47 BAB II LANDASAN TEORI A. Pasar Modal dan Pasar Modal

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah
1. Pasar Modal
a. Definisi Pasar Modal
Pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara
permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang,
umumnya lebih dari satu tahun.56 Sedangkan menurut Ridwan Pasar modal
adalah semua pasar yang terorganisir dan lembaga – lembaga yang
memperdagangkan warkat – warkat kredit ( biasanya yang berjangka
waktu lebih dari satu tahun) termasuk saham – saham, obligasi, hipotek
dan tabungan serta deposit berjangka.57
Pasar modal dapat diartikan sebagai tempat bertemunya antara
pihak yang memiliki kelebihan dana (Investor) dengan pihak yang
membutuhkan dana (borrower) dengan cara memperjualbelikan sekuritas.
Pengertian pasar modal menurut Undang - undang Pasar Modal No.8
tahun 1995: “Pasar Modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan
dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek”.
56
Mochamad Samsul, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio (Jakarta:Erlangga, 2006),
hlm.43
57
Indah Yuliana, Investasi Produk Keuangan Syariah, (Malang : UIN – Maliki Press,
2010), hlm.33.
47
48
b. Fungsi Pasar Modal
Pasar modal memiliki beberapa fungsi yang strategis yang
membuat lembaga ini memiliki daya tarik, tidak saja hanya bagi pihak
yang memerlukan dana (borrowes) dan pihak yang meminjamkan dana
(lenders) tetapi juga pemerintah. Adapun fungsi dari pasar modal adalah
sebagai berikut :58
1. Sebagai sumber penghimpun dana
Pasar modal berfungsi sebagai sumber penghimpun dana
dikarenakan untuk memungkinkan perusahaan menerbitkan surat
berharga (sekuritas) baik surat tanda hutang (obligasi dan bonds)
maupun surat tanda kepemilikan (saham). Dengan memanfaatkan
sumber dana dari pasar modal tersebut, perusahaan dapat terhindar
dari kondisi debt to ratio yang terlalu tinggi.
2. Sebagai alternatif investasi para pemodal atau investor
Pasar modal memberikan kesempatan kepada para pemodal
untuk membentuk portofolio investasi (mengkombinasikan dana pada
berbagai kemungkinan investasi) dengan mengharapkan keuntungan
yang lebih dan sanggup menanggung sejumlah risiko tertentu yang
mungkin terjadi.
58
Budi Untung, Hukum Bisnis Pasar Modal, (Yogyakarta : ANDI, 2011), hlm.10.
49
3. Penghimpun dana modal pasar modal relatif rendah
Pasar modal sebagai penghimpun dana bagi perusahaan yang
membutuhkan biaya yang relatif kecil dengan melalui penjualan
saham dari pada perusahaan harus meminjam ke bank.
4. Pasar modal akan mendorong perkembangan investasi
Pasar modal membantu dalam perkembangan investasi dengan
adanya pasar modal perusahaan dapat melakukan perluasan usaha
dengan cara mengeluarkan saham kepada investor.
c. Jenis – Jenis Pasar Modal
Jenis pasar modal dapat dikategorikan menjadi 4 pasar, yaitu sebagai
berikut :59
1. Pasar Pertama ( Perdana )
Pasar perdana merupakan tempat atau sarana bagi perusahaan
yang untuk pertama kali menawarkan saham atau obligasi ke
masyarakat umum. Penawaran umum awal ini, yang disebut juga initial
public offering (IPO) telah merubah dari perseroan tertutup menjadi
perseroan terbuka (Tbk).
2. Pasar Kedua ( Pasar Skunder )
Pasar kedua adalah tempat atau sarana transaksi jual – beli efek
antar investor dan harga dibentuk oleh investor melalui perantara efek.
59
Mohamad Samsul, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, (Jakarta: Penerbit Erlangga,
2006). hlm 46-50.
