahun 2006, Prosidings Seminar Nasional Perubahan Iklim Dan Lingkungan Di Indonesia 2006, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Bandung, p.195-204. 79. Chunaeni Latief, Afif Budiono, Sumaryati, 2007, Pola Penyebaran Polusi Udara dari PLTU Suralaya pada Musim Kemarau, Publikasi Ilmiah LAPAN tahun 2007 Sains Atmosfer Dan Iklim Sains Antariksa serta Pemanfaatannya, p.51-55. 80. Chunaeni Latief, 2007, Tombak Bermata Dua Polusi Udara dan Gas Rumah Kaca, Form Rapat Koordinasi Pencemaran Udara Kota Bandung, Bapedalda Jawa Barat, Hotel Mitra Bandung, p.1-7. 81. Chunaeni Latief, Asif Awaluddin, Gun Gun Gunawan, 2008, Realitas Karbon di Atmosfer Indonesia Hasil Pengukuran Profil CO2 Di Watukosek, Prosiding Seminar Nasional Kimia Dan Pendidikan Kimia IV, Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, p.233-243 82. Chunaeni Latief, Perbedaan Sebaran Karbon Pada Atmosfer Permukaan Dan Menengah Bulan Desember 2007 Hasil Pengukuran Profil Vertikal CO2 Di Watukosek, Prosiding SNATI 2008, Seminar nasional Aplikasi Teknologi Informasi, Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri UII, Yogyakarta, p.G 5-G 8. 83. Sumaryati, Chunaeni Latief, dan Dessy Gusnita, 2008, Pola Penyebaran Polusi Udara Dari PLTU Suralaya Pada Musim Kemarau, Publikasi Ilmiah LAPAN Sains Atmosfer & Iklim, Sains Antariksa, serta Pemanfaatannya, p 51-57. 84. Chunaeni Latief, 2008, Instrumen Pemantau CO2 Di Bandung, Prosiding Seminar Instrumentasi Berbasis Fisika 2008, Lab. Elektronika dan Instrumentasi, Kelompok Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam, ITB Bandung. P.77-80. Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 41 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya 85. Chunaeni Latief, Asif Awaluddin, Gun Gun Gunawan 2008, Pengembangan Instrumen Penjejak CO2 Vertikal Dan Pengukurannya Via Wahana Balon, Seminar Nasional Tahunan: Penelitian Masalah Lingkungan Di Indonesia 2008, Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknik Lingkungan TRISAKTI. Jakarta, p 179-186. 86. Sumaryati, Iis S, Chunaeni Latief, 2008, Variasi Musiman Pola Sebaran Polusi Udara dari PLTU Suralaya, Prosiding Seminar Nasional Kimia (SENAKI X), Jurusan Kimia Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, p.157-165. 87. Chunaeni Latief, 2008, Pengembangan Instrumen dan Pemantau CO2 Vertikal Dan Horizontal Di LAPAN (Kasus: Kajian CO2 Ground Base Pada Bulan September 2008 di Bandung), Prosiding Sem. Nasional Polusi Udara Dan Ozon, Pusfat Satklim LAPAN, Bandung, p. 42-51.. 88. Chunaeni Latief, Asif Awaluddin, Gun Gun Gunawan , 2008, Realitas Karbon Di Atmosfer Indonesia Hasil Pengukuran Profil CO2 Di Watukosek, Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia IV, UPI Bandung, p.233-243 89. Ari. Ginaldi N, Chunaeni Latief, Ibnu Fathrio, 2008, Pemakaian FSK Pada Penelitian GRK Berbasisi Sensor Vaisala Dan Mikrokontroler,Workshop Aplikasi Sains Atmosfer-LAPAN, Bandung, p. 99-106. 90. Chunaeni Latief, Asif Awaluddin, Gun Gun Gunawan, 2008, CO2 Vertical Monitoring in Bandung Using 2000 Gr Balloon of 4700 Gr Lift Forced, Workshop on Ground Based Atmospheric Observation Network in Equatorial Asia, Asia-Africa Science Platform (AA-SP) Program of JSPS, LAPAN Bandung, p. 247255. 91. Asif Awaluddin, Chunaeni Latief, Heri Suherman, 2009, Characterstic of Surface Carbon Dioxide In Bandung, Watukosek, and Pontianak (Based On Daily Observation),Workshop on Ground Based Atmospheric 42 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya Observation Network in Equatorial Asia, Asia-Africa Science Platform (AA-SP) Programof JSPS, LAPAN Bandung, p. 256261. 