50
3. Pasar Ketiga
Pasar ketiga adalah sarana transaksi jual-beli efek antara market
maker serta investor dan harga dibentuk oleh market maker. Investor
dapat memilih market maker yang memberi harga terbaik. Market
maker adalah anggota bursa. Pada market maker ini akan bersaing
dalam menentukan harga saham, karena satu jenis saham dipasarkan
oleh lebih dari satu market maker. Jadi, pasar ketiga bukan merupakan
bursa efek berskala kecil tetapi berskala besar bahkan sangat besar.
4. Pasar Keempat
Pasar keempat adalah sarana transaksi jual-beli antara investor
jual dan investor beli tanpa melalui perantara efek. Transaksi dilakukan
secara tatap muka antara investor beli dan investor jual untuk saham
atas pembawa. Pasar keempat ini hanya dilaksanakan oleh para investor
besar karena dapat menghemat biaya transaksi dari pada jika dilakukan
dipasar kedua.
2. Pasar Modal Syariah
a. Definisi Pasar Modal Syariah
Pasar modal syariah dapat diartikan sebagai pasar modal yang
menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan transaksinya dan
terlepas dari hal yang dilarang seperti riba, perjudian, gharar yang
berlebihan, tadlis, dan
lain lain. Pasar modal syariah secara resmi
diluncurkan 14 Maret 2003 bersamaan dengan penandatanganan MOU
antara Bapepam-LK dengan Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama
51
Indonesia (DSN-MUI).60 Pasar modal syariah adalah pasar modal yang
dijalankan dengan konsep syariah, dimana setiap perdagangan surat
berharga mentaati ketentuan transaksi sesuai dengan ketentuan
syariah.61 Pasar modal syariah dapat diartikan sebagai pasar modal yang
menerapkan prinsip – prinsip syariah dalam kegiatan transaksi ekonomi
dan terlepas dari hal - hal yang dilarang seperti riba, perjudian,
spekulasi dan lain – lain.
b. Landasan Pasar Modal Syariah
1. Landasan Hukum Pasar Modal Syariah62
a. Al – Qur‟an
َّ ‫َوأَ َح َّم‬
‫َّللاُ ْانبَ ْي َع َو َح َّس َو انسِّ بَا‬
Artinya:
“…..dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba….. (QS 2:275)
َّ ‫يٍ آ َيُُىا اتَّقُىا‬
‫َّللاَ َو َذزُوا َيا بَقِ َي ِي ٍَ ان ِّسبَا إِ ٌْ ُك ُْت ُ ْى‬
َ ‫يَا أَيُّهَا انَّ ِر‬
َّ ٍَ ‫ب ِي‬
ٌْ ِ‫َّللاِ َو َزسُىنِ ِه َوإ‬
َ ُِ‫ُي ْؤ ِي‬
ٍ ْ‫يٍ فَئ ِ ٌْ نَ ْى تَ ْف َعهُىا فَأْ َذَُىا بِ َحس‬
ْ ُ‫ىٌ َوال ت‬
ْ َ‫تُ ْبتُ ْى فَهَ ُك ْى ُز ُءوسُ أَ ْي َىانِ ُك ْى ال ت‬
ٌ‫ى‬
َ ًُ َ‫ظه‬
َ ًُ ِ‫ظه‬
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang
yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan
sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan
memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba),
60
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern ( Yogyakarta: Andi
Offset, 2011), hlm. 257.
61
Indah Yuliana, Investasi Produk Keuangan Syariah, (Malang : UIN – Maliki Press,
2010), hlm.45.
62
Fatwa Dewan Syari‟ah Nasional Nomor: 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan
Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syari‟ah di Bidang Pasar Modal.
52
Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya dan tidak
(pula) dianiaya.” (QS 2:278 – 279)
b. As – Sunnah
ُ ‫صهَّى‬
‫َّللاُ َعهَ ْي ِه َو َسهَّ َى ََهَى َع ٍْ بَ ْي َعتَي ٍِْ فِ ْي بَ ْي َع ٍة‬
َ ‫ي‬
َّ ِ‫اَ ٌَّ انَُّب‬
Artinya:
“Nabi SAW melarang pembelian ganda pada suatu transaksi
pembelian.” (H.R. Abu Dawud, At – Tirmidzi dan An – Nasa‟i).
c. Kaidah Fiqh
‫ت ا ِالبَا َحةُ َيانَ ْى يَ ُد َّل َدنِ ْي ُم َعهَى تَحْ ِس ْي ًِهَا‬
ِ ‫االَصْ ُم فِ ْي ان ًُ َعا َي ََل‬
Artinya:
“Pada dasarnya segala bentuk mu’amalah boleh dilakukan
sepanjang tidak ada dalil yang mengharamkannya.”
d. Pendapat Ulama
‫اب االَ ْسه ُِى ُش َس َكا ُء فِي‬
َ ‫انتَ َعا ُي ُم بِ ْاالَ ْسه ُِى َجائِ ٌز َشسْ عًا ِالَ ٌَّ اَصْ َح‬
‫ان ِّشسْ َك ِة بُِِ ْسبَ ِة َيايَ ًْهِ ُك ْى ٌَ ِي ٍْ اَ ْسه ٍُى‬
Artinya:
“Bermu’amalah dengan (melakukan kegiatan transaksi atas)saham
hukumnya boleh, karena pemilik saham adalah mitra dalam
perseroan sesuai dengan saham yang dimilikinya.”
e. Fatwa-fatwa DSN-MUI
Berbeda dengan efek lainnya, selain landasan hukum, baik
berupa peraturan maupun undang - undang, perlu terdapat landasan
fatwa yang dapat dijadikan sebagai rujukan ditetapkannya efek
53
syariah. Landasan fatwa diperlukan sebagai dasar untuk menetapkan
prinsip-prinsip syariah yang dapat diterapkan di pasar modal.
Terdapat 14 fatwa yang telah dikeluarkan oleh Dewan
Syariah Nasional- Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yang
berhubungan dengan pasar modal syariah Indonesia sejak tahun
2001, yang meliputi antara lain:63
1. Fatwa No. 20/DSN-MUI/IX/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan
Investasi Untuk Reksadana Syariah
2. Fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah
3. Fatwa No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah
Mudharabah
4. Fatwa No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan
Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar
Modal
5. Fatwa No. 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah
Ijarah
6. Fatwa No. 59/DSN-MUI/V/2007 tentang Obligasi Syariah
Mudharabah Konversi
7. Fatwa No. 65/DSN-MUI/III/2008 tentang Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (HMETD) Syariah
8. Fatwa No. 66/DSN-MUI/III/2008 tentang Waran Syariah
63
Fatwa
Pasar
Modal
Syariah,
http://www.idx.co.id/idid/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah/fatwadanlandasanhukum.aspx, Di akses tanggal 31
Maret 2015, jam 10.43 WIB.
54
9. Fatwa No. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN)
10.
Fatwa
No.
70/DSN-MUI/VI/2008
tentang
Metode
Penerbitan SBSN
11.
Fatwa No. 71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease
Back
12.
Fatwa
No.
72/DSN-MUI/VI/2008
tentang
SBSN
Ijarah Sale and Lease Back
13.
Fatwa No. 76/DSN-MUI/VI/2010 tentang SBSN Ijarah
Asset To Be Leased
14.
Fatwa No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan
Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat
Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek.
f. Peraturan Lainnya
Selain itu,
juga terdapat peraturan lain yang mengatur
tentang pasar modal syariah sejak tahun 2006, yaitu:64
1) Peraturan Bapepam & LK No IX.A.13 tentang Penerbitan Efek.
2) Peraturan Bapepam & LK No IX.A.14 tentang Akad – akad
yang digunakan Dalam Penerbitan Obat.
3) Peraturan Bapepam & LK No II.K.1 tentang Kriteria dan
Penerbitan Daftar Efek Syariah.
64
Fatwa
Pasar
Modal
Syariah,
http://www.idx.co.id/idid/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah/fatwadanlandasanhukum.aspx, diakses tanggal 31
Maret 2015 jam 13.24 WIB.
55
4) UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara.
c. Fungsi Pasar Modal Syariah
Fungsi keberadaan pasar modal syariah adalah:65
1. Memungkinkan pemilik investasi berpartisipasi secara penuh dalam
perusahaan dengan sistem bagi hasil dan resiko.