92. Chunaeni Latief, Asif Awaluddin, Afif Budiyono, 2009, Design of The CO2 Instrument Vertical Profile and Surface 93. Lecture Humanosphere Science School 2009 “In Search of Sustainable Humanosphere in Asia and Africa”, LIPI, Cibinong Bogor, p. 29-34. Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 43 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya DAFTAR PEMBICARA 1. Kursus Aplikasi Laser (TDL) Dalam Pengukuran Polusi, Proc. Kursus Laser dan Aplikasinya, LFN-LIPI, Bandung, 1984. 2. Polusi Udara dan Sumberdaya Alam dalam Seminar Nasional Seminar Tata Ruang Pedesaan Menjelang Lepas Landas, UNISBA, 1986 3. Penjalaran Sinar Laser CO2 (10,6 µm) Di Atmosfer, Kursus Laser CO2, LFN-LIPI, 1986. 4. Penggunaan Laser CO2 Untuk Pengukuran Pencemaran Udara, 5. Kursus Laser CO2, LFN-LIPI, 1986 6. Prospek Superkonduktor Dalam Menggapai Perangkat Komunikasi Masa Depan, Orasi Ilmiah pada sidang Senat terbuka Akademi Teknologi Pembangunan Yayasan Asasi Bandung, dalam rangka Wisuda Ahli Madya, Hotel Jayakarta Bandung, 1998. 7. Konsep Pembangunan Berbasiskan Sumberdaya Alam Untuk Indonesia, Seminar Nasional Perencanaan Tata Ruang Wilayah Berbasisikan Pembangunan Ekonomi Wilayah, UKPI-HMTPL, Hotel Horizon Bandung, 1999. 8. Ring Blade of RF Plasma Enhanced Mini Reactor Of Ammorphous Si Solar Cell, Proc.The Seventh International Conference Microielectronics Program ICME-95, Kualalumpur Malaysia, 1995. 9. Piranti Superkonduktor Dalam Koridor Era Informasi Dan Telekomunikasi Masa Depan, Seminar Kapita Selekta Senat Mahasiswa FT-UPI, Kampus UPN Yogyakarta, 1999 . 10. Pembuatan Sel Surya Silikon Amorf Sebagai Pembangkit Listrik Alternatif Tak Berpolusi Dan Uji Karakter, Studium General Tahun Ajaran Baru, Teknik Elektro UNLA, 2002. 11. Ozon Dan Polusi Udara Untuk Aplikasi Tata Ruang, Disampaikan Pada Diklat Aplikasi Iklim Dan Lingkungan Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer Dan Iklim, Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional, 2002. 44 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya 12. Research And Development in The Division Of Ozone And Air Pollution Assessment in LAPAN Indonesia (Case Studies: Basin Region in Bandung and Surrounding area and industrial Zones in Jakarta), The 3rd International Workshop on Radar and Lidar Remote Sensing Technology in Asia, Tokyo, Japan, 2003 Information and Communications Bureau Ministry of Publik Management, Home Affairs, Posts and Telecommunications, Kokobunci, Tokyo, Japan, 2003. 13. Dampak Asap Kebakaran Hutan Terhadap Lingkungan, Disajikan dalam Pelatihan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Bapedalda Propinsi Papua, Jayapura , 2004. 14. Penginderaan Jauh Dalam Pemanfaatan Kebakaran Hutan, Pelatihan Kebakaran Hutan dan Lahan, Bapedalda Propinsi Papua, Jayapura 2004. 15. Sosialisai Polusi Udara, Pupuk Sriwijaya dan BPLHD Sumatera Selatan, Palembang, 2007. 16. Tombak Bermata Dua: Polusi Udara dan Gas Rumah Kaca, Form Rapat Koordinasi Pencemaran Udara Kota Bandung, Bapedalda Jawa Barat, Hotel Mitra Bandung, 2007. 17. Design of The CO2 Instrument Vertical Profile and Surface 18. Lecture Humanosphere Science School 2009 “In Search of Sustainable Humanosphere in Asia and Africa”, 2009. 19. Pembicara atau penyaji makalah di beberapa seminar/workshop/ pertemuan ilmiah baik dalam atau luar negeri yang tecantum dalam karya ilmiah tersebut di atas. EDITOR MAJALAH/PROCEEDING 1. 2. 3. 4. 