2. Memungkinkan pemegang saham memperoleh likuiditas dengan
menjual saham yang mereka miliki sesuai dengan sistem di pasar
modal.
3. Memperbolehkan perusahaan untuk meningkatkan modal eksternal
untuk membangun dan meningkatkan produksi mereka.
4. Menghindarkan operasi bisnis perusahaan dari perubahan harga
saham jangka pendek yang merupakan karakteristik utama dari
pasar modal non – Islam.
5. Memungkinkan investasi dalam ekonomi menjadi cermin kinerja
perusahaan dengan melihat harga saham perusahaan tersebut.
B. Teori Modal
1. Pengertian Modal
Modal merupakan hak yang dimiliki perusahaan, komponen
modal yang terdiri dari : modal setor, agio saham, laba yang ditahan,
cadangan laba, dan lainnya.66 Dalam pengertian lain modal atau ekuitas
65
Indah Yuliana, Investasi Prosuk Keuangan Syariah, (Malang : UIN – Maliki Press,
2010), hlm.46.
66
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta : Rajawali Pers, 2012), hlm. 311.
56
didefinisikan sebagai hak residual atas aktiva perusahaan setelah
dikurangi semua kewajiban. Dan dengan kata lain kekayaan bersih
perusahaan setelah dikurangi semua hutang – hutangnya. Komponen
modal adalah pos – pos yang yang terdapat pada sisi kanan neraca dan
terdidri atas berbagai hutang, saham prefreren dan saham biasa. Dan
dalam pengertian umum modal saham merupakan saham yang
mencerminkan kepentingan pemegangnya sebagai pemilik perusahaan. 67
2. Jenis – Jenis Modal
Modal pada prinsipnya dibagi menjadi dua yaitu utang atau yang
disebut modal asing dan ekuitas atau yang disebut dengan modal
sendiri.68
a. Modal Asing / Utang
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya sementara bekerja diperusahaan dan bagi perusahaan yang
bersangkutan modal tersebut merupakan utang yang pada saatnya
harus dibayar kembali. Menurut waktu pemakaiannya, modal asing
atau utang dibagi menjadi tiga, yaitu :69
1) Modal Asing / Utang Jangka Pendek
Modal utang jangka pendek adalah modal asing yang jangka
waktunya paling lama satu tahun. Sebagian besar utang jangka
67
Kamaludin dan Rini Indriani, Manajemen keuangan”Konsep dasar dan Penerapannya” ,
(Bandung : CV Bandar Maju, 2012), hlm. 286.
68
Swawidji Widoatmodjo, Jurus Jitu Go Public, (Jakarta : Gramedia, 2004), hlm. 27.
69
Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, ( Yogyakarta: BPFEYOGYAKARTA, 2001) hlm: 171.
57
pendek terdiri dari utang dagang, yaitu utang yang diperlukan
untuk dapat menyelenggarakan usahanya.
2) Modal Asing / Utang Jangka Menengah
Modal asing jangka menengah adalah utang yang jangka waktu
atau umumnya adalah lebih dari satu tahun dan kurang dari
sepuluh tahun.
3) Modal asing / Utang Jangka Panjang
Modal utang jangka panjang adalah modal yang berasal dari
utang jangka panjang. Umumnya lebih dari sepuluh tahun.
Utang Jangka panjang ini pada umumnya digunakan untuk
membelanjai pelunasan perusahaan (ekspansi) atau modernisasi
dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan
tersebut meliputi jumlah yang besar.
b. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan
dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk jangka waktu yang
tidak tertentu lamanya.
Modal sendiri terbagi menjadi tiga yaitu :70
1) Modal saham
Modal saham adalah tanda bukti pengambilan yang diterima
dari hasil penjualan sahamnya akan tetap tertanam di dalam
70
Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, ( Yogyakarta: BPFEYOGYAKARTA, 2001) hlm: 171.
58
perusahaan tersebut selama hidupnya. Meskipun bagi pemegang
saham sendiri itu bukanlah merupakan penanaman yang
permanen, karena setiap waktu pemegang saham dapat menjual
sahamnya. Modal saham dibagi menjadi dua yaitu:
a Saham biasa
Saham biasa adalah saham yang menempatkan pemiliknya
paling yunior terhadap pembagian dividen, dan hak atas harta
kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
b Saham Preferensi (Preferred stocks)
Saham preferensi adalah saham yang terbentuk gabungan
antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan
pendapatan tetap (seperti obligasi), tetapi juga bisa tidak
mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor.
2) Cadangan
Cadangan disini dimaksudkan sebagai cadangan yang dibentuk
dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan selama
beberapa waktu yang lampau atau dari tahun berjalan.
3) Laba ditahan
Keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan dapat
sebagian dibayarkan sebagai dividen dan sebagian ditahan oleh
perusahaan. Apabila penahanan keuntungan tersebut sudah
dengan
tujuan
tertentu,
maka
dibentuklah
cadangan
sebagaimana diuraikan di atas. Apabila perusahaan belum
59
mempunyai tujuan tertentu mengenai penggunaan keuntungan
tersebut, maka keuntungan tersebut merupakan keuntungan yang
ditahan.
C. Struktur Modal
1. Pengertian Struktur Modal
Struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi
finansial perusahaan yaitu antara modal yang bersumber dari utang
jangka panjang (long-term liabilities) dan modal sendiri (shareholders‟
equity) yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan.71
Struktur modal juga merupakan gambaran mengenai proporsi
antara utang jangka panjang dan modal sendiri.72 Struktur modal /
capital structur adalah menggambarkan yakni pembiayaan permanen
perusahaan yang terdiri dari utang jangka panjang dan modal sendiri.
Sedangkan struktur modal optimal adalah struktur modal yang
mengoptimalkan keseimbangan antara risk dan return sehingga
memaksimalkan harga saham.
Struktur modal dapat ditargetkan dari waktu ke waktu dan dapat
berubah – berubah sesuai dengan situasi yang dihadapi oleh
perusahaan.
Walaupun
demikian
manajemen
perusahaan
harus
mempunyai gambaran target struktur modal tertentu pada tahun
71
Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Jawab Soal, (Bandung :
Alfabeta), hlm. 184.
72
Moeljadi, Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif Jilid 1, (Malang:
Bayu Media Publishing), hlm. 236.
60
tertentu. Target struktur modal adalah bauran hutang, saham preferen
dan saham biasa yang direncanakan oleh perusahaan untuk menambah
modal. Secara umum sumber modal ada dua sumber alternatif, yaitu
modal yang bersumber dari modal sendiri dan modal yang bersumber
dari eksternal seperti pinjaman / utang. Modal sendiri dapat dilakukan
dengan menerbitkan saham (stock) sedangkan pendanaan dengan utang
dapat dilakukan dengan menerbitkan obligasi (bonds), atau berutang ke
bank, leasing bahkan ke mitra bisnis. Dalam penentuan struktur modal
dibutuhkan struktur modal yang optimal yakni dengan meminimumkan
biaya modal dan memaksimumkan nilai perusahaan.
Dikarenakan
struktur modal bertujuan memadukan sumber dana permanen yang
selanjutnya digunakan perusahaan dengan cara yang diharapkan
sehingga memaksimumkan nilai perusahaan.73
2. Teori - Teori Struktur Modal
Terdapat beberapa teori yang menjelaskan bagaimana pengaruh
struktur
modal
terhadap
suatu
nilai
perusahaan.
Bagaimana
menciptakan struktur modal yang baik, sehingga mengoptimalkan nilai
perusahaan. Teori struktur modal bertujuan untuk memberikan landasan
berpikir untuk mengetahui struktur modal yang optimal.
73
Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Jawab Soal, (Bandung :
Alfabeta), hlm. 190.