5. Buku Ilmiah Pusfat Satklim LAPAN dan Bidang Jizon Polud Majalah LAPAN, 2002- 2004. Journal Sains Dirgantara, 2004- 2006. Beberapa Proceeding Seminar di Pusfat Satklim. Sebagai mitra bestari untuk beberapa makalah Kontribusi Fisika ITB, dan JSM MIPA ITB. Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 45 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya KEGIATAN PROFESI 1. Research of SiCl4 burning over Land (Atmosphere) by using Mini LIDAR, Meppen, West Germany, DFVLR Team, 1986. 2. Konsultan kelistrikan di Pembangunan IPAL Cisirung tahun 1996-1998. 3. Studi Penyajian Informasi Lingkungan (PIL/ANDAL) Ruas Jalan Bihbul Lembang Kabupaten TK II Bandung, 1990. 4. Penyusunan Pedoman Penataan Bangunan (Ruang) Pada Kawasan Pariwisata Anyer Kabupaten DT II Serang, 1990. 5 Penyajian Informasi Lingkngan (PIL/ANDAL) Kawasan Industri MKJIE, Kabupaten Karawang, 1990. 6 Pengkajian Pemanfaatan Ruang Pedesaan Yang Berubah Menjadi Kawasan Industri, Studi Kasus Kawasan Industri Bekasi dan Tangerang, 1990/1991. 7 Penyajian Evaluasi Lingkungan (PEL/SEMDAL) PT Farmitalia CARLO ERBA (CEFI), Lembang Kab. DT II Bandung, 1991. 8 Penyusunan AMDAL Pabrik Batik dan Garmen Desa Lumpang Kec. Parung Panjang Kab DT II Bogor, 1991. 9 Penyajian Informasi Lingkungan (PIL/ANDAL) Kawasan Industri EJIP, Kab. DT II Bekasi, 1991. 10 Research of Effect Thermal Annealing on Amorphous Multilayers, Toray Foundation, Bandung, 1991. 11 Penyajian Informasi Lingkungan (PIL/ANDAL) Kawasan Industri BIIE, Kabupaten DT II Bekasi, 1991. 12 Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Teluk Naga Kabupaten DT II Tangerang, 1993. 13 Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP I dan WP II Kabupaten DT II Pandeglang, 1993, 1994. 14 Revisi Rencana Umum Tata Ruang (RUTRK) Pariwisata, Kabupaten DT II Tasikmalaya, 1993. 46 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya 15 Revisi Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Kabupaten DT II Tasikmalaya, 1994. 16 Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Kawasan Industri Kabupaten DT II Tasikmalaya, 1994. 17 Penyusunan AMDAL Penambangan Batubara Bukit Asam (Satu),Kalimantan Selatan , 1994. 18 Penelitian Pembuatan Lapisan Tipis Superkonduktor, Basic Science, ITB, Bandung, 1995. 19 Penelitian Pembuatan Silikon Amorf Berpori, LPPM, ITB, Bandung, 1995. 20 Penelitian Sel Surya FI, ITB, 1993 - 1995. 21 Penelitian dan Pembuatan MOCVD, Proyek URGE Bath Tahap I, FI-ITB Bandung, 1997/1998, Tahap II, FI-ITB Bandung , 1998/1999. 22 Penelitian Sel Surya Sistem Tandem RUT Tahap I, FI-ITB, Bandung, 1996/1997. 23 Penelitian Sel Surya Sistem Delta Dopped RUT Tahap II, FIITB, Bandung, 1997/1998. 24 Penelitian Sel Surya Dengan Delta Dopped, RUT Tahap III, Bandung, 1998/1999. 25 Penelitian Superkonduktor YBCO, RUT Tahap I, Batan PUSPITEK Serpong, 1997/1998. 26 Penelitian Polusi Udara Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, PLTU, Suralaya dan Kabupaten Tanggerang, 2002 -2004. 27 Penelitian Sebaran Partikulat Pabrik Semen Palimanan Kabupaten Cirebon, 2004. 28 Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, PLTU, Suralaya dan Kabupaten Tanggerang, 2002 -2004. 29 Penelitian Polusi Udara Industri Di Wilayah Propinsi DKI, 2002. 30 Anggota Tim Kerja Program Langit Biru Jabar, 2002-2004, dan Standarisasi Peraturan Kebisingan 2008 BPLHD Jabar. 31 Anggota Tim Teknis KOMNAS Perubahan Iklim 2003. Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 47 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya 32 Anggota Tim Nasional Capacity Self Assessment KLH 20042005 ORGANISASI PROFESI 1. Anggota Himpunan Astronomi Indonesia (1977- sekarang) 2. Anggota Himpunan Fisika Indonesia (1988- sekarang) 3. Anggota Asosiasi Masyarakat Pengguna Sensor Indonesia (2008 –sekarang) 4. Anggota Perhimpunan Meteorologi dan Pertanian Indonesia (2009- sekarang) 48 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya DAFTAR RIWAYAT HIDUP Chunaeni Latief, lahir di Brebes, 24 April 1948, anak ke 3 dari Bapak Abdul Latief (alm) dan Ibu Masri’ah. Menikah dengan Asilah Hidayati Chariri tahun 1978, dikaruniai 3 orang anak: Lia Lagonissi Elmiraly L, Fourier Dzar Eljabbar L, Xenia Elmirany L. Pendidikan SDN 6 Kartini Brebes lulus tahun 1960, SMPN I Brebes tahun 1963, SMAN Brebes tahun 1967, Sarjana Muda Fisika Teknik ITB 1973 dan Sarjana Fisika Teknik 1976. Pasca Sarjana Teknologi Roket ITB-LAPAN tahun 1978, Magister of Engineering Scince dari Opto Elektroteknika dan Aplikasi Laser UI tahun 1982. Doktor MIPA bidang Material Elektronika diraih tahun 1997. Mengenyam training spektroskopi di Batan Yogyakarta 1988, training Tunnable Diode Laser untuk spektroskopi di Boston USA 1980, dan Gas Chromatography di San Jose California USA 1980, training Spektroskopi Laser Terubah untuk polusi udara di Boston Amerika 1982, dan training LIDAR untuk polusi udara partikulat di DFLR Jerman 1986. Training electronics and material electronics PAU ITB, 1996. Menjadi pegawai LAPAN di Bandung sejak tahun 1976. pernah ditugaskan sebagai Kepala Laboratorium Laser 1977-1979 PUSRIGAN LAPAN, Ka Kelompok Fisika Atmosfer 1982-1987 Pusat Penelitian Atmosfer, tahun 2001-2003 Kabid Jizon Polud Pusfat Satklim. Staf peneliti Bidang Pengkajian Ozon dan polusi Udara 2000-sekarang. Sebagai Dewan Redaksi Majalah LAPAN (2002-2004), Dewan Redaksi Jurnal Sains Dirgantara (2004-2006) dan beberapa Dewan Redaksi Majalah Ilmiah LAPAN serta prosiding Seminar. Menjabat anggota Tim Penilai Perekayasa 2001-2003, anggota Tim P2JP/TP2I LAPAN tahun 2005-2009, dan diangkat sebagai TP3 (Nasional) tahun 2009. Pangkat fungsional yang diduduki adalah Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 49 Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya Ahli Peneliti Utama (APU) tahun 2005 atau Peneliti Utama IV/e, kepangkatan yang diduduki terakhir Pembina Utama golongan IV/e sejak Juli 2009. Pengalaman mengajar di SAIG-FT-ITB, STM Otto Iskandardinata Bandung, STM Pembangunan Bandung, Instruktur Penataran Guru STM Pembangunan Bandung, FT-ITB, Universitas Kiansantang Bandung, UNISBA, Akademi Teknologi Pembangunan Bandung, Universitas Langlangbuana Bandung. Pernah menjabat Ka Lab Listrik Pedesaan dan Energi UNISBA, PD II FT UNISBA, Kajur Teknik Elektro ATP, PD II dan PD I ATP Bandung, Ka Jur Teknik Elektro UNLA. 50 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Lingkungan Atmosfer dan Aplikasinya Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang 2009 ISBN : 978 – 979 – 1458 – 28 – 3 Katalog dalam Terbitan (KDT) Instrumentasi SATKLIM LPN-1A Untuk Penelitian Gas Rumah Kaca (CO2) Vertikal Chunaeni Latief ii + 49 hlm; 148 x 210 mm Gambar Sampul : 1. Earth Atmosphere pada website http://en.wikipedia.org/wiki/Earth_atmosphere 2. The Average Profile of Earth's Atmosphere oleh Randy Russel pada website www.windows.ucar.edu Desain Sampul oleh : Sofian Nasution Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Jl. Pemuda Persil No. 1 Jakarta 13220, PO.Box 1020/JAT. Telp. (021) 489 2802 (Hunting), Fax. (021) 489 4815,489 2884 Instrumen Satklim LPN -1A Untuk Penelitian GRK (CO2) Vertikal.doc 51