61
a. Teori Pendekatan Modigliani dan Miller (MM)
Teori struktur modal modern dimulai pada tahun 1958,
ketika dua orang ahli manajemen keuangan Prof. Franco
Modigliani dan Marton Miller mengajukan teori yang ilmiah
tentang struktur modal perusahaan bahwa nilai sebuah perusahaan
tidak terpengaruh oleh struktur modalnya. Atau dengan kata lain
bagaimana cara sebuah perusahaan akan mendanai operasinya tidak
berarti apa-apa, sehingga struktur modal adalah suatu hal yang
tidak relevan. Akan tetapi teori ini didasarkan pada beberapa
asumsi diantaranya tidak ada biaya pialang, tidak ada pajak, tidak
ada biaya kebangkrutan, investor dapat meminjam pada tingkat
yang sama dengan perusahaan dan EBIT tidak terpengaruh oleh
penggunaan hutang.74 Jika asumsi yang diajukan Modigliani dan
Miller dipenuhi, maka dapat disimpulkan bahwa dalam kondisi
pajak perusahaan akan semakin baik apabila menggunakan hutang
yang semakin besar. Dalam kenyataannya, hal itu sulit terjadi
karena adanya beberapa titik kelemahan dari asumsi pendekatan
Modigliani dan Miller yaitu :75
74
Uegene F Brigham dan Joel F houston, Manajemen Keuangan, (Jakarta : Erlangga,
2001), hlm.31.
75
Kennedy, Nur Azlina, Dan Anisa Ratna Suzana, Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Struktur Modal Pada Perusahaan Property Dan Real Estate yang Go Public Di BEI. hlm. 3.
62
1. Asumsi tentang adanya biaya transaksi dalam capital market
sulit untuk ditemui dalam kenyataan, mengingat justru biaya
tersebut sangat besar.
2. Adanya perlakuan yang sama terhadap semua investor
dilembaga keuangan dengan menikmati pinjaman dengan
tingkat bunga bebas resiko. Hal ini juga sulit diperoleh dalam
kenyataan karena bagaimanapun juga nasabah besar akan
memperoleh perlakuan yang berbeda dengan perusahaan kecil.
3. Modigliani dan Miller juga mengasumsikan tidak adanya
konflik dalam perusahaan sehingga tidak terjadi agency cost.
4. Tidak diperhitungkannya financial distress yang mungkin
dihadapi oleh perusahaan.
b. Teori Pecking Order
Alternatif
yang
dapat
membantu
untuk
memprediksi
bagaimana para manajer akan mendanai anggaran modal perusahaan
dikenal dengan pecking order theory. Teori ini dikenalkan oleh
Gordon Donaldson. Kemudian Myer menindaklanjuti pandangan
Donaldson ini. Secara singkat teori ini menyatakan : (1) perusahaan
memilih pendanaan internal. Dana internal tersebut diperoleh dari laba
(keuntungan)
yang
dihasilkan
dari
kegiatan
perusahaan.
(2)
perusahaan menghitung target rasio pembayaran didasarkan pada
perkiraan kesempatan investasi. Perusahaan berusaha menghindari
perubahan deviden yang tiba –tiba. Dengan kata lain, pembayaran
63
dividen diusahakan konstan atau, kalau berubah terjadi secara gradual
dan tidak berubah dengan signifikan. (3) Karena kebijakan dividen
yang konstan, digabung dengan fluktuasi keuntungan dan kesempatan
investasi yang tidak bisa diprediksi, akan menyebabkan aliran kas
yang diterima oleh perusahaan akan lebih besar dibandingkan dengan
pengeluaran investasi pada saat – saat tertentu dan akan lebih kecil
pada saat yang lain. Jika kas tersebut lebih besar, perusahaan akan
membayar utang atau membeli surat berharga. Jika kas tersebut lebih
kecil, perusahaan akan menggunakan kas yang dipunyai atau menjual
surat berharga. (4) jika pendanaan eksternal diperlukan, perusahaan
akan mengeluarkan surat berharga yang paling aman terlebih dulu.
Perusahaan akan memulai dengan utang, kemudian dengan surat
campuran dan saham sebagai pilihan yang terakhir.76
c. Teori Signaling
Ross (1997) mengembangkan model dimana struktur modal
(penggunaan utang) merupakan signal yang disampaikan oleh manajer
ke pasar. Jika manajer mempunyai keyakinan bahwa prospek
perusahaan baik, dan karenanya ingin agar harga saham meningkat, ia
ingin mengkomunikasikan hal tersebut ke investor. Salah satu cara
yang paling sederhana dengan mengatakan secara langsung bahwa
perusahaan mempunyai prospek yang baik. Namun tentu saja investor
tidak akan mudah percaya. Oleh karena itu manajer ingin memberikan
76
Mamduh Hanafi, Manajemen Keuangan, (Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta : 2014),.cet
ke-7. hlm. 313.
64
signal yang lebih dipercaya dengan manajer menggunakan utang yang
lebih banyak, sebagai signal yang lebih dipercaya. Jika utang
meningkat, maka kemungkinan bangkrut akan semakin meningkat.
Jika perusahaan mengalami kebangkrutan, maka manajer akan
„terhukum‟ misal reputasi dia akan hancur dan tidak bisa dipercaya
menjadi manajer lagi. Karena itu, perusahaan yang meningkatkan
utang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek
perusahaan di masa mendatang. Karena cukup yakin, maka manajer
perusahaan tersebut berani menggunakan utang yang lebih besar.
Investor diharapkan akan menangkap signal tersebut, signal bahwa
perusahaan mempunyai prospek yang baik . dengan demikian utang
merupakan tanda atau signal yang positif.77
D. Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Dalam Pengambilan Struktur
Modal
1. Struktur Kepemilikan
Struktur kepemilikan adalah struktur kepemilikan saham, yaitu
perbandingan jumlah saham orang dalam dengan jumlah saham yang
dimiliki oleh investor atau dengan kata lain struktur kepemilikan saham
adalah proporsi kepemilikan institusional dan kepemilikan manajemen
dalam kepemilikan saham perusahaan. Dalam menjalankan kegiatannya,
77
Mamduh Hanafi, Manajemen Keuangan, (Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta, 2014),.cet
ke-7. hlm. 314.
65
suatu perusahaan diwakili oleh direksi (agents) yang ditunjuk oleh
pemegang saham (prinsipal).78
Karena tidak seorangpun dapat membuktikan bahwa struktur modal
yang satu akan membuat harga saham lebih tinggi dari pada struktur
modal lainnya, manajemen dapat melakukan pertimbangan sendiri
terhadap struktur modal yang tepat. Sejumlah manajemen cenderung
lebih konservatif dari pada manajemen lainnya, sehingga menggunakan
jumlah utang yang lebih kecil dari pada rata – rata perusahaan dalam
industri yang bersangkutan, sementara manajemen lain lebih cenderung
menggunakan banyak utang dalam usaha mengejar laba yang tinggi.
2. Pertumbuhan Penjualan
Penjualan merupakan sumber utama yang terpenting dari
penghasilan. Penjualan merupakan sumber daya utama uang yang
diterima oleh perusahaan dari barang yang dijual atau jasa yang disewa
oleh konsumen.79 Pertumbuhan omset (pendapatan) merupakan salah
satu ukuran keberhasilan sebuah perusahaan yang harus dipantau. Sebuah
perusahaan tentu mengharapkan terdapat pertumbuhan pendapatan setiap
tahun yang dicanangkan dalam target pendapatan sudah tercapai atau
78
Sugiarto. Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Perusahaan, Permasalahan keagenan
dan Informasi Asimetri.Yogyakarta : Graha ilmu. 2009. hal.59.
79
Budi Rahardjo, Dasar – dasar Analisis Fundamental Saham Laporan Keuangan
Perusahaan Membaca, Memahami, dan Menganalisis, (Yogyakarta:Gajah Mada University
Press), hlm.56
66
belum adalah dengan membandingkan dengan penjualan pada tahun
sebelumnya.80
Pertumbuhan penjualan suatu produk dari emiten tergantung dari
daur hidup produk. Jika pertumbuhan penjualan per tahun meningkat,
investor akan percaya terhadap emiten, bahwa emiten akan memberikan
keuntungan di masa depan. Kondisi tersebut terjadi jika informasi yang
diperoleh investor sempurna. Menurut fabozzi, pertumbuhan penjualan
adalah perubahan penjualan pada laporan keuangan per tahun.
Pertumbuhan
berkaitan
dengan
bagaimana
terjadinya
stabilitas
peningkatan penjualan kedepan.81
Menurut
Brigham,
perusahaan
yang
mempunyai
tingkat
pertumbuhan penjualan yang stabil memperoleh lebih banyak pinjaman
dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan
perusahaan yang penjualannya tidak stabil.82 Itu artinya perusahaan
dengan
tingkat
pertumbuhan
yang
cepat
harus
lebih
banyak
mengandalkan modal eksternal dari pada perusahaan yang lambat
pertumbuhannya.
80
Suhermin Ari Pujiati, Keputusan Bisnis dalam R (Berbagi: 2010) hlm.75.
Faboozzi, J frank, Manajemen Investasi (Jakarta:salemba empat,2000) hlm.881.
82
Brigham, Eugene dan Joel F Houston, “Manajemen Keuangan”(Jakarta : Erlangga.
2001), hlm.40.
81
67
3. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan dari penjualan barang atau jasa yang diproduksinya.83
Profitabilitas yaitu perusahaan dengan return on invesment (ROI) atau
yang sering disebut juga Return On Assets (ROA) adalah merupakan
pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam
menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang
tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas biasanya
menggunakan relatif sedikit hutang.84
Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas
investasi menggunakan utang yang relatif kecil dan tingkat pengembalian
yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar
pendanaan perusahaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. 85
4. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan
mempengaruhi
kinerja
merupakan salah satu faktor yang
perusahaan.
Perusahaan
besar
cenderung
bertindak hati – hati dalam melakukan pengelolaan perusahaan dan
cenderung melakukan pengelolaan laba secara efisien. Perusahaan yang
besar lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga mereka akan lebih
83
Budi Rahardjo, Dasar – dasar Analisis Fundamental Saham Laporan Keuangan
Perusahaan Membaca, Memahami, dan Menganalisis, (Yogyakarta:Gajah Mada University
Press), hlm.140.
84
Najmudin. “Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern”, (Yogyakarta :
Andi Offset. 2011), hlm. 127.
85
Brigham, Eugene dan Joel F Houston, “Manajemen Keuangan”(Jakarta : Erlangga.
2001), hlm. 40.
68
berhati – hati dalam melakukan pelaporan keuangan, sehingga
berdampak perusahaan tersebut melaporkan kondisinya lebih akurat.
Ukuran
perusahaan
menunjukan
jumlah
pengalaman
dan
kemampuan tumbuhnya suatu perusahaan yang mengidentifikasikan
kemampuan dalam mengelola tingkat risiko investasi yang diberikan para
stake holder untuk meningkatkan kemakmurannya. Jika perusahaan
memiliki total asset yang besar menunjukan bahwa perusahaan sudah
positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu
yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif
lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan
dengan total asset yang kecil.
Ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar menawar dalam
kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya dapat memilih pendanaan
dari berbagai bentuk utang termasuk penawaran spesial yang lebih
menguntungkan dibandingkan yang ditawarkan oleh perusahaan kecil,
semakin besar jumlah uang yang terlibat, semakin besar kemungkinan
pembuata kontral yang dirancang sesuai dengan preferensi kedua pihak
sebagai ganti dari penggunaan kontrak standar utang.86 Perusahaan yang
tumbuh dengan pesat harus lebih banyak mengandalkan modal eksternal
dikarenakan biaya pengembangan untuk penjualan saham biasa lebih
86
Agnes Sawir, Kebijakan dan Pendanaan Rekstrukturisasi Perusahaan, (Jakarta :
Gramedia Pustakan, 2004) hlm. 102.
69
besar dari pada biaya untuk penerbitan surat utang, sehingga mendorong
perusahaan untuk lebih banyak mengandalkan utang.87
87
Brigham, Eugene dan Joel F Houston, “Manajemen Keuangan”(Jakarta : Erlangga.
2001), hlm.17.
Download